T
AF
R
a
D
s
i
www.website.com
vokasi.kemdikbud.go.id
KONSEP BESAR 4
KERANGKA MATERI 5
01. LATAR BELAKANG 6
02. ARAH PEMBANGUNAN SDM NASIONAL 18
03. PETA JALAN PENDIDIKAN INDONESIA 30
T
07. PROGRAM PRIORITAS DITJEN DIKSI 83
AF
08. CAPAIAN DITJEN DIKSI 2020 106
09. CONTOH PRODUK DAN KARYA VOKASI 119
R
D
Konsep Besar Strategi dan Konsep
Pengembangan
PEMBANGUNAN SDM
Sesuai dengan arah kebijakan
MERDEKA pembangunan SDM Nasional
(RPJMN IV 2020-2024)
BELAJAR
T
LINK AND
AF
PAKET KEBIJAKAN
MERDEKA VOKASI PETA JALAN
INOVASI
R
MATCH PENDIDIKAN
D
PENDIDIKAN 4.0
Peta Jalan Pendidikan
VOKASI DENGAN DUDI Kemdikbud RI
4
KERANGKA MATERI
T
ARAH KEBIJAKAN VOKASI 2020
AF
“SDM Unggul, Strategi Utama Link and Match
Indonesia Maju”
6
R
PROGRAM INOVASI
LATAR BELAKANG VISI MISI MAS MENTERI 4
D
Digitalisasi, disrupsi
teknologi, dan bonus
2 Peta Jalan Pendidikan Indonesia
Perubahan mindset dan
kegiatan berkelanjutan
demografi
3 5
1
5
Latar
Belakang
#01
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
BONUS DEMOGRAFI INDONESIA
T
kerja (15-59 tahun), modal demografi
AF
indonesia yang cukup produktif ini menjadi
R
peluang untuk menopang kondisi stabilitas
D
makroekonomi negara bila dikelola dengan
baik.
• Indonesia pada tahun 2025 akan memiliki
angkatan kerja dengan ijazah SMA/SMK
mencapai sekitar 70% dari total angkatan
Sumber: Data Penduduk Indonesia Semester I 2020 kerja.
(Ditjen Dukcapil Kemdagri) 7
ANGKATAN KERJA DI INDONESIA
T
untuk secara terstruktur, sistematis, dan masif melahirkan
AF
generasi-generasi produktif siap kerja yang dibutuhkan oleh MILLION
DUDI.
R
D
Population
• Beberapa hal yang menjadi PR besar bagi kita adalah:
• Kemampuan literasi digital dari populasi aktif yang baru di angka 60.6 4th largest population
% Est. 319 million in 2045
• Pencapaian penduduk yang mengikuti pendidikan s.d tahap PT baru 50% are under 30 years
10%
• Tingkat pengangguran 1,8% dari populasi
Sumber: World Economic Forum, 2020
• Pemuda yang tidak bekerja, tidak terdidik/terlatih masih di angka 22,2
%
8
ERA DISRUPSI TEKNOLOGI
Tantangan besar yang Society 5.0
akan menjadi peluang
menguntungkan atau
masalah besar?
T
AF
Indonesia harus mengambil
R
momen ini untuk melejit
D
menjadi negara kuat,
bukan menjadi target ….. Masa depan
9
Tantangan Industri 4.0 dan Society 5.0
Ruang maya Peran manusia mulai digantikan oleh mesin / robot / AI
T
AF
(McKinsey, 2017) (Gartner, 2017)
SENSOR INFO (ANALYSIS)
R
Memberikan informasi
D
bernilai tambah tinggi
Taxi Online Taxi Driverless car Data Entry Data Analytic Big Data
• Teknologi akan menciptakan profesi baru yang saat ini belum ada.
• Indonesia perlu meningkatkan kualitas ketrampilan angkatan kerja
dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
Mengemudi otomatis AI mengusulkan Robot industry
memproduksi secara
• Google dan perusahaan teknologi lainnya membutuhkan kompetensi
(automatic driving) seseorang
otomatis khusus daripada gelar pendidikan yang lebih tinggi.
Ruang Fisik 10
Efek Adanya Industri 4.0 dan Society 5.0
T
pekerjaan, semua teori konvensional perkembangan
AF
masalah, solusi, mulai berubah teknologi, informasi
R
inovasi dalam semua • produk dan layanan tak terbatas.
D
disiplin ilmu. dipasarkan secara • Merevolusi cara
• Mrevolusi cara global tapi terasa desain, produksi,
berpikir, komunikasi, lokal, custom, dan pendanaan,
pekerjaan, bisnis sudah dipersonalisasi. penjualan, dan
konsumsi
11
Kita wajib
membekali
siswa untuk
T
masa depan
AF
dan
R
memikirkan
D
karir siswa yang
berkelanjutkan
12
Sumber: New Vision for Education - World Economic Forum
PEKERJAAN SAAT INI DAN DI MASA DEPAN
• Kualifikasi, jenis
pekerjaan, dan skill
yang dibutuhkan terus
T
AF
berubah
• Dinamika perubahan
R
D
sosial karena disrupsi
teknologi
• Proyeksi pekerjaan baru
13
PEKERJAAN YANG KEDEPAN MENINGKAT DAN MENURUN
T
AF
R
D
14
PERGESERAN KEBUTUHAN DUDI
T
kemudahan akses informasi,
AF
berubah.
fasilitas/teknologi ICT berkembang pesat.
R
D
Proyeksi pekerjaan yang hilang di berbagai
Proyeksi pekerjaan baru di berbagai
bidang, yakni yang tergantikan oleh
bidang mulai terasa di berbagai aspek
teknologi robot/mesin, pekerjaan yang
terutama pada sektor yang bersentuhan
repetitif, berulang, akan tergantingan oleh
dengan teknologi.
sistem yang terotomasi oleh komputer.
15
MASUKAN UMUM DARI KOMISI X DPR RI
T
kebutuhan di daerah. 3T
AF
R
Kebijakan terkait layanan
Evaluasi terus menerus serta
D
penyandang disabilitas, guru
Perlu inovasi-inovasi dalam bergerak berawal
non ASN, penghilangan
pendidikan menyesuaikan dengan kajian mendalam,
diskriminasi sekolah negeri
kondisi saat ini (pandemi) matang, serta payung hukum
dan swasta, realisasi APBN
yang kuat.
perlu perhatian khusus.
Sumber: Laporan-laporan singkat Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Kemdikbud
dan Rapat Kerja dengan Mendikbud RI
16
ARAHAN DARI KOMISI X DPR RI
T
4. menyusun kurikulum sendiri sesuai program keahlian/kompetensi bersama DUDI, Pemda, Organisasi Profesi
AF
dan terkait lainnya berdasarkan standar mutu yg telah ditetapkan
R
5. Untuk menyusun kebijakan percepatan perbaikan sarana prasarana SMK yang rusak, peralatan praktik usang
D
dan meremajakan peralatan/ program, sehingga tercapai standar nasional pendidikan dari sisi sarana
prasarana sehingga mutu lulusannya lebih memiliki kompetensi serta diterima di DUDI
6. Untuk mengalokasikan anggaran yang maksimal dan penggunaarmya hams sesuai dengan skema kebijakan
revitalisasi pendidikan vokasi serta skema pendampingan bagi lembaga pendidikan vokasi.
7. Untuk membuat skema rekognisi pembelajaran lampau bagi tenaga profesional yang memiliki kompetensi
khusus
8. Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik SMK, sehingga lulusannya bukan hanya mampu untuk
mendapatkan pekerjaan tetapi juga menciptakan lapangan kerja.
