Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN

PELAKSANAAN MAGANG
DI SMAN 7 PURWOREJO

Oleh :
SOKHIBURIDAK
NIM. 18120044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) PURWOREJO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu Magang I Program Studi


Pendidikan Agama Islam (PAI)
Di SMAN 7 Purworejo
yang dilaksanakan mulai tanggal 05 Agustus s.d 20 Oktober 2021 oleh:

SOKHIBURIDAK
NIM. 18120044

Dinyatakan telah diperiksa dan disetujui.

Purworejo,................
Kepala Sekolah Guru Pamong

Niken Wahyuni, M.Pd. Priyono, S.Pd.I


NIP. 19670819 199103 2 009 NIP. -

Mengetahui
Dosen Pembimbing Magang Kaprodi

Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd Siti Khusniyati Sururiyah, M.Pd.I


NIDN. 0629098801 NIDN. 2107128602

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan
pelaksanaan magang ini dengan segala bentuk kekurangannya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis hadiahkan kepada Nabi junjungan alam,
Muhammad SAW, karena beliau telah membawa kita dari alam kegelapan hingga
kealam yang berilmu pengetahuan, dengan dibawanya Saidinnul Islam.
Laporan pelaksanaan magang di SMAN 7 Purworejo sengaja penulis buat
untuk memenuhi sebagian dari tugas di semester 7 STAINU Purworejo, dan sebagai
persyaratan untuk mengikuti munaqosah. Semoga laporan pelaksanaan magang ini
bisa bermanfaat bagi kita semua sebagai bentuk tanggungjawab terhadap pelaksanaan
magang.
Kritik dan saran selalu penulis nantikan demi perbaikan tugas-tugas
selanjutnya. Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan laporan magang ini banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, karena penulis sendiri masih dalam tahap belajar.
Sehingga atas terselesaikannya penyusunan laporan magang ini, tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Mahmud Nasir, S.Fil., M.Hum., selaku Ketua STAINU Purworejo yang
telah memberikan pengarahan dan pembekalan dalam pelaksanaan kegiatan
magang.
2. Ibu Niken Wahyuni, M.Pd.I selaku Kepala SMAN 7 Purworejo yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan magang di SMAN 7 Purworejo.
3. Ibu Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Magang
(DPM) yang telah memberikan dukungan, arahan, dan bimbingan dalam
pelaksanaan magang di SMAN 7 Purworejo.
4. Bapak Priyono, S.Pd.I selaku Guru Pamong di SMAN 7 Purworejo.
5. Segenap Dewan Guru, Karyawan, Tata Usaha, dan keluarga besar SMAN 7
Purworejo.
6. Siswa-siswi SMAN 7 Purworejo yang telah memberikan dukungan, kerjasama,
dan pengalaman yang sangat berarti.

iii
7. Orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, dan motivasi kepada penulis.
8. Teman-teman magang STAINU Purworejo di SMAN 7 Purworejo untuk
kekompakan dan dukungannya kepada penulis.
9. Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran
dalam melaksanakan magang di SMAN 7 Purworejo.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan mendapat
balasan yang lebih dari Allah SWT. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi mahasiswa STAINU Purworejo dan pembaca lainnya.

Purworejo, 22 Agustus 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Judul Laporan....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii
Kata Pengantar..................................................................................................... iii-iv
Daftar Isi................................................................................................................ v
Lampiran............................................................................................................... vi
BAB I PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Singkat........................................................................................... 1
B. Visi-Misi dan Tujuan.................................................................................. 4
C. Struktur Organisasi..................................................................................... 5
BAB II Magang I
A. Observasi Lingkungan................................................................................9
B. Observasi Pembelajaran..............................................................................26
C. Rancangan Administrasi Pembelajaran......................................................32
D. Perencanaan Desain Penelitian/PKM.........................................................43
E. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Program Magang...............................46
BAB III Magang II
A. Efektivitas dan Evaluasi Kegiatan Praktik Pembelajaran...........................48
B. Efektivitas Metodologi Penelitian/PKM.....................................................58
C. Efektifitas Kegiatan Program Magang........................................................60
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................61
B. Saran...........................................................................................................62

v
Lampiran.
1. Jadwal Praktik Mengajar
2. Daftar Hadir Peserta Magang
3. Laporan Mingguan Pelaksanaan Magang
4. Daftar Visitasi Dosen Pembimbing Magang
5. Kalender Pendidikan
6. Prota
7. Promes
8. Silabus
9. 10 RPP yang dipraktekkan
10. Proposal Penelitian
11. Artikel Penelitian/PKM
12. Analisis Alokasi Waktu
13. Rincian Pekan Efektif
14. Instrumen Observasi Lingkungan
15. Instrumen Observasi Pembelajaran
16. Dokumentasi

vi
BAB І
PROFIL SEKOLAH

A. Sejarah Singkat
1. Sejarah Berdirinya
Sekolah Menengah Atas ( SMA) Negeri .7 Purworejo berdiri kokoh
dijalan Ki Mangunsarkoro 1, kode pos 54114 ,Phone (0275) 321066,
Facsimile (0275) 325464 Email : info@sman7purworejo.sch.id ,ini tidak
menempati gedung baru melainkan menempati gedung eks –SPG Negeri
Purworejo .
Gedung ini dibangun pada tahun 1915. Bangunan sekolah ini termasuk
bangunan kuno yang sarat sejarah sehingga ditetapkan sebagai Cagar Budaya
yang harus dilestarikan keberadaannya. Hal ini di sampaikan oleh pakar dari
UGM saat kegiatan seminar dalam rangka peringatan Lustrum II tahun 2001
a) Lembaga Lembaga Pendidikan Yang Pernah Ada
1. Pendidikan Guru HKS Tahun 1915 – 1928
2. Pendidikan umum MULO tahun 1928 – 1942
3. Pendidikan SMP Negeri Jaman Belanda Tahun 1942 – 1945
4. Pendidikan SMP Negeri Jaman Jepang Tahun 1945 – 1949
5. Pendidikan Guru SGB Tahun 1950 -1961
6. Pendidikan Guru DGA Tahun 1958 – 1968 Dengan SK No.28/ SK / I I
I Tanggal 21 Agustus 1958 Kepala Sekolahnya : Bapak B.Dandel
dengan SK No. 107238 / C.1 Tgl. 20 – 10 – 1958
7. Sekolah Pendidikan Guru ( SPG ) Negeri Tahun 1968 – 1991 Kepala
Sekolah yang pernah menjabat :
a. Bapak B. Dandel 1958 – 1971 SK No. 10722328 / C.1 Tgl 20
Okt. 1958
b. Bapak Djaidy ,BA Th 1971 – 1979.E .E.0640/I I I .SP /Set /71
tanggal 30-8-1971
c. Bapak Drs.Syahlan AH , 1979 – 1988 SK No. 659090 /C/2/ 79
Tgl: 4-8-1979
d. Bapak Suparman tahun 1988 – 1991
8. Pendidikan Guru SPG sore tahun 1968 – 1974
9. Pendidikan Guru KPG Negeri tahun 1977 – 1988 dilaksanakan sore
hari pk.13.00-18.45. Kepala sekolah yang menjabat Bapak M.Parjuli ,
BA
10. Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) Negeri
Purworejo. Diselenggarakan sore hari dan malam hari tahun 1967 –
1973 Kepala sekolah yang menjabat Bapak B. Dandel
b) Rumah Dinas
Lembaga Pendidikan Guru ini (Sekarang SMAN 7 Purworejo) adalah
sebuah lembaga pendidikan sarat fasilitas, baik pemenuhan kebutuhan siswa,
karyawan, maupun staf pengajar.Terbukti sejak berdiri lembaga ini telah
dilengkapi perumahan bagi kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa.
Harapannya untuk memberi kemudahan, kelancaran Kegiatan Belajar
Mengajar sebagai alat tujuan peningkatan mutu pendidikan.
Jumlah rumah dinas sebanyak 12 unit yaitu :
1. Di Jalan Kimangunsarkoro 1, sebanyak 6 unit ditempati oleh banyak
bapak ibu guru.
2. Di Jalan Mayjend Sutoyo Purworejo sebanyak 4 unit ditempati oleh
oleh bapak ibu guru / karyawan
3. Di Jalan Jend.Sudirman sebanyak 2 unit, 1 unit ditempati oleh kepala
sekolah dan I unit oleh guru
Untuk perkembangan selanjutnya, lembaga ini memerlukan
lingkungan aman tentram dan kondusif demi kelancaran KBM. Oleh karena
itu , sekitar tahun 1965, menjelang peristriwa G 30 S/ PKI pemerintah daerah
memutuskan untuk memasukkan instansi lain ke lingkungan sekolah yakni :
- POLRES Kab. Purworejo menempati rumah dinas di Jl.
Kimangunsarkoro (Sebelah barat) untuk Kapolres 1 unit, sedangkan
Wakapolres menempati 1 unit rumah dinas di Jl.Jend.Sudirman
- Dinas Pekerjaan Umum Kab Purworejo menempati 1 unit rumah
dinas di Jl. Mayjend. Sutoyo Purworejo

2
Perumahan Dinas guru dan karyawan sekolah masih 9 unit
Perkembangan waktu dan situasi berubah, maka tahun 1995 1 unit rumah
dinas yang berada di Jl.Sudirman ditempati oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kab. Purworejo (dahulu R. Dinas Kepala Sekolah). Sejak berlakunya
peraturan Otonomi Daerah rumah dinas tersebut ditempati olek Sekertaris
Daerah Kab. Purworejo. .Kemudian rumah dinas Kepala Sekolah menempati
1 unit rumah dinas di Jl.Kimangunsarkoro 1 Purworejo (Sebelah timur)
1. Masa Persiapan Menjadi Sekolah Menengah Atas
Setahun sebelum SPG negeri Purworejo berubah fungsi menjadi
Sekolah Menengah Atas, SPG mendapat titipan siswa SMA Negeri 1
Purworejo 2 kelas, tepatnya pada tahun pelajaran 1990 / 1991. Kemudian pada
tahun 1991 SPG Negeri Purworejo mengalami perubahan menjadi SMA
Negeri 3 Purworejo dengan SK Menteri Purworejo dengan SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0519/0/1991 tanggal 5 September 1991.
2. Masa Perkembangan
Setelah SMA Negeri 3 Purworejo genap berusia 7 tahun , tepatnya 7
Maret 1997 mengalami perubahan nama (nomenklatur) menjadi SMU Negeri
3 Purworejo dengan SK mentri Mendibud RI No.035/0/1997. Tanggal 26 Mei
1997 SMUN 3 Purworejo berubah nama menjadi SMU N 2 Purworejo dengan
SK Kep. Depdikbud Kab Purworejo No.242/103.06/LL/1997, sesuai adanya
Peraturan Otonomi Daerah.Kemudian tanggal 27 Agustus 2001 SMUN 2
Purworejo mengalamai nomenklatur menjadi SMUN 7 Purworejo dengan SK
Bupati No.188.4/04/2001. Sesuai dengan surat edaran Kepala Dinas
Pendidikan Purworejo No.422/568/2003 tertanggal 7 Februari 2004 SMUN 7
Purworejo berubah namanya menjadi SMAN 7 Purworejo.

B. Visi-Misi dan Tujuan

Visi
Terwujudnya insan yang berakhlak mulia, berprestasi, berbudaya, peduli
lingkungan dan berwawasan global

3
Misi
1. Mengembangkan kehidupan sosial yang agamis baik di lingkungan
sekolah maupun masyarakat
2. Memberikan pelayanan PBM secara optimal
3. Memberikan bekal keterampilan hidup (Life Skill)
4. Menerapkan prinsip manajeman partisipatif dan demokratis
5. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler.
6. Meningkatkan daya saing lulusan di skala internasional
7. Mengembangkan kegiatan warga sekolah untuk pencegahan
pencemaran lingkungan.
8. Mengembangkan kegiatan warga sekolah untuk pelestarian fungsi
lingkungan.
9. Meningkatkan daya saing lulusan di skala internasional

Tujuan
1. Menjadikan warga sekolah yang agamis baik disekolah maupun dalam
masyarakat
2. Menanamkan budi pekerti yang luhur dengan pola keteladanan oleh
semua warga sekolah
3. Meningkatkan perolehan nilai ujian
4. Meningkatkan kuantitas siswa yang diterima di Perguruan Tinggi baik
negeri maupun swasta
5. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang olahraga baik tingkat
Kabupaten, Propinsi maupun Nasional
6. Mampu berkiprah dalam seni budaya di tingkat Kabupaten maupun
Propinsi
7. Menguasai teknologi informatika dan komputer
8. Menjadikan warga sekolah yang disiplin terbukti dengan ditaatinya
tata tertib sekolah dan minimnya angka kredit pelanggaran siswa
maupun pelanggaran yang dilakukan warga sekolah lainnya.

4
9. Menjadikan warga sekolah dapat memanfaatkan limbah dan mendaur
ulang sampah baik organik maupun anorganik
10. Mensosialisasikan penggunaan kantung berbahan kain kasa (non
plastik) dalam kehidupan sehari-hari
11. Menjadikan semua warga sekolah bersama masyarakat terlibat aktif
untuk kegiatan penghijauan serta kegiatan lainnya untuk pencegahan
kerusakan lingkungan dan pelestarian lingkungan
12. Mempersiapkan siswa yang akan melanjutkan jenjang pendidikan
diluar negeri

5
C. Struktur Organisasi

S T R U K T U R OR G AN IS AS I
SMA NEGERI 7 PURWOREJO

Komite Sekolah Kepala Sekolah


Drs. H. Kasito, B.E., M.M. Niken Wahyuni, M.Pd.
NIP 19670819 199103 2 009

Plt. Kasubag. Tata Usaha


Hari Peni Sri Pamedar, S.Si.
NIP 19740502 201406 2 001

Waka. Urusan Waka. Urusan Waka. Urusan Waka. Urusan


Kurikulum Kesiswaan Sarana Prasarana Hubungan Masyarakat
Tri Wuryani, M.Pd.Si Agus Setiyono, S.Pd., M.Pd.B.I. A.Muzaki, S. Pd. Drs. Dani Safari
NIP 19770409 200312 2 005 NIP 19760813 200801 1 008 NIP 19670424 199603 1 003 NIP 19670923 199203 1 008

DEWAN GURU

SISWA SMA NEGERI 7 PURWOREJO


KELAS X : MIPA : 1 2 3 4 5 6
: IPS : 1 2 3
: BB : 1

KELAS XI : MIPA : 1 2 3 4 5 6
: IPS : 1 2 3
: BB : 1

KELAS XII : MIPA : 1 2 3 4 5 6


: IPS : 1 2 3
: BB : 1

Purworejo, 1 Juli 2021


Keterangan : Kepala Sekolah,
Garis komando
Garis konsultasi
ttd

Niken Wahyuni, S.Pd., M.Pd.


