PENGERTIAN Suatu kejadian yang tanpa disengaja yang dapat menyebabkan
terinfeksi oleh Mikroorganisme dari darah (Bloodborne Pathogen) atau cairan tubuh lain
TUJUAN Untuk mencegah penularan infeksi dari pasien terhadap petugas
akibat terpajan
KEBIJAKAN 1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainya.DepKes RI 2. Keputusan Direktur Utama No.PK.04.01/IX/83/2015 tentang Kebijakan Petugas yang terpapar cairan tubuh pasien di RSUP H. Adam Malik.
PROSEDUR 1. Jangan panik, bersihkan daerah yang tertusuk dengan sabun
di air mengalir selama 1 menit dan jangan dipencet 2. Jika tertusuk jarum beri cairan antiseptik seperti alkohol dan betadin 3. Lapor ke atasan / penanggung jawab di ruangan (lihat alur pajanan) 4. Bila kejadian pada saat jam kerja lapor ke PPI, dan diarahkan ke Pusyansus untuk pasien dengan HIV positif 5. Bila kejadian di luar jam kerja lapor ke Perawat Pengawas di IGD dan untuk penanganan dilakukan oleh PPDS P.dalam yang berkordinasi dengan tim PPI RS 6. Membuat laporan kejadian dan menyerahkan ke tim K3 RS 7. Melakukan tindak lanjut pemeriksaan ulang pada pasien hasil negatif (1,3, 6 bulan) setelah kejadian ( lihat alur ) 8. Tindakan konseling dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan bila hasil HIV positif, kerahasiaan menjadi prioritas yang utama . 9. Meminta ijin sumber yang dicurigai ( pasien ) untuk pemeriksaan sampel darah : a. bila pasien menolak untuk harus dianggap bahwa pasien membawa virus. b. Sampel darah yang ada pada jarum juga dapat diperiksa serologi.