SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh
Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
AVIT ANDRIANTO
NIM. 18120030
Purworejo,00
Saya yang menyatakan,
Avit Andrianto
NIM. 18120030
i
PENGESAHAN
Skripsi berjudul
............................................ ............................................
NIDN. NIDN.
Penguji 1 Penguji 2
Purworejo,
Ketua,
ii
NIDN. 2108078103
Yth.
Di Purworejo
Saya sependapat bahwa skripsi tersebut dapat diajukan dalam sidang munaqasyah
skripsi STAINU Purworejo dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Purworejo,
Dr. H. M. Djamal, M. Pd
iii
NIDK. 8865860018
Yth.
Ketua STAINU Purworejo
Di Purworejo
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya sependapat bahwa skripsi tersebut dapat diajukan dalam sidang munaqasyah
iv
Purworejo, 00 2022
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
untuk:
1. Kedua orang tua tersayang yaitu Ibu Kuliawati dan Bapak Amanto, yang
3. Kepada saudara-saudaraku, kakak (Ana Liana dan Ari Ambriyanti). Adik (Al
Hayu dan Kuni yang selalu mendukung dan selalu menanti kepulanganku dan
kesuksesanku.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah
salam tidak lupa penulis hadiahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.
keselamatan.
1. Bapak Mahmud Nasir, S. Fil. I., M. Hum. Selaku Ketua STAINU Purworejo,
yang telah memberikan layanan dengan baik selama penulis menimba ilmu di
STAINU Purworejo.
2. Ibu Siti Khusniyati Sururiyah, M. Pd. I. Selaku kepala program studi PAI,
x
penulisan skripsi ini.
6. Daimurahman, SHI. Dan Wahyu Ariani Oktavia, S.Pd. Selaku guru mata
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
amal kebaikan yang diterima oleh Allah Swt. teriring doa jazakumullah
dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca
demi lebih sempurnanya skripsi yang penulis susun ini. Semoga skripsi ini
Penulis
Avit Andrianto
NIM.18120030
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Transkrip Wawancara
Foto Dokumentasi
Biodata Penulis
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan yang layak, tanpa membedakan jenis kelamin baik itu anak-anak
dasar pembuatan visi dan misi setiap sekolah, kemudian dari visi dan misi
kebijakan bagi Kepala Sekolah. Rencana kerja sekolah menjadi alat acuan
visi dan misi. Perumusan visi dan misi sekolah yang mengacu pada tujuan
1
Muhardi, kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia,
jurnal pendidikan, Vol XX, No. 4 Oktober – Desember 2004, hlm. 483.
2
Depdiknas, UU RI No. 20, Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Tentunya keberhasilan tidak
seluruh personil yang ada di sekolah untuk mencapai target-target yang telah
ditentukan.
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat
program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu,
guru yang mungkin dilakukan melalui pengawasan resmi yang lain. Keempat,
Kepala Sekolah juga harus memahami tugas pokok dan fungsi Kepala
Sekolah sebagai: (1). Perencana sekolah dalam arti menetapkan arah sekolah
sebagai lembaga pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan dan
strategi pencapaian, (2). Mengorganisasikan sekolah dalam arti membuat
struktur organisasi (structuring), menetapkan staf (staffing) dan menetapkan
tugas dan fungsi masing-masing staf (functionalizinng), (3). Menggerakkan
staf dalam arti memotivasi staf melalui internal marketing dan memberi
contoh external marketing, (4). Mengawasi dalam arti melakukan supervisi,
mengendalikan dan membimbing semua staf dan warga sekolah.
Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar peningkatan
dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving baik secara
analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif dan
menghindarkan serta menanggulangi konflik.3
Selain Kepala Sekolah dalam lembaga sekolah guru mempunyai
peranan yang penting guna mendidik murid. Guru adalah sosok arsitektur
yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai
menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas
profesional dan inovatif agar siswa nyaman saat proses pembelajaran, karena
pelajaran pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Oleh karena itu guru
sumber belajar yang sudah ada. Peranan guru dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa sangat besar sekali. Apabila seorang guru tersebut berhasil
guru profesional. Disisi lain dalam lingkup pendidikan Islam guru tidak hanya
karena ia sebagai orang yang selalu digugu dan ditiru yang patut diteladani
akhirat terhadap apa yang mereka ajarkan dan sampaikan pada peserta
didiknya. Tanggung jawab ini antara lain tentang kebenaran materi yang dia
untuk membentuk akhlak yang baik dan mulia menuju manusia yang beriman
budaya yang masuk dari luar dan bahaya pergaulan yang makin bebas
agama yang kognitif menjadi "makna" dan "nilai" atau kurang mendorong
diri peserta didik. (2) PAI kurang dapat berjalan bersama dan bekerja sama
ilustrasi konteks sosial budaya, atau bersifat statis akontekstual dan lepas dari
Agama dengan muatan materi pembelajaran yang padat dan lebih pada materi
5
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 123- 123.
6
anak. Menghafal tentu ada gunanya, namun kalau kemudian menjadi dominan
dari seluruh mata pelajaran harus dihafal, maka akan melahirkan anak didik
kesehatan Purworejo yang tergolong usianya masih cukup muda namun sudah
sukses bahkan terakreditasi unggul, kemudian dalam visi dan misi serta profil
iman taqwa serta tertib ibadah. Bagaimana bisa mewujudkan hal tersebut jika
berlatar belakang dari sekolah umum dan masyarakat awam bahkan ada
peran dari kepala sekolah dan guru agama, peran kepala sekolah sangat
diperlukan dalam mengelola lembaga sekolah yang masih baru. Selain kepala
sekolah guru agama sangat berperan penting dalam mensukseskan visi dan
misi sekolah sesuai arah dan bimbingan dari kepala sekolah. Sehingga timbul
sinergitas peran kepala sekolah dan guru agama untuk membimbing peserta
mengetahui lebih lanjut peran kepala sekolah dan guru agama di SMK
kesehatan Purworejo serta wujud dari kerja sama yang di bangun. Oleh
6
Abdul Majid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 133.
7
Hasil Observasi Penulis di SMK kesehatan Purworejo pada hari, Senin 17 Januari 2022.
7
karena itu peneliti menuliskan judul “Sinergitas Peran Kepala Sekolah dan
Kesehatan Purworejo”.
B. Rumusan Masalah
Purworejo?
C. Tujuan Penelitian
Purworejo.
D. Kegunaan Penelitian
lain manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini mempunyai manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat Praktis
a. Kepala Sekolah
c. Siswa
ingin mengetahui lebih mendalam terkait sinergitas peran kepala sekolah dan
9
E. Tinjauan Pustaka
Agama Islam di Sma Negeri 1 Srengat.8 Hasil dari penelitian ini dapat
kelengkapan mengajar.
8
Siti Mufidatun Nasihah, “Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di Sma Negeri 1 Srengat”
Skripsi. Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung, 2011.
10
satu minggu sekali yaitu hari jum’at. 2) bentuk kenakalan siswa yang
agama Islam.
9
Ilis Mayang Sari, “Sinergitas Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan
Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah
Atas 07 Bengkulu Selatan” Skripsi. Program studi pendidikan agama islam Jurusan
tarbiyah Fakultas tarbiyah dan tadris Institut agama islam negeri (IAIN) Bengkulu,
2019.
11
kerjasama kegiatan imtaq yang diadakan satu minggu sekali yaitu hari
grakarsa kota Bengkulu dalam melanggar tata tertib sekolah yaitu: datang
10
Habibullah, “Sinergitas Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Guru
Bimbingan Konseling dalam Menumbuhkan Kesadaran Shalat Berjamaah di Sekolah
Menengah Kejuruan Swasta 8 Grakarsa Kota Bengkulu” Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, 2020.
12
dapat disimpulkan bahwa sinergitas orang tua dan guru agama dalam
tenaga pengajar cukup terbatas, padahal orang tua juga memiliki hak dan
baca Al-Qur’an.
membahas tentang sinergitas peran kepala sekolah dan guru agama dalam
11
Wahyu Imam Sanusi, “Sinergitas Orang Tua dan Guru Agama dalam
Meningkatkan Kompetensi Membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri 42 Seluma”
Skripsi. Fakultas tarbiyah dan tadris Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2021.
13
F. Sistematika pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika pembahasan.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB II
A. Sinergitas
atau bagian yang dapat menghasilkan pengeluaran yang lebih baik atau lebih
atau bagian yang dapat menghasilkan keluaran lebih baik dan lebih besar dari
menghasilkan suatu produk yang lebih unggul. Oleh sebab itu, sinergitas
guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan terhubung oleh beberapa
12
Yudi Taloko Dkk, “Peran Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Dalam Rangka
Penanggulangan Bencana Alam Di Wilayah Sulawesi Utara” Jurnal Prodi Strategi
Pertahanan Udara, Vol. 4, No.01 (2018), hlm.38.
13
https://kbbi.web.id/ di akses pada hari Sabtu, 05 Febuari 2022.
14
Wehelmina Lodia, Dkk, “Manajemen Aset Daerah Provinsi Nusa Tengah Timur
(Studi Kasus Kendaraan Dinas Operasional Milik Pemerintah Provinsi NTT)” Jurnal
Flobamora, Vol. 2, No. 1 (2018), hlm.66.
16
dan bersedia saling berbagi. Sinergitas guru hampir sama dengan jaringan
kepribadian siswa. Adapun jaringan kerja guru adalah sekelompok guru, baik
yang satu sekolah, satu bidang studi dengan semua golongan, dimana persepsi,
B. Kepala Sekolah
Kata kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu kepala dan sekolah.
Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi
pelajaran yang terdiri dari pendidik dan peserta didik. Secara sederhana
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
17
pemimpin juga harus berperan sebagai pengelola, jika dilihat dari fungsi-
program sekolah.16
supervisor tim yang terdiri dari pendidik, staf, peserta didik dan di sekitar
memiliki idealisme yang tinggi, visi yang jelas, dan kesadaran akan
diri para guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya. Karakteristik Atau
staf, guru, dan pegawai serta stakeholder lainnya dalam penyusunan visi,
17
Ibid, hlm.18.
18
Basri Hasan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Pustaka Setia,
2014), hlm.43.
19
Hasan Usman, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm.323.
19
kepada para guru, pegawai, dan semua warga sekolah lainnya untuk
dan kesadaran untuk berbagi dalam kreativitas dan ide-ide baru serta
para guru, pegawai, dan siswa, dan 6) mengembangkan kerja sama tim
peluang timbulnya kreativitas dan inisiatif baru, ide-ide baru dan cara-
cara baru dalam mengerjakan sesuatu. Dalam komponen ini, yang terkait
yang positif, etos kerja, etika kerja, disiplin, transparan, mandiri, dan
relasi interpersonal
prestasi, dan karir para guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya. Dalam
pun ikut terpacu dan tercipta yang lama kelamaan akan melekat pada
karakter yang baik pada anak didik. Peran kepala sekolah dengan
20
Inge Kadarih Dkk, “Peran dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah di
Sekolah Dasar” Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 2, No. 02 (2020), hlm.198.
23
kependidikan.
dan guru maka perencanaan yang telah dibuat sudah berada pada
tugasnya dengan baik atau sangat baik sebagai manajer maka ini
lulusan yang memiliki mutu. Pada aspek ini maka kepala sekolah
atau sangat baik maka kelak ketika sudah lulus maka ketika mereka
aspek tersebut dapat tercapai maka ini berarti lulusan dari sekolah
dengan baik atau sangat baik sebagai administrator maka ini akan
dipimpinnya tersebut.
26
kinerja dari guru. Ketika sudah dipantau kinerja dari guru maka
guru.
dilakukannya di kelas. Tentu saja jika ada aspek yang sudah bagus
d. Keterampilan profesional
21
Yadi Sutikno Dkk, “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan” Jurnal Maitreyawaria, Vol 3, No. 01 (2022), hlm.4-5.
22
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan
MBS dan KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), hlm.115.
28
apapun.
masing indikator perlu dikuasai satu per satu. Apabila aspek dan
kepala sekolah tidak hanya terbatas pada tugas memimpin, namun juga
hal lain yang berkaitan dengan interaksi terhadap warga sekolah dan
Sedangkan definisi guru dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan “al
ta’lim (tempat memperoleh ilmu). Dalam hal ini seorang al mu'allim atau
23
https://kbbi.web.id diakses pada hari Sabtu, 05 Febuari 2022
29
orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja, namun jiwa dan watak
anak didik tidak di bangun dan dibina sehngga disini mendidiklah yang
berperan untuk membentuk jiwa dan watak anak didik dengan kata lain
memiliki beban dari orang tua untuk ikut mendidik anaknya, guru juga
oleh sebab itu guru memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan
24
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hlm.12.
25
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), hlm.9.
30
nasional.27
nilai kepada peserta didik, mengembangkan potensi yang ada pada diri
menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Serta
26
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), hlm.24.
27
https://pusdiklat.perpusnas/go.id diakses pada hari Sabtu, 05 Februari 2022
28
Dakir dan Sardimi, Pendidikan Islam & ESQ: Komparasi- Integratif Upaya
Menuju Stadium Insan Kamil, (Rasail Media Group: Semarang, 2011), hlm.31.
31
mempunyai tugas dan tugas tersebut bersifat sangat spesifik. 29 Guru akan
guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun
diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru ada tiga yaitu:
29
Sitiatava Rizema Putra, Metode Pengajaran Rasulullah SAW, (Yogyakarta:
Diva Press, 2016), hlm.57.
32
datang.30
menjadikan sesuatu menjadi lebih baik dan terus baik dari sebelumnya.32
30
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), hlm.36.
31
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Sinar
Grafika Ofset, 2008), hlm.265.
32
Hamka Abdul Aziz, Karakter Guru Profesional, (Jakarta: Al-Mawardi
Prima,2012), hlm.29.
33
https://kbbi.web.id diakses pada hari Sabtu 05 Febuari 2022
33
semua orang yang menggap dia seperti guru. Guru sebagai teladan
secara otomatis pribadi dan apa yang dilakukan seorang guru akan
fasilitator yaitu:
evaluasi).
sebagai berikut:
evaluasi, baik tes maupun non tes yang meliputi jenis masing-masing
soal.
atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak
34
Zada Haniyah, “Peran Guru PAI dalam Pembentukan Karakter Islami Siswa
di Smpn 03 Jombang” Jurnal Studi Kemahasiswaan, Vol 4, No. 1 (2021), hlm.80.
35
https://kbbi.web.id diakses pada hari Sabtu, 05 Febuari 2022
36
Hasbi Lawrens dan Burhaniu, Kamus Ilmiah Populer,(Jombang: Lintas
Media), hlm.28.
36
peserta didik memiliki karakter, sifat, dan minat yang berbeda. Guru
37
Akmal Hawi, kompetensi guru pendidikan agama Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hlm.1.
37
b. Kompetensi Kepribadian
berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik. Oleh sebab itu
pribadi yang baik menjadi panutan anak didiknya karena hal inilah
yang akan menjaga wibawa dan citra guru sebagai seorang yang
mendidik, yang akan selalu diikuti oleh anak didik pada khususnya
c. Kompetensi Sosial
menjadi bagian dari masyarakat dalam hal ini seorang pendidik harus
38
Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, (Bandung: Alfabeta,
2014),hlm.124.
38
mampu menyesuaikan dirinya dengan siapa pun baik itu siswa, guru,
d. Kompetensi Profesional
dimaksud untuk itu tiap orang harus ahli sesuai dengan bidangnya
hari.39
konteks Islam diambil dari bahasa Arab, yaitu Tarbiyah yang merupakan
Islaman yang berarti tunduk patuh dan menyerahkan diri dan istilah
Ta’dib (pembinaan).40
39
Feralys Novauli, “Kompetensi Guru dalam Peningkatan Prestasi Belajar
pada SMP Negeri dalam Kota Banda Aceh” Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol 3, No.
1 (2015), hlm.49-51.
40
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm.75.
40
kesatuan nasional.41
Tahun 1989 Pasal 39 ayat 2 ditegaskan bahwa isi kurikulum setiap jenis,
41
Akmal Hawi, kompetensi guru pendidikan agama Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hlm.19.
42
Ibid, hlm.20.
41
kesalehan sosial.
yang paling utama adalah beribadah dan bertaqwa kepada Allah SWT,
dan akhirat.
43
Ibid, hlm.20.
42
Selain itu terdapat pula bahwa fungsi pendidikan agama Islam bagi
hidupnya di muka bumi, baik sebagai, Abdullah (hamba Allah yang harus
tunduk dan taat terhadap segala aturan dan kehendak-Nya serta mengabdi
sosial.
44
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 24.
43
dan akhlak.45
a. Aqidah
adalah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau
lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah
adalah bidang keimanan dalam Islam dengan meliputi semua hal yang
maka Tuhan telah berada dalam hati manusia, hati merupakan intisari
dan rukun iman. Dalam hal ini lebih dikhususkan rukun Islam
45
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.140.
46
Aceng Abdul Aziz dkk., Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah di Indonesia,
(Jakarta: Ma‟arif NU, 2007), hlm.148.
44
b. Ibadah
c. Akhlak
Kata “akhlâq” berasal dari bahasa Arab, yaitu jamak‟ dari kata
perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan
tindakan.49 Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian
47
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), hlm.232.
48
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm.143-144.
49
Beni ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: Pustaka
Setia, 2010), hlm.13.
45
Tuhan, kepada Nabi atau Rasul, kepada diri sendiri, kepada keluarga,
Islam.51
50
Jalaluddi, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.194.
51
Dindin Jamaluddin, Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam, (Bandung: Pustaka
Setia, 2013), hlm.108.
46
METODE PENELITIAN
tindakan dan lain lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
1. Tempat penelitian
memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap dengan tujuan agar
hasil penelitian ini benar-benar bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Waktu penelitian
52
Salmon Priaji Martana, Problematika Penerapan Metode Field Research untuk
Penelitian Arsitektur Vernakular di Indonesia, Jurnal, Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Bandung, Vol.34, No.1, Th 2006, hlm.59.
53
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 6.
47
bulan Maret 2022. Yaitu selama dua bulan, penelitian ini dilaksanakan
1. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, subjek yang dijadikan sumber data adalah sebagai
berikut:
Purworejo (2 Orang)
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah suatu ciri dari seseorang, objek atau
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hlm.114.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm.13.
48
Purworejo.
oleh jenis data yang akan dikumpulkan.56 Ada pun teknik dalam penelitian ini
1. Metode Pengamatan
agama Islam.
2. Metode Wawancara
56
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2017),
hlm.65.
57
Ibid, hlm.66.
58
Ibid, hlm.75.
49
3. Metode Dokumentasi
data mengenai hal-hal yang variabel berupa catatan, transkip, buku, surat
Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema
dan hipotesis kerja itu. Analisis data yaitu upaya dengan jalan bekerja dengan
59
Suharsimi Arikunto, Proses Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002), hlm.208.
50
pola yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.60
Dalam model analisis interaktif ini, analisis data sudah mulai dilakukan
pengumpulan data yang dilakukan secara terus menerus hingga peneliti dapat
berikut:
1. Reduksi Data
hal-hal yang penting dan mencari tema dan polanya. Data yang telah
dikenal dan belum memiliki pola, maka hal itulah yang dijadikan perhatian
tersembunyi dibalik pola dan data yang nampak. Melalui proses reduksi
60
Ibid, hlm.248.
51
data, maka data yang relevan disusun dan disistematisasikan ke dalam pola
2. Display Data
analisis data.
3. Kesimpulan
didukung oleh bukti yang sahih atau konsisten, maka kesimpulan yang
61
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017), hlm.147.
62
Ibid, hlm.148.
63
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm.14.
52
ilmu yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
diteliti menjadi jelas, dapat pula berupa hipotesis bahkan teori baru.64
F. Keabsahan Data
masih mentah yang artinya masih perlu untuk diolah atau dianalisis lebih
lanjut agar menjadi data yang dapat dipertanggung jawabkan. Setelah data
penelitian ini maka perlu dilakukan uji keabsahan data. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik:
1. Ketekunan Pengamatan
yang konstan atau tentatif, dalam mencari sesuatu maka penulis perlu
64
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta Pustaka Pelajar,
2017), hlm.149.
65
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif . . . , hlm.321.
53
dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
2. Triangulasi
berbagai sumber, metode, atau teori untuk itu maka peneliti dapat
66
Ibid, hlm. 329.
54
67
Ibid, hlm.332.
BAB IV
SMK yang didirikan oleh yayasan bina tani Bagelen di bawah naungan
agama dan ilmu kesehatan serta menyiapkan calon tenaga kesehatan yang
profesional. Lembaga ini berdiri pada tahun 2014 dengan Surat Keputusan
mendapatkan akreditasi A. Hingga saat ini SMK berkembang pesat dari tahun
ketahun.
Status : Swasta
Pangenjurutengah
Kelurahan : Pangenjurutengah
Kecamatan : Purworejo
Kabupaten : Purworejo
Negara : Indonesia
Email : smkkesehatan.pwr@gmail.com
Website : http://smkkesehatanpwr.wordpress.com
sekarang ini usianya sudah memasuki tahun ke-8, SMK ini didirikan
dalam rangka untuk menyiapkan calon tenaga kesehatan pada level dasar.
pun unggul, ini bagian dari komitmen sekolah untuk menyiapkan lulusan
negeri yaitu Jepang, Korea dan Malaysia. Profil siswa SMK kesehatan
Purworejo adalah siap kerja, siap kuliah dan siap kuliah sambil bekerja.68
Visi dan misi adalah salah satu bentuk alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan oleh suatu lembaga. Visi dan Misi SMK
68
Nuryadin, Profil SMK Kesehatan Purworejo dalam
http://smkkesehatanpwr.wordpress.com, diakses pada Minggu tanggal 05 Juni 2022.
Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, mandiri dan terampil
assurance)
berikut:
Tabel. 1
No Nama Jabatan
1. Drs. A.S. Ragil Wibowo, Ma, Mth. Ketua Komite
2. Nuryadin, S.Sos., M.Pd. Kepala Sekolah
3. Dhevita Ervriana, Se. Bendahara
4. S. Adi Nugroho, S.Pd. Gr Waka. Kurikulum
5. Puji Astuti, S.Pd Stap Waka. Kurikulum
6. Heni Ria Agustin, S.Pd Waka. Kesiswaan
7. Ardiyanto Nugroho, S.Si Waka. Humas
8. Ani Wiji Astuti, A.Md. Kepala Tata Usaha
9. Nina Hadnisari, S.St. Kaprodi. Keperawatan
10 Dra. Endang wahyuningsih, Apt.,M.Kes Kaprodi. Farmasi
Sumber. Dokumentasi SMK Kesehatan Purworejo, bagian Tata Usaha, pada hari Kamis, 10
Maret 2022
Tabel. 2
Daftar Guru SMK Kesehatan Purworejo
No Nama Jabatan
Maret 2022
b. Karyawan
Tabel. 3
Daftar Karyawan SMK Kesehatan Purworejo
No Nama Jabatan
1. Setyani Srinungkarsi, S.Pt Tata Usaha
2. Mujilan Petugas Kebersihan
3. Triyanto Petugas Kebersihan
4. Agus Prakoso Wibowo, A.Md. Tata Usaha
5. Ani Wiji Astuti, A.Md. Tata Usaha
6. Lukman Hakim Tata Usaha
7. Defi Lestari Tata Usaha dan Pengurus UP
Ike Setyarini, A.Md., Farm. Asisten Laboratorium
8.
Farmasi
9. Septiana Karunia Dewi Staf Perpustakaan
10. Pungkas Mumpuni Ambarkati, Se. Staf Keuangan
Nimas Setiyaningrum Asisten Laboratorium
11.
Keperawatan
Sumber. Dokumentasi SMK kesehatan Purworejo, bagian Tata Usaha, pada hari Kamis, 10
Maret 2022.
Kesehatan Purworejo
dalam mengelola perubahan yang ada dan berkelanjutan. Oleh sebab itu peran
agama Islam.
peranan yang dominan dalam mendidik, guru pendidikan agama Islam sebagai
Islam.
merupakan hal yang tak terbantahkan, karena guru pendidikan agama Islam
sebagai pelaksana dari visi, misi dan tujuan sekolah. Kepala sekolah sebagai
garda depan, agar peserta didik memiliki jiwa religius namun tetap nasionalis.
sebagai orang Islam dan bacaan-bacan sholat masih tidak mengetahui, dalam
membaca Al-Quran ada siswa yang sama sekali tidak bisa mengaji oleh sebab
bahwa perlunya sinergitas kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam,
kebijakan kepala sekolah berkaitan dengan pendidikan agama Islam dan peran
Islam
arti bentuk yang dapat dilihat atau diraba, sinergitas sendiri mempunyai
antara kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam yaitu berkaitan
visi, misi dan tujuan serta capaian sekolah yang ditetapkan oleh kepala
baca tulis Al-Qur’an (BTQ) dan peringatan hari besar Islam (PHBI).
Program tersebut telah dilaksanakan dan berjalan sesuai jadwal yang telah
69
https://kbbi.wab.id/ Wujud dan Sinergitas, diakses pada hari Minggu, 19 Juni 2022.
ditetapkan oleh guru pendidikan agama Islam dan didukung oleh kepala
Purworejo berkaitan dengan visi, misi, tujuan dan target sekolah untuk
membentuk peserta didik yang religius dan berakhlak kul karimah serta
keinginan dari kepala sekolah. Tugas pokok dari guru pendidikan agama
berjalan.
program dan mensukseskan visi, misi, tujuan dan target sekolah yang
72
Hasil Wawancara dengan Ibu Wahyu Arina Oktavia selaku guru pendidikan agama
Islam, pada tanggal 10 maret 2022
Guru pendidikan agama Islam selaku pelaksana program-program
Islam.
adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar
Islam.
mengatakan :
selalu ikut andil dalam setiap proses yang berkaitan dengan pendidikan
agama Islam, mulai dari seleksi, training dengan guru pendidikan agama
Islam untuk menyatukan visi, misi, tujuan dan target sekolah agar timbul
persepsi yang sama antara kepala sekolah dengan guru pendidikan agama
dengan pendidikan agama Islam agar tidak bertolak belakang dengan yang
diinginkan sekolah.
bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah, sarjana pendidikan atau linier
baik.
75
https://gtk.kemdikbud.go.id
76
Hasil wawancara dengan bapak Nuryadin selaku kepala sekolah, pada Kamis
tanggal 10 maret 2022
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
bertanggung jawab.
bahwa Kepala sekolah selaku penentu kebijakan selalu ikut andil dalam
Islam berkaitan dengan visi, misi, tujuan dan target sekolah. Tahapan
77
Hasil wawancara dengan bapak Daimurahman selaku guru pendidikan agama
Islam, pada Kamis tanggal 10 maret 2022
wawancara dengan Daimurahman selaku guru pendidikan agama Islam ia
mengatakan :
peserta didik, kendala dan mencari solusi agar di bulan berikutnya tidak
terjadi lagi.
mulai dari seleksi guru, training dari kepala sekolah, penilaian dari bagian
78
Hasil wawancara dengan bapak Daimurahman selaku guru pendidikan agama
Islam, pada Kamis tanggal 10 maret 2022
79
Hasil Wawancara Dengan Ibu Wahyu Arina Oktavia selaku guru pendidikan
agama Islam, pada tanggal 10 maret 2022
berkaitan dengan pendidikan agama Islam selalu diawasi oleh kepala
yang beragama Islam wajib mengikuti seleksi baca tulis Al-Qur’an guna
keagamaan.
keunggulan sekolah dalam menerima peserta didik yang tidak mampu kost
guru, staf dan karyawan ada kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan
dipimpin langsung oleh guru pendidikan agama Islam dan diikuti seluruh
yang dimilikinya. Peranan dalam hal ini lebih dominan diarahkan pada
hasil dan tujuan utama yang telah disepakati, begitu juga sebaliknya jika
peran seorang guru itu baik maka hasil yang dicapai juga akan bagus,
didik.
mengatakan :
dan mendampingi peserta didik dalam setiap program dan di bantu anak-
anak rohis.
80
Hasil Wawancara Dengan Bapak Daimurahman selaku Guru pendidikan
agama Islam, pada tanggal 10 maret 2022
81
Hasil Wawancara dengan Ibu Wahyu Arina Oktavia selaku Guru pendidikan
agama Islam, pada tanggal 10 maret 2022
Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan, guru
berjalan dengan efektif dan mengevaluasi setiap program ada kendala atau
tidak, jika terdapat kendala maka dicarikan solusi agar tidak terjadi di
bulan berikutnya.
setiap program apabila terdapat kendal dicarikan solusi agar tidak terjadi
Purworejo
merupakan sebuah tujuan agar membentuk pribadi yang taat dalam ibadah,
serta memiliki akhlakul karimah yang baik, memiliki jiwa saling tolong
pendidikan islam.
Melainkan adanya dorongan dari berbagai pihak, terutama dari kepala sekolah
kehidupan sehari-hari.
setiap bab guru memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik guna
kelas XII ada materi dakwah dan pernikahan, untuk praktek sendiri tetap
makan pada saat berjalan, dan berjalan menunduk di depan guru atau
rancangan dari guru pendidikan agama Islam dan kepala sekolah, dengan
dengan istiqomah.
di antaranya :
a. Sholat Dhuha
tambahan dari sholat wajib. Sholat ini dituntut, baik yang mengiringi
dzuhur. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, boleh empat rakaat dan
84
Hasil Wawancara dengan Bapak Daimurahman selaku guru pendidikan agama
Islam, pada tanggal 10 maret 2022
85
Abdurrahman Al-Jazirah, kitab Shalat Fiqih Empat Mazhab (Bandung:
Mizan, 2010), hlm. 268.
paling utama delapan rakaat. Pada rakaat pertama disunnahkan
hari kecuali hari jum’at dan sabtu. Sebelum jam pelajaran di mulai dan
tentukan oleh guru pendidikan agama Islam, setiap harinya satu kelas
buku praktik pendidikan agama Islam untuk mendapat cap dari petugas
sendiri. Tujuan dari program sholat dhuha agar peserta didik terbiasa
dengan sholat dan berdoa, sehingga kebiasaan baik ini bisa berlanjut
sampai kapanpun.
b. Asmaul Husna
merupakan bentuk jamak dari ismun yang berarti nama. Sedangkan, al-
Husna adalah bentuk dari masdar dari al-Ahsan yang artinya baik,
86
Tolhah Ma’ruf, Moh Halimi, Syaikhul Hakim dkk, Fiqih Ibadah (Jawa
Timur: Lembaga Ta’lif Wannasyr ponpes Al Falah Ploso Mojo), hlm. 127.
bagus atau indah. Asmaul husna merupakan nama-nama, gelar, sebutan
kehebatan milik Allah SWT. Asmaul husna terdiri dari 99 nama Allah
setiap kelas, tujuan dari kegiatan tersebut agar peserta didik hafal
Islam.
d. Sholat Berjamaah
tertentu.88
dilaksanakan secara rutin pada hari senin sma pendidikan agama Islam
Islam atau anak rohis dan untuk peserta didik perempuan yang tidak
87
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012), hlm.
106.
88
Muhyiddin Abdusshomad, Shalatlah seperti Rasulullah SAW (Surabaya:
Khalista, 2011), hlm. 131
keagamaan di sekolah dapat dibedakan menjadi tiga bidang pokok,
kalimat sederhana dengan lancar dan tertib serta dapat menulis huruf
peserta didik kelas X dan XI, tujuan dari kegiatan ini agar setiap
dengan tajwid.
pertama untuk peserta didik yang belum lancar, tidak paham huruf dan
tajwid, kelas dua untuk peserta didik yang sudah lancar dalam bacaan
namun tidak paham tajwid dan kelas tiga untuk peserta didik yang
lancar dan paham tajwid. Kegiatannya dilaksanakan pada hari senin
Rohani Islam berasal dari dua kata yaitu Rohani dan Islam.
berarti selamat sentosa. Dari kata ini dibentuk aslama yang berarti
yang menjadi kata pokok dalam “Islam”, mengandung segala arti yang
sikap, dan memperluas cara berpikir siswa yang kesemuanya itu dapat
89
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 960.
