Anda di halaman 1dari 14

STASE GI

ALUR SOP SIALOGRAPHY

1. Pasien mendaftar untuk dilakukan tindakan sialography kepada residen yang bertugas
untuk mendapatkan jadwal tindakan.
2. Pada hari tindakan, residen mempersiapkan permen bernuansa asam untuk memacu
sekresi air liur dari kelenjar saliva yang akan diperiksa. Selain itu residen juga
mempersiapkan senter.
3. Pasien dipersilahkan untuk mendaftar administrasi radiologi, setelah mendapat barcode
pasien diberikan lembar resep untuk mengambil/membayar keperluan tindakan (kontras,
surflow, spet dan hand schoon) di apotek radiologi.
4. Sebelum dilakukan tindakan, pasien atau wali pasien mendapatkan penjelasan tentang
inform konsen dari tindakan sialography. Residen memberikan informasi secara jelas
tentang prosedur tindakan, resiko, komplikasi, prognosis maupun alternatif kepada pasien
atau wali pasien. Apabila pasien atau wali pasien setuju mereka akan menandatangani
berkas inform konsen persetujuan. Apabila pasien atau wali pasien tidak setuju diarahkan
untuk menandatangai lembar inform konsen penolakan.
5. Prosedur tindakan : Pasien diminta untuk berganti dengan baju dari rumah sakit, melepas
semua logm atau perhiasan dan terlentang di atas meja pemeriksaan. Kemudian diambil
foto polos kepala AP view. Residen memberikan permen bernuansa asam dan
memerintahkan pasien untuk mengulum permen tersebut. Residen kemudian mengamati
cavum oris pasien dengan bantuan senter dan mencari punctum atau lubang dari kelenjar
saliva yang ingin diperiksa sesuai pengantar dari dokter pengirim. Ketika punctum sudah
ditemukan (baik dengan adanya penanda keluarnya air saliva atau punctum tampak
terlihat secara jelas) residen memasukkan surflow ke punctum tersebut dan
menginjeksikan kontras tanpa pengenceran sebanyak lk 5 cc yang secara bersamaan
kemudian difoto secara serial. Kepala pasien diposisikan AP, oblik atau lateral untuk
mencari posisi terbaik yang dapat memvisualisasi saluran dan kelenjar saliva.
6. Setelah tindakan selesai pasien dipersilahkan untuk berganti baju dan mendapat
penjelasan bahwa hasil foto dan expertise dapat diambil 24 jam setelah pemeriksaan
dengan menyerahkan bukti pembayaran ke loket pengambilan di radiologi.
7. Setelah foto hasil pemeriksaan sudah tercetak, residen berkonsultasi kepada konsulen
untuk mendapatkan jawaban hasil pemeriksaan.
8. Hasil dari diskusi dan konsultasi dengan konsulen kemudian diketik oleh residen di
computer SIMRS dan mencetaknya dalam bentuk hard copy. Pasien kemudian membawa
hasil expertise dan foto tersebut kembali kepada konsulen untuk mendapatkan koreksi
dan tanda tangan dari konsulen. Apabila ada perbaikan dari konsulen, maka residen akan
memperbaikinya terlebih dahulu sebelum ditanda tangani.
9. Residen akan memasukkan foto dan lembar expertise yang sudah ditanda tangani
konsulen ke amplop dan menaruhnya di ruang loket pengambilan foto.

FY/CY/IF
ALUR SOP CHOLANGIOGRAPHY

1. Residen bedah atau perawat bagian bedah mendaftar untuk dilakukan tindakan
cholangiography kepada residen radiology yang bertugas untuk mendapatkan jadwal
tindakan. Residen radiology mencatatkan jadwal pada buku pendaftaran.
2. Pada hari pemeriksaan keluarga pasien atau perawat bangsal yang mengantar
dipersilahkan untuk mendaftar administrasi radiologi, setelah mendapat barcode keluarga
pasien atau perawat bangsal yang mengantar diberikan lembar resep untuk
mengambil/membayar keperluan tindakan (kontras dan spuit injeksi 50 cc).
3. Sebelum dilakukan tindakan, pasien atau wali pasien mendapatkan penjelasan tentang
inform konsen dari tindakan cholangiography. Residen memberikan informasi secara jelas
tentang prosedur tindakan, resiko, komplikasi, prognosis maupun alternatif kepada pasien
atau wali pasien. Apabila pasien atau wali pasien setuju mereka akan menandatangani
berkas inform konsen persetujuan. Apabila pasien atau wali pasien tidak setuju diarahkan
untuk menandatangani lembar inform konsen penolakan.
4. Prosedur tindakan : Pasien diminta untuk berganti dengan baju dari rumah sakit, melepas
semua perhiasan dan logam serta terlentang di atas meja pemeriksaan. Kemudian diambil
foto abdomen dengan posisi supine, AP view. Residen menyambungkan spuit injeksi ke
selang drainage yang sudah terpasang di tubuh pasien kemudian mengaspirasi cairan di
dalamnya. Kemudian residen mencabut spuit tersebut. Residen memasukkan kontras
tanpa pengenceran ke dalam spuit injeksi 50 cc serta menyambungkannya keselang
drainage. Saat kontras diinjeksikan, diambil foto secara berkala dengan pengubahan
posisi pasien dari AP dan obliq view untuk melihat anatomi saluran empedu.
5. Setelah tindakan selesai pasien dipersilahkan untuk berganti baju. Perawat bangsal dan
pasien mendapat penjelasan bahwa hasil foto dan expertise dapat diambil 24 jam setelah
pemeriksaan dengan menyerahkan bukti pembayaran ke loket pengambilan di radiologi.
6. Setelah foto hasil pemeriksaan sudah tercetak, residen berkonsultasi kepada konsulen
untuk mendapatkan jawaban hasil pemeriksaan.
7. Hasil dari diskusi dan konsultasi dengan konsulen kemudian diketik oleh residen di
computer SIMRS dan mencetaknya dalam bentuk hard copy. Pasien kemudian membawa
hasil expertise dan foto tersebut kembali kepada konsulen untuk mendapatkan koreksi
dan tanda tangan dari konsulen. Apabila ada perbaikan dari konsulen, maka residen akan
memperbaikinya terlebih dahulu sebelum ditanda tangani.
8. Residen akan memasukkan foto dan lembar expertise yang sudah ditanda tangani
konsulen ke amplop dan menaruhnya di ruang loket pengambilan foto.

ALUR SOP DACRYOGRAPHY

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar untuk dilakukan tindakan dacyography kepada residen yang bertugas
untuk mendapatkan jadwal tindakan.
2. Pada hari tindakan, residen mempersiapkan permen bernuansa asam untuk memacu
sekresi air liur dari kelenjar saliva yang akan diperiksa. Selain itu residen juga
mempersiapkan senter.
3. Pasien dipersilahkan untuk mendaftar administrasi radiologi, setelah mendapat barcode
pasien diberikan lembar resep untuk mengambil/membayar keperluan tindakan (kontras,
surflow, spuit dan hand schoon) di apotek radiologi.
4. Sebelum dilakukan tindakan, pasien atau wali pasien mendapatkan penjelasan tentang
inform konsen dari tindakan sialography. Residen memberikan informasi secara jelas
tentang prosedur tindakan, resiko, komplikasi, prognosis maupun alternatif kepada pasien
atau wali pasien. Apabila pasien atau wali pasien setuju mereka akan menandatangani
berkas inform konsen persetujuan. Apabila pasien atau wali pasien tidak setuju diarahkan
untuk menandatangai lembar inform konsen penolakan.
5. Prosedur tindakan : Pasien diminta untuk berganti dengan baju dari rumah sakit, melepas
perhiasan dan logam serta terlentang di atas meja pemeriksaan. Kemudian diambil foto
polos kepala dengan AP view. Setelah itu residen mencari lubang lacrimalis sesuai
permintaan dokter pengirim dan menginjeksikan kontras ke lubang tersebut lk 1cc untuk
melihat anatomi saluran larimalis hingga ke saccus lacrimalis. Kemudian diambil foto AP
dan obliq view.
6. Setelah tindakan selesai pasien dipersilahkan untuk berganti baju dan mendapat
penjelasan bahwa hasil foto dan expertise dapat diambil 24 jam setelah pemeriksaan
dengan menyerahkan bukti pembayaran ke loket pengambilan di radiologi.
7. Residen kemudian membersihkan peralatan-peralatan yang telah digunakan,
membersihkan meja pemeriksaan dengan chlorin dan air serta mengeringkannya.
Mengembalikan posisi meja pemeriksaan ke tempat semula.
8. Setelah foto hasil pemeriksaan sudah tercetak, residen berkonsultasi kepada konsulen
untuk mendapatkan jawaban hasil pemeriksaan.
9. Hasil dari diskusi dan konsultasi dengan konsulen kemudian diketik oleh residen di
computer SIMRS dan mencetaknya dalam bentuk hard copy. Pasien kemudian membawa
hasil expertise dan foto tersebut kembali kepada konsulen untuk mendapatkan koreksi
dan tanda tangan dari konsulen. Apabila ada perbaikan dari konsulen, maka residen akan
memperbaikinya terlebih dahulu sebelum ditanda tangani.
10. Residen akan memasukkan foto dan lembar expertise yang sudah ditanda tangani
konsulen ke amplop dan menaruhnya di ruang loket pengambilan foto.

