CARDIOPULMONARY RESUSCITATION
“Pak, tolong disini ada seorang bayi yang pingsan,di lantai 3 skillab. Tolong
teleponkan ambulans, dengan peralatan resusitasi yang lengkap.”
4. Tempatkan korban dalam permukaan datar dan keras dengan posisi telentang, serta
minimalkan pergerakan kepala saat memindahkan pasien. (contoh : meja kokoh,
lantai, atau tanah)
korban < 1 tahun : tempatkan di meja ( kalau di lantai bisa hypothermia )
korban > 1 tahun : tempatkan di lantai
*lege artisnya : posisi penolong berada di samping kanan korban
Jika ada trauma cervikal yang dicurigai, lakukan manufer “jaw thrust” yang dapat
digunakan untuk membuka jalur nafas sementara posisi kepala netral (fiksasi).
Tempatkan siku kedua tangan di permukaan tempat korban berbaring.
Tempatkan 2 atau 3 jari di rahang bawah tepat di sudutnya dan angkat rahang
keatas dan keluar.
Jika terdapat penolong kedua, penolong harus immobilisasi tulang belakang
cervikal.
Buka mulut korban dengan melakukan manufer “cross finger” untuk memeriksa
ada atau tidaknya sumbatan.
Kepala korban masih dalam kondisi “head tilt and chin lift”.
Jari telunjuk dan ibu jari membuka rahang atas dan bawah secara menyilang.
Lakukan finger sweep (sapuan jari kelingking) untuk mengangkat benda asing di
mulut korban.
Kepala korban masih dalam kondisi “head tilt and chin lift”.
PERINGATAN : jangan lakukan finger sweep saat korban sadar karena akan
memicu refleks muntah dan menyebabkan korban muntah.
A.Cross finger
F. Finger sweep
Jika benda asing tidak terlihat, lakukan “back blow” dan “chest thrust” untuk
umur ≤ 1 tahun;
manufer “heimlich” dan “abdominal thrust” untuk umur > 1 tahun.
Setiap manufer 5 kali.
Lakukan dalam maksimal 5 siklus (1 siklus = 1 “back blow” dan “chest
thrust” atau 1 manufer “heimlich” (sadar) dan “abdominal thrust” (tidak
sadar)).
Keterangan “back blow” (poin 1 - 4) dan “chest thrust” (poin 5 – 7) :
1) Tempatkan bayi secara telungkup di forearm penolong dengan tangan
menyokong kepala bayi ( pada rahang).
2) posisikan kepala bayi lebih rendah dari badannya.
3) Tempatkan forearm di paha untuk menopangnya.
4) pukulkan tumit tangan di area pertengahan tulang belakang diantara
scapula sebanyak lima kali. (pukulannya harus bersifat ‘bouncing’ atau
memantul)
5) Setelah melakukan back blow, balikan tubuh bayi dengan cara ----
menempatkan punggung bayi di forearm tangan kiri penolong dan kepala
bayi di topang oleh telapak tangan kiri penolong.
6) Pastikan bayi dalam posisi terlentang dan pertahankan kepala bayi lebih
rendah dari badannya.
7) Lakukan chest thrust sama seperti kompresi, dengan cara meletakan jari
tengah dan jari manis tegak lurus di sepertiga bawah sternum / 1 jari
dibawah garis imajiner interpapillary mammae sebanyak lima kali tekanan.
(ketentuan : saat melakukan tekanan, jari tidak mengangkat dari kulit)
8) Jika sisa sumbatan jalur nafas masih ada, lakukan rangkaian “back blow”
dan “chest thrust” sebanyak lima kali siklus sampai sumbatan terangkat
atau korban tidak menjawab.
9) Jika sudah 5 kali siklus melakukan backblow dan chest trust, maka
lanjutkan ke BREATHING.
Keterangan “HEIMLICH MANEUVER” (untuk pasien sadar) :
1) Posisikan korban berdiri atau duduk
2) Posisi penolong berdiri atau berlutut di belakang korban, lengan penolong
berada di bawah axila korban dan melingkari batang tubuh.
3) Tangan kanan membuat kepalan, dan tangan kiri melingkupinya. Letakan
kepalan tersebut di antara umbilikus dan prosesus xipoideus.
4) Desak ke arah dalam dan atas sebanyak lima kali. Jangan mengenai
prosesus xipoideus atau margin bawah tulang rusuk karena akan merusak
struktur organ dalam.
5) Setiap desakan (thrust) harus terpisah, pergerakan jelas, dan memberikan
maksud membebaskan sumbatan. Lakukan sebanyak lima kali siklus
sampai sumbatan terangkat atau korban tidak menjawab.
Heimlic Maneuver
Abdominal thrust untuk korban tidak sadar
Jika korban tidak sadar → lakukan Abdominal Thrust
- Posisi pasien supinasi
- Fiksasi kaki pasien dengan lutut penolong
- Letakkan kedua tangan yang saling menimpa diantara prosesus xypoideus
dan umbilicus.
- Lakukan hentakan dengan arah ke dalam dan ke atas sebanyak 5 x
*5x abdominal thrust = 1 siklus
6. Pernafasan (breathing) :
Kepala korban masih dalam kondisi “head tilt and chin lift”.
Periksa apakah korban bernafas atau tidak. jangan lebih dari 10 detik.
Tempatkan pipi penolong di depan hidung dan mulut korban, serta lakukan tiga
manufer :
LOOK atau lihat pergerakan dinding dada.
LISTEN atau dengarkan ekspirasi korban.
FEEL atau rasakan udara yang keluar di pipi.
Jika korban tidak bernafas atau megap-megap (periodic gasping atau agonal
gasps : jarang, nafas irreguler).
Berikan 5 nafas pertolongan awal untuk mencapai dua nafas efektif.
Gunakan teknik mulut ke mulut untuk korban diatas 1 tahun atau teknik mulut
ke mulut dan hidung untuk korban kurang dari satu tahun.