PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu proses pendidikan dan
pengetahuan keterampilan dan pengalaman bagi peserta didik dengan
dijadikannya sebagai Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) sehingga
menetapkan ilmu yang diperoleh di sekolah.
C. WAKTU TEMPAT
Adapun waktu dan tempat sebagai berikut:
Waktu
1
SABTU 08.00 WIB 16.00 WIB
MINGGU LIBUR LIBUR
Tempat
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A LATARBELAKANG
B TUJUAN PKL
C WAKTU TEMPAT
D SISTEMATIKA PENULISAN
A SEJARAH DUDI
B SUSUNAN KEPENGURUSAN
C BIDANG KEGIATAN
D INVENTARISASI
B PROSEDUROPRASIONAL STANDAR
C PENDUKUNG
D PERMASALAHAN
2
E PENANGGULANGAN MASALAH
F RENCANA TINDAKLANJUT
BAB IV PENUTUP
A SIMPULAN
B SARAN
3
BAB II
PROFIL BENGKEL JAYA LAS
Bengkel Jaya Las dimiliki oleh Bapak Usin dan memiliki manager, dan
beberapa karyawan. Bengkel tersebut sangat terkenal di beberapa wilayah dan luar
kota. Lahannya cukup luas untuk mengerjakan beberapa produk seperti pagar,
tralis, kanopi.
DIREKTUR PERUSAHAAN
BAPAK USIN
PEMBIMBING
BAPAK PERUSAHAAN
BAPAK
DADANG WAWAN
C. BIDANG KEGIATAN
Mengerjakan dan memasang Pagar
Mengerjakan dan memasang Tralis
Mengerjakan dan memasang Kanopi
4
Mengerjakan dan membuat jembatan
5
BAB III
PROJECT PEMBUATAN JEMBATAN
6
SOP penggunaan mesin las
Mesin las merupakan bagian yang tidak pernah terpisahkan dari suatu pekerjaan
konstruksi, hampir semua pekerjaan ini menggunakan mesin las. Mesin las sendiri
terdiri dari 2 macam tipe arus, yaitu AC dan DC dengan besar arus yang berbeda-
beda. Pada dasarnya untuk belajar menggunakan mesin las tidaklah sulit, asal kita
tau cara kerja dan tahapan-tahapannya maka sangat mudah untuk dilakukan.
5. Atur kuat arus (ampere) pada mesin las dengan cara memutar tombol searah
jarum jam sesuai dengan kebutuhan
7
8. Lakukan pemanasan kawat las dengan menempelkan dengan massa sampai
keluar percikan api
10. Atur posisi benda kerja yang sudah dilas tipis agar sesuai dengan bentuk yang
dibutuhkan
12. Pada setiap tahap, apabila ada pengotor/karbon yang menempel pada hasil las
bersihkan dengan cara memukul menggunakan palu.
15. Gulung kabel api/positive & massa/negative mesin las dengan rapi
16. Simpan mesin las pada tempat yang bersih & aman
Adapun alat-alat yang wajib dipakai sebagai APD (alat pelindung diri) saat
melakukan pengelasan.
1. Helm safety
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan dan tertimpa benda dari atas.
Helm dipakai untuk setiap kondisi pekerjaan.
8
2. Sarung tangan las
Berfungsi untuk melindungi tangan dari percikan api dan panas saat pengelasan
serta untuk mencegah kontak langsung dengan stang las. Tanpa sarung tangan
akan lebih berisiko kesetrum apabila ada kebocoran arus dan mengenai tangan.
3. Apron
Berfungsi untuk melindungi badan dari percikan api las. selain itu juga untuk
mengurangi paparan radiasi yang timbul saat pengelasan.
9
Gambar 03. Apron
4. Sepatu safety
Berfungsi untuk melindungi kaki dari percikan api dan menghindari kontak
langsung kaki terhadap tanah/massa. Pengelasan di area basah akan lebih berisiko
bila tanpa memakai sepatu safety. Tidak dianjurkan memakai sandal apalagi
nyeker.
5. Kedok las
10
Berfungsi untuk melindugi mata dari kilatan cahaya yang timbul saat pengelasan.
Melakukan pengelasan tanpa kedok las/kacamata dalam waktu lama akan
mempengaruhi penglihatan setelahnya dan akan membuat mata merah.
6. Palu
Berfungsi untuk membuang karbon yang menempel pada benda kerja. Hasil las
yang banyak mengandung karbon akan mempengaruhi kekuatan las.
Ini bagian terpenting dari mesin las selain mesin las itu sendiri. Electroda
berfungsi sebagai pengantar arur listrik dan juga isian material saat pengelasan.
11
Ketika electroda menyentuh benda kerja akan terjadi panas tinggi dan
mengakibatkan electroda ini meleleh dan mengisi bagian kosong pada benda
kerja.
Alat :
Blender Las
Las Listrik
Gerinda Tangan
Genset
Bor Beton
Bahan:
Slup
Slup adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan
memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak
kalah penting dari slup adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika
terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh.
Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam adalah pondasi yang bentuknya memang mirip
seperti kaki hewan unggas tersebut, di mana di bagian bawah terdapat
pipa-pipa beton yang menyerupai cakar alam. Fungsinya mencengkeram
kuat tanah di bawahnya agar bangunan yang dibangun di atasnya benar-
benar berdiri kokoh.
12
Trospal
Pondasi trospal adalah jenis pondasi yang dikerjakan manual dengan cara
menggali tanah menggunakan alat bor auger hingga kedalaman tertentu,
lalu dimasukkan tulangan besi untuk dilakukan pengecoran.
Besi WF
Besi WF adalah singkatan dari Wide Flange sering digunakan dalam
konstruksi baja biasanya material ini di jual dalam bentuk batangan
dengan panjang 12 meter. Besi WF merupakan salah satu besi yang
memiliki kekuatan sangat tinggi pada kekuatan tekan ataupun kekuatan
tarik.
Plat Simpul
Plat simpul adalah plat baja yang diberikan guna menambah luasan bidang
sambungan agar jarak antar baut sesuai ketentuan peraturan.
Bondek
Bondek atau biasa disebut floordeck adalah bahan material berupa
lembaran yang terbuat dari galvalum berlapis galvanis atau aluminium
yang digunakan untuk membuat plafon pengganti triplek. Selain itu,
umumnya material ini digunakan juga untuk mengecor lantai dua suatu
bangunan yang disebut dengan Metal Decking.
Wiremesh
Salah satu bahan bangunan dan konstruksi yang bisa mempengaruhi
ketahanan dari sebuah bangunan adalah besi wiremesh.
13
2. Membuat Cakar Ayam berdiameter tinggi 20cm dan lebar 70cm, lalu
menggali lubang untuk Cakar Ayam tersebut berdiameter kedalaman 50cm
dan lebar 75cm, lalu tengahnya ditambah lubang dengan kedalaman
2meter untuk Trospal, dan Trospal tersebut dimasukan ke dalam lubang
tersebut lalu diatasnya dipasang Cakar Ayam, setelah Cakar Ayam dan
Trospal dipasang tinggal di cor.
3. Memasng palang penahan menggunakan Besi WF 300, yang berjumlah
semuanya 16 palang, masing-masing sisi kiri dan kanan diberi 8 palang.
Lalu di bagian bawah Besi WF diberi Plat Simpul. Palang Besi WF
tersebut di Las di bagian atas Plat Simpul yang ada di atas Cakar Ayam.
4. Memasang Besi WF 300 di atas palang-palang tersebut yang berjumlah 16
batang dan panjangnya 12meter, lalu mengelas Besi WF tersebut.
5. Setelah Besi Wf itu tersusun, lalu membuat pembagian jarak untuk
kekuatan yang dibuat kotak-kotak dengan 21 bagian, dengan cara
memotong Besi WF menggunakan Blender atau Nyala Api, lalu merakit
semua Besi WF yang telah dipotong dan mencantumkannya dengan Lasan
lalu mengelas semua bagian-bagian sambungan yang akan di Las
permanen.
6. Setelah itu menambah Plat yang akan di Las di pinggir-pinggir Besi WF
tersebut dengan diameter 1meter dan seterusnya hingga rata, plat tersebut
berfungsi untuk menambah kekuatan.
7. Setelah semua itu sudah selesai, lalu memasang Bondrek dan Wiremesh,
Bondek tersebut disusun dibagian atas Jembatan yang akan di Cor. Lalu di
atas Bondek tersebut disusun oleh Wiremesh hingga mentupi Bondek
tersebut. Dan Wiremesh tersebut di Las agar saling menempel dengan
beberapa Bondek lainnya, setelah Bondek dan Wiremesh tersebut dipasang
lalu mengecor rata semua.
C. PENDUKUNG
Faktor yang mendukung pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Bengkel
Jaya Las diantaranya adalah:
14
1. Alat pelindung diri yang cukup lengkap.
2. Alat ukur yang cukup lengkap.
3. Tempatnya yang cukup luas.
4. Karyawan yang baik dan ramah.
5. Banyaknya pekerjaan.
D. PERMASALAHAN
Faktor permasalahan ketika melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Bengkel Jaya Las antara lain:
E. PENANGGULANGAN MASALAH
1. Cara menyelesaikan masalah kurangnya alat keselamatan kerja dengan
cara kami membelinya.
2. Cara menyelesaikan masalah kurangnya kebersihan di perusahaan dengan
cara kami membersihkannya.
3. Cara menyelesaikan masalah kurangnya kedisiplinan siswa dengan cara
menasehatinya.
15
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Simpulan yang diperoleh setelah menyusun laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) sebagai berikut:
B. SARAN
Untuk melengkapi laporan ini saya akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lai
sebagai berikut:
16
1. Utamkan keselamatan kerja.
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
3. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang dicapai.
4. Gunakan waktu dengan sebaik baiknya.
5. Bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.
17