SAK Ca. Recti
SAK Ca. Recti
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI (SIKI) Rasional
(SLKI)
1. Defisit nutrisi b.d.: mual/muntah Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTRISI MANAJEMEN NUTRISI
status nutrisi membaik. Dengan kriteria - Identifikasi status nutrisi Mengidentifikasi status nutrisi
Gejala dan tanda mayor Porsi makan yang dihabiskan makanan intoleransi makanan
DS :- meningkat Kekuatan otot pengunyah - Identifikasi makanan yang disukai - Mengidentifikasi makanan yang
- Berat badan menurun minimal menurun Nyeri abdomen menurun - Identifikasi perlunya penggunaan kalori dan jenis nutrient
10% di bawah rentang ideal Sariawan menurun Rambut rontok - Mengidentifikasi perlunya
selang nasogastric
menurun penggunaan selang nasogastric
- Monitor asupan makanan
Gejala tanda minor DS: Diare menurun - Memonitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Cepat kenyang Berat badan membaik Bising usus - Memonitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
- Kram/nyeri perut membaik Nafsu makan membaik - Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Nafsu makan turun Membran mukosa membaik
TERAPEUTIK laboratorium
- Serum albumin turun - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk medikasi sebelum makan (mis.
- Monitor rasa penuh, mual dan muntah tube (NGT) dengan memeriksa
- Monitor pola buang air besar setiap 4- pada pompa setiap jam
- Peluk dan bicara dengan bayi selama dalam pemberian makanan via
selang
2. Nyeri Akut berhubungan dengan insisi Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen nyeri
pembedahan keperawatan selama …..x….. jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri menurun. 1. lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengkaji nyeri secara
SLKI : Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri komprehensif agar dapat
Gejala dan Tanda Mayor
1. Meningkat 2. Identifikasi skala nyeri disesuaikan dengan intervensi
Subjektif
2. Cukup Meningkat 2. Untuk mengetahi skala nyeri
(tidak tersedia)
3. Sedang pada tingkat ringan, sedang,
Objektif
4. Cukup Menurun berat
5. Menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 3. Seperti ada ekspresi meringis,
1. Tampak meringis
Kriteria Hasil: gelisah
2. Bersikap protektif (mis. waspada,
1. Keluhan Nyeri (5) 4. Identifikasi faktor yang 4. Kebisingan, suhu dapat
posisi menghindari nyeri)
2. Ekspresi meringis (5) memperberat dan memperingan mempengaruhi nyeri
3. Gelisah
nyeri 5. Pengetahuan dan keyakinan
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Identifikasi pengetahuan dan pasien terhadap nyeri dapat
5. Sulit tidur
keyakinan tentang nyeri mempengaruhi keadaan nyeri
6. Nyeri yang dirasakan dapat
gejala dan Minor
6. Identifikasi pengaruh nyeri pada mempengaruhi kualitas hidup
Subjektif
kualitas hidup pasien.
(tidak tersedia)
7. Seperti ada tidaknya kesulitan
7. Monitor efek samping penggunaan tidur, gatal-gatal, dada
Objektif
analgetic berdebar.
1. Tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah Terapeutik
3. nafsu makan berubah 1. Berikan teknik nonfarmakologis 1. Untuk membantu dalam
4. proses berpikir terganggu untuk mengurangi rasa nyeri (mis. meredakan nyeri yang
5. Menarik diri TENS, hypnosis, akupresur, terapi dirasakan pasien
6. Berfokus pada diri sendiri musik, biofeedback, terapi pijat,
7. Diaforesis aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang 2. Untuk membantu dalam
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu pengobatan nyeri pada pasien
ruangan, pencahayaan, kebisingan) perlu dijauhkannya hal yang
3. Fasilitasi istirahat dan tidur dapat memperberat
3. Istirahat dan tidur yang cukup
dapat membantu
merileksasikan pasien
Edukasi sehingga nyeri berkurang.
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
1. Agar pasien dapat mengetahui
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri tentang keluhan yang
3. Anjurkan menggunakan analgetik dirasakan pasien.
2. Seperti Tindakan
secara tepat
farmakologis dan non
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri 3. Untuk memberikan efek yang
Kolaborasi maksimal dalam meredakan
1. Kolaborasi pemberian nyeri
analgetik, jika perlu 4. Seperti tehnik napas dalam,
distraksi dsb
3 Resiko Infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi Kontrol Infeksi
luka pembedahan keperawatan selama 3 X 24 jam, 1) Cuci tangan sebelum dan 1. Agar mengurangi terjadinya
Kondisi klinis terkait
pasien diharapkan terhindar dari sesudah kegiatan perawatan kontaminasi akibat bakteri
1. AIDS. tanda dan gejala infeksi dengan pasien 2. Agar perawat dan px (BBL)
2. Luka bakar. kriteria hasil : 2. Pakai sarung tangan terhindar dari paparan
3. Penyakit paru obstruktif.
1. RR : 30-60X/menit sebagaimana dianjurkan oleh bakteri maupun agen
4. Diabetes melitus.
5. Tindakan invasi. 2. Irama napas teratur kebijakan pencegahan penyebab penyakit (infeksi)
6. Kondisi penggunaan terapi 3. Suhu 36-37˚ C universal/ Universal lainnya (melalui sentuhan)
steroid.
7. Penyalahgunaan obat. 4. Integritas kulit baik Precautions 3. Agar px (BBL) tidur
8. Ketuban Pecah Sebelum 5. Integritas nukosa baik 3. Batasi jumlah pengunjung dengan nyenyak dan cukup
Waktunya (KPSW).
6. Leukosit dalam batas normal 4. Agar tidak adanya bakteri
9. Kanker.
10. Gagal ginjal. 4. Anjurkan pengunjung untuk penyebab penyakit (infeksi)
11. Imunosupresi. mencuci tangan pada saat yang masuk dan keluar dari
12. Lymphedema.
memasuki dan meninggalkan ruangan px (BBL)
13. Leukositopedia.
14. Gangguan fungsi hati. ruangan pasien 5. Agar lingkungan px (BBL)
5. Bersihkan lingkungan dengan terhindar dari adanya
baik setelah digunakan untuk bakteri yang membuat
setiap pasien infeksi
6. Pertahankan teknik isolasi 6. Agar mencegah
yang sesuai penyebaran/ melindungi
pasien dari proses infeksi
lain
7. Agar meningkatkan energi
7. Tingkatkan intake nutrisi yang dan daya tahan tubuh
tepat 8. Agar keluarga selalu
menjaga px (BBL) dengan
8. Ajarkan keluarga mengenai mengetahui cara
bagaimana menghindari menghindari infeksi
infeksi 9. Agar tidak terjadinya
infeksi maupun resiko
9. Lakukan perawatan tali pusat infeksi pada tali pusar
secara rutin dgn prinsip asertif 10.Agar mengetahui
perkembangan keadaan px
(BBL) (selama periode
10. Mengukur TTV waktu ini, potensi
komplikasi fatal
(hipotensi/syok) dapat
terjadi)
11.Agar dapat membunuh
mikroorganisme penyebab
infeksi
Perlindungan Infeksi
1. Agar mempermudah untuk
penanganan jika infeksi
terjadi
2. Agar dapat mengawasi
kerentanan terhadap
penyebaran infeksi
3. Agar px (BBL) tidur
dengan nyenyak dan cukup
4. Agar mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan
besar akan mengakibatkan
infeksi
5. Agar mencegah
penyebaran/ melindungi
pasien dari proses infeksi
lain
6. Agar meningkatkan energi
dan daya tahan tubuh
7. Agar dapat membunuh
mikroorganisme penyebab
infeksi