Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Materi

Tema 4 : Globalisas

Subtema 2: Globalisasi dan Manfaatnya

Mata Pelajaran : IPS


Kompetensi Dasar:
3.3. Kerja Sama Anggota ASEAN dalam Bidang Politik
3.3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Mengatasi Peredaran Obat-
obatan Terlarang
Ringkasan Materi

Kerja Sama Anggota ASEAN dalam Bidang Politik


Setiap negara anggota ASEAN memiliki sistem pemerintahan dan kehidupan
politik yang berbeda. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak menjadi
penghalang untuk menjalin kerja sama di bidang politik. ASEAN memiliki
banyak pilar kerja sama, salah satunya di bidang politik yaitu ASEAN
Political-Security Community (APSC) atau Masyarakat Politik-Keamanan
ASEAN. Pembentukan APSC bertujuan untuk mempercepat kerja sama di
bidang politik dan keamanan, serta mewujudkan perdamaian antara anggota
ASEAN dan juga dunia. Menjalin kerja sama di bidang maritim ASEAN
sehingga mempererat persatuan dan kesatuan antaranggota ASEAN.

Bentuk kerja sama antarnegara anggota ASEAN di bidang politik adalah


sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemerintahan yang baik dengan memajukan prinsip-prinsip
demokrasi.
2. Meningkatkan dan memajukan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia
Tenggara melalui Traktat Persahabatan dan Kerja Sama.
3. Menjamin tercapainya kebijakan pelarangan penggunaan senjata nuklir di
kawasan Asia Tenggara.
4. Membantu menyelesaikan konflik antaranggota ASEAN secara damai.
5. Mempererat persatuan dan kesatuan antaraanggota ASEAN.
6. Menjalin kerja sama di bidang maritim / Kelautan ASEAN.
7. Melakukan perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral yang bertujuan
untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang bebas, damai, dan netral
dari berbagai permasalahan negara di luar Asia Tenggara.

Indonesia seringkali memiliki peran penting dalam kerja sama ASEAN,


misalnya di bidang politik. Sebagai negara yang menjunjung asas demokrasi,
Indonesia mengajak anggota ASEAN lain untuk lebih demokratis terhadap
bangsanya dengan melindungi hak asasi mereka sebagai penduduk. Beberapa
negara, seperti Myanmar, Filipina, dan Kamboja pernah  mengalami konflik
antara pemerintah dengan penduduk atau antar kelompok masyarakat. Konflik
tersebut kemudian menciptakan pelanggaran hak asasi manusia terhadap salah
satu pihak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Indonesia mengusulkan
dibentuknya Badan Hak Asasi Manusia ASEAN yang bertujuan melindungi
hak asasi penduduk negara-negara ASEAN.

Peran Indonesia dalam Kerja Sama Mengatasi Peredaran Obat-obatan


Terlarang.
Kenampakan alam negara-negara ASEAN cenderung memiliki
kesamaan. Oleh karena itu, gejala-gejala social yang dihadapi oleh masyarakat
di negara-negara ASEAN pada umumnya relative sama. Gejala-gejala sosial
yang saat ini sedang mendapat perhatian yang cukup tinggi adalah tentang
obat-obatan terlarang.
Sampai saat ini, peredaran obat-obatan terlarang menjadi kejahatan lintas
negara yang harus diatasi oleh negara-negara ASEAN. Obat-obatan terlarang
memberikan dampak negatif terhadap generasi muda. Generasi muda.
Generasi muda merupakan calon penerus bangsa yang akan meneruskan
pemerintahan suatu negara.
Jika peredaran obat terlarang tidak segera diatasi, hal ini dapat merusak
generasi muda sehingga masa depan sebuah bangsa pun terancam. Oleh sebab
itu, seluruh negara ASEAN harus bekerja sama untuk memberantas peredaran
obat terlarang tersebut. Indonesia pun ikut berperan dalam kerja sama
memberantas peredaran obat terlarang.
Kepolisian Indonesia seringkali menangkap pelaku peredaran obat
terlarang yang berasal dari negara anggota ASEAN lain. Indonesia kemudian
memberikan hukuman terhadap pelaku sebagai efek jera dan mengurangi
peredaran obat terlarang di masyarakat. Negara asal pelaku pun menolong
proses hokum yang dijalankan.
Hal ini membuktikan bahwa negara-negara ASEAN memiliki semangat
kebersamaan dan persatuan dalam memberantas kejahatan lintas negara, yaitu
obat-obatan terlarang. Indonesia bekerja sama dengan negara-negara ASEAN
menyusun langkah-langkah dalam mencapai “ASEAN Drug Free 2015”.
Semua negara saling menukar informasi dalam hal rehabiitasi, pencegahan,
dan penegakan hukum tentang masalah obat terlarang (narkoba).

• Peredaran obat-obatan terlarang menjadi kejahatan lintas negara yang


harus diatasi oleh negara-negara ASEAN.
• Obat-obatan terlarang memberikan dampak negatif terhadap generasi
muda.
• Indonesia pun ikut berperan dalam kerja sama memberantas peredaran
obat terlarang.
• Kepolisian Indonesia seringkali menangkap pelaku peredaran obat terlarang
yang berasal dari negara anggota ASEAN lain.
• Indonesia kemudian memberikan hukuman terhadap pelaku sebagai efek
jera dan mengurangi peredaran obat terlarang di masyarakat.
Bentuk kerja sama di bidang pendidikan Negara-negara ASEAN terus melakukan
kerja sama di bidang pendidikan secara bilateral dan multilateral.
Tujuan kerja sama bidang pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan di
Asia Tenggara dan meningkatnya daya saing internasional. Contoh kerja sama
negara-negara ASEAN bidang pendidikan antara lain:
1. ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, pada 8
Desember 2012, dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher
Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan ini hadir
organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan;
2. Penawaran beasiswa pendidikan. Contoh, Singapura memberikan beasiswa
latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja
industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh, Indonesia memberikan
beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara
anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang;
3. Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai
universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh
ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang);
4. Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia
Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional
(OSN) 2015.

Anda mungkin juga menyukai