Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah kementerian dalam pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Kesehatan dipimpin oleh seorang Menteri Kesehatan (Menkes) (5). Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 3 dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan. 2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organsisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan. 3. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan. 4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. 5. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan. 6. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan didaerah. 7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dilingkungan Kementrian Kesehatan. 8. Pelaksanaan dukungan substansif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan (5). 2
2.1.1 Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan
Kementerian kesehatan Republik Indonesia dalam melaksanakan
tugasnya mempunyai empat Direktorat Jendral untuk membantu tugas dari kementerian kesehatan (5) :
1. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat. 3
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 136 dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5). 4
2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Direktorat Jendral
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenkes No. 64 Tahun 2015). Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 263 dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 262, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang surveillance epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang surveillance epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak 5
menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang surveillance epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) d. Pelaksanaan administrasi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri (5).
3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 394 dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi (Permenkes No. 64 Tahun 20 Perumusan kebijakan di bidang peningkatan pelayanan, 6
fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer, rujukan,
tradisional, dan komplementer. a. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer rujukan, tradisional, dan komplementer. b. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer rujukan, tradisional, dan komplementer. c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer rujukan, tradisional, dankomplementer. d. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan di bidang peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer rujukan, tradisional, dan komplementer. e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan;dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5).
4. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal
7
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan danperbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan 8
kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5).
a) Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : 1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran Direktoral Jenderal 2. Pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan Direktorat Jenderal 3. Pengelolaan dan penyusunan laporan barang milik negara Direktorat Jenderal 4. Penyusunan peraturan perundang-undangan Direktorat Jenderal 5. Penyusunan rumusan perjanjian kerja sama Direktorat Jenderal 6. Pelaksanaan advokasi hukum Direktorat Jenderal 7. Pengelolaan hubungan masyarakat Direktorat Jenderal 8. Penataan dan evaluasi organisasi dan tata laksana Direktorat Jenderal 9. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi Direktorat Jenderal 9
10. Pengelolaan kepegawaian Direktorat Jenderal
11. Pengelolaan data dan teknologi informasi Direktorat Jenderal 12. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan 13. Pelaksanaan urusan administrasi Sekretariat Direktorat Jenderal (5).
b) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 10
4. Fasilitasi pengelolaan di bidang perencanaan dan penilaian
ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan 7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan dan 8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).
c) Direktorat Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Pelayanan Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Pelayanan Kefarmasian menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang manajemen dan klinikal 11
farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan
obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 4. Fasilitasi pengelolaan di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional 7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional dan 8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).
d) Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang 12
produksi dan distribusi kefarmasian.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 4. Fasilitasi pengelolaan di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasionaldi bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, 13
kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan
pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan 7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan dan 8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).
e) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan 14
kriteria di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 4. Fasilitasi pengelolaan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan 7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan dan 8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).
e) Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, 15
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 4. Fasilitasi pengelolaan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, 16
sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan
alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang pembakuan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga 7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan 8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).