Anda di halaman 1dari 1

Karma

Pada suatu masa aku pernah sangat percaya bahwa apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai.
Kau melakukan hal buruk makan keburukan akan Kembali pada mu, begitu pula sebaliknya. Aku
hidup dengan memegang teguh itu. Semua orang berucap bahwa “ jangan kau balas, biarkan saja,
Karma yang akan berbicara”.

Dalam sebuah kisah di TV aku melihat bagaimana karma berlaku untuk semua hal, bagaimana karma
Kembali pada pemilik dna bagaimana keburukan kembal pada orang yang melakukan hal buruk.
Ceritanya di kisahkan secara lugas semua orang dapat memahaminya dan aku tumbuh dengan kisah
kisah seperti itu

Aku mulai terfikir tentang bagaimana kita terlalu yakin bahwa hal buruk kan terjadi pada seseorang
yang kita kenal yang kita anggap telah melakukan keburukan padahal kita bukan Tuhan, benarkah
memang keburukan atau hanya peda sudut pandang?

Bagaimana jika karma buruk tidak selalu mengenai hal buruk yang terjadi pada mereka, bagaimana
jika hal buruk yang menimpa mereka bukanlah karma seperti yang kita kira karma melainkan
cobooan yang di hadapi untuk ornag tersebut naik tingkat ( katanya). Bagaimana dengan kita
mempercayai karma membuat kita menjadi munafik yang menginginkan pembalasan atas keburukan
yang orang lain berikan pada kita?

Anda mungkin juga menyukai