Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada anak usia 4-6 tahun merupakan masa penting dalam

mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan (Lebond, 2017). Karena pada

masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan

berkembang. Anak memiliki fase perkembangan sesuai tahapan usianya, dimana

jika salah satu aspek tersebut tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi

perkembangan selanjutnya (Zaidah, 2019). Maka dalam hal ini, kemampuan

keseimbangan sangat penting untuk ditinjau dengan baik mulai dari segi

keseimbangan duduk, berdiri, maupun saat berjalan. Keseimbangan merupakan

fungsi yang sangat vital bagi manusia seperti halnya panca indra. keseimbangan

juga merupakan bagian yang paling penting dalam mempertahankan posisi tubuh

dalam bergerak atau beraktifitas. (Nugroho, 2019).

Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh dalam memelihara pusat

massa tubuh (center of mass) terhadap bidang tumpu (base of support) untuk

melawan gravitasi (center of gravity) yang dipengaruhi oleh proses sensorik,

motorik atau musculoskeletal maupun faktor luar (Boccolini, 2013). Dalam

melakukan aktivitas sehari-hari keseimbangan merupakan aspek penting yang

melibatkan sistem musculoskeletal dan sistem saraf. Komponen keseimbangan

terdiri dari sistem informasi sensoris, respon otot-otot postural, muscle strength,

adaptive system dan join range of motion. Komponen-komponen keseimbangan

1
2

akan mempengaruhi setiap gerakan dalam aktivitas sehari-hari (Irfan, 2012).

kemampuan keseimbangan yang belum optimal dapat menyebabkan

ketidakstabilan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan,

berlari dan lainnya yang dapat mengakibatkan rentan terjatuh dan mudah lelah

serta bisa berdampak pada produktifitas anak. Menurut (Yuliana et al., 2014)

Pada perkembangan keseimbangan terutama keseimbangan dinamis, sistem

musculoskeletal dapat mengalami kelemahan dikarenakan kurang optimalnya

aktivitas fisik sehingga menyebabkan terjadinya kelainan pada bentuk talapak

kaki yaitu berupa kaki datar (flat foot)

Flat foot adalah sebuah kondisi orthopedic dimana tidak terdapat

lengkungan pada telapak kaki dimulai sejak lahir dan tertimbun jaringan lemak.

Normal arkus terbentuk pada saat usia 5 tahun dengan rentang usia 2-6 tahun.

Pada saat usia 6 tahun merupakan masa kritis pembentukan arkus, dimana pada

usia 7 tahun adalah masa penentu apakah anak mengalami flat foot atau tidak

(Rahmawati, 2015).

Menurut Petterson (1996) (dalam Surini et al., 2012) sebanyak 28%-35%

anak usia sekolah mengalami flat foot. Pada usia 6 tahun anak berlatih

keseimbangan tubuh secara nyata seperti saat melakukan aktifitas memanjat,

merayap, dan menari. Dari data survey yang dilakukan di Allahabad, India

terdapat 40,32% anak dibawah 5 tahun, 22,15% anak-anak antara 5 sampai 10

tahun, dan 15,48% anak berusia lebih dari 10 tahun mengalami flat foot bilateral.

Dan menurut Benedetti et al., (2011) terdapat 75,3% anak yang mengalami flat

foot tidak mampu berdiri satu kaki dalam waktu yang lama karena terjadi
3

ketidakstabilan pada sendi sub talar dan karena adanya posisi sendi subtalar yang

menghambat keseimbangan selama berdiri satu kaki.

Apabila seseorang menderita kaki datar atau flat foot biasanya seseorang

tersebut mengalami sukar berjalan dan masalah keseimbangan. Maka peran

fisioterapi sangat diperlukan dalam kasus ini agar memberikan program

intervensi latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh pada

anak dengan kondisi kaki flat foot, Salah satunya dengan memberikan program

intervensi berupa latihan terapi resisten, yaitu Towel Curl exercise.

Towel Curl exercise adalah latihan dengan menggunakan handuk pada

kaki yang bertujuan untuk meningkatkan fungsional pada ankle dengan

menguatkan otot-otot intrinsik pada kaki. Latihan tersebut memiliki efek lain

yaitu meningkatkan fleksibilitas pada otot. Karena fleksibilitas dan kekuatan

keduanya saling berhubungan, secara otomatis jika melakukan latihan ini untuk

menguatkan otot maka akan berpengaruh juga terhadap fleksibilitasnya. Selain

itu latihan Towel Curl exercise juga dapat melatih cengkraman pada jari-jari kaki

serta untuk meningkatkan stabilitas ankle pada saat berjalan, dan menaiki anak

tangga (Audini & Wibowo, 2018). Latihan tersebut diharapkan dapat

menurunkan derajat flat foot pada anak sehingga secara otomatis bisa

meningkatkan keseimbangan dan kasus tersebut dapat segera ditangani.

Melihat kejadian diatas dapat dikatakan bahwa pada anak yang

mengalami bentuk kaki yang tidak normal dapat mempengaruhi

ketidakseimbangan pada tubuh. Menurut penelitaian yang dilakukan oleh (Kadek


4

Ady et al., 2017) mengatakan adanya hubungan yang signifikan antara flat foot

dengan keseimbangan statis yaitu sebesar 87,04% dan hubungan keseimbangan

antara flat foot dengan keseimbangan dinamis sebesar 68,55%. Sehingga peneliti

tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh latihan Towel Curl exercise

terhadap peningkatan keseimbangan pada anak dengan kaki flat foot TK di

kecamatan pakis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh Towel curl exercise terhadap peningkatan

keseimbangan pada anak dengan kaki flat foot di TK Kecamatan pakis ?

2. Apakah Towel curl exercise dapat meningkatkan keseimbangan pada

anak dengan kaki flat foot di TK Kecamatan pakis ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan Towel curl

exercise terhadap peningkatan keseimbangan pada anak dengan kaki flat

foot di TK Kecamatan pakis

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat keseimbangan anak sebelum diberikan

latihan Towel Curl exercise terhadap peningkatan keseimbangan

pada anak dengan kaki flat foot di TK Kecamatan pakis


5

b. Untuk mengetahui tingkat keseimbangan anak setelah diberikan

latihan Towel curl exercise terhadap penigkatan keseimbangan pada

anak dengan kaki flat foot di TK Kecamatan pakis

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan.referensi akademis bagi .pengembangan. IPTEK.

tentang. konsep. penanganan. fisioterapi. pada anak. yang. memiliki.

struktur. kaki. flat foot. dengan. gangguan. keseimbangan.

b. Sebagai sumber. informasi. bagi. pembaca. mengenai. pengaruh.

latihan. Towel. curl. exercise. terhadap. peningkatan. keseimbangan.

pada. anak. dengan. struktur. kaki. flat foot.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pendalaman pengetahuan dan informasi mengenai

pengaruh latihan Towel curl exercise terhadap peningkatan

keseimbangan pada anak dengan kaki flat foot.

b. Manfaat bagi Orang Tua

Dapat sebagai pengetahuan atau ilmu bagi orang tua tentang

penanganan fisioterapi pada anak yang memiliki bentuk kaki flat foot,

sehingga dapat diaplikasikannya.

c. Manfaat bagi Institusi pendidikan fisoterapi


6

Dapat meningkatkan pengetahuan serta sumber informasi

tentang bentuk kaki flat foot pada anak dan metode penanganannya.

E. Keaslian Penelitian

Berikut adalah tabel keaslian penelitian berdasarkan sumber dari jurnal :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


No Nama Peneliti Judul Peneliti Subjek, Metode, Perbedaan
. Alat Ukur dan
Hasil Penelitian
1 Nurhardiyanty, Pengaruh Siswa SD Inpres Perbedaan
Ajeng Kartini Pemberian Tamalanrea 3 penelitian
Mas’ud, Ita Towel curl Makasar dengan sebelumnya
Rini (2020) exercise jumblah 29 orang dengan
terhadap indikasi flat foot penelitian
kelincahan dengan shuttle run ini adalah
anak flat foot. test, dengan one melihat
usia 7-9 tahun group pretest- Pengaruh
Di Makasar. postest design, latihan
analisa data dengan Towel curl
uji T berpasangan exercise
dengan hasil P: terhadap
0,00 (P<0,05) peningkatan
Maka dapat keseimbang
disimpulkan bahwa an pada
terdapat pengaruh anak TK di
Towel curl exercise Kecamatan
terhadap Pakis
kelincahan pada dengan
anak usia 7-9 tahun struktur
siswa SD Inpres kaki flat
Tamalanrea 3 foot.
Makasar.

