Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

HASIL WORKSHOP
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN POSYANDU
SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN AUD

OLEH

WARSINI, S.Pd.
KEBIJAKAN PROGRAM
BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL INFORMAL DAN NILAI BUDAYA
TAHUN 2014

OLEH :

BIDANG PNFI DAN NILAI BUDAYA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

A. PROGRAM DIKMAS
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal, meliputi :
1. Workshop Penyusunan Laporan Pendidikan Untuk Semua (PUS)
2. Sosialisasi Program Pendidikan Non Formal dan Informal
3. Orientasi Teknis Bagi Tutor Keaksaraan Fungsional (KF)
4. Bimbingan Teknis Program PNFI Bagi Penilik DIKMAS
5. Sinkronisasi Perencanaan Penyusunan Program Kerja 2015
6. Orientasi Teknis Bagi Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
7. Orientasi Teknis Bagi Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)
8. Orientasi Teknis Bagi Pendidik/Penguji Kursus
9. Orientasi Teknis Bagi Pengelola Kursus
10. Peringatan Hari Aksara Internasional
11. Evaluasi Program Pendidikan Nonformal dan Informal
12. Lomba Pengarusutamaan Gender
13. Workshop Perencanaan dan Pengganggaran Yang Responsif
Gender
14. Orientasi Teknis Bagi Penyelenggara Program KF
15. Sosialisasi Program PNFI bagi Organisasi Mitra
16. Orientasi Teknis Bagi Tutor Paket A
17. Orientasi Teknis Bagi Tutor Paket B
18. Orientasi Teknis Bagi Tutor Paket C
19. Orientasi Teknis Bagi Tutor Keaksaraan Usaha Mandiri
20. Pameran Lembaga PKBM
21. Koordinasi dan Sinkronisasi Program PKH
22. Sosialisasi Pelaksana Program PNFI
23. Koordinasi dan Sinkronisasi Pokja Badan Akreditasi Nasional
(BAN) Pendidikan Nasional se-Jawa Timur
24. Lomba HAI
25. Orientasi Teknis Bagi Pokja Badan Akreditasi Nasional (BAN)
Pendidikan Non Formal (PNF)
26. Workshop Perencanaan dan Penganggaran yang responsif
gender
27. Bimtek Bagi Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI)
28. Bimtek Bagi Forum PKBM
29. Bimbingan Teknis Bagi Forum PKBM
30. Bimtek Bagi Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia
Pendidikan Non Formal (HISPPI PNF)
31. Pameran Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
32. Lomba Peserta Didik Kursus
33. Lomba Kursus Berprestasi
34. Bimtek Penguatan Kelembagaan Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP)
35. Bimtek Penguatan dan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)
36. Bimtek Penguatan Kelembagaan Lembaga TBM
37. Sosialisasi Kelompok Kerja (POKJA) Badan Akreditasi Nasional
Pendidikan Non Formal (BAN PNF)
38. Pendataan Siswa dan Lembaga dan Lembaga Calon Peserta
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
39. Penyusunan Soal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
40. Penelaahan dan Perakitan Ujian Nasional Pendidikan
Kesetaraan (UNPK)
41. Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
42. Pengolahan Data dan Hasil Ujian Nasional Pendidikan
Kesetaraan (UNPK)
B. HIBAH 2014

 Bantuan Program Keaksaraan Fungsional :

 Pemberantasan Buta Aksara TINGKAT DASAR : 716 Lembaga,


Sebanyak 107.790 WB dengan satuan biaya @Rp. 360.000,-/
WB.

 Pemberantasan Buta Aksara TINGKAT LANJUTAN : 691


Lembaga,sebanyak 80.000 WB dengan satuan biaya
@Rp.460.000,-/ WB

 Bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup ( PKH ) : 200


lembaga, dengan satuan biaya @ Rp. 10.000.000,- /lembaga

 Bantuan Program Taman Bacaan Masyarakat ( TBM ) :

 300 lembaga, dengan satuan biaya Rp.


10.000.000,-/lembaga

 Bantuan untuk Hari Aksara Internasional (HAI ) :

 38 Kab/Kota, dengan satuan biaya Rp. 7.500.000,- per Kab./


Kota

 1 Kab/Kota sebagai Tuan Rumah Rp. 60.600.000,

 Honorarium Tim Pengajar PAUD @150.000,-/bulan x 1.340


Orang

 Honorarium Tim Pengelola TBM @ 150.000,-/bulan x 400


orang

PERSYARATAN PENGAJUAN DANA HIBAH APBD PROV. JATIM


TAHUN 2014

1. MENGAJUKAN USULAN PROPOSAL


2. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL DISESUAIKAN DENGAN
JUKNIS
3. LAMPIRAN DALAM PROPOSAL :
 REKOMENDASI DARI DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA SETEMPAT
 REKAPITULASI NAMA WB DENGAN USIA 15-59 THN (PER JENIS
KELAMIN & USIA)
 FOTO COPY REKENING BANK LEMBAGA YANG MASIH AKTIF
(BANK JATIM)
 FOTO COPY KTP (NOMOR INDENTITAS KTP SESUAI DENGAN
YANG TERTERA PADA REKENING BANK)
 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
 SURAT IJIN OPERASIONAL LEMBAGA YANG DIKELUARKAN
 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
 SURAT IJIN OPERASIONAL LEMBAGA YANG DIKELUARKAN OLEH
DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA SETEMPAT
 DIUTAMAKAN MEMPUNYAI NOMOR INDUK LEMBAGA (NILEM)
BAGI PKBM DAN NILEK BAGI LEMBAGA KURSUS

PERSYARATAN PENANDATANGANAN NPHD


DANA HIBAH APBD PROV. JATIM TAHUN 2014

1. Kwitansi rangkap 4 (empat) asli bermeterei cukup yang telah


ditandatangani dan distempel (Lembar 1, Pihak Pertama diberi
meterei 6000 dan lembar 2, Pihak Kedua Diberi Meterei 6000
ditandatangani dan distempel lembaga)

2. Foto copy Rekening Bank rangkap 4 (empat)

3. Foto copy KTP (NIK harus sama dengan yang tertera di rekening bank
lembaga/identitas)

4. Pakta Integritas dengan menggunakan kertas kop lembaga rangkap 4


(empat), lembar 1 diberi meterei 6000 ditandatangani dan distempel
lembaga

5. Foto copy Keputusan Gubernur rangkap 4 (empat)


C. PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
 Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Pendidikan
Nonformal
 Sosialisasi dan Pemasyarakatan Program PAUD
 Sosialisasi Pembentukan Layanan 10.000 Taman Posyandu

b. Pengembangan Manajemen PAUD


 Orientasi Teknis Bagi Pengelola Program PAUD

c. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian PLS


 Sosialisasi Pendidikan Karakter dan Pekerti Bangsa Bagi
Guru PAUD, TK dan Penyelenggara PNFI
 Workshop Peningkatan Keterampilan bagi Anak Putus
Sekolah
 Rakor Penyusunan Rencana Program Implementasi PKPB
dan Pengembangan Jejaring Kerja PKPB di 38 Kab/Kota se
Jawa Timur
 Workshop penyusunan naskah mendongeng budi pekerti
bagi Guru PAUD, TK dan SD
 Festival Mendongeng/bercerita Budi Pekerti Bagi Guru
PAUD, TK dan SD
 Workshop Penyusunan Naskah Fragmen Budi Pekerti
 Festival Penulisan Naskah dan Fragmen Budi Pekerti
 Sosialisasi Pendidikan Karakter dan Pekerti Bangsa Bagi
Mitra PNFI
 Orientasi Teknis PKPB Bagi Pengelola PKBM
 Orientasi Teknis PKPB Bagi Pendidik Kursus
TAMAN POSYANDU

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-3 TAHUN

Pengertian Pertumbuhan

 Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta


jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat.

Cara Pengukuran Pertumbuhan ( Tabel Berat )

 Mengukur tinggi badan dan berat badan

 Mengukur lingkaran kepala

 Memperhatikan bentuk tubuh

 Memperhatikan gigi

Pengertian Perkembangan

 Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang


lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa serta sosialissai dan kemandirian

Proses perkembangan tercakup unsur-unsur

 Berlangsung bertahap dan dalam waktu tertentu

 Dari kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih


sulit

 Anak menjalani proses pematangan dulu, bila saat kematangan


belum tiba, anak jangan dipaksa untuk meningkat pada tahap
berikutnya

 Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan

 Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan

 Setiap anak berkembang sebagai individu yang unik


Karakteristik Pertumbuhan - Perkembangan Anak Usia 0-3 tahun

• Merupakan masa peka dalam perkembangan sensori - motorik dan


emosi-sosial dasar.

• Mampu mengenali dunia melalui inderanya,

• Sangat aktif, penuh rasa ingin tahu, sangat cepat dalam belajar

• Menyentuh segala yang diraih dan eksplorasinya untuk proses


belajar.

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0-3 tahun

Tahap pertumbuhan & perkembangan anak 0-1 th

A. Tahap pertumbuhan dan perkembangan usia 0-3 bulan


o Refleks menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan
o Mengangkat kepala setinggi 45o
o Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
o Melihat dan menatap wajah anda
o Menegakkan kepala saat ditelungkupkan
o Tengkurap
o Berguling ke kanan dan ke kiri
o Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
o Suka tertawa keras
o Bereaksi terkejut terhadap suara keras
o Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
o Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak
B. Tahap pertumbuhan dan perkembangan usia 3-6 bulan

o Berbalik dari telungkup ke telentang


o Mengangkat kepala setinggi 90o
o Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
o Duduk dengan bantuan
o Tengkurap dengan dada diangkat dan tangan menopang
o Menggenggam pensil
o Memasukkan benda kedalam mulut
o Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain
o Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
o Mengulurkan kedua tangan untuk digendong
o Merespon dengan gerakan tangan dan kaki
o Memegang tangannya sendiri
o Berusaha memperluas pandangan
o Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
o Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
o Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri
C. Tahap pertumbuhan dan perkembangan usia 6-9 bulan
o Duduk (sikap tripoid – sendiri)
o Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
o Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
o Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
o Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda saat
yang bersamaan
o Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
o Meremas
o Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata.
o Mulai menirukan ucapan
o Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
o Bermain tepuk tangan/ciluk ba
o Bergembira dengan melempar benda
o Makan kue sendiri

Tahap pertumbuhan & perkembangan anak 1-2 th

A. Tahap pertumbuhan dan perkembangan usia 12-18 bulan

o Berdiri dan berjalan sendiri tanpa berpegangan


o Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
o Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak
o Meniru garis vertikal
o Membuat coretan bebas
o Berjalan mundur 5 langkah
o Menyebut nama sendiri dan orang-orang yang dikenal
o Memasukkan kubus di kotak
o Menumpahkan benda-benda dari wadah
dan memasukkannya kembali
o Memegang gelas dengan dua tangan
o Mengenal beberapa warna primer (merah, biru, kuning)
o Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak
bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik
tangan ibu
o Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
o Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
B. Tahap pertumbuhan & perkembangan usia 18-24 bulan

o Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik


o Berjalan tanpa terhuyung-huyung
o Bertepuk tangan, melambai-lambai
o Menumpuk 4 buah kubus
o Menyobek kertas
o Meniru garis vertikal dan horizontal
o Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
o Menggelindingkan bola kearah sasaran
o Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
o Mulai memahami gambar wajah orang
o Mulai memahami prinsip milik orang lain
o Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
o Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
o Berjalan naik tangga sendiri
o Lompat ditempat dengan kedua kaki secara bersamaan
o Berdiri satu kaki
o Berjalan diatas garis
o Meronce manik-manik
o Memegang gunting dan kertas
o Dapat bermain dan menendang bola kecil
o Dapat mengenal benda dan kegunaannya
o Mengerti pertanyaan “apa” dan “dimana”
o Mendengarkan cerita
o Mencorat – coret pensil pada kertas

Tahap pertumbuhan & perkembangan anak 2-3 th

Tahap pertumbuhan dan perkembangan usia 2-3 tahun


o Bicara dengan baik menggunakan tiga kata
o Membuat kalimat penolakan
o Membaca do’a
o Mencuci tangan dan mengeringkannya
o Mulai belajar toilet training
o Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
o Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda
atau lebih
o Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta
o Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
o Melepas pakaiannya sendiri
 Penyusun : Nur Ainy Fardana & Boedihermawati Angkie

Sumber :

Berk, Laura E. (2009) Child Development. 5th ed. Allyn and Bacon : Boston.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar

Permendiknas No 58 Tahun (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan
Nasional

Direktorat Pengembangan Ketahanan Keluarga BKKBN (2009). Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh
Kembang Anak
BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK USIA 0-3 TAHUN

Media interaksi orang tua dan anak

Anak balita dapat tumbuh dengan baik bilamana keluarga terutama orang
tuanya dapat mengasuh dan mendidik dengan baik

Alat/media Interaksi

Semua jenis alat bantu dan cara yang dapat di pergunakan oleh orang tua /
keluarga untuk merangsang dan mendorong proses belajar anak dengan
cara yang tepat dan menyenangkan

Contoh : Anak Umur 6 Bulan – 2 Tahun

Diajak:

Bicara

Bermain

Bernyanyi

Mendengarkan musik

Bercerita

Melihat-lihat buku gambar

Manfaat Alat/Media Interaksi

Dapat langsung mempengaruhi panca indera dan otot-otot badan


serta gerakan anak

Memberikan kebebasan dan kesempatan untuk mendapatkan


pengalaman baru

Mengembangkan kemampuan intelektual, kreatifitas, serta raa


ingin tahu

Mengakrabkan hubungan antara orangtua / keluarga dengan anak


Jenis-jenis media interaksi
• Kegiatan bermain dan alat permainan

Dengan bermain anak belajar berbagai keterampilan

• Dongeng dan cerita

Dengan dongeng dan bercerita anak dapat meningkatkan perkembangan


bahasa, pembendaharaan kata, penerapan sopan santun, moral, dan
keakraban hubungan orangtua dan anak

• Musik lagu / nyanyian dan gerak

Dengan musik anak menjadi senang dan tenang

7 Aspek Perkembangan (BKB)


1. Gerakan kasar

2. Gerakan halus

3. Komunikasi pasif

4. Komunikasi aktif

5. Kecerdasan

6. Menolong diri sendiri

7. Tingkah laku sosial

5 Aspek Perkembangan Balita (TP)


1. Nilai dan moral agama

2. Fisik

3. Bahasa

4. Kognitif

5. Sosial emosional

Gerakan Kasar

• Gerakan yang dilakukan dengan melibatkan sebagian besar otot


tubuh dan biasanya memerlukan tenaga

Contoh :

 merangkak , Berjalan, Berlari, Melompat, Naik turun tangga


Gerakan halus
• Gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan hanya
melibatkan sebagian kecil otot tubuh tetapi perlu memusatkan perhatian
(kerjasama) mata dengan anggota badan (tangan dan kaki)

Contoh :

1. Menggenggam
2. Memasukkan benda kedalam lubang
3. Meniru membuat garis
4. Menggambar
5. Melipat
6. Menggunting

Komunikasi Pasif
• Kesanggupan mengerti isyarat dan pembicaraan orang lain

Contoh :

 Menengok ke sumber suara


 Mengerti kalimat sederhana
 Senang mendengarkan cerita
 Dapat melaksanakan perintah dari yang sederhana hingga yang lebih sulit

Komunikasi aktif
Kemampuan menyatakan perasaan, keinginann dan keluhan baik melalui tangisan,
gerakan tubuh / isyarat maupun kata-kata

Contoh :

 Menangis

 Mengucapakan kata-kata yang mempunyai arti

 Menyebutkan nama

 Menyusun kalimat

 Bertanya
Kecerdasan
Cepat tanggap, cepat paham, mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
menyelesaikan masalah sesuai dengan usia dan di harapkan mempunyai banyak
gagasan

Contoh :

• Membedakan anggota keluarga dan orang lain

• Mampu menyamakan dan memasangkan benda yang serupa

• Menyusun menara gelang

• Mengenal dan memasangkan gambar-gamabr yang telah di kenal

Menolong diri sendiri


 Kemampuan dan keterampilan seorang anak untuk dapat melakukan sendiri
kegiatan sehari-hari untuk diri sendiri

Contoh :

 Menyuapkan makanan ke mulut

 Minum dari cangkir

 Latihan membuka baju

 Latihan mencuci tangan

TINGKAH LAKU SOSIAL (Bergaul)


Kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga maupun
dengan orang lain

Contoh :

Tersenyum secara spontan kepada orang lain

Mengenali diri sendiri

Bermain dengan anak-anak lain

Bermain darama (pura-pura)

Menunjukkan perhatian pada perbedaan jenis kelamin


HAL YANG PERLU DILAKUKAN KEPADA ANAK
1. Memberikan anak tanggung jawab dengan tindakan yang sesuai dengan usiannya.

2. Memberi tugas rumah untuk dilakukan tiap hari berdasarkan kecakapan khususnya. Pujilah
jika anak melakukannya dengan baik. Ber anak tugas baru yang mudah (sesuai kemampuan)

3. Memberikan keranjang atau kotak khusus untuk menyimpan barang-barangnya.

4. Mengajari anak memelihara mainan dan membereskannya kembali setelah dipakai.

5. Memberitahu anak mengenai hal yang diharapkan darinya, tetapkan standar yang jelas.
Perkuatlah dengan pernyataan: Tolong letakkan baju yang di lantai ke dalam keranjang
pakaian, sayang, agar kamar ini menjadi bersih dan nyaman.

6. Memberitahu anak tentang: tanggung jawabnya dan keputusan yang bisa dipilih sendiri.
Hargai niatnya dan tentukan batas-batas yang jelas dengan tujuan mengajarkan anak untuk
menahan diri

7. Mengganti tugas-tugas yang sulit menjadi rencana bertingkat yang sederhana, sehingga anak
tidak menyerah dan merasa gagal. Anak bisa berhasil menyelesaikan satu tingkatan pada
waktu lalu pindah pada yang berikutnya.

8. Tetaplah membarikan dorongan positif. Kata “Lakukan” akan lebih berhasil daripada kata
“Jangan (lakukan)”. Anak kecil senang bergerak dan tidak suka diam.

9. Jika anak melakukan sesuatu yang salah atau tidak dapat diterima, katakan dengan tegas
namun tenang bahwa bukan begitu cara berperilaku dan katakan alasannya.

10. Mengakui kesalahan jika bersalah akan anak pelajari dari tindakan orang dewasa. Misalnya:
orang dewasa menuduh anak memecahkan gelas, namun ternyata tuduhan tersebut salah.

11. Menghibur anak jika menangis, jangan mengabaikannya. Menagis adalah cara anak
mengatakan bahwa ada yang salah namun anak tidak memiliki perbendaharaan kata untuk
mengunhkapkannya.

12. Upaya apa yang dilakukan agar anak memiliki rasa harga diri dan jujur?
13. Upaya apa yang dilakukan agar anak mendengarkan dan menghormati orangtua?
14. Upaya apa yang dilakukan agar anak memahami petunjuk yang mudah/sederhana?
15. Upaya apa yang dilakukan agar anak berperilaku yang menyenagkan?
BERMAIN APE UNTUK
Anak Usia 0 – 2 TH
Apakah Bermain...?
Bermain :
Suatu aktivitas yang langsung, spontan di mana seorang anak
berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya,
dilakukan dengan senang (gembira), atas inisiatif sendiri,
menggunakan daya khayal (imaginatif), menggunakan panca
indera, dan seluruh anggota tubuhnya.
Mengapa Anak Bermain ?
 Anak bermain untuk memperoleh sesuatu dengan cara
bereksplorasi dan bereksperimen tentang dunia di sekitarnya
dalam rangka membangun pengetahuan sendiri (self
knowledge)
 Physical knowledge
 Logico math knowledge Self knowledge
 Social knowledge
Bermain dilakukan :
- Atas inisiatif anak
- Atas keputusan anak
- Dengan dukungan orang dewasa
Bagaimana Anak Bermain ?
1. Anak bermain sesuai dengan tahapan perkembangan dan
pola pikir anak dalam mengungkapkan perasaannya,
berdasarkan pengertiannya sendiri
2. Atas inisiatif anak
3. Atas keputusan anak
4. Dengan dukungan guru/Pendidik/Orang tua/Orang Dewasa

APA Manfaat Bermain ?


1. Anak termotivasi dari dalam dirinya sendiri, mereka bermain
dengan nyaman, tidak ada seorangpun yang meminta mereka
melakukan sesuatu, mereka melakukannya sendiri
2. Mereka bermain bebas dari tekanan diluar dirinya
3. Bermain itu dilakukan seperti dalam hidup yang
sesungguhnya
4. Bermain lebih ditujukan pada proses bukan hasil
5. Permainan didominasi oleh anak, orang dewasa berperan
sebagai pendamping
6. Anak terlibat dengan aktif dalam permainan tersebut

Yg perlu diperhatikan orang dewasa


agar permainan tersebut membuat anak belajar (bukan hanya sekedar bermain) dan
dapat membangun kemampuan berpikirnya

1. Bagaimana anak menghubungkan hal-hal yang baru diketahuinya dengan


pengetahuan yang sudah dia miliki dalam proses bermain.
2. Anak merasa mampu.
3. Permainan tersebut harus dapat dikontrol anak. Permainan yang terlalu mudah
-> membuat anak merasa bosan.
4. Anak menikmati permainan. Hal ini dapat terjadi jika anak yang memilih sendiri,
hendak bermain apa dan menentukan apa yang dilakukannya

Rangsangan Pendidikan Janin dalam Kandungan


 Pada akhir bulan ke 4 usia kandungan, Allah SWT mengutus malaikat untuk
meniupkan “roh/nyawa” ke dalam janin (hadits)
 Menurut para ahli sejak awal bulan ke 5, bayi dalam kandungan sudah bisa
mendengar suara-suara dari luar sehingga pendidikan sudah bisa dilakukan.
 Pendidikan dalam kandungan dapat dilakukan melalui musik, belaian, dan
suara-suara lembut lainnya.
 Pendidikan dalam kandungan dapat dilakukan oleh orang tua secara bertahap,
berulang, konsisten.

Cara Bermain Anak Usia 0-2 thn


 Anak usia 0-2 tahun kemampuan bermainnya masih pada tahap sensorimotor,
yaitu melalui interaksi dengan benda-benda disekitarnya yang dapat
merangsang gerakan tubuh dan anggota badan serta panca inderanya.
 Kegiatannya juga dapat dilakukan dengan melatih berceloteh, merangkak,
berjalan, berlari, membedakan warna, mengenal nama-nama benda atau
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan dan usia masing-masing anak.
1. Usia 0-1 bulan
 Bulan pertama kehidupan bayi adalah awal adaptasinya dengan dunia baru
yang sangat berbeda dengan lingkungan dalam kandungan
 Secara bertahap bayi akan memakai kelima inderanya, bulan pertama bayi
memahami pendengarannya. Mata belum berfungsi dengan baik tetapi ia
dapat melihat wajah ibunya, mempelajarinya & menirukan ekspresi wajah
ibu.

Kegiatan yang dilakukan orang tua adalah :


- Memandikan bayi
- Pijat bayi dengan lotion bayi, setiap mau memandikan atau sesudah mandi

2. Usia 1-4 bulan


 Pada usia ini bayi mulai menggerakkan seluruh anggota tubuhnya
 Bayi usia ini dapat mengamati & mendengar, dapat melihat benda-benda
dengan warna kontras
 Setelah mengamati berkembang, dia mulai menggerakkan tangannya &
mengamati dengan seksama

Kegiatan yang dilakukan orang tua :

- Main kerincingan

- Angkat & lihat, anak tengkurap dialasi kasur

- Lantai & cermin, anak terngkurap menghadap cermin


3. Usia 4-8 bulan N

 Bayi mulai dapat meraih benda atau mainan yang diberikan kepadanya,
mengamati & kemudian memainkannya

 Bayi mulai lebih menikmati mainan yang digantungkan & berputar diatas
tempat tidurnya

 Bulan-bulan berikutnya bayi lebih mengembangkan kemampuan memainkan


benda seiring dengan berkembangnya otot-otot motorik kasar (kemampuan
memegang benda)

Kegiatan yang dilakukan

 Memukul-mukul benda

 Memegang-megang benda di 2 tangan, menjatuhkan benda

 Tepuk tangan

 Cilukba

 Berhadap-hadapan dengan orang dewasa sambil tengkurap

 Botol air goyang

 Eksplorasi bola

 Beri kaus kaki lucu

4. USIA 8-12 bulan


 Pada usia ini kemampuan bayi terus berkembang, dia mempelajari dunia
disekitarnya dengan mendengar, melihat, memegang, selain dengan telinga,
mata, tangan, dia mulai memakai mulutnya, sesuatu yg diketahui akan
dimasukkan mulutnya.
 Memindahkan benda dari 1 tangan ke tangan yg lain
 Mulai takut pada orang asing
Kegiatan dan Alat Permainan Edukatif (APE):
- Berikan buku bunyi
- Berbagai macam mainan dari karet yg berbunyi
- Meremas
- Ciplak cipluk
- Ublek
- Main gendang
- Keranjang & macam-macam benda bertekstur lengket-lengket
5. USIA Usia 12-18 bulan
 Pada usia ini bayi mulai memperhatikan sebab akibat
 Mulai mengenal nama-nama benda, memisahkan benda-benda sesuai
namanya
 Mulai menghubungkan benda-benda dengan kegiatan : minum dengan
gelas, menaruh benda pada tempatnya, tidak dimulut
 Mulai timbul kegiatan meniru

Kegiatan dan Alat Permainan Edukatif (APE):

- Memandikan boneka

- Tuang isi dengan air

- Pulau mengapung

- Mencuci meja

- Pilih-pilih kotak/Kotak cocok

- Pergi belanja

6. USIA 18-24 bulan


 Bayi mulai memikirkan tentang menyelesaikan masalah, mulai menghubungkan
gerak fisik dengan berfikirnya
 Melatih alasan-alasan gerak seperti lari, melompat, jungkir balik
 Perkembangan motorik halus, anak sudah mulai bisa menggambar, melukis,
menjahit sederhana, permainan membangun lainnya
Kegiatan dan Alat Permainan Edukatif (APE):
- Main pasir dengan bak pasir, corong, sekop, ember
- Tenggelam atau mengapung, bak plastik isi air dan letakkan alat-alat lainnya
- Melukis
- Mendongeng membacakan buku cerita

Contoh Kegiatan Pengasuhan Bersama

No Kegiatan Anak Contoh Alat/Bahan yg disiapkan

1. Bermain mimik muka … Ekspresi wajah ibunya dengan


berbagai mimik muka
2. Bermain cilukba … Kain atau sapu tanga, ngumpet
dengan tabir

3. Bermain kerincingan … Kerincingan kaleng diisi batu


kecrekan

4. Bermain jari tangan … Jari tangan ibunya di main-


mainkan

5. Bermain cermin … Biarkan anak berlama-lama


bercermin

No. Kegiatan Anak Contoh Alat/Bahan yg disiapkan

6. Bermain bola … Bola untuk dilempar, dikejar,


ditendang

7. Cit cit bolaku bunyi … Bola-bola kecil yang bila dipijit


berbunyi

8. Meremas & merobek … Kertas bekas, kantong kresek


(plastik)

9. Menjumput benda … Benda-benda kecil untuk


dimasukkan kaleng botol

10. Melatih anak makan … Makanan, sendok, piring


plastik/kaleng

11. Mengisi & mengosongkan … Wadah & benda/biji-bijian yang


bisa diisikan ke dalam wadah &
dikosongkan

No. Kegiatan Anak Contoh Alat/Bahan yg disiapkan

12. Bermain mobil-mobilan … Mobil-mobilan plastik yang bisa


ditarik/didorong

13. Bermain musik … Kaleng, benda-benda yg bisa di


tabuh

14. Lompat tali … Tali/kapur tulis untuk membuat


batas lompatan

15. Dst -
Dengan Pengasuhan Bersama diharapkan mendorong orang tua untuk melanjutkan di
rumah masing-masing setiap hari.

Tugas kader/pendidik dalam Pengasuhan Bersama adalah sebagai fasilitator.

Biarkan proses main anak berjalan secara alami, dengan cara ini berarti kita
telah memfasilitasi anak guna mengoptimalkan potensi perkembangannya “
IMPLEMENTASI PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat )
DAN GIZI BAGI BALITA DI TAMAN POSYANDU

 PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS)

SEKUMPULAN PERILAKU YG DIPRAKTIKKAN ATAS DASAR KESADARAN SEBAGAI HASIL


PEMBELAJARAN, YG MENJADIKAN SESEORANG ATAU KELUARGA DAPAT MENOLONG
DIRI SENDIRI DI BIDANG KESEHATAN & BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN MASYARAKATNYA

10 INDIKATOR PHBS RT

1.PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH NAKES

2. ASI EKSKLUSIF

3. MENIMBANG BAYI DAN BALITA

4. KETERSEDIAAN AIR BERSIH

5. CUCI TANGAN PAKAI SABUN

6. PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

7. PEMBERANTASAN JENTIK

8. MAKAN BUAH DAN SAYUR TIAP HARI

9. AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI

10.TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH

MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DI SEKOLAH

• Cuci Tangan dengan Air Bersih yang mengalir dan Sabun;

• Jajan di Kantin Sekolah

• BAB dan BAK di JambanBAB dan BAK di Jamban

• Buang Sampah di Tempatnya

• Berolahraga;

• Mengukur Tinggi dan Berat Badan

• Memeriksa Jentik Nyamuk

• Tidak Merokok di Sekolah


IMPLEMENTASI

PHBS DI TAMAN POSYANDU


10 INDIKATOR PHBS RT

1.PERTOLONGAN PERSALINAN

OLEH NAKES

2. ASI EKSKLUSIF

3. MENIMBANG BAYI DAN BALITA

4. KETERSEDIAAN AIR BERSIH

5. CUCI TANGAN PAKAI SABUN

6. PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

7. PEMBERANTASAN JENTIK

8. MAKAN BUAH DAN SAYUR TIAP

HARI

9. AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI

10.TIDAK MEROKOK DI DALAM

RUMAH

• Cuci Tangan dengan Air Bersih yang mengalir dan Sabun;

• Jajan di Kantin Sekolah

• BAB dan BAK di JambanBAB dan BAK di Jamban

• Buang Sampah di Tempatnya

• Berolahraga;

• Mengukur Tinggi dan Berat Badan

• Memeriksa Jentik Nyamuk

• Tidak Merokok di Sekolah


ANAK CENDERUNG UNTUK MENIRU APA YANG DILIHAT, DIDENGAR DAN YANG
DILAKUKAN OLEH ORANG TUA

MELAKUKANN
MEMBERI YA TERUS
KAN MENERUS
MENJADIKAN
KEBIASAAN

MENJADI MEMBENTUK
AGENT OF PERILAKU
CHANGE SEHAT

IMPLEMENTASIPHBS DI TAMAN POSYANDU, meliputi kegiatan :

1. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN


2. MEMBERSIHKAN KOTORAN DAN MEMBUNUHKUMAN
3. MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT, DIARE,KECACINGAN, ISPA & PENYAKIT
KULIT
4. Membuang sampah ditempatnya
5. Melatih buang air besarDan buang air kecil
6. BERAKTIFITAS FISIK
7. KEBERSIHAN PRIBADI
8. KANTIN/JAJANAN SEHAT

9. UNTUK ORANG TUA BALITA, :

a. MEMBERI BAYI ASI EKSLUSIF (Berikan ASI saja sampai 6 bulan , tanpa
memberikan tambahan atau makanan lain )

b. MENIMBANG BALITA SETIAP BULAN ( UNTUK MEMANTAU


PERTUMBUHAN BALITA SETIAP BULAN )
STATUS GIZI ANAK

Perhitungan BB ideal :

Pada anak = (8+2n)

n = umur dalam tahun

Pada bayi = (n : 2) + 4

n = umur dalam bulan

KEBUTUHAN GIZI BALITA USIA 0 – 2 TAHUN

Zat Gizi Berat & Tinggi Kelompok Umur


Badan
0 – 6 Bulan 7 – 11 Bulan 1 – 3 Tahun

Berat Badan 6 Kg 8,5 Kg 12,0 Kg


Tinggi Badan
60 Cm 71 Cm 90 Cm

- Energi 550 kkal 650 kkal 1.000 kkal


- Protein 12 gr/kg BB 16 gr/kg BB 25 gr
- Vit A (RE) 375 400 400
- As Folat (ug) 65 80 150
- Kalsium (mg) 200 400 500
- Zat Besi (mg) 0,3 10 7
- Yodium (mg) 90 120 120

GIZI SEIMBANG UNTUK BALITA USIA 0 – 2 TAHUN

Masalah terkait dengan gizi (makanan) yang sering timbul

1. Bayi sering bangun malam.


2. Bayi sering menangis  bukan berarti ASI
tidak cukup.

3. ASI sedikit atau kurang.

4. Pemberian MP – ASI terlalu dini.

5. Pemberian MP – Asi terlambat.

6. Sembelit (konstipasi).

7. Mulai sulit makan.

POLA HIDUP BERSIH

1. Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan.  agar bayi dapat


terhindar dari penyakit.

2. Kebersihan tubuh.  mandikan bayi


minimal 2 kali/hari

3. Kebersihan gigi dan mulut  bersihkan


permukaan gigi dan gusinya.

4. Cukup tidur.  tahun I = 75 % waktu


untuk tidur (16 – 2o jam).

Usia Tidur Siang Tidur Malam Total Waktu

0 – 1 bulan + 7,5 jam + 8,5 jam 16 jam

3 bulan + 5 jam + 10 jam 15 jam

6 bulan + 4,5 jam + 10 jam 14,5 jam

9 bulan + 3 jam + 11 jam 14 jam

12 bulan + 2,5 jam + 11 jam 13,5 jam

C. AKTIVITAS FISIK

1. Aktivitas Bayi 0 – 6 bulan :

 stimulasi berkaitan dengan panca indera dan motorik


misal :

- mengangkat kepala dalam posisi ditengkurapkan.

- menggapai dengan 1 tangan dlm posisi tengkurap.

- mengangkat badan dengan tangan lurus (push-up).

2. Aktivitas Anak Usia 6 Bulan – 2 Tahun. 


misal :

- permainan : cilukba, dorong-dorongan,

panjat bantal, menggulirkan bola, dsb

D. PEMANTAUAN BERAT BADAN IDEAL

 Anak yang sehat bertambah umur bertambah BB dan TB.


 Dipantau melalui Kartu Menuju Sehat (KMS).
Konsep Dasar Taman Posyandu
Latar Belakang

• Terdapat 2.744.132 anak usia dini ( 68,22%) yang belum mendapatkan


layanan Paud.

• Terdapat 1.278.206 anak usia dini yang sudah mendapat layanan paud,
namun masih bersifat parsial.

• APK anak usia 0-2 tahun baru mencapai 7,41%

• Pergub 63/2011 tentang Pengembangan Anak Usia Dini.

DEMOGRAFI JAWA TIMUR

• Jml Penduduk = 37.476.011

• Jml Anak usia 0-6 tahun = 4.022.338

• Jml Kab = 29

• Jml Kota = 9

• Jml Kec = 662

• Jml Kelurahan = 785

• Jml Desa = 7.721

Taman Posyandu

Posyandu yang diberi tambahan layanan Paud dan BKB.

Posyandu yang dipilih adalah Purnama dan mandiri

KLASIFIKASI POSYANDU : Pratama : 4.136 ( 9,07%

Madya : 18.533 (40,64%)

Purnama : 21.041 (46,14%)

Mandiri : 1.893 ( 4,15%)

Pengertian POSYANDU

• Merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan, yang dikelola


oleh Kader, sasarannya adalah seluruh masyarakat. Adapun sasarannya
meliputi bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu
menyusui, serta Pasangan Usia Subur (Buku Pegangan Kader Posyandu-> Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2009).
Pengertian PAUD

“PAUD adalah suatu UPAYA PEMBINAAN yang ditujukan kepada anak SEJAK LAHIR
SAMPAI DENGAN USIA 6 TAHUN yang dilakukan melalui PEMBERIAN RANGSANGAN
PENDIDIKAN untuk membantu PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI DAN
ROHANI agar anak memiliki KESIAPAN DALAM MEMASUKI PENDIDIKAN LEBIH
LANJUT” (UU no 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas)

Pengertian BKB

Adalah gerakan masyarakat yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan


dan keterampilan orangtua dalam pembinaan tumbuhkembang anak umur 0
sampai 5 tahun.

Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.

• Adalah pengembangan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman


untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait
secara simultan dan sistematis. Hal tersebut meliputi berbagai aspek
pengembangan fisik dan non fisik, agar anak dapat tumbuh kembang sebagai
anak yang sehat, kuat, cerdas, ceria, dan berbudi luhur. Pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini secara fisik, mental, emosional, dan sosial
dipengaruhi oleh pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi, pendidikan,
stimulasi mental, dan pshikososial (Bappenas 2009; Pedoman Umum Paud
Holistik Integratif).

Kebutuhan Esensial Anak

• Gizi

• Kesehatan

• Rangsangan Pendidikan

• Pengasuhan dan Perawatan

• Perlindungan

Kegiatan Taman Posyandu

• POSYANDU : Sebulan Sekali

• PAUD : Seminggu 1-3 Kali

• BKB : Sebulan 1-2 kali


Sasaran (peserta didik)

• 0-2 tahun

• Jika di lokasi tsb belum ada kelompok bermain, 0-4 tahun.

• Jika di lokasi tsb belum ada TK, 0-6 tahun.

Pengelolaan Taman Posyandu

• Asisten Bidang Kesra sebagai koordinator

• SKPD terkait :

• Dinas Kesehatan (pembinaan gizi dan pemeliharaan kesehatan)

• Dinas Pendidikan (Pembinaan Program PAUD)

• BKKBN/BPPKB (Pembinaan BKB dan perlindungan anak)

• Bapemas (Pembinaan Tempat Kegiatan)

• Dll

Peran PKK

• Provinsi (pemrakarsa, pengembangan program, TOT, )

• Kabupaten/kota (pembinaan lapangan, pelatihan kader, mengkoordinasikan


kegiatan di tingkat kab/kota)

• Kecamatan (pembinaan lapangan)

• Desa (pelaksana program)

Layanan Tambahan

• Di dalam Taman Posyandu dapat ditambahkan program ketrampilan praktis-


ekonomis yang dibina dinas Koperasi/Disperindag/atau instansi/lembaga lain
yang relevan, untuk meningkatkan ekonomi warga masyarakat peserta
program.

• dapat ditambahkan juga program pendukung berupa Taman Bacaan


Masyarakat dengan sasaran orangtua peserta didik.

Target

• Target Jangka Panjang : seluruh Posyandu menjadi Taman Posyandu

• Jangka Pendek : akhir 2013 telah terbentuk 10.000 Taman Posyandu.


Strategi

• Merata :

setiap desa/kelurahan minimal terdapat satu Taman Posyandu.

• Semua untuk Satu:

semua sumberdaya yang relevan dimanfaatkan untuk kepentingan pembentukan


dan pembinaan Taman Posyandu.
PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
anak usia 0 – 2 tahun

Rencana Pembelajaran , melalui :

1. Menu generik

Berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan


pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi
perkembangan yang dimiliki oleh setiap anak

2. Permendiknas 58

Standar tingkat pencapaian perkembangan/menu generik harus menjadi acuan


dalam pembuatan kurikulum, prinsip belajar, penataan lingkungan belajar,
penyediaan bahan material, dan program belajar anak harus merujuk pada standar
yang sudah ditetapkan.

• Namun untuk pendekatan pembelajaran dapat dipilih oleh masing-masing


lembaga.

• Dalam pelaksanaan akan terjadi perbedaan-perbedaan karena perbedaan


bentuk layanan PAUD, penggunaan waktu, kelompok usia yang dilayani dan
kondisi lembaga

1. PENETAPAN KURIKULUM LEMBAGA

BERDASARKAN PADA : VISI- MISI-TUJUAN lembaga

PENGERTIAN PERENCANAAN

 Menggambarkan aktivitas secara keseluruhan sebelum kegiatan yang


sesungguhnya dilaksanakan
 Gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran
 Perencanaan yang baik = 50% keberhasilan
 Gagal merencanakan = merencanakan kegagalan
 Sebagai acuan bagi pendidik dalam mengelola pembelajaran
Konsep Pengembangan Kurikulum

• Kurikulum PAUD menggunakan pendekatan holistic curriculum mencakup


semua aspek perkembangan
• Proses belajar dilaksanakan secara integrated learning mencakup semua
konsep pengetahuan (bahasa, matematika, sains, ilmu sosial, seni)
• Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT

PROGRAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Langkah 1
mengetahui usia anak
Menetapkan tahap perkembangan

• Memahami tahap perkembangan kelompok anak (lihat menu generik/standar


tingkat pencapaian perkembangan)

• Perhatikan tabel tahap perkembangan

• Contoh tingkat pencapaian perkembangan anak usia 1 - < 18 bulan( lihat di


permendiknas 58 )

Langkah 2 :

MEMBAGI INDIKATOR PERKEMBANGAN DALAM SATU TAHUN AJARAN

 Pemetaan indikator dalam 1 tahun


 Tetapkan sebaran berdasarkan indkator perkembangan. Semua indikator dari
setiap aspek perkembangan dibagi dalam 12 bulan (1 tahun).
Contoh : untuk anak usia 4 Th

PELAKSANAAN KURIKULUM

Pembiasaan

• Nilai-nilai agama dan moral

• Sosial Emosional

Pengembangan Kemampuan dasar

• Kognitif

• Bahasa

• Fisik/Motorik
Program Tahunan

No Uraian Kegiatan Waktu Kegiatan Penunjang/


Pelaksanaan keterangan
1 Stimulasi pendidikan
2 Pemeriksaan Kesehatan Umum
3 Pemeriksaan Kesehatan Gigi
4 Pemberian makanan tambahan
5 Pembinaan ke orangtua (parenting
education)

Langkah : Penyusunan Rencana kegiatan harian

1. Menuliskan identitas rencana (tema, kelompok usia, sentra/kegiatan,


pertemuan ke..)

2. Menuliskan tujuan pembelajaran

3. Menuliskan konsep pengetahuan/materi pembelajaran

4. Menyusun kegiatan pembelajaran (Pijakan lingkungan, pijakan sebelum main,


pijakan selama main, pijkan setelah main)

5. Menuliskan bahan/alat/media yang diperlukan

6. Metode

7. Alat evaluasi

Menetapkan tujuan pembelajaran

• Setiap kelompok usia memiliki banyak aspek perkembangan (terpadu dan


berkesinambungan)

• Pilih 1 atau 2 indikator dari setiap aspek perkembangan

• Jadikanlah indikator yang terpilih sebagai tujuan pembelajaran

Rencana Pembelajaran untuk anak usia 0 – 2 tahun

• Disebut pengasuhan bersama

• Kader menyiapkan APE di tikar atau karpet yang telah disiapkan.


