Anda di halaman 1dari 45

KISI

– KISI
PEMBEKALAN UJI KOMPETENSI
PERENCANA AHLI MUDA

DIDA H. SALYA

PUSBINDIKLATREN, 21 APRIL 2022


Biodata
ž Nama : DIDA HERYADI SALYA
ž Tempat, tgl. lahir : Bandung, 11 Maret 1956
ž Riwayat Pendidikan :
¡ S1 Teknik Planologi, Institut Teknologi Bandung (1983)
¡ S2 International Economics, International University of Japan,
Niigata, Jepang (1993)
¡ S3 Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor (2005)
ž Riwayat Pekerjaan :
¡ Asisten Perencana dan Perencana pada beberapa Konsultan Perencanaan
Nasional (1978 – 2003)
¡ Berbagai jabatan Subbagian, Kepala Bagian, Kepala Sub Direktorat di
Lingkungan Kementerian PPN/Bappenas (1986 s/d 2003)
¡ Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana BAPPENAS (2003 –
2007)
¡ Kepala Biro Kepegawaian (2005 - 2007) BAPPENAS
¡ Kepala Biro Sumber Daya Manusia (2007 - 2010) BAPPENAS
¡ Staf Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Hubungan Kelembagaan
(2010 - 2016)
¡ Widyaiswara Utama BAPPENAS (Maret 2016 – Maret 2021)
ž Korespondensi :
¡ Jl. Sawo Kecik I/12, Eramas 2000, Jakarta 13950, Tel. : 021 – 480 0415
¡ Mobile +62 816 995958
¡ E-mail dida@bappenas.go.id
2

Page 2
STANDAR KOMPETENSI DAN BIDANG KEAHLIAN PERENCANA
Bidang
Keahlian Bidang Keahlian dibangun
berdasarkan:
Uji Kompetensi sebagai salah satu syarat o Kualifikasi Pendidikan Formal;
kenaikan/pengangkatan jabatan o Pendidikan dan Pelatihan; dan
o Pengalaman Kerja

STANDAR Permen PPN/Ka Bappenas Pendidikan


KOMPETENSI Jenjang Pengalaman Kualifikasi dan Kompetensi Jabatan
dan Softskills
Jabatan No.3/2011 No. 12/2020 Pelatihan
Kerja

Kelompok Bidang
Perencana Kerangka Kualifikasi Keahlian: DIRECTIVE:
Ahli Utama Level 5 Nasional Indonesia Wisdom (kearifan), Subjektif,
(KKNI Level 9) Perencana Kualitatif, Contextual Knowledge,
Ekonomi Jangka Panjang

Perencana
Sosial STRATEGIC:
Perencana Kerangka Kualifikasi Holistik, Integratif, Knowledge-based,
Ahli Madya Level 4 Nasional Indonesia Perencana Kuantitatif/Kualitatif, Jangka
Spasial
(KKNI Level 8) Menengah

Perencana Kerangka Kualifikasi TACTICAL:


Ahli Muda Informasi, Kuantitatif,
Level 3 Nasional Indonesia
Operasional, Jangka Pendek
(KKNI Level 7)

OPERATIONAL:
Kerangka Kualifikasi
Perencana Data, Kuantitatif, Kegiatan,
Level 2 Nasional Indonesia Operasional (Harian)
Ahli Pertama (KKNI Level 6)

Page 3
Sumber: Sinergi Consultant, 2021
KISI – KISI UJI KOMPETENSI
A. Mampu Memahami dan Mengaplikasikan :
(1) Konsep dan Kerangka Pikir Penyusunan
Rencana Pembangunan;
(2) Peraturan Perundangan yang berkaitan
dengan ‘Perencanaan Pembangunan’;
(3) Kerangka Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan Pembangunan; dan,

B. Mampu Mengenali :
(1) Isu-isu pembangunan terkini, terkait
dengan tugas sehari-hari
Page 4
1. KONSEP DAN KERANGKA PIKIR
PERENCANAAN

POKOK 2. PERATURAN PERUNDANGAN

BAHASAN
3. KERANGKA MONEV

4. ISU PEMBANGUNAN TERKINI

Page 5
1. KONSEP DAN KERANGKA PIKIR PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

Page 6
FILOSOFI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
( Berdasarkan UU No. 25 - Tahun 2004 SPPN)

o Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara


sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan,

o Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah


suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka
panjang, jangka menengah dan tahunan, yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
pusat dan daerah.

