Anda di halaman 1dari 22

PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

Pokok Pokok Pengaturan


1) Fasilitas pembebasan PPN diberikan terhadap barang kebutuhan pokok, jasa
kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya.
Masyarakat berpenghasilan menengah dan kecil tetap tidak perlu membayar PPN atas
konsumsi kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan layanan sosial.
2) Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN diberikan agar lebih mencerminkan
keadilan dan tepat sasaran, serta dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat dan
dunia usaha
3) Tarif PPN serta Kemudahan & Kesederhanaan PPN yaitu tarif umum 11% dan 12%
4) Untuk kemudahan dalam pemungutan PPN, atas jenis barang / jasa tertentu atau sektor
usaha tertentu diterapkan tarif PPN ‘final’misalnya 1%, 2% atau 3% dari peredaran
usaha, yang diatur dengan PMK

Perubahan dalam Pasal 4A UU PPN


Ketentuan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 4A diubah
Ps UU 42 Tahun 2009 UU Cipta Kerja UU HPP
1) Dihapus Dihapus Dihapus
2) Jenis barang yang Jenis barang yang tidak Jenis barang yang tidak dikenai
tidak dikenai Pajak dikenai Pajak Pajak Pertambahan Nilai yakni
Pertambahan Nilai Pertambahan Nilai yakni barang tertentu dalam
adalah barang barang tertentu dalam kelompok barang sebagai
tertentu dalam kelompok barang berikut:
kelompok barang sebagai berikut:
sebagai berikut:
A barang hasil barang hasil dihapus;
pertambangan atau pertambangan atau hasil
hasil pengeboran pengeboran yang diambil
yang diambil langsung langsung dari
dari sumbernya; sumbernya, tidak
termasuk hasil
pertambangan batu
bara;
B barang kebutuhan barang kebutuhan pokok dihapus;
pokok yang sangat yang sangat dibutuhkan
dibutuhkan oleh oleh rakyat banyak
rakyat banyak;
C makanan dan makanan dan minuman makanan dan minuman yang
minuman yang yang disajikan di hotel, disajikan di hotel, restoran,
disajikan di hotel, restoran, rumah makan, rumah makan, warung, dan
restoran, rumah warung, dan sejenisnya, sejenisnya, meliputi makanan
makan, warung, dan meliputi makanan dan dan minuman baik yang
sejenisnya, meliputi minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun
makanan dan dikonsumsi di tempat tidak, termasuk makanan dan
minuman baik yang maupun tidak, termasuk minuman yang diserahkan oleh
dikonsumsi di tempat makanan dan minuman usaha jasa boga atau katering,
maupun tidak, yang diserahkan oleh yang merupakan objek pajak
termasuk makanan usaha jasa boga atau daerah dan retribusi daerah
dan minuman yang katering; dan sesuai dengan ketentuan
diserahkan oleh peraturan perundang-undangan
usaha jasa boga atau di bidang pajak daerah dan

1
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

Ps UU 42 Tahun 2009 UU Cipta Kerja UU HPP


katering; dan retribusi daerah; dan
D uang, emas batangan, uang, emas batangan, uang, emas batangan untuk
dan surat berharga dan surat berharga kepentingan cadangan devisa
negara, dan surat berharga
3) Jenis jasa yang tidak Jenis jasa yang tidak Jenis jasa yang tidak dikenai
dikenai Pajak dikenai Pajak Pajak Pertambahan Nilai yakni
Pertambahan Nilai Pertambahan Nilai jasa tertentu dalam kelompok
adalah jasa tertentu adalah jasa tertentu jasa sebagai berikut:
dalam kelompok jasa dalam kelompok jasa
sebagai berikut: sebagai berikut:
A jasa pelayanan jasa pelayanan dihapus;
kesehatan medis; kesehatan medis;
B jasa pelayanan sosial jasa pelayanan sosial dihapus;
C jasa pengiriman surat jasa pengiriman surat dihapus;
dengan perangko dengan perangko
D jasa keuangan; jasa keuangan; dihapus;
E jasa asuransi jasa asuransi dihapus;
F jasa keagamaan jasa keagamaan jasa keagamaan;
G jasa pendidikan; jasa pendidikan; dihapus;
H jasa kesenian dan jasa kesenian dan jasa kesenian dan hiburan,
hiburan hiburan meliputi semua jenis jasa yang
dilakukan oleh pekerja seni dan
hiburan yang merupakan objek
pajak daerah dan retribusi
daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang pajak daerah dan
retribusi daerah;
I jasa penyiaran yang jasa penyiaran yang dihapus;
tidak bersifat iklan tidak bersifat iklan
J jasa angkutan umum jasa angkutan umum di dihapus;
di darat dan di air darat dan di air serta
serta jasa angkutan jasa angkutan udara
udara dalam negeri dalam negeri yang
yang menjadi bagian menjadi bagian yang
yang tidak tidak terpisahkan dari
terpisahkan dari jasa jasa angkutan udara luar
angkutan udara luar negeri;
negeri;
K jasa tenaga kerja; jasa tenaga kerja; dihapus;
L jasa perhotelan; jasa perhotelan; jasa perhotelan, meliputi jasa
penyewaan kamar dan/atau
jasa penyewaan ruangan di
hotel yang merupakan objek
pajak daerah dan retribusi
daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
pajak daerah dan retribusi
daerah;
M jasa yang disediakan jasa yang disediakan jasa yang disediakan oleh
oleh pemerintah oleh pemerintah dalam pemerintah dalam rangka

