Anda di halaman 1dari 53

KURIKULUM

RA .MUSLIMAT NU

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

FOTO LEMBAGA

Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan

RAUDHATUL ATHFAL MUSLIMAT NU

Jl. Raya Nongkojajar Km.09 Gerbo

Telp. 082231679229

Email; ra.musgerbo@gmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT. atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga Raudhatul Athfal Muslimat NU Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Pasuruan dapat mengembangkan standar isi kurikulum Raudhatul
Athfal . Kurikulum ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan
yang diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai
perkembangan IPTEK, serta paradigma pendidikan yang berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.

Penyusunan Kurikulum melalui proses diskusi, workshop dan pembentukan


tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai dengan bidang keilmuan. Para
pengembang melakukan serangkaian kegiatan kajian berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang
terlibat langsung atau tidak langsung dalam penyusunan kurikulum ini.

Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah,
sedang, dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di
Raudhatul Athfal Muslimat NU Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan.

Pasuruan, 10 Juli 2019

Tim Penyusun,
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dengan Tim Pengembang Kurikulum dan


Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum RA Muslimat NU kecamatan
Purwodadi Kabupaten Pasuruan ditetapkan dan disahkan untuk diberlakukan
mulai tahun pelajaran 2019/2020

Ditetapkan di : Pasuruan, 10 Juli 2019

Ketua Komite Kepala RA.Muslimat NU

NURONIYAH NUR HURROTUL LAILI

Mengetahui,
An. Kepala Kantor KEMENAG
Kabupaten Pasuruan
Kasi Pendma,

NAJIB KUSNANTO
NIP.......................................
DAFTAR ISI

Halaman Judul( Cover ) ………………………………………………………… i

Kata Pengantar …………………………………................................................. ii

Halaman Pengesahan ………………………………………............................... iii

Daftar Isi ……………………………………………………………………….. iv

BAGIAN I PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat lembaga RA. Muslimat NU

B. Struktur kepengurusan satuan lembaga RA. Muslimat NU

C. Alamat Dan Peta Lokasi lembaga RA. Muslimat NU

D. Status lembaga RA (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)

BAGIAN II DOKUMEN I

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP RA. Muslimat NU

3. Tujuan Penyusunan KTSP RA. Muslimat NU

B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN LEMBAGA RA. Muslimat NU

1. Visi Satuan RA . Muslimat NU

2. Misi Satuan RA . Muslimat NU

3. Tujuan Satuan RA. Muslimat NU

C. KARAKTERISTIK………………………………………..

D. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN……….

E. KALENDER PENDIDIKAN DAN PROGRAM TAHUNAN………………….

F. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR……………………………………..


BAGIAN III. DOKUMEN II

A. Program Semester………………………………….

B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan……………………

C. Rencana Pelaksanaan Program Harian……………………….

D. Penilaian Perkembangan Anak……………………………….

BAGIAN IV. PENUTUP…………………………………………..


BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5. Penilaian Perkembangan Anak
6. SOP Layanan Anak
7. Dll yang perlu

BAGIAN I
PROFIL LEMBAGA

A.SEJARAH SINGKAT LEMBAGA RA. MUSLIMAT NU

Raudhatul Athfal Muslimat NU berdiri pada tahun 1999 dibawah yayasan


Roudlotul Ulum Gerbo ( 20 TH )

Lembaga RA Muslimat NU Berlokasi di Desa Gerbo Kec. Purwodadi dengan


siswa jumlah seluruhnya 49 anak terdiri dari siswa laki- laki 25 dan siswa
perempuan 24 terbagi menjadi siswa kelompok A berjumlah 23 anak, siswa
kelompok B berjumlah 26 anak.

Lembaga RA. Muslimat NU mempunyai tenaga pendidik berjumlah 4 orang

B. STRUKTUR KEPENGURUSAN SATUAN LEMBAGA RA(penyelenggara,


pengelola, guru dan uraian tugas)

(CONTOH)

1. Ketua yayasan bertanggung jawab dalam :


 Pengembangan pendidikan di RA.Muslimat NU
 Bekerja sama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi

sumber belajar dan sumber dana


 Dst
2. Kepala RA. Muslimat NU bertanggung jawab dalam:
 Pengembangan program RA. Muslimat NU
 Mengkoordinasikan guru-guru RA. Muslimat NU
 Mengelola administratif RA. Muslimat NU
 Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru RA. Muslimat NU
 Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di RA. Muslimat NU
3. Guru bertanggung jawab dalam :
 Menyusun rencana pembelajaran
 Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
 Mencatat perkembangan anak
 Menyusun pelaporan perkembangan anak
 Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting
 Mentaati aturan yang berlaku di RA. Muslimat NU
4. Tenaga Administrasi bertanggung jawab dalam :
 Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orang tua, dan peserta didik
 Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
 Mengelola sarana dan prasarana RA. Muslimat NU
 Mengelola keuangan.

A.ALAMAT DAN PETA LOKASI LEMBAGA RA


Deskripsikan alamat lembaga secara lengkap dan gambarkan peta lokasinya
Lembaga RA Muslimat NU beralamatkan di Jln. Raya Nongkojajar km. 09 Dusun
Lorkali RT/RW 001/001 Desa Gerbo Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan Provinsi. Jawa
Timur Lembaga RA. Muslimat NU berada pada garis latitude…………dan
longitude………….

Gambarkan peta lokasi RA


B. STATUS SATUAN LEMBAGA RA. MUSLIMAT NU

Lembaga RA : MUSLIMAT NU

Berdiri pada tahun : 1999

No Ijin Piagam Pendirian : ……………………….

No Ijin Piagam Operasional :……………………….

Terakreditasi tahun :……………………….

Nilai Akreditasi :…………………………

Tahun Akreditasi :………………………

Jarak ke RA/TK terdekat : -+ 1 Km

Jarak ke Kemenag : -+ 45 Km
BAGIAN II
DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang


Dasar Negara Republik Indonesia 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional harus mampu menjami pemerataan kesempatan


pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan diwujudkan dalam program wajib
belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,
olahpikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumberdaya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaruan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,


tuntutan masyarakat, perubahan paradigma pendidikan dan otonomi daerah
membawa dampak pada pendidikan, sehingga kurikulum RA perlu
dikembangkan untuk menyikapi perubahan-perubahan tersebut.

