Anda di halaman 1dari 9

SOP Basic Life Support (Usia ≤8 Tahun)

A. Pastikan lingkungan & diri kita aman untuk melakukan pertolongan


a. Pastikan lingkungan untuk melakukan tindakan tidak menjadi tontonan & tidak
menghambat bantuan ketika datang
B. Penilaian Respon
a. Evaluasi respon korban
i. Alert: bangun, meskipun mungkin masih dalam keadaan bingung
terhadap apa yang terjadi
ii. Verbal: merespon terhadap rangsang suara nyaring yang diberikan oleh
penolong
iii. Pain: merespon terhadap rangsang nyeri yang diberikan oleh penolong.
Rangsang nyeri dapat diberikan melalui penekanan dengan keras di
pangkal kuku atau penekanan dengan menggunakan sendi jari tangan
yang dikepalkan pada tulang sternum/tulang dada. Namun, pastikan
bahwa tidak ada tanda cidera di daerah tersebut sebelum melakukannya
iv. Unresponsive: tidak merespon semua tahapan yangada di atas
b. Jika korban memberikan respon (i – iii), posisikan dalam Recovery Position
sambil pantau tanda – tanda vital (tensi, nadi, respiratory rate, & saturasi
oksigen) setiap 3 menit sekali (jika tidak ada monitor) hingga bantuan datang
c. Jika korban tidak memberikan respon/tidak bernafas/tidak ada nadi, korban
dianggap henti jantung. Lakukan:
i. 1 orang menghubungi IGD RS terkait, menjelaskan telah terjadi henti
jantung/henti nafas di ..., pada pk. ..., & telah dilakukan tindakan ...
ii. Lakukan kompresi dada & pernafasan buatan
C. Kompresi Dada (Usia 1 – 8 Tahun)
a. Dalam waktu ≤10 detik, harus sudah dipastikan tidak ada nadi dengan cara
meraba nadi karotis (dengan jari 2 & 3 mencari trachea, lalu meraba ke
kanan/kiri sampai batas trachea dengan otot leher)
Sumber: Google

b. Membaringkan penderita di atas alas yang keras & datar


i. Jika diperlukan, 3 orang mengangkat penderita dengan mempertahankan
kepala, leher, & badan pada 1 garis lurus untuk memindahkan ke alas
yang keras & datar
ii. 3 orang penolong berlutut pada salah 1 sisi penderita, jika
memungkinkan berada pada sisi yang paling minim. cedera
iii. Penolong 1 menyisipkan 1 lengan ke bawah leher & bahu, lengan 1 nya
disisipkan di bawah punggung
iv. Penolong 2 menyisipkan lengan di bawah punggung & bokong
v. Penolong 3 menyisipkan lengan di bawah bokong & lutut
vi. Angkat secara bersamaan dengan salah 1 penolong memberi komando.
Pada hitungan ke 3 diangkat secara bersamaan & perlahan
vii. Saat memindahkan korban, miringkan penderita ke arah dada penolong

Sumber: Google
c. Penolong berada di sebelah kanan korban dengan posisi berlutut tegak lurus
tubuh korban

Sumber: Google

d. Lakukan kompresi dada dengan memberi tekanan kuat & berirama pada
setengah bawah tulang tengah dada. Kompresi dilakukan dengan 1 tangan

Sumber: Google

e. Frekuensi minimal 100 kali per menit


f. Kedalaman minimal 5 cm
g. Setelah kompresi dada secara efektif sebanyak 30 kali, lakukan napas buatan
sebanyak 2 kali
h. Penghitungan kompresi dada dilakukan dengan (1 2 3 4 5 (1), 1 2 3 4 5 (2 – 5),
baru lakukan pemberian nafas
D. Kompresi Dada (Usia <1 Tahun)
a. Dalam waktu ≤10 detik, harus sudah dipastikan tidak ada nadi dengan cara
meraba nadi brachialis pada anak <1 tahun (dengan jari 2 & 3 mencari di bagian
dalam lengan atas, lalu meraba ke arah mendekati tubuh hingga menemukan
nadi)