2
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

Ps UU 42 Tahun 2009 UU Cipta Kerja UU HPP


dalam rangka rangka menjalankan menjalankan pemerintahan
menjalankan pemerintahan secara secara umum, meliputi semua
pemerintahan secara umum; jenis jasa sehubungan dengan
umum; kegiatan pelayanan yang hanya
dapat dilakukan oleh
pemerintah sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan
peraturan perundang-undangan
dan jasa tersebut tidak dapat
disediakan oleh bentuk usaha
lain;
N jasa penyediaan jasa penyediaan tempat jasa penyediaan tempat parkir,
tempat parkir parkir meliputi jasa penyediaan atau
penyelenggaraan tempat parkir
yang dilakukan oleh pemilik
tempat parkir atau pengusaha
pengelola tempat parkir kepada
pengguna tempat parkir yang
merupakan objek pajak daerah
dan retribusi daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
pajak daerah dan retribusi
daerah;
O jasa telepon umum jasa telepon umum dihapus;
dengan menggunakan dengan menggunakan
uang logam uang logam
P jasa pengiriman uang jasa pengiriman uang dihapus;
dengan wesel pos; dengan wesel pos; dan
dan
Q jasa boga atau jasa boga atau katering jasa boga atau katering,
katering meliputi semua kegiatan
pelayanan penyediaan
makanan dan minuman yang
merupakan objek pajak daerah
dan retribusi daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang pajak daerah dan
retribusi daerah

Konsekuensi :
- ......................................
- ....................................
- ........................................
- .......................................

PASAL 7
UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP
1) Tarif Pajak Pertambahan Tidak diubah Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Nilai adalah 10% yaitu:
(sepuluh persen). - sebesar 11% (sebelas
persen) yang mulai

3
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


berlaku pada tanggal 1
April 2022
- sebesar 12% (dua belas
persen) yang mulai
berlaku paling lambat
pada tanggal 1 Januari
2025
2) Tidak diubah Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Tarif Pajak Pertambahan sebesar 0% (nol persen)
Nilai sebesar 0% (nol diterapkan atas:
persen) diterapkan atas: - ekspor Barang Kena
- ekspor Barang Pajak Berwujud;
Kena Pajak - ekspor Barang Kena
Berwujud; Pajak Tidak Berwujud;
- ekspor Barang dan
Kena Pajak Tidak - ekspor Jasa Kena Pajak
Berwujud; dan
- ekspor Jasa
Kena Pajak
3) Tarif Pajak Pertambahan Tidak diubah Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Nilai sebagaimana sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) ayat (1) dapat diubah menjadi
dapat diubah menjadi paling rendah 5% (lima persen)
paling rendah 5% (lima dan paling tinggi 15% (lima
persen) dan paling tinggi belas persen
15% (lima belas persen
4) Belum ada Belum ada Perubahan tarif Pajak
Pertambahan Nilai
sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diatur dengan
Peraturan Pemerintah setelah
disampaikan oleh pemerintah
kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia
untuk dibahas dan disepakati
dalam penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara

PASAL 8A
Ketentuan ayat (1) Pasal 8A diubah, Pasal 8A ayat (2) dihapus, ditambahkan 1 (satu) ayat
yakni ayat (3) Pasal 8A, dan penjelasan ayat (1) Pasal 8A diubah
UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP
1) Tidak diubah Pajak Pertambahan Nilai yang
Pajak Pertambahan Nilai terutang dihitung dengan cara
yang terutang dihitung mengalikan tarif sebagaimana
dengan cara mengalikan dimaksud dalam Pasal 7
tarif sebagaimana dengan Dasar Pengenaan
dimaksud dalam Pasal 7 Pajak yang meliputi Harga Jual,
dengan Dasar Penggantian, Nilai Impor, Nilai
Pengenaan Pajak yang Ekspor, atau nilai lain.
meliputi Harga Jual,
Penggantian, Nilai Impor,

4
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

Nilai Ekspor, atau nilai


lain.
2) Ketentuan mengenai Tidak diubah Dihapus
nilai lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
3) Belum ada Pajak Masukan atas perolehan
Barang Kena Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak, impor Barang
Belum ada Kena Pajak, serta pemanfaatan
Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dan/atau
pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean, yang
dalam penghitungan Pajak
Pertambahan Nilai terutang
menggunakan Dasar
Pengenaan Pajak berupa nilai
lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dikreditkan

PASAL 9
Ketentuan ayat (5), ayat (6), dan ayat (8) huruf g Pasal 9 diubah, Pasal 9 ayat (4d), ayat (7),
ayat (7a), ayat (7b), ayat (8) huruf c, dan ayat (13) dihapus,
UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP
1) Dihapus Dihapus
2) Pajak Masukan dalam Pajak Masukan dalam suatu
suatu Masa Pajak Masa Pajak dikreditkan
dikreditkan dengan Pajak dengan Pajak Keluaran
Keluaran dalam Masa dalam Masa Pajak yang
Pajak yang sama. sama
2a) Bagi Pengusaha Kena Bagi Pengusaha Kena Pajak
Pajak yang belum yang belum melakukan
melakukan penyerahan penyerahan Barang Kena
Barang Kena Pajak Pajak dan/atau Jasa Kena
dan/atau Jasa Kena Pajak dan/atau ekspor
Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajak dan/atau
Barang Kena Pajak Jasa Kena Pajak, Pajak
dan/atau Jasa Kena Masukan atas perolehan
Pajak, Pajak Masukan Barang Kena Pajak dan/atau
atas perolehan Barang Jasa Kena Pajak, impor
Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak, serta
Jasa Kena Pajak, impor pemanfaatan Barang Kena
Barang Kena Pajak, Pajak Tidak Berwujud
serta pemanfaatan dan/atau pemanfaatan Jasa
Barang Kena Pajak Kena Pajak dari luar Daerah
Tidak Berwujud dan/atau Pabean di dalam Daerah
pemanfaatan Jasa Kena Pabean dapat dikreditkan
Pajak dari luar Daerah sepanjang memenuhi
Pabean di dalam Daerah ketentuan pengkreditan
Pabean dapat sesuai dengan

5
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


dikreditkan sepanjang UndangUndang ini
memenuhi ketentuan
pengkreditan sesuai
dengan UndangUndang
ini
2b) Pajak Masukan yang Pajak Masukan yang
dikreditkan harus dikreditkan harus
menggunakan Faktur menggunakan Faktur Pajak
Pajak yang memenuhi yang memenuhi persyaratan
persyaratan sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan
dalam Pasal 13 ayat (5) ayat (9).
dan ayat (9).
3 Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Masa
Masa Pajak, Pajak Pajak, Pajak Keluaran lebih
Keluaran lebih besar besar daripada Pajak
daripada Pajak Masukan, selisihnya
Masukan, selisihnya merupakan Pajak
merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang
Pertambahan Nilai yang harus disetor oleh
harus disetor oleh Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha Kena Pajak
4 Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Masa
Masa Pajak, Pajak Pajak, Pajak Masukan yang
Masukan yang dapat dapat dikreditkan lebih besar
dikreditkan lebih besar daripada Pajak Keluaran,
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan
selisihnya merupakan kelebihan pajak yang
kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa
dikompensasikan ke Pajak berikutnya
Masa Pajak berikutnya
4a Atas kelebihan Pajak Atas kelebihan Pajak
Masukan sebagaimana Masukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dimaksud pada ayat (4)
dapat diajukan dapat diajukan permohonan
permohonan pengembalian pada akhir
pengembalian pada akhir tahun buku.
tahun buku.
4b Dikecualikan dari Dikecualikan dari ketentuan
ketentuan sebagaimana sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (4) pada ayat (4) dan ayat (4a),
dan ayat (4a), atas atas kelebihan Pajak
kelebihan Pajak Masukan dapat diajukan
Masukan dapat diajukan permohonan pengembalian
permohonan pada setiap Masa Pajak
pengembalian pada oleh:
setiap Masa Pajak oleh:
A Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak yang
yang melakukan ekspor melakukan ekspor Barang
Barang Kena Pajak Kena Pajak Berwujud;
Berwujud;
B Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak yang
yang melakukan melakukan penyerahan

6
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


penyerahan Barang Barang Kena Pajak dan/atau
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut
Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
C Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak yang
yang melakukan melakukan penyerahan
penyerahan Barang Barang Kena Pajak dan/atau
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
penyerahan Jasa Kena Pajak yang Pajak
Pajak yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak
Pertambahan Nilainya dipungut
tidak dipungut
D Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak yang
yang melakukan ekspor melakukan ekspor Barang
Barang Kena Pajak Kena Pajak Tidak Berwujud
Tidak Berwujud
E Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak yang
yang melakukan ekspor melakukan ekspor Jasa
Jasa Kena Pajak; Kena Pajak; dan/atau
dan/atau
F dihapus. dihapus.
4c Pengembalian kelebihan Pengembalian kelebihan
Pajak Masukan kepada Pajak Masukan kepada
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat (4b) huruf a pada ayat (4b) huruf a
sampai dengan huruf e, sampai dengan huruf e, yang
yang mempunyai kriteria mempunyai kriteria sebagai
sebagai Pengusaha Pengusaha Kena Pajak
Kena Pajak berisiko berisiko rendah, dilakukan
rendah, dilakukan dengan pengembalian
dengan pengembalian pendahuluan kelebihan
pendahuluan kelebihan pajak sesuai ketentuan
pajak sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C ayat (1)
dalam Pasal 17C ayat Undang-Undang Nomor 6
(1) Undang-Undang Tahun 1983 tentang
Nomor 6 Tahun 1983 Ketentuan Umum dan Tata
tentang Ketentuan Cara Perpajakan dan
Umum dan Tata Cara perubahannya.
Perpajakan dan
perubahannya.
4d Ketentuan mengenai Ketentuan mengenai Dihapus.
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
berisiko rendah yang berisiko rendah yang
diberikan pengembalian diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pendahuluan kelebihan
pajak sebagaimana pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (4c) dimaksud pada ayat (4c)
diatur dengan Peraturan diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan. Menteri Keuangan.
4e Direktur Jenderal Pajak Direktur Jenderal Pajak

7
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


dapat melakukan dapat melakukan
pemeriksaan terhadap pemeriksaan terhadap
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat (4c) dan pada ayat (4c) dan
menerbitkan surat menerbitkan surat ketetapan
ketetapan pajak setelah pajak setelah melakukan
melakukan pengembalian pendahuluan
pengembalian kelebihan pajak.
pendahuluan kelebihan
pajak.
4f Apabila berdasarkan Apabila berdasarkan hasil
hasil pemeriksaan pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (4e),
pada ayat (4e), Direktur Direktur Jenderal Pajak
Jenderal Pajak menerbitkan Surat
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah kekurangan
Bayar, jumlah pajak ditambah dengan
kekurangan pajak sanksi administrasi berupa
ditambah dengan sanksi bunga sebagaimana
administrasi berupa dimaksud dalam Pasal 13
bunga sebagaimana ayat (2) Undang-Undang
dimaksud dalam Pasal Nomor 6 Tahun 1983
13 ayat (2) Undang- tentang Ketentuan Umum
Undang Nomor 6 Tahun dan Tata Cara Perpajakan
1983 tentang Ketentuan dan perubahannya
Umum dan Tata Cara
Perpajakan dan
perubahannya
5 Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Masa
Masa Pajak Pengusaha Masa Pajak Pengusaha Pajak Pengusaha Kena
Kena Pajak selain Kena Pajak selain Pajak melakukan
melakukan penyerahan melakukan penyerahan - penyerahan yang
yang terutang pajak juga yang terutang pajak juga terutang pajak dan
melakukan penyerahan melakukan penyerahan Pajak Masukan yang
yang tidak terutang yang tidak terutang berkenaan dengan
pajak, sepanjang bagian pajak, sepanjang bagian penyerahannya dapat
penyerahan yang penyerahan yang dikreditkan; dan
terutang pajak dapat terutang pajak dapat - penyerahan yang
diketahui dengan pasti diketahui dengan pasti terutang pajak dan
dari dari pembukuannya, Pajak Masukan yang
pembukuannya, jumlah jumlah Pajak Masukan berkenaan dengan
Pajak Masukan yang yang dapat dikreditkan penyerahannya tidak
dapat dikreditkan adalah adalah Pajak Masukan dapat dikreditkan
Pajak Masukan yang yang berkenaan dengan dan/atau penyerahan
berkenaan dengan penyerahan yang yang tidak terutang
penyerahan yang terutang pajak pajak
terutang pajak. dalam hal bagian
penyerahan yang terutang
pajak sebagaimana
dimaksud dalam huruf a
dapat diketahui dengan pasti