Dengan dikeluarkanya peraturan pemerintah nomer 17 tahun 2010


tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Peraturan Menteri No.
137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak UsiaDini dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, maka RA dan MI yang
berada dalam pembinaan Kemenag perlu menjabarkan dalam bentuk
pedoman pengembangan yang terdiri dari Pedoman Pengembangan Program
Pembelajaran/Kurikulum RA, Pedoman Pengembangan Silabus dan Pedoman
Penilaian di RA .

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum


operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan termasuk satuan pendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada
pasal tersebut, maka setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan
untuk mengembangkan kurikulum di satuannya secara mandiri atau keleluasaan
pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) dengan mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum minimal.

Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu


keharusan, karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya
seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di suatu satuan pendidikan.
Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh komponen
satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta memperlancar keseluruhan
proses pembelajaran yang diselenggarakan.

Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka


pengembangan kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus
dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab. Satuan
pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial yang
sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). Maka pihak-pihak
yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini harus
merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia
sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal. Sehingga cita-cita pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia,
yaitu mengantarkan generasi yang cerdas komprehenship secara bertahap dan
simultan dapat diwujudkan.

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP RA……………


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2009 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 28 (1), (2), (3), (4), (5), (6) tentang Pendidikan Anak Usia Dini
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat
(19); pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35
ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38
ayat (1), (2).

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional
3. PP. No. 13 Tahun 2015 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor
32 tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah no 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendikbud No. 137 Tahun 2014 sebagai pengganti Permendiknas
Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
5. Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
6. SK Dirjen Pendis No. 3489 Tahun 2016 Tentang Kurikulum RA

3. Tujuan Penyusunan KTSP RA…………….


Tujuan penyusunan Kurikulum ini untuk :

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif


sekolah dalam mengembangkan kurukilum, mengelolah dan
memberdayakan sumber daya yang ada.

2. Acuan bagi satuan pendidikan RA dalam penyusunan dan pengembangan


kurikulum, memberi panduan dan arahan RA untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah.

3. kepada guru RA agar dapat mengembangkan model-model pembelajaran


yang tepat sesuai dengan bidang-bidang pengembangan anak
B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN RA…………

1. VISI SATUAN RA
Contohnya
“ MEMBENTUK GENERASI EMAS YANG BERKARAKTER”

2. MISI SATUAN RA(Contohnya....)

1. Membina,menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi, minat dan


bakat anak usia dini secara optimal dengan bermain dan kegiatan yang
menyenangkan sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai
dengan tahap perkembangannya.

2. Membentuk pribadi yang berkarakter (religius, jujur ,disiplin, demokratis,


kreatif, percaya diri, semangat, mandiri, sopan, tanggung jawab, cinta damai,
cinta tanah air, peduli sosial, dan peduli lingkungan).

3. TUJUAN SATUAN RA(Contohnya....)

1. Mempersiapkan anak usia dini untuk memasuki pendidikan dasar


dengan belajar sambil bermain.

2. Mewujudkan suasana RA yang kondusif dan administrasi yang


transparan dan tertib.

3. Mengembangkan minat anak agar mandiri, cerdas, aktif dan kreatif.

4. Mengasuh dan membina anak usia dini dengan penuh kasih yang sayang
dan kesabaran yang ikhlas.

C. KARAKTERISTIK
C.1. Karakteristik KTSP Lembaga RA…………..

1. Pembentukan sikap spiritual dan sosial anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bermakna


bukan hanya sekedar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau
pengetahuan jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial dimaksud
adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin
tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,
mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru di lingkungan rumah, tempat bermain, dan
lembaga RA.

2. Mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat,


dan karakteristik anak.

Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang disusun


memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
tingkat usia anak (age appropriateness), dan selaras dengan potensi, minat,
dan karakteristik anak sebagai kekhasan perkembangan individu anak
(individual appropriateness).

3. Holistik-Integratif

Komponen kurikulum yang disusun mencakup keseluruhan ranah


perkembangan (holistik) dalam Kompetensi Dasar yang dimuat dalam
Panduan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Integratif dimaksudkan
adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan langkah terpadu,
baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan
gizi maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada
stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-
intelektual dan social-emosional, layanan kesehatan dan gizi terutama
ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan layanan
perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal yaitu dengan
cara dukungan kondisi dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security),
yaitu yang bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut.
4. Dilaksanakan dengan cara belajar melalui bermain

Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak membangun


pengalamannya dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi
keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di bawah bimbingan pendidik. Proses
penerapan Kurikulum bersifat aktif dimana anak terlibat langsung dalam
kegiatan bermain yang menyenangkan, menggunakan ide-ide baru yang
diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah sederhana.

5. Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan


khusus

Kurikulum PAUD bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan


perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik,
maupun psikhis. Sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi
masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.

6. Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir


hingga 6 tahun

Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal


(antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran,
metode pembelajaran), dan kesinambungan horizontal (antara tahap
perkembangan anak: dari bayi, batita, balita, dan prasekolah merupakan
rangkaian yang saling berkesinambungan).

7. Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Penyusunan kurikulum mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan


keilmuan dan teknologi untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
sepanjang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter
yang ingin dibangun, dan seni budaya Indonesia.

8. Memperhatikan sosial budaya

Kurikulum disusun dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke


dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman
yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep
baru tentang lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya.
Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum
tetapi sebagai sumber pembelajaran bagi anak usia dini.

C.2 Karakterstik Pembelajaran di RA………………………

Kegiatan Pembelajaran RA................ dilakukan dengan cara :

a. Kegiatan rutin

Adalah kegiatan yang dilakukan di RA setiap hari, misalnya: berbaris,


berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

b. Kegiatan spontan

Adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan misalnya: meminta


tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, menjenguk
teman sakit.

c. Pemberian teladan

Adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan yang baik


kepada anak misalnya: memungut sampah yang dijumpai di lingkungan
RA , berpakaian rapi, datang tepat waktu.

d. Kegiatan terprogram

Adalah kegiatan yang diprogramkan dalam kegiatan pembelajaran,


misalnya : makan bersama, menggosok gigi

C.3 Karakteristik kegiatan Pengembangan diri di RA……………

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

Berdasarkan kondisi objektif RA ....................... kecamatan


..................Kabupaten Pasuruan dan kebutuhan masyarakat, kegiatan
pengembangan diri yang dipilih dan diteterapkan adalah sebagai berikut:
(Contoh)

1. Agama Islam.

Tujuan : Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis


Al-Qur’an

Bentuk kegiatan :

Kegiatan yang dilaksanakan Pengenalan Baca tulis Alqur’an, hafalan surat-


surat pendek, Pengenalan kisah nabi, hafalan Asma’ul Husna, Hafalan do’a
dan niat- niat ibadah, Praktek ibadah dll.

2. Komputer

Tujuan :

a) Sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengenal teknologi

b) Melatih anak didik agar terampil mengoperasikan komputer


program awal.

Bentuk Kegiatan :

Kegiatan yang dilaksanakan berupa kursus komputer tiap hari sabtu

3. Mengembangkan seni tari, seni rupa, seni suara dan seni musik

Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni


tari, lukis, dan suara

Bentuk kegiatan :

Kegiatan yang dilaksanakan memberi kursus tambahan pada anak


yang berpotensi pada bidang khusus, mengikutkan siswa pada even-
even tingkat reguler dan nasioanal.
D. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN
PROGRAM PENGEMBANGAN
1. Pengertian
Program pengembangan dan muatan pembelajaran Pendidikan Anak Usia
Dini merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
beban belajar.

2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki
peserta didik PAUD pada usia 6 tahun. Jadi Kompetensi Inti merupakan
operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki anak
dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang dilakukan di
satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta
didik terurai pada tabel di bawah ini.

Bidang/Aspek Ranah Pengembangan Alokasi Waktu


Perkembanga Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
n

Nilai Moral KI. 1: Menerima 1.1. Mempercayai adanya Tuhan Alokasi waktu
dan Agama ajaran agama melalui ciptaan-Nya pembelajaran
1.2. Menghargai diri sendiri, orang
yang dianutnya dalam seminggu
lain, dan lingkungan sekitar
sebanyak 5 hari
sebagai rasa syukur kepada
@ 6 jam @ 30
Tuhan.
menit
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang
KI. 2: Memiliki mencerminkan hidup sehat
2.2. Memiliki perilaku yang
perilaku hidup
mencerminkan sikap ingin tahu
sehat, rasa 2.3. Memiliki perilaku yang
ingin tahu, mencerminkan sikap kreatif
2.4. Memiliki perilaku yang
kreatif dan
mencerminkan sikap estetis
estetis, percaya
2.5. Memiliki perilaku yang
diri, disiplin,
mencerminkan sikap percaya diri.
Sosial mandiri, peduli, 2.6. Memiliki perilaku yang
Emosional mampu mencerminkan sikap taat
bekerjasama, terhadap aturan sehari-hari untuk
mampu melatih kedisiplinan
menyesuaikan 2.7. Memiliki perilaku yang

diri, jujur, dan mencerminkan sikap sabar (mau

santun dalam menunggu giliran, mau

berinteraksi mendengar ketika orang lain

dengan berbicara) untuk melatih

keluarga, guru, kedisiplinan


2.8. Memiliki perilaku yang
dan teman.
mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli dan
mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap kerja sama
Kognitif 2.11. Memiliki perilaku yang
dapat menyesuaikan diri
2.12. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap jujur
2.13. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun
kepada orang tua, guru, dan
teman
3.1. Mengenal kegiatan beribadah
sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik
sebagai cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal anggota tubuh,
fungsi, dan gerakannya untuk
pengembangan motorik kasar dan
motorik halus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
3.5. Mengetahui cara
memecahkan masalah sehari-hari
dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal benda -benda
disekitarnya (nama, warna,
KI. 3: Mengenal bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
diri, keluarga, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
teman, guru, lainnya)
lingkungan 3.7. Mengenal lingkungan sosial
sekitar, (keluarga, teman, tempat tinggal,
teknologi, seni, tempat ibadah, budaya,
dan budaya di transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam
rumah, tempat
(hewan, tanaman, cuaca, tanah,
bermain, dan
air, batu-batuan, dll)
satuan PAUD
3.9. Mengenal teknologi
dengan cara
sederhana (peralatan rumah
mengamati
tangga, peralatan bermain,
dengan indera
peralatan pertukangan, dll)
(melihat, men- 3.10. Memahami bahasa reseptif
dengar, (menyimak dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
menghidu, me-
(mengungkapkan bahasa secara
rasa, meraba),
verbal dan non verbal)
mena-nya,
3.12. Mengenal keaksaraan awal
mengumpulkan
melalui bermain
informasi, 3.13. Mengenal emosi diri dan
mengolah orang lain
informasi/men 3.14. Mengenali kebutuhan,

gasosiasikan, keinginan, dan minat diri


3.15. Mengenal berbagai karya
dan
dan aktivitas seni
mengkomu- 4.1. Melakukan kegiatan
Bahasa
nikasikan beribadah sehari-hari dengan
melalui tuntunan orang dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun
kegiatan main
sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik
kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri
untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan masalah
sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa
dan bagaimana benda-benda
disekitar yang dikenalnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai hasil
karya
4.7. Menyajikan berbagai
karyanya dalam bentuk gambar,
bercerita, bernyanyi, gerak tubuh,
dll tentang lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal,
KI 4: tempat ibadah, budaya,
Menunjukkan transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai
yang diketahui,
karyanya dalam bentuk gambar,
dirasakan,
bercerita, bernyanyi, gerak tubuh,
dibutuhkan,
dll tentang lingkungan alam
dan dipikirkan
(hewan, tanaman, cuaca, tanah,
melalui bahasa,
air, batu-batuan, dll)
music, gerakan, 4.9. Menggunakan teknologi
Seni
dan karya sederhana (peralatan rumah
secara tangga, peralatan bermain,
produktif dan peralatan pertukangan, dll) untuk
kreatif, serta menyelesaikan tugas dan
mencerminkan kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan
perilaku anak
berbahasa reseptif (menyimak
berakhlak
dan membaca)
mulia.
4.11. Menunjukkan kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan
keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi
diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan,
keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media
TAMBAHAN KEUNGGULAN
LOKAL

3. Indikator perkembangan
1. Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih
spesifik dan terukur pada satu program pengembangan untuk
memantau/menilai perkembangan anak. Indikator perkembangan juga
merupakan gambaran minimal mengenai ciri-ciri peserta didik yang
dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka indikator perkembangan
harus dipahami sebagai berikut.
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan
belajar peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan
berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan
merupakan dua hal yang menyatu.
2.Fungsi
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator
perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat.
Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:
a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai
perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan
pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik
dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi
kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
MUATAN PEMBELAJARAN
1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

1. Nilai – nilai Agama dan Moral

mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur,


penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati
(toleransi) agama orang lain.

2. Fisik

Meliputi :

a. Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara


terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.

b. Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk


mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.

c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi


badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap
keselamatannya.

3. Kognitif, meliputi:

a. Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah


sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel
dan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman
dalam konteks yang baru.

b. Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola,


berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.

c. Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan


lambang bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.

4. Bahasa, meliputi:
b. Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah,
aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan.
c. Mengekspresikan Bahasa: mampu bertanya, menjawab
pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali
apa yang diketahui
d. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf,
meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
5. Sosial-emosional, meliputi:
a. Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal
perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian
diri dengan orang lain
b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak-
haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung
jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
c. Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya,
memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan
pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku
sopan.

6. Seni, meliputi:
a. mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis,
seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni.

2. Bidang Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi
sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik.

Berdasarkan kondisi objektif RA.......... kecamatan .......... Kabupaten


Pasuruan dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang
dipilih dan diteterapkan adalah sebagai berikut:(Contohnya....)
1. Agama Islam.

Tujuan : Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca


tulis Al-Qur’an

2. Komputer

Tujuan :

a) Sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengenal teknologi

b) Melatih anak didik agar terampil mengoperasikan komputer


program awal.

3. Mengembangkan seni tari, seni rupa, seni suara dan seni musik
Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni
tari, lukis, dtan suara

Mekanisme Pelaksanaan

1. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pelajaran


pembelajaran melaluli kegiatan ekstrakurikuler yang dibina oleh guru,
pelatih yang memiliki kulaifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusanKepala RA .

2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Hari Waktu

1. Bahasa Inggris Jumat


07.30- 09.00 WIB
2. Bahasa arab Jumat

3 Membaca Jumat 07.30 - 09.00


WIB

4 Melukis Jumat 07.30-09.00 WIB

5 Praktek Sholat dan Dzikir Jumat 09.00-09.30 WIB

3. Alokasi waktu
Kegiatan pengembangan diri dilakukakan selama 30 menit, jam
disesuaikan dengan kegiatan belajar masing-masing kelas (bergantian).

4. Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan pribadi,


sosial, belajar, dan karier dilaksanakan dalam program bimbingan
konseling dan pelaksanaannya terpadu atau di luar proses
pembelajaran.

3. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan di RA antara lain :

1. Metode bercerita

2. Metode bercakap-cakap

3. Metode tanya jawab

4. Metode karyawisata

5. Metode demonstrasi

6. Metode sosiodrama atau bermain peran

7. Metode eksperimen

8. Metode proyek

9. Metode pemberian tugas

4. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang diterapkan adalah sebagai berikuSt :

1. Pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengamanan (Model


Pembelajaran yang digunakan di RA ……….. kecamatan……. Kabupaten
Pasuruan).

2. Pembelajaran kelompok dengan sudut-sudut kegiatan


v Sudut Keluarga
v Sudut Alam sekitar dan pengetahuan
v Sudut Pembangunan
v Sudut Kebudayaan
v Sudut keTuhanan
3. Pembelajaran berdasarkan minat
v Area Agama
v Area Balok
v Area Berhitung / Matematika
v Area IPA
v Area Musik
v Area Bahasa
v Area Membaca dan Menulis
v Area Drama
v Area Pasir / Air
v Area Seni dan Motorik
4. Pembelajaran melalui sentra-sentra biasanya ada 5 sentra yaitu:

v Sentra persiapan
v Sentra Seni
v Sentra Bahan Alam
v Sentra Balok
v Sentra Main peran
5. Penilaian

Dalam melaksanakan penilaian, alat dan cara yang digunakan antara lain :

v Observasi
v Catatan anekdot
v Percakapan
v Penugasan
v Unjuk kerja
v Hasil karya
Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut di atas
dikumpulkan dan didokumentasikan dalam bentuk portofolio.
Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis untuk memperoleh
kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan
semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester. Kegiatan
pengembangan diri dinilai secara kualitatif dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua siswa.

6. Pengaturan-pengaturan

1. Pengaturan Beban Belajar

Satu jam pem- Minggu


Jumlah jam Waktu
belajaran efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran/jam
tatap tahun
per minggu per minggu
muka/menit ajaran

A 30 15 34
900 menit
B 30 15 34

2. Struktur Kurikulum
Tabel Struktur Program Pengembangan dan Lama Belajar RA …………………

Program Lahir- 2
Kompetensi 2-4 tahun 4.6Tahun
Pengembangan tahun

1. Nilai agama A. Sikap 120 menit 360 menit 900 menit 900 menit
dan moral Spiritual per per minggu per minggu per minggu
2. Fisik motorik B. Sikap Sosial minggu terdiri atas 150 menit
3. Kognitif C. Pengetahuan
540 menit untuk 6
4. Bahasa D. Keterampila
5. Sosial n tatap muka pertemuan
emosional dan 360 per minggu
6. Seni menit atau 180
pengasuha menit
n untuk 5
terprogram pertemuan
per minggu
3. Pindah Kelompok

Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih


tinggi apabila memenuhi syarat usia dan atau perkembangan
kemampuan.

4. Pindah Sekolah / Mutasi

Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa dengan


prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain:

Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah


asal sesuai dengan bentuk rapot yang digunakan di sekolah tujuan.

5. Kriteria Tamat Belajar

peserta didik dinyaRA an tamat belajar apabila memenuhi syarat atua


salah satu syarat :

a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

b. Usia peserta didik

c. Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B

6. Pendidikan Kecakapan Hidup

Tujuan :

Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup


dan dilakukan secara terpadu baik melelui pembiasaan maupun
pengmbagnan kemampuan dasar misalnya : menggosok gigi,
memotong buah, membuang sampah di tempatnya, membersihkan
lantai dan anak lain yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

TEMA-TEMA(Contoh)

SEMESTER I
ALOKASI
NO. TEMA SUB TEMA/GABUNGAN TEMA
WAKTU

1 Diri Sendiri  Aku 4 minggu


 Anggota Tubuhku
 Panca indra
 Kesukaanku
2 Lingkunganku  Keluargaku 4 minggu
 Rumah
 Sekolah
 Desaku
3 Negaraku  Arti Kemerdekaan 2 minggu
 Pahlawan Kemerdekaan
 Mengikuti kegiatan HUT RI
4 Kebutuhanku  Makanan dan minuman 5 minggu
 Pakaian
 Kesehatan,Kebersihan dan
keamanan
JUMLAH 17
Minggu
SEMESTER II

ALOKASI
NO. TEMA SUB TEMA/GABUNGAN TEMA
WAKTU

1 Rekreasi  Rekreasi, Kendaraan, Pesisir, dan 4 minggu


Pegunungan
Binatang  Binatang halal dan haram 2 minggu
2  Jenis binatang
 Kegunaan binatang dll
3 Tanaman  Macam – macam tanaman 3 minggu
 Kegunaan tanaman
Pekerjaan  Macam – macam Pekerjaan 3 minggu
4  Tempat bekerja

5 Air ,udara dan api  Macam – macam air,udara dan Api 2 minggu
 Kegunaan air,udara dan api
6 Alat Komunikasi  Alat komunikasi 2 minggu

 Matahari, bulan, bintang, langit dan


7 Alam semesta bumi 3 minggu

 Gejala alam
18
Jumlah
minggu

E. KALENDER PENDIDIKAN DAN PROGRAM TAHUNAN

KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum RA............kecamatan .......... Kabupaten Pasuruan pada setiap jenis
dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang
dikembangkan sekolah pada setiap Tahun Pelajaran.

A. Ketentuan-ketentuan :

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif belajar,dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap bidang
pengembangan, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

A. Penetapan Kalender Pendidikan


(Rincian Kalender Pendidikan terdapat dalam lampiran)

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri


Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Pemerintahan tingkat Kabupaten,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota Surabaya dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan RA ..................... kecamatan ................ Kabupaten


Pasuruan disusun oleh sekolah berdasarkan beberapa pertimbangan
antara lain adalah alokasi waktu sebagaimana tersebut pada pedoman
dalam SI dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

PROGRAM TAHUNAN
Program tahunan disusun sebagai acuan kegiatan selama satu tahun
dengan menentukan satu kegiatan sebagai puncak tema pada tiap tema.
Program tahunan RA………………….

(TERLAMPIR….)

F. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan
pembelajaran PAUD RA……….. dalam mencapai semua kompetensi inti
(sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan
standar tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem
yang memberikan pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara
bagaimana pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur
program pembelajaran yang bersifat rutin. Kegiatan rutin dan terus
berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan dan
keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
1. Tujuan SOP adalah :
• Memperlancar tim di lingkungan satuan PAUD RA…… dalam
melaksanakan tugasnya.
• Mempermudah mengetahui hambatan yang mungkin muncul dalam
pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam
maupun dari luar.
• Membiasakan semua pendidik dan tenaga kependidikan berdisiplin
sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.
• Upaya untuk membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.
• Membangun konsistensi atau keajegan perilaku guru yang diperlukan
dalam mengembangkan karakter anak.
2. Manfaat SOP adalah :
• Semua orang yang ada di satuan PAUD RA…. memiliki standar yang
sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.
• Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal
cara memberikan layanan di satuan PAUD RA……. tersebut.
• Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan
orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


I. SOP Penyambutan Anak
a. Tujuan:
Memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak dan orangtua atau pengantar
saat memasuki lingkungan sekolah.
b. Manfaat:
Pengantar merasa nyaman saat meninggalkan anak di lingkungan sekolah.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan :
Kemandirian, rendah hati, santun berbicara, kasih sayang dan tanggung
jawab
d. Prosedur
1. Saat anak memasuki lingkungan sekolah, guru atau pendidik
mempersiapkan diri menyambut anak( Kemandirian)
2. Pendidik memposisikan tubuh sejajar dengan ketinggian anak dan
mengupayakan kontak mata, berjabatan tangan, mengucap salam,
menyapa nama anak, menanyakan kabar anak dengan ramah
menggunakan bahasa yang dapat dipahami anak. (Rendah hati, Santun
berbicara)
3. Pendidik dapat mengekspresikan kasih sayang kepada anak misalnya
dalam bentuk: pelukan, usapan tangan, hanya bila anak merasa nyaman.
(Kasih sayang)
4. Pendidik mempersilahkan anak untuk menyimpan barang pribadi pada
tempatnya secara mandiri(kemandirian, tanggung jawab)
5. Pendidik melakukan cek kondisi fisik dan kesehatan anak secara umum
sambil mengajak bercakap-cakap tentang hal-hal ringan.(santun
berbicara)
6. Pendidik mengamati anak dan mengambil tindakan yang diperlukan
bila menemukan kondisi fisik dan kesehatan anak yang perlu
penanganan.

II. SOP Bermain Bebas


a. Tujuan:
Membantu anak menyesuaikan diri antara lingkungan rumah dengan
lingkungan sekolah
b. Manfaat:
Anak siap mengikuti aktivitas dalam lingkungan sekolah
c. Pendidikan Perilaku yang dikembangkan
Kemandirian, kreatif, tanggung jawab, kasih sayang.
d. Prosedur
1. Pendidik menawarkan beragam kegiatan yang menarik dan sesuai
tahapan perkembangan anak.(kemandirian, kreatif, tanggung jawab)
2. Pendidik mempersilahkan anak memilih kegiatan yang disukai.
(kemandirian, tanggung jawab)
3. Pendidik mengajak anak yang baru datang untuk bermain bersama
teman.(kasih sayang)
4. Pendidik mengawasi, mengamati dan memberi bantuan jika dibutuhkan
anak.(tanggung jawab)

III. SOP Berada Di Lingkungan Sekolah(10 menit di halaman / taman


sekolah )
a. Tujuan
Melatih anak sejak dini untuk peduli pada lingkungan dan cinta kebersihan
b. Manfaat
Anak terbiasa peduli pada lingkungan dan cinta kebersihan
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Peduli lingkungan, cinta kebersihan dan kemandirian
d. Prosedur:
1. Anak diajak bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah selama
kurang lebih 10 menit dengan cara memunguti sampah atau daun yang
berjatuhan untuk dimasukkan ke dalam tempat sampah sesuai dengan
kategori sampah (peduli pada lingkungan, cinta kebersihan dan
kemandirian)
2. Setelah kegiatan “Semutlis” selesai, anak diajak mencuci tangan dengan
prosedur cuci tangan (kemandirian, cinta kebersihan)
3. Anak kembali ke ruang kelas untuk melaksanakan kegiatan berikutnya
(disiplin)

IV. SOP Cuci Tangan


a. Tujuan
Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Manfaat
Anak mengembangkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, cinta kebersihan, toleransi,dan kemandirian
d. Prosedur:
1. Anak dibiasakan untuk belajar antri saat cuci tangan.(disiplin,cinta
kebersihan, toleransi)
2. Anak mencuci tangan dengan prosedur yang benar atau langkah-
langkah sebagaiberikut :
a) Membasuh tangan dengan air bersih, memakai air yang mengalir.
b) Tuangkan sabun secukupnya.
c) Ratakan di kedua telapak tangan.
d) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya ( sambil membasuh dengan bersih dan menggunakan air
mengalir).
e) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
f) Gosok ibu jari kiri berputar dan genggam tangan dan lakukan
sebaliknya.
g) Membilas tangan dengan air bersih yang mengalir.
h) Anak diingatkan untuk menutup kran air kembali.
i) Mengeringkan tangan dengan lap kering atau tissue.

V. SOP Kegiatan Pembuka


a. Tujuan:
1. Membangun semangat dan keceriaan bersama.
2. Menumbuhkan ketrampilan sosial dan motorik anak
b. Manfaat
1. Anak bersemangat dan senang untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
2. Anak merasa percaya diri dan siap secara emosi dan sosial untuk
beraktivitas dan bersosialisasi.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, toleransi, kecintaan terhadap Pencipta, cinta bangsa dan tanah air,
berbicara santun
d. Prosedur
1. Pendidik mengumpulkan anak untuk membuat barisan(Disiplin,
toleransi/ belajar antri)
2. Pendidik mengajak anak untuk mengucapkan ikrar(kecintaan terhadap
Pencipta)
3. Pendidik mengajak anak untuk bermain motorik kasar atau kegiatan
pemanasan (disiplin)
4. Pendidik mengajak anak untuk bernyanyi lagu-lagu kebangsaan dan
bersyair (cinta bangsa dan tanah air)
5. Pendidik memberikan penjelasan untuk kegiatan berikutnya.(santun
berbicara, toleransi, disiplin).
VI. SOP Pembelajaran
a. Tujuan
Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan teratur dan efektif sesuai tujuan.
b. Manfaat
Kemampuan anak dapat berkembang sesuai tujuan pembelajaran
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Kecintaan terhadap Pencipta, santun berbicara, kasih sayang, toleransi,
rendah hati, disiplin dan tanggung jawab.
d. Prosedur
1. Pendidik menyiapkan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan
sarana belajar yang mendukung.
2. Pendidik mengawali kegiatan dengan mengucap salam, berdo’a,
menyapa dan menanyakan kabar anak serta absensi(kecintaan
terhadap Pencipta, santun berbicara, kasih sayang)
3. Pendidik memberikan penjelasan tentang tema hari ini dan
menyebutkan alat yang di gunakan sesuai kebutuhan (santun
berbicara)
4. Pendidik mendorong anak untuk aktif pada tema yang sedang di bahas
(pemberian motivasi)
5. Pendidik membiasakan anak untuk menggunakan kata-kata santun,
misalnya : Maaf, Tolong, Permisi dan Terima Kasih.( kasih sayang,
santun berbicara)
6. Anak melakukan kegiatan belajar sesuai pilihan sendiri yang mana yang
di dahulukan (kemandirian ,tanggung jawab)
7. Pendidik melakukan pengamatan dan pendampingan saat kegiatan
belajar
8. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja,dan menceritakan
kembali pengalaman belajarnya (ketekunan, santun berbicara)
9. Pendidik mendorong anak untuk membereskan alat belajar sesuai
perkembangan anak. (kemandirian, disiplin dan tanggung jawab)

VII. SOP istirahat


a. Tujuan
Memberikan waktu istirahat untuk memulihkan tenaga serta
perkembangan sel-sel tubuh.
b. Manfaat
Memberikan kebugaran tubuh dan memulihkan konsentrasi.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, kecintaan terhadap Pencipta, dan toleransi
d. Prosedur
1. Pendidik menyiapkan tempat bermain diluar maupun di dalam kelas
2. Pendidik membiasakan anak untuk berdo’a sebelum dan sesudah
kegiatan
3. Pendidik membiasakan anak untuk bergantian dan budaya antri dalam
bermain
4. Pendidik selalu mendampingi anak saat bermain
5. Pendidik selalu menjadi penengah manakala ada anak yang bertengkar

VIII. SOP Masuk Kamar Mandi


a. Tujuan
1. Melatih pembiasaan untuk BAK dan BAB pada tempatnya
2. Melatih keterampilan menolong diri sendiri bagi anak
b. Manfaat
1. Anak terbiasa BAK dan BAB di toilet atau WC atau Kloset
2. Anak menjadi mandiri dalam melakukan BAK dan BAB
3. Anak terbiasa berperilaku bersih dan sehat
c. Pendidikan Perilaku yang di kembangkan
Disiplin, kemandirian, tanggung jawab dan cinta kebersihan
d. Prosedur
1. Pendidik mempersilahkan atau mengajak anak untuk ke toilet pada
waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan anak (disiplin)
2. Pendidik melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara
mandiri sesuai tahap perkembangan (kemandirian)
3. Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet (kemandirian, tanggung
jawab dan cinta kebersihan)
4. Pendidik mengamati dan memberikan bantuan jika dibutuhkan
(tanggung jawab)
5. Pendidik bersama anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir setelah BAK dan BAB (disiplin, tanggung jawab,
kemandirian)
6. Pendidik bersama anak mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
(disiplin, kemandirian).
Akhlak Masuk Toilet:
1. Membaca doa sebelum masuk toilet
2. Pendidik menyarankan anak menyalakan lampu toilet
3. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk toilet
4. Melakukan hajatnya (Siram air setelah BAK atau BAB)
5. Gunakan air secukupnya
6. Jagalah kebersihan toilet dan buanglah sampah pada tempatnya

IX. SOP Keluar Kamar Mandi


a. Tujuan
1. Melatih pembiasaan untuk BAK dan BAB pada tempatnya
2. Melatih keterampilan menolong diri sendiri bagi anak
b. Manfaat
1. Anak terbiasa BAK dan BAB di toilet atau WC atau Kloset
2. Anak menjadi mandiri dalam melakukan BAK dan BAB
3. Anak terbiasa berperilaku bersih dan sehat
c. Pendidikan Perilaku yang di kembangkan
Disiplin, kemandirian, tanggung jawab dan cinta kebersihan
d. Prosedur
1. Pendidik mempersilahkan atau mengajak anak untuk ke toilet pada
waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan anak (disiplin)
2. Pendidik melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara
mandiri sesuai tahap perkembangan (kemandirian)
3. Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet (kemandirian, tanggung
jawab dan cinta kebersihan)
4. Pendidik mengamati dan memberikan bantuan jika dibutuhkan
(tanggung jawab)
5. Pendidik bersama anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir setelah BAK dan BAB (disiplin, tanggung jawab,
kemandirian)
6. Pendidik bersama anak mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
(disiplin, kemandirian)

