Sensi T.A
Sensi T.A
Disusun Oleh :
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tempat : Disesuaikan
Waktu :
• Hari/tanggal : Disesuaikan
• Jam : Disesuaikan
Sasaran : Masyarakat
A. Tujuan
1. TIU :
2. TIK :
1. Definisi HIV/AIDS
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan
sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang
biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah
putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat
meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus
HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS
dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
2. Penyebab
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak.
Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada yahap
akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa
dilawannya.
3. Cara penularan
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti
jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan
dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban
yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Cara penularan HIV ada tiga :
1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang
pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah terjadi penularan
bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti
herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid, dan trikomoniasis. Resiko
pada seks anal lebih besar disbanding seks vaginal dan resiko juga lebih besar pada
yang reseptive dari pada yang insertive.
2. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
a. Transfusi darah yang tercemar HIV
b. Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
c. Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.
3. Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil,
saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.
4. Tanda dan gejala
Pasien HIV juga dapat mengonsumsi lebih dari satu obat ARV dalam sehari. Oleh
karena itu, pasien perlu mengetahui efek samping yang mungkin timbul akibat
mengonsumsi obat ini, antara lain:
• Pusing
• Sakit kepala
• Mual dan muntah
• Diare
• Mulut kering
• Tulang rapuh
• Kadar gula darah tinggi
• Kadar kolesterol tidak normal
• Kerusakan jaringan otot (rhabdomyolysis)
• Penyakit jantung
• Sulit tidur
• Tubuh terasa lelah
Pengobatan HIV perlu dilakukan secara bertahap dan dalam waktu yang cukup lama.
Referensi
Saag, M., et al. (2020). Antiretroviral Drugs for Treatment and Prevention of HIV Infection
in Adults: 2020 Recommendations of the International Antiviral Society-USA
Panel. JAMA, 324(16), pp. 1651–1669.
Davis, S., et al. (2018). Circumcision Status at HIV Infection is not Associated with Plasma
Viral Load in Men: Analysis of Specimens from A Randomized Controlled Trial.
BMC Infectious Diseases, 18(1), pp. 350.
World Health Organization (2021). Fact Sheets. HIV/AIDS.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). HIV Basics. About HIV.
Kementerian Kesehatan RI (2020). InfoDATIN. HIV dan AIDS 2020.
Kemenkes RI. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2019). Laporan
Perkembangan HIV-AIDS & Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan
4 Tahun 2019.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. HIV/AIDS.
Ellis, R.R. WebMD (2020). Types and Strain of HIV.
Pietrangelo, Ann. Healthline (2021). A Comprehensive Guide to HIV and AIDS.
Kaplan, J. WebMD (2021). How CD4 Counts Help Treat HIV and AIDS.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). HIV Basics. About HIV.
Watson, S. Healthline (2020). Antiretroviral HIV Drugs: Side Effects and Adherence.
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan
pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series
Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiolog Kedokteran.
Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI