Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH

MEDIS PUSKESMAS
No.Dokumen :

SOP No.Revisi
Tanggalterbit:
:

Halaman :
PUSKESMAS
1. Pengertian Limbah Medis (Sampah Medis) adalah limbah yang berasal dari
kegiatan pengobatan dan perawatan pelayanan puskesmas. Limbah
yang dihasilkan antara lain limbah infeksius, , limbah
farmasi, limbah yang berasal dari laboratorium dan benda tajam.
Penanganan Limbah Medis adalah suatu tindakan untuk mengelola limbah
medis yang ada di Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan pencegahan terjadinya
kecelakaan lerja akibat limbah medis.
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas No……………. Tentang Penanganan
dan pembuangan limbah berbahaya
4. Referensi a. KMK No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
b. PP RI No. 101 Th.2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
5. Prosedur Alat dan Bahan :
- APD ( Alat Pelindung Diri)
- Tempat/bakSampah/Troli
- Kantong Plastik warna kuning
- Safety Box
6. Langkah- 1. Koordinator pengelola limbah medis memastikan ada tempat
Langkah
sampah medis untuk limbah medis di masing-masing ruang
pelayanan.
Tempat sampah medis terdiri dari dua jenis yaitu :
- Tempat sampah medis untuk limbah medis bahan tajam
menggunakan safety box
- Tempat sampah medis untuk limbah medis non bahan tajam
menggunakan kantong plastic berwarna kuning
2. Petugas di unit pelayanan klinis memisahkan dan menangani
sampah medis sesuai dengan jenisnya antara lain:
- Untuk limbah medis benda tajam berupa : jarum suntik
(spuite), lancet, jarum heating, botolampul, pisau bedah,
abocate dimasukkan langsung kedalam safety box
- Untuk limbah medis non benda tajam berupa: kapas,
kassa,gigi, handscoon, masker,botol infus, infus set, pot
sputum, pot faeces, pipet tetes dimasukkan kedalam bak
sampah/kantong plastic berwarna kuning.
- Untuk limbah medis cair limbah langsung
dimasukkan/dibuang ke wastafel yang tersedia, disetiap unit
penghasil limbah medis cair sudah dibuatkan saluran
tersendiri untuk limbah cair medis tersebut. Limbah medis
cair langsung dialirkan ke IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah)
3. Petugas kebersihan limbah medis setiap hari setelah selesai
pelayanan mengambil limbah medis padat dari masing-masing
ruangan penghasil limbah medis dan di bawa ketempat
penyimpanan sementara limbah medis.
4. Petugas kebersihan sampah medis mengambil safety box yang
berisi limbah medis tajam jika safety box telah penuh dan
dikumpulkan pada ruang penyimpanan sementara limbah
medis.
5. Petugas dari Pihak ke III mengambil limbah medis yang sudah
terkumpul sesuai jadwal.
6. Sebelum dibawa limbah medis tersebut ditimbang terlebih
dahulu kemudian dicatat dibuku register dan buku pengantar
sampah.
7. Bagan Alir

Petugas memastikan adanya


tempat sampah disetiap ruang
penghasil limbah medis

Petugas di ruangan memasukkan


sampah sesuai dengan jenisnya

Selesai pelayanan limbah medis padat


dibawa ketempat penampungan
sementara

Limbah medis tajam yang ada di safety


box jika sudah penuh dibawa ketempat
penampungan sementara

Petugas dari Pihak ke III mengambil


limbah medis sesuai jadwal

Limbah ditimbang dan dicatat


dibuku register dan buku
pengantar sampah/limbah medis

8. Hal-hal yang Setiap melakukan pengambilan/pengangkutan limbah medis, APD


perlu harus digunakan sesuai dengan fungsinya.
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab Keamanan Lingkungan
2. Unit IGD
3. Unit Poli Gigi
4. Unit KIA & Bersalin
5. Unit Laboratorium
6. Unit P2
7. Polindes

10. Dokumen terkait 1. Perjanjian Kerja (MOU)


2. Buku Register
3. Dokumentasi

11. Rekaman
Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai