Emerging Infection Mdro
Emerging Infection Mdro
MDRO
Pendahuluan
Praktisi PPI sering dihadapkan dengan TBC dan
MDRO(multi-drug resistant organisms)
PPITB meliputi 4 pilar pilar manajemen,pilar
pengendalian administratif,pilar pengendalian
lingkungan dan pilar perlindungan diri
Banyak mikroba berkembang menjadi mikroba yang
multiresisten terhadap antibiotik dan pengendaliannya
berbeda masing2 mikroba
Penatalaksanaan PPI berbagai MDRO berbeda
tergantung setting fasyankes dan sumber daya yang
ada
Pendahuluan
Pathogenesis
Bakteri terinhalasi paru,berbiak dalam alveoli,hanya jumlah kecil yang
dibutuhkan untuk menimbulkan penyakit dalam tubuh M. tuberculosis dapat
berpindah ke lokasi lain
TB laten orang terinfeksi basil Mtb tidak harus menjadi sakit diatasi
oleh pertahanan tubuh
Tuberkulosis
Hampir 10% TB laten akan menjadi aktif,bakteri berkembang dan
menimbulkan gejala
Organ tersering yang kenaparu
TB ekstrapulmoner pleura,CNS,sistim limfatik,genitourinary sistem,
tulang dan sendi tidak menular lewat kontak
Penderita TB paru yang tidak diterapimenginfeksi 10-15
orang/tahun
Gejala TB paru:
batuk berdahak tipis,berawan,kadang berdarah,cepat cape, tidak
nafsu makan/penurunan BB,keringat malam,demam, menggigil,nafas
pendek.
Gejala TB ekstrapulmoner:
bervariasi tergantung lokasi
ORGAN YANG TERKENA TB
Faktor risiko TB
1) penyakit yang melemahkan sistim imunkanker,HIV
2) kontak erat dengan penderita TB aktif
3) merawat pasien dengan TB aktif
4) tinggal atau bekerja diarea padat / ‘crowded ‘
penjara,rumah rawat, homeless shelters dimana ada
bersama penderita TB aktif
5) jauh dari fasyankes
6) alcohol /drug abuse
7) berkunjung ke tempat dg endemik TB
8) lahir di negara dimana TB endemik
9) anak dan geriatri
• 1/3 penduduk dunia terinfeksi TB dan 95% di negara
berkembang
• Gobal Report WHO (2010) :
– TB : 8,8 juta (BTA positif:2,6 juta)
– 2010 : peringkat 4 setelah India, China, Afrika Selatan
– Insiden/ kasus baru adalah 528.000 (2007), 429.730(2008), dan
450.000(2010)
• Kemenkes (2010) : HIV: 24.131( +TB :11.835 ..49%)
2012: indonesia 1 diantara 9 bangsa yg HIV meningkat tertinggi
3% diantara pasien TB adalah pasien HIV
• Gobal Report WHO (2011):
– MDR : estimasi kasus baru: 1,8%, kasus kambuh : 17%
– Jateng (Drug resisten survey): Kasus Baru: 1,9% , kasus yg pernah
diobati (16,3%)
Riwayat alamiah TB
infeksi (-)
Kontak Tdk Sakit (90%)
infeksi (+) awal (5%) <5th
Sakit
lanjut (5%)
XDR - TB ?
Diagnosis TB
Mantoux skin test (Tuberculin skin test/TST) dipakai untuk deteksi
infeksi TB
Ekspos barubutuh waktu sekitar 3 bulanpositif TST
Pemeriksaan interferon-gamma release assays/ IGRA mengukur
sistim imun bereaksi terhadap Mtb
tes ini tidak dapat mengukur bila pasien TB laten dan penyakit TB
aktif
Bacille Calmette-Guérin (BCG) vaksin untuk TB dapat
memberi reaksi positif pd Mantoux tes membingungkan
untuk penetapan terapi
Diagnosis TB
Pemeriksaan darah tidak dipengaruhi oleh vaksin BCG,tidak
akan memberi hasil positif palsu pada pasien dg post BCG
Penatalaksanaan pasien dg Mantoux tes positif:
1. Pilar manajerial
komitmen dari pimpinan Fasyankes dalam mendukung kegiatan PPITB
Memperpendek waktu pasien berada dalam fasyankes dengan
mempercepat pelayanan
Memfasilitasi APD yang siap pakai bagi petugas serta pasien
Diklat PPITB dan sosialisasi SPO PPITB bagi petugas untuk dijalankan
MCU teratur bagi petugas yg kontak dg pasien TB
Monev rencana PPITB
2.Pengendalian secara administratif
Identifikasi pasien dari tanda dan gejala TB,
Isolasi kasus suspek,terapi kasus aktif
Respirator partikulat/N95 buat petugas akan meminimalkan
transmisi,masker bedah untuk pasien terutama bila pasien
keluar ruangan
Simpulan
TB dapat dicegah dan dapat di terapi,sembuhkan,check dg
kultur bila tidak ada perbaikan dalam/paska terapi
Ekspos saat bekerja merupakan risiko dimana2
PPI TB perlu untk menurunkan ekspos petugas
3. Pengendalian Lingkungan
• Pengendalian secara Engineering
Upaya untuk menurunkan konsentrasi kuman di
udara yang diperkirakan sudah terkontaminasi
WHO: Tuberculosis infection control in the era of expanding HIV care and treatment (2006)
Mikroba resisten antibiotik
1.Intrinsik
adanya produksi PBP (penicillin binding protein)2 dg afinitas
rendah thd lactam
mec gene mediasi oleh kromosomdihubungkan dg
multiresisten AB
2.BORSA ( Acquired or borderline resistance)
produksi penicilinase berlebihan
biasanya Tidak multiresisten.koloni kecil dan minimal inhibisi
terhadap oxacillin (N:1-2g/mL)
3.MODSA( methycillin intermediate S aureus)
strain memproduksi PBPs1 dan 2 yg memiliki afinitas rendah
dan PBP4 jumlah yang lebih banyak
Terapi MRSA
Glycopeptide,vancomycin dan Teicoplanin
Surveilans
Perawatan isolasi atau kohorting
Penatalaksanaan karier dan kolonisasi
Terapi pasien
Surveilans
Community-associated MRSA
Berhubungan dg perawatan kesehatan,menyerang pasien dewasa
sebagai komorbid
community-associated MRSA (CA-MRSA) ditemukan diseluruh
belahan dunia,dapat ditemukan pd orang sehat,dihubungkan
dengan crowding, kebersihan yang kurang,integritas kulit yang
compromised ,kontaminasi permukaan benda
Vancomycin-Resistant Staphylococcus aureus
(VRSA)
Vancomycin adalah obat utama untuk infeksi MRSA
VRSA adalah mikroba yang menurun sensitivitasnya terhadap
vancomycin dimana adalah MRSA mengandung gen Van-A
or Van-B
Ditemukan di jepang 1996,kemudian di
Inggris,Asia,Brazil,USA dan Perancis
Kewaspadaan Transmisi melalui kontak
Perlu waspada pada pasien yang membawa VRSA
VRE
Enterococci adalah coccus Gram negatif,fakultatif anaerobic ,salah satu
flora normal usus,dapat ditemukan di oropharynx, vagina, atau kulit
Dapat ditemukan di permukaan lingkungan
Dapat menyebabkan infeksi serius mis sepsis, endocarditis, ISK,infeksi
luka,terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah
Dapat diterapi dengan glycopeptides mis vancomycin memblok
sintesa dinding sel mikroba
2 jenis resisten
Intrinsic resisten E. gallinarum ,E. Casseliflavis,resisten tingkat
ringan
lebih jarang dihubungkan dengan infeksi berat dan KLB
Klinis
Infeksi VRE sulit diterapi,mortalitas tinggi,LOS memanjang,biaya rawat
tinggi
Penyebaran VRE menciptakan reservoir gen resisten yang
bergerak,laporan adanya transfer gen Van-A dari VRE E. Faecalis
resisten Vancomycin ke MRSA menjadi VRSA...
Ancaman secara luas VRSA menambah krisis global resistensi
antimikroba
VRE
Akuisisi dan transmisi
Pasien dengan kolonisasi membawa VRE sebagai flora usus tanpa gejala,dapat
sebagai reservoir untuk transmisi .
Sebagai pasien yang kolonisasi waktunya bervariasi
VRE kontak langsung,melalui tangan petugas
Pemeriksaan Laboratorium
Akurat dan deteksi dini kolonisasi penting untuk pencegahan dan pengendalian
transmisi VRE
Diagnosis dengan kultur metoda molekuler (PCR),kultur media selektif
Clostridium difficile
Pseudomembran colitis,diare,microabses
Tidak semua memproduksi toxin
Resisten AB dihubungkan dg toxin A,B
tox gen
Clostridium difficile
Latar belakang
Dalam 10 tahun terakhir dapat menyebabkan KLB dibeberapa negara
Timbul pada pasien yang di terapi antibiotik di fasyankes
Gejala: diarrhoea, pseudomembraneous colitis, ileus atau toxic megacolon(
jarang)
Pathology
Clostridium difficile adalah basil Gram-positive anaerob yang membentuk
spora
Tersebar luas di lingkungan
Bentuk aktif adalah vegetatif,memproduksi toksin , dapat dibunuh degan
antibiotik.Spora membentuk suatu bentuk dormant yang tidak membentuk
toksin.Spora resisten terhadap berbagai
disinfektan,panas,kekeringan,mampu bertahan dilingkungan selama
beberapa bulan di bedrail, commodes,termometer elektronik,stethoscopes
dan lipatan kulit
Clostridium difficile
Beberapa strain memproduksi 2 cytotoxin (Toxin A, Toxin B) cytotoxic dan
enteropatik
yang terikat pada reseptor sel epitel usus inflamasi,diare
Ekspos terhadap antibiotik seperti clindamycin, penicillins, cephalosporins dan
fluoroquinolones, akan mengganti flora usus dan faktor risiko penting untuk
terjadinya CDI(( Clostridium difficile Infection)
CDI ringan:diare tanpa darah,mukoid,foul smelling, cramping, nausea,
dehydration, demam ringan,dan leukocytosis.
CDI berat :colitis,diare watery, abdominal pain, demam, nausea,
abdominal distension, dan pseudomembranes di usus
Strain baru
Sejak 2000 terjadi peningkatan kasus BI/NAP1/027 strain C. Difficile
menyebabkan sakit berat,lebih resisten terhadap antibiotik stardar terapi,cenderung
relaps,mortalitas tinggi
Memproduksi toxin A 16x> dan toxin B 23x > dibanding strain normal.....
delesi gen partial
Clostridium difficile
Colonisation
Hampir 3-5% dewasa sehat mengalami kolonisasi dan 20-40% pasien yang
dirawat
Mungkin kolonisasi dengan spora inaktif C. Difficile
Biasanya asymptomatik,potensial reservoir untuk transmisi
Px asimptomatik—spora dikulit---dapat kontaminasi tangan petugas
tidak ada rekomendasi terapi carier
Pengendalian
Beberapa langkah pencegahan transmisi C. difficile ( lihat tabel hal.120 )
Pengendalian antibiotik
Pasien dengan diare membuat praktisi PPI untuk fokus intervensi
Alkohol handrub walaupun mampu mematikan vegetatif bakteria akan kurang
efektif terhadap C. difficile dibanding sabun dan air
Clostridium difficile
Acinetobacter species
Acinetobacter adalah bakteri yang tidak memfermentasi ditemukan dilingkungan
yang berair
Patogen oportunistik bagi pasien dan dapat merupakan penyebab healthcare-
associated infections (HAI), terutama ventilatorassociated pneumonia (VAP),
IADP dan ISK
Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa
VIMmetallo-carbapenemases metallo-beta-lactamase 1
(NDM-1), telah ditemukan pada pasien di India dan Pakistan
Klinis
Infeksi pasien dg MDRO Gram negatif meningkat LOS dan
biaya
awal terapi antibiotika sering kurang sukses,menyebabkan
meningkatnya morbiditas dan mortalitas
manajemen patogen di negara dengan
fasilitas minimal
PPI manajemen terhadap patogen ini masih bervariasi,tergantung
setting fasyankes dan fasilitas yang tersedia
Minimum ,kebersihan tangan harus dilaksanakan seluruh Unit
HCW harus selalu menjaga kebersihan tangannya sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien.
Kewaspadaan berbasis transmisi tergantung patogen
tertentu,terutama area critical care atau selama KLB
Pasien dengan kolonisasi dan terinfeksi patogen tertentu harus
ditempatkan di ruang terpisah atau kohorting dengan pasien
diagnosis yang sama
Simpulan
Resistensi antibiotika merupakan problem seluruh
dunia,solusinya adalah harus melibatkan multidisiplin
Memperbaiki perilaku penulis resep,dispenser,dan
konsumer adalah esensial
Global awareness tentang resistensi dan surveilans
patogen MDRO
Penerapan PPI yang benar akan membantu
menurunkan penyebaran MDRO ini
b
MDR
MRSA VRE CDI
GN
resiko antibiotik sebelumnya idem idem idem
pasien penyakit dasar yang berat idem idem idem
lama rawat
pernah kontak dgn fasilitas kes idem idem idem
Terimakasih
memakai prosedur tindakan invasif
pernah kontak dengan pasien koloni
idem idem usia
lanjut
mrsa idem kontak operasigit
denganffa manipulasi
silitas riw
pernah terjadi irritable
kontak outbreaks bowel
denganvre dgn diseases
mdrgn pasien
dgn proton
pump
inhibitor
kewaspadaan ya ya ya ya
isolasi
Albert Einstein