Anda di halaman 1dari 6

Soal:

1. Jelaskan tentang karakteristik PPN!


Jawab:
 Merupakan Pajak Obyektif
 Merupakan Pajak Tidak Langsung
 Multi Stage Tax, suatu jenis pajak atas konsumsi yang pengenaannya dilakukan pada
setiap jalur mata rantai produksi dan distribusi
 PPN dipunggut dengan menggunakan Faktur Pajak, dengan menggunakan Credit
Method, PKP harus menerbitkan Faktur Pajak sebagai bukti pemungutan PPN
 Merupakan pajak konsumsi atas barang kena pajak di dalam negeri
 PPN bersifat netral dan tidak menimbulkan pajak berganda
 Mekanisme yang diterapkan sederhana dengan menggunakan tarif tunggal

2. Apa yang dimaksud dengan Negative List dari Jasa Kena Pajak? Apa saja yang termasuk
dalam negative list tersebut dan berilah contoh masing-masing?
Jawab: UU PPN pada prinsipnya menganut prinsip negative list, maksudnya semua jasa pada
prinsipnya merupakan Jasa Kena Pajak (dikenai PPN) kecuali yang ditentukan lain oleh UU
PPN. Sehingga yang diatur secara rinci oleh UU PPN adalah jasa-jasa yang tidak dikenai
PPN. Dengan demikian, secara otomatis jasa-jasa lainnya merupakan Jasa Kena Pajak. Jenis
jasa yang tidak dikenai PPN adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:
a) Jasa pelayanan kesehatan medis. Jasa pelayanan kesehatan medis yang tidak terutang
PPN meliputi:
 Jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi
 Jasa dokter hewan
 Jasa ahli kesehatan seperti ahli akupuntur, ahli gigi, ahli gizi, dan ahli
fisioterapi;
 Jasa kebidanan dan dukun bayi
 Jasa paramedis dan perawat
 Jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan,
dan sanatorium
 Jasa psikolog dan psikiater dan jasa pengobatan alternatif, termasuk yang
dilakukan oleh paranormal.
b) Jasa pelayanan sosial. Jasa pelayanan sosial yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa pelayanan panti asuhan dan panti jompo
 Jasa pemadam kebakaran
 Jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan
 Jasa lembaga rehabilitasi
 Jasa penyediaan rumah duka atau jasa pemakaman, termasuk krematorium
 Jasa di bidang olahraga kecuali yang bersifat komersial.
c) Jasa pengiriman surat dengan perangko. Jasa pengiriman surat dengan perangko yang
tidak terutang PPN meliputi jasa pengiriman surat dengan menggunakan perangko
tempel dan menggunakan cara lain pengganti perangko tempel.
d) Jasa keuangan. Jasa keuangan yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan
itu.
 Jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada
pihak lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya.
 Jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:
1) Sewa guna usaha dengan hak opsi
2) Anjak piutang
3) Usaha kartu kredit; dan/atau
4) Pembiayaan konsumen
 Jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan
fidusia
 Jasa penjaminan
e) Jasa asuransi. Yang dimaksud dengan "jasa asuransi" adalah jasa pertanggungan yang
meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yang dilakukan oleh
perusahaan asuransi kepada pemegang polis asuransi, tidak termasuk jasa penunjang
asuransi seperti agen asuransi, penilai kerugian asuransi, dan konsultan asuransi
f) Jasa keagamaan. Jasa keagamaan yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa pelayanan rumah ibadah
 Jasa pemberian khotbah atau dakwah
 Jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan
 Jasa lainnya di bidang keagamaan.
g) Jasa pendidikan. Jasa pendidikan yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa penyelenggaraan
pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, Pendidikan
kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan Pendidikan
professional.
 Jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.
h) Jasa kesenian dan hiburan. Jasa kesenian dan hiburan yang tidak terutang PPN
meliputi semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan.
i) Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan yang
tidak terutang PPN meliputi jasa penyiaran radio atau televisi yang dilakukan oleh
instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh
sponsor yang bertujuan komersial.
j) Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri.
k) Jasa tenaga kerja. Jasa tenaga kerja yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa tenaga kerja
 Jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja
tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut.
 Jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.
l) Jasa perhotelan. Jasa perhotelan yang tidak terutang PPN meliputi:
 Jasa penyewaan kamar, termasuk tambahannya di hotel, rumah penginapan,
motel, losmen, hostel, serta fasilitas yang terkait dengan kegiatan perhotelan
untuk tamu yang menginap
 Jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah
penginapan, motel, losmen, dan hostel.
m) Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan
secara umum. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum yang tidak terutang PPN meliputi jenis-jenis jasa yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, antara lain pemberian Izin Mendirikan
Bangunan, pemberian lzinUsaha Perdagangan, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak,
dan pembuatan Kartu Tanda Penduduk.
n) Jasa penyediaan tempat parkir. Yang dimaksud dengan "jasa penyediaan tempat
parkir" adalah jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat
parkir dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran.
o) Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam. Yang dimaksud dengan jasa
telepon umum dengan menggunakan uang logam adalah jasa telepon umum dengan
menggunakan uang logam atau koin, yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
swasta.
p) Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.
q) Jasa boga atau katering.