Page 7
TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA

1. PENYUSUNAN
4. EVALUASI RENCANA
KEBERHASILAN
PELAKSANAAN
RENCANA

2. PENETAPAN
RENCANA

3. PENGENDALIAN
PELAKSANAAN RENCANA
Page 8
SIKLUS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1. Penilaian Keadaan Saat ini


12 01 2. Penilaian Arah Pembangunan
Masa Datang
11 02 3. Formulasi Tujuan dan Sasaran
Pembangunan
4. Mengkaji Alternatif Strategi
Pembangunan
10 03 5. Menetapkan Prioritas
Pembangunan
SIKLUS 6. Merumuskan Kebijakan
PERENCANAAN
Pembangunan
09 04 7. Identifikasi Program dan
Kegiatan
8. Menetapkan Perkiraan Dana
Investasi yang dibutuhkan
08 05 9. Menetapkan Indikator Kinerja
10. Penyusunan Rencana Tindak
07 06 11. Monitoring Pelaksanaan
Rencana
12. Evaluasi Rencana

Page 9
2. PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERKAITAN
DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Page 10
DASAR HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

UU No 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden


Penjelasan Pasal 37 ayat (1): Visi dan misi Pasangan Calon harus mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan harus dapat dijabarkan dalam program kerja
pemerintah apabila Pasangan Calon tersebut terpilih. Hal ini agar tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional dan Rencana Pembangunan Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan rencana kerja
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional

Page 11
ATURAN TURUNAN TERKAIT PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

PP 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Mengatur mengenai Penyusunan dan Penelaahan Renja K/L, Pokok Substansi RKP, dan Penyusunan Daftar Proyek
Prioritas sebagai bagian dari RKP

PerMen PPN/Ka. Bappenas 9 Tahun 2017 tentang Penyusunan dan Penelaahan Renja K/L
Mengatur mengenai tata cara, timeline, koridor, dan substansi dalam penyusunan,
penelaahan, dan perubahan Renja K/L

01 02 PerMen PPN/Ka. Bappenas 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyusunan RKP
Mengatur mengenai timeline, tata cara, substansi dalam penyusunan RKP mulai dari
Rancangan awal s.d pemutakhiran RKP
03
PerMen PPN/Ka. Bappenas 13 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Proyek
Prioritas
04 Mengatur mengenai kriteria, persyaratan, tata cara pengusulan dan penilaian, serta
05 penetapan, dan perubahan proyek prioritas beserta output prioritas.

Permen PPN/Ka. Bappenas 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan


Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2020-2024
Mengatur mengenai tata cara penyusunan Renstra K/L 2020-2024

12

Page 12
REFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
§ UU 32 /2004 Tentang Pemerintah Daerah
§ Desentralisasi dan otonomi daerah
§ Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung

§ UU 33/2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat/Daerah


§ Mendukung pendanaan atas penyerahan urusan kepada Pemerintahan
Daerah yang diatur dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah
§ Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
mencakup pembagian keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
secara proporsional, demokratis, adil, dan transparan dengan memperhatikan
potensi, kondisi, dan kebutuhan Daerah.
§ UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Pengganti
UU 32/2004) :
§ Pembagian urusan pemerintahan Daerah

Page 13
PENDEKATAN

Proses Politik Proses Teknokratik


• Pemilihan langsung • Perencanaan yang
dipandang sebagai proses dilakukan oleh perencana
perencanaan karena profesional, atau oleh
menghasilkan rencana lembaga / unit organisasi
pembangunan dalam bentuk
yang secara fungsional
Visi, Misi, dan Program
yang ditawarkan Presiden / melakukan perencanaan
Kepala Daerah terpilih
selama kampanye

Proses Partisipatif Proses Bottom-UP dan


• Perencanaan yang Top-Down
melibatkan para pemangku • Perencanaan yang aliran
kepentingan pembangunan prosesnya dari atas ke
(stake holders) à Antara bawah atau dari bawah
lain melalui pelaksanaan ke atas dalam hirarki
Musrenbang pemerintahan

Page 14
RUANG LINGKUP PERENCANAAN

NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka
Nasional (RPJP Nasional) Panjang Daerah (RPJP Daerah)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Pembangunan Jangka


Nasional (RPJM Nasional) Menengah Daerah (RPJM Daerah)

Rencana Strategis Kementerian / Lembaga Rencana Strategis Satuan Kerja


(Renstra-KL) Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Pemerintah Daerah


(RKPD)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat


(Renja-KL) Daerah (Renja-SKPD)

Page 15
SISTEM PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH

Pedoman Renja - Pedoman Rincian

Pemerintah
Renstra KL RKA-KL
KL APBN

Pusat
Pedoman Bahan
Diacu Bahan

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan Pedoman


RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diserasikan Melalui
Diacu Diperhatikan
Musrenbang

Pedoman Dijabarkan Pedoman


RPJP RPJM RKP
RAPBD APBD

Pemerintah
Daerah Daerah Daerah

Daerah
Pedoman Bahan
Diacu Bahan

Renstra Pedoman Renja - Pedoman RKA - Rincian


SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN

Page 16
FOKUS RPJMN 2020-2024 DALAM RPJPN 2005-2025

Sasaran RPJMN Tahap IV (2020 2024) dicapai melalui 3 (tiga) proses, sebagai berikut :

Tujuan RPJM 2020-2024 ke-4


Struktur Perekonomian
makin maju dan kokoh Mewujudkan Masyarakat
ditandai dengan daya Indonesia yang :
saing perekonomian ü Mandiri,
yang kompetitif ü Maju,
ü Adil dan makmur

Dicapai melalui :

Kesejahteraan
Kelembagaan
masyarakat yang
politik dan q Struktur Perekonomian
terus meningkat
hukum yang Kokoh;
q Keunggulan Kompetitif
Wilayah;
Terjaganya daya
dukung dan q SDM Berkualitas.
dayatampung
lingkungan

Page 17
ARAHAN RPJPN UNTUK RPJMN 2020-2024 (TAHAP IV)

Page 18
7 Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024

VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN


Peningkatan Kualitas Manusia
1 Indonesia 1 Pembangunan
SDM 1
Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
2 Struktur Ekonomi yang Produktif,
Mandiri, dan Berdaya Saing
Pengembangan Wilayah untuk
2
3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
2 Pembangunan
Infrastruktur
Mengurangi Kesenjangan

SDM Berkualitas dan Berdaya


4 Mencapai Lingkungan Hidup yang 3 Saing
Berkelanjutan

5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan 3 Penyederhanaan


Regulasi Revolusi Mental dan Pembangunan
Kepribadian Bangsa 4 Kebudayaan

6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas


Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan 4 Penyederhanaan
Birokrasi
5 Pelayanan Dasar
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
Lingkungan Hidup, Ketahanan
6
Bencana, dan Perubahan Iklim
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
8
Efektif, dan Terpercaya 5 Transformasi
Ekonomi Stabilitas Polhukhankam dan
Sinergi Pemerintah Daerah dalam 7
9 Transformasi Pelayanan
Kerangka Negara Kesatuan Publik 19

Page 19
DOKUMEN RPJMN 2020-2024 TERDIRI DARI:

I. II. III. IV.


NARASI PROYEK PRIORITAS MATRIKS ARAH
STRATEGIS PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
(Major Projects) WILAYAH
Berisi Kerangka Ekonomi Berisi deskripsi/ Berisi matriks Berisi arah pemba-
Makro (KEM), target- ngunan 7 wilayah (pulau
rincian 41 proyek agenda pembangu-
target utama besar): Papua, Maluku,
pembangunan, dan 7 prioritas strategis nan dan matriks
Nusa Tenggara, Sulawesi,
agenda pembangunan (major project) Kementerian/ Kalimantan, Sumatera,
yang telah diintegrasikan Lembaga (indikatif; dan Jawa-Bali
dengan Visi-Misi dan non operasional)
Arahan Presiden

Page 20
Perencanaan dalam Kerangka RPJMN

VISI

Dapat diimplementasikan secara operasional


MISI

Fokus pada tujuan pembangunan


TUJUAN

SASARAN

STRATEGI/KEBIJAKAN

PROGRAM

KEGIATAN

Page 21
Proses Perencanaan dan Penganggaran Tahunan
di Daerah (Kabupaten/Kota)

Page 22
Sinkronisasi Perencanaan Pusat dan Daerah

Page 23
STRUKTUR PRIORITAS NASIONAL (PP 17/2017)

1. Prioritas Pembangunan adalah serangkaian kebijakan yang


dilaksanakan melalui Prioritas Nasional, Program Prioritas, Kegiatan
Prioritas, dan Proyek Prioritas.
2. Prioritas Nasional adalah program/kegiatan/proyek untuk pencapaian
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan
kebijakan Presiden lainnya.
3. Program Prioritas adalah program yang bersifat signifikan dan strategis
untuk mencapai Prioritas Nasional.
4. Kegiatan Prioritas adalah kegiatan yang bersifat signifikan dan strategis
untuk mencapai Program Prioritas,
5. Proyek Prioritas adalah proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat
strategis dan jangka waktu tertentu untuk mendukung pencapaian
Prioritas Pembangunan.

Page 24
DESENTRALISASI ADMINISTRATIF:
Undang-undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Role Sharing Pemerintah Pusat dan Daerah


Urusan Pemerintahan

Industri
Urusan
Urusan Pemerintahan
Urusan Energi dan
Absolut Konkuren Sumber Daya
Umum
Mineral
Definisi: Urusan Definisi: Urusan Pemerintahan yang dibagi
Definisi: Urusan
pemerintahan yang antara Pemerintah Pusar dan Daerah
Pemerintahan yang Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
sepenuhnya menjadi Pariwisata
menjadi kewenangan
kewenangan Presiden sebagai kepala
Pemerintah Pusat pemerintahan
Urusan Agrikultur
Urusan Pilihan
Wajib
Lingkup Urusan: Perikanan
1. Politik Luar Negeri
2. Pertahanan Perdagangan
3. Keamanan Pelayanan Non Pelayanan
4. Yustisi Dasar Dasar
5. Moneter dan Transmigrasi
Fiskal Nasional
6. Agama
Kehutanan

Page 25
PERSANDINGAN PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN
UU No. 32 Tahun 2004 UU No. 23 Tahun 2014
Urusan Wajib terkait Urusan Wajib tidak terkait Urusan Pilihan
Urusan Wajib (SPM) Urusan Pilihan Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar

Provinsi: Provinsi: 1) pendidikan; 1) tenaga kerja; 1) kelautan dan


1)perencanaan dan pengendalian pembangunan; Urusan pemerintahan 2) kesehatan; 2) pemberdayaan perikanan;
2)perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
provinsi yang bersifat 3) pekerjaan umum dan perempuan dan 2) pariwisata;
3)penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
4)penyediaan sarana dan prasarana umum; pilihan meliputi urusan perlindungan anak
penataan ruang; 3) pertanian;
5)penanganan bidang kesehatan; pemerintahan yang secara 3) pangan;
4) sosial; 4) kehutanan;
6)penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; nyata ada dan berpotensi 4) pertanahan;
7)penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota; untuk meningkatkan 5) perumahan rakyat dan 5) lingkungan hidup; 5) energi dan sumber
8)pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota; kesejahteraan masyarakat kawasan permukiman; dan 6) Administrasi daya mineral;
9)fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota;
sesuai dengan kondisi, 6) Ketentraman, ketertiban kependudukan dan 6) perdagangan;
10)pengendalian lingkungan hidup;
11)pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota; kekhasan, dan potensi umum dan perlindungan catatan sipil; 7) perindustrian; dan
12)pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; unggulan daerah yang 7) pemberdayaan
masyarakat. 8) transmigrasi.
13)pelayanan administrasi umum pemerintahan; bersangkutan. masyarakat dan desa
14)pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota; 8) Pengendalian penduduk
15)penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota; dan KB;
dan 9) Perhubungan;
16)urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang2an.
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota 10) komunikasi dan
1)perencanaan dan pengendalian pembangunan; Urusan pemerintahan informatika;
kabupaten/kota yang 11) koperasi, usaha kecil, dan
2)perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3)penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; bersifat pilihan meliputi SPM menengah;
4)penyediaan sarana dan prasarana umum; urusan pemerintahan yang 12) penanaman modal;
5)penanganan bidang kesehatan; secara nyata ada dan 13) kepemudaan dan olah
6)penyelenggaraan pendidikan;
7)penanggulangan masalah sosial; berpotensi untuk raga;
8)pelayanan bidang ketenagakerjaan; meningkatkan 14) statistik;
9)fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; kesejahteraan masyarakat 15) persandian;
10)pengendalian lingkungan hidup; sesuai dengan kondisi, 16) kebudayaan;
11)pelayanan pertanahan; kekhasan, dan potensi 17) perpustakaan; dan
12)pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; unggulan daerah yang 18) kearsipan.
13)pelayanan administrasi umum pemerintahan;
14)pelayanan administrasi penanaman modal; bersangkutan.
15)penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
16)urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang2-an.
Keterangan:
Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan tidak
masuk dalam Urusan Pemerintahan, dalam pasal
219 disebutkan bahwa Perencanaan adalah fungsi
26
penunjang Urusan Pemerintahan

Page 26
3. KERANGKA MONITORING DAN
EVALUASI

Page 27
MONEV DALAM SIKLUS PERENCANAAN

• Pemerintah melaksanakan reformasi


Pengembangan sistem dan perencanaan dan penganggaran, salah
mekanisme monitoring sebagai satunya melalui pelaksanaan perencanaan dan
early warning pelaksanaan penganggaran berbasis pada informasi kinerja
kegiatan/program pembangunan (performance based planning and budgeting).
Penetapan indikator kinerja
dengan memperhatikan kaidah
• Pemerintah melakukan pemantauan dan
SMART agar kegiatan/program evaluasi kinerja untuk menjadi masukan
yang direncanakan dapat Monitoring/ bagi proses perencanaan dan penganggaran
dievaluasi berbasis kinerja.
Pengendalian
• Evaluasi Kinerja pembangunan nasional
dilakukan untuk menilai pelaksanaan Rencana
PERENCANAAN/
PELAKSANAAN pembangunan nasional maupun rencana
PENGANGGARAN pembangunan daerah baik periode jangka
panjang, menengah maupun tahunan.
Hasil evaluasi
digunakan sebagai
• Evaluasi terhadap kinerja pembangunan
bahan bagi penyusunan
meliputi evaluasi terhadap Renja K/L, Renstra
rencana/anggaran
K/L, RKP dan RPJMN.

Pelaksanaan post
EVALUASI evaluation dengan
membandingkan apa
yang sudah dikerjakan
Evaluasi Kinerja Pembangunan dengan yang
- Pencapaian Kinerja direncanakan
- Kendala/Hambatan
- Langkah Tindak Lanjut

Page 28
PESERTA DIHARAPKAN MAMPU MENJAWAB
Pertanyaan - Pertanyaan Evaluasi :

• Impact : perubahan apa yang dihasilkan oleh kegiatan?


Apakah ada perubahan yang tidak diharapkan atau tidak
direncanakan?
• Efektivitas : apakah tujuan kegiatan tercapai? Apakah
keluaran mengarah pada dampak yang diharapkan?
• Efisiensi : apakah sumberdaya tersedia dalam waktu dan
kuantitas maupun kualitasnya? Apakah aktivitas dilaksanakan
sesuai jadwal dalam anggaran? Apakah keluaran diperoleh
secara ekonomis?

Page 29
Lanjutan .......

• Keberlanjutan : apakah hasil/capaian dapat dijaga untuk


beberapa periode yang seperti yang diharapkan ?
• Relevansi : apakah tujuan kegiatan konsisten dengan
kebutuhan.

Page 30
2. BEBERAPA ISU PEMBANGUNAN
TERKINI

Page 31
ISU PEMBANGUNAN TERKINI

q Tujuan Pembelajaran : Agar para calon Perencana Ahli


Muda agar selalu ‘tergerak’ untuk meng-update
pengetahuannya tentang isu-isu terkini yang berkembang,
khususnya di tingkat nasional.
q Pengetahuan Umum - Beberapa Isu penting (di tingkat
nasional) :
§ Pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota
Negara (IKN);
§ Agenda Pembangunan Global : SDGs;
§ Pembangunan Transportasi;
§ Pembangunan Berkelanjutan.
§ Lainnya (masalah banjir dan sampah
perkotaan).

Page 32
4.1. NUSANTARA SEBAGAI IBU KOTA NEGARA (IKN)

RUMUSAN DASAR PEMBANGUNAN IBU KOTA NUSANTARA

Motivasi Arahan Presiden Visi Ibu Kota Nusantara

a• Untuk mencapai Identitas Cerdas, Hijau,


target Visi 2045 Nasional Indah, dan
menjadi negara maju Berkelanjutan

b• Membangun Ibu Pendorong


Kota Negara Pemerataan
dengan identitas Ekonomi di
Kawasan
nasional
Timur
c• Mengubah orientasi
pembangunan dari
Jawa-sentris menjadi Modern dan Tata Kelola
Indonesia-sentris Berstandar yang Efektif
Internasional dan Efisien
d• Percepatan
Pemulihan &
Prinsip
Transformasi
Ekonomi Nasional
8 Pembangunan IKN
pasca COVID-19 Indikator Kinerja
24 Kunci (KPI)

33

Page 33
8 PRINSIP DAN 24 KPI IKN SEBAGAI KOTA DUNIA UNTUK SEMUA
1. Selaras 2. Bhinneka 3. Terhubung, 4. Rendah Emisi 5. Sirkuler & 6. Aman & 7. Nyaman & 8. Peluang Ekonomi
Dengan Alam Tunggal Ika Aktif dan Mudah Karbon Tangguh Terjangkau Efisien melalui untuk Semua
Diakses Teknologi
CO2

Instalasi
1.1 >75% dari 256.142 2.1 100% integrasi 3.1 80% perjalanan 4.1 5.1 >10% dari 6.1 Ranking 10 7.1 Mewujudkan 8.1 0% kemiskinan
Ha area untuk seluruh dengan kapasitas energi lahan 256.142 besar kota peringkat sangat pada populasi Ibu
ruang hijau (65% penduduk transportasi terbarukan akan Ha tersedia paling layak tinggi dalam E- Kota Nusantara
area dilindungi publik atau memenuhi untuk huni di dunia Government pada tahun 2035
dan 10% area mobilitas aktif 100% kebutuhan kebutuhan pada tahun Development Index
produksi energi Ibu Kota produksi 2045 (EGDI) oleh PBB
makanan) Nusantara pangan
Pemukiman yang
1.2 100% 2.2 100% warga 3.2 10 menit ke 4.2 60% 5.2 60% daur 6.2 ada dan 7.2 100% 8.2 Pendapatan
penduduk dapat dapat fasilitas penting penghematan ulang konektivitas domestik regional
mengakses dan simpul energi untuk timbulan terencana di digital dan bruto (PDRB) per
mengakses
layanan sosial/ transportasi konservasi limbah padat kawasan 256.142 teknologi, kapita setara
ruang hijau
masyarakat publik energi dalam di tahun Ha memiliki informasi, serta ekonomi
rekreasi dalam
dalam waktu 10 gedung 2045 akses terhadap komunikasi untuk berpendapatan
10 menit infrastruktur
menit semua penduduk tinggi
penting di 2045 dan bisnis
100% ruang
1.3 100% penggantian 2.3 3.3 <50 menit 4.3 Net zero 5.3 100% air 6.3 Perumahan 7.3 >75% 8.3 Rasio Gini
ruang hijau untuk publik dirancang Koneksi transit emission untuk limbah akan layak, aman, kepuasan dunia regional terendah
setiap bangunan menggunakan ekspres dari Ibu Kota diolah dan terjangkau usaha atas di Indonesia di
bertingkat prinsip akses Kawasan Inti Nusantara di melalui yang layanan digital 2045
institusional, universal, Pusat 2045 di sistem memenuhi
komersial, dan kearifan lokal, Pemerintahan kawasan pengolahan rasio hunian
hunian serta desain ke bandara 256.142 Ha pada tahun berimbang.
yang responsif strategis pada 2035
gender dan tahun 2030
inklusif
34

Page 34
PERTANAHAN
• Tanah merupakan identitas masyarakat sekaligus sumber penghidupan dan warisan leluhur yang harus dijaga.
• Permasalahan tanah terjadi lama dan menjadi sumber rasa ketidakadilan dan konflik di masyarakat à klaim
masyarakat adat tumpang tindih dengan HPH, HTI, HGU pertambangan, tahura dan transmigrasi.

Pemindahan IKN
menjadi momentum
penyelesaian konflik
pertanahan dan
pemanfaatan
kearifan lokal dalam
pengelolaan hutan
dan lingkungan IKN

HPH: Hak Penggunaan Hutan HGU: Hak Guna Usaha


HTI: Hak Tanaman Industri Tahura: taman hutan raya

Page 35
KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA

• Berkurang dan rusaknya hutan berdampak bagi masyarakat yang sebagian besar hidupnya bergantung pada alam.
• Kapasitas SDM relatif rendah untuk mendapatkan peluang kerja yang terbatas.
• Manipulasi melalui media sosial maupun lisan, sementara rasa kepercayaan masyarakat lokal rendah à memicu konflik
lintas etnis.

Jumlah Penduduk yang Pengangguran Menurut


Kabupaten/Kota (Jiwa) Masyarakat berharap IKN akan:
1. Meningkatkan akses
Kutai Barat 39182 pendidikan tinggi dan
Kutai Kartanegara 26891 keterampilan sehingga dapat
Paser 16565 turut serta dalam
Berau 10437 pembangunan IKN.
Penajam Paser Utara 10234 2. Adanya kuota bagi masyarakat
Kutai Timur 9647 asli menjadi ASN dan pekerja
Mahakam Ulu 6438 dalam pembangunan IKN.
Balikpapan 3703 3. Penerapan ekonomi hijau dan
Samarinda 1810 pemanfaatan keunggulan
Bontang 1279 komparatif masyarakat lokal
agar hutan Kembali lestari
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000

Sumber : BPS Kaltim (2021)

Page 36
IDENTITAS DAN SOSIAL BUDAYA

• Kalimantan Timur memiliki struktur sosial masyarakat yang beragam.


• Berbagai kebijakan terdahulu (al. transmigrasi, resettlement, dan
modernisasi) berimplikasi pada melemahnya identitas, dan nilai-nilai budaya
(termasuk kearifan lokal).

Pemindahan IKN menjadi


momentum penguatan
identitas melalui
partisipasi simbolik
budaya lokal dalam
pembangunan IKN yang
majemuk dan harmonis

Page 37
4.2. AGENDA PEMBANGUNAN GLOBAL : SDGs
4

Achieving
SDGs
contributes to
MDGs (2000-2015) SDGs (2015-2030) addressing the
challenges of
Goals 8 17 the 21st Century

Targets 21 169
Indicators 60 ~289
Priority Human Holistic: Economic, Social,
Areas Development Environment, governance
Scope Developing Universal
Countries

Page 38 38
SDGs MERUPAKAN SARANA UNTUK PEMBANGUNAN INKLUSIF
DAN BERKUALITAS

Pengarustamaan TPB/SDGs ke dalam Nawacita Pembangunan jilid II ( 7 agenda pembangunan) RPJMN 2020 – 2024:
Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan
4. Pengembangan wilayah untuk
pemerataan

3. Ketahanan ekonomi
untuk pertumbuhan 5. Infrastruktur
berkualitas pengembangan ekonomi &
pelayanan dasar

2. Karakter bangsa Tujuh 6. Stabilitas polhukhankam


Agenda
Agenda & transformasi pelayanan
pembangunan
Pembangun publik
Rpjmn
an RPJMN
1. SDM berkualitas & 2020-2024
2020-2024
berdaya saing
124 target TPB/SDGs 7. Lingkungan hidup dan
sudah terintegrasi dengan ketahanan bencana
RPJMN 2020-2024

Page 39
4.3. PEMBANGUNAN TRANSPORTASI.

STOK DAN KINERJA INFRASTRUKTUR


STOK INFRASTRUKTUR MASIH DI BAWAH RATA-RATA BIAYA LOGISTIK TERTINGGI DI NEGARA
NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU NEGARA ASIA PASIFIK

Stok infrastruktur sebagai persentase PDB Biaya Logistik sebagai persentase PDB

43% vs rata-rata 70%


87%
80% 82%
76%
71% 73%
64%
58% 58%
57%

43%

UK India Germany China Italy


Indonesia Canada USA Spain Poland South Africa

Terbatasnya ketersediaan infrastruktur menyumbang pada


tingginya biaya logistik
Sumber: Bappenas Prospera (2019)

Page 40
Waktu Tempuh Pada Jalan Lintas Utama Masih Tinggi Ketersediaan Sistem Angkutan Umum Massal Masih
ISU STRATEGIS SEKTOR TRANSPORTASI Terbatas

Waktu tempuh pada lintas utama (jam per 100 Km)


Sumber: Indonesia Infrastructure Initiative Panjang Jaringan MRT (Km)
(2012) Sumber: Kajian Bappenas (2019)

Ketersediaan Infrastruktur Jalan di Wilayah Timur Muatan Balik dari Wilayah Timur Rendah:
Lebih Rendah Dibandingkan Wilayah Barat Terbatasnya Pelabuhan Transhipment dan Feeder di Timur
Rasio panjang jalan per luas wilayah (km/km2)

100%
Ambon
30%
Surabaya
Wilayah Barat Wilayah Timur Rata-rata muatan datang dan muatan balik kapal di
Kawasan Timur
Sumber: KemenPUPR 2019, diolah
Sumber: Kajian Bappenas, 2019

Page 41
4.4. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.

§ Merupakan proses yang menghendaki dimensi ekonomi, sosial, dan


lingkungan dilaksanakan dan berkembang secara bersamaan (saling
terkait - kegiatan pada satu dimensi memperkuat tujuan dari dimensi
lainnya)
§ Dimensi tambahan, yaitu dimensi teknologi.
§ Tiga sudut pandang harus diintegrasikan secara harmonis , tanpa ini,
kemajuan pembangunan tidak tercapai secara berkelanjutan :
o Ekonomi : memaksimalkan kesejahteraan manusia melalui pendekatan
ekonomi di tengah kendala modal sumberdaya dan teknologi
§ SDA merupakan modal dasar
§ Konservasi SDA akan mendukung pembangunan ekonomi jangka
panjang.

Page 42
Lanjutan ......

o Sosial : manusia dan berbagai organisasi sosialnya merupakan pelaku


kunci
§ Kegagalan mencapai tujuan pembangunan seringkali disebabkan
oleh diabaikannya faktor-faktor sosial karena berbagai program
dalam pembangunan tidak dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
§ Kegagalan tersebut dapat mempengaruhi integritas lingkungan.

o Lingkungan : integritas lingkungan merupakan faktor penentu


dalam menjaga stabilitas ekosistem global:
§ Lingkungan tidak boleh diganggu apabila menginginkan kualitas
lingkungan yang prima
§ Terganggunya integritas lingkungan dapat menyebabkan labilnya
sistem penunjang kehidupan
§ Pada akhirnya, gangguan terhadap integritas lingkungan dapat
mengganggu pelaksanaan pembangunan itu sendiri.

Page 43
‘Trade-offs’ ANTARA TIGA TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

SOSIAL:
- Kemiskinan
- Pemerataan
- Pengembangan kelembagaan

-Redistribusi pendapatan -Partisipasi


-Lap. Kerja -Konsultasi
-Bantuan tepat sasaran -Pluralisme

EKONOMI: LINGKUNGAN:
- Pertumbuhan - Integritas ekosistem
- Efisiensi - Daya dukung lingkungan
- Keanekaragaman hayati
- Isu-isu global
-Kajian lingkungan
-Valuasi
-Internalisasi

Page 44
T E R I M A K A S I H
didasalya@yahoo.com
+62 816995958

Page 45

Anda mungkin juga menyukai