DOSEN PENGAMPU :
Oleh
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan anggota
gerak bagian bawah ?
2. Apa saja jenis-jenis cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan anggota
gerak bagian bawah ?
3. Apa saja karakteristik cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan anggota
gerak bagian atas ?
4. Apa saja faktor penyebab cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan
anggota gerak bagian bawah ?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan anggota gerak bagian
bawah
Menurut Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin (1996: 93) kelainan pada
anggota gerak adalah hilangnya sebagian atau secara keseluruhan dari anggota gerak
atas atau anggota gerak bawah. Anggota gerak yang hilang ini sebagai akibat kelainan
bawaan yang disebabkan oleh terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan
selama dalam kandungan pada 4 bulan pertama, sebagai akibat penyakit atau
keracunan obat.
Menurut Musjafak Assjari (1995: 48) kelainan tunadaksa atau cacat ortopedi
dapat terjadi karena faktor bawaan yang disebabkan oleh faktor endogen (gen) dari
ayah, ibu, atau dari keduanya, sehingga sel-sel pertama yang tumbuh menjadi bayi
telah mengalami cacat. Kelainan ini dapat pula terjadi oleh faktor eksogen, yaitu pada
awal-awal pertumbuhan sel-sel pertama yang terdapat dalam kandungan ibunya
menunjukkan sehat, tetapi menjadi rusak atau mengalami kelainan.
Menurut Frauz dan O’rahilly (1996) mereka menyebut kelainan ini dengan
Amelia yaitu seluruh angggota gerak hilang. Meromalia yaitu apabila sebagian
anggota gerak hilang. Phocomelia yaitu apabila anggota gerak yang hilang masih
terdapat jari-jari yang menempel atau bersatu dengan gelang bahu atau gelang
panggul. Bagi orang yang mengalami amputasi disebut amputee.
Cacat bawaan atau cacat kongenital adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir
dan dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik.
1. Cacat bawaan pada anggota gerak atas
Menurut Musjafak Assjari (1995: 48) mengemukakan bahwa cacat
bawaan pada anggota gerak atas ada kalanya mengganggu fisiologis
anggota tubuh dan adapula yang kelainannya tidak mengganggu aktifitas
hidup sehari-hari.
2. Cacat bawaan pada anggota gerak bawah
Cacat ini mengubah bentuk atau fungsi dari suatu atau lebih bagian
tubuh. Mereka dapat menyebabkan masalah pada kesehatan secara
menyeluruh baik bagaimana tubuh berkembangan atau bagaimana tubuh
bekerja.
B. Jenis-jenis cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan pada anggota
gerak bagian bawah
C. Karakteristik cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan pada anggota
gerak bagian bawah
Menurut Ahmad Toha Muslim dan M Sugiarmin (1996: 95) gejala-gejala yang
timbul pada cacat bawaan anggota gerak dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kelainan amelia
Cirinya anggota gerak secara keseluruhan tidak ada. Anggota gerak atas yang
tertinggal hanya bahu, sendi bahu tidak ada. Anggota gerak bawah yang tertinggal
hanya bantat, sendi paha atau anggul tidak ada.
2. Kelainan phocomelian
Cirinya anggota gerak sebagian hilang atau tidak sempurna, anggota gerak yang
hilang biasanya, sebagian lengan bawah, dibawah sendi siku. Sebagian tungkai,
dibawah sendi lutut.
D. Faktor penyebab cacat bawaan pada anggota gerak bagian atas dan anggota
gerak bagian bawah
Menurut Ahmad Toha Muslim dan M Sugiarmin (1996: 94) terdapat beberapa
sebab-sebab secara umum yang menyebabkan cacat bawaan:
1. Pemakaian obat penenang seperti thalidonide.
2. Pengatur jarak kelahiran, kemungkinan terjadi pada 4-6 minggu kehamilan
dimana mulai tumbuh kaki janin.
3. Penyakit yang dialami ibu selama mengandung yang dapat mempengaruhi sel
telur.
4. Karena adanya tali pusat yang menjerat pada bagian tubuh janin yang sedang
tumbuh didalam kandungan.
5. Karena neoplasma atau tumor yang menyerang anggota tubuh anak.
6. Karena trauma atau ruda pakda yang dialami anak seperti kecelakaan lalu lintas
atau kecelakaan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cacat bawaan adalah kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul
sejak dalam kandungan dan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau
setelah anak remaja. Yang disebabkan oleh terganggunya proses pertumbuhan dan
perkembangan selama dalam kandungan pada 4 bulan pertama, sebagai akibat
penyakit atau keracunan obat.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad Toha Muslim dan Sugiarman. (1996). Ortopedi Dalam Pendidikan Anak Tunadaksa.
Bandung: DEPENDIKBUD.