Anda di halaman 1dari 4

Penyelesaian model program 4linier dengan cara Dual Simpleks

1) Fungsi Tujuan Maksimum

fungsi tujuan atau fungsi sasaran dalam program linier bentuknya tergantung dari masalah yang
disajikan, secara umum fungsi tujuan dua variabel dapat dinyatakan dalam
bentuk f(x,y)=ax+byf(x,y)=ax+by dimana a dan b anggota bilangan real.

Fungsi tujuan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai optimum dalam suatu soal atau masalah.
Sedangkan nilai optimum itu sendiri terdiri dari nilai maksimum (misalnya menyangkut laba,
pendapatan, dan lain-lain) dan nilai minimum (misalnya menyangkut biaya, kerugian, dan lain-lain).

Secara umum nilai optimum suatu fungsi sasaran dapat ditentukan dengan menggunakan titik uji atau
menggunakan garis selidik. Pada diskusi kita kali ini kita fokuskan menentukan nilai optimum dengan
cara menggunakan titik uji.

Untuk menentukan nilai maksimum atau nilai minimum suatu fungsi tujuan bukanlah suatu hal yang
sulit apabila sudah diketahui daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan. Jika daerah penyelesaian
sudah diketahui, selanjutnya hanya melakuakn titik uji ddari daerah himpunan penyelesaian.

Contoh soal :

Maksimumkan : Z = 40X1+ 30X2 + 50X3

Batasan : 1. 6X1 + 4X2 + X3 ≤ 32000

2. 6X1 + 7X2 + 3X3 ≤ 16000

3. 4X 1 + 5X2 + 12X3 ≤ 24000

4. X1, X2, X3 ≥ 0

Langkah-langkah penyelesaian dengan metode simpleks primal:

1. Merubah model matematika menjadi bentuk baku simpleks dengan caramenambahkan batasan
dengan variable slack pada pertidaksamaan lebih kecil samadengan atau mengurangi dengan
variable surplus pada pertidaksamaan lebih besarsama dengan.

+ variable slack pada batasan ≤

- Variable surplus pada batasan ≥

Bentuk baku simpleks:

Maksimumkan : Z - 40X1- 30X2 - 50X3 – 0S1 – 0S2 – 0S3

Batasan : 1. 6X1 + 4X2 + X3 + S1 = 32000

2. 6X1 + 7X2 + 3X3 + S2= 16000


3. 4X 1 + 5X2 + 12X3+ S3 = 24000

2. Buat tabel awal simpleks

3. Tentukan kolom masuk.

Pada kasus maksimalisasi, kolom masuk merupakan nilai negatif terbesar


pada persamaan Z atau baris Z pada table simpleks, sehingga X3 merupakan kolom masuk .

4. Tentukan kolom keluar atau persamaan pivot.

Merupakan nilai positif terkecil dari rasio antara pemecahan dengan elemen padakolom masuk,
sehingga:

Variable nondasar X3 akan menggantikan variable dasar S3 pada table simpleksiterasi pertama.
5. Tentukan elemen pivot.Merupakan angka pada perpotongan kolom masuk dan kolom keluar,
sehinggaelemen pivot =12.
6. Mencari persamaan pivot baru.Persamaan pivot baru = persamaan pivot lama / elemen pivot.

Persamaan pivot baru =


7. Mencari persamaan variable dasar baru . Pada kasus diatas yang merupakan variable dasar
adalah Z, S1, dan S2. Variable dasar baru = variable dasar lama – (elemen kolom masuk x
persamaan pivot baru.
a. Persamaan Z baru:

b. Persamaan S1 baru:

c. Persamaan S2 baru:

8. Table simpleks iterasi pertama:

9. Tabel simpleks optimum


10. Table simplek iterasi diatas sudah optimum karena variable nondasar pada persamaan Z sudah
bernilai positif, sehingga:

X1 = 2000
X3 = 4000/3
Z = 440000/315.

Pada table optimum S2 dan S3 = 0.


Artinya persediaan sumber daya kedua danketiga habis digunakan, tetapi masih memiliki
sumber daya pertama (S1) sebesar 56000/3 karena tidak digunakan.

2) Fungsi Tujuan Minimum

Anda mungkin juga menyukai