17
Sumber: Rekomendasi Panja Pendidikan Vokasi Komisi X DPR RI
Arah Pembangunan
SDM Nasional
#02
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
T
AF
R
D
Sumber: Laporan Tahunan Kabinet Indonesia Maju, 2020 19
PROFIL PELAJAR PANCASILA
“ VISI PENDIDIKAN
Beriman,
T
bertakwa kepada Berkebinekaan mewujudkan Indonesia maju yang
AF
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia Global berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
R
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
D
Bergotong- kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
Mandiri
PELAJAR Royong
kepada Tuhan YME, dan berakhlak
PANCASILA mulia, bergotong royong, dan “
berkebinekaan global
Bernalar Kreatif
Kritis
Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak
terfokus kepada kemampuan kognitif saja 20
T
AF
R
D
Sumber: Laporan Tahunan Kabinet Indonesia Maju, 2020 21
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN VOKASI
Fokus Pemerintah pada Tahun 2018 & 2024 adalah pembangunan kualitas SDM, melalui pengembangan vokasi
T
”Kita harus meningkatkan kapasitas SDM
terwujudnya link and
AF
kita agar lebih produktif dan lebih
kompetitif, dan pendidikan vokasi match.”
- Mendikbud Nadiem
R
menempati posisi penting dalam
Makarim
D
strategi pengembangan SDM kita”
- Presiden Joko Widodo
INDONESIA akan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045 (dengan asumsi
negara lain tumbuh sesuai tren saat ini)
T
AF
R
D
Agenda Ditjen Diksi dan Kemdikbud hari ini akan mempengaruhi Indonesia
berpuluh-puluh tahun ke depan karena penyiapan SDM merupakan pilar utama
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas bangsa. 23
Untuk menyiapkan SDM yang terampil
diperlukan revitalisasi pendidikan dan
pelatihan vokasi:
T
AF
• Meneruskan revitalisasi pelatihan vokasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan DUDI dan
R
perkembangan teknologi.
D
• Memperluas akses buruh untuk mendapatkan
dana/beasiswa untuk meningkatkan pendidikan
dan keterampilan.
• Memperkuat pelatihan vokasi kewirausahaan
bagi para santri.
• Meningkatkan keterampilan pencari kerja dan
buruh dengan pelatihan vokasi dan sertifikasi
dengan melibatkan pemerintah, DUDI, dan
kalangan pendidikan
24
5 Sektor Motor Ekonomi Indonesia
T
AF
EKSPOR TENAGA
AGRIBISNIS HEALTHCARE KERJA
R
D
Dalam upaya menyiapkan
tenaga kerja untuk produk- PARIWISATA E-COMMERCE
produk unggulan yang
mempunyai nilai tambah
Peningkatan Taraf Hidup Meningkatkan
tinggi dan kebutuhan Penyerapan tenaga kerja Masyarakat, Berpotensi
besar untuk kelapa sawit, Pengiriman Tenaga
permintaan global. Meningkatkan Proporsi Kerja Terampil ke
karet, tebu, teh, kopi, dan
Pengeluaran untuk Luar Negeri
hortikultura
Kesehatan.
25
Sumber : Kemenko Perekonomian RI, 2020
Peningkatan Kualitas SDM Melalui Vokasi
Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan
pelatihan Vokasi yang difokuskan melalui 3 Lembaga Vokasi terutama untuk mendukung sektor prioritas Pemerintah
Fokus:
T
Era Industri 4.0 & melalui Pendidikan & Ekonomi Digital & Pelatihan Vokasi
Ekonomi Digital
AF
Pelatihan Vokasi Pekerja Migran
➢ Sektor yang rentan
Strategi Perbaikan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi : terhadap otomatisasi
R
D
1 2 3 4 5
MEREFORMASI LEMBAGA MENGEMBANGKAN MEMBAKUKAN MODEL MEMBAKUKAN MENINGKATKAN
PENDIDIKAN & PELATIHAN BERBAGAI STANDAR KERJASAMA SARANA & MEKANISME PENDANAAN & KOORDINASI
VOKASI KOMPETENSI PRASARANA DENGAN PEMAGANGAN ▪ Insentif pajak bagi Industri
INDUSTRI ▪ Menyusun Skema Pendanaan
▪ Menyusun Kurikulum bersama ▪ Menyusun & menetapkan
▪ Menetapkan yang sustainable
industri berbagai kompetensi ▪ Menetapkan beberapa model template/model peran
kerjasama dengan industri ▪ Membentuk komite vokasi di
▪ ToT Guru/Dosen ▪ Membakukan dunia usaha
pusat & daerah
langkah/mekanisme ▪ Mengoptimalkan Keterlibatan ▪ ToT Instruktur ▪ Menyusun informasi pasar
akreditasi Industri Pemagangan kerja (online job plattform)
26
Sumber : Kemenko Perekonomian RI, 2020
Pembangunan SDM : SuperTax Deduction
T
AF
R
D
27
Sumber : Kemenko Perekonomian RI, 2020
Pendidikan Vokasi dan Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang pada bermuara pada
penambahan kekuatan ekonomi nasional
Pendidikan yang bernilai baik bagi individu dan juga untuk bangsa,
T
akan menghasilkan pekerja yang memiliki kemampuan ekonomi lebih
AF
baik, menaikkan kualitas kehidupan mereka, dan akhirnya ikut
R
berkontribusi menaikkan tingkat ekonomi bangsa
D
Dapat menurunkan tingkat pengangguran dengan melatih calon
pekerja dan penganggur.
Berperan dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja.
28
Pendidikan Vokasi dan Ekonomi
Memiliki pengaruh dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
nasional.
Menaikkan kekuatan dan posisi tawar suatu negara dalam percaturan
T
ekonomi global melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
AF
pendayagunaan tenaga kerja secara optimal untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi
R
D
Harus menghasilkan pekerja yang marketable dalam bidang yang juga
marketable bagi dunia industri. Jika pasokan SDM dari pendidikan vokasi
sesuai kebutuhan industri, maka industri akan berjalan efektif & efisian
sehingga bisa berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi
lokal maupun nasional.
29
Peta Jalan Pendidikan
Indonesia
#03
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
PENDIDIKAN KITA HARI INI
T
• Fokus pada potensi
AF
• Dengan senang dan gembira
R
• Pembelajaran sepanjang hayat
D
31
T
AF
R
D
32
Sumber infografis: www.factsmaps.com
KOMPARASI DENGAN BEBERAPA NEGARA ASEAN
PISA 2009 PISA 2012 PISA 2015 PISA 2018
T
T HA I LA N D 419 427 415 419
AF
I N DO N ESI A 371 375 385 379
R
F I LI PI N A 353
D
VI E T N A M 511 495
• Antara tahun 2009 ke 2012, skor Bahasa dan Sains menurun, tapi Matematika naik 4 poin
• Tren skor membaik pada periode 2012 ke 2015, tapi dari 2015 ke 2018 justru turun, walaupun
partisipasi siswa yang mengikuti survei PISA semakin meningkat.
• Bagaimana PISA Indonesia 2022 ? Tergantung apa yang kita lakukan hari ini.
33
Sumber infografis: The Asean Post, 2018
ANGGARAN PENDIDIKAN INDONESIA
T
AF
R
D
• Bagaimana dengan postur anggaran pendidikan
20% dari APBN sebagai amanah konstitusi bisa
meningkatkan skor PISA 2022.
• Kenapa penting? Karena PISA menjadi tolak
ukur yang kredibel untuk tahu bagaimana
pengembangan kualitas pendidikan suatu
negara.
Sumber : Kemenkeu, 2020 34
Sumber infografis: www.wenr.wes.org
Visi Pendidikan Indonesia 2035
T
Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar
AF
seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan
R
berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya
D
Indonesia dan Pancasila
35
D
R
AF
36
T
D
R
AF
37
T
Transformasi Pendidikan Indonesia Dimulai dari Merdeka Belajar
T
AF
R
D
38
T
AF
R
D
39
Sumber: Berbagai Media
D
R
AF
40
T
D
R
AF
41
T
D
R
AF
42
T
Kegiatan Pembelajaran di Luar
Kampus (Merdeka Belajar)
Pertukaran Kuliah kerja
Pelajar nyata tematik
1 8
Magang Studi/Proyek
T
Independen
AF
2 7
R
Asisten
D
Pengajaran di Kegiatan
satuan
3 Wirausaha
pendidikan 6
Proyek
Riset dan Kemanusiaan
penelitian 4 5
43
Arah Kebijakan
Pendidikan Vokasi
#04
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
Tujuan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi
T
nasional melalui peningkatan
AF
kompetensi peserta didik yang
R
selaras dengan dunia industri, “
D
dunia usaha, dan dunia kerja.
45
Direktorat Jenderal
PENDIDIKAN VOKASI (DIKSI) Link and Match!
• Dit. Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi
(Politeknik, Akademi Komunitas, Akademi, serta
Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi yang
memiliki Prodi Vokasi – D1,D2,D3,D4,S2T,S3T) 2.200
kampus
T
• Dit. SMK 14.000 SMK
AF
• Dit. Kursus dan Pelatihan (LKP) 17.000 Lembaga Strategi Utama
R
D
• Dit. Kemitraan dan Penyelerasan Industri
(Mitras) – Memastikan keterlibatan DUDI dalam semua aspek
Penyelenggaraan pendidikan vokasi
SMK-SMK dan kampus-kampus vokasi serta
lembaga pelatihan keterampilan di Indonesia
harus ‘menikah’ dengan industri dan dunia
kerja
Pembentukan FORUM PENGARAH VOKASI NASIONAL
(sebagai wadah perwakilan DUDI untuk memberi
masukan bagi pendidikan vokasi) 46
D
R
AF
47
T
Target → OUTPUT & OUTCOME (Ciri2 “sudah Link” & “sudah Match”)
Lulusan yang Kompeten & Trampil Input Mahasiswa/Siswa Branding yang kuat, diminati SDM dengan mindset
→ Ijazah + Sertifikat Kompetensi → Memiliki Passion dan Visi masyarakat (input) & kreatif & inovatif
+ Portofolio Project + Bahasa Industri (output) Leadership yang kuat
Asing + Softskills (Keterserapan
Mahasiswa/Siswa Berprestasi
tinggi) → Bekerja, Melanjutkan
Studi, jadi Wirausaha Tangguh IPTEK, ORSENI Pimpinan, Kepsek, Dekan, Dosen/Guru/Instruktur
Direktur Poltek & Jajarannya Ter-Sertifikasi /
→ Leadership, Visi dan Kompetensi
Kurikulum yang Adaptif, Agile, Manajerial yang KUAT
Kampus
T
Fleksibel → porsi yang dapat
AF
disusun mandiri – bersama DUDI Pengajar Tamu Expert Kerjasama Luar Negeri
Vokasi, (Industri) → (Magang, Joint Degree,
Double Degree)
minimal 20%
R
Pembelajaran Berbasis Project SMK, LKP*
D
dari Industri Rekognisi Pembelajaran Humas & Networking
Lampau (RPL)
Riset Terapan → output :
Kewirausahaan Tangguh
Produk Nyata, di-hilir-kan Magang / Praktek Kerja Industri Career Center → Link &
→ Rekayasa dan Inovasi min 1 Semester (siswa, mhs &
(Pasar/Masyarakat) Match
Guru/Dosen)
Teaching Factory/Industry → PTNBH atau BLU
→ Project-project Profesional (Kampus Vokasi) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
→ BLUD (SMK) Berbasis Link and Match → Industri & Dunia Kerja
Infrastruktur, Sarpras & Peralatan/Fasilitas yang memadai → BERBASIS seluruh aspek diatas ini 48
Inilah Lulusan !
T
AF
Lulusan
R
”Saya Kompeten”
D
→
“Aku Bisa Perform”
“Aku Mampu Perform”
Produk Dalam Negeri
49
T
AF
R
D
Analogi ‘Memasak bersama’, antara Satuan Pendidikan Vokasi (SMK, PTV, LKP) dengan DUDI. Dari tahap
membuat resep bersama, memasak bersama, hingga dinikmati bersama. Menciptakan ‘Nasi Pecel
Istimewa’ atau lulusan vokasi yang diharapkan dan sesuai keinginan DUDI. 50
T
AF
R
D
Keluhan dari DUDI/Pengguna Tenaga kerja terkait lulusan Perguruan Tinggi yang juga relevan sebagai
tantangan bagi pendidikan vokasi untuk menciptakan lulusan yang menguasai softskills. 51
D
R
AF
52
T
D
R
AF
53
T
Mindmap Perubahan Mindset sebagai langkah utama dalam pembenahan
pendidikan vokasi hari ini.
T
AF
R
D
54
Mindset & Leadership Model
Link & Match
1. Kurikulum disusun bersama berbasis Industri Konsep
Metode PBL → Hard + SOFTSKILLS + Karakter
2.
3. Dosen/Guru Tamu dari IDUKA SDM ‘START FROM
4.
5.
Sertifikasi Kompetensi (Siswa/Mhs, Guru dan Dosen)
Magang di IDUKA (DN/LN) → Minimal 1 semester di IDUKA
Kompeten - Terampil & THE END’
Unggul
6. Peningkatan Kompetensi & Mindset Guru, Dosen, Kepsek
(sesuai kebutuhan IDUKA)
7. Komitmen Penyerapan Lulusan oleh DUDI
(Entrepreneurs) - Produktifitas
8. Riset Terapan → HILIRISASI Produk ke Market & Masyarakat
9. Teaching Factory/Teaching Industry Tinggi
T
- Economic Growth
AF
Pendidikan - Kesejahteraan
R
Vokasi Lulusan
D
Kebijakan & Peraturan - Kesejahteraan &
1. P3TV, dan Program2 Stratejik lainnya
2. Sistem Akreditasi – Penjaminan Mutu (Vokasi)
Kemajuan
3.
4.
Rekognisi Pembelajaran Lampau
D3→D4 (Sarjana Terapan)
Produk Bangsa
5. SMK – D2 FastTrack (D2 Jalur Cepat) Hasil Karya Riset Terapan
6. Penilaian Angka Kredit (Kenaikan Pangkat) DIHILIRKAN ke Market
TriDharma PROPORSIONAL + berbasis karakter dosen
7. BLU/BLUD/PTNBH atau Masyarakat
8. Kebijakan Link and Match
9. Pembukaan Prodi Baru 55
10. Kurikulum (Hard+Softskills+Karakter), dsb
FAKTOR KESUKSESAN SEBUAH SISTEM
20 Desain, Roadmap,
SDM 80% %
Kebijakan, SOP, Strategi,
Machines, Sarpras,
Infrastruktur, dsb
→ Mind-set
Industri & Dunia Kerja
Siswa (& ortu) : PASSION, VISION, + Bakat
T
Guru,
Passion,
AF
Coach,
Kepala Sekolah/Dekan/Direktur Fasilitator, Minat &
Leadership, Inovasi, Kreatif, Out of The Box, Agen Perubahan Mentor,
R
Friend,
Bakat
D
Guru SMK/Dosen (MIND-SET) Bro/Sis
• To teach
• To be the mentor & Fasilitator
• To coach
• To be friends/parents – Bro & Sis Sumber foto: Internet (cuplikan film ‘Laskar Pelangi’)
56
Ilustrasi perubahan mindset SDM
penyelenggara pendidikan vokasi
sebagai modal utama / basic dalam
proses menghasilkan Lulusan
Kompeten dan Link and Match
T
pengelola/penyelenggara vokasi yang
AF
berpikir ‘start from the end’, didukung
R
program, kebijakan, serta skema-skema
D
inovasi. Maka akan menghasilkan lulusan
yang sesuai keinginan DUDI karena sudah
berkolaborasi dengan DUDI dari awal.
B. Tanpa didahului perubahan mindset, maka
SDM pengelola/penyelenggara vokasi hanya
akan menghasilkan gedung dan alat.
Lulusannya tidak sesuai keinginan DUDI.
MoU hanya seremonial saja.
57
T
AF
Piramida Gambaran kebutuhan
DUDI terhadap lulusan Vokasi
R
D Step by step rencana penyelenggaraan
pendidikan vokasi pada Perguruan Tinggi Vokasi
yang berkesuaian dengan tantangan kekinian.
58
Konsep ‘Start from The End’ Riset Vokasi
T
AF
R
D
59
Majalah Tempo Edisi 7-13 Desember 2020
T
AF
R
D
60
D
R
AF
61
T
Hasil Tracer Study
Pendidikan Vokasi 2020
#05
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
Responden Tracer Study
2,12%
15,34%
T
AF
R
82,53%
D
LKP PT VOKASI SMK
63
Kluster 5 Kluster 6
T
AF
R
D
Kluster 3
Kluster 2 Kluster 1
64
Keterserapan Lulusan/Alumni di Dunia Kerja
Bekerja
4,12%
T
Melanjutkan
AF
31,76% 35,73% Pendidikan
R
Menganggur
D
28,39% Wirausaha
65
Keterserapan Lulusan/Alumni Per Jenjang
60,00%
55,56%
50,00%
42,62%
40,00%
T
32,14% 31,65% 32,67% 31,94%
PERSENTASE
30,85%
AF
30,00%
R
D
20,00%
14,80%
10,63%
10,00% 7,84%
5,75%
3,54%
0,00%
SMK LKP PTV
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI
Kluster 5 Kluster 6
5.62%
T
3.14%
3.97%
AF
R
D
Kluster 3
Kluster 2 Kluster 1
T
33,47%
AF
47,69% 49,14% 46,01% b. Waktu tunggu > 12 bulan
R
mayoritas disumbang oleh yang
D
10,42%
6,08% 6,20% masih menganggur (96%)
5,14%
56,11% karena masih memasukkan
46,23% 45,72% 47,78%
data lulusan yang menganggur.
T
AF
TEKNISI/ANALIS 42,11% 57,89%
R
D
SUPERVISOR 35,80% 64,20%
T
SMK 48,98% 51,02% berpendapatan bulanan di
AF
bawah UMP cukup tinggi
R
D
LKP 62,85% 37,15% b. Proporsi terbesar ada pada
lulusan LKP
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
T
D4 63,76% 36,24%
AF
b. Proporsi terbesar lulusan yang
R
D3 41,35% 58,65% memperoleh gaji di atas UMP
D
(1,2 kali) ada di jenjang D1
D2 72,43% 27,57% sebanyak 69,23% dan D3
sebanyak 58,56%.
D1 30,77% 69,23%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
• Keterserapan Bekerja secara umum telah tercapai, sesuai dengan target persentase pada rencana
strategis Direktorat Jenderal Diksi dengan catatan luaran data tracer study masih “memotret”
permukaan saja.
• Persentase keterserapan belum merata atau ada ketimpangan.
• Sulawesi banyak yang melanjutkan pendidikan/pelatihan
• Kluster 5 (Sumatera Bagian urata) → proporsi menganggur besar
T
• Kluster 4 (Sumatera bagian selatan) → proporsi menganggur dan bekerja relative seimbang
AF
• Jawa Bali→ proporsi bekerja tinggi
R
• Kesesuaian kompetensi Jabatan/Karir. Menjadi pertanyaan apakah kompetensi Lulusan telah sesuai
D
KKNI? Pengakuan dunia kerja terhadap lulusan Pendidikan Vokasi masih rendah? Sehingga program
link and match DUDI perlu lebih serius.
• Kompetensi lulusan ‘belum dinilai dengan layak’ oleh DUDI.
• Wirausaha ‘belum’ menjadi prioritas /target utama bagi pendidikan vokasi.
• Lulusan PTV yang bekerja (56%) lebih tinggi daripada lulusan LKP (32%) dan SMK (32%).
• Lulusan LKP yang berwirausaha (15%) lebih tinggi daripada lulusan PTV (6%) dan SMK (4%).
• 42,62% Lulusan LKP menganggur (43%).
72
Data Ketenagakerjaan
Lulusan Vokasi 2018-2020
Sumber : BPS, Desember 2020
#06
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
CAKUPAN & PELAKSANAAN
Sumber Data: Sakernas, Agustus 2018-2020
Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
T
Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan
AF
namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
▪ Sampel 30.000 • Bekerja
R
Blok Sensus (BS) / Merupakan kegiatan seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh
D
300.000 Rumah
pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji.
Tangga
• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT )
▪ Level estimasi Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja
kabupaten/ kota
(dilaksanakan di • Pendidikan Vokasi menurut UU no.12 Tahun 2012 tentang
34 provinsi 514 Pendidikan Tinggi
kabupaten/kota) Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang
menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu
sampai program sarjana terapan.
74
Struktur
Ketenagakerjaan
203,97
Indonesia, juta orang
Agustus 2020
Penduduk Usia Kerja
138,22 2,78 juta orang 0,76
juta orang juta orang
BAK
T
Karena Covid-19
Angkatan Kerja (AK)
AF
128,45 2,36 juta orang Total BAK: 65,75
R
juta orang
9,77 juta orang
TPAK= 67,77
D
juta orang
(AK/UK) Bukan Angkatan Kerja (BAK)
Bekerja 0,31 juta orang Pengangguran 2,67 juta orang 0,42 juta orang
TPT=7,07
Pekerja Penuh : 82,02 juta orang 9,46 juta orang (Penggangrn/AK)
Tenaga Kerja
Berdasarkan Pendidikan
T
latar belakang pendidikan
AF
ditanyakan pada Rincian 6.a
R
D
Jurusan pendidikan ditanyakan
Catatan: Sebelum tahun 2020, tingkat pada pertanyaan 6.b untuk tingkat
pendidikan Diploma IV bergabung dengan S1
sehingga untuk pendidikan vokasi pada tahun
pendidikan SMA ke atas sesuai isian
2018 dan 2019 hanya bisa Diploma I/II/III pada Rincian 6.a
Sehingga hasil tahun terakhir akan menunjukkan kontribusi
DIV dalam statistik perkembangan lulusan Vokasi dari selisih
rata-rata 2018 dan 2019.
76
ANGKATAN KERJA LULUSAN VOKASI
T
24,63 25,52 27,00 17,17 12,51
Namun dengan tambahkan D4
AF
15,6712,58 16,79 13,23 17,1713,35 4,62
3,72 3,68 3,78 maka angka Angkatan kerja
R
2018 2019 2020
2020*)
SMP ke bawah
menjadi 4,62 (2020). Naik
D
SMP ke bawah SMA Umum SMA Umum hampir 1 juta orang.
✓ Angkatan Kerja didominasi oleh pendidikan SMP ke bawah. Pada tahun 2020 jumlah angkatan kerja berpendidikan
SMP ke bawah lebih dari 76 juta orang.
✓ Angkatan Kerja terendah yaitu sebanyak 4,62 juta orang merupakan penduduk berpendidikan Vokasi (Diploma I/II/III/IV).
77
ANGKATAN KERJA LULUSAN VOKASI
Jumlah Angkatan Kerja Lulusan Vokasi dan Kontribusinya
terhadap Angkatan Kerja Nasional, 2018-2020
Kontribusi (%) Angkatan Kerja Lulusan Jumlah Angkatan Kerja Lulusan • Pada tahun 2020, kontribusi angkatan
Vokasi terhadap Angkatan Kerja Nasional Vokasi Menurut Jenis Kelamin (Juta Orang)
4,62 kerja lulusan Diploma I/II/III terhadap
3,78 angkatan kerja nasional mengalami
T
3,72 3,68
peningkatan dibandingkan tahun
AF
2019. Pada tahun 2019, sebesar 2,71%
97,21% 97,29% 97,27% 96,66% 2,44
1,96 1,98 2,03 2,18 dari angkatan kerja adalah lulusan
R
1,76 1,70 1,75
Diploma I/II/III, sementara pada 2020
D
meningkat menjadi 2,73%.
2,79% 2,71% 2,73% 3,34% • Jumlah angkatan kerja lulusan Diploma
2018Diploma
2019 I/II/III perempuan terus meningkat
I/II/III 2020
Bukan Diploma 2020*)
I/II/III 2018Laki-laki 2019 2020 2020*)
Diploma I/II/III/IV Perempuan Nasional pada periode 2018-2020.
*) Tingkat pendidikan vokasi mencakup Diploma I/II/III/IV • Jumlah angkatan kerja lulusan Diploma
Kontribusi (%) angkatan kerja lulusan D1-D3 terhadap Angkatan Kerja I/II/III perempuan lebih tinggi
Nasional yaitu 2,79 %, (2018) dan turun menjadi 2,71% (2019). Setelah daripada laki-laki.
ditambahkan D4 maka NAIK menjadi 3,34 % (2020). Mengalami kenaikan
0,63% 78
PENDUDUK BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN
T
24,34
AF
22,69 23,19 24,34
13,92 11,84 14,84 12,28 14,85 12,36 14,85
3,5 3,41 3,47 11,59
4,24
R
D
2018 2019 2020
2020
SMP ke bawah SMA Umum
SMP ke bawah SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/II Universitas
SMA Kejuruan Diploma I/II/II/IV
S1, S2,S3
Data Penduduk Bekerja menurut pendidikan lulusan D1-D3 yaitu 3,5 jt (2018),
3,41 jt (2019), 3,47 jt (2020). Ketika ditambahkan D4 maka meningkat
menjadi 4,24 jt. Naik sekitar 830 ribu orang.
79
PEKERJA PENUH MENURUT PENDIDIKAN
T
18,04 16,83
AF
17,38 16,83
11,48 9,36 12,46 9,86 11,08 11,08
7,80 7,29
2,82 2,84 2,49 3,00
R
D
2018 2019 2020
2020
SMP ke bawah SMA Umum SMP ke bawah SMA Umum
SMA Kejuruan Diploma I/II/II/IV
SMA Kejuruan Diploma I/II/II S1, S2,S3
Data pekerja penuh lulusan D1-D3 yaitu 2,82 jt (2018), 2,84 jt (2019)
dan 2,49 jt (2020). Ketika ditambahkan D4 maka meningkat
menjadi 3 jt (2020). 80
PEKERJA PARUH WAKTU MENURUT PENDIDIKAN
T
AF
3,79 3,98 4,83 3,57 4,83
1,61 0,55 2,03 1,78 0,49 2,10 2,23 2,23 3,35
0,74 0,97
R
D
2018 2019 2020
2020
SMP ke bawah SMA Umum
SMP ke bawah SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/II Universitas
SMA Kejuruan Diploma I/II/II/IV
S1, S2,S3
T
4,54
3,14 3,12 4,54
AF
R
2018 2019 2020
D
SMP ke bawah 2020 SMA Umum
SMP ke bawah SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/II Universitas
SMA Kejuruan Diploma I/II/III/IV
S1, S2, S3
#07
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
Menciptakan lulusan yang KOMPETEN, Terampil, dan SESUAI.
Kebijakan dan Program (KOMPETENSI = Hardskills x SOFTSKILLS x KARAKTER)
Utama Ditjen Diksi • Kewirausahaan,
2021 • Teaching Factory &
Teaching Industry, dan
Komitmen
Training Leadership & Mindset • Peran Balai Besar Vokasi
Seluruh SDM VOKASI
serapan oleh
Menghasilkan
DUDI Sinkron dengan
Produk, dihilirkan
DUDI +
PKK & PKW ke DUDI, pasar,
Kewirausahaan
Pendidikan Kecakapan Kerja masyarakat
Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan
T
Training Guru
SMK Pusat Keunggulan
AF
Pengembangan Program SMK CoE dan Dosen oleh Guru Tamu Expert
DUDI dari DUDI
+ Leadership (min 50 jam
R
Kampus Merdeka Vokasi /smster/prodi) DUDI
dan Mindset
D
Pengembangan Program P3TV Vokasi
Sertifikasi Pengembangan
Upgrading D3 ke D4 (S.Tr.) Kompetensi Softskills, Project
Peningkatan prodi D3 ke Sarjana Terapan oleh dan/atau Based Learning.
yang diakui Kasus dari DUDI /
Min 1 Semester Masyarakat
DUDI
SMK-D2 Jalur Cepat + Micro-credential
SMK 3 tahun + 3 semester D2 yang
link and match dengan DUDI
84
11 Strategi Pengembangan Program Kerja Diksi 2021
T
c. Kebijakan Link and Match (Paket 8+1)
AF
a. SMK PK,
3. FOKUS PADA PROKER UTAMA
R
b. P3TV,
c. PKK&PKW,
D
Namun menghasilkan dampak signifikan d. Training SDM Vokasi,
serta menghasilkan terobosan/inovasi baru. e. SMK-D2JC,
f. Upgrading D3->S.Tr berbasis Link and Match
T
lintas ditjen dan lintas kementerian, PEMDA, serta
AF
dengan IDUKA
8. RE-BRANDING YANG KUAT, CERDAS ,IMPACTFULL Setiap program kerja harus tersampaikan value dan
R
message-nya dengan kreatif dan kekinian
D
Selalu terukur dalam aspek kualitas capaian, aspek
9. TERUKUR DAN AKUNTABEL administrasi-akuntabilitas, serta concern pada data &
statistik
Efektif dan Efisien dalam aspek realisasi pembiayaan,
10. EFEKTIF DAN EFISIEN sumber daya, manajemen, dan aspek lainnya
T
AF
R
D
87
SKEMA KERJA DIKSI 2021
Reskilling & Upskilling SDM (Guru & Kepsek/Pengelola,
Instruktur)
369 CoE Baru dan 500 SMK Revit sebelumnya
T
(Dosen & Pengelola) USB (*) → PUPR
AF
Sertifikasi Kompetensi Lulusan PTV Link & Match 7 (tujuh)
Dit. Balai Besar
TeFa / Teaching Industry Support
R
PPMPV
(Hilirisasi Produk Riset Terapan) Mitras DUDI
D
(dulu: P4TK)
Program
→ Reskilling & Upskilling SDM
Program Kewira- PKK & PKW
P2-PTN & PTS usahaan 66.676 orang
→ Link & Match
200 Prodi Dit. Reskilling & Upskilling SDM
Dit. Kursus & (Instruktur & Pengelola)
PT. Vokasi Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Lulusan Kursus &Pelatihan 88
Training Leadership dan Mindset
T
• Kerja sama dengan DUDI kebanyakan dengan DUDI, menjadi portfolio kepala sekolah dan sekolah ke depannya
AF
baru sebatas magang, sehingga dalam kaitannya untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
meninggalkan ruang eksplorasi yang • Pelatihan business acumen mencakup industrial-based management yang
R
masih besar namun Kepala SMK meliputi: Karakter CEO, Manajemen Strategis dan Kinerja, Manajemen
D
belum memiliki mindset yang tepat; Inovasi, Penguasaan Pribadi dan Kepemimpinan, Manajemen SDM dan
keinginan dan kreativitas Perubahan, Pemikiran Sistematis untuk Pengambilan Keputusan.
mengembangkan sekolah lewat
berbagai kemitraan.
• Kepala SMK perlu didorong untuk
memiliki kemampuan berwirausaha
agar memicu kreativitas tersebut.
89
Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
T
keterampilan tertentu yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi untuk bekerja dan
mengambil pendidikan informal
AF
terserap di DUDI
dengan masa studi yang • Program PKW memiliki kurikulum yang minimal mencakup: a. Pendidikan karakter
singkat. kewirausahaan; b. Pendidikan bidang keterampilan yang akan diusahakan; c. Pemasaran dan
R
• Perlu dilakukan program khusus akses permodalan; dan d. Pengelolaan hasil usaha.
D
yang memastikan keselarasan • PKK ditujukan bagi LKP yang memiliki program bagi
pendidikan di LKP dengan yang • Usia 15 s.d 30 tahun, dengan prioritas usia 15 s.d 25 tahun.
jenis-jenis pekerjaan yang • Putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan.
• Belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur.
dibutuhkan di masyarakat.
• Prioritas dari keluarga kurang mampu.
• Perlu semakin banyak program • PKW ditujukan bagi LKP yang memiliki program bagi
yang dapat membantu • Usia 15 s.d 30 tahun, dengan prioritas usia 15 s.d 25 tahun.
mengatasi permasalahan • Anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan
pengangguran dan merangkup • Warga belajar paket C vokasi
anak-anak yang putus sekolah • Warga masyarakat menganggur atau tidak memiliki pekerjaan 90
SMK Pusat Keunggulan
T
bagi SMK-SMK sekitar. sekolah, di masyarakat, dan di industri.
AF
• Menyongsong persaingan global di era Revolusi Industri 4.0, pengembangan keterampilan digital
(menggunakan teknologi, membuat aplikasi, dan menjalankan bisnis secara digital).
R
• Meningkatkan kerjasama industri yang diimplementasikan dalam kegiatan riset, pelatihan, resource
D
sharing, belajar mengajar, sertifikasi kompetensi, magang, dan penempatan kerja.
• Mengembangkan inovasi produk dan inkubator bisnis untuk menumbuhkan start up bisnis, mulai dari
analisis pasar, ide, rencana bisnis, hingga mendirikan dan mengelola usaha secara nyata. Inventure
(2020) memprediksi bahwa ke depan pengembangan kurikulum kewirausahan digital semakin
meningkat.
• Mengembangkan inovasi pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan dan pengembangan
teknologi 4.0 seperti pembelajaran daring, artificial intelligent, media virtual reality/augmented
reality, 3D printing, smart technology, big data analysis, dan machine learning.
• Meningkatkan tata kelola dan kepemimpinan dengan menerapkan Kepala Sekolah CEO dan good
school governance.
91
Tantangan Pengembangan SMK
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan
Guru • Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
• Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya • Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berdasarkan teori • Pelatihan guru berdasarkan praktik lapangan sesuai dengan
T
kebutuhan DUDI
AF
Pedagogi
R
• Pembelajaran berorientasi pada siswa
• Siswa sebagai penerima pengetahuan
• Pembelajaran memanfaatkan teknologi
D
• Fokus kepada kegiatan tatap muka
• Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur
• Pembelajaran yang menyesuaikan dinamika dan standar DUDI
T
penggerak bagi satuan pendidikan Kelas Dunia, Microredentials/Project-based Learning di Organisasi Kelas Dunia,
AF
Bridging Courses/ Program persiapan & seleksi pasca sarjana, Program dual-
vokasi lainnya.
degree dan joint-degree, Project-based Learning di Industri (DN), Program
R
Beasiswa Degree Reguler (S3), Program Riset-riset keilmuan untuk Dosen
D
• Penguatan PTV dengan 3 skema : A, B, dan C
93
SMK-D2 Jalur Cepat
T
Perguruan Tinggi, dan 3) Industri & Dunia Kerja. Skema Link and Match dapat diperluas
AF
dengan keterlibatan Asosiasi Profesi, Lembaga Sertifikasi Kompetensi, serta stakeholder
lainnya
R
• Bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan Pendidikan vokasi yang mencakup
D
harskills dan softskills yang kuat, disertai peningkatan kesiapan budaya dan sikap kerja yang
tinggi.
• Serta bertujuan untuk menciptakan karakter, ketrampilan serta kesiapan kewirausahaan yang
baik dan komprehensif.
• Kompetensi dan Capaian Pembelajaran yang dirancang merupakan kebutuhan riil di industry
dan dunia kerja di masa kini dan masa depan, minimal sampai dengan 5 tahun kedepan
(disertai dengan road pengembangan program, jangka pendek dan jangka menengah).
• Mendapatkan Surat Komitmen penyerapan lulusan oleh industry, yang siap menyerap lulusan
apabila memenuhi persyaratan yang berlaku di industry dan dunia kerja
• Perguruan Tinggi yang dimaksud yaitu Politeknik, atau Universitas, atau Institut, atau Sekolah
Tinggi, yang memiliki Program Studi D2 yang relevan dengan program kejuruan atau
kompetensi yang diselenggarakan di SMK-nya. 94
D
R
AF
95
T
Program Peningkatan D3 Menjadi Sarjana Terapan
T
material, machine, method, market).
AF
• Syarat utama program ini adalah adanya pelibatan industri dalam berbagai
aspek:
R
• Kurikulum yang link and super match dengan industri
D
• Kurikulum yang digital technology dan tidak hanya menekankan pada hard
skill
• Rumusan Learning Outcomes/Capaian Pembelajaran sesuai level 6 (enam)
KKNI dan dimuati keilmuan prodi dan tercakup dalam 4 (empat) aspek
yaitu sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan khusus.
• Bentuk pembelajaran menggunakan Project Based Learning
• Komitmen serapan lulusan oleh industri
• Dual system (magang sambil kuliah)
• Adanya Teaching Industry di PTV
• Didorong penelitian yang menghasilkan produk yang berkualitas 96
D
R
AF
97
T
Strategi Link and Match Vokasi dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja
T
kurikulum sangat minim. • Komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan
AF
• Komitmen industri menyerap lulusan • Program beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa
masih lemah. • Bridging program: pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses
R
• Lemahnya bantuan peralatan kerja industry yang diperlukan kepada para dosen.
D
laboratorium ke sekolah/kampus. • Sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pendidikan tinggi
• Lemahnya Join research antara bersama industri
Industri dengan sekolah/kampus. • Pihak industri memberikan bantuan peralatan laboratorium kepada
sekolah/kampus.
• Join research, riset terapan dosen yang berasal dari kasus nyata di industri.
98
Taut-suai dengan DUDI (Rumah Vokasi – Lima Menara)
T
Telah selesai dijalankan di 5 provinsi di Vokasi, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Direktur Kursus dan
AF
Indonesia dengan nama ”Lima Menara”
1. Batam, BaKep.Riau: 8-10 Oktober 2020 Pelatihan).
2. Mataram, NTB: 15-17 Oktober 2020 2. Pemangku Kepentingan Daerah (Gubernur Kepala Daerah, Sekretaris Daerah,
R
3. Papua, Kab. Sorong: 24-26 Oktober 2020 DPRD, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala Dinas
D
4. Manado, Sulawesi Utara: 5-7 November
2020
Pariwisata, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kepala Dinas Perindustrian).
5. Balikpapan, Kalimantan Timur: 15-17 3. Asosiasi/DUDI (KADIN, APINDO, HKI, FHCI)
November 2020 4. Satuan Pendidikan (Perguruan Tinggi Vokasi, SMK, LKP, Forum LKP)
5. Media
Lima lokasi ini dipilih secara purposive dengan
mempertimbangkan pendekatan kewilayahan 6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
berdasarkan klaster industri, kemudahan akses 7. Penyempurnaan Pedoman Juknis
bagi peserta yang berasal dari wilayah lain,
keberadaan DUDI dengan tetap selalu
mematuhi protokol Kesehatan Covid-19
99
Revitalisasi P4TK menjadi Balai Besar Pengembangan Pendidikan Vokasi
T
kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan 1) Meningkatkan kuantitas guru/ instruktur/ dosen/ pelatih yang mengikuti
AF
dunia kerja. pelatihan upskilling dan reskilling berstandar dunia usaha, dunia industri, dan
▪ Terbatasnya jumlah guru SMK, instruktur, dan dunia kerja secara progresif;
R
dosen Pendidikan Tinggi Vokasi yang 2) Meningkatkan jumlah kepala lembaga pendidikan vokasi yang mengikuti
tersertifikasi industri. pelatihan kepemimpinan dan manajemen dalam pengembangan institusi
D
pendidikan vokasi berstandar dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja
secara progresif;
3) Meningkatkan jumlah lembaga pendidikan vokasi (PTV, LKP, dan SMK) yang
mendapatkan pendampingan penjaminan mutu menuju pusat keunggulan;
4) Meningkatkan jumlah inovasi pembelajaran berstandar dunia usaha, dunia
industri, dan dunia kerja.
100
Bangunan dan Listrik
Medan, Sumut
T
AF
R
D
Bisnis dan Pariwisata
Depok, Jabar
Mesin dan Teknik Industri
Cimahi, Jabar Kelautan, Perikanan, dan TIK
Otomotif dan Elektronika Gowa, Sulsel
Pertanian
Malang, Jatim
Cianjur, Jabar
Seni dan Budaya
Sleman, DIY
T
kreatifitas
AF
• Inisiatif bertindak tanpa diperintah
R
untuk melakukan yang terbaik Penuh persiapan
Sebagai partner, teman, Positif, Etika, Etos kerja
D
Berpikir unggul
• Membuat kelas dengan suasana senang Belajar berkelanjutan
orangtua, mentor, dan Komitmen, Empati
fasilitator peserta didik
• Mencoba metode-metode baru
• Mampu mengontekstualisasikan proses
dan hasil pembelajaran peserta didik
Mampu berkolaborasi, ,
semangat kekeluargaan, dan
cerdas berkomunikasi
102
Pelatihan SDM Penyelenggara Vokasi
T
penyelenggara yang link and match • Pelatihan SDM penyelenggara vokasi dilakukan oleh DUDI yang menjadi
AF
dengan kebutuhan DUDI. mitra satuan pendidikan, atau dilakukan oleh Lembaga pelatihan yang
• Belum seluruh satuan pendidikan direkomendasikan oleh DUDI.
R
vokasi memiliki SDM yang memiliki • Pelatihan SDM penyelenggara vokasi tidak hanya dilakukan di dalam kelas
D
sertifikasi yang berstandar DUDI. selama jangka waktu yang singkat (beberapa hari), tetapi juga memiliki
• Pelatihan SDM penyelenggara vokasi komponen pendampingan selama beberapa bulan.
belum sepenuhnya dilakukan oleh • Pendampingan dilakukan untuk memastikan SDM penyelenggara vokasi
DUDI, sehingga tidak menjamin memahami dan mampu melaksanakan materi pelatihan dari ruangan
keselarasan materinya dengan pelatihan di kelasnya sendiri.
kebutuhan DUDI • Selain itu pendampingan juga dilakukan untuk memastikan SDM
penyelenggara vokasi dapat menerjemahkan hasil pelatihan menjadi
kurikulum yang sesuai dengan standar DUDI.
103
Tracer Study Vokasi
T
jenjang di Indonesia) dan Diploma I,II,III Tracer study vokasi merupakan mekanisme untuk menyempurnakan profil lulusan
AF
sebanyak 6,76% (BPS, 2020). pendidikan vokasi (Pendidikan Tinggi Vokasi, SMK, LKP) dengan 3 kategori yaitu:
• Profil lulusan pendidikan vokasi (Pendidikan berwirausaha, bekerja, dan melanjutkan studi.
Tinggi Vokasi, SMK, LKP) dengan 3 kategori • Tracer study vokasi menjadi instrumen evaluatif dan menyempurnakan kesesuaian
R
yaitu: berwirausaha, bekerja, dan kompetensi lulusan pendidikan pendidikan vokasi dengan standar dunia usaha, dunia
D
melanjutkan studi belum terpetakan dengan industri, dan dunia kerja secara berkelanjutan.
sempurna. • Tracer study dapat diproyeksikan untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi lulusan
• Informasi kesesuaian kompetensi lulusan pendidikan vokasi tehadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
pendidikan pendidikan vokasi berstandar Indonesia.
dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja
masih harus terus disempurnakan.
104
Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi
T
vokasi yang perlu bersinergi dengan Lembaga Akreditasi Mandiri
AF
IDUKA • Proses penjaminan mutu terdiri dari pengukuran mutu, evaluasi mutu,
perbaikan mutu, serta evaluasi perbaikan mutu
R
D
105
Capaian Ditjen
Diksi 2020
#08
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
1 Capaian Program Prioritas Merdeka Belajar 2020 (1/2)
Program Pendidikan Vokasi
T
AF
Guru dan Kepsek Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu SDM Dikti
R
Menerima Upskilling Prodi Vokasi
Sasaran : Prodi Vokasi
D
Sasaran : Orang Sasaran : Orang
Target : 2.600 Target : 133
Target : 300
Realisasi : 3.546 Realisasi : 171
Realisasi : 500
107
2 Capaian Program Prioritas Merdeka Belajar 2020 (2/2)
Program Pendidikan Vokasi
T
AF
R
D
108
Capaian Kinerja Kemendikbud atas Pelaksanaan RKA-K/L TA 2020, Per 5 Januari 2021
T
AF
R
D
109
PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN SMK (SMK) - 1
UNIT SEKOLAH BARU YANG DIBANGUN Jumlah SMK CoE (Total 476 SMK)
Sasaran sebanyak 5 Unit USB Khusus, 2 Unit USB
Pemesinan dan Konstruksi
Papua/Papua Barat dan 1 Unit USB SIKK (80 SMK)
17%
• USB Khusus dengan sasaran 5 Unit 21% Hospitality (132 SMK)
• USB Papua/Papua Barat dengan sasaran 2 Unit
• Unit Sekolah Baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Ekonomi Kreatif (100 SMK)
0,4%
Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia dengan sasaran 1 Unit
T
Care Service/Care Giver (10
AF
11% SMK)
28% Kerjasama Luar Negeri (51
Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan
R
SMK)
sebanyak 200 Paket mendapatkan penguatan peralatan 2%
D
Papua/Papua Barat (2 SMK)
pendidikan sesuai standar DUDI
21%
Sektor lainnya (101 SMK)
110
PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN SMK (SMK) - 1
Bantuan Pemerintah Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Tahun 2020
SMK Negeri 1 Bunguran Timur
Laut, Natuna SMK Negeri Pariwisata Manado
Bidang Teknik Kendaraan Bidang Akomodasi Perhotelan &
Ringan Otomotif & Bisnis Usaha Perjalanan Wisata
Sepeda Motor
SMK Santo Yosef Nazaret
SMK Negeri 3 Balige Bidang Tanaman pangan,
hortikultura, Agribisnis, &
T
Bidang Perhotelan & Tata Boga
perikanan air tawar.
AF
SMK Pelita Papua Barat
Bidang Farmasi Klinis &
Keperawatan
R
D
SMK Negeri Maritim Jawa Timur Lamongan
Bidang Nautika dan Teknika Kapal Penangkap Ikan
111
PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN SMK (SMK) - 2
62.500 siswa SMK telah tersertifikasi kompetensi sesuai dengan kebutuhan
DU/DI
T
120 SMK telah terfasilitasi Pameran Hasil Karya Peserta Didik dan Start-Up
AF
Bisnis
R
170 SMK telah mendapatkan Pengembangan Bakat dan Minat (Ekstrakurikuler
D
dan Intrakurikuler) untuk pendampingan pengembangan minat dan bakat siswa
13.466 siswa SMK yang mendapatkan beasiswa atas capaian bakat, prestasi
dan keahlian khusus
170 SMK telah sukses melakukan pelatihan budaya kerja sesuai standar
DU/DI
112
Pengembangan Pendidikan Vokasi
di Kawasan Industri Nasional, Kawasan Ekonomi Khusus
Kerjasama Ditjen Pendidikan Vokasi dengan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Singhasari, dalam 9 aspek penting:
1. Penyelarasan kurikulum,
2. Peningkatan kompetensi SDM,
3. Pengembangan materi pelatihan,
4. Fasilitas pendidik dari DUDI,
5. Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana,
6. Fasilitasi sertifikasi kompetensi,
T
7. Fasilitasi riset terapan,
AF
8. Fasilitasi rekrutmen lulusan, dan
9. Fasilitasi pemberian beasiswa.
R
Penguatan penyelerasan Pendidikan Vokasi
D
dengan Industri dalam negeri maupun luar
negeri.
Ditjen Vokasi berjejaring dengan Industri
melalui Forum Pengarah Vokasi (RUMAH
VOKASI) yg beranggotakan perwakilan dari
pimpinan perusahaan, KADIN, APINDO,
Asosiasi pengusaha hingga UMKM.
113
PKK dan PKW
untuk masyarakat usia 15 s.d 30 tahun dengan prioritas usia 15 s.d 25 tahun
Kriteria
Kriteria
• Anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak
• Putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan.
PKK • Belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur.
PKW melanjutkan
• Warga belajar paket C vokasi
• Prioritas dari keluarga kurang mampu.
• Warga masyarakat menganggur atau tidak memiliki pekerjaan
• Pemegang kartu indonesia pintar
• Pemegang kartu indonesia pintar
T
AF
R
per 9 Nov 2020 daya serap 100%, setelah itu ada tambahan 10 M.
daya serap menjadi 95,50%
D
Sudah tercapai realisasi 100 % dari total sasaran 16.676 orang
Jumlah sasaran 50.000 orang, realisasi 49.026 orang
114
BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN
Peningkatan Kompetensi
Pengelola/Penguji Berstandar Industri:
100 orang, @ Rp. 30 Juta
T
200 orang, @ Rp.10 Juta,
AF
R
D
Fasilitasi Lembaga Kursus dan
Pelatihan Berstandar Industri :
200 Lembaga
115
BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN
T
AF
R
D
Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan
Pelatihan Memperoleh Peningkatan
Kompetensi sejumlah 9.000 Orang
116
BIDANG PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & PROFESI
62 prodi PTN Vokasi sudah ter-Link & Match secara optimal
dgn DUDI, dengan Program Penguatan Penguatan Perguruan 300 Dosen telah dilatih dan tersertifikasi
Tinggi Vokasi (P3TV) kompetensi oleh DUDI,
Capaian :
- Politeknik 35 PT, dengan 77 prodi, anggaran Rp. 107.235.421.700
- Institut 5 PT, dengan 5 Prodi, Universitas 12 PT, dengan 21 Prodi
Program Kewirausahaan Mahasiswa
- untuk Universitas (PTN BH) 5 PT, 10 Prodi
Vokasi (PKMV) menitikberatkan pada
orientasi ide bisnis, proses usaha dan
T
100 Modul pembelajaran Daring telah dibuat dan hasil usaha (profit).
AF
terdistribusikan secara nasional, mendukung virtual Lab
pembelajaran praktik PT Vokasi, Total 996 kelompok mahasiswa
R
wirausaha dari PTV Negeri dan Swasta
D
telah dibantu dengan Fasilitasi dana
35 prodi dari 27 PTS Vokasi telah mengikuti Program antara 10 Juta – 40 Juta per kelompok
Penguatan Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (P3TS). serta penguatan prodi Ekraf dengan
pendampingan 37 prodi bidang ekonomi
kreatif dan bantuan.
4600 Mahasiswa telah dibantu dan telah
mengikuti kegiatan Sertifikasi, Magang Industri,
dan Kewirausahaan.
117
BIDANG KEMITRAAN DAN PENYELARASAN DUDI
Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan
2.160 orang, Kerjasama Pelatihan dengan Oracle,
United Tractor, BBPPMPV, UI, Cloud Computing AWS
T
440 orang , Pelatihan dilaksanakan oleh 5 Perguruan
AF
Tinggi (UI, IPB, Prasetya Mulya, Bina Nusantara dan
Universitas Brawijaya) mitra mulai 1 Oktober 2020
dengan durasi 62 hari efektif,
R
D
Program Kemitraan PTV dan Iduka (UMKM)
11 Perguruan Tinggi Vokasi Pengampu Program:
Sekolah Vokasi IPB, Polsri, Poltek Samarinda, Poltek Pontianak, Polines,
Polinela, UM Palangkaraya, Univ. Telkom, Polman, PPNS, PNB.
Bidang kemitraan meliputi: permesinan, konstruksi, ekonomi kreatif,
hospitality, dan care service
.
118
Contoh Produk dan
Karya Vokasi
#09
T
AF
R
D
vokasi.kemdikbud.go.id
D
R
AF
120 T
D
R
AF
121
T
Film ‘Tengkorak’ Produksi
Sekolah Vokasi UGM
menjadi nominasi di ajang
kompetisi film
internasional
T
AF
R
D Menghasilkan beberapa
Paten/HKI, serta publikasi dan
Dihilirkan ke Pasar, Industri,
atau Masyarakat
Penghemat BBM produk Guru SMK di Bekasi
T
AF
R
D
EIKO Coffee Roaster, Coffee Roaster Machine (CRM)
Buatan lulusan SMK di Jember 123
Kopi to me produksi SMK Lampung
Primomedic, hasil karya mahasiswa PENS
Robot untuk pelayanan pasien RS
T
PRIMO 1D dan 2D, hasil karya
AF
mahasiswa PENS, robot pembantu
pengantar supply, bisa
mengangkat s.d 1500 kg. Sdh
R
digunakan Pabrik2 di Jawa Timur.
D
Mesin penggoreng
tempe otomatis
124
D
R
AF
125
T
Produksi masker SMKN 1 Jambu, APD,
Hand Sanitizer, Wastafel Portabel
3D Printer buatan SMKN 2 Cimahi
T
AF
R
D
Mobil listrik UMKM buatan SMK
Model PGRI I Mejayan 126
Smart prosthetic Arm / tangan bionic SMKN 2 Tasik
Gergaji mesin mobile SMK Solo
T
AF
R
D
Mobil listrik ‘Molisma’ buatan SMK Sumpiuh
T
dilakukan oleh siswa SMK dengan
AF
skema konsorsium Perusahaan dan
beberapa SMK diantaranya:
R
1. SMKN 2 Pengasih 9. SMKN 1 Singosari
D
Kulon Progo. 10. SMKN 1 Surabaya
2. SMKN 2 Yogyakarta 11. SMKN 5 Surabaya
3. SMKN 9 Surakarta 12. SMKN 2 Jember
4. SMKN 2 Surakarta 13. SMKN 3 Pacitan
5. SMKN 1 Jenangan 14. SMKN 1 Grati
6. SMKN 8 Malang 15. SMK PGRI 1 Kediri
7. SMKN 2 Malang
8. SMKN 1 Kepanjen Kapasitas Produksi laptop SMK : 300 unit per hari dengan mengerahkan 15 SMK
129
T
AF
R
D TERIMA
KASIH