18502022
1. Melindungi sel
Membran sel memiliki fungsi untuk melindungi sel. Fungsi ini merupakan fungsi paling utama
dari membran sel. Membran sel akan melindungi keutuhan bagian dalam pada sel. Caranya
adalah dengan membiarkan zat tertentu masuk ke dalam sel tersebut.
Di samping itu, zat-zat lain akan ditahan supaya tidak keluar. Dalam hal ini, membran sel akan
menjadi sebuah penghalang. Selain itu, membran sel akan menjaga unsur-unsur sel yang akan
masuk. Serta zat-zat lain yang tidak diinginkan keluar.
2. Menyelubungi sel
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah untuk menyelubungi sel. Membran sel adalah
selaput berkelanjutan dan tidak putus. Membran sel akan memberikan batas sekaligus
menyelubungi suatu ruangan yang disebut kopertemen. Seluruh isi sel akan diselubungi oleh
membran sel.
Selain itu, ada membran sel yang bertugas untuk membatasi nukleus dan ruang-ruang di dalam
sitoplasma. Membran sel juga berfungsi sebagai penghalang yang tangguh. Melalui adanya
membran sel, akan memungkinkan beberapa zat terlarut lewat dan tetap menghalangi yang lain.
5. Transfer Informasi
Membran sel juga memiliki peran dalam mentransfer informasi antara sel satu dengan sel
lainnya. Di dalam membrane, terdapat sebuah reseptor. Reseptor adalah sesuatu yang mampu
melakukan kombinasi dengan molekul tertentu dengan bentuk sesuai. Seperti yang selalu
berkombinasi dengan sebuah subtract yang sesuai.
Akan tetapi, sel yang berbeda memiliki membran yang mempunyai reseptor yang berbeda pula.
Hal ini yang menyebabkan bermacam-macam reseptor yang akan berkombinasi dengan berbagai
ligand. Ligand adalah sebuah molekul atau ion. Ligand dapat berkombinasi dengan reseptor yang
ada di dalam membran.
7. Pembawa reseptor
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah sebagai pembawa reseptor. Membran plasma akan
membawa reseptor, yang termasuk tempat pelekatan untuk zat-zat tertentu yang telah
berinteraksi dengan sel. Setiap reseptor disusun untuk mengikat zat-zat tertentu.
Contohnya seperti reseptor permukaan membran yang membuat suatu perubahan pada bagian
dalam. Seperti enzim yang terdapat pada jalur metabolisme. Jalur metabolisme ini memiliki
peran penting untuk menyediakan energi bagi sel dan membuat zat khusus bagi sel. Selain itu,
dapat juga memecah limbah seluler atau racun yang harus dibuang.
9. Penyediaan Enzim
Di dalam membran terdapat sistem enzim, sistem enzim tersebut dinamakan adenilsiklase.
Adenilsiklase berada pada hampir seluruh jaringan mamalia, kecuali pada sel darah merah.
Aktivasi terhadap adenilsiklase akan menimbulkan perubahan ATP menjadi adenosin
monosofastat siklik atau cAMP yang ada di dalam sel.
Meningkatnya jumlah cAMP di dalam sel selanjutnya akan memberikan pengaruh pada respons
fisiologik dari sel. Contohnya seperti sistem enzim yang menjadi aktif. Selain itu, akan terjadi
pula perubahan permeabilitas membran terhadap substansi-substansi tertentu. Hal lain yang akan
terjadi yaitu sintesa atau sekresi hormone. Serta terjadinya sintesis protein.
Saat sebuah molekul mengikat reseptor yang dijadikan target pada membran, ia akan memulai
jalur transduksi sinyal. Hal itu terjadi di dalam sel yang mentransmisikan sinyal pada molekul
yang sesuai.
Sebagai sebuah hasil dari jalur pensinyalan yang seringkali mengalami kompleks ini, sel juga
dapat membuat tindakan. Tindakan-tindakan tersebut ditentukan oleh molekul persinyalan.
Contohnya seperti menghentikan atau membuat produksi beberapa protein tertentu.
Akan tetapi, hal itu akan dikendalikan secara penuh oleh tubuh. Contohnya seperti virus yang
berasal dari luar. Atau bakteri jahat yang menyerang tubuh. Virus atau bakteri tersebut dapat
menimbulkan penyakit. Namun serangan itu dapat segera dicegah oleh membran sel.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air,
protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion,
gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-
nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli,
serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi
ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi
biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.[1] Sitoplasma
bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1 mikron dan bersifat transparan.
Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di luar nukleus dan organel-organel sel.[2]
Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini.