Anda di halaman 1dari 3

Latihan di kelas

PT SEPATU AWET adalah Pengusaha Kena Pajak yang merupakan produsen sepatu merek
CERIA berkedudukan di Jakarta. PT SEPATU AWET mempunyai pabrik di Karawang. Untuk
keperluan pemenuhan perpajakannya PT SEPATU AWET memperoleh ijin pemusatan tempat
terutangnya PPN di Jakarta. Berikut ini adalah sebagian dari transaksi penjualan/penyerahan dan
pembelian yang dilakukan oleh PT SEPATU AWET:

1. Tanggal 2 Juli 2019 melakukan pembelian bahan kulit dari produsen PT Asemka yang
merupakan PKP senilai Rp 40.000.000. Barang diterima tanggal 2 Juli 2019, sedangkan
pembayaran baru dilakukan 10 hari kemudian.

2. Tanggal 3 Juli 2019 melakukan penyerahan sepatu kepada TOKO SEPATU INDAH dengan
harga jual Rp 20.000.000,00. Pembayaran dilakukan pada tanggal 10 Juli 2019.

3. Tanggal 7 Juli 2019, melakukan pembelian tunai alas sepatu dari CV Ananda senilai Rp
5.000.000. Perusahaan ini bukan PKP

4. Tanggal 10 Juli 2019 melakukan ekspor ke Jepang senilai Rp 200.000.000,-

5. Tanggal 11 Juli 2019 melakukan pembelian asesoris sepatu senilai Rp 10.000.000 dari CV
Karisma yang merupakan PKP. Barang langsung diterima perusahaan di hari yang sama.

Diminta:
a. Tentukan apakah terutang PPN/tidak
b. Jika terutang kapan terutang PPN nya (kapan saat pembuatan faktur pajaknya)
c. Hitunglah berapa PPN yang terutang (sertakan perhitungannya!)
d. Kategorikan pajak masukan atau pajak keluaran yang terutang
e. Apakah terjadi kurang bayar, lebih bayar atau NIHIL ?

Tugas Untuk Dikumpulkan!


PT.Yummy, sebuah perusahaan yang menghasilkan makanan ringan anak-anak. Perusahaan
sudah menjadi PKP sejak bulan Maret 2001, NPWP no. 07.123.456.9.009.000. Berikut ini
ransaksi pada bulan Agustus 2019:
1 Agt Menjual 200 karton makanan ringan @ 200.000 kepada Toko Maju. Pembayaran akan
dilakukan PT Maju 2 minggu lagi.
5 Agt Membeli tepung terigu untuk bahan baku pembuatan makanan ringan 10 ton senilai
Rp. 100.000.000 Pembelian dilakukan pada PT Jaya (PKP). Pembayaran akan
dilakukan bulan depan
12 Agt Menjual 100 karton makanan ringan kepada Departemen Sosial senilai 50.000.000.
Tagihan juga diserahkan pada tanggal yang sama. Pembayaran baru akan dilakukan
Departemen Sosial pada 19 September 2019
15 Agt Menerima Pelunasan dari Toko Maju atas penjualan tanggal 1 Agustus
18 Agt Menjual secara tunai 120 karton makanan ringan kepada Toko Jaya (PKP) @ Rp.
180.000
20 Agt Menerima retur atas penjualan bulan Juli senilai Rp 2.000.000 dari Toko Abadi
22 Agt Membayar biaya untuk mencetak bungkus kemasan makanan ringan dari Percetakan
“Rapih” (PKP) senilai Rp 10.000.000.
25 Agt Menjual 1 mobil box yang biasa digunakan untuk operasional mengantar barang hasil
produksi perusahaan, dengan harga jual Rp 80.000.000. Mobil tersebut dibeli pada
tahun 2013. PPN atas pembelian mobil box tersebut dulu bisa dikreditkan perusahaan
27 Agt Menjual tunai 60 kardus makanan ringan kepada PD. Snack Jaya @ Rp.200.000
28 Agt Membeli kebutuhan pembuatan makanan ringan berupa soda kue, dan bumbu lainnya
dari toko laris (non PKP) senilai Rp. 3.000.000
Diminta :
1. Tentukan apakah terutang PPN atau tidak atas transaksi diatas
2. Hitunglah besar PPN terutang
3. Tentukan apakah PM atau PK bagi perusahaan
4. Tentukan apakah Lebih Bayar, Kurang Bayar atau Nihil

Terutang / Besarnya PPN Pajak Pajak Keterangan


Tidak Masukan Keluaran

1/8/2019 Terutang 40.000.000 x 11% 4.400.000

5/8/2019 Terutang 100.000.000 x 11.000.000


11%

12/8/201 Terutang 50.000.000 x 11% - - Pembayaran PPN


9 dilakukan oleh
bendaharawan
Depsos

15/8/201 Tidak Nihil


9

18/8/201 Terutang 21.600.000 x 11% 2.376.000


9

20/8/201 Terutang (2.000.000 x 11%) (220.000)


9

22/8/201 Terutang 10.000.000 x 11% 1.100.000


9

25/8/201 Terutang 80.000.000 x 11% 8.800.000


9

27/8/201 Terutang 12.000.000 x 11% 1.320.000


9

28/8/201 Tidak Nihil


9

12.100.000 16.676.000 PK > PM, Kurang


Bayar = 4.576.000

Anda mungkin juga menyukai