Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BENGKEL KURNIA MOTOR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian LSP kelas XII

Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :

Nama : Kelfin Aditia

NIS : 21220153

Kompetensi Keahlian : Teknik Mesin

Bidang Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Dengan Judul : 1. Mengganti Kampas Rem Depan Belakang

2. Pergantian Oli dan Filter Oli Pada Mobil Kijang

LEMBAGA PENDIDIKAN MA`ARIF

SMK MA`ARIF NU BOBOTSARI

Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa, Teknologi Dan Komunikasi,


Bisnis Dan Manajemen

TERAKREDITASI “A”

Jl. Kampung Baru Bobotsari Tlp/Fax (0281) 759123

Kabupaten Purbalingga Kode Pos 53353


PENGESAHAN BENGKEL

Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disahkan dan disetujui

oleh pihak bengkel pada :

Tahun : 1999

Tempat : Tamansari
Motto :

Jika kau tidak mampu terbang, maka berlarilah, hari ini kita akan bertahan. Jika
kau tak mampu berlari maka berjalanlah.
PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan

oleh pihak sekolah pada :

Hari : Jum`at

Tanggal : 6 Oktober 2023

Tempat : Bengkel Mobil Kurnia Motor Taman Sari


PERSEMBAHAN

Laporan Praktek Kerja ini saya persembahkan kepada :

1. H. Mas`ut S.pd. selaku kepala sekolah SMK MA`ARIF NU BOBOTSARI


2. Eko Wardoyo S.pd. S.kom selaku waka kurikulum
3. Didik Hartanto S.T. selaku ketua keahlian
4. Limas Figurawati S.pd. selaku wali kelas XII TKR B
5. Afif Pamudji S.pd. selaku pembimbing PRAKERIN
6. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staff karyawan SMK MA`ARIF NU
BOBOTSARI
7. Bapak Abdul Kodir dan Ibu Hartinah
8. Siswa dan siswi SMK MA`ARIF NU BOBOTSARI
9. Pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum wr.wb

Atas berkat rakhmat hidayah serta inayah Allah SWT yang maha pengasih dan
maha penyayang yang telah memberi rahmat serta karunianya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri di Bengkel Kurnia Motor tanpa suatu
halangan apapun, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan dengan baik
dan penuh tanggung jawab, serta di pembuatan laporan PRAKERIN yang telah
saya buat sebagai syarat mengikuti ujian LSP.

Dengan telah dilaksanakannya Praktek Kerja Industri, saya selaku siswa


memperoleh pengalaman dan data-data sebagai acuan pembuatan laporan
walaupun masih terdapat kekurangan. Terselenggarakannya PRAKERIN ini saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. H. Mas`ut S.pd. selaku kepala sekolah SMK MA`ARIF NU


BOBOTSARI
2. Eko Wardoyo S.pd. S.kom selaku waka kurikulum
3. Didik Hartanto S.T. selaku ketua keahlian
4. Afif Pramudji S.pd. selaku pembimbing PRAKERIN
5. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staff karyawan SMK MA`ARIF NU
BOBOTSARI
6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh saya sejak kecil
7. Siswa dan siswi SMK MA`ARIF NU BOBOTSARI
8. Pembaca yang Budiman

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan Instruktur baik dalam maupun luar,
maka kegiatan PRAKERIN ini tidak akan terlaksana dengan baik, dan saya
menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, untuk itu mohon saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun.

Wassalamu`alaikum wr.wb
BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan Praktek Kerja Industri

1. Tujuan Umum
a.) Meningkatkan pengalaman siswa dalam dunia kerja.
b.) Melatih siswa untuk bertanggung jawab.
c.) Mengembangkan jiwa kreatif siswa.
d.) Sebagai pembekalan siswa agar dapat menyesuaikan diri dalam
dunia industri.
e.) Meningkatkan ketrampilan siswa melalui PRAKERIN.
2. Tujuan Khusus
a.) Melatih siswa untuk bertanggung jawab.
b.) Menambah pengalaman kerja.
c.) Menambah pengetahuan dan wawasan lingkungan kerja.
A. Tujuan Pembuatan Laporan
a.) Untuk memenuhi tugas akhir.
b.) Sebagai syarat mengikuti ujian LSP.
c.) Sebagai bekal untuk siswa sebelum terjun ke dunia kerja.
B. Alasan Pemilihan Tempat
a.) Tempat dekat dari rumah.
b.) Tempat strategis dari jalan raya.
c.) Peralatan yang cukup memadai.
d.) Sarana dan prasarana memungkinkan.
C. Metode Perpustakaan
Dalam metode ini, siswa mencari data data dari perpustakaan sebagai
contoh untuk pembuatan laporan.
BAB II

URAIAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Bengkel


Sejarah berdirinya bengkel MOBIL KURNIA MOTOR. Bengkel mobil
kurnia motor didirikan oleh Bpk. Sarjono pada tahun 1999, beliau merintis
bengkel tersebut dari 0, beliau mendirikan bengkel tersebut untuk
membuka usaha bengkel sendiri didesa, karena beliau dulunya kerja
dijogja menjadi mekanik dan beliau merintis bengkel tersebut sendiri,
yang awalnya pelanggannya sedikit menjadi ramai, karena pekerjaan
beliau yang bagus dan rapih, dan juga bisa mengatasi kerusakan dari
kendaraan pelanggan dan juga bisa mengakali kerusakan barang-barang
yang harganya mahal, dan sekarang bengkel tersebut pun ramai
pelanggannya. Bpk. Sarjono pun dibantu anaknya yang bernama Wawan
agar bekerjanya cepat selesai serta bengkel tersebut akan diturunkan
kepada anaknya.

B. Managemen Bengkel

Kepala Bengkel

Bpk. Sarjono

Mas. Wawan
C. Denah Bengkel

Tempat barang yang digunakan

Tempat mencuci komponen Tempat antre mobil

Tempat kunci-kunci

Tempat komponen

Halaman bengkel

D. Keselamatan Kerja
Sebelum memulai pekerjaan karyawan sebaiknya memperhatikan
tentang keselamatan kerja dalam hal yang perlu diperhatikan untuk
keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1. Berdoa sebelum kerja.
2. Menggunakan wear pack.
3. Menggunakan alat sesuai fungsinya.
4. Menaati tata tertib bengkel.
5. Kuku jari harus pendek.
6. Membersihkan ruang kerja sebelum dan sesudah bekerja.
7. Melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh.
8. Menyimpan alat sesudah digunakan.

E. Inventaris Alat
Dalam sebuah bengkel banyak sekali alat-alat yang digunakan untuk
memperbaiki kendaraan yang rusak, peralatan yang akan digunakan
dibengkel KURNIA MOTOR antara lain sebagai berikut :

No. Alat Jumlah


1. Kunci Pas 1 set
2. Kunci Ring 1 set
3. Kunci Kombinasi 2 set
4. Kunci Inggris 1 set
5. Kunci Roda 1 buah
6. Kunci Busi 2 buah
7. Kunci Moment 2 set
8. Tang Biasa 2 buah
9. Tang Pengupas Kabel 2 buah
10. Tang Kokit 4 buah
11. Tang Long House 2 buah
12. Jangka Sorong 2 buah
13. Feeler Yeug 3 buah
14. Penitik 1 buah
15. Kunci Shock 2 set
16. Penggaris 2 buah
17. Test Lamp 1 buah
18. Gunting Plat 1 buah
19. Gunting Biasa 1 buah
20. Gergaji Besi 2 buah
21. Kikir Halus 2 buah
22. Gerinda Mesin 5 buah
23. Bor 2 buah
24. Kompresor 1 buah

F. Aturan Kerja
Sikap perusahaan bengkel pasti memiliki peraturan yang berlaku, yaitu :
1.) Masuk kerja pukul 08.00
2.) Pulang kerja pukul 17.00
3.) Istirahat pukul 12.00

BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistim rem

Sistem rem pada kendaraan adalah salah satu komponen paling kritis
untuk keselamatan. Ini berfungsi untuk mengurangi atau menghentikan
kecepatan kendaraan, memberikan kendali kepada pengemudi. Ada
beberapa jenis sistem rem yang umum digunakan pada kendaraan
bermotor:

a. Rem Cakram (Disc Brake):


a) Rem cakram menggunakan cakram logam yang dipasang di roda
kendaraan.
b) Saat tuas rem ditekan, kaliper rem menekan bantalan rem ke
cakram, menciptakan gesekan dan memperlambat putaran roda.

b. Rem Tromol (Drum Brake):


a) Rem tromol menggunakan drum logam yang dipasang di dalam
roda.
b) Saat tuas rem ditekan, kampas rem didorong ke dalam drum,
menciptakan gesekan dan memperlambat putaran roda.

c. Sistem Rem Anti-Blokir (Anti-Lock Braking System/ABS):


a) Sistem ABS mencegah roda terkunci selama pengereman,
memungkinkan pengemudi tetap mengendalikan kendaraan.
b) Sensor roda mendeteksi kecepatan putaran roda, dan jika ada
kemungkinan terkunci, sistem mengatur tekanan rem secara
otomatis.
d. Distribusi Elektronik Gaya Pengereman (Electronic Brakeforce
Distribution/EBD):
a) Sistem EBD memantau beban pada setiap roda dan mengatur
distribusi tekanan rem secara otomatis.
b) Ini membantu menjaga keseimbangan pengereman di berbagai
kondisi beban.

e. Penguat Vacuum (Vacuum Booster):


a) Penguat vacuum membantu mengurangi usaha yang diperlukan
untuk menekan pedal rem.
b) Ketika pedal rem ditekan, penguat vacuum menggunakan tekanan
vakum dari mesin untuk meningkatkan tekanan di sistem rem.

f. Master Cylinder:
a) Master cylinder mengubah tekanan pada pedal rem menjadi
tekanan hidraulis yang akan diteruskan ke sistem rem.
b) Ketika pedal rem ditekan, piston di dalam master cylinder
mendorong cairan rem ke arah sistem rem.

g. Cairan Rem:
a) Cairan rem mengalir melalui sistem hidraulis dan mentransfer
tekanan dari master cylinder ke kaliper (pada rem cakram) atau
silinder roda (pada rem tromol).

h. Pad dan Kampas Rem:


a) Pada rem cakram, pad rem menekan ke cakram untuk menciptakan
gesekan.
b) Pada rem tromol, kampas rem didorong ke dalam drum untuk
menciptakan gesekan.

Penting untuk menjaga sistem rem dalam kondisi baik, memeriksa


dan mengganti komponen yang aus, serta melakukan perawatan preventif
secara teratur. Keselamatan berkendara sangat bergantung pada kinerja
yang baik dari sistem rem.

1. Rem tromol
Rem Tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengerem
kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brakedrum), sepatu rem
(brakeshoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem
tromol yang digunakan pada roda depan dan belakang tidak sama, hal ini
dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan persyaratannya, adapun bagian-bagian utama rem tromol adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.1 Rem tromol


a. Silinder Roda (wheel cylinder)

Gambar 3.2 Silinder Roda


Fungsinya adalah untuk menekan brakeshoe (sepatu rem), ke
brakedrum (tromol rem). Di dalam silinder roda terpasang 1 atau 2
buah piston beserta seal tergantung dari kontruksi rem tromolnya, bila
brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder di
salurkan ke semua wheel cylinder, tekanan didalam wheel cylinder
menekan piston kearah luar dan selanjutnya piston menekan brakeshoe
menggesek tromol sehingga roda berhenti, bila brake pedal dilepas
maka, brakeshoe kembali ke posisi semula oleh tarikkan pegas dan
roda bebas.

b. Sepatu Rem (Brake Shoe)

Gambar 3.3 Sepatu Rem (Brake Shoe)

c. Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekkan. Pada


bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau
campuran plastik yang tahan panas.
d. Pegas Pengembali (Return Spring)
Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (brake shoe) ke posisi
semula pada saat tekanan silinder roda turun.
e. Backing Plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus
sebagai dudukan silinder roda.

Model Rem Tromol


Gambar 3.4 Model Rem Tromol
Pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda
satu sama lain, yaitu :

a. Model Leading Trailling Shoe


Konstruksi-konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin oleh
silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian bawahnya
dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu trailling cenderung
menahan putaran tromol. Pada saat sepatu leading mengerem baik
sedangkan sepatu trailling cenderung menahan putaran tromol. Sepatu
kiri disebut leading dan sepatu kanan disebut trailling.
Kedua leading trailling shoe menahan pengereman yang dimana saat
tromol berputar kearah berlawanan maka leading shoe menjadi
trailling shoe dan sebaliknya.

Gambar 3.5 Model Leading Trailling Shoe


b. Model Two-Leading
Konstruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder di
pasang sebuah silinder roda dengan penyetel sepatu rem menjadi
leading jika berputar sebaliknya maka kedua spatu rem menjadi
trailling.
c. Model Dual Two-Leading

Gambar 3.6 Model Dual Two-Leading

Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang
dipasang diatas dan dibawah sepatu primer dan sekunder. Pada model
ini baik maju maupun mundur kedua sepatu menjadi trailling.
d. Model Uni Servo

Gambar 3.7 Model Uni Servo


Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua bahan silinder di bagian
atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston
bergeser mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya
timbul gesekkan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu
trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar.
Bila putaran tromol terbalik maka kedua sepatu rem akan menjadi
trailling dan efek pengereman jelek.
e. Model Duo Servo

Gambar 3.8 Model Duo Servo


f. Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua bahan
piston, tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu
rem.

Cara Kerja Rem Tromol


Setelah anda mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam
rem tromol dan fungsinya dalam proses pengereman. Selanjutnya anda
dapat memperhatikan cara kerja rem tromol. Perhatikan cara kerja
dibawah ini :
1. Saat proses pengereman
Pada tuas rem ditarik atau pedal rem diinjak maka akan terjadi
pergerakan pada komponen-komponen rem tromol yaitu terjadinya
gesekkan antara tromol dan kanvas rem. Piston akan menekan pada
kanvas rem dan menyebabkan adanya gaya gesekkan yang kuat,
sehingga mampu menghentikan putaran atau gesekkan tromol.
2. Setelah Proses Pengereman
Pada saat tuas atau pedal rem di lepaskan pada posisi semula,
maka pengembalian akan mengembalikan kanvas pada posisi
semula sehingga tidak ada gesekkan yang terjadi antara kanvas dan
tromol rem.
Pengguna rem tromol pada kendaraan bermotor memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah : Rem tromol
dapat bekerja maksimal pada beban angkut yang berat, sehingga
rem tromol lebih sering digunakan pada kendaraan yang memiliki
muatan yang besar.
Sedangkan kekurangannya penggunaan rem tromol pada
kendaraan adalah rem tromol menggunakan system.

i. Rem Cakram

Gambar 3.9 Rem Cakram

Komponen-komponen utama dari system rem cakram adalah :


1. Disc brake caliper
2. Disc brake pad atau kampas rem
3. Disc brake rotor atau piringan rem
4. Piston
5. Fluid atau minyak rem
Gaya gesek di dapatkan dari gesekkan antara cakram (piringan)
dengan ped (balok rem).
Piringan cakram : berputar bersama roda
Kaliper dan Ped : terpasang pada aksel
a. Nama komponen pada rem cakram

Gambar 3.10 komponen pada rem cakram


b. Macam-macam cakram (Piringan)

Gambar 3.11 Cakram penuh

 Digunakan untuk mobil Ukuran sedang Kecepatan


menengah
 Pendinginan cukup, Harga Murah2)

2.Cakram dengan rusuk pendingin

 Digunakan untuk mobil Ukuran berat Kecepatan tinggi


 Pendinginan lebih baik, Harganya Mahal
c. Macam-macam
1) Kaliper Tetap
Gambar 3.12 Kaliper Tetap
Kaliper terpasang mati pada aksel Masing-
masing sisi kaliper terdapat torakPad dipasang pada kaliper
dengan dua buah pin
Cara kerja :
Pedal rem diinjak Tekanan cairan rem mendorong torak ke
balok remdan mencepit cakramPedal rem dilepasDua torak
dikembalikan pada posisi semula oleh sil secara
otomatisDigunakanKonstruksi sederhana dan murah tidak
sering digunakan lagi
2) Kaliper Luncur Satu Kotak

Gambar 3.13 Kaliper Luncur Satu Kotak

Cara kerja :

 Tekanan cairan rem dalam silinder menekan torak dan


dasarsilinder
 Torak bergerak ke kiri mendorong balok rem 1 sampai
kanvasmenempel pada permukaan gesek cakram
 Untuk selanjutnya tekanan hidraulis disamping
menekan torak jugamenekan dasar silinder unit silinder
bergerak ke kanan mendorong balok rem 2 dengan arah
berlawanan dengan balok rem 2
 Balok rem 1 didorong ke kiri oleh torak dan balok rem
rem 2didorong kekanan oleh unit silinder, ke arah
permukaan gesekcakram
 Gerakan kedua balok rem dengan arah berlawanan
selanjutnyamenjepit permukaan gesek cakram cakram
terjadi pengereman

3) Kaliper Luncur Dua Torak

Gambar 3.14 Kaliper Luncur Dua Torak

Cara kerja :

 Tekanan cairan rem dalam silinder menekan torak 1


dan torak 2
 Torak I bergerak ke kiri mendorong balok rem
kearah permukaangesek cakram
 Torak balok rem 2II bergerak ke kanan mendorong
unitrangka luncur terdesak ke arah permukaan gesek
cakram pada sisiyang lainnya
 Balok rem 1 di dorong ke kiri oleh torak 1 dan
balok rem 2 didorong ke kanan oleh unit rangka
luncur kearah permukaan gesekcakram
 Gerakan ke dua balok dengan arah yang berlawanan
selanjutnyamenjepit permukaan gesek cakram
terjadi pengereman

d. Penyetelan Rem Cakram


Penyetelan rem cakram terjadi secara otomatis

1) keadaan netral (pedal rem tidak tertekan)

Gambar 3.15 pedal rem tidak tertekan


 Tidak ada tekanan cairan rem
 Torak tidak bergerak
 Sil diam pada posisinya
2) Saat pengereman (pedal rem ditekan)

Gambar 3.16 pedal rem ditekan


 Tekanan cairan rem mendorong torak keluar silinder
 Bibir sil yang bergerak dengan torak tertarik mengikuti
gerakantorak hingga penumpang sil bengkok
(kebengkokan penampang silterbatas)
 Jika celah kanvas terhadap cakram cukup besar gerakan
torakmelebihi kemampuan bengkok penampang sil
torak slip tehadap sil

e. Cara Kerja Rem Cakram


1) Tidak Bekerja

Gambar 3.17 Rem Cakram Tidak Bekerja


 tekanan hidralus tidak ada
 torak tidak tertekan balok rem (pad) tidak menekan
piringan
 tidak terjadi pengereman
2) Bekerja

Gambar 3.18 Rem Cakram Bekerja


 tekanan hidraulis menekan torak
 blok rem
 piringan terjadi pengereman
B. Sistim Pelumas Pada Kendaraan

Sistem pelumasan pada kendaraan adalah komponen penting yang


bertanggung jawab untuk memberikan pelumas pada berbagai bagian mesin
guna mengurangi gesekan dan panas, serta memastikan bahwa semua
komponen bergerak dengan lancar. Berikut adalah beberapa komponen utama
dan prinsip kerja sistem pelumasan pada kendaraan:

a. Oli Mesin:

Gambar 3.19 Oli Mesin


a) Oli mesin adalah pelumas utama dalam sistem pelumasan. Oli ini
mengalir melalui berbagai bagian mesin untuk melumasi dan
mendinginkan komponen-komponen yang bergerak.
b) Oli mesin harus memiliki viskositas yang sesuai dengan suhu
operasional mesin.

b. Pompa Oli:

Gambar 3.20 Pompa oli

a) Pompa oli bertugas mengalirkan oli ke seluruh bagian mesin.


b) Terdapat beberapa jenis pompa oli, seperti pompa gigi atau pompa
roda gigi, yang digerakkan oleh poros engkol untuk memompa oli.
c. Filter Oli:
Gambar 3.21 Filter oli

a) Filter oli menyaring kotoran dan partikel yang dapat merusak


mesin.
b) Filter perlu secara berkala diganti selama pemeliharaan rutin.

d. Galang-Galang Oli (Oil Galleries):

Gambar 3.22 Oil Galleries

a) Galang-galang oli adalah saluran-saluran di dalam mesin yang


membawa oli ke berbagai komponen, seperti bantalan, poros
engkol, dan kopling.
e. Bantalan dan Poros Engkol:
Gambar 3.23 Poros Engkol

a) Oli melumasi bantalan dan poros engkol untuk mengurangi gesekan


dan panas selama perputaran mesin.

f. Pendinginan Oli (Oil Cooler):

Gambar 3.24 Oil Cooler

a) Pada kendaraan yang dilengkapi dengan sistem pendinginan oli, oli


dapat dialirkan melalui penukar panas atau pendingin oli untuk
menjaga suhu oli tetap stabil.
g. Kopling dan Transmisi:
Gambar 3.25 Transmisi

a) Oli juga digunakan untuk melumasi komponen kopling dan


transmisi, seperti gigi, poros, dan bantalan.

h. Sistem Pelumasan Turbocharger (Turbocharger Lubrication):

Gambar 3.26 Turbocharger Lubrication

a) Jika kendaraan dilengkapi dengan turbocharger, sistem pelumasan


juga melibatkan penyediaan oli untuk melumasi dan mendinginkan
bantalan dan bagian-bagian lain pada turbocharger.
1. Jenis Pelumas pada kendaraan
a. Oli mesin

Gambar 3.27 Oli mesin

Jenis oli mesin mobil bensin ini dibagi menjadi tiga jenis. Yakni yang
pertama adalah oli mineral yang terbuat dari minyak bumi murni.

Kemudian ada oli semi sintetik, campuran dari dua jenis oli (mineral
dan sintetik). Terakhir ada oli full sintetik atau oli buatan.
Oli mesin harus diganti minimal di kisaran penggunaan mobil 5.000 -
10.000 kilometer atau bisa juga sesuai waktu, yakni 6 bulan sekali.
b. Oli transmisi

Oli transmisi adalah pelumas pada mobil dengan sistem transmisi.


Fungsinya supaya saat pergantian gigi, maka perpindahannya halus.
Jenis oli transmisi manual biasanya lebih kental. Oli ini untuk
melumasi gear dan bearing. Ganti oli transmisi manual Anda setiap
jarak 10.000 kilometer.
Sementara untuk jenis oli transmisi matic, gunanya untuk melumasi
clutch serta torque. Pergantian oli ini setiap 20.000 kilometer saja.
Gambar 3.28 Oli transmisi
c. Minyak rem

Gambar 3.29 Minyak rem


Jenis oli mobil berikutnya adalah minyak rem atau oli rem. Oli jenis
ini berfungsi untuk melumasi pada sistem pengereman supaya lebih
tokcer.
Nah, Anda harus mengganti minyak rem selama 2 tahun sekali.
Namun, apabila oli rem ini sudah keruh, sebaiknya langsung saja
diganti.
Sebab, bisa jadi minyak rem telah bercampur dengan kotoran.
Perhatikan selalu kondisi minyak rem ini ya.
d. Oli Gardan
Gambar 3.30 Oli gardan
Oli Gardan ini biasa juga disebut differential. Fungsinya yaitu untuk
melumasi gigi pada gardan. Pelumas yang satu ini juga bisa
melindungi pinion gear agar tidak bergesekan dengan bearing.
Oli ini harus diganti tiap kelipatan jarak 40.000 kilometer. Namun,
Anda bisa langsung mengganti oli gardan apabila ada bunyi getaran
atau dengungan pada gardan saat mobil sedang berbelok.
Perhatikan betul oli ini, ya. Sebab, banyak pemilik mobil sering
mengabaikan oli gardan. Padahal fungsinya untuk kendaraan
sangatlah penting.
2. Fungsi sistem pelumas:
Sistem Pelumasan pada mobil memiliki beberapa Fungsi utama,
diantaranya dapat menjaga suhu mesin tetap setab dengan mengurangi
gesekan. Pelumas yang diberikan oleh sistem pelumas Juga dapat
membantu mencegah terjadinya (coausan padla bagran bagian penggerak
mesin, sehingga dapat Memper Panjang masa pakai mobil anda. kondisi
pelumas Selain itu dengan memelihara tang baik, sistem pelumasan dapat
membantu baik menjaga kinerja mesin agar tetap optimal. Sistem
pelumasan yang ber Fungsi dengan dapat mencegah terjadinya kerusakan
pada bagran- bagian mobil yang disebabkan oleh gesekan atau keausan.
Gambar 3.31 Sistem pelumasan mesin

3. Komponen Sistem Pelumas

Sistem Pelumasan mobil terdiri dari beberapa komponen Seperti


Pompa Ou, Filter all, Strainer, dan lain-lain. komponen -Icomponen ini
perlu Auto Family rawat dengan back supanya bekerja clengan optimal.
Berikut ini Penjelasan dari componen. componon tersebut.

1. Bak Oli

Gambar 3.32 Bak oli

komponen bat Oli ber Fungsi untulic menampung oli. Nantinya komponen
mesin akan dilumuri oleh Pelumas atau Oli cadangan yang ditampung oleh
bak oli.
2. Pompa Oli

Gambar 3.33 Pompa oli

Pompa oli bekerja dengan mengisap atau mendistri busilan oli pada kom
ponen mesin kinerja komponen ini bergantung padla Putaran mesin
Camshaft, Crankshaft, atdu timing bait. Pompa Oli akan mentuplay oli
sesuai dengan kebutuhan mesin

3. Filter oli

Gambar 3.34 Filter oli

Sebagai mana namanya komponen ini berfungsi untule mem Filter


kotoran, sehingga oli tidak mudah kotor ketika melumas! komponen
mesin. Hal ini dapat membuat komponen mesin menjadi lebih awet dan
tidak mudah haus.
4. Strainer

Gambar 3.35 Strainer

komponen ini berfungsi inture menyempurna kan kerja Filter oli strainer
akan bekerja dengan menyaring kotoran pada ou meski Icotoran tersebut
ber ukuran satu milimeter. Alhasil oli yang digunakan Pada Sistem
pelumasan mobil dapat bekerja dengan baile karena tidak ter dapat
kotoran lang dapat mengganggu kinerja
5. Pressure Velive

Gambar 3.36 Pressure velive

bekorsar dengan mengatur tekanan pelumas agar terus stabil. komponen


ini akan membantu kinerja saluran out dalam menyuplai oli keseluruh
komponen mesin mobil. Ketilca mesin berputar tinggi Volume oli tang
bergerak dari pompa akan bertambah. Oleh sebab itu pengaturan tetaran
Pelumas dibutuh kein agar tekanan oli ini tetap stabil.
4. Cara Kerja Sistem Pelumas:

Setelah melewati Filter, Pelumas akan dikirimkan menuju selang-


selang Pelumas yang terhubung dengan bagian-bagian mobil yang
memerlukan pelumasan Seperti engkol, poros dan katup- katup mesin.
Pelumas yang tidak dipakai akan dikembalikan ke bak oli melalui
Pengembalian. Saluran

5. Filter oli
Diberikan penjabaran tentang filter oli
a. Cantrige Filter

Gambar 3.37 Cantrige Filter

Filter oli Cartidge merupakan jenis Filter oli mobil Yang memiliki elemen
yang bisa dilepas dari rumah Saringan atau Filter -lang terhubung dengan
sistem oli

Filter Oli Cartidge ini juga terbagi tiga jenis material seperti:

 Filter Celulosa, ber bahan dasar bubur kayu tang di kombinasikan


dengan Fiber. Dari segi harga pun cenderung ekonomic dan dapat
menyerap kandungan air didalam oli Sayangnya, tipe ini memiliki
durabilitas yang rendah
 Filter sintetik, terbuat dari Fiber glass dan brasanya di buat manual.
Fungsi saringan oli ini bekerja secara konstan dan cenderung Memiliki
dura bilitas yang lama Serta mampu menahan kotoran ukuran kecil.
 Filter kombinasi Sintetik dan selulosa, Saringan oli pada mobil ini
memruki Fungsi kombinasi keduanya. Dengan begitu menghasilkan
metode penyaringan yang lebih optimal.
a. Filter Magnetis.

Gambar 3.38 Filter Magnetis.

Saringan oli mobil ini menggunakan komponen magnet Permanen maupun


Kegunaan elektromagnetik yang memiliki untuk menangkap kotoran- kotoran
logam Feromagnetik yang masuk kedalam oli. perawatan Filter ini cukup
sederhana aitu dengan membersihkan Permukaan magnet Filter tang telah
menjangkau Kotoran logam.

Filter oli menyaring benda asing dapm oli mein dan menjadi koter. Fater tidak
dapat memperbaiki degradasi oli presin Itu sendiri. ketika Futerel mencapai
batas kemampuan Filfrasi, mesin kotor dan oli terus ber edar didalam mesin.
BAB IV
A. Kampas Rem
1) Permasalahan
Permasalahan pengereman yang tidak merata

2) Analisa gangguan
Tekanan piston kaliper tang tidak sesuai.
Piston kaliper bertugas menekan kampas rem ke piringan cakram saat pedal
rem diinjak.

3) Pembongkaran kampas rem


 Dongkrak mobil bagian depan, dibelakang roda yang mau dibuka
kampas remnya.
 Lepas semua mur roda dengan kunci roda mobil ada yang 4 atau 5 mur
roda.
 Buka roda, lepaskan dari hubungan roda. Sehingga akan tampak gambar
disc brake seperti di bawah ini.

Gambar 4.1 disc brake


 Gunakan kunci 12 atau 14 untuk membuka pen kaliper bagian bawah
dan buka pegangan slang minyak rem karena terkadang ada tipe mobil
susah buka caliper tanpa buka pegangan slang minyak rem.
 Tarik kaliper keatas setelah baud pen caliper
 Buka dengan Tarik kampas rem keluar kearah samping dan jangan lupa
cek kondisi pelumasan pen caliper, pen caliper harus dengan mudah
ditarik atau didorong. Jika pen caliper terasa keras saat ditarik atau
didorong kemungkinan pelumasnya kering. Buka pen caliper bersihkan
dengan kain dan beri pelumas yang tipis.

Gambar 4.2 Pen caliper

Kampas rem ada yang menggunakan wear limit tertanam pada


brake pads tetapi ada juga yang menggunakan plat dibelakang kampas
rem untuk indicator wear limit atau indicator ketebalan kampas rem.

Setelah kampas rem dibuka biar tidak lupa pindahkan plat yang
ada di kampas rem lama ke kampas rem baru.
 hal ini untuk menyesuaikan dengan ketebalan kampas rem baru, saat
mendorong piston jangan lupa perhatikan minyak rem yang ada di
reservoir minyak rem. Karena minyak rem akan ketika piston rem
tumpah supaya tidak merusak cat yang ada di bawah reservonir
minyak rem. Alat untuk mendorong piston rem tidak harus
memakai track seperti gambar dibawah.

Gambar 4.3 Alat pendorong piston

 Tetapi juga bisa menggunakan bekas kampas rem yang mau diganti
untuk mendorong atau memundurkan piston rem dengan bantuan
kunci roda, seperti gambar dibawah ini. Dorong pelan sesuai arah
panah pada kunci roda, akan membuat piston mundur, kalua piston
keras akan percuma karena rem akan melawan.
 Pasang brake pad yang baru langkahnya kebalikan dari melepas
pada poin ke 7 diatas catatan jika brake pad menggunakan indicator
jadi satu dengan kampas rem, taruh kampas rem dengan indicator
ketebalan ini di bagian dalam. Jika kampas rem tidak terdapat
indicator artinya indicator ketebalan kampas ini berupa plat yang
dipasang di belakang kampas rem, bisa ditaruh sembarang entah
bagian luar atau bagian dalam
 Turun caliper atau pasang caliper dan terakhir adalah memasang
baut pen caliper.
 Pasang roda dan hidupkan mesin, jangan langsung jalankan mobil,
kemudian tekan pedal rem beberapa kali, sampai pedal rem terasa
keras, yang artinya rem sudah bekerja dengan baik, poin ini penting
karena Jika mobil langsung dijalankan sebelum pedal rem terasa
keras, kita akan kaget karena rem akan kosong keperti blong
4) Pemasangan Kampas Rem
 Buka pengunci kampas rem lama dengan obeng lalu pasang kampas
rem (brake shoe) baru beserta pin kit ( paku rem) dengan cara
menekan dan mengunci hingga rapat. Dibutuhkan sedikitt kehati-
hatian agar tidak menimbulkan kerusakan di bagian lainnya.
 setelah dirasakan sudah pas, mulai rakit kembali kedua kampas rem
(brake shoe) yang baru dengan per (pegas) rem sebelah bawah
 Ketika kampas rem (brake shoe) baru telah terpasang, selanjutnya
pasang per bagian dalam yang berukuran kecil, penyetel celah rem
tromol belakang, pengunci setelah rem, pengunci kampas rem
(brake shoe) sebelah kiri dan kanan serta pegas luar.
 pasang kembali tromol rem belakang.

 pasang kembali roda belakang, hidupkan mesin jangan langsung


menjalankan mobil. ini penting sebab Jika mobil langsung
dijalankan sebelum Pedal terasa keras, kita akan kaget karena rem
akan kosong seperti blong.
 Tekan pedal rem beberapa kali sampai pedal rem terasa keras yang
artinya rem sudah bekerja dengan baik.
 Jika dirasa kampas rem masih terlalu rendah. bisa stel ketinggian
kampas rem pada celah di tromol sesuai dengan selera mangemudi
kalian.
 Mobil sudah siap digunakan kembali.
B. Oli dan Filter Oli
1) Permasalahan
a. Mesin terlalu panas.
Filter oli yang sudah lama tidak diganti akan berdampak
negatif pada suplai oli yang diterima oleh mesin mobil. Semakin
sedikit oli yang masuk ke mesin menimbulkan gesekan antar
komponen
2) Analisa Ganguan
tekanan oli rendah, tekanan oli terlalu tinggi, Pemakaian oli
boros, oli berubah encer, dan Filter oli tersumbat
3) Pergantian Oli Mesin
 Siapkan alat-alat.
Setelah membuat mobil pada posisi yang lebih tinggi, selanjutnya
siapkan beberapa peralatan untuk mengganti oli. Adapun peralatan
yang dimaksud antara lain:

Kunci pas
Wadah penampung oli bekas.
Pompa
Corong
Oli baru yang berkualitas dan sesuai berdasarkan jenis mesin mobil
kamu.
 Dongkrak bagian depan mobil bersihkan.
Cara mengganti oli mobil, pertama buat posisi mobil kamu lebih
tinggi. Kamu bisa memanfaatkan dongkrak atau dudukan agar
posisi mobil lebih tinggi dari tanah. Dengan posisi mobil yang lebih
tinggi, penggantian oli bisa lebih mudah dilakukan.
 Bersihkan kotoran.
Bersihkan kotoran yang ada agar kualitas oli tidak menurun
 Buka filter oli lama.
Buka filter oli lama secara hati-hati agar menjaga komponen lainnya
 Pasang Filter oli baru.
Selanjutnya, gunakan kembali kunci pas untuk melepaskan filter oli.
Pastikan gasket sudah terlepas dari filter untuk mencegah oli bocor
Buka kenop tempat pengisian oli.
Setelah berada pada suhu yang pas, selanjutnya buka kap mesin dan
kenop tempat pengisian oli. Ini adalah langkah yang wajib
dilakukan karena tempat pengisian oli tersimpan di balik kap mesin
 Buka baut penguras.
Langkah-langkah mengganti oli mesin dan filter oli selanjutnya
yaitu membuka baut pengurasnya. Langkah ini memang cukup
tricky, kamu harus mencari bautnya dengan teliti. Lokasi baut ada
di bawah blok mesin. Untuk membukanya, gunakan kunci pas yang
sebelumnya telah disiapkan. Sebelum baut terlepas, pastikan sudah
meletakkan wadah penampung oli bekas di bawahnya Tiriskan
minyak hingga kering
 Pasang baut oli
Setelah oli terkuras, pasang baut kembali beserta gasketnya untuk
menghindari kebocoran. Selain itu, pasang juga filter olinya dan
kencangkan menggunakan kunci pas agar terpasang sempurna.
 Tuang oli yang baru
Selanjutnya, tuang oli baru ke dalam lubang pada bagian atas mesin.
Perhatikan kapasitasnya agar oli yang dituangkan tidak sampai
meluber. Lalu, pasang kenop tempat ganti oli dan tutup kap mesin.
BAB V
PENUTUP

Syukur alhamduliah penulis aturkan kepada kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya kepada penulis sehingga
dapat melaksanakan Praktik kerja industry (Prakerin) hingga menyusun
laporan ini.

Laporan praktik kerja industri merupakan salah satu syarat mengikuti


ujian LSP.

A. Kesimpulan
1. Kesimpulan tentang perusahaan
 Cukup banyak pelanggan sehingga banyak praktek
 Tempas yang strategis sehingga mudah dijangkau
 Fasilitas yang memadai
2. Relevansi pelajaran disekolah dengan bengkel
 Di sekolah banyak materi dari pada praktek
 Di bengkel banyak praktek dan teorinya hanya sedikit
3. Sikap kerja yang baik
 Tidak mudah putus asa
 Menggunakan peralatan sesuai fungsinya
B. Saran untuk sekolah
 Perbanyak praktek
 Ganti peralatn yang sudah rusak
C. Saran untuk bengkel
 Lengkapi peralatan bengkel
DAFTAR PUSTAKA

Auto2000. (2022, Juli 3). Auto2000.co.id. Retrieved from Mengenal Apa Itu
Brake System: Komponen, Fungsi, dan Cara Kerja:
https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/brake-system-adalah#

Laqia. (2018, Mei 2). dlaiqa.com. Retrieved from www.dlaiqa.com:


https://www.dlaiqa.com/2017/07/mengganti-filter-oli-mesin-kijang-
super.html

Prastya, M. (22, Januari 2). Carmudi.co.id. Retrieved from www.carmudi.co.id:


https://www.carmudi.co.id/journal/5-jenis-dan-fungsi-rem-kendaraan-
mobil-maupun-motor/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai