Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL INOVASI

Pengelolaan Pasien Dengan Pemberian Posisi Head Up Pada Tn. S Di Ruang


Stroke Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu

Disusun Oleh:

Nama: Bayu Ilham Gustian

NIM: P01720422010

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan proposal inovasi ini dengan
judul “Pengelolaan Pasien Dengan Pemberian Posisi Head Up pada Tn. S
diruangan Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu”
Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan baik
materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama
bagi peneliti sendiri dan mahasiswa Jurusan Keperawatan lainnya.

Bengkulu, 12 September 2022

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL INOVASI

PENGELOLAAN PASIEN DENGAN PEMBERIAN POSISI HEAD UP PADA


TN. S DI RUANG STROKE RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

Dipersiapkan oleh:

Bayu Ilham Gustian


NIM. P01720422010

Program Studi Profesi Ners


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Pada Tanggal 12 September 2022

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Ns. Rahma Annisa, S.Kep., M.Kep


NIP. 198503232010122002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Tujuan..................................................................................................
1. Tujuan umum................................................................................
2. Tujuan khusus...............................................................................
C. Manfaat................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
A. Pengertian Oksigenisasi.....................................................................
B. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenisasi....
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................
A. Waktu...................................................................................................
B. Sasaran.................................................................................................
C. Tempat.................................................................................................
D. Pengelolaan Pasien..............................................................................
BAB IV EVALUASI KEGIATAN................................................................
A. Hasil Analisis Kuesioner....................................................................
B. Faktor pendukung..............................................................................
C. Faktor penghambat............................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
A. Simpulan..............................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

A. Jurnal Evidece Based Nursing............................................................


B. Lembar Kuesioner Nyeri....................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel
tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara dalam
setiap kali bernapas. Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh
interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler dan keadaan hematologis. Adanya
kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut
dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan.
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama
dan sangat vital bagi tubuh.
Kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan bila salah satu organ
sistem respirasi terganggu. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya
sumbatan pada saluran pernapasan diantaranya karena ada massa oleh karena
pertumbuhan jaringan yang tidak normal seperti tumor. Pada kondisi ini,
individu merasakan pentingnya oksigen (Kusnanto, 2016). Ada banyak jenis
tumor namun bila berbicara tentang kebutuhan oksigen dan sistem pernapasan
maka yang paling banyak diderita adalah tumor paru

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar oksigenisasi pad Tn. S
dengan Stroke Non Hemoragik (SNH) yang mengalami bersihan jalan nafas
tidak efektif
C. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai bahan bacaan ilmiah, kerangka
perbandingan untuk mengembangkan ilmu keperawatan.
2. Bagi masyarakat Sebagai sarana untuk mengetahui status kesehatan di
ruang Teratai RSUD Dr. Myunus Bengkulu
3. Bagi Penulis Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada Stroke Non Hemoragik (SNH)
serta menjadi acuan dalam bekerja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Oksigenisasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke dalam sistem baik
secara kimia maupun fisika dimana oksigen sendiri merupakan gas tidak
berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan hidup dan untuk aktivitas berbagai
organ atau sel. Reaksinya menghasilkan energi, karbondioksida dan air
lewat proses berrnapas yaitu peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen (O2) serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi yang keluar
dari tubuh (Kusnanto, 2016).
B. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenisasi
Sistem tubuh yang berperan dalam membantu dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenasi adalah saluran pernafasan bagian atas dan saluran
pernafasan bagian bawah.
Saluran pernapasan bagian atas, terdiri atas:
1. Hidung, proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui
hidung.
2. Esophagus.
3. Laring, merupakan saluran pernapasan setelah faring.
4. Epiglotis, merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutup laring
saat proses menutup

Saluran pernapasan bagian bawah, terdiri atas:

1. Trakhea, merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian


vertebrae torakalis kelima.
2. Bronkhus, merupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi
bronchus kanan dan kiri.
3. Bronkiolus, merupakan saluran percabangan setelah bronchus.
4. Alveoli, merupakan kantung udara tempat terjadinya pertukaran
oksigen dengan karbondioksida.
5. Paru-Paru (Pulmo), paru-paru merupakan organ utama dalam sistem
pernapasan.

