1. Tata Ibadah Minggu Model V (Tata Ibadah Ekspresif/Kontemporer) adalah Tata Ibadah yang
dilaksanakan pada Kebaktian Minggu untuk menjawab kebutuhan Jemaat akan model ibadah
kontemporer, atau yang biasa disebut juga Ibadah Semi KPI.
2. Unsur-unsur Liturgi Ekspresif ini sama seperti Unsur-unsur Liturgi Tradisional (Tata Ibadah
Minggu model I dan II)
3. Pelayan Liturgi adalah Liturgos, bisa satu orang atau dua orang (mis, laki-laki dan perempuan)
Liturgos adalah istilah eklesiologis untuk menunjuk pada petugas yang memandu liturgy. Itu
berarti liturgos bukanlah Master of Ceremony (MC) atau Worship Leader (WL). Namun
liturgos dapat menggunakan formulasi bebas sesuai unsur liturgi. Bisa juga dengan mengutip
ayat-ayat alkitab yang cocok.
Liturgos hendaknya menghindari kalimat-kalimat yang tidak perlu dan intimidatif. Seperti:
“yang tidak bawa tangan tidak usah bertepuk tangan” atau “yang tidak punya mulut tidak usah
menyanyi” dll.
4. Pendeta atau Pelayan Firman Tuhan melayani Votum dan Salam, Khotbah, Doa Syafaat (tidak
harus) dan Berkat
5. Unsur-unsur liturgi lainnya dilayani oleh Penatua atau Diaken/Pengajar atau awam yang bisa
melakukan itu
6. Presbiter yang mendapat tugas harus ikut dalam perencanaan dan latihan bersama. Sebaiknya
hanya Presbiter yang mempunyai ‘talenta’ yang tepat saja yang dijadwalkan
7. Pemandu Lagu adalah Kantoria dan/atau Prokantor.
8. Musik Pengiring bisa kibor tunggal atau beberapa alat musik atau Band dengan pola iringan
irama atau melodi sesuai tuntutan lagu. Dengan catatan musik tidak menjadi tujuan ibadah
(bunyi musik tidak melebihi pujian jemaat).
9. Nyanyiannya bisa diambil dari KJ, PKJ, NKB, GB, HL, nyanyian-nyanyian rohani lainnya dan
pop rohani
Pilih nyanyian yang jemaat dapat nyanyikan, hindari terlalu banyak lagu sulit.
Sisipkan lagu kontemporer pada bagian yang tepat.
Pemilihan lagu disesuaikan dengan tema Ibadah
10. Bisa diajak berdiri pada unsur-unsur liturgi tertentu di luar yang biasanya.
11. Bisa berekspresi dengan tepuk tangan atau gerakan-gerakan tertentu sesuai tuntutan lagu.
12. Selenggarakan Persiapan Ibadah bagi para petugas termasuk pengkhotbah: doa bersama,
berlatih nyanyian, kesepakatan hal-hal teknis, sedapat mungkin dilakukan beberapa kali latihan
bersama.
13. Mulai kebaktian dengan musik (nyanyian jemaat atau paduan suara) yang menggugah
semangat mengesankan Allah hadir dan sesuatu yang dinamis akan terjadi
14. Beri kesempatan yang cukup bagi jemaat utk saling memberi salam dengan tulus (jangan
memaksa). Bisa di awal ibadah atau sesudah Berita Anugerah
15. Ciptakan suasana cair spontanitas, jangan ragu-ragu mengoreksi kesalahan.
16. Tingkatkan ekspresi dalam litani, nyanyian, pembacaan Alkitab.
17. Harus diingat bahwa puncak ibadah adalah Pemberitaan Firman. Itu berarti unsur liturgy
lainnya tidak melebih Pemberitaan Firman. Misalnya: nyanyian yang terlalu berulang-ulang
dan banyak sekali lagu.
18. Libatkan lebih banyak orang sebagai petugas kebaktian audisi, pelatihan, persiapan yang
rutin.
19. Variasikan rumusan-rumusan tetap: kredo, amin, haleluya, gloria patri
20. Hindari kevakuman (dead spots);
1
21. Liturgos tidak boleh menghentikan jalannya ibadah hanya untuk melatih gerak atau untuk
menambah semangat jemaat.
22. Perhatikan kualitas: musik, pembacaan alkitab, khotbah, bahkan pembacaan warta jemaat
23. Berikan kesempatan yang luas untuk spontanitas (termasuk memberikan ‘applause’)
24. Usahakan berkhotbah secara mobile jangan terpaku pada mimbar (Tidak usah menggunakan
mimbar utama. Gunakan Mimbar dua, bisa diletakkan di tengah, depan mimbar utama)
25. Hindari penelusupan orang-orang tertentu yang hanya ingin acting
26. Manage-lah waktu secara efisien dan efektif
27. Kendalikan emosi, baik petugas maupun jemaat (tidak histeris)
28. Drama, tarian, kesaksian dapat diberi tempat secara selektif dan sesuai dengan tema ibadah,
dengan memperhatikan waktu yang efektif.
29. Jika ada, gunakan peralatan multimedia seperlunya.
2
TATA IBADAH MINGGU MODEL V
(IBADAH EKSPRESIF/KONTEMPORER)
Persiapan
Saat teduh
Prokantor dan atau Kantoria masuk dan siap menyanyi.
Jemaat boleh diajak bertepuk tangan (bila memungkinkan lagunya)
Nas Pembimbing
Liturgos : (Menyampaikan nas pembimbing dengan tambahan penjelasan/ komentar)
Nyanyian Jemaat
Nyanyian Jemaat:
PS/VG
Pujian Mazmur (Dari kitab Mazmur atau nas lainnya yang bersifat pujian, dan diucapkan secara
kreatif atau dinyanyikan)
PS/VG
PS/VG
Pengakuan Iman
[Bisa mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel
dan Pengakuan Iman GMIT; atau dengan menyanyikan KJ 280 atau yang sama
dengan itu]
(lalu jemaat duduk)
4
‘Ku bernyanyi haleluya, Yesus Kekasihku.
Sayang, sayang, disayang aku disayang Tuhan
Aku diangkat jadi anak-Nya, aku disayang Tuhan
Glori, glori, glori, haleluya, glori, glori, glori, puji Tuhan 2x
PS/VG
Warta Jemaat
PS/VG
Pengutusan
Nyanyian Jemaat: “Arti Kehadiran-Mu” (berdiri)
Jalan-Mu tak terselami, oleh setiap hati kami
Namun satu hal ‘ku percaya ada rencana yang indah
Tiada terduga kasih-Mu heran dan besar bagiku
Arti kehadiran-Mu s’lalu nyata di dalam hidupku
Refr: Penyertaan-Mu sempurna, rancangan-Mu penuh damai
Aman dan sejahtera walau di tengah badai
Ingin ‘ku s’lalu bersama rasakan keindahan
arti kehadiran-Mu, Tuhan.
Berkat
Pelayan : Allah, sumber kasih karunia yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada
kemuliaan yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan
kamu. Dialah yang empunya kuasa selama-lamanya. Haleluya, Amin.
Nyanyian Jemaat: NKB 225 “Haleluya, Amin”