ALUR SOP APPENDICOGRAM

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar untuk dilakukan tindakan appendicogram kepada residen yang
bertugas untuk mendapatkan jadwal tindakan.
2. Pasien dipersilahkan untuk mendaftar administrasi radiologi, setelah mendapat barcode
pasien diberikan lembar resep untuk mengambil/membayar keperluan tindakan (kontras
barium sulfat 100 gram) di apotek radiologi.
3. Sebelum dilakukan tindakan, pasien atau wali pasien mendapatkan penjelasan tentang
inform konsen dari tindakan appendicogram. Residen memberikan informasi secara jelas
tentang prosedur tindakan, resiko, komplikasi, prognosis maupun alternatif kepada pasien
atau wali pasien. Apabila pasien atau wali pasien setuju mereka akan menandatangani
berkas inform konsen persetujuan. Apabila pasien atau wali pasien tidak setuju diarahkan
untuk menandatangai lembar inform konsen penolakan.
4. Kemudian pasien atau wali pasien diberi penjelasan agar berpuasa mulai pukul 20.00.
Kemudian pukul 22.00 pasien diperintahkan untuk meminum kontras barium sulfat 100
gram yang ditambahkan dengan air sebanyak lk 300cc air.
5. Sepuluh hingga 12 jam setelah pasien meminum kontras, pasien sudah harus berada di
ruang pemeriksaan dan berganti baju dari rumah sakit serta melepas perhiasan dan
semua logam. Kemudian diambil foto AP view dalam posisi supine untuk memvisualisasi
appendix.
6. Setelah tindakan selesai pasien dipersilahkan untuk berganti baju dan mendapat
penjelasan bahwa hasil foto dan expertise dapat diambil 24 jam setelah pemeriksaan
dengan menyerahkan bukti pembayaran ke loket pengambilan di radiologi.
7. Residen kemudian membersihkan peralatan-peralatan yang telah digunakan,
membersihkan meja pemeriksaan dengan chlorin dan air serta mengeringkannya.
Mengembalikan posisi meja pemeriksaan ke tempat semula.
8. Setelah foto hasil pemeriksaan sudah tercetak, residen berkonsultasi kepada konsulen
untuk mendapatkan jawaban hasil pemeriksaan.
9. Hasil dari diskusi dan konsultasi dengan konsulen kemudian diketik oleh residen di
computer SIMRS dan mencetaknya dalam bentuk hard copy. Pasien kemudian membawa
hasil expertise dan foto tersebut kembali kepada konsulen untuk mendapatkan koreksi
dan tanda tangan dari konsulen. Apabila ada perbaikan dari konsulen, maka residen akan
memperbaikinya terlebih dahulu sebelum ditanda tangani.
10. Residen akan memasukkan foto dan lembar expertise yang sudah ditanda tangani
konsulen ke amplop dan menaruhnya di ruang loket pengambilan foto.

Alur Kerja Pemeriksaan Lopografi

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar, sekaligus bertemu pemeriksa untuk anamnesa. Riwayat sakitnya apa,
tindakan yang sudah dilakukan apa, kapan tindakan tersebut dilakukan ?, mau
direncanakan apa, lubang stoma ada berapa, BAB lewat mana, anus keluar faeses juga
tidak ?, foto lama ada tidak ?, menanyakan riwayat sakit lain, menanyakan ada riwayat
alergi tidak ?
2. Memberikan jadwal yang ditulis pada pengantar Radiologi berisi Hari, Tanggal, Nama,
TTD.
3. Menulis nama pasien, umur, no RM, diagnosis, permintaan tindakan yang diminta, no
telepon atau nama bangsal di buku registrasi pemeriksaan GI.
4. Menerangkan ke pasien dan atau keluarga tindakan yang akan dilakukan,
5. Menerangkan persiapan yang harus dilakukan kepada pasien
a. Puasa mulai jam 22.00
b. Menerangkan hanya boleh makan bubur kecap dari 24 jam sebelum pemeriksaan,
selain itu tidak boleh.
c. Mengurangi berbicara, tidak boleh merokok, makan permen
d. Hanya boleh minum air putih
e. Minum obat urus-urus
f. Menerangkan cara minum obat sesuai dengan ketersediaan obat di farmasi,
kemampuan pasien untuk membeli obat, dan riwayat alergi obat pasien jika ada.
g. Meresepkan obat
h. Menerangkan pasien datang saat pemeriksaan harus didampingi keluarga, masih
dalam keadaan puasa
i. Menerangkan pada pasien saat hari pemeriksaan datang langsung mendaftar di
Loket Pendaftaran Radiologi, setelah itu mengantri di depan Ruang Periksa 5.
6. Pasien datang pada hari pemeriksaan langsung mendaftar di Loket Pendaftaran Radio
dengan membawa berkas penjaminan dan permintaan Radiologi yang di acc.
7. Mengantri di depan ruang periksa 5
8. Menanyakan kepada pasien, keluarga, pendamping, perawat tentang persiapan tindakan.
Sudah puasa ? Masih puasa ? Obat urus-urus sudah diminum ? Kemarin makan bubur
kecap saja atau ada yang lain ? Sudah BAB- berapa kali ?
9. Jika anamnesa sebelumnya masih kurang lengkap dilakukan anamnesa lagi.
10. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan lagi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan,
caranya, indikasi, maksud pemeriksaan, risiko, komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis (Inform consent), ditanyakan kembali pasien dan keluarga sudah jelas atau
belum ? ada yang mau ditanyakan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan ? Setuju
atau tidak ? Jika setuju pemeriksa dan pasien atau keluarga menandatangani Lembar
Inform Consent. Jika tidak setuju menandatangani Lembar Penolakan Tindakan.
11. Keluarga pasien diberikan resep obat untuk pemeriksaan dan menerangkan mengambil
dimana, membawa berkas lengkap.
12. Pasien diminta untuk ganti baju, melepas semua perhiasan yang ada, melepas pasien
yang dipakai.
13. Dilakukan pemeriksaan fisik ulang, pemberian marker, membersihkan stoma
14. Pengambilan foto polos

FY/CY/IF
15. Melihat hasil foto polos dilayar monitor Ruang Periksa 3, melihat ada Kontra Indikasi untuk
pemeriksaan tidak ?, perlu tambahan foto polos dengan posisi lain ? Jika diperlukan
langsung Konsultasi dengan Dokter Konsuen Jaga hari itu.
16. Jika ada kontraindikasi pemeriksaan dihentikan, Jika tidak ada kontraindikasi,
pemeriksaan dilanjutkan
17. Mempersiapkan kontras yang akan dipakai, jika water soluble diencerkan dengan NaCl
1:3 dimasukkan dalam spuit 50 cc. Jika memakai barium dilarutkan dengan air
perbandingan 1:3. Menyiapkan air bersih untuk mengguyur kontras yang refluks, siapkan
kain atau tissue untuk mengelap meja yang basah. Siapkan klem.
18. Memakai apron badan dan apron tiroid. Pastikan apron masih layak dipakai untuk
keselamatan pemeriksa.
19. Pemeriksaan dilanjutkan, dipasang kateter dengan pengembangan balon untuk
mencegah refluks. Jika ada lubang lain, dipasang kateter dengan pengembangan balon
juga. Lalu dimasukkan kontras melalui cateter yangterpasang pada lubang yang tidak
keluar feses. Dengan panduan fluoroskopi dilakukan pengambilan foto AP, lateral view.
Dilanjutkan pemberian kontras melalui lubang stoma yang keluar feses, dengan panduan
fluoroskopi dilakukan pengambilan foto AP, lateral view.
20. Mengecek hasil foto dilayar monitor di Ruang Periksa 3, memastikan perlu tambahan foto
view atau posisi lain atau tidak. Atau perlu tambahan kontras atau tidak
21. Pemberian kontras melalui anus via cateter yang dikembangkan balonnya atau tidak
menyesuaikan kemampuan pasien menjepit. Lalu dilakukan pengambilan foto dengan
panduan fluoroskopi, AP dan lateral view
22. Mengecek hasil foto dilayar monitor di Ruang Periksa 3, memastikan perlu tambahan foto
view atau posisi lain atau tidak. Atau perlu tambahan kontras atau tidak
23. Jika tidak memerlukan tambahan foto, dilakukan evakuasi kontras.
24. Melepas marker yang terpasang, mempersilakan pasien untuk membersihkan diri dan
ganti baju.
25. Pemeriksa membersihkan meja periksa, lalu terakhir menyemprot dengan Chlorin.
Pastikan meja bersih dan kering.
26. Mencuci alat alat yang dipergunakan
27. Memastikan foto telah dicetak/print
28. Mengkonsulkan hasil foto kepada Konsulen Jaga Ruang Periksa 5
29. Mencari data pasien di SIMRS. Memasukkan data-data di SIMRS. Mengetik ekspertise,
memastikan kata-kata deskripsi dan kesan telah benar.
30. Mengeprint Ekspertise
31. Melakukan konsul ulang ke Konsulen Jaga Ruang Periksa 5 hari itu sekaligus memintakan
tandatangan.
32. Jika ada revisi, melakukan pengetikan ulang, perbaikan di SIMRS, print ulang dan
menyampaikan ulang ke Konsulen.
33. Jika tidak ada revisi, hasil ekspertise dan foto disampaikan diruang pengambilan foto.

Alur kerja pemeriksaan Barium Folow Through

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar, sekaligus bertemu pemeriksa untuk anamnesa. Riwayat sakitnya apa,
tindakan yang sudah dilakukan apa, kapan tindakan tersebut dilakukan ?, mau
direncanakan apa ?, foto lama ada tidak ?, menanyakan riwayat sakit lain, menanyakan
ada riwayat alergi tidak ?
2. Memberikan jadwal yang ditulis pada pengantar Radiologi berisi Hari, Tanggal, Nama,
TTD.
3. Menulis nama pasien, umur, no RM, diagnosis, permintaan tindakan yang diminta, no
telepon atau nama bangsal di buku registrasi pemeriksaan GI.
4. Menerangkan ke pasien dan atau keluarga tindakan yang akan dilakukan,
5. Menerangkan persiapan yang harus dilakukan kepada pasien
a. Puasa mulai jam 22.00
b. Menerangkan hanya boleh makan bubur kecap dari 1 -2 hari sebelum
pemeriksaan, selain itu tidak boleh.
c. Mengurangi berbicara, tidak boleh merokok, makan permen
d. Hanya boleh minum air putih
e. Minum obat urus-urus
f. Menerangkan cara minum obat sesuai dengan ketersediaan obat di farmasi,
kemampuan pasien untuk membeli obat, dan riwayat alergi obat pasien jika ada.
g. Meresepkan obat
h. Menerangkan pasien datang saat pemeriksaan harus didampingi keluarga, masih
dalam keadaan puasa
i. Menerangkan pada pasien saat hari pemeriksaan datang langsung mendaftar di
Loket Pendaftaran Radiologi, setelah itu mengantri di depan Ruang Periksa 5.
6. Pasien datang pada hari pemeriksaan langsung mendaftar di Loket Pendaftaran Radio
dengan membawa berkas penjaminan dan permintaan Radiologi yang di acc.
7. Mengantri di depan ruang periksa 5
8. Menanyakan kepada pasien, keluarga, pendamping, perawat tentang persiapan tindakan.
Sudah puasa ? Masih puasa ? Obat urus-urus sudah diminum ? Kemarin makan bubur
kecap saja atau ada yang lain ? Sudah BAB- berapa kali ?
9. Jika anamnesa sebelumnya masih kurang lengkap dilakukan anamnesa lagi.
10. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan lagi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan,
caranya, indikasi, maksud pemeriksaan, risiko, komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis (Inform consent), ditanyakan kembali pasien dan keluarga sudah jelas atau
belum ? ada yang mau ditanyakan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan ? Setuju
atau tidak ? Jika setuju pemeriksa dan pasien atau keluarga menandatangani Lembar
Inform Consent. Jika tidak setuju menandatangani Lembar Penolakan Tindakan.
11. Keluarga pasien diberikan resep obat untuk pemeriksaan dan menerangkan mengambil
dimana, membawa berkas lengkap.
12. Pasien diminta untuk ganti baju, melepas semua perhiasan yang ada, melepas pasien
yang dipakai.
13. Dilakukan pemeriksaan fisik ulang, pemberian marker jika diperlukan.
14. Memastikan pasien bisa menelan kontras, dengan meminta pasien minum air putih. Jika
tidak bisa menelan, laporkan pada Konsulen Jaga Ruang periksa 5 dan Dokter Pengirim.

FY/CY/IF
Apakah aman dan memungkinkan untuk dipasang OGT/NGT oleh dokter pemeriksa
Radiologi, atau dikembalikan kepada Dokter Pengirim.
15. Pengambilan foto polos abdomen
16. Melihat hasil foto polos dilayar monitor Ruang Periksa 3, melihat ada Kontra Indikasi untuk
pemeriksaan tidak ?, perlu tambahan foto polos dengan posisi lain ? Jika diperlukan
langsung Konsultasi dengan Dokter Konsuen Jaga hari itu ?
17. Jika ada kontraindikasi pemeriksaan dihentikan, Jika tidak ada kontraindikasi,
pemeriksaan dilanjutkan
18. Mempersiapkan kontras yang akan dipakai, jika water soluble diencerkan dengan NaCl
1:3 dimasukkan dalam gelas lk 300 cc. Jika memakai barium dilarutkan dengan air
perbandingan 1:3 dalam gelas lk 300 cc. Menyiapkan air bersih untuk mengguyur kontras,
siapkan kain atau tissue untuk mengelap meja yang basah.
19. Memakai apron badan dan apron tiroid. Pastikan apron masih layak dipakai untuk
keselamatan pemeriksa.
20. Pemeriksaan dilanjutkan, pasien diminta minum kontras. Dengan panduan fluoroskopi
dilakukan pengambilan foto serial sampai kontras mencapai caecum.
21. Melepas marker yang terpasang jika ada, mempersilakan pasien untuk membersihkan diri
dan ganti baju.
22. Pemeriksa membersihkan meja periksa, lalu terakhir menyemprot dengan Chlorin.
Pastikan meja bersih dan kering.
23. Mencuci alat alat yang dipergunakan
24. Memastikan foto telah dicetak/print
25. Mengkonsulkan hasil foto kepada Konsulen Jaga Ruang Periksa 5
26. Mencari data pasien di SIMRS. Memasukkan data-data di SIMRS. Mengetik ekspertise,
memastikan kata-kata deskripsi dan kesan telah benar.
27. Mengeprint Ekspertise
28. Melakukan konsul ulang ke Konsulen Jaga Ruang Periksa 5 hari itu sekaligus memintakan
tandatangan.
29. Jika ada revisi, melakukan pengetikan ulang, perbaikan di SIMRS, print ulang dan
menyampaikan ulang ke Konsulen.
30. Jika tidak ada revisi, hasil ekspertise dan foto disampaikan diruang pengambilan foto.

Alur kerja pemeriksaan Esofagografi

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar, sekaligus bertemu pemeriksa untuk anamnesa. Riwayat sakitnya apa,
tindakan yang sudah dilakukan apa, kapan tindakan tersebut dilakukan ?, mau
direncanakan apa ?, foto lama ada tidak ?, menanyakan riwayat sakit lain, menanyakan
ada riwayat alergi tidak ?
2. Memberikan jadwal yang ditulis pada pengantar Radiologi berisi Hari, Tanggal, Nama,
TTD.
3. Menulis nama pasien, umur, no RM, diagnosis, permintaan tindakan yang diminta, no
telepon atau nama bangsal di buku registrasi pemeriksaan GI.
4. Menerangkan ke pasien dan atau keluarga tindakan yang akan dilakukan,
5. Menerangkan persiapan yang harus dilakukan kepada pasien
a. Puasa mulai jam 22.00
b. Menerangkan pasien datang saat pemeriksaan harus didampingi keluarga, masih
dalam keadaan puasa
c. Menerangkan pada pasien saat hari pemeriksaan datang langsung mendaftar di
Loket Pendaftaran Radiologi, setelah itu mengantri di depan Ruang Periksa 5.
6. Pasien datang pada hari pemeriksaan langsung mendaftar di Loket Pendaftaran Radio
dengan membawa berkas penjaminan dan permintaan Radiologi yang di acc.
7. Mengantri di depan ruang periksa 5
8. Menanyakan kepada pasien, keluarga, pendamping, perawat tentang persiapan tindakan.
Sudah puasa ? Masih puasa ?
9. Jika anamnesa sebelumnya masih kurang lengkap dilakukan anamnesa lagi.
10. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan lagi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan,
caranya, indikasi, maksud pemeriksaan, risiko, komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis (Inform consent), ditanyakan kembali pasien dan keluarga sudah jelas atau
belum ? ada yang mau ditanyakan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan ? Setuju
atau tidak ? Jika setuju pemeriksa dan pasien atau keluarga menandatangani Lembar
Inform Consent. Jika tidak setuju menandatangani Lembar Penolakan Tindakan.
11. Keluarga pasien diberikan resep obat untuk pemeriksaan dan menerangkan mengambil
dimana, membawa berkas lengkap.
12. Pasien diminta untuk ganti baju, melepas semua perhiasan yang ada, melepas pasien
yang dipakai.
13. Dilakukan pemeriksaan fisik ulang, pemberian marker jika diperlukan.
14. Memastikan pasien bisa menelan kontras, dengan meminta pasien minum air putih. Jika
tidak bisa menelan, laporkan pada Konsulen Jaga Ruang periksa 5 dan Dokter Pengirim.
Apakah aman dan memungkinkan untuk dipasang OGT/NGT oleh dokter pemeriksa
Radiologi, atau dikembalikan kepada Dokter Pengirim.
15. Pengambilan foto Thorak
16. Melihat hasil foto Thorak dilayar monitor Ruang Periksa 3, melihat ada Kontra Indikasi
untuk pemeriksaan tidak ?, perlu tambahan foto polos dengan posisi lain ? Jika diperlukan
langsung Konsultasi dengan Dokter Konsuen Jaga hari itu ?
17. Jika ada kontraindikasi pemeriksaan dihentikan, Jika tidak ada kontraindikasi,
pemeriksaan dilanjutkan

FY/CY/IF
18. Mempersiapkan kontras yang akan dipakai, jika water soluble diencerkan dengan NaCl
1:1 dimasukkan dalam gelas lk 300 cc. Jika memakai barium dilarutkan dengan air
perbandingan 1:1 dalam gelas lk 300 cc. Menyiapkan air bersih untuk membersihkan
kontras, siapkan kain atau tissue untuk mengelap meja yang basah.
19. Memakai apron badan dan apron tiroid. Pastikan apron masih layak dipakai untuk
keselamatan pemeriksa.
20. Pemeriksaan dilanjutkan, pasien diminta mengulum kontras lk 2 sdm. Dengan perintah
dokter pemeriksa, pasien menelan kontras. Dengan panduan fluoroskopi dilakukan
pengambilan foto AP. Dengan mengulum dan menelan kontras dan panduan fluoroskopi
diambil lagi foto lateral. Dengan mengulum dan menelan kontras dan panduan fluoroskopi
diambil lagi foto RAO. Jika ada indikasi kearah achalasia, pasien diminta minum kontras
lagi sampai esofagus penuh. Dilakukan foto AP dan lateral, dan atau ditambah Oblique.
Setelah beberapa menit dilakukan fluoroskopi untuk melihat kontras bisa turun kecaudal
atau tidak. Dilakukan pengambilan foto AP, Lateral dan atau oblique ulang.
21. Melepas marker yang terpasang jika ada, mempersilakan pasien untuk membersihkan diri
dan ganti baju.
22. Pemeriksa membersihkan meja periksa, lalu terakhir menyemprot dengan Chlorin.
Pastikan meja bersih dan kering.
23. Mencuci alat alat yang dipergunakan
24. Memastikan foto telah dicetak/print
25. Mengkonsulkan hasil foto kepada Konsulen Jaga Ruang Periksa 5
26. Mencari data pasien di SIMRS. Memasukkan data-data di SIMRS. Mengetik ekspertise,
memastikan kata-kata deskripsi dan kesan telah benar.
27. Mengeprint Ekspertise
28. Melakukan konsul ulang ke Konsulen Jaga Ruang Periksa 5 hari itu sekaligus memintakan
tandatangan.
29. Jika ada revisi, melakukan pengetikan ulang, perbaikan di SIMRS, print ulang dan
menyampaikan ulang ke Konsulen.
30. Jika tidak ada revisi, hasil ekspertise dan foto disampaikan diruang pengambilan foto.

ALUR PASIEN COLON IN LOOP

FY/CY/IF
1. Pasien mendaftar ke dokter residen untuk dilakukan penjadwalan pemeriksaan colon in
loop.
2. Dokter residen mencantumkan persetujuan tanggal dan hari tindakan pada lembar
permintaan pemeriksaan pasien.
3. Dokter residen memberitahukan persiapan yang harus dilakukan pasien H-1 sebelum
tindakan Colon in Loop, meliputi makan makanan lunak ( bubur kecap) ,puasa 8 jam
sebelum pemeriksaan dan minum pencahar untuk membersihkan usus dari feses.
4. Dokter residen memberikan resep pencahar pada pasien, dan memberikan lembar
informasi cara persiapan dan minum pencahar pada pasien.
5. Dokter residen memberikan informasi pada pasien, hari apa pasien akan dilakukan
pemeriksaan Colon in Loop sesuai jadwal
6. Pada hari pemeriksaan Dokter residen melakukan cross cek identitas pasien, nama,
alamat, klinis dan anamnesis ulang pasien.
7. Pada hari pemeriksaan Colon in Loop pasien mendaftar dahulu ke bagian pendaftaran
RSUP Sardjito, setelah mendapat barcode pasien akan mendapatkan lembar resep oleh
dokter residen untuk mengambil bahan/alat untuk keperluan tindakan (barium,surflow,
kateter, handscone).
8. Pasien mengambil obat di apotik Radiologi RSUP Sardjito.
9. Dokter residen akan memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan Colon in
Loop,resiko, tata cara, komplikasi, tujuan dari tindakan Colon in Loop. Pasien atau
keluarga menandatangani form persetujuan tindakan.
10. Pasien dipanggil dan dipersilahkan masuk ruang 5 untuk berganti pakaian steril, kemudian
naik ke meja pemeriksaan.
11. Pasien diposisikan berbaring telentang di meja pemeriksaan untuk diambil foto polos
abdomen AP view, sebelum pemberian kontras.
12. Dokter Residen melihat hasil foto polos abdomen ( AP besar) untuk melihat adakah
kontraindikasi pemeriksaan Colon in Loop.
13. Pasien kemudian dipersilahkan berbaring posisi miring ( true lateral view) .
14. Dokter residen memasukkan kontras Barium Sulfat atau kontras water soluble melalui
foley kateter ke dalam anus sampai recto sigmoid, kemudian diambil foto Lateral view
(kecil) kemudian pasien diposisikan terlentang dan diambil foto AP kecil.
15. Pasien diposisikan miring ke kanan kiri agar media kontras merata, pemberian kontras
dilanjutkan sampai seluruh usus besar terlumuri kontras, kemudian dilakukan foto AP view
(besar).
16. Kateter dilepas dan pasien dipersilahkan BAB untuk evakuasi barium di kamar mandi.
17. Pasien diposisikan lateral di meja periksa, kemudian dipasang cateter lagi di anus un tuk
diberikan kontras udara (lk 4-10 x pompa) sehingga memberikan gambaran double
kontras di Sistema colorectal.
18. Dilakukan foto lateral kecil dan AP besar abdomen, kemudian pasien dipersilahkan turun
dan berganti baju.
19. Dokter residen membersihkan meja periksa dengan larutan clorin dan dilap hingga kering.
20. Dokter residen memberikan kertas pengambilan hasil dan memberi informasi kapan
pasien bias mengambil hasil.

FY/CY/IF
21. Pasien diinstruksikan agar banyak makanan berserat untuk menurunkan konstipasi akibat
barium.
22. Dokter residen mengetik ekspertise hasil pemeriksaan dan dilakukan konsultasi dan
konfirmasi dengan dokter konsulen.
23. Hasil ekspertise ditandatangani oleh dokter residen dan konsulen, dan diberikan di bagian
pendaftaran, agar siap saat pasien mengambil hasil pemeriksaan.

ALUR PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI

24. Pasien mendaftar ke dokter residen untuk dilakukan penjadwalan pemeriksaan


Fistulografi.
25. Dokter residen mencantumkan persetujuan tanggal dan hari tindakan pada lembar
permintaan pemeriksaan pasien.
26. Dokter residen memberitahukan persiapan yang harus dilakukan pasien H-1 sebelum
tindakan Fistulografi, meliputi makan makanan lunak ( bubur kecap) ,puasa 8 jam sebelum
pemeriksaan dan minum pencahar untuk membersihkan usus dari feses.
27. Dokter residen memberikan resep pencahar pada pasien, dan memberikan lembar
informasi cara persiapan dan minum pencahar pada pasien.
28. Dokter residen memberikan informasi pada pasien, hari apa pasien akan dilakukan
pemeriksaan Fistulografi sesuai jadwal
29. Pada hari pemeriksaan Dokter residen melakukan cross cek identitas pasien, nama,
alamat, klinis dan anamnesis ulang pasien.
30. Pada hari pemeriksaan Fistulografi pasien mendaftar dahulu ke bagian pendaftaran
RSUP Sardjito, setelah mendapat barcode pasien akan mendapatkan lembar resep oleh
dokter residen untuk mengambil bahan/alat untuk keperluan tindakan (barium, kontras
water soluble,surflow, kateter, handscone).
31. Pasien mengambil obat di apotik Radiologi RSUP Sardjito.
32. Dokter residen akan memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan
Fistulografi,resiko, tata cara, komplikasi, tujuan dari tindakan Fistulografi. Pasien atau
keluarga menandatangani form persetujuan tindakan.
33. Pasien dipanggil dan dipersilahkan masuk ruang 5 untuk berganti pakaian steril, kemudian
naik ke meja pemeriksaan.
34. Pasien diposisikan berbaring telentang di meja pemeriksaan untuk diambil foto polos
abdomen AP view, sebelum pemberian kontras.
35. Dokter Residen melihat hasil foto polos abdomen ( AP besar) untuk melihat adakah
kontraindikasi pemeriksaan Fistulografi.
36. Dilakukan pemberian kontras water soluble dengan perbandingan 1: 1 dengan
menggunakan foley kateter atau NGT (sesuai dengan besarnya lubang) ke dalam lubang
yang dicurigai sebagai fistula, dengan panduan fluoroskopi diambil foto proyeksi true
lateral, oblique, AP.
37. Pasien dipersilahkan turun dari meja periksa dan berganti baju

FY/CY/IF
38. Dokter residen membersihkan meja periksa dengan larutan clorin dan dilap hingga kering.
39. Dokter residen memberikan kertas pengambilan hasil dan memberi informasi kapan
pasien bisa mengambil hasil.
40. Dokter residen mengetik ekspertise hasil pemeriksaan dan dilakukan konfirmasi dengan
dokter konsulen
41. Hasil ekspertise ditandatangani oleh dokter residen dan konsulen, dan diberikan di bagian
pendaftaran, agar siap saat pasien nanti mengambil hasil.

ALUR PEMERIKSAAN OMD (GASTROINTESTINAL)

1. Pasien mendaftar ke dokter residen untuk dilakukan penjadwalan pemeriksaan


Fistulografi.
2. Dokter residen mencantumkan persetujuan tanggal dan hari tindakan pada lembar
permintaan pemeriksaan pasien.
3. Dokter residen memberitahukan persiapan yang harus dilakukan pasien H-1 sebelum
tindakan Fistulografi, meliputi makan makanan lunak ( bubur kecap) ,puasa 8 jam sebelum
pemeriksaan dan minum pencahar untuk membersihkan usus dari feses.
4. Dokter residen memberikan resep pencahar pada pasien, dan memberikan lembar
informasi cara persiapan dan minum pencahar pada pasien.
5. Dokter residen memberikan informasi pada pasien, hari apa pasien akan dilakukan
pemeriksaan Fistulografi sesuai jadwal
6. Pada hari pemeriksaan Dokter residen melakukan cross cek identitas pasien, nama,
alamat, klinis dan anamnesis ulang pasien.
7. Pada hari pemeriksaan Fistulografi pasien mendaftar dahulu ke bagian pendaftaran
RSUP Sardjito, setelah mendapat barcode pasien akan mendapatkan lembar resep oleh
dokter residen untuk mengambil bahan/alat untuk keperluan tindakan (barium, kontras
water soluble,surflow, kateter, handscone).
8. Pasien mengambil obat kontras dan alatdi apotik Radiologi RSUP Sardjito.
9. Dokter residen akan memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan
Fistulografi,resiko, tata cara, komplikasi, tujuan dari tindakan Fistulografi. Pasien atau
keluarga menandatangani form persetujuan tindakan.
10. Pasien dipanggil dan dipersilahkan masuk ruang 5 untuk berganti pakaian steril, kemudian
naik ke meja pemeriksaan.
11. Pasien diposisikan erect (sesuai kemampuan pasien) ntuk diambil foto polos Thoraks AP
view, sebelum pemberian kontras.
12. Osefagus : Diberikan preparat penghasil gas sebanyak 1 sendok makan, kemudian
diberikan media kontras barium sulfat dengan perbandingan 1:1 sebanyak lk 2 sendok
makan cara diminum oleh pasien dan diminta untuk jangan ditelan dahulu sebelum
diinstruksikan. Kemudian dilakukan instruksi menelan barium pada pasien bersamaan
dengan foto proyeksi AP dengan bantuan fluroskopi dengan posisi erect, prone, dan
oblique.

FY/CY/IF
13. Gaster (maag) : Diminumkan media kontras dengan perbandingan 1:3 sebanyak lk 250
cc, kemudian pasien diposisikan berbaring diputar searah dengan jarum jam selama
masing 2 10 detik selama 2x putaran di meja periksa. Kemudian dengan panduan
fluroskopi dilakukan foto proyeksi AP dengan posisi supine, prone dan erect.
14. Duodenum : Ditunggu penurunan kontras sampai ke duodenum dan dilakukan foto
proyeksi AP, lateral dan oblique.
15. Pasien dipersilahkan turun dari meja periksa dan berganti baju
16. Dokter residen membersihkan meja periksa dengan larutan clorin dan dilap hingga kering.
17. Dokter residen memberikan kertas pengambilan hasil dan memberi informasi kapan
pasien bisa mengambil hasil.
18. Dokter residen mengetik ekspertise hasil pemeriksaan dan dilakukan konfirmasi dengan
dokter konsulen
19. Hasil ekspertise ditandatangani oleh dokter residen dan konsulen, dan diberikan di bagian
pendaftaran, agar siap saat pasien nanti mengambil hasil.

FY/CY/IF

Anda mungkin juga menyukai