Anda di halaman 1dari 3

Perhitungan Batang Tekan dan Batang Tarik Penampang Tersusun

1.1 Data Bahan


Tegangan leleh fy = 240 MPa
Tegangan putus fu = 370 MPa
Tegangan sisa fr = 70 MPa
Modulus elastisitas baja E= 200,000 MPa
Angka Poisson υ= 0.3
Modulus geser baja G= 77,200.0 MPa

1.2 Data Profil Double Angle : L 50.50.3,2


Panjang Profil L= 3,000 mm
Tinggi Profil d= 90 mm
Lebar Profil bf = 90 mm
Tebal Profil tf = tw = t = 7 mm
Section Area Ag_1L = 2,736.00 mm2
Section Area Ag_2L = 2 * Ag_1L = 5,472.00 mm2
Momen Inersia h Ix = 6,190,000 mm4
Momen Inersia Iy = 1,670,000 mm4
Momen Inersia Iu = 6,850,000 mm4
Momen Inersia Iv = 1,020,000 mm4
Radius of Gyration rx = 47.60 mm
Radius of Gyration ry = 24.70 mm
Radius of Gyration ru = 50.00 mm
Radius of Gyration rv = ri = 19.30 mm
x̅ = 21.00 mm
y̅ = 50.70 mm
Berat profil w= 3.77 kg/m
Tebal Pelat Buhul tpelat_buhul = 10.00 mm
Jarak antar pelat kopel a= 1,000.00 mm
Pelat kopel dikencangkan dengan baut pretensioned
Jumlah baut segaris fraktur n= 1.00
Diameter baut db = 8.00 mm
Diameter lubang baut D = db + 2 mm 10.00 mm
Faktor Shear Lag Tabel D3.1 SNI 1729-2020 U= 0.60

Faktor ketahanan untuk tekan ϕc = 0.90


Faktor reduksi untuk kondisi leleh tarik ϕ= 0.90
Faktor reduksi untuk kondisi keruntuhan tarik ϕ= 0.75
Gaya aksial tekan Pu = SAP2000 kN
Gaya aksial tarik Tu = SAP2000 kN
1.3. Pemeriksaan Kapasitas Aksial Tekan
1.3.1. Pemeriksaan Kelangsingan Penampang
Kelangsingan penampang sayap, λ=b/t = 12.8571
Batas kelangsingan maksimum λp = 0,45 * √ E/fy = 12.9904
λ < λp  Termasuk kategori : Penampang nonlangsing
1.3.2. Perhitungan Tekuk Lentur (Flexural Buckling di Arah Sumbu X)
Faktor panjang efektif tumpuan sendi-sendi k= 1.0000
Kelangsingan komponen arah x kL/rx = 63.0252
𝐸
Batas kelangsingan maksimum 4,71 = 135.9660
𝑓

Kolom mengalami tekuk tidak


Termasuk kategori :
elastik
𝜋 𝐸
𝑓 = =
𝐾𝐿 496.9368 MPa
𝑟

Tegangan kritis arah-X 𝐹 = 0,658 𝑓 = 196.0748 MPa

1.3.3. Perhitungan Tekuk Torsi-Lentur di Arah Sumbu Y


Perhitungan Jari-Jari Girasi Penampang Tersusun
Eksentrisitas Center of Gravity siku tunggal dengan siku ganda e = x̅ + 0,5tpelat_buhul = 26.0000 mm
Momen inersia pada sumbu y untuk penampang siku ganda Iy_2L = 2 * [Iy_1L + Ag_1L * e2] = 7,039,072.0000 mm4
𝐼 _
Jari-jari girasi penampang siku ganda sumbu y 𝑟 _ = = 35.8661 mm
2𝐴 _
Perhitungan Faktor Kelangsingan Modifikasi untuk Penampang Tersusun
Rasio jarak pelat dengan jari-jari girasi (ri = jari-jari girasi terkecil penampang siku) a/ri = 51.8135
Hitung Kelangsingan Pelat
a/ri > 40  maka : Kopel

1.00
K=
𝐾𝐿
Rasio kelangsingan komponen struktur tersusun (K = 1 karena antar sambungan pelat kopel adalah sendi) = 6,996.3768
𝑟

0.5000
Ki =
Ki = 0,5 untuk siku ganda saling membelakangi dan fully tensioned
= 0,75 untuk kanal-kanal yang berpunggungan dan fully tensioned 𝐾𝑎
Kelangsingan pelat kopel = 671.1590
= 0,86 untuk semua kasus lain dan fully tensioned 𝑟
= 1,00 untuk snug tied

Rasio kelangsingan termodifikasi komponen struktur 𝐾𝐿 𝐾𝐿 𝐾𝑎


(r0 = jari-jari girasi penampang tersusun = ry_2L) = + = 87.5645
tersusun 𝑟 𝑟 𝑟
𝐾𝑎
Kelangsingan individu profil = 51.8135
𝑟
3 𝐾𝐿
Kelangsingan penampang tersusun = 65.6733
4 𝑟
𝐾𝑎 3 𝐾𝐿
Pemeriksaan kecukupan pelat kopel <  maka : Pelat Kopel Aman
𝑟 4 𝑟
Kontribusi Tekuk Lentur (Flexural Buckling)
𝐾𝐿 𝐾𝐿
Kelangsingan komponen arah yx = = 87.5645
𝑟 𝑟

𝐸
Batas kelangsingan maksimum 4,71 = 135.9660
𝑓

Kolom mengalami tekuk tidak


Termasuk kategori :
elastik
𝜋 𝐸
𝑓 = =
𝐾𝐿 257.4388 MPa
𝑟

Tegangan kritis arah-Y 𝐹 = 0,658 𝑓 = 162.4615 MPa


Kontribusi Tekuk Torsi (Torsional Buckling)
Luas penampang Ag = 2 * Ag_1L = 5,472.00 mm2
3 3
Konstanta torsi J = 2 * (1/3 [bftf + (d - tf) tw ]) = 39,559.3333 mm4
Koordinat pusat geser dalam sumbu berat x0 = 0.00 mm
Koordinat pusat geser dalam sumbu berat y0 = 47.20 mm
Radius girasi polar terhadap pusat geser r̅02 = x02 + y02 + (Ix + Iy)/Ag = 5,776.6470 mm
Fcrz = G * J / (Ag * r̅02) 96.6150 MPa
Kombinasi Tekuk Torsi-Lentur (Flexural-Torsional Buckling)
H = 1 - [(x02 + y02) / r̅02] = 0.6143
𝐹 +𝐹 4𝐹 𝐹 𝐻
Tegangan kritis akibat tekuk-torsi lentur di arah y 𝐹 = 1− 1− = 73.3395 MPa
2𝐻 𝐹 𝐹

1.3.4. Perhitungan Kuat Rencana Batang Tekan


Tegangan kritis akibat tekuk lentur di arah x Fcrx = 196.0748 MPa
Tegangan kritis akibat tekuk-torsi lentur di arah y Fcr = 73.3395 MPa
Kuat rencana batang tekan 361,182.2188 N
ϕc * Pn = 0,9 * Fcr * Ag =
361.1822 kN

Pemeriksaan kecukupan pelat kopel Pu > ϕ c * Pn  maka : Struktur Tidak Aman

1.4. Pemeriksaan Kapasitas Aksial Tarik


1.4.1. Kondisi Leleh
Kuat tarik nominal Pn = fy * Ag_2L = 1,313.2800 kN
Kapasitas tarik ϕPn = 1,181.9520 kN
1.4.2. Kondisi Fraktur (Lubang 1 baris)
Luas bersih penampang An = Ag_1L - nDt = 2,666.0000 mm2
Luas efektif penampang Ae = U * A n = 1,599.6000 mm2
Ae_2L = 2 * Ae = 3,199.2000 mm2
Kuat tarik nominal Pn = fu * Ae_2L = 1,183.7040 kN
Kapasitas tarik ϕPn = 887.7780 kN
1.4.3. Pemeriksaan Kekuatan Profil
Kapasitas tarik ϕPn = MIN(leleh, fraktur) = 887.7780 kN
Gaya aksial tarik Tu = SAP2000 kN
Demand Capacity Ratio DCR = Tu/ϕPn = #VALUE!

Anda mungkin juga menyukai