JADWAL
JADWAL
I. PENDAHULUAN....................................................................................................................2
III. TUJUAN...............................................................................................................................5
1. TUJUAN UMUM 5
2. TUJUAN KHUSUS 5
1. KEWASPADAAN ISOLASI 9
2. SURVEILANS 21
3. PENCEGAHAN INFEKSI 24
4. EDUKASI 25
5. PENGELOLAAN MAKANAN 26
VI. SASARAN..........................................................................................................................33
X. PENUTUP..............................................................................................................................49
HAIs adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak masa inkubasi, termasuk
infeksi di rumah sakit tapi muncul setelah pulang juga infeksi pada petugas kesehatan yang
terjadi di pelayanan kesehatan. Bagi pasien dan Rumah Sakit kejadian infeksi nasokomial
merupakan persoalan yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung
Salah satu fokus dalam pengendalian infeksi di rumah sakit adalah melaksanakan
transmisi. Transmisi penyakit dapat terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung
pelayanan yang terbaik bagi pasien dan keluarga, berkomitmen meningkatkan standar mutu
pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien, salah satunya dengan meminimalkan resiko
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) dan dilaksanakan berdasarkan
program kerja yang disusun setiap tahunnya. Sesuai dengan Permenkes No. 27 tahun 2017
program kerja Komite PPIRS disusun untuk melindungi pasien, petugas kesehatan,
pengunjung dan keluarga pasien dari resiko terjadinya infeksi di Rumah Sakit atau disebut
Menurut data WHO tahun 2012 angka kejadian infeksi di Rumah Sakit diperoleh
data sebesar 3-21 % (rata-rata 9%) cari data terbaru, HAIs akan menyebabkan
peningkatan angka morbiditas, mortalitas, lama hari rawat meningkat dan peningkatan biaya
rumah sakit.
…………….. diperoleh data sebagai berikut terkait Surveilans infeksi atau insiden rate HAIs
tahun 2020 Infeksi Luka Infus (ILI)/ Plebitis sebesar ….. ‰, Infeksi Saluran Kemih (ISK)
sebesar …. 0‰, Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) sebesar …. ‰, Ventiator Associated
sehingga pada tahun 2020 insident rate HAIs tidak sesuai /sesuai target. Adapun target yang
belum sesuai antara lain insiden rate pada …….. sebesar …… % dan ……….. sebesar …….
pencapaian jumlah peserta sebesar …… % dari target pada tahun 2020 yaitu ….. % (….
Peserta). Pelaksanaan orientasi karyawan baru sebanyak …... orang. Pelaksanaan diklat
external PPI dilakukan secara online sebanyak …. Kegiatan. Pelaksanaan PKRS dengan
materi kebersihan tangan, etika batuk, social distancing dilakukan setiap bulan dengan
menggunakan media elektronik telah dilaksanakan sebanyak …. kali (sesuai dengan hasil
pencapaiannya).
sebanyak dua kali yaitu pada bulan April dan Desember. Kunjungan dilakukan ke PT Wastec
International (pengelolaan limbah) dan PT. Estetika Interpresindo (pengelolaan linen dan
laudry). Kesesuaian hasil kunjungan tersebut yaitu untuk PT Wastec International sebesar
100 %, PT. Estetika Interpresindo sebesar 96,7 %, PT. Among Mitrabakti utama sebesar 90
%. Berdasarkan hasil tersebut maka kualitas pelayanan pihak ke 3 sudah terlaksana sesuai
Terkait dengan pelaksanaan audit atau monitoring pada tahun 2020 diperoleh hasil
sebesar ……%, kepatuhan petugas penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebesar ……. %,
pembuangan limbah benda tajam, infeksi dan cairan tubuh sebesar …… %, kepatuhan
yang di reuse sebesar …….%, kepatuhan pengelolaan kamar jenazah sebesar …..%.
Pelaksaan swab pada tahun 2020 sebanyak …… Unit, Ada …… unit dengan hasil sesuai
standar, dan …….. unit dengan hasil tidak sesuai standar, yaitu terkait dengan swab …….
dan ……...
berkoordinasi dengan Tim PPRA. Koordinasi pelaksanaan yang dilakukan pada tahun 2020
Berdasarkan hasil pelaksanaan program PPI tahun 2020 dan asesmen risiko infeksi
untuk tahun 2021 (terlampir), maka disusunlah program kerja Komite PPI tahun 2021
sebagai bukti komitmen menjaga kualitas mutu pelayanan melalui pencegahan dan
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
jenazah
m. Terkendalinya mutu pelayanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang berkaitan
antimikroba.
Kegiatan pokok dalam program kerja ini adalah kegiatan yang bertujuan menurunkan risiko
1. KEWASPADAAN ISOLASI
Rincian kegiatan:
1) Kebersihan tangan
6) Penatalaksanaan linen
9) Penempatan Pasien
b. Kewaspadaan transmisi
1) Kontak,
2) Droplet,
3) Airborne
2. SURVEILANS
Rincian kegiatan:
a. Perencanaan
b. Pengumpulan data
c. Analisis
d. Interpretasi
e. Pelaporan
f. Evaluasi
3. PENCEGAHAN INFEKSI
Rincian kegiatan:
epidemiologi , seperti multi drug resistant organism (MDRO), infeksi yang virulen
4. EDUKASI
Rincian kegiatan:
a. Pelatihan PPI
b. PKRS
5. PENGELOLAAN MAKANAN
Rincian Kegiatan:
Rincian Kegiatan :
ENGINEERING CONTROLS)
Rincian kegiatan:
Rincian Kegiatan:
Rincian kegiatan:
a. Surveilans
b. Investigasi
c. Pelaporan
10. PENINGKATAN MUTU
Rincian Kegiatan:
ANTIMIKROBA,
Rincian kegiatan:
Rincian kegiatan:
a. Rapat rutin
b. Rapat insidental
1. KEWASPADAAN ISOLASI
a. KEWASPADAAN STANDAR
1) KEBERSIHAN TANGAN
RS.
c) Melakukan supervisi pada saat jam aktivitas padat selama 15 – 20 menit di unit
tersebut.
Unit tersebut.
a) Pengelolaan limbah
ke TPS.
iv. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan hasil supervisi
laboratorium.
iii. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan hasil supervisi
surat tugas.
menggunakan (Incenerator).
a) Sanitasi lingkungan
i. Menyusun jadwal swab udara unit ruang Kamar Bedah, ICU, Kamar
udara
iii. Memastikan pelaksanaan pengambilan swab di unit kerja ruang khusus oleh
vii. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan dari hasil swab
yang ada
kebersihan RS).
surat tugas.
ii. Melakukan supervisi pengelolaan alat non kritikal (mulai dari pembersihan,
iv. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan hasil supervisi
alat
vi. Memastikan pelaksanaan pengambilan swab di unit kerja ruang khusus oleh
ix. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan dari hasil swab
Control; pendistribusian
supervisi.
ii. Pemeriksaan swab instrumen dan alat single use yang dilakukan reuse
swab
kedaluarsa
kedaluarsa
supervisi
dilakukan reuse.
supervisi
6) PENATALAKSANAAN LINEN
ruang linen
pelayanan.
iv. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan dari hasil
supervisi.
surat tugas.
Enterprisindo,
jadwal pelaksanaan.
vii. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan dari hasil swab ke
pihak ketiga
iii. Melakukan supervisi edukasi etika batuk dan bersin kepada pasien,
v. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan dari hasil supervisi
b) Supervisi edukasi oleh staf perawat tentang etika batuk dan bersin kepada
ii. Pemeriksaan swab tenggorok dan anus terhadap karyawan gizi setiap 6
bulan sekali.
iii. Berkoordinasi dengan PAR dalam pelaporan dan tindak lanjut hasil
ii. Membuat pengajuan kepada Direktur pengadaan vaksin tifoid bagi petugas
iv. Pemeriksaan swab PCR dilakukan berdasarkan paparan terhadap Covid 19.
v. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut terhadap insiden pajanan dan
9) PENEMPATAN PASIEN
pasien pasien isolasi dengan transmisi kontak, droplet, dan airborne serta
immunocompromised
iv. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut terhadap hasil supervisi
negative
yang aman
yang aman dimulai dari penyediaan peralatan, dan penerapan tehnik aseptic
punksi.
benda tajam.
b. KEWASPADAAN TRANSMISI
2. SURVEILANS
a. PERENCANAAN
b. PENGUMPULAN DATA
1) Surveilans dilaksanakan oleh tenaga perawat di ruangan rawat inap dan rawat jalan
melakukan tindakan invasif, setiap ada pasien baru dengan kriteria immobilisasi,
a. Surveilance ILI
b. Surveilans ISK
c. Surveilans IADP
d. Surveilans IDO
e. Surveilans HAP
f. Surveilans VAP
3) IPCLN melakukan pemantauan surveilans di setiap ruang rawat inap dan rawat
jalan masing – masing, jika ada kejadian infeksi IPCLN segera melaporkan ke
4) IPCLN di setiap ruang rawat inap dan rawat jalan melakukan pemantauan Bundles
SPO pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan Bundles Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
tidak menggunakan alat invasif lagi, segera lakukan pendataan tanggal lepas.
c. ANALISIS
3) Jika ada insiden/kejadian infeksi maka Komite PPI akan melakukan investigasi
4) Komite PPI akan melakukan analisa data surveilans setiap bulan dan membuat
d. INTERPRETASI
yang dilakukan
e. PELAPORAN
1) Komite PPI membuat laporan surveilans bulanan kepada Komite PMKP dan
direktur
2) Laporan yang dibuat adalah Laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan
f. EVALUASI
1) Direktur membuat kebijakan, feed back, rekomendasi dan tindak lanjut yang
3) Semua unit terkait melaksanakan kebijakan, feed back, rekomendasi dan tindak
3. PENCEGAHAN INFEKSI
pencegahan ILI
epidemiologi , seperti multi drug resistant organism (MDRO), infeksi yang virulen
4. EDUKASI
a. Pelatihan PPI
6) Membuat Evaluasi dan rencana tindak lanjut pasca pelatihan internal dan
eksternal.
b. PKRS
leaflet.
3) Melakukan edukasi harian terkait kebersihan tangan, dan etika batuk sesuai
5. PENGELOLAAN MAKANAN
pengambilan sample pemeriksaan swab air kran, alat makan (Piring, sendok,
garpu, gelas), alat masak (Talenan, Pisau, Wajan), sample makanan dan makanan
ENGINEERING CONTROLS)
3) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk evaluasi dan rencana tindak lanjut hasil
supervisi
1) Melakukan supervisi sistem Laminary Air Flow ( fungsi LAF, fungsi blower, bukti
pembersihan unit)
3) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk evaluasi dan rencana tindak lanjut hasil
supervisi
3) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk evaluasi dan rencana tindak lanjut hasil
supervisi
3) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk evaluasi dan rencana tindak lanjut hasil
supervisi
(ICRA)
3) Post konstruksi
renovasi
4) Izin konstruksi
a) Komite PPI memberikan izin renovasi sesuai dengan kaidah PPI kepada
Kontraktor.
b) Komite PPI mengeluarkan surat izin renovasi disertai tanda tangan lengkap.
a. Surveilans
b. Investigasi
c. Pelaporan Outbreak
3) Jika target yang telah ditetapkan tidak tercapai lakukan analisa tindak
lanjut, meliputi :
3) Rencana Perbaikan
pasien.
ANTIMIKROBA
farmasi
a. Rapat Rutin
b. Rapat Insidental
4) Membuat notulen
VI. SASARAN
1. KEWASPADAAN STANDAR
a. Kebersihan tangan
kebersihan tangan
Kesehatan.
1) ……..% tenaga medis (dokter, perawat, bidan) dan penunjang medis patuh
petugas Kesehatan.
(Incenerator))
ketentuan.
terlaksana.
f. Penatalaksanaan Linen
LAUNDRY
Nilai Bacillus < 6 x 10³ perinci persegi
Bedong
……% pelaksanaan PKRS PPI kepada pasien, keluarga pasien dan pengunjung
dapat terlaksana melalui media elektronik.
baru.
i. Penempatan pasien
l. Kewaspadaan Transmisi
Transmisi Kontak
Transmisi Droplet
Transmisi Airborne
2. SURVEILANS
Infeksi Luka Semua pasien yang terpasang Angka kejadian infeksi luka infus <
1
Infus infus dan cimino 1‰
immobilisasi terbatas
ventilator
3. PENCEGAHAN INFEKSI
1.
> 85 %
1 Infeksi Saluran Semua pasien yang terpasang kateter
Kemih
> 85 %
2 Infeksi Daerah Semua pasien yang dilakukan operasi
Operasi
> 85 %
3 Infeksi Aliran Semua pasien yang terpasang CVC, mahokar,
> 85 %
4 HAP Semua pasien yang immobilisasi,
immobilisasi terbatas
> 85 %
5 VAP Semua pasien yang terpasang ventilator
> 85%
6 Dekubitus Grade Semua pasien dengan tirah baring lama
7 Bundles lain
sesuaikan
dengan RS
masing2
DOKTER
UMUM (Jaga
IGD, Poli
Umum)
PERAWAT RRA ≥ 90 %
≥ 90 %
RRB
≥ 90 %
RRC
≥ 90 %
RRD
≥ 90 %
RRE
≥ 90 %
ICU
≥ 90 %
IGD
≥ 90 %
IMC
≥ 90 %
Kamar Bedah
≥ 90 %
PERINA / NICU
≥ 90 %
Kamar Bayi
≥ 90 %
VK
≥ 90 %
Poliklinik
≥ 90 %
Endoscopi
≥ 90 %
Hemodialisa
≥ 90 %
Angiografi
≥ 90 %
PENUNJANG Laboratorium
≥ 90 %
Farmasi
≥ 90 %
Rekam Medis
≥ 90 %
Rehab Medik
≥ 90 %
Radiologi
≥ 90 %
Gizi
≥ 90 %
NON MEDIS HRD
≥ 90 %
Keuangan
≥ 90 %
IT
≥ 90 %
FL Rawat Inap,
Informasi)
≥ 90 %
FL Rawat Jalan
≥ 90 %
QMR
≥ 90 %
Marketing
≥ 90 %
Kesling
≥ 90 %
Maintenance
Medis
≥ 90 %
Maintenance
Umum
≥ 90 %
Logistik
≥ 90 %
Sekdir
≥ 90 %
TNP
≥ 90 %
SUBKONT Petugas Pantry
≥ 90 %
House Keeping
≥ 90 %
Laundry
≥ 90 %
Scaner
≥ 90 %
Indek
≥ 90 %
Driver Ambulans
≥ 90 %
CSSD Subkon
≥ 90 %
Maintenance
≥ 90 %
Security
≥ 90 %
Nice Parking
TOTAL ≥ 90 %
c. PKRS
5. PENGELOLAAN MAKANAN
ENGINEERING CONTROLS)
cabinet
ASSESMENT)
1. ….% tersusun Asesmen risiko infeksi dan strategi pencegahan risiko infeksi
2. ….% tersusun Asesmen risiko infeksi dan strategi pencegahan risiko infeksi
3. ….% tersusun Asesmen risiko infeksi dan strategi pencegahan risiko infeksi
INFEKSI
ANTIMIKROBA,
aman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KEWASPADAAN STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6) T a t a l a k s a n a p a j a n a n a t a u i n s i d e n k e c e l a k a a n k e r j a Sesuai kejadian
( tertusuk jarum )
j. S u p e r v i s i p e l a k s a n a a n p e n e m p a t a n xd a nx t rxa n sx f e rx px a s xi e n x x x x x
isolasi dan immunocompromise
m. S u p e r v i s i p e l a k s a n a a n k e wx a sx p xa d xa a xn tx r ax n sx m xi s ix k x o nx t a k ,
droplet, dan airborne
2 SURVEILANS HAIs
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 PENCEGAHAN INFEKSI
f. S u p e r v i s i p e l a k s a n a a n b u n d l e s H A P ( H o s p i xt a l xA s s xo c i axt e d x x x x x x x x
Pneumonia)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 EDUKASI
c. PKRS x x x x x x x x x x x x
5 PENGELOLAAN MAKANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 P E N G E N D A L I A N M E K A N I S D A N T E
(MECHANICAL AND ENGINEERING CONTROLS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7 ASESMEN RISIK
NOF E K/IS N
I FECTION CONTROL RISK
ASSESMENT (ICRA)
c. Penyusunan Asesmen risiko infeksi dan strategi pencegahan x Sesuai adanya renovasi
risiko infeksi pada kegiatan kontruksi atau demolisi
8 P E N G E L O L A A N K E J A D I A N L U AORU B
TBIA
R SE)A
A K(
TERKAIT INFEKSI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
b. Bulanan x x x x x x x x x x x x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Tiga bulanan x x x
d. Enam bulanan x x
e. Tahunan x
12 PEMERIKSAAN SWAB
a. Peralatan gizi x x
b. Sample makanan x x
c. Air gizi x x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
e. Air RO x x
k. Linen x
Kertas A4 24 Rp 1.200.000,00
Jilid
ANGIOGRAPHY 10 Rp 189.500
BROMELIA 32 Rp 592.000
CATLYA 5 Rp 92.500
CSSD 45 Rp 2.406.000
DAFODIL 8 Rp 148.000
EDELWEIS 51 Rp 943.500
ENDOSKOPI 14 Rp 259.000
FARMASI-
APOTIK 56 Rp 1.041.250
GIZI 60 Rp1.177.000
ICU 95 Rp 1.813.000
KIDDY 12 Rp 325.512
LABORATORIUM 2 Rp 40.000
MEDREC 20 Rp 400.000
NICU 2 Rp 40.000
OK 45 Rp 2.406.000
PD-
HEMODIALISA 2 Rp 40.000
POLIKLINIK 15 Rp 277.500
PS FISIOTERAPI 9 Rp 166.500
RADIOLOGI 13 Rp 240.000
IGD 32 Rp 592.000
ANGIOGRAPHY 9 Rp 486.000
BROMELIA 20 Rp 1.594.000
CATLYA 24 Rp 1.644.000
CSSD 36 Rp 2.466.000
DAFODIL 24 Rp 1.644.000
EDELWEIS 69 Rp 3.726.000
ENDOSKOPI 9 Rp 486.000
FARMASI-
APOTIK 58 Rp 3.127.000
GIZI 12 Rp 648.000
ICU 1 Rp 56.818
INTERMEDIATE 6 Rp 282.000
KIDDY 10 Rp 530.000
MEDREC 12 Rp 822.000
NICU 4 Rp 188.000
OK 36 Rp 2.466.000
PD-
HEMODIALISA 25 Rp 1.350.000
PS FISIOTERAPI 17 Rp 901.000
RADIOLOGI 29 Rp 1.564.000
ALAMANDA 3 Rp 129.500
BROMELIA 31 Rp 746.790
CATLEYA 5 Rp 156.818
DAFODIL 7 Rp 197.726
EDELWEISS 24 Rp 816.000
ENDOSCOPY 3 Rp 31.364
KAMAR BY 4 Rp 103.634
NICU 73 Rp 3.591.338
VK 8 Rp 304.994
ANGIOGRAFI 24 Rp 816.000
RADIOLOGI 14 Rp 337.260
OK 36 Rp 1.224.000
FARMASI 13 Rp 313.170
LABORATORIUM 40 Rp 1.360.000
Aseptan OK 95 Rp 20.022.710
POLIKLINIK 26 Rp 815.464
OK 22 Rp 3.824.000
Hexaquart OK 32 Rp 11.360.000
ENDOSCOPY 7 Rp 6.606.600
OK 2 Rp 1.887.600
OK 6 Rp 2940.000
OK 1 Rp 386.400
POLIKLINIK 1 Rp 386.400
Secara keseluruhan rincian biaya yang dibutuhkan dalam program PPI sebesar Rp. 377.093.510,00
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan, triwulan, semester, dan tahunan untuk melakukan evaluasi
apakah program terlaksana sesuai jadwal atau tidak, dan dilaporkan kepada Ketua Komite PPIRS kemudian
dilakukan tindakan koreksi dan perbaikan untuk pelaksanaan pada periode bulan berikutnya.
A. Pencatatan
Laporan insidentil dibuat oleh IPCN jika ada kejadian dan dilaporkan kepada Ketua Komite PPIRS
dan Kepala Departemen terkait, kemudian ditindaklanjuti dengan investigasi dan rapat insidentil.
2. Laporan bulanan
Laporan untuk evaluasi dilakukan rapat bulanan. Laporan bulanan ditanda tangani oleh sekretaris dan
Laporan indikator mutu PPI disampaikan ke KMKP ( Komite Mutu Keselamatan Pasien ) setiap
3. Laporan Triwulan
Laporan untuk evaluasi dilakukan rapat triwulan. Laporan triwulan ditanda tangani oleh sekretaris
4. Laporan Semester
Laporan untuk evaluasi dilakukan rapat semester. Laporan semester dibuat oleh Ketua Komite PPI
dan dilaporkan kepada Direktur dan PMKP ( Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ).
Laporan HAIs dilakukan perbandingan dengan RS setipe.
5. Laporan Tahunan
Laporan untuk evaluasi dilakukan rapat tahunan. Laporan semester dibuat oleh Ketua Komite PPI dan
dilaporkan kepada Direktur dan PMKP ( Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ).
Hasil kegiatan pelaksanaan program PPI dipresentasikan kepada Direktur bersama kepala bagian ,
XI. PENUTUP
Program kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di MIKA
………. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan MIKA……. Dengan tetap
mengutamakan Keselamatan Pasien dan Petugas melalui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Ditetapkan di : Jakarta,
Dr. ……………
Dr……………………..
Direktur
Ketua Komite PPI
1. Lampiran 1 .
Bagian Pemeriksaan
Medis, Keperawatan, Laboratorium Pemeriksan Fisik
Ro.Thorax
Darah Lengkap
HBsAg
Urine lengkap
Audiogram
Ishihara Test
Non Medis, Farmasi, Radiologi, Rehab Pemeriksan Fisik
Medik, Rekam Medik Ro Thorax
Darah lengkap
Urine lengkap
Ishara Test
Gizi Pemeriksaan Fisik
Ro Thorax
Darah Lengkap
Kultur Feces
Swab Tenggorok
Urine lengkap
Ishihara Test
A. ANALISA
UNIT KERJA : PPI
TAHUN : 2020
RISK ASSESSMENT
Risk/impact(Health,Finacial,Legal,Regulatory ( dampa Current systems/ P
Probabilty
k ) reparedness
Poor ( kurang )
Solid ( sangat
Good ( baik )
Fair ( cukup)
Modera
pic Loss Loss Prolong al Cl
te cli
Potensial Risk/Masalah (life/ (Functi ed Leng inica
nical/
SCORE
limb/ fu on/ fin th of s l fin
financ
nction/ f ancial/ tay ancia
ial
inancial Legal) l
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
2. Phlebitis x x x 36
3. Pneumonia/HAP x x x 27
5. CA-UTI / ISK x x x 18
6. Pneumonia / VAP x x x 36
7. Outbreak x x x 0
Petugas Kesehatan
Aktivitas Isolation
Out break
1. MRSA x x x 0
2. MDRO x x x 0
Kesehatan karyawan