Secara anatomi,systemrespirasiterbagimenjadi dua, yaitu saluran


pernafasan dan parenkim paru. Saluran pernafasan dimulai dari organ
hidung, mulut, trakea, bronkus sampai bronkiolus. Didalam rongga toraks,
bronkus bercabang menjadi dua kanan dan kiri. Bronkus kemudian
bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bagian parenkim paru berupa
kantong-kantong yang menempel di ujung bronkiolus yang disebut alveolus
(bila 1) atau alveoli (bila banyak).

C. Mekanisme kerja alat/bahan untuk mengatasi nyeri


Melakukan pengaturan posisi semi fowler 30 derajat pada pasien, dan
memberikan terapi oksigenisasi sesuai kebutuhn pasien.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 September 2022 pada pukul 15.00 WIB
B. Sasaran
Tn. S
C. Tempat
Ruang Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
D. Pengelolaan pasien
1. Data Fokus:
DS: Keluarga Tn. S mengatakan Tn. S sering mengatakan kepalanya nyeri
DO: Ny. S tampak sesak
SPO2 96%
RR 26X/Menit
Terpasang oksigen reabreathing 14 liter
2. Implementasi
a. Melakukan pengkajian anamnesa
b. Melakukan pengecekan oksigenisasi
c. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital
d. Memfasilitasi lingkungan yang nyaman
e. Mengatur posisi semi fowler 30 derajat
f. Kolaborasi pemberian nebu
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

A. Hasil analisis kuesioner


Kuesioner yang digunakan yaitu pain measurement scale yang disesuaikan
dengan keadaan Tn. S, sebelum diberikan posisi 30 derajat pasien tamapak
menggunakan oksigen masker 14liter dan diganti menggunakan nasal kanul
5liter pada hari rabu, 14 September 2022
B. Faktor pendukung
Keluarga membantu petugas untuk berkomunikasi dengan Tn. S
C. Faktor penghambat
Tn. S mengalami penurunan kesadaran
BAB 5
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah dilakukan Pemberian Posisi Head Up Pada Tn. S Di Ruang Stroke
Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu terdapat perubahan status oksigenisasi pada Tn.
S

B. Saran
Penulis berharap proposal ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam bidang keperawatan terkait masalah Oksigenisasi dan
menambah alternatif lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, M. A. (2015). Pemberian Posisi Kepala Flat (0o) dan Elevasi (30o) terhadap Tekanan
Intrakranial pada Asuhan Keperawatan Tn. K dengan Stroke Non Hemoragik. Stikes
Kusuma Husada Surakarta.
Cahyo, S. N. (2019). Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Pasien Yang Sedang
Dilakukan Weaning Ventilator di Ruang ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
GM, P., F, D., Hudak, C. M., & Gallo, B. M. (2014). Keperawatan Kritis Pendekatan Asuhan
Holistik Volume 1 dan. EGC.
Martina, E. cahyaningtyas. (2017). Posisi Head Up 300 Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik. Adi Husada
Nursing Journal, 3(2).
Oktavianus. (2014). Asuhan Keperawatan pada Sistem Neurobehaviour. Graha Ilmu. Rosjid,
C., & S, N. (2014). Buku Ajar Peningkatan Tekanan Intrakranial & Gangguan Peredarah
Darah Otak. Gosyen Publishing.
Setiawan, L., & Hartiti, T. (2020). Penatalaksanan Ketergantungan pada Pasien Stroke. Ners
Muda, 1(1). https://doi.org/https://doi.org/10.26714/nm .v1i1.5510
Subiyanto. (2018). Pengaruh Posisi Lateral Terhadap Status Hemodinamik Pasien Dengan
Ventilasi Mekanik Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP Dr Kariadi Semarang.
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Suci, K. (2019). Perbedaan Saturasi Oksigen Dan Respirasi Rate Pasien Congestive Heart
Failure Pada Perubahan Posisi. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 2(1), 1–54.
Sugih, W. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45° terhadap Kenaikan Nilai Saturasi
Oksigen pada Pasien Gagal Jantung Kongestif. Med Hos, 6(1), 12–19.
Summers, D., Leonard, A., Wentworth, D., Saver, J.L., Simpson, J., Spilker, J.A., Hock, N.,
Miller, E., & Mitchell, P. H. (2009). Comprehensive overview of Nursing and
Interdisciplinary Care of the Acute Ischemic Stroke Patient. A Scientific Statement
From the American Heart Association.

Anda mungkin juga menyukai