Akhlak Keluar Kamar Mandi:


1. Mematikan kran air
2. Menjaga kebersihan toilet
3. Mencuci tangan dan mengeringkan tangan dengan lap kering atau
tissue
4. Mendahulukkan kaki kanan saat keluar toilet
5. Mematikan lampu toilet
6. Berdoa keluar toilet

X. SOP Kegiatan Makan


a. Tujuan:
1. Memenuhi asupan gizi yang seimbang
2. Mengenalkan etika makan
3. Membiasakan anak hidup sehat dan mandiri.
4. Menanamkan disiplin dengan mengenal waktu makan
b. Manfaat:
1. Terpenuhinya kebutuhan gizi yang seimbang.
2. Melaksanakan dan mengenal etika makan
3. Anak menjadi sehat dan mandiri
4. Terbiasa makan tepat waktu
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, kemandirian, tanggung jawab, kecintaan terhadap Pencipta dan
berbicara santun
d. Prosedur
1. Pendidik menyiapkan dan memastikan kebersihan tempat dan
peralatan makan.
2. Anak diajak membuat barisan atau belajar antri untuk mengambil
makanan sendiri. (disiplin, kemandirian)
3. Pendidik menginformasikan kepada anak tentang menu makanan hari
ini beserta kandungan gizi yang terdapat dalam makanan.
4. Pendidik mengingatkan aturan saat makan. Misalnya untuk usia 5 tahun
keatas aturan yang disepakati adalah : mengambil makanan sendiri
secara bergantian, ambil secukupnya sesuai kebutuhan, silahkan
mencari tempat duduk (disiplin, tanggung jawab, kemandirian)
5. Pendidik memfasilitasi anak yang lebih besar dan mampu untuk
memimpin teman-temannya berdoa.( kecintaan terhadap Pencipta)
6. Pendidik mengingatkan kembali etika makan. Misalnya : makan sambil
duduk, berdo’a sebelum dan sesudah makan, menggunakan tangan
kanan, tidak berbicara saat makan dll. (disiplin, kecintaan terhadap
Pencipta)
7. Baik pendidik maupun anak mencuci tangan dengan sabun
menggunakan air bersih yang mengalir.

XI. SOP Berwudlu


a. Tujuan
1. Menanamkan keimanan dan kecintaan terhadap Pencipta
2. Membiasakan anak untuk melakukan ibadah sejak dini dengan rasa
senang.
b. Manfaat
1. Anak memiliki keimanan dan kecintaan terhadap Pencipta
2. Anak menjadi terbiasa melakukan ibadah dengan senang hati
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Kecintaan terhadap Pencipta, disiplin dan toleransi.
d. Prosedur
1. Pendidik membiasakan anak dengan sungguh-sungguh (kecintaan
terhadap pencipta, disiplin)
2. Pendidik membiasakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan (kecintaan terhadap pencipta, disiplin)
3. Pendidik membiasakan anak untuk melakukan cara berwudlu dengan
tertib dan benar serta tidak mengganggu yang lain
4. Berdoa setelah berwudlu

XII. SOP Sholat


a. Tujuan
1. Menanamkan keimanan dan kecintaan terhadap Pencipta
2. Membiasakan anak untuk melakukan ibadah sejak dini dengan rasa
senang.
b. Manfaat
1. Anak memiliki keimanan dan kecintaan terhadap Pencipta
2. Anak menjadi terbiasa melakukan ibadah dengan senang hati
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Kecintaan terhadap Pencipta, disiplin dan toleransi.

d. Prosedur
1. Pendidik membiasakan anak dengan sungguh-sungguh (kecintaan
terhadap pencipta, disiplin)
2. Pendidik membiasakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan (kecintaan terhadap pencipta, disiplin)
3. Pendidik membiasakan anak untuk melakukan gerakan sholat dengan
tertib dan benar, tidak mengganggu teman atau orang lain yang sedang
melakukan ibadah (kecintaan terhadap Pencipta, toleransi, disiplin)
4. Pendidik membiasakan anak untuk Beristigfar
5. Berdoa sesudah sholat

XIII. SOP Penutup


a. Tujuan
Kegiatan belajar anak menyenangkan dan ada keinginan untuk terus belajar
b. Manfaat
Belajar dengan rasa senang dan dapat mengukur hasil belajarnya
c. Pendidikan Perilaku yang dikembangkan
Tanggung jawab, santun berbicara
d. Prosedur
1. Mengaji
2. Menanyakan perasaan anak setelah belajar
3. Recalling (mengulas kembali pengalaman belajar)
4. Menyampaikan rencana kegiatan hari berikutnya
5. Pesan-pesan moral
6. Berdoa
7. Salam
8. Mensejajarkan badan dengan anak saat bersalaman

XIV.SOP Kepulangan
a. Tujuan
1. Menciptakan rasa senang dan aman bagi anak saat pulang.
2. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kondisi anak.
b. Manfaat
1. Anak pulang dalam kondisi yang senang dan aman.
2. Orang tua mendapatkan informasi yang jelas tentang kondisi anak.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, kemandirian, kasih sayang, dan santun berbicara
d. Prosedur:
1. Pendidik memeriksa kondisi fisik dan kesehatan anak.
2. Pendidik mempersilahkan anak menyiapkan diri dan mengambil benda-
benda pribadi disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.(disiplin,
kemandirian)
3. Pendidik memastikan anak dijemput oleh keluarga yang dikenal.
4. Pendidik mengucapkan salam dengan menyebut nama anak atau
panggilan kesayangan (kasih sayang, santun berbicara)

XV. SOP PENJEMPUTAN ANAK


a. Tujuan
1. Menciptakan rasa senang dan aman bagi anak saat pulang.
2. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kondisi anak.
b. Manfaat
1. Anak pulang dalam kondisi yang senang dan aman.
2. Orang tua mendapatkan informasi yang jelas tentang kondisi anak.
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Disiplin, kemandirian, kasih sayang, dan santun berbicara
d. Prosedur
1. Mendampingi anak di ruang tunggu penjemputan atau gerbang sekolah
dengan sabar dan senyum manis
2. Menyambut kedatangan penjemput dengan senyum dan salam hormat
3. Memastikan bahwa anak dijemput oleh orang yang dikenal oleh anak
dan guru
4. Menyerahkan anak kepada penjemput dengan ramah
5. Menyampaikan pesan kepada anak dan penjemput agar hati-hati di
jalan
6. Bersalaman dengan rasa sayang
7. Memberi salam dan mengatakan sampai ketemu besok pagi

XVI. SOP Kedatangan Guru


a. Tujuan
Bekerja professional sesuai tugasnya
b. Manfaat
Guru terbiasa bekerja professional sesuai tugasnya
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Tanggung jawab, disiplin
d. Prosedur
1. Guru datang lebih awal 20 menit sebelum murid datang
2. Guru Kroscek kebersihan lingkungan belajar
3. Guru membaca doa bersama sebelum memulai aktivitas
4. Menyiapkan absensi guru dan murid
5. Mengisi absen pagi

XVII. SOP Kepulangan Guru


a. Tujuan
Bekerja professional sesuai tugasnya
b. Manfaat
Guru terbiasa bekerja professional sesuai tugasnya
c. Pendidikan perilaku yang dikembangkan
Tanggung jawab, disiplin
d.Prosedur
1. Mengevaluasi kegiatan hari ini
2. Menulis kegiatan RPPH untuk hari berikutnya
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk hari berikutnya
4. Mengisi absen siang
5. Doa bersama, pulang
6. Mengunci pintu semua ruangan
BAGIAN III
DOKUMEN II

A. PROGRAM SEMESTER

Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester


termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender
pendidikan yang bersifat fleksibel. Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi
bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan menyatukan seluruh
kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan
perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Program semester RA………………….
(TERLAMPIR)

B. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM MINGGUAN


Perencanaan program mingguan merupakan rencana kegiatan yang
disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Perencanaan kegiatan
mingguan dapat berbentuk jaringan tema(web). Jaringan tema berisi projek-
projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pada
akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang
menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat berupa kegiatan
antara lain membuatkue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,
pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.
(TERLAMPIR)

C. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM HARIAN


Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah perencanaan
program harian yang
akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai
dengan program lembaga.
Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
hari/tanggal, kegiatan
pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
RPPH adalah perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh
pendidik/pengasuh pada
setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Komponen RPPH, antara
lain: tema/sub tema/subsub
tema, alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
RPPH RA…………………..
Contoh(TERLAMPIR)

D. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang anak
untuk memahami dan mendukung kegiatan pembelajaran serta
perkembangan anak yamg lebih baik. Penilaian mencakup perilaku,
keterampilan, kemampuan, kesukaan, dan interaksi anak dengan anak, anak
dengan guru, dan anak dengan bahan/alat main. Hasil penilaian dapat
menjabarkan beberapa informasi yang lebih rinci tentang apa saja yang
anak ketahui dan yang dapat dilakukan anak. Penilaian juga merupakan
proses menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala,
berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik
melalui kegiatan pembelajaran dan menginterpretasikan informasi tersebut
untuk membuat keputusan.
Bentuk penlaian yang di gunakan antara lain :

1. Pencatatan (Catatan
Harian, Anecdotal
record )Contoh…….
2. Cek list(Contohnya…..)

Berikut adalah contoh penilaian berupa Checklist untuk anak usia 5-6 tahun:
Nama Anak : Yasmin Kelompok : B1

Usia : 5 tahun Bulan : Juli –


September 2017
NO INDIKATOR PERKEMBANGAN BB MB BSH BSB
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1 Menyadari semua benda ada penciptanya
2 Menyadari dirinya sebagai ciptaan Tuhan berbeda
dengan benda yang dibuat manusia
KOMPETENSI DASAR:
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
syukur kepada Tuhan
1 Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan
Menghargai binatang dan alam sekitar sebagai
2
ciptaan Tuhan
3
Menghargai teman sebagai ciptaan Tuhan
KOMPETENSI DASAR:
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1 Senang membuang sampah di tempatnya
Senang mencuci tangan sesudah melakukan
2
kegiatan
3
Senang mengganti baju bila sudah terasa
4
berkeringat
Menyadari bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain

BAGIAN IV
PENUTUP

A. Simpulan.
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan RA............................... Kecamatan
…………, Kabupaten…………… ini,kami menyadari masih banyak kelemahan dan
kekurangan yang memerlukan penyempurnaan dari banyak pihak, oleh karena itu
kami membuka diri untuk menerima kritik serta saran demi kesempurnaannya.
Semoga Kurikulum Tingkat Satuan RA………….ini dapat memberikan
gambaran kepada masyarakat tentang pelaksanaan proses pembelajaran di RA…..
dan dapat dijadikan pedoman bagi teman-teman guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, sehingga kehadiran Kurikulum Tingkat Satuan RA……ini
benar-benar ada manfaatnya bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan
masyarakat pada umumnya.

B. Saran
Kurikulum yang sudah tersusun ini harus betul betul dapat dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah diprogramkan , oleh karena itu disarankan kepada :
1. Kepala RA
Kepala RA……………. Bertanggung jawab mengawal keterlaksanaan
kurikulum ini dan mengevaluasinya untuk perbaikan dan inovasi.
2. Guru .
Guru RA………….. Kecamatan……………. bertanggungjawab
mengimplementasikan kurikukulum ini ke dalam pembelajaran sesuai
dengan aturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan , dan sekaligus
mengadakan evaluasi untuk memberikan masukan dalam perbaikan dan
inovasi.
3. Tenaga Kependidikan.
Tenaga Kependidikan di RA…………………Kecamatan ……….berkewajiban
membantu Kepala RA…. dan guru agar pelaksanaan kurikulum ini dapat
berjalan lancar.
4. Komite
Komite RA……………Kecamatan ……… berkewajiban memfasilitasi
pelaksanaan kurikulum ini agar dapat berjalan lancar dan optimal.

BAGIAN V
LAMPIRAN- LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan(Sesuai Tapel)


2. Program Semester(Sesuai Tapel)
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)(Contoh)
5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
6. Dll yang perlu(Tata Tertib, SK TPK, Berita acara revisi……)

Anda mungkin juga menyukai