Anda di halaman 1dari 3

Gejala Klinis

Kriteria diagnosis kebutaan kortikal, antara lain: hilangnya semua


sensasi visual, termasuk persepsi terang dan gelap; hilangnya refleks ancaman;
terjaganya refleks pupil cahaya dan akomodasi; pemeriksaan funduskopi
normal; dan, terjaganya kemampuan gerakan mata. Pasien mengalami kebutaan,
tetapi dia akan berperilaku dan berbicara seolah-olah dia memiliki penglihatan
normal. Perhatian terangsang, namun ketika pasien ditemukan bertabrakan
dengan perabot, jatuh di atas benda, dan mengalami kesulitan dalam
menemukan jalannya. Mereka mungkin mencoba berjalan melalui dinding atau
pintu tertutup dalam perjalanan dari satu ruangan ke ruangan lain.2,3
Kecurigaan itu masih semakin terjaga ketika mereka mulai
menggambarkan orang dan benda yang tidak ada di sekitar mereka.
Kebingungan juga dapat terlihat. Pasien dengan SAB dapat memberikan alasan
untuk kebutaan mereka. Mereka mungkin menjelaskan bahwa ketidakmampuan
mereka untuk melihat adalah karena kurangnya pencahayaan yang tepat, dan
mereka mungkin mencoba yang terbaik untuk membuktikan bahwa mereka
tidak buta, sehingga menempatkan diri mereka dalam bahaya.2,3
Pasien dalam kasus kami ini menunjukkan dua ciri sindrom Anton-
Babinski, antara lain: kebutaan kortikal bilateral dan anosognosia dengan
percakapan visual. Hal ini didasarkan pada literatur terbatas mengenai sindrom
Anton-Babinski yang saat ini ada. Pasien dalam kasus ini memiliki hasil CT
scan dan MRI yang mencurigakan baik sebelum dan saat pasien memiliki
sindrom Anton-Babinski. Pasien dalam kasus ini mengalami infark dan
hemoragik, selain itu pasien juga mengalami RBBB pada pemeriksaan EKG.

Pemeriksaan Penglihatan
a. Pemeriksaan Perimetri
Pemeriksaan perimetri merupakan pemeriksaan yang digunakan dengan
menggunakan sebuah alat yang bertujuan untuk memeriksa lapang pandang
dengan posisi mata terfiksasi sentral. Hal ini dapat membantu untuk
menemukan letak lesi pada jalur penglihatan.9
Gambar 1. Hasil pemeriksaan perimetri9

b. Pemeriksaan Agnosia Visual Objek


Pemeriksaan agnosia visual objek dilakukan dengan cara menyebutkan
objek-objek, maupun gambar yang sederhana, menggunakan huruf-huruf
(fragmented letters), atau melakukan the Benton Visual Retention Test dan
WAIS Object Assembly.9

c. Pemeriksaan Prosopagnosia
Pemeriksaan prosopagnosia dilakukan dengan cara meminta pasien
untuk mecocokkan gambar beberapa wajah serta meminta pasien agar dapat
mengiedentikasi wajah-wajah dari orang terkenal.9

d. Pemeriksaan Agnosia Warna


Pemeriksaan agnosia warna dilakukan dengan cara meminta pasien agar
dapat mencocokkan warna dengan nama, memilih warna, mengatur perbedaan
intensitas warna, mewarnai gambar secara benar, dan megidentifikasi objek-
objek yang berwarna.9

e. Pemeriksaan Simultanagnosia
Pemeriksaan simultanagnosia dilakukan dengan cara meminta pasien
untuk berusaha menggambar sebuah garis yang melingkari suatu bentu (bulat,
kotak, maupun segitiga), atau menulis dengan mata yang terbuka lalu
dilanjutkan dengan mata yang tertutup (apabila pasien mengalami sindrom
Balin, maka dengan menutup mata akan meningkatkan penulisan dengan
tangan).9

Tabel 1. Perbedaan sistim krotis dengan sistim vertebro basiler9

Karotis Vertebrobasilaris
Sistem Visual:
1. Amaurosis Fugax Monokuler Binokular
2. Emboli Retina + -
3. Oklusi Arteri Retina + -
4. Pulsasi Karotis Asimetris Simetris
5. Bruit Karotis + -
6. Hemianopsia Jarang akibat Sering akibat TIA
TIA
Sistem Okulomotor
1. Diplopia - Sering
2. INO - +
3. “Gaze Palsy” OV utuh OV abnormal
4. Paresis saraf otak N VII sentral Sering, multiple
5. Skew deviasi - Sering
6. Nistagmus Jarang Sering
7. Sindrom honner Jarang Sering

f. Pemeriksaan Metamorphopsia
Pemeriksaan metamorphopsia dilakukan dengan cara menilai
perubahan visual secara kualitatif melalui laporan pasien, disorientasi visual,
adanya fluktuasi atau keterlambatan mengenali suatu bentukan objek,
sintesis yang kurang sempurna dari suatu objek yang bergerak, dan
perubahan kecepatan flicker-fusion. Kelainan neurooptik yang ditemukan dapat
dipakai untuk membantu menentukan diagnose lokalisasi atau teritorial stroke
yang terjadi.9

Anda mungkin juga menyukai