Imam Haryoko
Program Studi DIII Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, IKesT Muhammadiyah Palembang
Email : haryokoimam@yahoo.com
Tanggal Submisi 23 Desember 2022 ; Tanggal Penerimaan: 11 Januari 2023
ABSTRAK
Latar Belakang: Flat foot merupakan suatu kondisi berkurangnya lengkungan Medial Longitudinal Arch
(MLA) yang menyebabkan telapak kaki menjadi lebih datar dari biasanya, dampak yang akan terjadi
akibat flat foot adalah berkurangnya kecepatan dan kelincahan saat berjalan. Tujuan: Studi kasus ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Strengthening Ball Roll Exercise , Kinesiotaping dan Towel Curl
Exercise pada gangguan gerak dan fungsi sendi pergelangan kaki akibat flat foot. Metode: Jenis penulisan
yang dilakukan adalah studi kasus yang telah dilakukan pada satu orang pasien perempuan usia 19 tahun
dengan kondisi flat foot. Subjek dievaluasi dengan menggunakan Foot Print Test, Arch Height Index
(AHI) dan Lower Extremity Functional Scale (LEFS).Hasil: Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali
selama 3 minggu didapatkan hasil peningkatan tinggi arkus pada hasil pemeriksaan AHI dari nilai 3 cm
menjadi 3,5 cm dan skor LEFS dari nilai 90% menjadi 97,5%. Kesimpulan: Pemberian terapi latihan
berupa Strengthening Ball Roll Exercise, Kinesiotaping dan Towel Curl Exercise dapat meningkatkan
tinggi arkus dan aktivitas fungsional pasien flat foot.
Kata Kunci : Flat foot, Strengthening Ball Roll Exercise, Kinesiotaping, Towel Curl Exercise
ABSTRACT
Background: Flat foot is a condition where the Medial Longitudinal Arch (MLA) is which the archies of
the foot collapse, the impact that will occur is the speed and agility when walking will decrease.
Objective: This case study was aimed to determine the effect of strengthening ball roll exercise,
kinesiotaping and towel curl exercise on functions and movement of ankle joint disorders caused by flat
foot. Methods: This case study has been conducted on a female patient 19 year old with flat foot
condition. Subjects were evaluated usinga the Foot Print Test, Arch Height Index(AHI) and Lower
Extremity Functional Scale (LEFS). Result: After 6 times of therapy for 3 weeks, the result showed an
increase in arch height on the AHI examination from 3 cm to 3,5 cm and a LEFS score from 90% to
97,5%. Conclusion: The exercise therapy of Strengthening Ball Roll Exercise can increase the arch height
and functional activity on patients with flat foot condition.
Key Words : Flat foot, Strengthening Ball Roll Exercise, Kinesiotaping, Towel Curl Exercise
64
Haryoko, I
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 64-69
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21039
pada telapak kaki. Bentuk kaki datar pada masa akan menurunkan pula obat penyakit tersebut.
bayi dan anak-anak dengan usia tertentu Adapun hadist diriwayatkan Imam Muslim :
memang wajar terjadi, Karena struktur tulang
dan jaringan sekitarnya belum terbentuk َبـ َ َرأ ََِبإِذْنِاالل ِهعَ َّز َو،صَا َبالد ََّوا ُءالدَّا َء
َ َ فَإِذَاأ،عنجابربنعبداالله ِل ُك ِلِّدَاءٍ د ََوا ٌء
sepenuhnya. Flat foot pada anak merupakan َج ََّل
kondisi fisiologis yang membaik seiring Artinya:
bertambahnya usia (Pfeiffer, 2006). Menurut “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah
(Abolari, 2011), kaki datar pada anak berhenti obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan
saat usia 10 tahun, jika lebih dari itu maka sudah sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa
termasuk kedalam patologis. Lengkungan medial Ta’ala.”(HR. Muslim).
kaki membaik secara signifikan hingga usai 6
tahun, kemudian mulai melambat hingga usia 10 Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus flat
tahun dan tidak terjadi lagi perubahan signifikan foot menggunakan terapi latihan berupa
pada usia di atas 10 tahun. Panjang dan lebar Strengthening Ball Roll Exercise, Kinesiotaping
kaki meningkat dari usia 3 tahun hingga 12 dan Towel Curl Exercise. Strengthening ball roll
tahun pada perempuan dan 15 tahun pada laki- exercise adalah latihan penguatan otot yang
laki (Carr, 2016). Selain pada anak-anak flat foot dilakukan dalam posisi duduk di kursi dengan
bisa juga terjadi pada usia dewasa. cara menggulirkan bola pada telapak kaki selama
Prevalensi anak yang mengalami flat 2 menit selama 12 kali yang bertujuan untuk
foot di dunia sekitar 20%- 30%, di Amerika meregangkan plantar fascia dan meningkatkan
sekitar 50% dan di Indonesia masih belum lengkungan kaki (Aktifah, 2021). Kinesiotaping
diketahui dengan jelas (Farochatun Nisa, 2020). merupakan suatu materi sejenis lakban yang
Hasil penelitian di Surakarta pada anak usia 6-12 diciptakan menggunakan teknologi tinggi.
tahun terdapat 27,55% anak yang mengalami flat Pertama kali dikembangkan oleh chiropractor
foot(Arinaa, 2021). Adapun penelitian di asal jepang yang bernama Dr. Kenzo Kase pada
Bandung pada anak usia 6-10 tahun terdapat tahun 1970an. Lakban ini terbuat dari bahan
40% anak yang mengalami flat foot. Menurut khusus yang sangat elastic seperti katun dan
(Arinaa, 2021) dampak yang akan terjadi akibat acrylic adhesive back. Kinesiotaping banyak
flat foot yaitu berkurangnya kecepatan dan digunakan di lapangan baik sebagai sarana
kelincahan saat berjalan, mudah lelah bila pengobatan maupun pencegahan cedera yang
berjalan jauh, sepatu cepat halus, perubahan berhubungan dengan olahraga. Fungsi penting
biomekanik tubuh yang akan menyebabkan dari kebanyakan kinesiotaping adalah untuk
gangguan keseimbangan, serta deformitas yang memberikan dukungan selama gerakan.
memudahkan cedera. Flat foot memberikan Beberapa kinesiotaping berfungsi untuk
dampak rantai pada struktur tubuh dimana flat mengurangi cedera dan meningkatkan
foot mengakibatkan overpronation ankle yang proprioception. Towel curl exercise adalah
kemudian menyebabkan terjadinya rotasi sebuah latihan menggunakan handuk pada kaki
internal tibia dan femur yang selanjutnya yang bertujuan untuk meningkatkan fungsional
menginduksi pergeseran alignment panggul pada ankle dengan menguatkan otot-otot
kearah anterior sekitar 10°(Latifah, 2020). instrinsik pada kaki. Latihan tersebut diharapkan
Ketika struktur tubuh berubah, maka Center Of dapat menurunkan derajat flat foot sehingga
Gravity (COG) akan berubah. Manusia adalah secara otomatis gangguan keseimbangan pada
makluk ciptaan Allah yang paling sempurna di kasus flat foot dapat di tangani.
bandingkan dengan makhluk lainnya, namun ada Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
suatu kondisi tertentu tubuh ini dapat mengalami penulis tertarik untuk melaporkan satu kasus flat
gangguan yang disebabkan oleh sesuatu foot pada pasien perempuan 19 tahun di RS
sehingga tidak berfungsi secara optimal. Muhammadiyah Palembang.
Keadaan inilah manusia disebut mengalami
sakit. Allah menurunkan suatu penyakit pasti METODE PENELITIAN
65
Haryoko, I
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 64-69
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21039
Pada penelitian ini sampel yang Foot dengan problematika berupa tidak adanya
digunakan hanya satu orang yang berjenis arkus di telapak kaki.