• Anak kelompok usia 0-1 tahun masih berada dalam tahapan sensorimotor,
yaitu melalui interaksi dengan benda-benda, anggota badan serta inderanya.

• Untuk anak usia 1-2 kegiatan main lebih banyak pada main sensorimotorik dan
mulai muncul awal main peran.

• Pembelajaran di kelompok ini tidak membutuhkan jadual rinci, para orangtua


mengasuh anak bersama-sama, dan membiarkan anak memilih APE yang
tersedia atau memilihkan.

• Kegiatan main dapat dilakukan sendiri, berdampingan atau bersama anak lain.

• Stimulasi dapat dilakukan dengan melatih anak berceloteh, merangkak,


berjalan, berlari, membedakan warna, mengenal nama-nama benda, atau
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan dan usia masing-masing anak

• Seluruh aktifitas dilakukan agar anak melakukan kegiatan secara aktif untuk
merangsang otaknya agar bekerja

• Kader bertugas sebagai fasilitator

Contoh RP untuk anak usia 0 – 2 tahun


Alat dan sarana prasarana yang disiapkan:

• Karpet

• Bentuk-bentuk geometri/balok dari bola kain

• Kerincingan

• Bola-bola

• Lego besar

• Boneka

• Mobil-mobilan plastik beraneka warna

Contoh RKH untuk anak usia 1 – 2 tahun

Menyiapkan Alat, Bahan, Media :

 Alat bahan sesuai rencana kegiatan main (rencana pembelajaran)

 Contoh untuk tema: Buku

 Aneka buku (buku tulis, buku gambar, buku cerita)

 Buku cerita berbagai ukuran, dan bentuk

 Peralatan tulis

 Kartu Perpustakaan

 Rak buku

 dll
Format Rencana Kegiatan Pembelajaran

Tema/Sub Tema/Topik:

Kelompok usia :

Sentra :

Pertemuan :

Tujuan Pembelajaran :

1. .............................................................................

2. .............................................................................

3. .............................................................................

4. .............................................................................

5. .............................................................................

6. .............................................................................

Konsep pengetahuan/materi pembelajaran:

1. .............................................................................

2. .............................................................................

3. .............................................................................

4. .............................................................................

5. .............................................................................

6. ........................................................................

Kegiatan Belajar

Pijakan lingkungan

- .....................................................................

- .....................................................................

- .....................................................................

- .....................................................................

Kegiatan pembukaan

Permainan motorik kasar (sesuai dengan materi pembelajaran):

..................................................................................

Antri mencuci tangan, ke toilet atau minum


Menuju ke sentra dengan tertib

Pijakan sebelum main (20 menit)

- Menyapa anak

- Mengajak berdoa

- Mengajak anak untuk mengabsen teman-temannya

- ............................................................................

- ............................................................................

- ............................................................................

- ............................................................................

Pijakan selama main

• Memberikan waktu main (min 45-60 menit) untuk anak

• Membantu anak jika ada yang kesulitan dengan alatnya

• Memperkuat dan memperluas bahasa anak

• Memperluas gagasan main anak dengan pertanyaan terbuka yang sudah


disiapkan

• Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main


anak

Pijakan setelah main

• Memajang hasil karya

• Membereskan alat main dan memasukkannya ke tempat sesuai dengan


bentuk,

warna atau ukuran

• Membentuk lingkaran bersama semua anak

• Menanyakan apa perasaan anak setelah main

• Menanyakan kegiatan main yang telah dilakukan anak

• Menanyakan kembali konsep yang telah ditemukan anak

• Menegaskan perilaku yang telah dimunculkan anak

• Menghubungkan dengan kegiatan yang akan datang


Alat/bahan

- ............................................................................

- ............................................................................

- ............................................................................

- ............................................................................
EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-2 tahun

Pengertian Evaluasi Perkembangan

Evaluasi perkembangan anak adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi


untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 58 tahun 2009 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

Tujuan Evaluasi Pada PAUD

1. Mengetahui tahapan perkembangan anak, sehingga dapat dilakukan upaya


tindak lanjut yang diperlukan

2. Acuan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga sesuai dengan


kebutuhan dan tahap perkembangan anak

3. Mengetahui efektifitas pembelajaran terkait dengan metode, alat dan bahan


yang digunakan dalam proses pembelajaran

4. Memberikan laporan perkembangan anak kepada orangtua

5. Acuan bagi para profesional (tenaga kesehatan, psikolog, pemerhati anak, dan
sebagainya) untuk merancang intervensi bagi anak yang memerlukan

Ruang Lingkup Evaluasi Perkembangan

Evaluasi perkembangan ditujukan pada 5 aspek perkembangan beserta indikatornya


sebagaimana tertuang dalam Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar
PAUD, yaitu :

1. Nilai-nilai Agama dan Moral

2. Fisik

3. Kognitif

4. Bahasa

5. Sosial Emosional

Prinsip EVALUASI

1. Menyeluruh, evaluasi mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan


perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.
2. Berkesinambungan, evaluasi dilakukan secara terencana, bertahap dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil
pembelajaran.
3. Obyektif, evaluasi dan pelaporan dilakukan berdasarkan fakta dengan
memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan
perkembangan anak.

4. Otentik, evaluasi dilakukan pada situasi yang alamiah (secara wajar)


sehingga anak tidak merasa sedang dievaluasi

5. Mendidik, hasil evaluasi dan pelaporan digunakan untuk membina dan


memberikan dorongan kepada pendidik atau orang tua untuk
memberikan proses pembelajaran (interaksi, lingkungan dan alat) kepada
anak agar dapat mencapai tahapan perkembangan secara lebih optimal.

6. Kebermaknaan, hasil evaluasi & pelaporan harus bermakna bagi anak,


pendidik dan orang tua serta pihak lain yang memerlukan.

Tahapan Evaluasi

1. Merencanakan (menyiapkan format penilaian)

2. Melaksanakan (mengumpulkan data melalui pengamatan)

3. Menganalisis

4. Melaporkan

Anda mungkin juga menyukai