Anda di halaman 1dari 45

Daftar Riwayat Hidup

Nama : SUHERMI,SKM,MPH

Pendidikan Formal  
SPK (RS PELNI Petamburan) : 1989
Fak Kes Masy (Epidemiologi) URINDO : 2002
Fak Kes Masy (Manajmn RS) UGM : 2008
Pendidikan Tambahan  
Pelatihan Dasar PPI ( Perdalin) : 2006
Pelatihan surveilans PPI (Perdalin) : 2006
Pelatihan ICU Dewasa (RSCM) : 2004
Pelatihan IPCN : 2011
Pendidikan Akta Mengajar (AKTA V / UNJ) : 2007
Organisasi  
PERDALIN  
HIPPII
SUHERMI,SKM,MPH
MANAJEMEN LINGKUNGAN

MENGAPA PENTING ?
Tentang

UU 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


1204/MENKES/ SK/X/2004

PP 18 /199 jo PP 85/1999 Pengelolaan Limbah B3

PP 27 Tahun 2012 Izin Lingkungan

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah
01/BAPEDAL/09/1995 B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-
Dokumen Limbah B3
02/BAPEDAL/09/1995
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3
03/BAPEDAL/09/1995

PerMen LH No. 05 Tahun 2012 Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal

Kep. Ka. Bapedal Nomor :


Simbol dan Label Limbah B3
Kep-05/BAPEDAL/09/1995
Manajemen Lingkungan
Rumah Sakit
Penataan faktor-faktor lingkungan
rumah sakit untuk menyehatkan
dan memelihara kondisi
lingkungan rumah sakit agar
pengaruhnya terhadap pasien,
pengunjung, pegawai, dan
lingkungan sekitar rumah sakit
dapat terkendali sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Tujuan
 Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar sarana
kesehatan sehingga infeksi dapat di cegah dengan
mempertimbangkan cost efektif
 Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
1. Penyehatan Ruang Bangunan & Halaman Rumah Sakit
2. Persyaratan Higiene dan Sanitasi Makanan & Minuman
3. Penyehatan Air
4. Pengelolaan Limbah
5. Pengelolaan Tempat Pencucian Linen
6. Pengendalian Serangga, Tikus,& Binatang Pengganggu
7. Dekontaminasi melalui Disinfeksi & Sterilisasi
8. Persyaratan Pengamanan Radiasi
9. Upaya Promosi Kesehatan lingkungan
8
PENYEHATAN RUANG BANGUNAN
DAN HALAMAN RUMAH SAKIT

Mempunyai batas yang jelas dan pagar


Tersedianya parkir dan rambunya
Bebas banjir atau tersedia teknologi untuk mengatasinya
( Sistem Tanggap Darurat )
Dihalaman parkir di sediakan tempat sampah
Sistem pembersihan
Penyehatan Air
 Batasi kontaminasi air atau sumber air.
 Evaluasi untuk kemungkinan sumber air terkontaminasi
 Hindari penempatan dekorasi air mancur dan kolam ikan
di area perawatan pasien
 Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan
keran terjauh
 Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari
Penyehatan Air
o Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang
o Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlor, pH dan

kekeruhan
o Untuk ruang operasi pengolahan tambahan dgn catridge filter ,

dilengkapi ultra violet


o Untuk ruang farmasi dan hemodialisis  air di murnikan untuk

penyiapan obat / pengenceran larutan hemodialisis


PENGENDALIAN SERANGGA,TIKUS,
BINATANG PENGGANGGU
TUJUAN : Mencegah penularan penyakit

- Kepadatan jentik (terutama aedes) harus nol


- Bebas kecoa terutama dapur, gudang makanan dan ruang
steril
- Tidak ditemukan tanda keberadaan tikus
- Tidak ditemukan lalat dlm bangunan tertutup
- Dilingkungan RS bebas kucing dan anjing
- Ruangan di anti rayap

12
Laundry (Pakaian kotor) dan Bedding
(Sprei, selimut, sarung bantal)

 TERBAGI ATAS LINEN KOTOR & LINEN TERKONTAMINASI


 PENGELOLAAN LINEN BERDASARKAN PRINSIP
MEMINIMALISASI MICRO-ORGANISME
 LINEN TERKONTAMINASI DILETAKAN DALAM KANTONG
KHUSUS
 TINDAKAN DISINFEKSI LINEN TERKONTAMINASI :
GUNAKAN APD, AIR PANAS, BLEACHING, CAIRAN
DISINFEKTAN
 STERILISASI LINEN UNTUK RUANGAN RESIKO TINGGI
(KAMAR BEDAH, UNIT LUKA BAKAR) MENGGUNAKAN
AUTOCLAVE
PENGELOLAAN LIMBAH
LIMBAH RUMAH SAKIT :
Adalah semua bahan-bahan yang tidak digunakan ataupun
yang terbuang sebagai hasil dari suatu kegiatan di rumah
sakit dalam bentuk padat, cair dan gas yang pengelolaannya
diatur oleh pihak rumah sakit.

KEGIATAN DI RUMAH SAKIT


 Rawat jalan
 Rawat inap
 Kegiatan penunjang (binatu,gizi)
 Administrasi, dsb
PENDAHULUAN

Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan PPI di rumah sakit atau
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sekitar 85 % limbah umumnya tidak terkontaminasi dan tidak berbahaya tapi
harus dikelola dengan baik dan benar
Limbah terkontaminasi jika tidak dikelola akan dapat menular
BAHAYA LIMBAH RUMAH SAKIT

Tidak
Terkontaminasi terkontaminasi
MACAM – MACAM LIMBAH RUMAH SAKIT

Limbah Padat

Limbah Cair

Limbah Gas
I. LIMBAH UMUM
( LIMBAH NON MEDIS )

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS diluar medis, biasanya


berasal dari kegiatan – kegiatan :
- Perkantoran, taman, halaman, Rawat Inap, Rawat Jalan,
Dapur dan lain – lain.
II. LIMBAH MEDIS (LIMBAH INFEKSIUS)
Pengertian Limbah Medis

Limbah yang dianggap mengandung bahan patogen spt bakteri, virus


yang dapat menimbulkan penyakit berasal dari kegiatan yang
berhubungan dengan pasien baik yang berobat jalan
( Poliklinik, IGD Home Care) maupun yang sedangdirawat
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN No. 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang : PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

INFEKSIUS

PATOLOGIK

BENDA TAJAM

GENOTOKSIK LIMBA
FARMASI H
BAHAN KIMIA MEDIS
MENGANDUNG
LOGAM BERAT
KONTAINER
BERTEKANAN
RADIOAKTIF
Limbah Medis
Limbah Infeksius : Limbah dari cairan tubuh pasien
Limbah Patologi : Cairan atau jaringan tubuh manusia
Limbah Farmasi : Obat-obat kadaluarsa
Limbah Sitotoksis : Obat kemoterapi
Limbah Kimia : Halogenida yg mengandung chlorin florin
Limbah Radioaktif : Limbah yang mengandung radio aktif
Limbah Kontainer bertek. tinggi : Tabung oksigen, nitrogen
Limbah Kand. Logam berat tinggi : Mercuri atau kadmium
Limbah Benda tajam : Jarum bekas pakai, scalpel
Limbah Laborartorium :
 Limbah Microbiologi ( Sputum, Darah, Nanah ( Pus )
 Faeses, Urine
21
Pengelolaan Limbah Padat
1. Perhatikan kantong dan wadah, apakah sudah
terikat/tertutup dengan baik.
 Ikat Kantong setelah terisi ¾ bagian
 Kantong harus diangkat dibagian leher, jangan terlalu dekat
dan tersentuh dengan tubuh, karena akan membahayakan.
 Jangan mengangkat terlalu banyak wadah atau kantong
dalam waktu yang sama.
 Periksa penutup wadah, pastikan tidak ada kerusakan saat
akan dipindahkan.
 Kantong kuning jangan dilempar atau dijatuhkan.
PROSES PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS PADAT
Pemilahan Pewadahan Pengumpulan Pengangkutan

Incenerator

Pemusnahan

INCENERATOR
Pengelolaan Limbah Benda Tajam
Tersedia Wadah yang tidak mudah tembus oleh benda
tajam / tusukan, tahan bocor ( jerigen bekas, kardus
yang tahan benda tajam) dan tertutup berlabel
biohazard yang kuning
Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka kembali
Mempunyai petugas yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan tentang Limbah benda tajam
di Rumah sakit
Limbah benda tajam yang telah di kemas pada Tempat
tempatnya setelah berisikan ± 2/3 bagian kemudian benda
tajam
dibawa ke incinerator untuk dibakar / dimusnah
Contoh pengelolaan jarum
setelah dipakai
Jangan memasukan kembali jarum
bekas suntikan dengan dua tangan
tehnik 0ne hand x
Jangan menekuk / mematahkan
jarum yg telah dipakai
Segera buang jarum/ needle ke
dalam wadah yg telah ditentukan
dan dibuang langsung oleh
sipemakai
Kontainer benda tajam diletakan
dekat lokasi tindakan
Prosedur penatalaksanaan tertusuk
jarum bekas pakai dan benda tajam :
Jangan panik
Segera desinfeksi dengan alkohol dan cuci dengan air
mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik
Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan
tindak lanjut
Konsultasi dengan Dr Penyakit Dalam
Penanganan pecahan/benda tajam

Gunakan sarung tangan tebal


Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan
benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas
Masukkan dalam kontainer tahan tusukan beri label
B. LIMBAH CAIR
Limbah Cair

Semua air buangan yang berasal dari kegiatan


rumah sakit yang kemungkinan mengandung
microorganisme, bahan kimia beracun yang
berbahaya bagi kesehatan.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Unit Pengelolaan Limbah ( UPL ),

Merupakan sarana untuk mengolah limbah cair


dari mulai limbah kotor kemudian disini diproses
sampai menjadi cukup bersih dan memenuhi baku
mutu yg ditetapkan oleh pemerintah
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Metode Pengolahan Lumpur Aktif (Activated Sludge)


Debit Limbah cair diukur melalui flow meter (m³)
Kep Men.Ling.Hidup No. Kep-58/1995
Pasal 7 Kep Men.Ling.Hidup No. Kep-58/1995
Pemantauan Kualitas Limbah Cair :
Pemeriksaan swapantau UPL rutin tiap bulan di Lab
kesling parameter :
- Suhu
- Zat organik (KMnO4)
- TDS
- TSS
- E. Coli
Mengirim sampel secara periodik 3 bulan sekali ke
BPLHD DKI Jakarta
ASAL LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT
Laboratorium
Patologi
Rawat Inap
Rawat Jalan UPL
Farmasi
Radiologi
Kimia
Citostatika
Keterangan Alur UPL
1. Bak Penyaringan Kasar
2. Saringan Pasir,
3. Bak pengendap awal,
4. Bak Aerasi,
5. Bak pengendapan Akhir ( Bak Sedimentasi ),
6. Disinfeksi,
7. Bak Stabilisasi
C. Limbah Gas
Adalah limbah yang dihasilkan dari pembakaran baik dari
Incenerator maupun dari pembakaran dapur dan dibuang
melalui cerobong dilengkapi dengan APC
Mengacu pada kepada keputusan mentri Lingkungan hidup
Nomor Kep. 13/Men LH /12/1995 tentang baku mutu emesi
barang tidak bergerak
• Monitoring limbah Gas berupa NO2, So2, Logam
berat dan dioxin dilakukan setiap setahun sekali
• Suhu pembakaran minimum 1000 0C. bacteri patogen,
virus , dioxin dapat dimusnahkan
Instruksi Kadinkes Prov DKI Jakarta No.3148/2010
Tentang Implementasi Peraturan Gubernur Prov
DKI Jakarta No.76/2009
Tentang Pelaksanaan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
 Melakukan pemilahan dan pemisahan limbah B3 medis
(infeksius) dengan sampah domestik
 Memberikan simbol dan label kemasan yang sesuai dengan
karakteristik limbah B3 medis (infeksius)
 Mencegah terjadinya tumpahan, ceceran limbah B3 medis
yang disimpan dengan melakukan prosedur house keeping
yang baik
 Limbah B3 cair sebelum dibuang/dialirkan ke saluran
umum harus diolah terlebih dahulu di IPAL dan memiliki
ijin pembuangan limbah cair
 Air hasil olahan IPAL harus dilakukan pemerikasaan baku
mutu secara berkala
 Limbah sisa kegiatan radiologi berupa fixer dan developer
harus diolah atau dimusnahkan melalui pembakaran
insenerator B3 medis
 Limbah B3 medis padat harus dimusnahkan pada
insenerator yang telah memenuhi persyaratan dan memiliki
ijin dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup
 Pengelolaan lebih lanjut abu hasil pembakaran (residu)
harus diserahkan kepada penimbun limbah B3 yang telah
mempunyai ijin dari Kemen LH
 Limbah gas buang hasil pembakaran pada insenerator harus
dilakukan uji emisi secara berkala
 Insenerator harus mempunyai ijin dari Kemen LH
 Bagi sarana yankes yang tidak memiliki sarana pengolahan
limbah B3 medis dapat melakukan kerjasama dengan pihak
ketiga
 Dalam hal bekerja sama harus diperhatikan persyaratan
dan kelengkapan administrasinya
 Mengisi dan melengkapi salinan manifest dan neraca
limbah B3 medis dengan format yang sudah ditetapkan
oleh Kemen LH
Ketentuan yang harus diperhatikan bila akan
bekerjasama dengan pihak ketiga
1. Rekomendasi pengangkutan limbah B3 dikeluarkan oleh KLH
dengan masa berlaku rekomendasi 1 (satu) tahun
2. Dalam rekomendasi KLH akan ditetapkan kode manifest bagi
pengangkut
3. Izin pengangkutan dikeluarkan oleh Dept. Perhubungan Darat
4. Dalam rekomendasi dan izin pengangkutan tertera hal-hal
sebagai berikut:
a. Jenis limbah B3 yang diangkut
b. Jumlah alat angkut limbah B3
c. Wilayah pengangkutan limbah B3
MANIFEST LIMBAH B3
KEPDAL NOMOR 02 TAHUN 1995 TENTANG
DOKUMEN LB3
NOMOR Kode
WW0039026 manifest

BAGIAN YANG HARUS


DIISI OLEH
PENGHASIL(Harus terisi
semua) YANG HARUS
BAGIAN
DIISI OLEH PENGANGKUT
(Cek kesesuaian Nomor
kendaraan dengan
rekomendasi dan izin)

BAGIAN YANG HARUS


DIISI OLEH PENERIMA
LIMBAH (cek tanggal
penerimaan limbah)

Dokumen No 1 (putih): Pengangkut


Dokumen No 2 (kuning): Bapedal/KLH
Dokumen No 3 (hijau): Penghasil
Dokumen No 4 (merah muda ) :
pengumpul/pengolah
Dokumen No 5 (biru): Bapedal/KLH
Dokumen No 6 (krem): Provinsi
Dokumen No 7 (ungu): Penghasil
NERACA LIMBAH
B3lampiran Kepka Bapedal No 3/1995
PENCATATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(LOG BOOK) lampiran Kepka Bapedal No 3/1995
Upaya Promosi Kesehatan
Area petugas
Informasi : leaflet, banner, poster

Area Pengunjung
Informasi : leaflet, banner, poster
Penyuluhan
Kesimpulan

Minimalkan penularan infeksi pada petugas, dan masyarakat


akibat limbah, dengan :
Melakukan Pengelolaan limbah yang baik sesuai dengan
kebijakan dan SPO
Pelatihan, dan sosialisasi petugas pengelola limbah secara
berkesinambungan sehingga dapat memahami tekhnik
pengelolaan limbah dan melakukan pengelolaan dengan baik
dan benar
Petugas yang menangani dalam keadaan sehat
 KETERLIBATAN PEMERINTAH YANG MEMILIKI BADAN YANG
MENANGANI DAMPAK LINGKUNGAN SERTA PIHAK
MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai