A. LATAR BELAKANG
Program penguatan, pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dengan melibatkan masyarakat dalam
hal ini 160 kader yang terdiri dari 80 kota Ambon dan 80 Maluku Tengah yang telah dilatih dan dibekali
dengan ketrampilan terkait dengan edukasi komunikasi perbuhan perilaku. Dalam rencana tindak lanjut
yaitu komitmen kader dalam mengisi LogBook terkait dengan edukasi perubahan perilaku masyarakat,
setiap kader akan mengirimkan data minimal 80 responden dan masimal 100 responden setiap minggungya
dimulai dari Bulan Juli sd Desember dengan target 265.000 (Kota Ambon dan Maluku Tengah). Edukasi
komunikasi perubahan perilaku yang akan dilakukan oleh kader akan berinteraksi dengan masyarakat
terkait Vaksinasi, Imunisasi lengkap bagi balita dan Campak/rubella. Para kader melakukan ragam metode
dalam memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat bagaimana pentingnya vaksinasi/imunisasi serta
bagaimana menyikapi informasi hoax. Ada beberapa kader yang mulai menginisiasi dengan melakukan
sosialisasi dengan mengintegrasikan dalam kegiatan posyandu, melakukan dalam pertemuan desa. Beberapa
kader aktif mempublikasikan kegiatan-kegiatan edukasi perubahan perilaku tersebut di media social seperti
@FB dan IG.
Melalui Program ini, kader atau relawan dapat melakukan edukasi dan literasi dalam membangun
pemahaman masyarakat. Upaya mengubah sikap serta perilaku masyarakat membutuhkan konsistensi dan
strategi yang terukur. Sosialisasi dapat dilakukan secara masif terkait apa dan bagaimana pentingnya vaksin
COVID 19 dan imunisasi yang bisa menjadi dasar dan tolak ukur dalam membangun kesadaran
masyarakat. Bila masyarakat sudah menyadari pentingnya vaksin COVID 19 dan imunisasi akan lebih
mudah berpengaruh pada sikap masyarakat untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk Tindakan yang lebih
konkrit, perubahan perilaku. Dalam proses implementasinya para kader ini akan berkomunikasi ke semua
komponen masyarakat baik itu perempuan, laki-laki, lansia, disabilitas dan anak-anak dengan ragam metode
dan pengetahuan yang didapatkan selama pelatihan. Selain itu beragam karakter, profesi, budaya, suku,
agama dan bahasa dengan masalah masing-masing yang nantinya akan ditemui.
Pengalaman selama implementasi program ini, perlu untuk didokumentasikan melalui ragam tulisan
yang dapat menjadi proses pembelajaran sehigga direplikasi diwilayah-wilayah lainnya yang dianggap
relevan. Menulis pengalaman tentang apa yang sudah dilakukan, berbagai hambatan atau tantangan yang
dihadapi dan dampak dari program ini. Mengindentifikasi sumber-sumber informasi penting, pengalaman
kader atau relawan yang kreasi mengaplikasi materi perubahan perilaku bersama masyarakat. Perubahan
perilaku membutuhkan waktu yang panjang, namun informasi yang diterimah oleh public diharapkan
menjadi ruang pembelajaran dalam membangun interaksi dan merubah cara berpikir.
Menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal
yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah
dan jelas. Pada dasarnya menulis itu bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan
juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis.
Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi
justru dikuasai. Berdasarkan pengalaman kader dalam mengimplementasikan program ini dilapangan
dengan berbagai kisah dan latar belakang sesuai dengan gambaran dan konteks daerah (Kota Ambon dan
Maluku Tengah) dapat dituangkan dalam sebuah tulisan cerita inspirasi dan menarik, yang dapat
menghasilkan sebuah buku bersama.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menuliskan pengalaman terbaik terkait implementasi
program
2. Memetakan masalah, gagasan dan ide kreatif dalam melakukan edukasi perubahan perilaku dalam
bentuk tulisan.
3. Memahami etika dalam penulisan dan penggunaan foto terkait anak.
C. OUTPUT
1. Terbangun pemahaman peserta tentang alur penulisan dengan menggunakan 5 W dan 1 H
2. Skill tentang menuliskan pengalaman terbaik dalam bentuk tulisan terkait dengan implementasi
program
3. Terpetakanya masalah, gagasan dan ide kreatif dalam melakukan edukasi perubahan perilaku
dalam bentuk tulisan
4. Adanya ide membuat buku bersama dengan out line dan bentuk tulisan yang dihasilkan oleh
semua peserta
F. ALUR KEGIATAN
Selasa, 23 Agust
2022
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
09.00-09.10 Pengantar Kegiatan LAPPAN
Pelatihan
09.10-09.30 Pengantar Program dan UNICEF Perwakilan
Pembukaan Makassar
(PO-SBC)
09.30-10.00 Perkenalan Games Fasilitator
10.00-10.20 Coffee Break Panitia
10.20-11.30 Materi terkait dengan teknik Simulasi, games dan tanya Fasilitator
dan metode penulisan (5 jawab
W, 1 H)
11.30-13.00 1. Pengenalan penulisan Fasilitator
pengalaman dari sebuah
implementasi program
2. Identifikasi masalah dan
kekuatan terkait dengan
focus isu atau tulisan yang
akan dokumentasikan
13.00-14.00 Ishoma Panitia
14.00 – 14.30 Etika dalam menulis dan Fasilitator
mengambil foto
14.30-16.00 Praktek menuliskan Diskusi dan tanya jawab Fasilitator
pengalaman :
Kehidupan sehari-hari atau
pengalaman bersama dengan
komunitas
16.00-16.30 Coffee Break Panitia
16.30 – 17.00 Debriefing dan RTL Refleksi peserta Fasilitator
17.00-17.15 Penutup Penyelenggara
G. HASIL KEGIATAN
PERKENALAN
Perkenalan dengan peserta yang terdiri dari : Pelatih Kota Ambon, Pelatih Malteng, Kader Posyandu
Kota ambon, Kader Posyandu Malteng, Dinkes Provinsi Maluku, Dinkes Kota Ambon, panitia,
fasilitator dan notulensi dengan menyebutkan nama, pengalaman menulis dan harapan mengikuti
kegiatan pelatihan menulis cerita terbaik (Human Interest Stories) dihari ini.
JENIS TULISAN
Caption
Laporan Kegiatan
Siaran Pers
Cerpen
Karya Ilmiah
Essay
Berita
Puisi
Observasi
Pengumpulam Data
Buku
Blog
Spot Radio
KONSEP 5W 1H
What (Apa) : Harus Aktual atau yang terjadi dan akan terjadi
When ( Kapan) : Kalau bersifat berita atau kegiatan perlu ditulis secara detail
Who (Siapa) : Walikota, Narasumber dan Penerima manfaat
Where (Di Mana ) : Dimana kegiatan diadakan
Why (Mengapa ) or with what : mengapa kegiatan ini dilakukan
How (Bagaimana) : proses kegiatan, harapan
Lokasi
a. Memahami program
b. Aspek keseimbangan gender
PROSES HIS
Pengamatan
Observasi : observasi tokoh yang akan diambil dan lokasi tokoh berada
Informasi Data : yang terkait dengan program yang akan dipakai atau tidak dalam penulisan,
disarankan data yang terbaru atau 1 tahun lalu maupun 2 tahun lalu sebagai pembanding
nantinya.
Wawancara
STRUKTUR HIS
Lead (Pendahuluan)
Issue ( Pengenalan Tokoh)
Action ( Informasi tentang program )
Impact ( Dampak program)
Conclusion (Kesimpulan)
WAWANCARA ANAK
Izin orang tua
Bangun suasana : aman dan nyaman
Mengunakan bahasa anak – anak yang mudah dimengerti
Tanpa diskriminasi
RENCANA PENULISAN
Topik / Tokoh
Lokasi
Alasan / Mengapa memilih topik ini
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
PELATIHAN MENULIS CERITA TERBAIK (HUMAN INTEREST STORIES)
EDUKASI KADER /RELAWAN
PROGRAM : PENGUATAN, PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN COVID 19
MELALUI PELIBATAN DAN EDUKASI MASYARAKAT DI MALUKU
(KOTA AMBON)
A. LATAR BELAKANG
Dimasa Pandemi COVID-19 layanan Posyandu sempat terhenti hal ini berdampak pada penurunan
cakupan imunisasi yang disebabkan oleh berbagai faktor yaitu, orang tua yang khawatir dan enggan
membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19, selain itu tantangan utama
di Kota Ambon masih rendahnya cakupan Imunisasi Rutin dibandingkan Vaksinasi COVID-19.
Masyarakat masih terpengaruh dengan maraknya misinformasi atau hoaks. Sehingga diperlukan
edukasi perubahan perilaku agar masyarakat mampu melaksanakan komunikasi perubahan perilaku
melalui komunikasi antar pribadi. Relawan atau Kader posyandu adalah orang yang bersedia,
mampu, dan memiliki waktu untuk melakukan berbagai kegiatan dimasyarakat. Kegiatan yang
diselenggarakan terkait dengan edukasi dan literasi untuk membangun pemahaman masyarakat.
Berdasarkan survey LAPPAN pada Bulan Mei 2022, “Pengalaman dalam mengakses Vaksin COVID-
19”, yang dilakukan secara daring dengan menggunakan Google Form, sekitar 85,8 % masyarakat
terpapar informasi hoax dan sekitar 68,0 % akses informasi didapat melalui media social. Kurangnya
pengetahuan edukasi dan literasi pada masyarakat itulah yang memicu perubahan perilaku pada
masyarakat yang enggan melakukan Imunisasi, hal ini merupakan masalah yang membutuhkan
kerjasama dan keterlibatan semua pihak agar terlibat secara masif memberikan edukasi dan literasi
kepada masyarakat terkait dengan Vaksin COVID1-19 dan Imunisasi rutin.
Perubahan Perilaku ( Behavior Comunication Change) merupakan teori yang memandu
penggunaan strategi komunikasi untuk perubahan dalam mempromosikan kesehatan. Hal ini
sejalan dengan pentingnya mengubah perilaku masyarakat untuk peduli terhadap upaya
pengendalian COVID-19 dan penyakit berbahaya lainya. Melalui Program Imunisasi dan Upaya
mengubah sikap serta perilaku masyarakat membutuhkan konsistensi dan strategi yang terukur.
Upaya mensosialisasikan secara masif pengetahuan terkait apa dan bagaimana pentingnya imunisasi
bisa menjadi dasar dan tolak ukur dalam membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya
melakukan Imunisasi dan vaksin COVID-19. Bila masyarakat sudah menyadari pentingnya Imunisasi
akan lebih mudah berpengaruh pada sikap masyarakat untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk
tindakan dan perubahan perilaku. Edukasi perubahan perilaku melibatkan kader atau relawan yang
berjumlah 160 orang yang terdiri dari 80 orang di kota Ambon, 80 orang di Maluku Tengah. Para
kader atau relawan akan dilatih oleh 8 pelatih, dimana 4 orang di kota Ambon dan 8 orang di Maluku
Tengah. Jumlah kader di Kota Ambon berjumlah 1,565 orang kader, yang tersebar di 10 Desa, 20
Kelurahan, 20 Negeri (setingkat desa) dengan 5 Kecamatan dengan jumlah puskesmas di Kota Ambon
berjumlah 22 buah. Para Kader atau relawan akan dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan
tentang strategi komunikasi perubahan perilaku, metode dan tata cara berkomunikasi yang
memberikan empati. Melalui pelatihan komunikasi perubahan perilaku diharapkan kader atau
relawan memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam melakukan komunikasi perubahan perilaku
kepada masyarakat. Kemampuan mengedukasi semua komponen masyarakat baik itu
perempuan,laki-laki, lansia dan anak-anak dengan ragam metode dan pengetahuan yang didapatkan
selama pelatihan.
B. OUPUT
1. Adanya pelaporan data dari Kader / Relawan Kota Ambon
2. Hasil Survey dari Kader / Relawan Kota Ambon
3. Adanya pelaporan data dari Trainers Kota Ambon ke tim LAPPAN
1 Juliana C.Kappauw 30
2 Sri Yuniar 18
3 Beatric Tayanan 20
Total 80 orang
JUMLAH
DATA V1 V2 BOOSTER BELUM IMUNISASI MR TOTAL
VAKSIN LENGKAP
JULI -
AGUSTUS
1.928 38.961 2.690 8.857 83 1.156 42.729