Anda di halaman 1dari 16

1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah kementerian
dalam pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian
Kesehatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian
Kesehatan dipimpin oleh seorang Menteri Kesehatan (Menkes) (5).
Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Berdasarkan
Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 3 dalam melaksanakan tugas, Kementerian
Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan
kefarmasian dan alat kesehatan.
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organsisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan.
3. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Kesehatan.
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.
5. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan.
6. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Kesehatan didaerah.
7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dilingkungan Kementrian Kesehatan.
8. Pelaksanaan dukungan substansif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Kesehatan (5).
2

2.1.1 Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

Kementerian kesehatan Republik Indonesia dalam melaksanakan


tugasnya mempunyai empat Direktorat Jendral untuk membantu tugas dari
kementerian kesehatan (5) :

1. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal


Kesehatan Masyarakat.
3

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas


merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 136 dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan kesehatan keluarga,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi
masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kesehatan keluarga,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi masyarakat,
serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi
masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5).
4

2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Direktorat Jendral


Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan di
bidang pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenkes No. 64
Tahun 2015).
Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 263 dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 262,
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang surveillance epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak
menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang surveillance epidemiologi dan


karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak
5

menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika,


dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
surveillance epidemiologi dan karantina, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik, dan penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan
jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya
(NAPZA)
d. Pelaksanaan administrasi Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri (5).

3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal


Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas


merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 394 dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393,
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan
fungsi (Permenkes No. 64 Tahun 20
Perumusan kebijakan di bidang peningkatan pelayanan,
6

fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer, rujukan,


tradisional, dan komplementer.
a. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pelayanan,
fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer rujukan,
tradisional, dan komplementer.
b. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan
kesehatan primer rujukan, tradisional, dan komplementer.
c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
peningkatan pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan
kesehatan primer rujukan, tradisional, dankomplementer.
d. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan di bidang peningkatan
pelayanan, fasilitas, dan mutu pelayanan kesehatan primer
rujukan, tradisional, dan komplementer.
e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan;dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5).

4. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal


7

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan


mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, pengawasan alat kesehatan danperbekalan kesehatan
rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan
kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi
sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan
kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola
obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan
kefarmasian;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi
dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik
dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan
distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
8

kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan


perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik
dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri (5).

a) Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat


Kesehatan
Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Direktorat Jenderal
menyelenggarakan fungsi :
1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, kegiatan,
dan anggaran Direktoral Jenderal
2. Pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan Direktorat
Jenderal
3. Pengelolaan dan penyusunan laporan barang milik negara
Direktorat Jenderal
4. Penyusunan peraturan perundang-undangan Direktorat
Jenderal
5. Penyusunan rumusan perjanjian kerja sama Direktorat
Jenderal
6. Pelaksanaan advokasi hukum Direktorat Jenderal
7. Pengelolaan hubungan masyarakat Direktorat Jenderal
8. Penataan dan evaluasi organisasi dan tata laksana
Direktorat Jenderal
9. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi Direktorat
Jenderal
9

10. Pengelolaan kepegawaian Direktorat Jenderal


11. Pengelolaan data dan teknologi informasi Direktorat
Jenderal
12. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
13. Pelaksanaan urusan administrasi Sekretariat Direktorat
Jenderal (5).

b) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan


Kesehatan
Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan
pelaporan di bidang tata kelola obat publik dan perbekalan
kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan
dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan
pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan
pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan
penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan
pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat
publik dan perbekalan kesehatan
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan,
pengendalian harga dan pengaturan pengadaan,
pemantauan pasar dan pengendalian obat publik dan
perbekalan kesehatan
10

4. Fasilitasi pengelolaan di bidang perencanaan dan penilaian


ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan
pengadaan, pemantauan pasar dan pengendalian obat
publik dan perbekalan kesehatan
5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang
perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian
harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan
pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan
6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian
harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan
pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian
harga dan pengaturan pengadaan, pemantauan pasar dan
pengendalian obat publik dan perbekalan kesehatan dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).

c) Direktorat Pelayanan Kefarmasian


Direktorat Pelayanan Kefarmasian mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan
teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan
kefarmasian.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Pelayanan Kefarmasian
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang manajemen dan
klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi
penggunaan obat, dan peningkatan dan pemantauan
penggunaan obat rasional
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang manajemen dan klinikal
11

farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan


obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat
rasional
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang manajemen dan klinikal farmasi, analisis
farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan obat, dan
peningkatan dan pemantauan penggunaan obat rasional
4. Fasilitasi pengelolaan di bidang manajemen dan klinikal
farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi penggunaan
obat, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan obat
rasional
5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang
manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi
obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan
pemantauan penggunaan obat rasional
6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
manajemen dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi
obat, seleksi penggunaan obat, dan peningkatan dan
pemantauan penggunaan obat rasional
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang manajemen
dan klinikal farmasi, analisis farmakoekonomi obat, seleksi
penggunaan, dan peningkatan dan pemantauan penggunaan
obat rasional dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).

d) Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian


Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang
12

produksi dan distribusi kefarmasian.


Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Produksi dan Distribusi
Kefarmasian menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi dan
distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika,
psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan
bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan
dalam rangka upaya kesehatan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi
obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika,
dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku
sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka
upaya kesehatan
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang produksi dan distribusi obat, obat
tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, prekursor
farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi,
dan pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan
4. Fasilitasi pengelolaan di bidang produksi dan distribusi
obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika,
dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku
sediaan farmasi, dan pengamanan pangan dalam rangka
upaya kesehatan
5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasionaldi bidang
produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika,
narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi,
kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan
pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan
6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
produksi dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika,
narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi,
13

kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi, dan


pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi
dan distribusi obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika,
psikotropika, dan prekursor farmasi, kemandirian obat dan
bahan baku sediaan farmasi, dan pengamanan pangan
dalam rangka upaya kesehatan dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).

e) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan


Kesehatan Rumah Tangga
Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Penilaian Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus,
produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kemandirian alat kesehatan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian produk dan
iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D,
produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat
kesehatan
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
14

kriteria di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan


kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik
invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan
kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan
4. Fasilitasi pengelolaan di bidang penilaian produk dan iklan
alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk
diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat
kesehatan
5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang
penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B,
kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan
khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kemandirian alat kesehatan
6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B,
kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan
khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kemandirian alat kesehatan
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus,
produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kemandirian alat kesehatan dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).

e) Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan


Kesehatan Rumah Tangga
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
15

standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis


dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Pengawasan Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembakuan dan
sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan
sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans,
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus
dan perbekalan kesehatan rumah tangga
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembakuan dan
sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan
sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans,
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus
dan perbekalan kesehatan rumah tangga
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi,
ekspor impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik
invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan
rumah tangga
4. Fasilitasi pengelolaan di bidang pembakuan dan sertifikasi
produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi,
16

sarana distribusi, ekspor impor, vigilans, produk dan iklan


alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk
diagnostik invitro, alat kesehatan khusus dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
5. Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang
pembakuan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan
sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans,
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus
dan perbekalan kesehatan rumah tangga
6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, ekspor
impor, vigilans, produk dan iklan alat kesehatan kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat
kesehatan khusus dan perbekalan kesehatan rumah tangga
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembakuan
dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan
sarana produksi, sarana distribusi, ekspor impor, vigilans,
produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus
dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat (5).

Anda mungkin juga menyukai