2 Luh Ita Kombinasi 26 sample indikasi Perbedaan


Mahendrayani, Foot Muscle fleksibel flat foot penelitian
Dewa Putu Strengthening terbagi 2 kelompok ini dengan
Gede Purwa dan masing-masing penelitian
Samatra, M. kinesiotaping berjumblah 13 sebelumnya
Irfan, Ni lebih baik orang penelitian menggunak
Wayan dibandingkan eksperimen dengan an
Tianing, Ni dengan Foot desain pre and post intervensi
7

Nyoman Ayu muscle test control grup dan melihat


Dewi, strengthening menggunakan latihan
Sugijanto terhadap balance beam Towel curl
(2018) peningkatan walking test exercise
keseimbangan sedangkan flexible terhadap
dinamis pada flat foot peningkatan
anak dengan menggunakan wet keseimbang
Flexible Flat foot print test. an pada
foot. Hasil uji beda anak TK di
sesudah intervensi Kecamatan
pada kelompok Pakis
perlakuan dan dengan
kelompok kontrol struktur
dengan kaki flat
menggunakan foot.
independent
simples t-test
p=0,013 (p<0,05)
sehingga
didapatkan
kesimpulan bahwa
kombinasi foot
muscle
strengthening dan
kinesiotaping lebih
baik dibandingkan
dengan foot muscle
strengthening
terhadap
peningkatan
keseimbngan pada
anak dengan
flexible flat foot.

3 Ulfah Nursyifa Perbedaan 26 sampel indikasi Perbedaan


Muadz (2018) Pengaruh Heel flat foot terbagi 2 penelitian
Raises exercise kelompok dengan sebelumnya
dan Towel curl jumblah masing- dengan
exercise masing 13 orang penelitian
terhadap berusia 5-6 tahun, ini adalah
keseimbangan menggunakan alat menggunak
statis pada ukur sixteen an
anak flat foot balance test, intervensi
usia 5-6 tahun. dengan metode pre latihan
and post test two Towel curl
8

group desain exercise


menggunakan terhadap
paired samples t- peningkatan
test dengan hasil uji keseimbang
kelompok I an pada
(p<0,05) ada anak TK di
pengaruh heel Kecamatan
raises exercise Pakis
sedang uji dengan
kelompok II struktur
(p<0,05) ada kaki flat
pengaruh Towel foot.
curl exercise dan
hasil uji beda III
menggunakan
independent
samples t-test
dengan p=0,489
yang berarti tidak
ada perbedaan
pengaruh heel
raises exercise dan
towel curl exercise
terhadap
peningkatan
keseimbangan
statsis pada anak
flat foot usia 5-6
tahun.
4 Siswiyanti Pengaruh 27 siswa indikasi Perbedaan
STh, Pemberian fleksibel flat foot penelitian
Susilowati, Sri Edukasi dan yang diberikan sebelumnya
Surini Medial Arch sepasang medial dengan
Pudjiastuti Support arch support pada penelitian
(2013) terhadap sepatu yang ini melihat
keseimbangan digunakan sehari- Pengaruh
dinamis pada hari untuk sekolah latihan
kondisi dan penelitian ini Towel curl
fleksibel Flat melibatkan peran exercise
foot anak usia orang tua dengan terhadap
8 S/D 10 memberikan peningkatan
tahun. edukasi. keseimbang
Menggunakan TUG an pada
Test dengan anak TK di
9

metode true Kecamatan


experimental Pakis
dengan pre & post dengan
test grup desain struktur
Dengan hasil yang kaki flat
didapatkan foot.
p=0,0521
(p>0,005) sehingga
disimpulkan bahwa
tidak terdapat
pengaruh yang
bermakna secara
statistic pada
edukasi dan
pemakain Medial
arch support
terhadap
keseimbangan
dinamis pada
kondisi fleksibel
flat foot anak usia 8
S/D 10 tahun.
5 Liza Ariani, Aplikasi Heel 26 subjek, dengan Perbedaan
Ari Wibawa, I Raises 2 kelompok penelitian
Made Muliarta Exercise Dapat masing-masing ini dengan
(2014) Meningkatkan berjumblah 13 penelitian
Lengkungan orang. Kelompok I sebelumnya
Kaki dan mendapatkan menggunak
Keseimbangan perlakuan heel an
Statis Pada raises exercise dan intervensi
anak Flat Foot Kelompok II tanpa latihan
Usia 4-5 perlakuan. Metode towel curl
Tahun DI TK penelitian exercise
Aisyah eksperimental, terhadap
Bustanul dengan desain two peningkatan
Athfal 3 group pre-test and keseimbang
Denpasar post-test design. an pada
Dengan hasil nilai anak TK di
arch index kaki Kecamatan
kanan dan kiri pada Pakis
kedua kelompok dengan
p<0,05. Nilai struktur
keseimbangan pada kaki flat
kedua kelompok foot.
10

p<0,05. Maka
dapat disimpulkan
bahwa aplikasi heel
raises exercise
memberikan
perbedaan yang
signifikan antara
kelompok
perlakuan dan
tanpa perlakuan
dalam
meningkatkan
lengkungan kaki
pada siswa TK
aisyah bustanul
athfal 3 denpasar.

Anda mungkin juga menyukai