90
M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun,
2010), hlm. 29.
91
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Belajar Agama, (Bandung: Pustaka Bani
Quraisyi, 2004), hlm. 36.
biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di sekolah menengah
hari rabu setelah jam pelajaran selesai pukul 13:00 wib. Kegiatan
menjadi panitia acara peringatan hari besar Islam, agar peserta didik
lainnya.
g. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
diri mereka dengan sang pencipta dan bentuk rasa syukur mereka
ada pun hari peringatan besar Islam, tahun baru hijriyah, maulid nabi
yang membanggakan bukan hanya dalam segi angka atau nilai namun
dari perubahan tingkah laku, akhlak dan kepribadian peserta didik itu
merupakan prestasi yang nyata dan dapat dilihat. Kepala sekolah
pagi, membaca asmaul husna dan juga mereka yang dulu belum
sampai saat ini belum ada karena terkendala pandemi covid-19 dalam
92
Hasil Wawancara Dengan Bapak Nuryadin selaku Kepala Sekolah, pada
tanggal 10 maret 2022
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Purworejo.
dengan visi, misi, tujuan dan target sekolah untuk membentuk peserta
didik yang religius dan berakhlak kul karimah serta menjadikan peserta
didik yang nasionalis namun tetap religius. Ini didukung juga dengan visi,
misi, tujuan, target sekolah, program dan capaian yang dibangun oleh
kepala sekolah dan majelis guru yaitu pencapaian peserta didik dengan
siswa mengucap salam, tidak makan pada saat berjalan, dan berjalan
menunduk di depan guru atau orang yang lebih tua. Selain itu kegiatan
Islam dan peringatan hari besar Islam kegiatan tersebut dilakukan sebagai
B. Saran
1. Kepada Pembaca
2. Kepada Lembaga
sinergitas dengan guru mata pelajaran yang lain agar tujuan dari sekolah
dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Aceng, Abdul Aziz, dkk, Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah di Indonesia, Jakarta:
Ma’arif NU, 2007.
Beni, ahmad Saebani & Hamid Abdul, Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia,
2010.
Dakir & Sardimi. Pendidikan Islam & ESQ: Komparasi- Integratif Upaya Menuju
Stadium Insan Kamil, Semarang: Rasail Media Group, 2011.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Hawi, Akmal, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
Ilis Mayang Sari, “Sinergitas Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Guru
Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di Sekolah
Menengah Atas 07 Bengkulu Selatan” Skripsi. Program studi pendidikan
agama islam Jurusan tarbiyah Fakultas tarbiyah dan tadris Institut agama
islam negeri (IAIN) Bengkulu, 2019.
Inge, Kadarih, Dkk, “Peran dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah
Dasar” Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 2, No. 02 (2020).
Lawrens, Hasbi & Burhaniu, Kamus Ilmiah Populer, Jombang: Lintas Media.
Ma’ruf, Tolhah, dkk, Fiqih Ibadah panduan lengkap Ibadah Versi Ahlusunnah,
Jawa Timur: Lembaga Ta’lif Wannasyr ponpes Al Falah Ploso Mojo, 2008.
Majid, Abdul & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Majid, Abdul & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islami, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.
Usman, Husaini, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2006
Wahyu Imam Sanusi, “Sinergitas Orang Tua dan Guru Agama dalam
Meningkatkan Kompetensi Membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri
42 Seluma” Skripsi. Fakultas tarbiyah dan tadris Program Studi Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2021.
Wehelmina Lodia, Dkk, “Manajemen Aset Daerah Provinsi Nusa Tengah Timur
(Studi Kasus Kendaraan Dinas Operasional Milik Pemerintah Provinsi
NTT)” Jurnal Flobamora, Vol 2, no. 1 (2018).
Yudi Taloko Dkk, “Peran Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Dalam Rangka
Penanggulangan Bencana Alam Di Wilayah Sulawesi Utara” Jurnal Prodi
Strategi Pertahanan Udara, Vol 4, No.01 (2018)
Yusuf, Syamsu, Psikologi Belajar Agama, Bandung: Pustaka Bani Quraisyi, 2004.
Zada Haniyah, “Peran Guru PAI dalam Pembentukan Karakter Islami Siswa di
SMP N 03 Jombang” Jurnal Studi Kemahasiswaan, Vol 4, No. 1 (2021).