Sumber: Google

b. Membaringkan penderita di atas alas yang keras & datar


i. Jika diperlukan, 3 orang mengangkat penderita dengan mempertahankan
kepala, leher, & badan pada 1 garis lurus untuk memindahkan ke alas
yang keras & datar
ii. 3 orang penolong berlutut pada salah 1 sisi penderita, jika
memungkinkan berada pada sisi yang paling minim. cedera
iii. Penolong 1 menyisipkan 1 lengan ke bawah leher & bahu, lengan 1 nya
disisipkan di bawah punggung
iv. Penolong 2 menyisipkan lengan di bawah punggung & bokong
v. Penolong 3 menyisipkan lengan di bawah bokong & lutut
vi. Angkat secara bersamaan dengan salah 1 penolong memberi komando.
Pada hitungan ke 3 diangkat secara bersamaan & perlahan
Sumber: Google

vii. Saat memindahkan korban, miringkan penderita ke arah dada penolong


c. Penolong berada di sebelah kanan korban dengan posisi berlutut tegak lurus
tubuh korban
d. Lakukan kompresi dada dengan memberi tekanan kuat & berirama pada
setengah bawah tulang tengah dada. Kompresi dilakukan dengan jari 2 & 3
tangan kanan & tangan kiri memegangi kepala

Sumber: Google

e. Frekuensi minimal 100 kali per menit


f. Kedalaman minimal 4 cm
g. Setelah kompresi dada secara efektif sebanyak 30 kali, lakukan napas buatan
sebanyak 2 kali
h. Penghitungan kompresi dada dilakukan dengan (1 2 3 4 5 (1), 1 2 3 4 5 (2 – 5),
baru lakukan pemberian nafas buatan)
E. Buka Jalan Nafas
a. Head tilt – chin lift:
i. Meletakkan tangan kiri penolong di dahi korban & tangan kanan
penolong mengangkat dagu korban
ii. Prosedur ini hanya boleh dikerjakan jika sudah dipastikan tidak ada
trauma leher
b. Jaw thrust:
i. Menekan rahang bawah ke arah belakang dengan kedua tangan
ii. Prosedur ini aman jika trauma leher belum dapat dieksklusi

Sumber: Google

F. Breathing (ventilasi)
a. Mulut ke mulut:
i. Menutup hidung korban dengan jari penolong sambil posisi membuka
jalan nafas dipertahankan
ii. Tarik nafas dalam
iii. Letakkan bibir penolong di sekitar bibir korban
iv. Perlahan hembuskan nafas
b. Mulut ke hidung:
i. Menutup mulut korban dengan jari penolong sambil posisi membuka
jalan nafas dipertahankan
ii. Tarik nafas dalam
iii. Letakkan bibir penolong di sekitar hidung korban
iv. Perlahan hembuskan nafas

c. Mulut ke sungkup:
Sumber: Google
i. Pastikan sungkup terpasang dengan benar, yaitu menutup hidung &
mulut
ii. Tarik nafas dalam
iii. Hembusan udara lewat sungkup yang meliputi mulut penderita. Sungkup
dipegang dengan 2 jari, saat menghembuskan nafas, sampai dada
terangkat

Sumber: Google

d. Napas bantuan (mulut ke mulut yang dilapisi dengan kasa; atau dengan sungkup
pernapasan) 2 kali dalam waktu 1 detik setiap hembusan
e. Berikan bantuan nafas yang adekuat untuk mengangkat dinding dada
f. Jika dinding dada tidak terangkat:
i. Buka kembali jalan nafas & coba memberi nafas kembali
ii. Jika masih belum terbuka, periksalah apa terjadi sumbatan jalan nafas
g. Perbandingan kompresi dan ventilasi 30 : 2 (setelah 30 kompresi efektif, berikan
2 nafas bantuan). Langkah ini dilakukan sebanyak minimal 5 siklus. Kemudian
lakukan pengecekan nadi karotis. Bantuan hidup dasar diberikan sampai nadi
teraba. Bila belum teraba, lanjutkan sampai maksimal 30 menit atau sampai
bantuan datang
h. Setelah 5 siklus, cek kembali nadi. Jika tidak teraba, ulang kembali hingga nadi
teraba atau bantuan datang
i. Jika nadi teraba, posisikan pada posisi Recovery Position & pantau tanda – tanda
vital setiap 5 menit sekali hingga bantuan datang
j. Jika nadi tidak teraba, ulangi RJP hingga nadi teraba atau bantuan datang
G. Recovery Position (Usia 1 - 8 Tahun)
a. Penolong berlutut di sisi korban
b. Letakkan 1 lengan korban lurus ke atas
c. Tekuk lengan lain korban hingga punggung tangan korban menyentuh pipi yang
berlawanan & pertahankan
d. Dengan tangan satunya, tekuk lutut korban di sisi yang jauh
e. Gulingkan penderita dengan cara menekan lutut ke arah pipi yang di sentuh oleh
tangan secara perlahan

Sumber: Google

H. Recovery Position (Usia <1 Tahun)


a. Gendong bayi di lengan penolong sambil menyangga perut dan dada bayi
dengan kepala bayi terletak lebih rendah
b. Usahakan tidak menutupi mulut dan hidung bayi

Sumber: Google

Anda mungkin juga menyukai