3. Jelaskan “pemungut PPN” di Indonesia!


Jawab: Pemungut PPN adalah bendaharawan Pemerintah, atau instansi Pemerintah yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang
terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas. , badan, atau instansi Pemerintah tersebut (UU
No. 8 tahun 1983 stdtd UU No. 18 tahun 2000-selanjutnya ditulis UU PPN pasal 1 butir
27). Pengertian Badan Pemerintah yang ditunjuk sebagai Pemungut PPN adalah
Bendaharawan atau Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari
APBN atau APBD, yang terdiri dari Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah baik,
Kabupaten, atau Kota (563/KMK.03/2003 tanggal 24 Desember 2003). Ada pula pihak
yang ditunjuk sebagai Pemungut PPN adalah Kontraktor yang termasuk dalam kontrak
perjanjian dengan Pemerintah Republik Indonesia di bidang pengusahaan pertambangan
minyak dan gas bumi (11/PMK.03/2005 tanggal 31 Januari 2005). KMK 563 dan PMK
11 ini menjadi pihak Pemungut PPN, dimana Pemungut PPN sebelumnya diatur dalam
547/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 adalah:
 KPKN
 Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah Baik Propinsi, Kabupaten atau
Kota
 Pertamina
 Kontraktor Kontrak Bagi Hasil dan Kontrak Karya di bidang Minyak, Gas
Bumi, Panas Bumi dan Pertambangan Umum lainnya,
 BUMN
 BUMD
 Bank Milik Negara
 Bank Milik Daerah
 Bank Indonesia
KMK 547 juga berasal dari KMK sebelumnya yaitu 238/KMK.04/1996 tentang
penunjukan perusahaan operator seluler sebagai Pemungut PPN atas impor dan/atau
meluncurkan pesawat telepon seluler. Dengan demikian sejak 1 Januari 2004, Pemungut
PPN hanya terdiri dari Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi, atau Kota,
dan sejak 1 Februari 2005 bertambah lagi yaitu Kontraktor yang terikat dalam perjanjian
kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia di bidang pengusahaan pertambangan
minyak dan gas bumi. Pajak yang terutang atas Barang Kena Pajak dan Kena Pajak
kepada PPN Pemungut dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pemungut PPN

4. Tentukan apakah penyerahan barang/jasa tsb dikenakan PPN?


a. PKP A di Jakarta memperoleh hak utk menjual brg milik pengusaha B yg berkedudukan
di Singapore.
Jawab: Dikenakan PPN

b. Penyerahan barang konsinyasi dari PKP A ke PKP B


Jawab: Dikenakan PPN
c. Penyerahan barang dari PKP A untuk bank dlm rangka jaminan pinjaman kredit
Jawab: Tidak Dikenakan PPN
d. Pemberian jasa kredit kepemilikan rumah bagi nasabah suatu bank
Jawab: Tidak Dikenakan PPN
e. Pemberian jasa penyediaan parkir oleh Mall Kelapa Gading kepada konsumen
Jawab : Dikenakan PPN

5. Ibu Wina berbelanja di supermarket. Harga di supermarket tsb. belum termasuk PPN.
Barang yg dibeli sbb: Roti (13.000), Selai (25.000), Beras (70.000), Garam (2.500),
Biskuit (8.000), Susu Indomilk (20.000), Mangga (50.000), Pepaya (25.000), Tepung
terigu (15.000), Mentega (5.000), Telur (20.000), elpiji (140.000). Berapakah yg hrs
dibayar ibu Wina?
Jawab: PPN 11%
Roti: 13.000 + 11%= 14.430
Selai: 25.000 + 11%= 27.750
Beras: 70.000
Garam: 2.500
Biscuit: 8.000+11%=8.880
Susu Indomilk: 20.000 +11%=22.200
Mangga: 50.000
Pepaya: 25.000
Tepung Terigu: 15.000+11%=16.650
Mentega: 5.000+11%=5.550
Telur: 20.000
Elpiji: 140.000+11%=155.400
Jadi total yang harus dibayar sebesar 418.360

Anda mungkin juga menyukai