NIP 19670819 199103 2 009

6
STRUKTUR ORGANISASI TATA USAHA
SMA NEGER I 7 P UR W OR EJ O

KEPALA SEKOLAH

NIKEN WAHYUNI, M.Pd.


NIP. 19670819 199103 2 009

Plt. KASUBAG. TATA USAHA

HARI PENI SRI PAMEDAR, S.Si.


NIP. 19740502 201406 2 001

BENDAHARA GAJI & BOP KEPEGAWAIAN ASET / INVENTARIS PEMB. KEUANGAN KOMITE PETUGAS UKS KEAMANAN / SATPAM

ESTER ESTI HARNINGSIH SRI RISWANTI BAMBANG SUTOPO INTAN APRILIANA D., A.Md. FERIKA DIAH P., A.Md.Kep. JUPRIYATNO
NIP. 19691220 199303 2 007 NIP. 19820802 201406 2 001 NIP. 19770322 201406 1 001 NIP. 19820419 201001 2 017 NIP. - NIP. -

EDDY PURWANTO
NIP. -

ADMINISTRASI UMUM PETUGAS PERPUSTAKAAN LABORAN & PETUGAS LABORATORIUM

BOWO SULAKSONO, S.E. WIWIT ARIYANTO, A.Md. BETTY WAHYUNI, S.Ak. RISANG PALGUNADI, S.Hum. NOVIANA SCHERLY N., S.Si. YULI PRIHANDONO
NIP. - NIP. - NIP. - NIP. - NIP. - NIP. -

ERIYANI DEDY HARIYADI, S.Pd. INDAH TRI KUSUMA DEWI WAWAN KRISTIYANTO, A.Md. SUTRIYANI, S.M. ARIANTO PRABOWO
NIP. - NIP. - NIP. - NIP. - NIP. - NIP. -

FEBRIANA TRI W., A.Md.


NIP. -

PETUGAS KEBERSIHAN / JAGA MALAM


SARIJO HERY PURWANTO GUS WAHYO SUTARYONO
NIP. - NIP. - NIP. - NIP. -

SUTARMIN JATMIKO DWIYANTO AJI SAPUTRO MUHAMAD MISRON


NIP. - NIP. - NIP. - NIP. -

BROTO SISWOYO EKO WASITO NANANG PRIYATNA


NIP. - NIP. - NIP. -

Keadaan per : 01 Juli 2021 (Garis komando) (Garis konsultasi)

7
E
B
U
G
D
O
If
b
F
T
A
w
L
m
H
g
R
s
t
r
d
.P
,M
u
y
W
in
N
h
o
k
lS
a
p
e
K
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
SMAN 7 PURWOREJO

8
BAB ІI
MAGANG I

A. Observasi Lingkungan
SMAN 7 Purworejo terletak di Jl. Ki Mangun Sarkoro Desa No.1,
Ngupasan, Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa
Tengah 54114. Memiliki luas lahan 4,6 hektare, bangunan sekolah yang telah
berdiri sejak 1915 saat ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya, tetapi
sampai saat ini masih difungsikan sebagai sekolah namun tak banyak
perubahan disana. SMA N 7 Purworejo memiliki budaya sekolah yang baik,
terbukti dengan adanya berbagai macam prestasi yang diperoleh baik yang
sifatnya akademis maupun non akademis. SMAN 7 Purworejo memiliki Visi,
misi yang dikembangkan sekolah juga jelas dan dapat diketahui serta dijalani
oleh warga sekolah. Visi dan misi SMAN 7 Purworejo di tempel dan
diletakkan di halaman sekolah. Hal ini agar dapat dilihat, di cermati oleh
warga sekolah. Di SMAN 7 Purworejo terdapat tiga bidang kejuruan,
diantaranya yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dan Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB). Dari ketiga jurusan itu tentu
memiliki maksud yang dapat dilihat dalam faktor apa yang menjadi minat
siswa-siswi SMAN 7 purworejo untuk kedepannya. Selain itu juga banyak
memberikan manfaat bagi siswa-siswi yang mempunyai potensi dalam bidang
tersebut. Di SMAN 7 Purworejo juga terdapat struktur organisasi sekolah baik
itu struktur organisasi TU (Tata Usaha) maupun struktur organisasi
perpustakaan.
SMAN 7 Purworejo merupakan SMA Negeri terkemuka di Purworejo
yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kekeluargaan. Selain itu
juga sangat mengutamakan lingkungan, tidak bisa dipungkiri jika bangunan
sekolahnya merupakan salah satu situs peninggalan budaya yang masih kokoh
berdiri sampai saat ini. SMAN 7 Purworejo juga dinobatkan sebagai sekolah
cagar budaya karena sebagian bangunan adalah peninggalan dari zaman
Belanda tempo dulu. SMAN 7 Purworejo mampu meraih banyak prestasi baik

9
dari siswa-siswi maupun pendidik dalam kegiatan program ekstrakurikuler
keagamaan, kesenian, dan olahraga. Pada tahun ajaran 2020/2021 selama
pandemi berlangsung, siswa-siswi senantiasa selalu mengikuti banyak cabang
lomba baik tingkat sekolah sampai nasional. Siswa-siswi selalu
mempertahankan prestasi dalam bidang apapun. Dalam kondisi pandemi
Covid-19 ini, tidak menghalangi siswa-siswi dan guru untuk tetap melakukan
kegiatan belajar mengajar walaupun tidak bertatap muka secara penuh seperti
biasanya.
SMAN 7 Purworejo mengembangkan kultur dan kepribadian sangat baik.
Masing-masing individu ditanamkan karakter yang sangat baik pula. Dalam
lingkungan yang sangat baik ini, setiap aspek di SMAN 7 Purworejo
diperhatikan. Hal ini terbukti dengan semua warga sekolah menerapkan
budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) sehingga terjalin
hubungan yang sangat baik antara siswa, guru, dan karyawan. Dengan budaya
5S ini, tercipta sikap menghargai antar orang lain, sikap disiplin dalam hal
masuk sekolah, kebersihan sekolah, sikap kesopanan, dan keindahan.
Pentingnya budaya 5S kepada siapa pun dan di mana pun berguna bagi
kehidupan kita yang selalu kontak sosial. Perilaku semacam ini ditanamkan
pada siswa agar kita senantiasa saling menghargai, menghormati dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, tidak hanya bagi siswa, bagi guru ini
menjadi sosok tauladan bagi siswa agar mencontoh perilaku yang baik dari
gurunya. Sikap dan kepribadian ini juga bertujuan untuk memberikan karakter
dan budi pekerti yang luhur.
SMAN 7 Purworejo merupakan salah satu SMA yang masih menerapkan
budaya 5K baik itu pada siswa, guru maupun staf karyawannya. Lima K
adalah kependekan dari kebersihan, kedisiplinan, kesehatan, keindahan, dan
kesopanan. Kedisiplinan siswa SMA N 7 Purworejo sangat baik dan bisa jadi
menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Nilai karakter 5K sudah menjadi
culture yang tertanam secara sadar.
1. Kebersihan

10
Kebersihan di SMAN 7 Purworejo sangat dijaga sekali dan budaya
membuang sampah di tempatnya sangat diterapkan, terbukti dengan tidak
terlihatnya sampah yang berserakan, karena tidak hanya penjaga sekolah yang
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tetapi seluruh warga lingkungan
SMAN 7 Purworejo juga ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dengan cara terdapat jadwal piket kelas, dan menerapkan pada diri
masing-masing untuk tidak membuang sampah sembarangan. Staf, guru, dan
kepala sekolah pun tidak segan untuk menyapu ruangannya jika terlihat masih
kotor. Ada juga jadwal bersih-bersih sekolah secara bersama yaitu dua
minggu sekali setiap Jum’at pagi sebelum jam pelajaran di mulai.
Di depan setiap ruangan terdapat 3 tempat sampah yang dibedakan sesuai
jenis sampahnya yaitu jenis plastik, kertas, dan daun. Jadi, setiap orang yang
ingin membuang sampah perlu diperhatikan di mana harus membuang sampah
tersebut. Sedangkan untuk kebersihan toilet guru, karyawan baik putra
maupun putri sangat terjaga kebersihannya. Kemudian toilet siswa-siswi yang
bersih, dengan kesadaran siswa-siswi yang menggunakan toilet kemudian di
bersihkan, hal itu membantu menjaga kebersihan toilet. Sementara itu masjid
yang berada di SMAN 7 Purworejo juga sangat terjaga kebersihannya, mulai
dari mukena untuk sholat yang tertata rapi, tempat wudhu yang bersih dan
karpet untuk beribadah yang bersih dan rapi.
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan menjadi salah satu kunci kesuksesan, untuk itu SMAN 7
Purworejo sangat memerhatikan hal tersebut. Kedisiplinan diterapkan oleh
seluruh warga sekolah. Pada hari Senin apabila dilaksanakan upacara bendera
maka bel masuk yaitu pukul 06:30 WIB, apabila tidak ada upacara atau hari
Selasa sampai Jum’at masuk pada pukul 06:45 WIB. Di mana waktu 15 menit
awal untuk literasi (hari Senin sampai Kamis), khusus untuk hari Jum’at ada
tadarus bersama dan ceramah melalui speaker central. Peraturan tersebut tidak
hanya berlaku untuk semua siswa, tetapi juga kepala sekolah, guru, staf, dan
karyawan. Sanksi bagi yang terlambat yaitu pintu gerbang ditutup tepat pukul
06:45 WIB dan dibuka kembali setelah 15 menit. Khusus untuk siswa yang

11
terlambat diberi sanksi berupa poin dan akan dicatat oleh guru BK dalam
buku pelanggaran. Siswa yang terlambat akan diberi pengarahan oleh guru
BK dan jika 3x terlambat maka siswa diberi poin 10, dengan tujuan siswa
tidak mengulangi hal yang sama pada kesempatan lain. Selain dengan
kedisiplinan dalam masuk sekolah terlihat juga dalam kedisiplinan dalam
pemakaian seragam sekolah.
Siswa pada hari Senin sampai Selasa memakai seragam OSIS, hari Rabu
sampai Kamis memakai seragam identitas, dan hari Jumat memakai Seragam
pramuka. Sedangkan untuk kepala sekolah, guru, staf dan karyawan untuk
hari Senin memakai pakaian keki, hari Selasa memakai batik, hari Rabu
memakai batik, hari Kamis menggunakan baju adat Jawa Tengah, dan hari
Jum’at memakai seragam batik/pramuka. Di dalam penerapan ketepatan
waktu pergantian jam pelajaran juga sangat tepat, karena sudah difasilitasi
dengan bel untuk menandakan pembelajaran jam pertama, pergantian jam
pelajaran, istirahat, dan selesai kegiatan belajar. Selain kedisiplinan juga
sudah menjadi ciri khas siswa SMAN 7 Purworejo, baik dalam pembelajaran,
ekstra kurikuler, serta dalam menjalankan ibadah.
3. Kesehatan
Kesehatan di SMAN 7 Purworejo diterapkan dalam kegiatan sehari hari di
sekolah, dengan disediakan fasilitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang
berguna untuk pertolongan pertama jika ada warga sekolah yang sakit. Selain
itu diadakan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan kesehatan yaitu Palang
Merah Remaja (PMR). Di SMAN 7 Purworejo juga disediakan beberapa
washtafel di beberapa tempat sehingga warga sekolah dapat menggunakannya
untuk menjaga kesehatan, kebersihan tangan sesudah atau sebelum makan.
Kantin yang bersih juga disediakan untuk seluruh siswa, dan banyak siswa
yang membawa bekal makanan sendiri yang makanannya lebih terjamin
kesehatannya karena lebih bersih dan higienis.
4. Keindahan
Sudah terlihat jelas keindahan SMAN 7 Purworejo mulai dari pertama
masuk dari gerbang depan sekolah, terlihat lapangan yang hijau dan bersih,

12
pohon-pohon yang rindang, dengan adanya banyak taman di setiap sudut
sekolah yang terlihat indah dan asri, tata ruang yang rapi, bersih dan terkesan
indah. Terlihat dengan tatanan laboratorium, perpustakaan yang sangat rapi,
yang muncul karena kesadaran dari masing-masing warga sekolah untuk
menjaga keindahan.
5. Kesopanan
Seluruh warga SMAN 7 Purworejo, memiliki kepribadian yang sangat
sopan dengan menerapkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun) jika bertemu dengan siapa pun selalu menerapkan 5S tersebut, karena
dengan menjalankan budaya 5S akan muncul keakraban, keharmonisan, dan
sikap menghargai sesama antara guru dan siswa dapat terlihat dan interaksi
antara satu sama lain dapat terjalin. Budaya 5S diterapkan untuk semua warga
sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma baru
pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan
masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Tujuannya
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia,
meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan
pemerintah tentang mutu sekolahnya. Meningkatkan kompetisi yang sehat
antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang
keberhasilannya diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam
menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-
komponen terkait seperti guru-guru, staf TU, orang tua siswa, masyarakat,
pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang
dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

13
Pengelolaan manajemen sekolah di SMAN 7 Purworejo sangat baik,
terencana, dan tertata dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dengan
beberapa prestasi siswa dan guru baik prestasi daerah, nasional maupun
prestasi internasional, lulusan yang banyak diterima di Perguruan Tinggi, dan
kelengkapan sarana serta prasarana penunjang kegiatan belajar serta kerja
sama yang baik semua warga sekolah dalam menjaga dan mengelola mulai
dari ruang kelas, ruang kantor, perpustakaan, masjid, laboratorium, ruang
ekstrakurikuler, sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam pengelolaan
manajemen sekolah. Selain itu penggunaan sumber dana dari pemerintah
maupun komite sekolah dipergunakan dengan baik dan semestinya. Adanya
sumber daya manusia yang baik menunjang sekolah dapat memenuhi 8
Standar Pendidikan, sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar dengan baik
dan dapat menghasilkan lulusan yang baik. Manajemen yang sudah berjalan
diharapkan dapat menjadikan siswa dan komponen di SMAN 7 Purworejo
dapat menjadi contoh pengelolaan manajemen sekolah yang baik.
SMAN 7 Purworejo memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan nyata.
Visi dan misi SMAN7 Purworejo dipasang di setiap kelas agar siswa dapat
mengingat dan selalu berusaha untuk mewujudkan visi misi tersebut. Visi dan
misi SMAN 7 Purworejo juga tercantum dalam Mars dan Hymne SMAN 7
Purworejo yang selalu dinyanyikan bersama warga sekolah setiap hari Senin
saat pelaksanaan upacara bendera. Sedangkan untuk tujuan dan sasaran secara
tertulis diarsipkan sekolah.
Tata tertib siswa dan siswi SMAN 7 Purworejo Untuk lebih menjamin
tercapainya tujuan pendidikan di SMAN 7 Purworejo, dipandang perlu
membuat peraturan disiplin siswa. Peraturan ini memuat petunjuk- petunjuk
tentang tata tertib kehidupan siswa yang wajib diketahui dan dilaksanakan.
Adapun peraturan-peraturan yang wajib dilaksanakan adalah
Setiap Siswa Wajib:
1. Memahami, menghayati dan mengamalkan pancasila serta mentaati
semua ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

14
2. Memiliki sikap hormat kepada bendera merah putih dan lagu
kebangsaan Indonesia raya.
3. Menjunjung tinggi dan menegakkan kehormatan korps dan almamater.
4. Memiliki jiwa korsa di dalam hal kebaikan.
5. Mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan dengan baik dan sunggguh-
sungguh serta dengan penuh tanggung jawab.
6. Menjaga dan memelihara keutuhan barang-barang inventaris sekolah.
7. Mengembalikan barang pinjaman/hutang pada waktu yang ditetapkan.
8. Menjaga keamanan, kebersihan, keindahan, dan kerindangan.
9. Berpakaian sesuai dengan ketentuan tata tertib siswa.
Di SMAN 7 Purworejo ada aturan-aturan yaitu terkait dengan hal-hal
yang tidak boleh untuk dilakukan oleh siswa maupun siswi yaitu :
1. Membocorkan rahasia sekolah dan negara.
2. Melakukan atau terlibat tindak kriminal.
3. Mencemarkan nama baik sekolah.
4. Menentang/melawan tenaga kependidikan, senior dan pimpinan.
5. Melakukan tindakan amoral/asusila.
6. Melakukan penganiayaan.
7. Menimbulkan keonaran.
8. Berkelahi.
9. Berpacaran.
10. Merokok.
11. Menyalahgunakan narkoba dan zat aditif lainnya.
12. Meninggalkan sekolah tanpa ijin.
13. Merusak barang-barang inventaris sekolah.
14. Berjudi dan minum-minuman keras.
15. Membawa, menggunakan dan menyimpan senjata api, bahan peledak
dan senjata berbahaya lainya.
16. Mencuri/mengambil barang apapun yang bukan miliknya.
17. Memfitnah, menghasut, memberi keterangan palsu dan berdusta.
18. Tidak jujur dalam ujian dan dalam hal apapun.

15
19. Mengancam dan mengintimidasi.
20. Merobek dan mencoret-coret buku saku.
21. Menyalah gunakan surat izin.
22. Melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Dan adapun kode etik di SMAN 7 Purworejo adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan taat kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
2. Ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan dan
keamanan di SMAN 7 Purworejo.
3. Menjaga nama baik dan kewibawaan SMAN 7 Purworejo.
4. Bersikap jujur, disiplin, memiliki semangat yang tinggi, bertanggung
jawab dan menghindarkan diri dari sikap tercela.
5. Berbudi pekerti luhur, berperilaku dan berpakaian sopan sesuai dengan
syari’at Islam.
6. Senantiasa belajar dengan tekun, berusaha meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan berbudaya Islami.
7. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di SMAN 7
Purworejo.
Beberapa fasilitas yang tersedia di SMAN 7 Purworejo, di antaranya:
1. Ruang Kelas
SMAN 7 Purworejo dengan 30 ruang kelas untuk proses belajar mengajar
dengan perincian sebagai berikut:
a. Sepuluh ruang kelas untuk kelas X, yaitu kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X
MIPA 3, X MIPA 4, X MIPA 5, X MIPA 6, X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3,
dan X BB.
b. Sepuluh ruang kelas untuk kelas XI, yaitu XI MIPA 1, XI MIPA 2. XI
MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, XI MIPA 6, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS
3, dan XI BB.

16
c. Sepuluh ruang kelas untuk kelas XII, yaitu XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII
MIPA 3, XII MIPA 4, XII MIPA 5,XII MIPA 6, XII IPS 1, XII IPS 2, XII
IPS 3, dan XII BB.
2. Ruang Perkantoran
Ruang perkantoran terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala
sekolah, ruang tata usaha (TU), ruang TRRC, ruang guru, ruang komite, ruang
bimbingan konseling (BK), ruang server, dan ruang piket.
3. Ruang Kegiatan Peserta Didik
Ruang kegiatan peserta didik meliputi 6 ruang yang terdiri dari:
a. Ruang OSIS
b. Ruang Pecinta Alam
c. Ruang UKS
d. Ruang Pramuka
e. Ruang Musik
f. Ruang Keagamaan (Non-Islam)
4. Toilet
Toilet yang tersedia di SMAN 7 Purworejo meliputi:
a. Toilet guru dan karyawan (putra dan putri)
b. Toilet siswa (putra dan putri)
5. Laboratorium
Terdapat 6 laboratorium meliputi:
a. Laboratorium IPS
b. Laboratorium Kimia
c. Laboratorium Fisika
d. Laboratorium Biologi
e. Laboratorium Komputer
f. Laboratorium PDK
6. Perpustakaan
Di Perpustakaan SMAN 7 Purworejo tersedia berbagai macam buku, baik
buku pelajaran maupun non-pelajaran yang dapat di baca oleh peserta didik,
serta ada beberapa buku yang diperbolehkan untuk dipinjam. Didukung

17
dengan ruang baca yang nyaman membuat perpustakaan ramai dikunjungi
oleh peserta didik. Di perpustakaan juga tersedia fasilitas komputer yang
terkoneksi dengan internet.
7. Tempat Ibadah
Terdapat tempat ibadah muslim dan non muslim. Di mana masjid sebagai
tempat ibadah orang muslim, di SMAN 7 Purworejo masjid tersebut di beri
nama masjid Al-Hidayah, yang tempatnya cukup luas dan nyaman digunakan
untuk beribadah. Terdapat beberapa mukena, sajadah, sarung, dan Al-Qur’an
yang dapat di manfaatkan bagi siswa dan siswi muslim yang akan
melaksanakan sholat. Masjid ini juga sering digunakan masyarakat umum
untuk melaksanakan sholat Jum’at. Selain itu di gunakan untuk kegiatan
Rohani Islam. Sedangkan tempat ibadah non muslim digunakan bagi siswa
dan siswi yang beragama kristen, katholik dan budha untuk melaksanakan
ibadahnya saat pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung.
8. Fasilitas Olahraga
Fasilitas: lapangan basket, lapangan voli, atletik dan lapangan sepak bola.
Segala fasilitas olahraga lengkap untuk menunjang mata pelajaran
Penjasorkes baik indoor maupun outdoor.
9. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Fasilitas: pelayanan dokter umum. Setiap tahunnya, UKS bekerja sama
dengan Puskesmas Mranti untuk mengecek kesehatan guru dan siswa baik
tinggi badan, berat badan, mata, kadar gula dan lain-lain.
10. Wisma Budaya
Wisma digunakan untuk berbagai aktivitas di antaranya, kegiatan
pramuka, sosialisasi warga sekolah, dan acara wisuda purna siswa. Wisma
budaya juga sering digunakan untuk acara pementasan dan memiliki area
yang luas untuk menampung banyak orang.
11. Kantin
Kantin dengan kebersihan yang terjaga dan makanan yang lengkap. Di
SMAN 7 Purworejo terdapat lima kantin yang berada pada satu gedung.
Namun, pada saat pandemi seperti ini hanya ada 1 kantin saja yang buka.

18
12. Ruang Fotokopi
SMAN 7 Purworejo memiliki ruang fotokopi yang digunakan untuk
memperbanyak lembar kerja yang berkaitan dengan aktivitas belajar dan
mengajar. Tujuannya untuk menghemat biaya dan waktu apabila fotokopi di
luar sekolah.
13. Bank
Fasilitas bank di SMAN 7 Purworejo diberi nama Bank to School. Di
Bank to School ini menyediakan pelayanan keuangan bagi peserta didik
maupun bagi guru dan karyawan SMAN 7 Purworejo, misalnya sebagai
tempat pengambilan gaji bagi guru dan karyawan, fasilitas tabungan bagi
peserta didik maupun guru/karyawan SMAN 7 Purworejo, dan lain-lain.
14. Koperasi Siswa
Koperasi siswa SMAN 7 Purworejo tidak hanya menjual snack tetapi
juga menyediakan berbagai macam kebutuhan peserta didik mulai dari alat
tulis buku-buku pelajaran, atribut sekolah dan lain-lain.
15. Akses HOT SPOT (WIFI) seluruh lingkungan sekolah
16. Tempat parkir
SMAN 7 Purworejo menyediakan tempat parkir yang luas bagi peserta
didik maupun guru/pegawai, sehingga tidak parkir disembarang tempat.
Tempat parkir ini memiliki area yang cukup luas.
17. Indoor (Krida Tanjung)
SMAN 7 Purworejo memiliki tempat di luar lingkungan sekolah yakni
lapangan indoor yang fungsi utamanya di gunakan untuk kegiatan olahraga
seperti basket dan futsal untuk menunjang kegiatan peserta didik.
18. Asrama siswa (Rumah Dinas)
Asrama siswa terletak di sebelah utara gedung SMAN 7 Purworejo.
Asrama siswa disediakan untuk siswa-siswa yang bertempat tinggal jauh dari
SMAN 7 Purworejo baik putra atau putri.
Adapun dalam hal pengelolaan kelas dan juga fasilitas yang ada di SMAN
7 Purworejo adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan Kelas

19
Ruang kelas merupakan sarana belajar yang digunakan sebagai tempat
menimba ilmu pengetahuan. Agar proses pembelajaran berjalan dengan
lancar, maka ruang kelas perlu dikelola dengan benar dan memberikan
kenyamanan kepada peserta didik. Kelas di SMAN 7 Purworejo memiliki
kapasitas jumlah 36 peserta didik, di mana ruang kelas dikelola dengan baik,
rapi, dan bersih,. Kondisi pencahayaan di setiap ruang kelas terbilang cukup
baik dan memadai.
Ruang kelas dihias dengan hasil karya peserta didik yang berupa kata-kata
motivasi, pernak-pernik kerajinan hasil karya, penghargaan yang didapatkan
kelas serta gambar tokoh pendidikan baik nasional maupun internasional. Di
setiap ruang kelas juga terdapat pojok baca.
2. Fasilitas Kelas
Fasilitas yang tersedia di ruang kelas sebagai berikut:
a. Satu unit meja dan kursi untuk guru.
b. Meja dan kursi untuk belajar siswa yang jumlahnya sudah disesuaikan
dengan siswa.
c. Dua unit whiteboard yang dipasang didinding beserta spidol dan
penghapus.
d. Satu unit LCD proyektor beserta layarnya.
e. Pengeras suara.
f. Foto garuda, presiden dan wakil presiden RI.
g. Pojok baca.
h. Dispenser beserta gallon.
i. Tempat HP.
j. Kipas angin.
k. Alat kebersihan.
l. Lampu.
m. Papan admistrasi kelas.
n. Tata tertib siswa.
o. Tempat sampah.

20
SMAN 7 Purworejo memiliki guru, tenaga administrasi, pustakawan,
laboran yang memenuhi kualifikasi. Sebagian besar guru berpendidikan linear
dengan materi yang diajarkan, kurang lebih 15 persen tenaga pendidik adalah
lulusan S2, dan dalam administrasi tersedia cukup tenaga administrasi yang
kompeten dibidang tersebut, di perpustakaan juga terdapat pustakawan yang
baik, ramah, dan mahir dalam mengkoorganisir perpustakaan di SMAN 7
Purworejo.
Sumber belajar yang digunakan cukup lengkap yaitu ada buku teks
pelajaran, buku paket, LKS, buku elektronik dan tersedia sumber belajar
berbasis alam sekitar misalnya dengan diadakan karyawisata edukasi,
PALASMEGA (Perkumpulan Pecinta Alam SMAN 7 Purworejo, dan lainnya.
Kegiatan ekstrakulikuler di SMAN 7 Purworejo cukup banyak yaitu ada
Basket, rohis, saka, PMR, pramuka, karawitan, cec, palasmega, voli, futsal,
sepak bola, teater, paskhass, pks, panahan, KIR, potret trembesi, Lukis.
Dari pemaparan-pemaparan diatas tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
SMAN 7 Purworejo memiliki banyak prestasi baik yang sifatnya akademik
maupun non akademik, berikut adalah daftar prestasi siswa dan siswi SMAN
7 Purworejo baik kejuaraan ditingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.

No Nama Kejuaraan Juara Tingkat Nama Siswa


1 Spectacular Band Festival I Kabupaten Grup Band SMA 7
2 Lomba panjat dinding II Kedu Dinar Azza
Prameswari
3 Lomba PKS II Kabupaten Tim PKS
4 Seleksi tim paskibra jateng Lolos Provinsi Gandang Setyo W
5 Lomba acapela Hut I Kabupaten Tim Padus SAKA
Bhayangkara
6 Lomba Padus Purworejo I Kabupaten Tim Padus SAKA
kota pejuang
7 Liga basket Purworejo I Kabupaten Tim Basket
putra
8 OPSI V Nasional Dyah Adristi L &

21
Ratih Mutiara N
9 Lomba paduan suara USD III Nasional Tim Padus SAKA
10 Lomba forca PMR SMA 2 III Kabupaten Ilham Aditya S,
Purworejo Lala W, Cicilia
Vivi
11 Olimpiade sejarah III Pulau Jawa Raras Kusuma S,
Rivaldo Arya D,
Prasetyo Budi U
12 Lomba sandi logika putra I Kabupaten Tim Raicab Putra
raicab
13 Lomba pioneering putri I Kabupaten Tim Raicab Putri
raicab
14 Lomba karya cipta III Kabupaten Tim Raicab Putri
pramuka putra
15 Lomba literasi putri raicab III Kabupaten Tim Raicab Putri
16 Presentasi menulis sejarah I Nasional Imam Subarkah
UGM
17 Kompetisi basket di SMA I Kedu- Tim Basket
2 Kebumen Banyumas
18 Kompetisi sejarah di V Nasional Tim Sejarah
UNNES
19 Penyaji terbaik festival I Purworejo Tim karawitan
karawitan
20 Kompetisi kimia di V Nasional Dyah Adristi L &
UNAIR Rizki Utami
21 Kejuaraan pencak silat I Jateng-DIY Desty Artista
UNTIDAR Open
22 Kejuaraan pencak silat III Jateng-DIY Hartatik
UNTIDAR Open
23 Kejuaraan pencak silat III Jateng-DIY Ishfi Mangsuroh
YKTC
24 Kejurkan Tae Kwon Do I Kabupaten Dhinar Aza P
25 Kejurkab Tae Kwon Do I Kabupaten Kathrina
26 Kejurkab Tae Kwon Do I Kabupaten Agathon
27 Kejurkab Tae Kwon Do II Kabupaten Naufal Dzaki
28 Kejurkab Tae Kwon Do II Kabupaten Algor Agam

22
29 Kejurkab Tae Kwon Do II Kabupaten Firman Andika
30 UPY Mathematic festival I Kabupaten Muhammad Yusuf
31 Lomba Pengetahuan II Jateng-DIY Vessantara
Umum Jepang Bunkasai Dhiraka Dharma
2020

SMAN 7 Purworejo memilki kurang lebih 58 tenaga pendidik yang terbagi


menjadi dua yaitu tenaga pendidik PNS dan non PNS. Adapun keadaan tenaga
pendidik adalah sebagai berikut:

TENAGA PENDIDIK (PNS DAN NON PNS)


KEADAAN : 01 JULI 2021

NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 7 PURWOREJO


ALAMAT : JALAN KI MANGUNSARKORO NO.1 PURWOREJO
DESA / KELURAHAN : PURWOREJO
KECAMATAN : PURWOREJO
KABUPATEN : PURWOREJO
KODE POS : 54114
NO. TELEPON : 0275-321066
NO. FAKSIMILE : 0275-325464
SURAT ELEKTRONIK : info@sman7purworejo.sch.id

Jml. Jam
No Nama Guru Mapel
Mengajar

I. TENAGA PENDIDIK PNS    


1 Niken Wahyuni, M.Pd. Kimia  
2 Dra. Tri Kustanti Surtiyati, MM.Pd. Bhs. Indonesia 24
3 Drs. Abdul Rochim Matematika 26
4 Dra. Widyastuti Tri Sulistyorini Bhs. Perancis 26
5 Dra. Rahmi Bekti Utami Bhs. Inggris 26
6 C. Kus Retno Widiyanti, S.Pd. Ekonomi 27
7 Yuli Sulistiyani, S.Pd. Fisika, PDK 27
8 Sugiarto, S.Pd. Kimia 31

23
9 Drs. Dani Safari Geografi 36
10 Laurentius Widarto , S.Pd., M.Pd. Bhs. Jawa 60
11 Ani Purwaningsih, S.Pd. PKn 28
12 Dra. Waryanti, M.Pd. Sejarah 24
13 Sukimin, S.Pd. Fisika, PDK 26
14 Drs. Bambang Hirusetyadi, M.Pd. Bhs. Inggris 24
15 Dra. Eny Indarwati Bhs. Indonesia 27
16 Sadmo Widodo, S.Pd. Matematika 28
17 Dra. Dwi Wismiyati Fisika 24
18 Muh Nur Setyawan, S.Pd., M.M. Seni Budaya (S. Musik) 26
19 Dra. Theresia Endah Sumekar Matematika 28
20 Dra. Asiyah Biologi 28
21 Dra. Titik Mulawati Bhs. Indonesia 28
22 Subagiyono, S.Pd. Fisika, PDK 27
23 Sururiyah, S.Pd. BK (354 siswa) 57
24 Drs. Supriyadi Matematika 28
25 Sri Utami, S.Pd. Matematika 28
26 Linda Endang Suhayati, S.Pd. PKn 32
27 A. Muzaki, S.Pd. Kimia 47
28 Tri Wuryani, M.Pd.Si Fisika, PDK 24
29 Darmono, S.Pd. Matematika 27
30 Agus Setiyono, S.Pd., M.Pd.B.I. Bhs. Inggris 48
31 Ucik Hartono, S.Pd., M.Pd. Geografi 27
32 Yohanes Setyo Prabowo, S.Kom BK TIK (216 siswa) 24
33 Much Solichin, S.Pd. Penjaskes 30
34 Desy Dwi Pamuri, S.Sn. Seni Budaya (S. Tari) 24
35 Hari Peni Sri Pamedar, S.Si. Biologi 32
36 Diki Kristiyadi, S.Pd. Sejarah 28
37 Ranita Nazara, S.Pd. Sejarah 28
38 Robingatul Mutmainnah, M.Pd.I PAI 24
39 Wimbar Kumoro Darmayekti, S.E. Ekonomi, PDK 28
       
II. TENAGA PENDIDIK NON PNS    
40 Marta Yuniawati, S.Th. PA. Kristen 12
41 Triana Wijayanti, S.Pd. Bhs. Perancis 24
42 Lia Puspitasari, M.Psi. BK (354 siswa) 57
43 Akhid Lutfian, M.Pd. Bhs. Inggris 30
44 Rosyid Anwar, S.Pd.I PA. Islam 24
45 Lia Prastyawati, M.Pd. Sosio dan Antro 36
46 Dian Permatasari, S.Pd. Bhs. Jepang 11
47 Akhmada Muhsin, S.Pd. BK (360 siswa) 57
48 Aji Yudha Pranata, S.Pd. Penjasorkes 30
49 Muhammad Sukron Izazin, S.Pd.I. PA. Islam 24

24
Bhs. Indonesia, SB
50 Taufiq Khoirurrohman, M.Pd. 24
(Teater)
51 Kadek Arya, S.Pd. PA. Budha & S. Rupa 16
52 Prawatya Bagus Wicaksono, S.Pd. Matematika 21
53 Dwi Lestari, S.Pd. Sejarah 24
54 L. Gien Susiawantiningsih, S.Ag. PA. Katholik 12
55 Muhammad Nur Arba'in, S.Pd. Penjasorkes 30
56 Priyono, S.Pd.I. PA. Islam 18
57 Ratna Azizah, S.Pd. Biologi 6

Tabel Jumlah Guru Berdasarkan Mata pelajaran


No. Mata Pelajaran Jumlah
1. PKn 2
2. Pendidikan Agama Islam 4
3. Bahasa dan Sastra Indonesia 5
4. Bahasa Inggris 6
5. Sejarah Nasional dan Umum 4
6. Pendidikan Jasmani 3
7. Matematika 7
8. Fisika 5
9. Biologi 3
10. Kimia 4
11. Ekonomi 2
12. Sosiologi 2
13. Geografi 2
14. Teknologi Informatika Komputer 1
15. Seni Budaya 3
16. Bahasa Jepang 1
17. BK 4
18. Bahasa Perancis 2
19. Bahasa Jawa 2
20. Pendidikan Agama Katholik 2
21. Pendidikan Agama Budha 1
22. Pendidikan Agama Kristen 1

25
Jumlah 66

B. Observasi Pembelajaran
Di SMAN 7 Purworejo kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
2013, biasanya ketika sebelum Pandemi COVID-19 guru ketika mengajar
dikelas selalu menekankan pada active learning dimana guru hanya sebagai
fasilitator dan menekankan pada keaktifan siswa, guru menggunakan berbagai
model pembelajaran diantaranya dengan model role playing, diskusi, talking
stick, dll. Saat sekarang guru ketika pembelajaran yaitu dengan menggunakan
media Video, Google Clashroom, Google Meet, maupun WAG. Karena
memang saat ini pembelajaran masih daring sesuai dengan peraturan dari
pemerintah dan biasanya dalam menyusun administrasi pembelajaran seperti
RPP itu menggunakan format blanded learning. Kegiatan belajar mengajar
memanfaatkan media atau sumber belajar LKS dan buku paket, pembelajaran
dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis, petunjuk-
petunjuk pelaksanaan pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah
dipahami, materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa selama proses
pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa
ketika guru memberikan pengarahan dan siswa tidak paham kemudian
bertanya untuk meminta penjelasan lagi maka guru mengulangi materi yang
belum dipahami siswa tersebut. Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu.
Meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara 50% daring dan
tatap muka, sebagian guru mengajar dari sekolah atau WFO (Work From
Office) dan sebagian lagi dari rumah atau WFH (Work From Home).
Pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pukul 15.00. Bagi siswa
yang mengikuti PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas), diwajibkan
untuk mengisi link screening yang dibagikan pihak sekolah melalui google
form. Kemudian ketika berangkat dan pulang juga dicek suhu, screening, serta

26
diwajibkan mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan lainnya dengan
pengawasan yang sangat ketat.
Kurikulum yang dikembangkan di SMAN 7 Purworejo dengan melibatkan
seluruh elemen sekolah yang di antaranya terdapat kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, hingga siswa. Kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 atau sering disebut K13 yang mana
proses pembelajaran berfokus pada keaktifan siswa atau student centered.
Muatan lokal SMAN 7 Purworejo adalah bahasa Jawa, Kesenian dareah,
pariwisata, dan lain-lain dalam pembelajaran biasanya guru jauh-jauh hari
sudah menyusun RPP, dan ketika pembelajaran biasanya guru memulai
dengan salam via google meet dan siswa disuruh untuk membaca al-Qur’an,
setelah itu guru memberikan apersepsi/motivasi kepada peserta didik, dan
selanjutnya guru menyampaiakn materi via Google Clashroom dan siswa
disuruh untuk menyimak dan memahami materi yang ada setelah itu guru
memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya. Dan sebelum
mengakhiri pembelajaran guru memberikan beberapa soal agar siswa bisa
lebih memahami materi dan yang terakhir guru menyimpulkan pembelajaran
yang ada.

1. Karakteristik Guru
Guru tampil bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan
pembelajaran, dalam setiap peralihan jam pelajaran guru langsung bergegas
mengisi kelas. Guru juga mengenal karakteristik siswa dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Dalam pelajaran guru berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang
kondusif. Guru menyampaikan materi dan juga menegur siswa terkait
sikapnya yang ada hubungannya dengan perilaku akhlak dan sebagai bahan
evaluasi bersama-sama, guru menghindari kecenderungan siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya, dalam pemberian reward dan panishmen guru
berusaha memberikan yang sesuai dengan keadaan siswa tersebut.

27
Sebelum pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dan juga media
yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pada awal
pembelajaran, guru melaksanakan kegiatan pendahuluan yaitu dengan
memberikan apersepsi atau mengaitkan materi pelajaran yang lalu dan juga
memberikan motivasi belajar kepada siswa dilanjutkan dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dengan jelas dan mudah dipahami.
Guru melaksanakan pengajaran melalui google meet dan google classroom
dengan penuh semangat.
Dalam memberikan penjelasan materi guru menyampaikan dengan
bahasa yang lugas dan mudah dipahami siswa serta diberikan contoh yang
sesuai dengan keadaan yang ada ketika itu pembelajaran yang bisa
disambungkan dengan keadaan sosial di masyarakat saat ini.
Sebelum pembelajaran dimulai guru melakukan apersepsi kepada siswa
dan siswi yaitu dengan menanyakan kabar atau kondisi dari masing-masing
siswa, kemudian mengaitkan materi yang sudah disampaiakan dengan materi
yang akan diajarakan, dan juga memberikan semangat untuk mengikuti
pembelajaran baik itu ketika PJJ atau tatap muka. Kegiatan belajar mengajar
memanfaatkan media atau sumber belajar LKS dan buku paket, pembelajaran
dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis, petunjuk-
petunjuk pelaksanaan pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah
dipahami, materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa selama proses
pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa
ketika guru memberikan pengarahan dan siswa tidak paham kemudian
bertanya untuk meminta penjelasan lagi maka guru mengulangi materi yang
belum dipahami siswa tersebut. Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu. Pada situasi
pandemi seperti ini, menuntut guru untuk kreatif dan inovatif dalam mencari
strategi pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan praktikum. Tentu
berbeda ketika bisa tatap muka di dalam kelas. Selama ini ketika melakukan
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) guru kadang melakukan home visit ke tempat-

28
tempat siswa sebagai upaya untuk memastikan keefektifan pembelajaran
daring saat ini.

2. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa, karena masih pandemi sehingga mayoritas
pembelajaran dilakukan secara Daring, tentunya penulis kurang dapat
memahami secara detail terkait dengan karakter siswa dan siswi tersebut.
Pembelajaran saat ini dilakukan dengan sistem shift atau bergiliran yaitu shift
pertama pada pukul 07.00-09.00 dan untuk shift kedua pukul 10.00-12.00
siang sementara yang lain secara daring dan nanti setelah pulang dari sekolah
dilanjutkan pembelajaran PJJ sampai dengan pukul 15.00. Setiap hari senin
siswa diwajibkan megikuti kegiatan rutinitas apel pagi yang dimana apel
tersebut yakni memberikan pengarahan kepada siswa agar selalu disiplin
dalam segala hal baik itu disiplin dalam lingkungan sekolah maupun laur
sekolah.
Dalam proses pembelajaran siswa mayoritas memahami materi dari apa
yang disampaikan oleh guru meskipun pembelajaran tidak seefektif seperti
saat pembelajaran normal ini tentunya menjadi bahan evaluasi oleh guru,
sebenarnya adalah tergantung dari bagaimana guru bisa mengkondisikan
siswa dengan baik karena pembelajaran online tentunya guru tidak bisa
memantau secara keseluruhan dari segi pengetahuan guru dapat melihat
hasilnya, dari segi keterampilan juga demikian bisanya siswa disuruh untuk
menghafalkan atau membaca ayat-ayat al-Qur’an, kemudian mengirim via
google clashroom tapi penilaian dari segi sikap guru cukup kesulitas karena
tidak bisa memantau secara langsung. Sebelum pembelajaran dimuali
biasanya siswa disuruh untuk tadarus al-Qur’an dan selanjutnya untuk
mengikuti materi yang ada, dan setelah itu ada pembelajaran lewat Google
Meet kebanyakan siswa kurang responsif apabila guru menginstruksikan
untuk melakukan video converence karena memang banyak hal yang menjadi
kendala salah satunya yaitu tidak adanya sinyal, tidak punya kuota, dan
terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

29
3. Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Pembelajaran Daring
Tata ruang kelas tertata dengan rapi, jumlah siswa dalam kelas tidak
melebihi standar kelas, fasilitas yang disediakan ditata dengan baik sangat
mendukung terhadap hasil belajar dan ruang kelas bersih, tidak ada bau-bauan
yang menggangu konsentrasi pikiran, kebersihan kelas dan sarana interior
kelas memadai dan nyaman. Tempat belajar tenang tidak banyak gangguan
suara bising dan gaduh, karena letak kelas berada jauh dari keramaian,
pencahayaan di kelas baik juga tersedia tempat sampah diluar kelas. Dinding
kelas berisi berbagai kata-kata mutiara dan hasil karya siswa, posisi meja guru
ditempat yang cukup baik karena bisa melihat ke seluruh ruangan kelas, posisi
meja siswa juga tidak berdesak-desakan dan juga telah sesuai dengan
kapasitas ruang kelas. Di kelas terdapat tata tertib, etika, dan juga SOP
pembelajaran, dan di dalam kelas banyak terdapat papan penggumuman yang
gunanya untuk memberi penggumuman khusus untuk kelas tersebut.
Di SMAN 7 Purworejo terdapat layanan wifi, laboratorium komputer,
e-book, bantuan kuota internet, meminjami notebook bagi siswa yang tidak
mampu guna melancarkan pembelajaran secara daring.

4. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Daring


Kelebihan Pembelajaran Daring
a. Tidak terbatas jarak. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja dengan memanfaatkan media online.
b. Mencegah penularan virus covid-19. Dalam pelaksanaan pembelajaran
secara online, bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-
19.
c. Siswa tidak hanya bergantung pada guru, tapi juga bisa belajar untuk
melakukan riset sendiri melalui internet
d. Mempercepat proses pembelajaran, seperti mengirim tugas dengan
bentuk file, googling, dan sebagainya
e. Siswa mampu melatih diri untuk menguasai teknologi informasi yang
semakin berkembang.

30
f. Menumbuhkan kesadaran siswa bahwa penggunaan gadget bisa
digunakan untuk hal-hal yang produktif dan mencerdaskan, tidak hanya
untuk bermain game dan sosial media
Kekurangan Pembelajaran Daring
a. Memerlukan koneksi internet yang cukup berat dan stabil.
b. Membutuhkan perangkat pintar seperti android atau laptop yang
memadai.
c. Bagi sebagian siswa, pembelajaran yang dilakukan secara daring
tergolong lebih sulit dimengerti dan dipahami.
d. Terlalu banyak distraksi yang bisa mengganggu konsentrasi siswa saat
pembelajaran.
e. Tidak adanya interaksi secara langsung yang bisa menghambat proses
belajar.
f. Sulit mengontrol mana siswa serius mengikuti pembelajaran dan yang
tidak serius mengikuti pembelajaran
g. Pembelajaran lebih banyak bersifat teoritis dan minim praktik karena
ketidak mungkinan adanya interaksi langsung dengan siswa.
5. Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kelemahan
a. Melatih siswa menggunakan pendekatan secara teknologi di era abad
4.0.
b. Menciptakan model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
c. Memberikan perlakuan khusus untuk siswa yang kesulitan dalam
pembelajaran.
d. Praktik mengatur cara penyampaian materi agara siswa tidak mudah
bosan selama proses pembelajaran.
e. Membuat materi pembelajaran dengan memnafaatkan media
pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif.
C. Rancangan Administrasi Pembelajaran
Administrasi adalah upaya untuk mengatur kegiatan belajar mengajar agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Administrasi
pembelajaran yang perlu disiapkan oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam

31
yang profesional adalah: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran. Seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar harus mempersiapkan administrasi pembelajaran, agar pembelajaran
dapat berlangsung dengan lancer. Setiap kegiatan pembelajaran tidak akan bisa
terlepas dari proses perencanaan, pembelajaran diharapkan mampu memberikan
hasil yang ideal maka harus dilakukan perencanaan secara matang dan
komperhensif. Tanpa adanya sebuah rancana atau patokan dalam mengajar, maka
materi ajar yang diberikan kepada siswa tidak akan tersampaikan secara
sistematis. Administrasi pembelajaran terkait perencanaan pembelajaran yang
perlu disiapkan dan dimiliki oleh seorang guru meliputi kalender pendidikan,
Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem), SKL, KI, KD, jadwal
mengajar, silabus, alokasi waktu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
Rencana Pelaksanaan Harian. Perencanaan pembelajaran dilaksanakan sebelum
proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses
untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat dari kegiatan pembelajaran melalui
kegiatan penilaian. Evaluasi pembelajaran merupakan proses menentukan nilai
belajar siswa melalui kegiatan penilaian hasil belajar siswa. Tujuan utama
evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Administrasi pembelajaran terkait
dengan evaluasi pembelajaran yang perlu disiapkan dan dimiliki oleh seorang
guru adalah analisis KKM, kisi-kisi soal, soal-soal ulangan, buku informasi
penilaian, analisis butir soal, daftar nilai, penilaian akhlak/kepribadian peserta
didik, analisis hasil ulangan, program pelaksanaan perbaikan, daftar pengambilan
hasil ulangan, buku tugas terstruktur dan tidak tersetruktur, dan buku tugas
mandiri.
Dalam penetapan indikator pencapaian kompetensi dinilai dari aspek/ranah
Pengetahuan (Kognitif), sikap (Affective), Keterampilan (Psikomotorik).
a. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan (kaldik) merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pembelajaran yang
mencakup antara lain permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, libue

32
semester, libur hari besar nasional, libur hari besar keagamaan dan libur
khusus. Kalender pendidikan menjadi acuan untuk merencanakan seluruh
kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran tertentu.
Kalender pendidikan memiliki fungsi utama dalam proses
pembelajaran yang salah satu fungsinya secara umum yaitu untuk mendorong
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran seperti mengetahui jumlah
minggu efektif dan minggu tidak efektif yang nantinya digunakan sebagai
pedoman dalam berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar yang ada di
SMAN 7 Purworejo. Kalender pendidikan setiap sekolah tentunya akan
berbeda. Secara lebih khusus, kalender pendidikan bagi pendidik digunakan
untuk pedoman dalam penyusunan Program Tahunan (Prota), Program
Semester (Promes), Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Di SMAN 7 Purworejo terdapat kaldik yang disusun berdasarkan
alokasi waktu sebagaimana tercantum dalam Standar Isi dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Awal tahun pembelajaran di SMAN 7 Purworejo ditetapkan bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya serta menyesuaikan
kaldik dengan kondisi hari-hari libur umum maupun agama. Tentunya, proses
kegiatan belajar mengajar yang ada di SMAN 7 Purworejo sesuai dengan
kalender pendidikan yang sudah ditetapkan.
Pada semester I tahun pelajaran 2021/2022 terdapat 22 minggu efektif
diantaranya bulan Juli terdapat 3 minggu efektif, bulan Agustus terdapat 4
minggu efektif, bulan September terdapat 4 minggu efektif, bulan Oktober
terdapat 4 minggu efektif, bulan November terdapat 5 minggu efektif, dan
bulan Desember terdapat 2 minggu efektif. Di semester I terdapat 4 minggu
tidak efektif yang berada pada bulan Juli 1 minggu (libur akhir semester II),
bulan Agustus 1 minggu (kegiatan HUT SMA Negeri 7 Purworejo), dan bulan
Desember 2 minggu (libur akhir semester I).
Kemudian di 22 minggu efektif tersebut dilaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebanyak 17 minggu, penilaian tengah semester (PTS) 1 minggu,
penilaian akhir semester (PAS) 2 minggu, kegiatan pasca PAS dan persiapan

33
raport sebanyak 1 minggu, serta 1 minggu lainnya digunakan sebagai
cadangan.
Sedangkan pada semester II tahun pelajaran 2021/2022 terdapat 23
minggu efektif diantaranya bulan Januari terdapat 5 minggu efektif, bulan
Februari terdapat 4 minggu efektif, bulan Maret terdapat 4 minggu efektif,
bulan April terdapat 4 minggu efektif, bulan Mei terdapat 4 minggu efektif,
dan bulan Juni terdapat 2 minggu efektif. Di semester II terdapat 3 minggu
tidak efektif yang berada pada bulan Mei 1 minggu (libur idul fitri) dan pada
bulan Juni 2 minggu (libur akhir semester II).
Kemudian di 23 minggu efektif tersebut dilaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebanyak 17 minggu, penilaian tengah semester (PTS) 2 minggu,
penilaian akhir tahun (PAT) 2 minggu, kegiatan pasca PAT 1 minggu, serta 1
minggu lainnya digunakan sebagai cadangan.
Kalender Pendidikan ada dilampiran- 5.
b. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
utnuk mencapai tujuan (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) yang
telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama
satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci
pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan
oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan
program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program
tahunan adalah sebagai berikut:
a) Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

34
b) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,
belajar, waktu pembelajaran efektif (per-minggu). Hari-hari libur
meliputi:
1) Jeda tengah semester
2) Jeda antar semester
3) Libur akhir tahun pelajara
4) Hari libur keagaman
5) Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
6) Hari libur khusus
c) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu
tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
d) Medistribusikan olokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata
pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif,
sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya
materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta
review materi.
Dengan beberapa langkah tersebut dapat memudahkan untuk
mengembangkan prota (program tahunan). Kita bisa lebih tepat ketika akan
menyelenggarakan suatu acara tanpa jadwal yang bertabrakan dan KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar) bisa tetap terkondisikan.
Komponen-komponen yang harus ada dalam menyusun program
tahunan adalah sebagai berikut:
a) Identitas, yang meliputi:
1) Mata pelajaran
2) Kelas
3) Tahun pelajaran
b) Format isian, yang meliputi:
1) Semester
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Matei pokok, dan

35
5) Alokasi waktu
Program tahunan ada dilampiran- 6
c. Program Semester
Program semester ialah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan.
Kalau program tahunan disusun utnuk menentukan jumlah jam yang
diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester
diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Promes atau program semester merupakan langkah awal dalam rangka
menyampaikan materi awal kepada peserta didik, dengan program semester
ini akan terinci apa saja yang akan dilakukan oleh guru dalam kelangsungan
belajar mengajar. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah
kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester
dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.
Langkah-langkah dalam penyusunan program semester adalah sebagai
berikut:
a) Tentukan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang
ingin dicapai. Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD,
sebab semuanya sudah ditentukan dalam standar isi (SI), yakni pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal,
kecuali kalau kita memang diharuskan merumuskan SK dan KD sendiri,
misalnya dalam merumuskan kurikulum muatan lokal (mulok).
b) Lihat program tahunan yang telah kita susun utnuk menentukan alokasi
waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD.
c) Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu
akan dilaksanakan.
d) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang
membutuhkan penjelasan

36
Komponen-komponen yang harus ada dalam menyusun program
semester adalah sebagai berikut:
1. Identitas, meliputi: satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester,
tahun pelajaran.
2. Format isian, meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan.
Program semester ada dilampiran- 7.

d. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Silabus merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian
hasil belajar. Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab
pertanyaan berikut:
a. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
kegiatan pembelajaran
b. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk
kompetensi tersebut
c. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi
tersebut sudah dimiliki peserta didik
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana
pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem
penilaian. Di SMAN 7 Purworejo tentunya terdapat silabus mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dimana didalamnya terdapat komponen seperti SK,
KD, pokok materi, dan lain-lain. Praktikan menerapkan pembelajaran dengan
melihat silabus dan kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan RPP.

37
Silabus ada dilampiran- 8.

e. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran penting setiap guru memiliki atau
membuat dalam setiap pertemuan, karena untuk memudahkan dalam guru
mengatur waktu dan materi supaya pembelajaran lebih tertata dan terarah.
1. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling
luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator
atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
2. Komponen RPP
Istilah komponen sangat umum digunakan dalam berbagai bidang.
Komponen artinya bagian dari keseluruhan atau unsur yang membentuk suatu
sistem atau kesatuan. Adapun komponen dalam RPP meliputi:
a) Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, mata pelajaran,
kelas, semester, jumlah pertemuan, alokasi waktu.
b) Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran.
c) Kompetensi dasar,adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d) Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja

38
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
e) Tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f) Materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
g) Sumber belajar, Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
h) Alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar.
i) Model/pendekatan/metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan.
j) Kegiatan pembelajaran, meliputi :
1) Pendahuluan
2) Inti, proses pembelajaran
3) Penutup
k) Penilaian hasil belajar, Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan
mengacu kepada Standar Penilaian.
Dalam penyusunan RPP tentunya dengan memperhatikan KI & KD PAI
dan Budi Pekerti SMA/SMK, KD (Kompetensi Dasar) yang digunakan:

a) Kelas X Bab Asma’ul Husna, Kompetensi Dasar


1.3 Meyakini bahwa Alloh Swt Maha Mulia, Maha Mengamankan,
Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha
Penghimpun, Maha Adil Maha Akhir
2.3 Membaca Q.S. ali-Imron ayat 133 sd 134 dan Q.S. al-Hujurat ayat
10 dan 12 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.

39
3.3 Menganalisis makna Asma’ul husna al-Karim, Al-Mukmin, al-
Wakil, al Matin, al-Jami’, al-Adl,dan al-Akhir.
4.3 Menyajikan hubungan makna-makna Asmaul Husna al-Karim, Al-
Mukmin, al-Wakil, al Matin, al-Jami’, al-Adl,dan al-Akhir.
Dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman,
Tawakal dan perilaku adil.
b) Kelas X Bab Mempertahankan Kejujuran Sebagai Cermin
Kepribadian, Kompetensi Dasar

1.6. Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok agama.


2.6. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
3.6. Menganalisis manfaatkejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
4.3. Menyajikan kaitan antara contoh perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari dengan keimanan.

c) Kelas X Bab Semangat Keilmuan, Kompetensi Dasar


1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Alloh dan Rasul-
Nya.
2.7 Memiliki sifat semangat keilmuan sebagai implementasi pemahaman
Q.S. at-Taubah/9 ayat 122 dan hadist terkait.
3.7 Menganalisis semangat menuntut ilmu, menerapkan dan
menyampaikan kepada sesama.
4.7 Menyajikan kaitan antara kewajinan menuntut ilmu, dengan
kewajiban membela agama sesuai perintah Q.S at-Taubah/9 ayat
122 dan hadist terkait.
d) Kelas XI Bab Syaja’ah, Kompetensi Dasar
1.5 Meyakini bahwa Islam mengharuskan umatnya untuk memiliki sifat
Syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam mewujudkan
kejujuran.
2.5 Menunjukkan sifat Syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran.

40
3.5 Menganalisis makna syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran.
4.4 Menyajikan keterkaitan antara Syaja’ah (berani membela kebenaran)
dengan upaya mewujudkan kejujuran.dalam perilaku kehidupan
sehari-hari
e) Kelas XI Bab, Kompetensi Dasar
1.7 Menerapkan penyelenggaraan pengurusan jenazah sesuai dengan
ketentuan syariat Islam.
2.7 Menunjukkan sikap tanggug jawab dan kerja sama dalam
penyelenggaraan jenazah di masyarakat.
3.4 Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah.
4.4 Menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah.
RPP terdapat pada lampiran- 9.

f. Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran


Akhir pembelajaran guru mengambil evaluasi baik evaluasi harian ataupun
evaluasi mingguan atau bisa juga evaluasi perbab yang diajarkan, guna dari
evaluasi adalah untuk mengetahui kemudian mengukur tingkat pemahaman dari
siswa, mengetahui apakah materi yang guru sampaikan itu dapat tersampaikan
sesuai dengan apa yang guru harapkan atau tidak, serta sebagai bahan evaluasi
bagi guru kedepannya dalam mengajar. Dalam evaluasi maka akan diperoleh
hasil akhirnya yaitu nilai, dalam penilaian ini terdiri dari beberapa unsur atau
aspek. Berikut adalah instrumen penilaian dalam pembelajaran:
1. Pengertian Instrumen Penilaian Pembelajaran
Secara umum yang dimaksud instrumen adalah suatu alat yang
memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu
variabel.
2. Jenis-jenis Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian memiliki beberapa jenis, diantaranya sebagai
berikut:

41
a) Tes sebagai instrumen penilaian
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada peserta didik untuk
mendapat jawaban diri siswa dalam bentuk lisan, tertulis atau perbuatan
ada dua jenis tes, yaitu:
1) Tes Uraian
Tes uraian disebut juga dengan essay pertanyaan yang
menuntut peserta didik untuk menjawab dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan, dan
bentuk lain yang sejenis dengan tuntutan pertanyaan.
2) Tes Objektif
Sering juga disebut tes dikotomi, karena jawabannya antara
benar atau salah dan skornya antara satu atau nol.
3) Tes Lisan
Tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
4) Tes Perbuatan
Tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis
dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dalam perbuatan.
b) Non-tes sebagai instrumen penilaian
1) Pengamatan
2) Wawancara
3) Angket
4) Daftar cek
5) Studi kasus
6) Portofolio
3. Langkah-langkah Instrumen Penilaian
a) Penilaian ranah kognitif, afektif maupun psikomotor yang ingin dinilai
oleh guru, misalnya sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran.
b) Penentuan, indikatir apa yang sekiranya dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap suatu
materi pelajaran.

42
D. Perencanaan Desain Penelitian/Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
dengan Judul Kontribusi Program Keagamaan Dalam Mendukung
Pencapaian Pendidikan Karakter Di SMAN 7 Purworejo.

Saat ini motivasi orang tua untuk menyekolahkan anak di sekolah yang
menekankan pada aspek keislaman menunjukkan kemajuan yang cukup
signifikan, mengingat kebutuhan manusia akan pendidikan tidak hanya pada
ilmu duniawi saja tetapi juga pada ilmu ukhrawi.1 Dengan kata lain bahwa saat
ini orang tua memberikan perhatian yang lebih kepada pendidikan moral
maupun karakter anak dengan melalui program keagamaan yang
diselenggarakan oleh sekolah tersebut.
Dengan demikian dari kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan
karakter pada anak, tidak sedikit dari mereka untuk memilih sekolah yang
menekankan pada pendidikan karakter atau pendidikan akhlak, karena pada
dasarnya saat ini banyak sekolah-sekolah yang hanya sebatas sebagai formalitas
saja padahal sejatinya sekolah bukan hanya sebagai tempat mencari ijazah
melainkan juga sebagai tempat pembetukan karakter yang baik. Sehingga saat
ini banyak berdiri sekolah-sekolah yang menawarkan pendidikan karakter atau
pendidikan akhlak disamping pendidikan secara akademis.2 Hal tersebut
tentunya sejalan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam
pendidikan. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan
karakter atau pendidikan akhlak, beberapa sekolah baik itu sekolah negeri
maupun swasta mengadakan program keagamaan untuk menunjang kegiatan
pendidikan akhlak tersebut. Salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah
dengan berfasilitaskan asrama (boarding school).3
Boarding school atau lebih dikenal dengan asrama dapat menjadi salah
satu pilihan orang tua dalam membentuk karakter Islami pada anak. Di dalam

1
Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami
(Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 5-8.
2
(http://referensi.data-kemedikbud..go.id, diakses pada tanggal 19 September 2021 pukul 10.27
WIB).
3
Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di indonesia Pascakemerdekaan (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009), 194-200.

43
asrama inilah pendidikan karakter anak diberikan melalui pembinaan akhlak
dalam kegiatan sehari-hari, yang terwujud dalam tata tertib asrama. 4 Hal yang
menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah adalah tentang kualitas
dari pendidikannya tersebut. Begitupula dengan pendidikan akhlak atau
pendidikan karakter, orang tua tentu memilih sekolah yang memiliki kualitas
pendidikan karakter yang baik. Kualitas atau mutu adalah suatu kondisi baik
buruknya sesuatu, maka mutu pendidikan atau kualitas pendidikan adalah
kondisi baik atau buruknya dari pendidikan itu sendiri. Untuk mengetahui
kualitas atau mutu dari suatu pendidikan perlu diadakannya evaluasi. 5 Suatu
pendidikan yang memiliki kualitas tinggi tercipta dengan adanya suatu
perencanaan, sistem yang baik dan dikelola oleh seorang yang profesional.6
Meskipun saat ini banyak sekolah-sekolah yang banyak melaksanakan
program keagamaan, namun kualitas dari sekolah tersebut masih dipertanyakan.
Hal tersebut bukan suatu hal yang mutlak terjadi, namun tentunya juga menjadi
pertimbangan sebelum memilih pendidikan. Secara tidak langsung dengan
masih banyaknya angka kejahatan, termasuk kenakalan remaja saat ini
memberikan penilaian bahwa ada yang salah dengan sistem pendidikan karakter
di sekolah. Jika angka kenakalan remaja masih tinggi, salah satu faktor yang
perlu dilihat adalah bagaimana karakter anak tersebut. Hal tersebut tentunya
akan membawa kepada bagaimana pendidikan karakter anak tersebut
berlangsung, dan pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah tentang kualitas
pendidikannya. Hal tersebut mengungkapkan bahwa pendidikan karakter cukup
memberikan pengaruh.
SMAN 7 merupakan salah satu sekolah umum negeri yang ada di
Purworejo dengan visinya yaitu terwujudnya insan yang berakhlak mulia,
berprestasi, berbudaya, peduli lingkungan dan berwawasan global, turut andil
dalam mengatasi maraknya kenakalan remaja yakni dengan mengadakan

4
Khalid Musydad, Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Pengembangan Mutu Madrasah
(Bandung: Alfabeta, 2012), 9-13.
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Bandung: Fokus Media, 2013), 30.
6
Dedy Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), 120-123.

44
program keagamaan, diantaranya yaitu dengan diadakannya pendidikan
berbasis asrama, program tadarus Al-Qur’an, Program Kerohanian Islam
(rohis), tartil class, kultum, sholat berjamaah, pesantren ramadhan, PHBI
(Peringatan Hari Besar Islam), dan lain sebagainya.
SMAN 7 Purworejo adalah sekolah negeri yang mengutamakan
pembentukan karakter pada siswa siswinya. Hal tersebut tercermin
sebagaimana dalam pelaksanaan kesehariannya, dimana siswa dan siswi
memberikan salam kepada guru, berseragam rapi, dan mematuhi apa yang
menjadi kebijakan dari sekolah. Interaksi antara siswa dan siswi dibatasi
sehingga pergaulan siswa-siswinya dapat terjaga dan terhindar dari hal yang
buruk.
Akhlak mulia merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh semua
manusia tanpa terkecuali, karena akhlak mulia lah yang akan membawanya ke
tujuan akhir manusia yaitu surga. Sebagaimana dalam hadist tersebut :

Yang artinya : Dari Abid Darda’. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah


SAW: “Tidak ada apapun lebih berat pada neraca (`amal) daripada perangai
yang baik.” Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, dan di shahihkan
olehnya.7
Melihat akan pentingnya kualitas dari pendidikan dan pembentukan
akhlak atau karakter anak, maka hal tersebut menyadarkan bahwa suatu
pendidikan harus senantiasa mengalami peningkatan khususnya yaitu dengan
melalui pendidikan akhlak, yang terwujud dalam program kegiatan
keagamaan disekolah. Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut
penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul penelitian tentang

7
Ibnu Hajar Al-`Asqalani, Bulughul Maram (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2006), 691

45
KONTRIBUSI PROGRAM KEAGAMAAN DALAM MENDUKUNG
PENCAPAIAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMAN 7 PURWOREJO.

E. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Program Magang


Di SMAN 7 Purworejo kami melaksanakan program magang yaitu
dengan mengadakan lomba video pidato keagamaan, Pidato merupakan
kegiatan berbicara didepan umum untuk memberikan pendapat atau gambaran
mengenai suatu hal. Pidato keagamaan adalah kegiatan penyampaian
informasi didepan orang banyak baik itu secara langsung atau tidak dan materi
yang disampaikan yaitu terkait dengan agama islam itu sendiri. Rasulullah
SAW ketika menyebarkan syiar ajaran Islam melalui kegiatan dakwah yang
berarti beliau memanfaatkan tutur kata dan tentunya dengan public speaking
yang mumpuni.
Sebelum pelaksanaan diawali dengan pembuatan poster lomba yang
ditujukan kepada siswa dan siswi SMAN 7 Purworejo dari kelas X-XII dan
tentunya dengan koordinasi terlebih dahulu dengan waka kesiswaan SMAN 7
Purworejo. Tujuan dari program lomba video pidato ini adalah Dengan
adanya program Lomba Pidato Islami diharapkan dapat:
1) Sebagai sarana Silaturahmi Mahasiswa PPL STAINU Purworejo di
SMA N 7
2) Membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan tentang Islam
3) Menjadikan wadah pengembangan keterampilan public speaking yang
dimiliki siswa
4) Mempersiapkan generasi muda SMA Negeri 7 Purworejo yang unggul
dalam penguasaan public speaking khususnya terkait dengan agama
islam
5) Melatih peserta didik dalam meningkatkan kepercayaan diri
6) Meningkatkan kerjasama diantara mahasiswa magang, pihak sekolah,
peserta didik serta pihak lainnya yang berkaitan dalam program ini
7) Membina generasi muda yang berakhlak mulia
Adapun yang menjadi sasaran dan target program magang ini adalah:

46
1) Sasaran
Program Lomba Video Pidato Keislaman ini ditujukan untuk peserta
didik kelas X-XI SMA Negeri 7 Purworejo yang beragama Islam
sebagai wadah untuk mengembangkan minat maupun bakat khususnya
terkait agama islam
2) Target
Target dari program Lomba Pidato Islami adalah setiap kelas
menunjuk 1 atau 2 orang untuk ikut berpartisipasi, sehingga setiap
kelas memiliki perwakilan
Syarat dan Ketentuan :
1. Tema (Pilih salah satu) :
- Kompetisi dalam kebaikan ditengah pandemi Covid-19
- Islam dan Radikalisme
2. Lomba Pidato keagamaan dalam bentuk video
3. Resolusi video minimal 720p
4. Durasi video 10-15 menit
5. Beragama islam, Berpakaian rapi dan sopan
6. Setiap kelas wajib mengajukan 1 orang untuk ikut berpartisipasi
7. Video diupload pada masing-masing channel youtube
8. Link video dikumpulkan via WA

BAB ІII
MAGANG II

A. Efektivitas dan Evaluasi Kegiatan Praktik Pembelajaran


Kegiatan prektek pembelajaran dikelas dilakukan sebanyak 10 kali
dengan didampingi dan juga dinilai oleh guru pamong. Sebelum memulai
pembelajaran tentunya harus mempersiapkan berbagai macam hal, baik itu
materi, media, starategi yang digunakan dalam mengajar.

47
1. Kegiatan Praktik Pembelajaran
Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus
2021 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2021 di SMAN 7 Purworejo,
total pertemuan adalah 16 kali dengan beberapa metode yang
berbeda-beda. Praktik mengajar yang dilakukan adalah praktik
mengajar terbimbing, dalam artian mahasiswa mengajar langsung
sebagai guru kelas dengan didampingi oleh guru pembimbing dan
terkadang mahasiswa juga mengajar mandiri tanpa dengan adanya
pendamping guru pembimbing untuk melatih kemandirian mahasiswa
itu sendiri. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan
metode mengajar dan mengimplementasikan teori mengajar. Dari hasil
pelaksanaan praktik mengajar mandiri, mahasiswa praktikan
mempelajari dan mempraktikan mengenai metode mengajar yang
diterapkan.
Beberapa kompetensi yang dipraktikan mahasiswa selama
melaksanakan praktik mengajar mandiri adalah :
a) Mengelola kelas.
b) Menguasai materi dan menyampaikannya dengan metode yang
tepat sehingga materi dapat diterima siswa dengan baik.
c) Menyiapkan dan menggunakan media pembelajaran sebagai sarana
pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
d) Mengelola waktu yang tersedia agar kegiatan belajar dapat
terlaksana tepat waktu sesuai dengan RPP.
Saat ini karena masih dalam masa pandemi Covid-19 maka
pembelajaran sebagian masih dilakukan secara Daring tentunya media dan
juga strategi yang digunakan dalam pembelajaran pun berbeda dengan saat
pembelajaran normal, karena dalam penilaian juga demikian guru tidak
bisa sepenuhnya mengkondisikan siswa dalam proses pembelajaran
Daring. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini mahasiswa praktik harusnya
memiliki berbagai macam materi pembelajaran yang terencana secara baik

48
dan tepat sebaga sarana pembelajaran kepada siswa baik secara daring
maupun secara luring
Tahapan demi tahapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di
SMAN 7 Purworejo yang dilakukan oleh mahasiswa magang yaitu :
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama yaitu mengajar kelas X (Sepuluh) IBB pada hari
senin, 23 Agustus 2021 pukul 09.30 s.d 11.00, materi awal yaitu
perkenalan dan juga penyampaian materi ke 1 Bab: Beriman Kepada
Allah dan memahami asma’ul Khusna, media yang digunakan yaitu
GCR, dan juga G-Meet, langkah-langkah pembelajarannya yaitu
dimulai dengan menyuruh siswa untuk mengisi presensi via GCR,
kemudian siswa disuruh untuk berdo’a dan tadarus Al-Qur’an,
dilanjutkan perkenalan awal via G-Meet, dan setelah itu siswa
diberikan materi video yang berkaiatan dengan asma’ul khusna
kemudian siswa disuruh untuk merangkum materi tersebut dan
dikumpulkan via GCR dan mahasiswa praktik menyimpulkan materi
tersebut dan juga menyampaikan materi yang akan diajarkan pada
pertemuan selanjutnya. Saran dari guru pamong adalah agar
mahasiswa praktik bisa lebih mendalami materi tersebut.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua yaitu kelas XI (Sebelas) MIPA 6, pada hari Jum’at,
27 Agustus 2021 pukul 09.30 s.d 11.00 dengan materi perkenalan awal
dan juga materi ke 1 Bab Syaja’ah sebelum pembelajaran dimulai
siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, kemudian mahasiswa praktik
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran dalam
materi tersebut dilanjutkan memberikan materi melalui link website
kangmasroer.com agar semua siswa bisa mengakses dan membaca
maupun memahami materi yang ada, dilanjutkan sesi tanya jawab dari
siswa maupun siswi yang belum paham dan mahasiswa praktik
menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu mahasiswa praktik menutup

49
pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam. Saran dari
guru pamong adalah agar mahasiswa praktik bisa lebih percaya diri
dalam menghadapi siswa dan siswi SMAN 7 Purworejo.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga yaitu kelas X (Sepuluh) IBB, hari Senin, 30 Agustus
2021, pukul 09.30 s.d 11.00 dengan materi ke 2 Bab: Beriman Kepada
Allah dengan memahami dan mengamalkan As-Ma’ul Khusna, media
yang digunakan yaitu GCR, G-Meet, dan juga Quizzez sebelum
pembelajaran dimulai siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via
GCR dilanjutkan dengan berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, kemudia
penyampaian materi lewat penayangan video yang dibuat oleh
mahasiswa praktik, siswa diwajibkan untuk menyimak video tersebut
dan nanti mahasiswa praktik memberikan soal online lewat quizzez
dengan ketentuan waktu yang ada, setelah itu mahasiswa praktik
menyimpulkan materi dilanjutkan dengan mengucapkan salam
penutup. Saran dari guru pamong penyampaian cukup baik, namun
perlu lebih tegas lagi dalam mengkondisikan siswa.
4. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat yaitu pada hari Jum’at, 3 September 2021 pukul
09.30 s.d 11.00 dengan materi ke 2 Bab saja’ah (berani membela
kebenaran) kelas XI (Sebelas) MIPA 6 sebelum pembelajaran dimulai
siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, media yang digunakan ada GCR, G-
Meet, wordwall. Penyampaian materi secara langsung lewat G-Meet,
siswa diwajibkan untuk membuka G-Meet dan menyimak materi yang
disampaiakan dan siswa disuruh untuk mengerjakan game teka teki di
wordwall. Setelah selesai mahasiswa praktik memperlihatkan skor
perolehan nilai dari game tersebut, dilanjutkan mengucapkan salam
untuk mengakhiri pertemuan pembelajaran.
5. Pertemuan Kelima

50
Pertemuan kelima yaitu pada hari senin, 20 September 2021 dengan
Materi Ke- 1 Bab Kejujuran Sebagai Cermin Kepribadian kelas X
(Sepuluh) IBB pada pukul 09.30 s.d 11.00 sebelum pembelajaran
dimulai siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan
dengan berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, media yang digunakan ada
GCR, G-Meet dan juga video. Kemudian siswa menyimak video
materi pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa praktik setelah siswa
menyimak video tersebut maka siswa diberkan tugas untuk melafalkan
ayat-ayat suci Al-Qur’an yang divideo kemudian dikumpulkan
melalaui GCR sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
6. Pertemuan Keenam
Pertemuan keenam pada hari Rabu, 29 September 2021 pukul 13.00
s.d 14.00 Materi ke 2 Bab mempertahankan Kejujuran Sebagai Cermin
Kepribadian Kelas X IBB media yang digunakan yaitu GCR, Link
bacaan dan juga G-Meet sebelum pembelajaran dimulai siswa
diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, kemudian penyampaian materi lewat
video siswa diminta untuk memahami materi dari video tersebut
kemudian setelah itu apabila ada yang kurang jelas siswa bisa
mengajukan pertanyaan melalui kolom komentar dan setelah itu
mahasiswa praktik sekaligus memberikan kesimpulan dari materi yang
ada.
7. Pertemuan Ketuju
Pertemuan ketuju dengan Materi Ke 1 Bab Semangat Menuntut Ilmu
Kelas X IBB, pukul 10.00 s.d 11.00, sebelum pembelajaran dimulai
siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, kemudian guru memberikan materi
lewat G-meet dengan metode share screen setelah materi
disampaiakan ada sesi tanya jawab dan guru memberikan kesimpulan
dari materi tersebut. Saran dari guru pamong adalah mahasiswa

51
praktik agar lebih banyak menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi.
8. Pertemuan Kedelapan
Pertemuan kedelapan yaitu hari Senin, 04 Oktober 2021 pikul 14.00
s.d 15.00 Materi Ke 3 Bab Syaja’ah Berani Membela Kebenaran &
Kejujuran Kelas XI MIPA 6, sebelum pembelajaran dimulai siswa
diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, penyampian materi lewat link video
yang dibagikan kemudian siswa diminta untuk menyimak dan setelah
itu siswa diminta untuk menyampaikan apa yang didapat dari
menyimak video tersebut, setelah itu guru memberikan kesimpulan
dan guru menutup dengan salam.
9. Pertemuan Kesembilan
Pertemuan kesembilan dilaksanakan secara PTM terbatas yaitu 50
persen secara PJJ dan 50 persen secara tatap muka dilaksanakan pada
hari Selasa, 12 Oktober 2021 pukul 10.00 s.d 11.00 Materi Ke 2 Bab
Semangat Menuntut Ilmu Kelas X IBB sebelum pembelajaran dimulai
siswa diwajibkan untuk mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan
berdo’a dan tadarus Al-Qur’an, guru membuka pembelajaran dengan
memberikan salam, menyampaikan materi menggunakan PPT yang
ditampilkan di proyektor dan guru juga menyiapkan materi di GCR
untuk siswa yang mendapat jatah PJJ, siswa cukup antusias dan
responsif untuk menerima materi yang ada, guru menjelaskan materi
kemudian karena praktik mengajar terakhir dikelas X IBB mahasiswa
praktik sekaligus pamitan dengan mengajak siswa untuk memberikan
masukan selama proses praktik mengajar selama ini melalui tulisan
dikertas.
10. Pertemuan Kesepuluh
Pertemuan kesepuluh pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 10.00
s.d 11.00 Materi Ke 1 Bab Melaksanakan Pengurusan Jenazah Kelas
XI MIPA 6 sebelum pembelajaran dimulai siswa diwajibkan untuk

52
mengisi presensi via GCR dilanjutkan dengan berdo’a dan tadarus Al-
Qur’an, guru menyampaikan materi lewat G-Meet dengan cara share
screen, siswa diminta untuk menyimak materi tersebut, dan karena
pertemuan terakhir dikelas XI MIPA 6 mahasiswa praktik meminta
masukan dari siswa kelas XI MIPA 6 dalam praktik mengajar dan
sekaligus mahasiswa praktik pamitan.

Adapun kegiatan yang dipraktikan oleh mahasiswa setiap


pertemuan adalah :
1) Membuka pelajaran, diawali dengan mengucap salam,
selanjutnya memimpin berdoa.
2) Apersepsi, yaitu memberikan gambaran awal sebelum masuk
ke inti pelajaran dan memberikan sedikit review dari materi
yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya agar
peserta didik lebih siap dalam menerima materi yang akan
disampaikan.
3) Melakukan pengembangan dalam metode mengajar, di mana
penyampaian materi tidak hanya disampaikan dengan metode
ceramah, tapi juga melakukan variasi agar kegiatan belajar
mengajar lebih menarik dan siswa lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran.
4) Memberikan tugas dan jobsheet kepada siswa untuk
melaksanakan praktikum untuk melatih keaktifan dan
ketrampilan siswa sebagai siswa SMA.
5) Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
6) Melakukan presensi siswa.
7) Menutup pelajaran dengan doa, kemudian mengucap salam.

Dalam melaksanakan praktik mengajar mandiri, mahasiswa praktikan


menggunakan beberapa metode yang bervariasi dengan mengacu pada RPP
dan disesuaikan dengan kondisi kelas.

53
Beberapa metode yang mahasiswa gunakan dalam praktik mengajar
mandiri adalah sebagai berikut :
1) Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan oeh mahasiswa praktikan di awal
pertemuan, yaitu dengan cara menyampaikan materi pelajaran
secara lisan kepada siswa. Metode ini sebagai pembuka pada tiap
pertemuan dan kadang disisipkan di tengah pelajaran.
2) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab digunakan oleh mahasiswa praktikan dan
dikombinasikan dengan metode ceramah. Dengan metode tanya
jawab, mahasiswa beruasaha mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan dengan cara memberi
pertanyaan kepada para siswa. Metode ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui spontanitas berfikir siswa, persiapan
siswa menerima materi baru, menarik perhatian siswa dan
meningkatkan partisipasi siswa saat kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung. Kadang pertanyaan dilemparkan kepada siswa yang
tidak memperhatikan materi pelajaran di kelas.
3) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi bertujuan untuk membuat siswa lebih
memahami tentang langkah-langkah praktik karena mahasiswa
mendemonstrasikan langkah-langkah praktik secara langsung di
depan sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah tersebut.
4) Metode Praktik
Metode praktik dengan menggunakan jobsheet bertujuan untuk
melatih siswa agar dapat melaksanakan praktik secara mandiri
namun terbimbing. Mahasiswa praktikan memberikan jobsheet
kepada siswa yang berisi langkah-langkah praktik, kemudian siswa
akan melaksanakan praktikum sesuai petunjuk yang ada dalam
jobsheet yang diberikan.
5) Diskusi

54
Metode diskusi antar siswa mengenai materi yang telah
disampaikan bermanfaat untuk melatih tingkat partisipasi dan
keaktivan di kelas. Selain itu, siswa berkesempatan untuk saling
bertukar ilmu dengan temannya dan dapat berbagi pengetahuan
sehingga pengetahuan siswa semakin luas.
Analisis Hasil Pelaksanaan Berdasarkan hasil praktik mengajar yang telah
dilaksanakan sebanyak 16 kali, ada beberapa poin yang didapat oleh
mahasiswa praktikan. Poin-poin tersebut meliputi hasil praktik mengajar,
hambatan yang ditemui selama pelaksananaan praktik mengajar, serta solusi
untuk menghadapi hambatan yang ditemui. Berikut rincian dari hasil
pelaksanaan kegiatan magang :
1. Hasil Praktik Mengajar
Hasil dari praktik mengajar yang telah dilaksanakan, termasuk team
teaching, praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri
adalah sebagai berikut :
a. Jumlah praktik mengajar baik secara PJJ atau PTM sebanyak 10 kali.
b. Jumlah kelas yang diajar adalah 2 kelas, terdiri dari kelas X IBB
dan XI MIPA 6.
c. Mata pelajaran yang diajarkan adalah PAI & BP kelas X & XI materi bab
Beriman Kepada Allah SWT melalui asma’ul Husna, Bab Jujur, Bab
Semangat Menuntut Ilmu, Bab Syaja’ah, dan Bab Perawatan Jenazah
d. Jumlah pembelajaran PJJ adalah 9 kali dan PTM terbatas sebanyak 1 kali
yaitu kelas X IBB materi semangat menuntut ilmu.
e. Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa praktikan
sebelumnya menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi RPP,
materi serta media agar pelaksanaan praktik mengajar dapat berjalan
lancar dan terencana. Dalam melaksanakan praktik mengajar,
mahasiswa praktikan menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi, mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan
praktik.
f. Penilaian dilakukan dengan cara evaluasi secara teori dan hasil praktik.

55
g. Setelah selesai mengajar, mahasiswa praktikan menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
2. Hambatan dalam Melaksanakan Magang
Selama pelaksanaan magang, mahasiswa praktikan menemui
beberapa hambatan. Hambatan yang ditemui sebagai berikut :
a. Kondisi kelas terkadang tidak kondusif karena dilaksanakan secara
daring sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan
dengan baik serta penyerapan materi yang disampaikan kepada
siswa sangat sedikit yang dapat terserap.
b. Praktik magang ini adalah pengalaman pertama mahasiswa
praktikan dalam melaksanakan praktik mengajar secara langsung
di dalam kelas sehingga di awal pertemuan hanya menyampaikan
mengenai motivasi siswa dan perkenalan lebih dalam.
c. Perlu mempunyai pemikiran yang lebih kreatif untuk menghadapi
siswa. Perlu mental yang kuat untuk menghadapi siswa dan siswi
SMAN 7 Purworejo agar tidak minder dalam proses pembelajaran.
Solusi yang dapat dilakukan
a. Mengikuti alur keingginan siswa dan memberikan pengarahan
yang tidak terkesan memaksa sehingga pembelajaran bisa
kondusif dan penyerapan materi dapat terserap dengan maksimal
b. Perlu persiapan yang maksimal sebelum melakukan proses
pembelajaran.
c. Melakukan variasi metode mengajar ketika kelas sudah mulai
gaduh, misal dengan diam dan menunggu siswa tenang,
melakukan pendekatan kepada siswa yang gaduh, serta
membuat suasana di kelas menjadi interaktif dengan melibatkan
siswa.
d. Membuat manajemen waktu yang baik agar kegiatan magang
sama-sama dapat berjalan dengan baik. Penyampaian materi
disesuaikan dengan materi dari kompetensi dasar yang lain agar

56
materi yang disampaikan runtut dan mudah dipahami oleh
siswa.
Membiasakan diri dengan kondisi di kelas, menggunakan pengalaman
yang pernah di dapat dan Membagi kelas dalam beberapa kelompok saat
praktikum. Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa
pada tahap persiapan (pembekalan) sudah cukup memberikan bekal untuk
praktikan magang untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan dengan hal
yang sebenarnya yang ada di lapangan.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan magang maupun program magang
di SMAN 7 Purworejo antara lain :
a. Mahasiswa dapat merasakan dan mengenal bagaimana menjadi
seorang pendidik yang sebenarnya serta dapat berusaha untuk
membentuk sikap pendidik yang profesional.
b. Magang menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang
guru, administrasi guru, dan kegiatan lain yang menunjang
kelancaran KBM.
c. Kegiatan magang dapat memberikan kegiatan nyata dari kondisi
dan situasi lingkungan yang ada untuk menghadapi lingkungan
kerja di masa mendatang.
d. Kegiatan magang dapat menjadi pengalaman nyata dalam
merencanakan, melaksanakan dan bahkan mengevaluasi kegiatan
proses pembelajaran di sekolah.
e. Selain itu kegiatan magang dapat menjadi ajang untuk mencari
relasi antar guru dengan siswa yang dapat menjadi relasi yang
baik dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah.
f. Magang dapat menumbuhkan kedisiplinan mengajar dan sebagai
sarana untuk bisa bersosialisasi dengan siapapun yang ada di
sekolah dari Guru, pegawai TU, Siswa hingga karyawan lainnya.
g. Program magang yang dilaksanakan adalah sebagai wadah silaturahim
antara mahasiswa magang dengan siswa dan siswi SMAN 7 Purworejo

57
h. Program magang sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas
mahasiswa magang.
B. Efektifitas Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SMAN 7 Purworejo dalam rangka
menyelesaikan laporan magang dengan judul penelitian “Kontribusi Program
Keagamaan Dalam Mendukung Pencapaian Pendidikan Karakter Di SMAN 7
Purworejo”. Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu penulis mencari
permasalahan-permasalahan yang menarik untuk dikembangkan sebagai judul
penelitian, fokus penelitian yaitu berada di SMAN 7 Purworejo, peneliti
merasa tertarik dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di SMAN 7
Purworejo. Kegiatan atau program keagamaan yang ada di SMAN 7
Purworejo yaitu diantaranya ada PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), sholat
berjama’ah, tadarus Al-Qur’an, Pesantren ramadhan, tartil class, kultum, dan
lain sebagainya.
Dengan demikian peneliti mencoba untuk mengembangkan konsep
program keagamaan yang ada di SMAN 7 Purwoejo dan peranannya dalam
mendukung pencapaian pendidikan karakter, karena jelas bahwa dalam hal
pendidikan baik dilingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat yang
terpenting adalah penanaman pendidikan karakter yang baik. Selama
melakukan penelitian, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk wawancara
dengan kepala sekolah, guru pendidikan agama islam dan siswa SMAN 7
Purworejo, selama proses berlangsung tidak ada hambatan yang signifikan
hanya saja karena pembelajaran masih belum normal atau masih blanded
learning sehingga peneliti tidak bisa mengobservasi secara mendalam terkait
dengan program-program keagamaan yang ada di SMAN 7 Purworejo
sehingga peneliti lebih menfokuskan dalam menggali data-data informasi
yang ada dengan menekankan pada wawancara kepada narasumber dalam
penelitian ini selain pada kegiatan disekolah juga menekankan pada kegiatan-
kegiatan yang dilakukan siswa yang tinggal diasrama, bahwa diasrama
meskipun siswa sekolah disekolah umum namun harapannya dengan
kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada diasrama adalah siswa tidak minim

58
pengetahuan tentang agama islam itu sendiri dan harapannya juga bisa untuk
memiliki akhlak yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
program keagamaan yang mendukung pencapaian pendidikan karakter di
SMAN 7 Purworejo meliputi seluruh kegiatan baik yang diselenggarakan
disekolah maupun di asrama siswa, dan tentunya bapak ibu guru menjadi role
model atau contoh kepada para siswa karena guru harus bisa menjadi sosok
yang dapat digugu dan ditiru. Program keagamaan yang ada sangat berperan
dalam menunjang kualitas karakter siswa maupun siswi SMAN 7 Purworejo
karena dengan program keagamaan yang ada siswa dilatih, diberikan ilmu
pengetahuan khususnya adalah pengetahuan tentang islam itu sendiri
harapannya setelah siswa dan siswi didalam jiwanya sudah tertanam nilai-nilai
islam kemudian agar bisa mempraktikkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Program yang dilaksanakan antara lain yaitu tadarus Al-Qur’an, sholat
berjama’ah, tartil class, PHBI, pesantren ramadhan, muhadharah, kultum,
khutbah jum’at, dan rohis (rohani islam), dari masing-masing program
keagamaan tersebut tentunya ada nilai-nilai karakter religius yang baik.
Kontribusi program keagamaan dalam mendukung pencapaian
pendidikan karakter di SMAN 7 Purworejo yaitu sebagai sarana dalam
mewujudkan visi misi SMAN 7 Purworejo yakni menciptakan generasi yang
berakhlak mulia, berilmu, dan berprestasi, sebagaimana bahwa akhlak atau
karakter lebih penting dan utama daripada prestasi, karena ketika anak atau
siswa didalam jiwanya tertanam akhlak yang baik, agama yang baik, maka
prestasi juga akan baik pula. Adapun prosesnya yaitu sebagaimana
pelaksanaan program keagamaan di yang dilaksanakan di SMAN 7 Purworejo
itu sendiri.
C. Efektivitas Kegiatan Program Magang
Kegiatan program magang di SMAN 7 Purworejo adalah mengadakan
lomba video pidato keagamaan, kegiatan dapat berjalan dengan baik mulai
dari penyebaran flyer, syarat dan ketentuan lomba dengan dikoordinasikan
dengan waka kesiswaan SMAN 7 Purworejo, partisipasi dari siswa dan siswi
cukup baik untuk mengikuti kegiatan tersebut kebanyakan adalah dari kelas X

59
baik itu dari kelas X IBB (Bahasa dan Budaya), X IPS 1-3, X MIPA 1-6 ada
juga dari kelas XI dan XII namun hanya beberapa.
Alasan mahasiswa PPL magang mengadakan program tersebut adalah
sebagai sarana untuk menjalin tali silaturahim mahasiswa praktik dengan
siswa dan siswi semua SMAN 7 Purworejo, dan selain itu adalah sebagai
wadah untuk mengembangkan bakat dan minat siswa sehingga bisa untuk
dikembangkan dengan baik, siswa dengan ketentuan mengirim video
keagamaan dengan tema yang sudah ditentukan sistem penilaian yaitu
ditentukan dari berbagai aspek mulai dari isi materi yang disampaiakan,
kualitas video yang diupload, gesture atau mimik wajah, busana yang dipakai
sesuai atau tidak, reward atau hadiah yang diberikan yaitu berupa piala,
sertifikat, buku, dan hadiah menarik lainnya. Sistem penjurian yaitu dinilai
oleh 3 mahasiswa praktik itu sendiri dengan menjumlahkan skor perolehan
nilai dari masing-masing peserta lomba.
Penyerahan hadiah lomba yaitu pada hari senin 18 Oktober 2021 pada
waktu apel pagi, dilaksanakan dihalaman sekolah dan hadiah diberikan oleh
kepala sekolah SMAN 7 Purworejo ibu Niken Wahyuni, M.Pd kepada Juara
1, 2 dan 3 dengan dilihat oleh siswa dan siswi yang mengikuti apel pagi,
kegiatan berjalan dengan baik dan diapresiasi oleh bapak ibu guru SMAN 7
Purworejo. Untuk juara pertama dalam lomba video tersebut diraih oleh Nadia
Hidayati dari kelas X IPS 1, untuk juara kedua diraih oleh Kunie Fauziah dari
kelas X MIPA 2 dan untuk juara ketiga diraih oleh Rayi Fa Niysha perwakilan
dari kelas X IBB.
BAB ІV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian kegiatan yang dilakukan penulis selama magang di SMAN
7 Purworejo ada beberapa kesimpulan yaitu: Perserta didik SMAN 7
Purworejo disiapkan agar mampu bersaing secara global dengan lulusan yang
kompeten dan ahli dibidangnya. Pelaksanaan magang I dan II dimulai pada

60
tanggal 09 Agustus sampai dengan tanggal 18 Oktober 2021. Dalam
pelaksanaan magang I dan II mahasiswa praktik mendapat banyak
pengetahuan tentang bagaimana menjadi seorang pendidik yang kompeten
dan profesional. Seorang guru dituntut agar bisa menjadi contoh yang baik
kepada anak didik nya.
Sebelum mengajar, seorang guru harus mampu merencanakan
pembelajarannya dengan menggunakan perangkat-perangkat pembelajaran
yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut. Di
antara perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh guru adalah kalender
akademik, pembagian minggu efektif, program tahunan, program semester,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, dan mampu menyusun
instrumen-instrumen penilaian pembelajaran sebagai sarana evaluasi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Proses pembelajaran yang dilakukan disaat kondisi pandemi covid-19
tentunya berbeda dengan pembelajaran normal media yang digunakan guru
pun bervariasi mulai dengan menggunakan GCR, Google Meet, Zoom,
Whatsapp, Google Form, Quizzez, Wordwall, dan lainnya. Meskipun saat ini
sudah diperbolehkan pembelajaran secara tatap muka namun hanya boleh
dengan kapasitas 50 persen dari semula sehingga pembelajarannya pun tetap
kurang maksimal. Hambatan yang ada didalam kelas saat KBM baik secara
PJJ atau secara PTM (Pertemuan Tatap Muka) berlangsung biasanya yaitu
pemahaman siswa yang beragam, minat belajar siswa yang bervariasi, dan
juga kesulitan dalam mengkondisikan siswa terutama saat pembelajaran PJJ
karena tidak bisa mengontrol sepenuhnya, solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan mengadakan diskusi/tanya jawab, memberikan tugas-tugas, didalam
mengajar menggunakan media dan strategi yang menarik, melakukan
pendekatan terhadap siswa, dan lebih interaktif terhadap siswa.
Selain itu mahasiswa magang di SMAN 7 Purworejo juga
mengadakan lomba video pidato keagamaan dalam rangka melatih siswa
dalam penguasaan public speaking khususnya terkait dengan pengetahuan
islam. Dan setelah magang, mahasiswa praktik harus membuat penelitian

61
yang berupa artikel ketika magang berlangsung. Dengan adanya produk
magang berupa artikel dapat menjadikan mahasiswa lebih menguasai dalam
hal penulisan karya ilmiah sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi
yang bermanfaat untuk orang lain.

B. Saran
Demi menunjang keberhasilan Magang pada masa yang akan datang,
ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan
pelaksanaan Magang adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Mempertahankan hubungan baik dengan pihak STAINU yang
telah terjalin selama ini diharapkan timbul hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan.
b. Mempertahankan hubungan baik antara warga sekolah.
2. Guru Pamong
Sebaiknya guru pamong dalam melakukan pembimbingan
mahasiswa terkait proses pembelajaran lebih ditekankan lagi baik di
dalam maupun di luar kelas, memberikan model pembelajaran, serta
membimbing mahasiswa membuat perangkat pembelajaran.
3. Dosen Pembimbing Magang
Hendaknya lebih meningkatkan intensitas bimbingan untuk
mengecek kegiatan magang yang dilakukan oleh mahasiswa dan
mengetahui permasalahan yang dialami, sehingga dapat memberikan
bimbingan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan saat
pelaksanaan magang
4. Untuk STAINU Purworejo
a. Bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan
menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

62
b. Program pembekalan lebih diefisienkan, dan lebih ditekankan pada
permasalahan yang mungkin ditemukan ketika kegiatan
berlangsung.
5. Untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan
Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing.
b. Mahasiswa harus membuat perencanaan pembelajaran dengan baik
dan benar agar proses belajar mengajar dapat sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
c. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan
penggunaan metode yang komunikatif dan partisipatif.
d. Mahasiswa harus menyiapkan alat dan media pembelajaran dengan
baik.
6. Untuk Siswa
a. Lebih menyukai dan lebih memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh Guru.
b. Harus lebih percaya diri dalam mengikuti proses pebelajaran,
sehingga akan mendapatkan motivasi belajar.
c. Untuk mulai bersikap dewasa terhadap Guru, sehingga apa yang
disampaikan oleh guru dapat diserap dengan maksimal.
d. Agar dapat lebih mengahargai peranan seorang guru pengajar.

63

Anda mungkin juga menyukai