kelamin perempuan usia 19 tahun . Pasien Nn. A diberikan penanganan fisioterapi
memiliki keluahan utama merasakan lelah terus sebanyak enam kali dalam 3 minggu dengan
menerus pada telapak kaki dan kadang menjalar menggunakan modalitas Strengtehning Ball Roll
ke betis. Pasien tidak memiliki lengkungan di Exercise, Kinesiotaping dan Towel Curl
telapak kaki. Waktu pelaksaan terapi dimulai Exercise.Setelah dilakukan fisioterapi sebanyak
pada tanggal 28 Maret sampai 22 April di RS enam kali didapat perkembangan hasil sebagai
Muhammdiyah Palembang. berikut:
Alat ukur yang digunakan pada penelitian
ini adalah foot print, arch height index dan lower 1. Hasil pengukuran tinggi arkus
extremity functional scale. Penerpaan Hasil pemeriksaan tinggi arkus T1-T6 dapat
strenghthening ball roll exercise diberikan dilihat pada diagram dibawah ini:
selama 2 menit dengan12 kali pengulangan,
kinesiotaping diberikan selama 3- 5 hari/miggu
5,5
dan towel curl exercise diberikan dengan 5 kali
pengulangan. 4,5
Sebelum menjadi responden penulis
melakukan pemeriksaan arkus dengan 3,5
pemeriksaan arkus dengan metode foot print.
AHI
Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada figure 1 2,5 Dextra
dibawah ini. Sinistra
1,5
0,5
-0,5 T1 T2 T3 T4 T5 T6
Terapi
HASIL
Seorang pasien perempuan yang bernama
Nn. A berumur 19 tahun dengan diagnosa Flat
66
Haryoko, I
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 64-69
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21039
PEMBAHASAN
1. Peningkatan Tinggi Arkus KESIMPULAN DAN SARAN
Seseorang dengan diagnosa flat foot Kesimpulan
yang tidak memiliki lengkungan kaki dan Flat foot merupakan suatu kondisi
terjadinya penurunan arkus. Berdasarkan dimana arkus kaki tidak tampak sejak lahir
metode intervensi yang diberikan yaitu dan tertimbun jaringan lemak. Pada
Strengthening Ball Roll Exercise, umumnya arkus terbentuk sejak 5 tahun
Kinesiotaping dan Towel Curl Exercise 2 pertama dengan rentang usia 2-6 tahun. Flat
kali dalam 1 minggu dan rutin dilakukan Foot adalah Kondisi kaki pada satu bidang
setiap minggunya didapatkan hasil datar atau tidak normal yang menyebabkan
meningkatnya tinggi arkus. Meningkatnya arkus plantaris menjadi datar (Dorland,
tinggi arkus terjadi karena modalitas 2009). Dampak yang akan terjadi akibat flat
Strengthening Ball Roll Exercise dan foot yaitu berkurangnya kecepatan dan
Kinesiotaping terbukti efektif meningkatkan kelincahan saat berjalan, mudah lelah bila
tinggi arkus dan lengkungan kaki berjalan jauh, sepatu cepat halus. Pada
dikarenakan Strengthening Ball Roll kondisi ini di dapatkan problematika
Exercise memiliki dampak positif yaitu fisioterapi dengan adanya keterbatasan
dapat meningkatkan lengkungan kaki dan aktivitas fungsional dan rendahnya
meregangkan plantar fascia (Aktifah, 2021) arkus.Untuk mengatasi problematika
sedangkan pada pemasangan kinesiotaping tersebut, maka intervensi fisioterapi yang
yang digunakan selama kurang lebih 3 diberikan berupa Strengthening Ball Roll
sampai 5 hari memiliki dampak positif pada Exercise, Kinesiotaping dan Towel Curl
peningkatan tinggi arkus dikarenakan Exercise Pada Gangguan Fungsi Sendi
dengan menggunakan kinesiotaping adanya Pergelangan Kaki Akibat Flat Foot. Dari
peningkatan kekuatan otot. modalitas fisioterapi yang dilakukan tersebut
didapatkan hasil peningkatan tinggi arkus
2. Peningkatan Aktivitas Fungsional dari 3 cm menjadi 3,5 cm dan peningkatan
Seseorang dengan diagnosa flat foot aktivitas fungsional pasien yang di ukur
mengalami keterbatasan aktivitas fungsional
67
Haryoko, I
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 64-69
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21039
69