Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
Kaki normal pada manusia adalah ia memiliki lengkungan kaki yang
cukup, jika dilihat dari arah belakang makan tendon Achiles-nya membentuk garis
lurus dengan sudut 90 derajat dengan landasan pijakan . Kaki pada laki-laki
cendrung lebih panjang dan lebar. Sedangkan perempuan memiliki kaki bagian
depan (forefoot) yang lebih lebar, metatarsal yang lebih pendek, dan arkus yang
(13).
lebih pendek dibandingkan laki-laki Pada neonatus dan balita, terdapat
bantalan lemak dibagian bawah kaki bagian tengah (mindfoot), dan bantalan
lemak ini akan menghilang pada usia 2-5 tahun, masa dimana terjadi
pembentukan dan pekembangan MLA yang paling signifikan. Bantalan lemak
tersebut diyakini mulai diresorpsi saat anak mulai berjalan mandiri tanpa bantuan.
Namun, belum ada penelitian yang menyelidiki kapan tepatnya bantalan lemak ini
menghilang. MLA berkembang seiring dengan usia; bentuk MLA anak menjadi
seperti MLA dewasa pada usia 5-6 tahun (13).
Pada usia 3-6 tahun didapati pravalensi pes planus sebesar tiga kali lipat
lebih banyak dibandingkan dengan usia 7-13 tahun. Hal ini menyebabkan bahwa
kejadian pes planus terus menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
ketika tidak menyongkong beban tubuh seperti dalam keadaan
menjinjit(14) .
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
2.1.6 Pemeriksaan
Pemeriksaan yang bisa dilakukan pada kondisi kaki datar antara lain :
1. Wet Foot print Test
Pemeriksaan tinggi rendahnya arkus atau lengkung kaki
longitudinal dapat dilakukan melalui sidik tapak kaki (footprint)
(17)
dengan memperhatikan batas medial kaki . Sidik tapak kaki
dapat dilakukan dengan menggunakan media tinta ataupun air
biasa (wet test). Pada wet footprint test, bentuk arkus kaki
diketahui dengan cara membasahi kaki, lalu menapakkannya pada
selembar kertas sehingga pada kertas tadi akan tertinggal sidik
tapak kaki(18) .
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
box/podioscope, jika mengalami kaki datar maka bayangan pada
cermin akan tampak lebih banyak pada bagian medial kaki (4).
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
2.2.1 Fisiologi Keseimbangan
Keseimbangan merupakan tugas kontrol motorik kompleks yang
melibatkan deteksi dan integrasi informasi sensorik untuk menilai posisi
dan gerakan tubuh dalam ruang dan pelaksanaan respon muskuloskeletal
yang apropiat untuk mengontrol posisi tubuh dalam konteks lingkungan.
Sehingga, kontrol keseimbangan memerlukan interaksi sistem saraf,
(2)
muskuloskeletal dan efek kontekstual dari lingkungan . Komponen-
komponen pengontrol keseimbangan adalah sebagai berikut:
a. Sistem neurologis
Sistem informasi neurologis antara lain berasal dari batag otak,
ganglia basalis, dan serebelum.
1) Batang Otak
Bagian otak paling tua, bersambungan dengan korda spinalis.
Bagian ini terdiri dari otak tengah, pons, dan medula oblongata. Fungsinya
untuk mengatur refleks otot postural, mengontrol derajat keseluruhan
kewaspadaan korteks. (20).
2) Ganglia basalis
Ganglia basalis merupakan bagian dari sistem motorik. Inti utama
dari ganglia basalis adalah nukleus kaudatus, putamen, dan globus
palidus. Fungsinya memilik peran penting dalam inisiasi, modulasi
gerakan dan kontrol otot(21)
3) Serebelum
Serebelum adalah bagian otak yang seukuran bola kasti dan sangat
berlipat serta terletak dibawah lobus oksipitalis korteks dan melekat ke
punggung bagian atas batang otak. Ditemukan neuron individual dalam
jumlah empat kali lebih banyak daripada daripada dibagian otak lainnya
hal ini menunjukan pentingnya struktur ini. Terdapat 3 bagian secara
fungsional yaitu : vastibuloserebelum utnuk mempertahankan
keseimbangan dan kontrol gerak mata, spinoserebelum untuk
meningkatkan tonus otot dan mengkoodinasikan gerakan volunter
terampil, serebroserebelum yaitu berperan dalam perencanaan dan
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
inisiasi aktivitas volunter dengan memberikan masukan ke daerah
motorik korteks. (22)
b. Sistem informasi sensoris
Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular dan somatosensoris.
1) Visual
Sistem visual (penglihatan) terdapat fungsi penting bagi kehidupan
manusia yaitu memberi informasi kepada otak tentang posisi tubuh
terhadap lingkungan berdasarkan sudut dan jarak dengan objek
sekitarnya. Dengan input visual, maka tubuh manusia dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan. Sistem
visual memberikan informasi ke otak kemudian otak memberikan
informasi supaya sistem muskuloskeletal (otot dan tulang) dapat
bekerja secara sinergis untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh(23).
2) Vestibular
Sistem vestibular berperan penting dalam keseimbangan, gerakan
kepala, dan gerakan bola mata. Sistem ini meliputi organ-organ di
dalam telinga bagian dalam. Berhubungan dengan sistem visual dan
pendengaran untuk merasakan arah dan gerakan kepala. Cairan yang
disebut endolymph mengalir melalui tiga kanal telinga bagian dalam
sebagai reseptor saat kepala bergerak miring dan bergeser. Melalui
refleks vestibulo-reticular mereka mengontrol gerak mata, terutama
ketika melihat obyek yang bergerak. Kemudian pesan-pesan
diteruskan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang
berlokasi di batang otak (brain stem). Beberapa stimulus tidak
menuju langsung ke nukleus vestibular tetapi ke serebrum, formation
retikularis , thalamus dan korteks serebri. Nukleus vestibular
menerima masukan (input) dari reseptor labirin, retikular formasi dan
serebelum. Hasil dari nukleus vestibuler menuju ke motor neuron
melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang
menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-
10
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
otot punggung (otot-otot postural). Sistem vertibular bereaksi sangat
cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh
dengan mengontrol otot-otot postural (23) .
3) Somatosensoris (tactile & propioceptive)
Sistem somatosensoris terdiri dari taktil dan propioseptif serta
persepsi kognitif. Informasi propioseptif disalurkan ke otak melalui
kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input)
propioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke
korteks serebri melalui lumnikulus medialis dan thalamus . Kesadaran
akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung
pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat
indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di
sinovial dan ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba
di kulit dan jaringan lain serta otot diproses di korteks menjadi
kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang
c. Respon otot-otot postural yang sinergis
Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan
jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok
otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi
mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan
tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam
berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot
postural bekerja secara sinergis sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik
tumpu, gaya gravitasi dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergis
berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu
otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu
d. Kekuatan otot (muscle strength)
Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan ativitas.
Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya
peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat
11
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
digambarkan sebagai kemampuan otot untuk menahan beban, baik
berupa beban eksternal (eksternal force) maupun beban internal (internal
force). Kekuatan otot sangat berhubungan dengan sistem neuromuskuler
yaitu seberapa besar kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot untuk
melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak serabut otot yang
teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot
tersebut. Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar.
Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan otot
untuk melawan gravitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus
menerus mempengaruhi posisi tubuh.(24)
12
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
bantalan lemak pada lengkung medial kaki dan terjadi
penyusaian pertumbuhan lengkung kaki secara menetap (26) .
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berkaitan dengan kekuatan maksimal otot yang
berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh,
kekuatan otot, jumlah hemoglobin, hormon, kapasitas paru-paru,
dan sebagainya. Sampai pubertas biasanya kebugaran pada anak
laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah
pubertas kebugaran laki-laki dan perempuan biasanya semakin
berbeda, terutama yang berhubungan dengan daya
(27).
kardiorespiratori Jenis kelamin mempengaruhi IMT
seseorang, dimana laki-laki mempunyai massa otot yang lebih
banyak dibandingkan dengan perempuan. Namun perempuan
lebih mudah bertambah berat badan berbanding laki-laki dengan
asupan kalori yang sama (28) .
13
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
2.2.3 Test keseimbangan statis
Tes keseimbangan statis. yang digunakan adalah
a. Stork stand test adalah tes yang digunakan untuk menilai
kemampuan keseimbangan berdiri pada ujung kaki
(menjinjit). Keseimbangan adalah mempertahankan posisi
tubuh pada posisi statis (tidak berubah) sebuah tanda
tingkat tinggi dari fungsi equilibrium(4) .
b. Berg Balance Scale
Pengukuran terhadap satu seri keseimbangan yang terdiri
dari 14 jenis keseimbangan statis dan keseimbangan
dinamis dengan skala 0-4. Dengan validitas yang
mempunyai korelasi yang signifikan dengan
perkembangan pasien stroke.
14
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
Apabila kaki datar diderita maka seseorang individu tidak saja
sukar berjalan, tetapi juga mengalami masalah keseimbangan. Ini terjadi
karena kelainan bentuk kaki merusak secara perlahan-lahan dan keluhan
baru akan muncul ketika berumur 5-10 tahun, namun tidak semua kondisi
flat foot menyebabkan seseorang mengalami masalah gangguan
keseimbangan tubuh anak-anak ditentukan oleh fungsi neurologis sistem
otak dan sistem vestibular(4) .
15
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
2.4 KERANGKA TEORI
KESEIMBANGAN
STATIS
POSTUR
16
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
Ringkasan pustaka
Tabel 2.1 Ringkasan pustaka
Peneliti Lokasi Studi Subjek Variabel yang Waktu Hasil
penelitian desain penelitian diteliti penelitian
Syafi’I M, Boyolali Cross Anak usia Arkus kaki 2016 Anak dengan kondisi arkus flat foot
et al (3) sectional 9-12 tahun dan mempunyai tingkat keseimbangan yang
keseimbangan buruk.
statis
Lendra MD, Surakarta Cross Anak usia Kaki datar, 2009 Tidak semua flat foot dapat menyebabkan
et al (4) sectional 8-12 tahun kaki dengan gangguan keseimbangan karena secara
arkus normal fisiologis keseimbangan tubuh anak
dan ditentukan oleh fungsi neurologis sistem
keseimbangan otak dan sistem vestibular.
statis
17
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha
Alonso AC Brazil Cross 100 pria & Arkus plantar 2016 Keseimbangan tidak dipengaruhi oleh
(5),
sectional wanita usia dan arkus plantar.
20-40 keseimbangan
tahun. postural
18
Hubungan flat foot dengan keseimbangan statis pada anak Sekolah Dasar
Zharah Yasmasitha