Anda di halaman 1dari 69

Kupas Tuntas

Perubahan UU PPN

I Wayan Sudiarta
200422
Agenda
• Pendahuluan
• Tarif PPN
• Perubahan Objek dan Fasilitas PPN
• Mekanisme Pengenaan PPN – PPN Final
• PPN atas transaksi Crypto dan Fintech
• Diskusi dan Tanya Jawab
Pengurangan Pengecualian
01 dan Fasilitas PPN?

02 Usulan
Pengenaan PPN Perubahan
Multitarif?
Materi UU PPN

Kemudahan dan
03 Kesederhanaan PPN
(“PPN Final”)
Dinamika perubahan UU PPN

Media Indonesia

BBC Indonesia

Viva.co.id

kontan.co.id
Pengurangan Pengecualian
dan Fasilitas PPN?
01 Pengurangan Pengecualian
BKP/JKP tp penambahan
Fasilitas PPN?

02 Perubahan
Pengenaan PPN
Multitarif? Materi UU PPN
Single Tarif – 11%

Kemudahan dan
03 Kesederhanaan PPN
(“PPN Final”)
VAT Rate Comparison : Indonesia vs World
TARIF PPN
Tarif PPN
Single Rate (Tarif Tunggal)

11% 12%

Berlaku sejak 1 April 2022 Berlaku paling lambat 1


Januari 2025
Diskusi!
PT Juragan69 bergerak dalam bidang produksi obat dan vaksin ternak.
Produksi tersebut memanfaatkan pengetahuan industri (know-how)
dari Bos Inc di Belanda. Atas pemanfaatan know-how tersebut, PT
Juragan69 membayar royalti 3% yang ditagih setiap 3 bulan.
Disamping itu, PT Juragan69 juga memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari
Singapura pada bulan Maret 2022.

Q: Berapa tarif PPN yang harus digunakan untuk menyetor PPN dari
kegiatan di atas? 10% atau 11%?
Saat Terutangnya PPN (Pasal 11 UU PPN)
(1) Terutangnya pajak terjadi pada saat:
a. penyerahan Barang Kena Pajak;
b. impor Barang Kena Pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; atau
h. ekspor Jasa Kena Pajak.

(2) Dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau sebelum penyerahan
Jasa Kena Pajak atau dalam hal pembayaran dilakukan sebelum dimulainya pemanfaatan Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, saat terutangnya pajak adalah
pada saat pembayaran
Saat Terutangnya PPN BKP Tidak Berwujud dari luar DP atau
JKPLN (PP-1/2012)
(6)
1.Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf e terjadi pada saat: harga perolehan Barang
Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dinyatakan sebagai utang oleh pihak
yang memanfaatkannya;
2.harga jual Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau penggantian Jasa Kena Pajak tersebut ditagih
oleh pihak yang menyerahkannya; atau
3.harga perolehan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dibayar baik
sebagian atau seluruhnya oleh pihak yang memanfaatkannya, yang terjadi lebih dahulu.

(7) Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
terjadi pada tanggal ditandatanganinya kontrak atau perjanjian, dalam hal saat terjadinya Pemanfaatan
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak diketahui.
Perubahan Objek
dan Fasilitas PPN
Pasal 4A – Non BKP/JKP
Jenis Barang Tidak Dikenakan PPN
UU PPN Lama UU HPP
(1) Dihapus. (1) Dihapus
(2) Jenis barang yang tidak dikenai Pajak (2) Jenis barang yang tidak dikenai Pajak
Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam Pertambahan Nilai, yakni barang tertentu dalam
kelompok barang sebagai berikut: kelompok barang sebagai
a. barang hasil pertambangan atau hasil berikut:
pengeboran yang diambil langsung dari a. dihapus;
sumbernya, tidak termasuk hasil b. dihapus;
pertambangan batu bara; c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
b. barang kebutuhan pokok yang sangat restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
dibutuhkan oleh rakyat banyak; meliputi makanan dan minuman baik yang
c. makanan dan minuman yang disajikan di dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan makanan dan minuman yang diserahkan oleh
sejenisnya, meliputi makanan dan minuman usaha jasa boga atau katering, yang merupakan
baik yang dikonsumsi di tempat maupun objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai
tidak, termasuk makanan dan minuman yang dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
diserahkan oleh usaha jasa boga atau di bidang pajak daerah dan retribusi daerah; dan
katering; dan d. uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan
d. uang, emas batangan, dan surat berharga.
devisa negara, dan surat berharga.
Pasal 4A – Non BKP/JKP
Jenis Jasa Tidak Dikenakan PPN
UU PPN Lama UU HPP
(3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan
Nilai yakni jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai
berikut:
a. dihapus
(3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak
b. dihapus
Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam c. dihapus
kelompok jasa sebagai berikut: d. dihapus
a. jasa pelayanan kesehatan medis;
b. jasa pelayanan sosial; e. dihapus
c. jasa pengiriman surat dengan perangko; f. jasa keagamaan;
d. jasa keuangan;
e. jasa asuransi; g. dihapus;
h. jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis
f. jasa keagamaan;
g. jasa pendidikan; jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan
h. jasa kesenian dan hiburan; yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi
daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pajak daerah dan
retribusi daerah;
Pasal 4A – Non BKP/JKP
Jenis Jasa Tidak Dikenakan PPN
UU PPN Lama UU HPP
(3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan (3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai
Nilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa yakni jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:
sebagai berikut:
i. dihapus;
i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan; j. dihapus;
j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa k. dihapus;
angkutan udara dalam negeri yang menjadi l. jasa perhotelan, meliputi jasa penyewaan kamar
dan/atau jasa penyewaan ruangan di hotel yang
bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah
udara luar negeri; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
k. jasa tenaga kerja;
l. jasa perhotelan; undangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah;
m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam menjalankan pemerintahan secara umum, meliputi
rangka menjalankan pemerintahan secara semua jenis jasa sehubungan dengan kegiatan pelayanan
umum; yang hanya dapat dilakukan oleh pemerintah sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan jasa tersebut tidak dapat
disediakan oleh bentuk usaha lain;
Pasal 4A – Non BKP/JKP
Jenis Jasa Tidak Dikenakan PPN
UU PPN Lama UU HPP

(3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai


(3) Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan yakni jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:
Nilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa
sebagai berikut: n. jasa penyediaan tempat parkir, meliputi jasa penyediaan
atau penyelenggaraan tempat parkir yang dilakukan oleh
n. jasa penyediaan tempat parkir; pemilik tempat parkir atau pengusaha pengelola tempat
o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang parkir kepada pengguna tempat parkir yang merupakan
logam; objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan
p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak
q. jasa boga atau katering. daerah dan retribusi daerah;
o. dihapus;
p. dihapus; dan
q. jasa boga atau katering, meliputi semua kegiatan
pelayanan penyediaan makanan dan minuman yang
merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah.
Pasal 16B – Fasilitas PPN
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan
UU PPN Lama UU HPP
(1)Pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya
atau dibebaskan dari pengenaan pajak, baik untuk
(1) Pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya sementara waktu maupun selamanya, untuk:
atau dibebaskan dari pengenaan pajak, baik untuk a. kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di
sementara waktu maupun selamanya, untuk: dalam Daerah Pabean;
a. kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di b. penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau
dalam Daerah Pabean; penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu;
b. penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau c. impor Barang Kena Pajak tertentu;
penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu; d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
c. impor Barang Kena Pajak tertentu; tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud Pabean; dan
tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar Daerah
Pabean; dan Pabean, diatur dengan Peraturan Pemerintah
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar (1a) Pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya
Daerah Pabean, atau dibebaskan dari pengenaan pajak baik unutk
diatur dengan Peraturan Pemerintah sementara waktu maupun selamanya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan terbatas untuk tujuan:
a. Mendorong ekspor dan hilirisasi industri yang
merupakan prioritas nasional
Pasal 16B – Fasilitas PPN
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan
UU PPN Lama UU HPP

b. menampung kemungkinan perjanjian dengan


negara lain dalam bidang perdagangan dan
investasi, konvensi internasional yang telah
diratifikasi, serta kelaziman internasional
lainnya;
c. mendorong peningkatan kesehatan
masyarakat melalui pengadaan vaksin dalam
rangka program vaksinasi nasional;
d. meningkatkan pendidikan dan kecerdasan
bangsa dengan membantu tersedianya buku
pelajaran umum, kitab suci, dan buku
pelajaran agama dengan harga yang relatif
terjangkau masyarakat;
e. mendorong pembangunan tempat ibadah;
Pasal 16B – Fasilitas PPN
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan
UU PPN Lama UU HPP
f. menjamin terlaksananya proyek pemerintah yang
dibiayai dengan hibah dan/atau dana pinjaman luar
negeri;
g. mengakomodasi kelaziman internasional dalam
importasi Barang Kena Pajak tertentu yang
dibebaskan dari pungutan Bea Masuk;
h. membantu tersedianya Barang Kena Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak yang diperlukan dalam rangka
penanganan bencana alam dan bencana nonalam
yang ditetapkan sebagai bencana alam nasional dan
bencana nonalam nasional;
i. menjamin tersedianya angkutan umum di udara
untuk mendorong kelancaran perpindahan arus
barang dan orang di daerah tertentu yang tidak
tersedia sarana transportasi lainnya yang memadai,
yang perbandingan antara volume barang dan orang
yang harus dipindahkan dengan sarana transportasi
yang tersedia sangat tinggi; dan/atau
Pasal 16B – Fasilitas PPN
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan
UU PPN Lama UU HPP
j. mendukung tersedianya barang dan jasa tertentu
yang bersifat strategis dalam rangka pembangunan
nasional, antara lain:
1. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan
oleh rakyat banyak;
2. jasa pelayanan kesehatan medis tertentu dan yang
berada dalam sistem program jaminan kesehatan
nasional;
3. jasa pelayanan sosial;
4. jasa keuangan;
5. jasa asuransi;
6. jasa pendidikan;
7. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa
angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri;
dan
8. jasa tenaga kerja.
Pengkreditan Pajak Masukan Fasilitas PPN
(2) Pajak Masukan yang dibayar atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang atas penyerahannya tidak
dipungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikreditkan.

(3) Pajak Masukan yang dibayar atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang atas penyerahannya dibebaskan
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dapat dikreditkan.
Non Objek PPN (PMK-70)

Barang meliputi: Jasa meliputi :


Makanan dan minuman ▪ jasa kesenian dan
yang disajikan hiburan
▪ di hotel ▪ jasa perhotelan
▪ restoran, rumah Barang Jasa ▪ jasa penyediaan
makan, warung dan tempat parkir
sejenisnya; atau ▪ jasa boga atau
▪ oleh Pengusaha boga katering
atau katering

www.pajak.go.id
Makanan dan Minuman

Tidak dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang:

Disajikan di restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya yang


menyediakan layanan penyajian makanan dan/atau minuman yang paling
sedikit berupa penyediaan fasilitas meja, kursi, dan/atau peralatan makan
dan minum baik yang dikonsumsi di tempat atau tidak.

Diserahkan oleh Pengusaha jasa boga atau katering yang paling sedikit
melakukan kegiatan pelayanan:
▪ proses penyediaan bahan baku dan bahan setengah jadi, pembuatan,
penyimpanan, serta penyajian berdasarkan pesanan;
▪ penyajian di lokasi yang diinginkan oleh pemesan dan berbeda
dengan lokasi dimana proses pembuatan dan penyimpanan
dilakukan; dan
▪ penyajian dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya.

www.pajak.go.id
Makanan dan Minuman

Dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang disajikan oleh:

Pengusaha toko swalayan dan sejenisnya yang tidak semata-


mata menjual makanan dan/atau minuman;

Pengusaha pabrik makanan dan/atau minuman; atau

Pengusaha penyedia fasilitas yang kegiatan usaha utamanya


menyediakan pelayanan jasa menunggu pesawat (lounge) pada
bandar udara.

www.pajak.go.id
Jasa Kesenian dan Hiburan
Tidak Dikenai PPN Dikenai PPN
• tontonan film/tontonan audio visual • kegiatan pelayanan penyediaan tempat/ruang
• pergelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk
• kontes kecantikan permainan golf; dan
• kontes binaraga • penyerahan jasa digital berupa penayangan
• pameran (streaming) film atau audio visual lainnya
• pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap melalui saluran internet atau jaringan
• pacuan kuda dan perlombaan kendaraan bermotor elektronik.
• permainan ketangkasan
• olahraga permainan dengan menggunakan tempat/ruang
dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk olahraga dan
kebugaran
• rekreasi wahana air, wahana ekologi, wahana pendidikan,
wahana budaya, wahana salju, wahana permainan,
pemancingan, agrowisata, dan kebun binatang
• panti pijat dan pijat refleksi
• diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap atau
perawatan dengan air (spa)

www.pajak.go.id
Jasa Perhotelan
Tidak Dikenai PPN
jasa penyewaan kamar
• jasa penyediaan akomodasi
• penyediaan fasilitas penunjang yang terkait secara langsung dengan jasa
penyewaan kamar (room service, air conditioning, binatu, extrabed, fixture,
telepon, safety box, internet, televisi satelit/kabel, dan minibar)
• penyediaan fasilitas yang terkait secara langsung dengan kegiatan jasa
penyewaan kamar dan hanya diperuntukkan bagi tamu yang menginap, (fasilitas
olah raga dan hiburan, fotokopi, teleks, faksimile, dan transportasi hotel)

jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan

di hotel, hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/cottage, tempat tinggal pribadi yang
difungsikan sebagai hotel, dan perkemahan mewah (glamping)

www.pajak.go.id
Jasa Perhotelan
Dikenai PPN

jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel
hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan dan sejenisnya, tempat tinggal pribadi yang difungsikan
sebagai hotel, atau perkemahan mewah (penyewaan ruangan untuk ATM, kantor,
perbankan, restoran, tempat hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik).

jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, termasuk tambahannya serta fasilitas


penunjang terkait lainnya, di apartemen, kondominium, dan sejenisnya
didasarkan atas izin usahanya.

jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh


pengelola jasa perhotelan.

www.pajak.go.id
Jasa Penyediaan Tempat Parkir

Tidak Dikenai PPN


meliputi:
• penyediaan atau penyelenggaraan tempat parkir
• pelayanan memarkirkan kendaraan (parkir valet)

Dikenai PPN
jasa pengelolaan tempat parkir

www.pajak.go.id
BKP/JKP PPN Dibebaskan (Penjelasan Pasal 16B)
Huruf j
Kemudahan perpajakan yang diberikan untuk
tujuan mendukung tersedianya barang dan jasa
tertentu yang bersifat strategis dalam rangka
f. garam, baik yang beryodium maupun yang tidak
pembangunan nasional diberikan dengan sangat
beryodium;
selektif dan terbatas, serta mempertimbangkan
g) daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah,
dampaknya terhadap penerimaan negara.
tetapi telah melalui proses disembelih, dikuliti,
dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau
Barang Kena Pajak tertentu dan/atau Jasa Kena
tidak dikemas, digarami, dikapur, diasamkan,
Pajak tertentu yang dibebaskan dari pengenaan
diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;
Pajak Pertambahan Nilai, antara larn:
1. barang kebutuhan pokok yang sangat
h) telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk
dibutuhkan oleh ralryat banyak meliputi:
telur yang dibersihkan, diasinkan, atau dikemas;
a) beras;
b) gabah;
i) susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui
c) jagung;
proses didinginkan maupun dipanaskan, tidak
d) sagu;
mengandung tambahan gula atau bahan
e) kedelai;
lainnya, dan/atau dikemas atau tidak dikemas;
BKP/JKP PPN Dibebaskan (Penjelasan Pasal 16B)
j) buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang 2. jasa pelayanan kesehatan medis meliputi:
dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, a) jasa kesehatan tertentu, antara lain:
disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, 1) jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter
dan/atau dikemas atau tidak dikemas; dan gigi;
2) jasa dokter hewan;
k) sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang 3) jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli
dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan gigi, ahli gizi, dan ahli fisioterapi;
pada suhu rendah, termasuk sayuran segar 4) jasa kebidanan dan dukun bayi;
yang dicacah. 5) jasa paramedis dan perawat;
6) jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik
kesehatan, laboratorium kesehatan, dan
sanatorium;
7) jasa psikolog dan psikiater; dan
8) jasa pengobatan alternatif, termasuk yang
dilakukan oleh paranormal; dan
9) jasa kesehatan yang ditanggung oleh jaminan
kesehatan nasional.
BKP/JKP PPN Dibebaskan (Penjelasan Pasal 16B)
4. jasa keuangan, meliputi:
a) jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa
3. jasa pelayanan sosial, meliputi: giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
a) jasa pelayanan panti asuhan dan panti jompo; tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan
b) jasa pemadam kebakaran; dengan itu;
c) jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan; b) jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau
d) jasa lembaga rehabilitasi; meminjamkan dana kepada pihak Iain dengan
e) jasa penyediaan rumah duka atau jasa menggunakan surat, sarana telekomunikasi
pemakaman, termasuk krematorium; dan maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana
f) jasa di bidang olahraga, yang tidak mencari lainnya;
keuntungan. c) jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah, berupa:
1) sewa guna usaha dengan hak opsi;
2) anjak piutang;
3) usaha kartu kredit; dan/atau
4) pembiayaan konsumen;
d) jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai,
termasuk gadai syariah dan fidusia; dan
e) jasa penjaminan.
BKP/JKP PPN Dibebaskan (Penjelasan Pasal 16B)
5. yang dimaksud dengan 'Jasa asuransi" adalah
7. cukup jelas;
jasa pertanggungan yang meliputi asuransi
8. jasa tenaga kerja, meliputi:
kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yang
a) jasa tenaga kerja;
dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada
b) jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang
pemegang polis asuransi, tidak termasuk jasa
pengusaha penyedia tenaga kerja tidak
penunjang asuransi seperti agen asuransi,
bertanggung jawab atas hasil kerja dari
penilai kerugian asuransi, dan konsultan
tenaga kerja tersebut; dan
asuransi.
c) jasa penyelenggaraan pelatihan bagi
6. jasa pendidikan, meliputi:
tenaga kerja.
a) jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah,
seperti jasa penyelenggaraan pendidikan
umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar
biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan akademik, dan
pendidikan profesional; dan
b) jasa penyelenggaraan pendidikan luar
sekolah.
MEKANISME
PENGHITUNGAN PPN
- PPN FINAL
Pasal 9 dan 9A – PPN Final
Jenis Jasa Tidak Dikenakan PPN
UU PPN Lama – Psl 9 UU HPP – Pasal 9A
(1) Pengusaha Kena Pajak yang:
(7) Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh
Pengusaha Kena Pajak yang peredaran usahanya dalam a. mempunyai peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun
1 (satu) tahun tidak melebihi jumlah tertentu, kecuali buku tidak melebihi jumlah tertentu;
Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat b. melakukan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
(7a) dapat dihitung dengan menggunakan pedoman c. melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan. tertentu dan/atau Jasa Kena Pajak tertentu,dapat
(7a) Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha
Nilai yang terutang atas penyerahan Barang Kena
tertentu dihitung dengan menggunakan pedoman
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan. Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan besaran
(7b) Ketentuan mengenai peredaran usaha sebagaimana tertentu.
dimaksud pada ayat (7), kegiatan usaha tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (7a), dan pedoman (2) Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan dan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (7a) pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di
Keuangan. dalam Daerah Pabean, yang berhubungan dengan
penyerahan oleh Pengusaha Kena Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dikreditkan.
SKEMA PENGENAAN PPN/PPnBM
Ps.8 Ps.7 Ps.9 Ps.9 UU Lama UU HPP Ps.9A Ps.7 Ps.8

Tarif PPnBM Tarif Ekspor Deemed DPP Nilai DPP Nilai Tarif Ekspor Tarif PPnBM
Tarif Final
10% - 200% 0% PM Lain Lain 0% 10% - 200%

PPN/PPnBM

Ps.16B Ps.7 Ps.7 Ps.16B


Tarif Umum Tarif Umum
Fasilitas
10%
Fasilitas
11%

Tarif dapat Tarif dapat


PPN PPN Tidak
diubah diubah PPN PPN tidak
Dibebaskan dipungut
5% - 15% 5% - 15% Dibebaskan dipungut
(bertambah)

diatur dengan PP diatur dengan PP


RUANG LINGKUP PPN KMS (PMK-61)
38

TERUTANG
Kegiatan Membangun Sendiri PPN
OP Badan Bangunan

kegiatan membangun bangunan, baik bangunan


baru maupun perluasan bangunan lama, yang
dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau Kriteria bangunan:
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang 1. konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan
hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak batu bata atau bahan sejenis, dan/atau baja;
lain. 2. diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat
termasuk kegiatan membangun bangunan oleh
kegiatan usaha; dan
pihak lain bagi orang pribadi atau badan namun
3. luas keseluruhan paling sedikit 200m2.
Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan tersebut tidak
dipungut oleh pihak lain.

Dapat dikecualikan dari kewajiban PPN atas


KMS sepanjang memberikan data/informasi
paling sedikit berupa identitas dan alamat
pihak lain yang membangun bangunan
PENGHITUNGAN PPN TERUTANG

PPN
= 20% X TARIF PPN X DPP
TERUTANG
BESARAN
TERTENTU
= 20% x 11% x DPP (Biaya setiap masa kecuali harga tanah)

= 2,2% x DPP

Tarif PPN sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) UU PPN

DPP berupa nilai tertentu sebesar jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk
membangun bangunan untuk setiap Masa Pajak sampai dengan bangunan selesai, tidak termasuk biaya
perolehan tanah.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Perolehan BKP dan/atau


JKP sehubungan dengan
KMS
Tidak dapat dikreditkan

PAJAK
MASUKAN

PPN yang tercantum


dalam SSP PPN KMS
(dokumen tertentu)
Dapat dikreditkan
sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan pajak masukan
PPN BARANG HASIL PERTANIAN
TERTENTU (PMK-64)

1,1% dikali Harga Jual


Penyerahan Barang Hasil
Pertanian Tertentu

www.pajak.go.id
KETENTUAN PENGGUNAAN
BESARAN TERTENTU

PKP dapat menggunakan Besaran Tertentu BHPT untuk


memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang dengan menyampaikan pemberitahuan.

Pemberitahuan disampaikan paling lambat pada saat batas


waktu penyampaian SPT Masa PPN Masa Pajak pertama
dimulainya penggunaan besaran tertentu PPN terutang atas
penyerahan BHPT

www.pajak.go.id
KETENTUAN PENGGUNAAN
BESARAN TERTENTU

PKP yang telah memilih menggunakan Besaran Tertentu dapat beralih


untuk memungut PPN yang terutang dengan tarif sebagaimana diatur
dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.

PKP yang beralih untuk memungut PPN yang terutang dengan tarif
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai harus menyampaikan pemberitahuan.

PKP yang beralih sebagaimana dimaksud diatas, tidak dapat


menggunakan kembali Besaran Tertentu untuk masa-masa dan
tahun-tahun pajak berikutnya
www.pajak.go.id
PPN Kendaraan Bermotor Bekas - Besaran Tertentu PPN (PMK-65)

Tarif:
1,1% dari Harga Jual * → mulai tanggal 1 April 2022

1,2% dari Harga Jual ** → mulai berlaku pada saat diberlakukannya


penerapan tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN (paling lambat
tanggal 1 Januari 2025)

Dasar Pengenaan Pajak:


Harga Jual, tidak termasuk PPN.

Diperoleh dari hasil perkalian:


* 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf a UU PPN x Harga Jual
** 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN x Harga Jual

www.pajak.go.id
Objek PPN dan PKP yang Wajib Menerapkan

Objek PPN:
Penyerahan kendaraan bermotor bekas

Bukan BKP berupa aktiva yang menurut


tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan
cfm. Pasal 16D UU PPN.

PKP yang Wajib Menerapkan:


Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha
tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas
wajib memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai
yang terutang atas penyerahan kendaraan bermotor bekas
dengan besaran tertentu.
Pedagang yang melakukan penyerahan kendaraan bermotor
bekas.
www.pajak.go.id
PPN JKP Tertentu (PMK-71)
Ringkasan Besaran Tertentu Efektif mulai 1 April 2022 dan
1 Januari 2025

Jasa pengiriman paket pos 1,1% 1,2% Jasa perjalanan ke tempat lain 1,1% 1,2%
dalam perjalanan ibadah
Jasa biro perjalanan wisata 1,1% 1,2%
keagamaan dengan tagihan dirinci
dan/atau jasa agen perjalanan
wisata
Jasa perjalanan ke tempat lain 0,55% 0.6%
Jasa pengurusan transportasi 1,1% 1,2%
dalam perjalanan ibadah
(freight forwarding) keagamaan dengan tagihan yang
Jasa pemasaran dengan media 1,1% 1,2% tidak dirinci
voucer, jasa penyelenggaraan
layanan transaksi pembayaran
terkait dengan distribusi voucer,
jasa penyelenggaraan program
loyalitas dan penghargaan
pelanggan (consumer
loyalty/reward program)
www.pajak.go.id
PPN LPG Tertentu (PMK-62)
Formula penghitungan Nilai Lain sebagai DPP (bagian yg tidak disubsidi):

titik serah badan usaha


Badan Usaha 100
x Harga Jual Eceran
(100+t) dimana t = tarif PPN yang berlaku

titik serah Agen


Agen 1,1 x (Harga Jual Agen – Harga Jual Eceran)
101,1
PM tidak dapat dikreditkan

titik serah Pangkalan


Pangkalan 1,1
x (Harga Jual Pangkalan – Harga Jual Agen)
101,1
PM tidak dapat dikreditkan
PPN Hasil Tembakau (PMK-63)
Dasar
Tarif
%
x Pengenaan
Pajak

Nilai Lain
Mulai berlaku:
100/(100+t) x Harga
a. 11 % mulai berlaku 1 April Jual Eceran (HJE)
2022; atau
b. 12% mulai berlaku saat PPN Terutang
berlakunya penerapan tarif
a. 9,9 % x HJE mulai 1 April 2022; dan
Pasal 7 ayat (1) huruf b UU
PPN b. 10,7% x HJE mulai berlaku saat
berlakunya penerapan tarif Pasal 7
ayat (1) huruf b UU PPN
48
t= tarif PPN
www.pajak.go.id
PENGENAAN PPN
PPN dikenakan atas penyerahan:

Hasil Tembakau yang dibuat di dalam negeri


oleh Produsen pada saat melakukan
pemesanan pita cukai
Hasil Tembakau yang dibuat di luar
negeri oleh Importir pada saat melakukan
di tingkat Produsen
pemesanan pita cukai
o Dalam hal PPN telah dilunasi, atas impor Hasil Tembakau tersebut tidak
dikenai PPN
o Dalam hal atas impor Hasil Tembakau memperoleh fasilitas cukai tidak
dipungut atau pembebasan cukai, dikenai PPN sesuai ketentuan yang berlaku
*

www.pajak.go.id
PPN PUPUK BERSUBSIDI (PMK-66)

Saat Pembuatan
OBJEK DPP PPN TARIF PPN LAIN-LAIN
FP

Pupuk Bersubsidi
Mekanisme
Tarif PPN yang berlaku Saat pengajuan pemungutan sekali
Bagian harga PPN dibayar 100
yaitu: permintaan oleh Produsen.
x pembayaran subsidi
disubsidi Pemerintah (100 + 𝑡)
a) 11% yang mulai pembayaran subsidi
berlaku pada tanggal
1 April 2022; ➢ Pajak Masukan
Bagian harga PPN dibayar b) 12% (dua belas Saat penyerahan Pupuk bagi Produsen
persen) yang mulai dapat
tidak disubsidi pembeli Bersubsidi, atau saat
dikreditkan;
berlaku pada saat pembayaran, dalam hal
berlakunya penerapan pembayaran ➢ Pajak Masukan
100 tarif PPN Pasal 7 ayat mendahului bagi Distributor
Penyerahan oleh Produsen x HET (1) huruf b UU PPN. penyerahan. /Pengecer tidak
(100 + 𝑡)
dapat
t = angka pada tarif PPN dikreditkan.
berlaku
PPN Jasa Agen
Jika Tarif dan Berlaku
PPN 12% Pialang Asuransi (PMK-67)
Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 11% yang mulai berlaku 1 April 2022 dan 12% yang
mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025UU HPP)

Jasa agen asuransi 1,1% 1,2%

Jasa pialang asuransi &


jasa pialang reasuransi 2,2% 2,4%

PPN Dipungut (PPN PUT) oleh Perusahaan Asuransi, Asuransi


Syariah atau Persh Reasuransi, Reasuransi Syariah
Status Pengusaha Kena Pajak (PKP)

• Agen yang memiliki NPWP dianggap


telah dikukuhkan sebagai PKP
(Jika belum ber-NPWP, wajib mendaftarkan diri ke KPP)
• Pialang dikukuhkan sebagai PKP dengan
mekanisme ketentuan umum
(sertifikat elektronik)

• Seluruh agen dan pialang tetap PKP walaupun pengusaha kecil (omset tidak
lebih Rp 4,8M)

• Dalam hal selain menyerahkan jasa agen asuransi, agen juga menyerahkan
BKP dan/atau JKP lainnya, Agen Asuransi wajib melaporkan kegiatan
usahanya untuk dikukuhkan PKP sepanjang jumlah peredaran usahanya
melebihi batasan pengusaha kecil (sertifikat elektronik)

www.pajak.go.id
Faktur Pajak
Agen asuransi, perusahaan pialang asuransi, dan perusahaan pialang
reasuransi wajib membuat Faktur Pajak

Bukti pembayaran komisi (statement of account) dari


Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah
kepada Agen Asuransi dibuat melalui sistem Dokumen
Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah tertentu yang
kedudukannya
Bukti tagihan atas penyerahan jasa pialang asuransi dipersamakan
dengan
atau jasa pialang reasuransi yang dibuat oleh Faktur Pajak
perusahaan pialang asuransi dan perusahaan pialang
reasuransi

www.pajak.go.id
PPN TRANSAKSI
CRYPTO dan FINTECH
(BARU)
PPN atas Transaksi Crypto dan Fintech
Pasal 32A KUP
(1) Menteri Keuangan menunjuk pihak lain untuk (5) Dalam hal pihak lain sebagaimana dimaksud
melakukan pemotongan, pemungutan, penyetoran, pada ayat (4) telah melakukan pemotongan,
dan/atau pelaporan pajak sesuai dengan ketentuan pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan
peraturan perundang-undangan. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
(21 Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) undangan setelah diberikan teguran, terhadap pihak
merupakan pihak yang terlibat langsung atau lain tidak dikenai sanksi pemutusan akses.
memfasilitasi transaksi antar pihak yang (6) Dalam hal pihak lain sebagaimana dimaksud
bertransaksi. pada ayat (4) telah melakukan pemotongan,
(3) Penetapan, penagihan, upaya hukum, dan pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan
pengenaan sanksi terhadap Wajib Pajak sebagaimana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
diatur dalam peraturan perundang-undangan di undangan setelah dilakukan pemutusan akses,
bidang perpajakan berlaku secara mutatis mutandis terhadap pihak iain dilakukan normalisasi akses
terhadap pihak lain sebagaimana dimaksud pada kembali.
ayat (21. (7) Menteri yang menyelenggarakan urusan
(4) Dalam hal pihak lain sebagaimana dimaksud pada pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika
ayat (21 merupakan penyelenggara sistem elektronik, berwenang melakukan pemutusan akses
selain dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan
ayat (3), terhadap penyelenggara sistem elektronik melakukan normalisasi akses sebagaimana
dimaksud dapat dikenai sanksi berupa pemutusan dimaksud pada ayat (6) berdasarkan permintaan
akses setelah diberikan teguran. Menteri Keuangan.
PPN Transaksi Aset Crypto (PMK-68)

Perdagangan Layanan Mining


Exchanger

• jual beli Aset Kripto Memfasilitasi antara lain: • Jasa verifikasi transaksi
dengan mata uang fiat;
• jual beli; Aset Kripto; dan/atau
• tukar-menukar Aset
• tukar-menukar antar Aset • jasa manajemen kelompok
Kripto dengan Aset
Kripto lainnya (swap); Kripto (swap); atau Penambang Aset Kripto
• dompet elektronik (e- (mining pool)
• tukar-menukar Aset
Kripto dengan barang wallet)
selain Aset Kripto
dan/atau jasa. Exchanger bertugas sebagai
pemungut pajak atas
perdagangan Aset Kripto

www.pajak.go.id
Pajak atas Transaksi Perdagangan
• Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), meliputi exchanger dan e-wallet, memungut
pajak atas transaksi perdagangan aset kripto. PPMSE tidak hanya dalam negeri, namun juga luar negeri sesuai
ketentuan PMK PPMSE.
• Dipungut pajak oleh PPMSE sepanjang penjual dan/atau pembeli berada di dalam daerah pabean.

Besaran Tertentu PPN PPh Pasal 22 Final


Dikenakan pada Dikenakan pada penjual/yang
pembeli/penerima Aset Kripto menyerahkan Aset Kripto

0,11% Jika Exchanger


terdaftar di Bappebti 0,1% Jika Exchanger
terdaftar di Bappebti

0,22% Jika Exchanger tidak


terdaftar di Bappebti 0,2% Jika Exchanger tidak
terdaftar di Bappebti

Dari nilai transaksi Aset Kripto Dari nilai transaksi Aset Kripto

• Dikecualikan sebagai pemungut PPh adalah PPMSE yang hanya berfungsi sebagai e-wallet saja atau
mempertemukan penjual-pembeli tanpa memfasilitasi transaksi.
• Besaran tertentu PPN: PM sehubungan penyerahan Aset Kripto tidak dapat dikreditkan Penjual.
www.pajak.go.id
Pajak atas Jasa Layanan Exchanger
PPN
Merupakan Jasa Kena Pajak pada umumnya. Ketentuan PPN berlaku sesuai
mekanisme umum PPN seperti: pengukuhan PKP, pemungutan PPN dari
penerima jasa, penyetoran PPN, dan pelaporan PPN.

PPh
Penghasilan berupa imbalan atas jasa yang disediakan oleh exchanger
merupakan objek pajak penghasilan dan dikenai PPh dengan ketentuan
dan tarif umum

Contoh layanan jasa dan penghasilan:


• jasa penyediaan Sarana Elektronik yang • penyediaan dan/atau pengelolaan media
digunakan untuk transaksi Aset Kripto; penyimpanan Aset Kripto atau dompet
• jasa penarikan dana (withdrawal); elektronik (e-wallet);
• penyerahan jasa deposit; • jasa lainnya sehubungan dengan Aset
• penyerahan jasa pemindahan (transfer) Aset Kripto
Kripto antar dompet elektronik (e-wallet);

www.pajak.go.id
Pajak atas Jasa Verifikasi Transaksi (Mining)

Miners melakukan kegiatan layanan verifikasi transaksi aset kripto dan mendapat
insentif berupa:
• penghasilan dari sistem Aset Kripto berupa block reward, imbalan atas jasa
pelayanan verifikasi transaksi (transaction fee), imbalan atas jasa manajemen
kelompok Penambang Aset Kripto (mining pool), atau penghasilan lain dari sistem
Aset Kripto; dan/atau
• penghasilan lainnya.

Besaran Tertentu PPN PPh Pasal 22 Final

1,1% nilai berupa uang atas


x Aset Kripto yang diterima 0,1% penghasilan yang
x diterima atau diperoleh

Penambang merupakan Pengusaha Kena *tidak termasuk penghasilan berupa imbalan atas jasa
Pajak (PKP) manajemen kelompok Penambang Aset Kripto (mining pool)

www.pajak.go.id
Konversi Nilai Transaksi

Transaksi dalam mata uang asing


Nilai dikonversi ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang ditetapkan
oleh Menteri yang berlaku pada saat pemungutan PPN dan/atau PPh

Transaksi tidak melibatkan mata uang fiat, hanya aset kripto


Nilai Aset Kripto dikonversi ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan:
• nilai yang ditetapkan oleh bursa berjangka yang menyelenggarakan
perdagangan Aset Kripto; atau
• nilai dalam sistem yang dimiliki oleh Penyelenggara Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik,
yang diterapkan secara konsisten.

www.pajak.go.id
Bukti Pemungutan Pajak atas Transaksi Perdagangan

Single document pemungutan PPh dan PPN atas


penyerahan aset kripto melalui PPMSE berupa
dokumen yang dipersamakan dengan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi PPh (modifikasi
rincian informasi untuk mengakomodir PPN) dan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi sebagai dokumen
tertentu bagi PKP penjual aset kripto.

www.pajak.go.id
PPN atas Fintech (PMK-69)
• Prinsip equal treatment PPN antara transaksi digital dan konvensional
• Tidak ada Objek Pajak baru dalam digital economy, yang berbeda hanya cara bertransaksi
(SE-62/PJ/2013)

Ketentuan PPN Secara Umum (UU PPN) Ketentuan PPN atas Fintech
• Ps 4A ayat (2) huruf d: Uang merupakan • Uang Elektronik di dalam suatu media
non BKP merupakan non BKP
• Ps 16B UU HPP: • Jasa meminjamkan /menempatkan dana oleh
✓Jasa meminjamkan/menempatkan dan kreditur kpd debitur melalui platform peer to
✓Jasa asuransi merupakan merupakan JKP peer lending (P2P) merupakan JKP yg
yg dibebaskan PPN dibebaskan PPN
• Pasal 1 angka 5 dan Ps 4A ayat (3): jasa • Jasa asuransi melalui platform merupakan JKP
penyediaan layanan fasilitas/sarana yg dibebaskan PPN
merupakan JKP • Jasa penyediaan platform peer to peer lending
(P2P) , sarana/sistem pembayaran merupakan
JKP

www.pajak.go.id
Cakupan Teknologi Finansial dan Inovasi Keuangan Digital
PBI No. 23/6/PBI/2021
Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)
PMK Fintech
Aktivitas PJP

POJK No. 13/POJK.02/2018 Penyediaan jasa pembayaran


Ruang lingkup Inovasi Keuangan Digital & POJK 77/POJK.01/2016 (PBI 23/6/21)
Layanan Pinjam Meminjam berbasis Teknologi Informasi:
Penyelesaian transaksi investasi
Penyelesaian transaksi
Penghimpunan modal Penghimpunan modal
Pengelolaan investasi
Layanan pinjam meminjam
Penghimpunan dan (P2P Lending) (POJK 77/16)
penyaluran dana
Pengelolaan investasi
Perasuransian
Pendukung pasar Layanan penyediaan
Pendukung keuangan digital lainnya antara lain social/eco asuransi online
crowdfunding, Islamic digital financing, ewaqf, e-zakat, Pendukung pasar
robo advise dan credit scoring
Aktivitas jasa keuangan lainnya antara lain invoice trading, Pendukung keuangan digital dan
voucher, token, dan produk berbasis aplikasi blockchain aktifitas jasa keuangan lainnya.

www.pajak.go.id
PERLAKUAN PPH ATAS TRANSAKSI P2P LENDING

Escrow Account

Virtual Account Pemotong PPh Ps 23/26

Rp

Lender
(Pemberi Pinjaman)
P2P Platform Borrower
(Peminjam)

DipotongPPh Pasal 23/26

▪ Fee, komisi, ujrah yang diterima oleh P2P platform dilaporkan sebagai objek PPh dalam SPT Tahunan
▪ 1 (satu) Bupot dapat dibuat atas seluruh transaksi pembayaran bunga pinjaman yang diterima oleh satu Pemberi Pinjaman
dalam satu masa pajak
www.pajak.go.id
PPh dalam PMK Fintech

Penunjukkan Platform P2P Lending sebagai pemotong PPh atas Bunga Pinjaman

No Jenis Penghasilan Penerima Jenis Platform Jenis Pemotongan Pemotong PPh


Penghasilan P2P Lending PPh
a. Terdaftar/berizin • PPh Pasal 23 = 15% a. Platform
1 Bunga Pinjaman Pemberi OJK (tidak final)
Pinjaman b. Tidak Terdaftar • PPh Pasal 26 = 20% b. Penerima
/berizin OJK atau sesuai P3B Pinjaman
(final) (Pemotong
Pajak)
a. Terdaftar/berizin Bukan objek -
2 Imbalan Jasa Platform OJK pemotongan PPh
b. Tidak Terdaftar Pasal 21/23/26 Pihak yang
/berizin OJK membayar

www.pajak.go.id
PPh dalam PMK Fintech

Penunjukkan Platform P2P Lending sebagai pemotong PPh atas Bunga Pinjaman

3 Kewajiban Platform
• Bunga Pinjaman yang diterima
platform dari penerima pinjaman
1. membuat bukti pemotongan PPh bukan penghasilan bagi platform
2. menyetorkan PPh yang dipotong • Bunga Pinjaman yang dibayarkan
3. melaporkan PPh yang dipotong Platform ke pemberi pinjaman bukan
dalam SPT Masa PPh biaya bagi platform

www.pajak.go.id
Pemungutan PPN PMSE (PMK-60)
Tarif:
11% dari Dasar Pengenaan Pajak → mulai tanggal 1 April 2022

12% dari Dasar Pengenaan Pajak → mulai berlaku pada saat diberlakukannya penerapan
tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN (paling lambat tanggal 1 Januari 2025)

Dasar Pengenaan Pajak:


Nilai berupa uang yang dibayar oleh Pembeli Barang/Penerima Jasa, tidak termasuk PPN.

Saat pemungutan PPN PMSE:


Saat pembayaran oleh Pembeli.

www.pajak.go.id
Skema Transkasi dan Pihak yang Memungut dan Menyetor PPN PMSE

Pemanfaatan BKPTB/JKP
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

Melalui Penyelenggara PMSE ?

No Yes

Pembeli Barang/ Pedagang LN/ Penyedia No Pembeli Barang/


No Pedagang LN/ Penyedia
Penerima Jasa menyetor Jasa LN/ PPMSE ditunjuk Penerima Jasa menyetor
Jasa LN ditunjuk sebagai
sendiri PPN sebagai Pemungut PPN sendiri PPN
Pemungut PPN PMSE?
(Pasal 3A (3) UU PPN) PMSE? (Pasal 3A (3) UU PPN)

Yes Yes

PPN dipungut dan disetor oleh Pedagang LN/ Penyedia


PPN dipungut dan
Jasa LN/PPMSE yang:
disetor oleh
1. ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE, dan
Pedagang LN/
2. menerbitkan commercial invoice, billing, order receipt,
Penyedia Jasa LN
atau dokumen lain yang sejenis.

www.pajak.go.id
QUIZ
1. Pada umumnya tarif PPN 11% berlaku sejak 1 April 2022. Namun beberapa
baru mulai berlaku 1 Mei 2022. Atas transaksi apa saja yang dikenakan PPN
mulai 1 Mei 2022?

2. Joni pada tahun 2021 memiliki peredaran usaha dibawah Rp1,8M dari kegiatan
menjual barang online. Pada bulan Maret 2022, peredaran usaha Joni sebesar
1
Rp 100 juta. Berapa PPN yang harus disetorkan?

Anda mungkin juga menyukai