8
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


dari pembukuannya, jumlah
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan merupakan Pajak
Masukan yang berkenaan
dengan penyerahan
sebagaimana dimaksud
dalam huruf a.
6 Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Apabila dalam suatu Masa
Masa Pajak Pengusaha Masa Pajak Pengusaha Pajak Pengusaha Kena
Kena Pajak selain Kena Pajak selain Pajak melakukan
melakukan penyerahan melakukan penyerahan - penyerahan yang
yang terutang pajak juga yang terutang pajak juga terutang pajak dan
melakukan penyerahan melakukan penyerahan Pajak Masukan yang
yang tidak terutang yang tidak terutang berkenaan dengan
pajak, sedangkan Pajak pajak, sedangkan Pajak penyerahannya dapat
Masukan untuk Masukan untuk dikreditkan; dan
penyerahan yang penyerahan yang - penyerahan yang
terutang pajak tidak terutang pajak tidak terutang pajak dan
dapat diketahui dengan dapat diketahui dengan Pajak Masukan yang
pasti, jumlah Pajak pasti, jumlah Pajak berkenaan dengan
Masukan yang dapat Masukan yang dapat penyerahannya tidak
dikreditkan untuk dikreditkan untuk dapat dikreditkan
penyerahan yang penyerahan yang dan/atau penyerahan
terutang pajak dihitung terutang pajak dihitung yang tidak terutang
dengan menggunakan dengan menggunakan pajak
pedoman yang diatur pedoman yang diatur sedangkan Pajak Masukan
dengan Peraturan dengan Peraturan sehubungan dengan
Menteri Keuangan. Menteri Keuangan. penyerahan yang terutang
pajak sebagaimana
dimaksud dalam huruf a
tidak dapat diketahui dengan
pasti, jumlah Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan
dihitung dengan
menggunakan pedoman
pengkreditan Pajak
Masukan.
6a Pajak Masukan yang Apabila sampai dengan Apabila sampai dengan
telah dikreditkan jangka waktu 3 (tiga) jangka waktu 3 (tiga) tahun
sebagaimana dimaksud tahun sejak Masa Pajak sejak Masa Pajak
pada ayat (2a) dan telah pengkreditan pertama pengkreditan pertama kali
diberikan pengembalian kali Pajak Masukan Pajak Masukan
wajib dibayar kembali sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
oleh Pengusaha Kena pada ayat (2al pada ayat (2a) Pengusaha
Pajak dalam hal Pengusaha Kena Pajak Kena Pajak belum
Pengusaha Kena Pajak belum melakukan melakukan penyerahan
tersebut mengalami penyerahan Barang Barang Kena Pajak dan/atau
keadaan gagal Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dan/atau
berproduksi dalam Jasa Kena Pajak ekspor Barang Kena Pajak
jangka waktu paling lama dan/atau ekspor Barang dan/atau Jasa Kena Pajak
3 (tiga) tahun sejak Masa Kena Pajak dan/atau terkait dengan Pajak
Pajak Pengkreditan Jasa Kena Pajak terkait Masukan tersebut, Pajak
Pajak Masukan dimulai. dengan Pajak Masukan Masukan yang telah

9
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


tersebut, Pajak Masukan dikreditkan dalam jangka
yang telah dikreditkan waktu 3 (tiga) tahun tersebut
dalam jangka waktu 3 menjadi tidak dapat
(tiga) tahun tersebut dikreditkan
menjadi tidak dapat
dikreditkan.
6b Ketentuan mengenai Ketentuan mengenai Dihapus
penentuan waktu, penentuan waktu,
penghitungan, dan tata penghitungan, dan tata
cara pembayaran cara pembayaran
kembali sebagaimana kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (6a) dimaksud pada ayat (6a)
diatur dengan atau diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan. Menteri Keuangan.
6c Belum ada Jangka waktu Jangka waktu sebagaimana
sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (6a)
pada ayat (6a) bagi bagi sektor usaha tertentu
sektor usaha tertentu dapat ditetapkan lebih dari 3
dapat ditetapkan lebih (tiga) tahun
dari 3 (tiga) tahun
6d Belum ada Ketentuan sebagaimana Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (6a) dimaksud pada ayat (6a)
berlaku juga bagi berlaku juga bagi Pengusaha
Pengusaha Kena Pajak Kena Pajak yang melakukan
yang melakukan pembubaran (pengakhiran)
pembubaran usaha, melakukan
(pengakhiran) usaha, pencabutan Pengusaha
melakukan pencabutan Kena Pajak, atau dilakukan
Pengusaha Kena Pajak, pencabutan Pengusaha
atau dilakukan Kena Pajak secara jabatan
pencabutan Pengusaha dalam jangka waktu 3 (tiga)
Kena Pajak secara tahun sejak Masa Pajak
jabatan dalam jangka pengkreditan pertama kali
waktu 3 (tiga) tahun Pajak Masukan
sejak Masa Pajak
pengkreditan pertama
kali Pajak Masukan
6e Belum ada Pajak Masukan yang Pajak Masukan yang tidak
tidak dapat dikreditkan dapat dikreditkan
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat (6a): pada ayat (6a):
a wajib dibayar kembali ke wajib dibayar kembali ke kas
kas negara oleh negara oleh Pengusaha
Pengusaha Kena Pajak, Kena Pajak, dalam hal
dalam hal Pengusaha Pengusaha Kena Pajak:
Kena Pajak: - telah menerima
- telah menerima pengembalian
pengembalian kelebihan
kelebihan pembayaran pajak
pembayaran atas Pajak Masukan
pajak atas Pajak dimaksud; dan/atau
Masukan - telah mengkreditkan

10
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


dimaksud; Pajak Masukan
dan/atau dimaksud dengan
- telah Pajak Keluaran yang
mengkreditkan terutang dalam suatu
Pajak Masukan Masa Pajak
dimaksud dengan dan/atau
Pajak Keluaran
yang terutang
dalam suatu
Masa Pajak
dan/atau
b tidak dapat tidak dapat dikompensasikan
dikompensasikan ke ke Masa Pajak berikutnya
Masa Pajak berikutnya dan tidak dapat diajukan
dan tidak dapat diajukan permohonan pengembalian,
permohonan setelah jangka waktu 3 (tiga)
pengembalian, setelah tahun sebagaimana
jangka waktu 3 (tiga) dimaksud pada ayat (6a)
tahun sebagaimana berakhir atau pada saat
dimaksud pada ayat (6a) pembubaran (pengakhiran)
berakhir atau pada saat usaha, atau pencabutan
pembubaran Pengusaha Kena Pajak
(pengakhiran) usaha, sebagaimana dimaksud
atau pencabutan pada ayat (6d) oleh
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak,
sebagaimana dimaksud dalam hal Pengusaha Kena
pada ayat (6d) oleh Pajak melakukan
Pengusaha Kena Pajak, kompensasi atas kelebihan
dalam hal Pengusaha pembayaran pajak
Kena Pajak melakukan dimaksud.
kompensasi atas
kelebihan pembayaran
pajak dimaksud.
6f Pembayaran kembali Pembayaran kembali Pajak
Pajak Masukan Masukan sebagaimana
sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (6e)
pada ayat (6e) huruf a huruf a dilakukan paling
dilakukan paling lambat: lambat:
A akhir bulan berikutnya akhir bulan berikutnya
setelah tanggal setelah tanggal berakhirnya
berakhirnya jangka jangka waktu 3 (tiga) tahun
waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (6a);
pada ayat (6a);
B akhir bulan berikutnya akhir bulan berikutnya
setelah tanggal setelah tanggal berakhirnya
berakhirnya jangka jangka waktu bagi sektor
waktu bagi sektor usaha usaha tertentu sebagaimana
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (6c);
dimaksud pada ayat (6c); atau
atau
C akhir bulan berikutnya akhir bulan berikutnya
setelah tanggal setelah tanggal pembubaran

11
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


pembubaran (pengakhiran) usaha atau
(pengakhiran) usaha pencabutan Pengusaha
atau pencabutan Kena Pajak sebagaimana
Pengusaha Kena Pajak dimaksud pada ayat (6d).
sebagaimana dimaksud
pada ayat (6d).
6g Dalam hal Pengusaha Dalam hal Pengusaha Kena
Kena Pajak tidak Pajak tidak melaksanakan
melaksanakan kewajiban kewajiban pembayaran
pembayaran kembali kembali sesuai dengan
sesuai dengan jangka jangka waktu sebagaimana
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6f),
dimaksud pada ayat (6f), Direktur Jenderal Pajak
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas jumlah pajak
Bayar atas jumlah pajak yang seharusnya dibayar
yang seharusnya dibayar kembali sebagaimana
kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (6e)
dimaksud pada ayat (6e) huruf a oleh Pengusaha
huruf a oleh Pengusaha Kena Pajak ditambah sanksi
Kena Pajak ditambah administrasi berupa bunga
sanksi administrasi sebagaimana dimaksud
berupa bunga dalam Pasal 13 ayat (2a)
sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 6
dalam Pasal 13 ayat (2a) Tahun 1983 tentang
Undang-Undang Nomor Ketentuan Umum dan Tata
6 Tahun 1983 tentang Cara Perpajakan dan
Ketentuan Umum dan perubahannya
Tata Cara Perpajakan
dan perubahannya
7 Besarnya Pajak Besarnya Pajak Dihapus.
Masukan yang dapat Masukan yang dapat
dikreditkan oleh dikreditkan oleh
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
yang peredaran yang peredaran
usahanya dalam 1 (satu) usahanya dalam 1 (satu)
tahun tidak melebihi tahun tidak melebihi
jumlah tertentu, kecuali jumlah tertentu, kecuali
Pengusaha Kena Pengusaha Kena Pajak
Pajak sebagaimana sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat pada ayat (7al dapat
(7a), dapat dihitung dihitung dengan
dengan menggunakan menggunakan pedoman
pedoman penghitungan penghitungan
pengkreditan Pajak pengkreditan Pajak
Masukan. Masukan.
7a Besarnya Pajak Besarnya Pajak Dihapus.
Masukan yang dapat Masukan yang dapat
dikreditkan oleh dikreditkan oleh
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
yang melakukan yang melakukan
kegiatan usaha kegiatan usaha tertentu

12
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


tertentu dihitung dengan dihitung dengan
menggunakan pedoman menggunakan pedoman
penghitungan penghitungan
pengkreditan Pajak pengkreditan Pajak
Masukan. Masukan.
7b Ketentuan mengenai Ketentuan mengenai Dihapus.
peredaran usaha peredaran usaha
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), kegiatan pada ayat (7lr, kegiatan
usaha tertentu usaha tertentu
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat (7a), dan pada ayat (7a), dan
pedoman penghitungan pedoman penghitungan
pengkreditan Pajak pengkreditan Pajak
Masukan sebagaimana Masukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) dimaksud pada ayat (7)
dan ayat (7a) diatur dan ayat (7a) diatur
dengan atau dengan atau
berdasarkan Peraturan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan. Menteri Keuangan.
8 Pengkreditan Pajak Pengkreditan Pajak Pengkreditan Pajak
Masukan sebagaimana Masukan sebagaimana Masukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dimaksud pada ayat (2) dimaksud pada ayat (2) tidak
tidak dapat diberlakukan tidak dapat diberlakukan dapat diberlakukan bagi
bagi pengeluaran untuk bagi pengeluaran untuk: pengeluaran untuk:

a) perolehan Barang a) dihapus; a) dihapus;


Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak
sebelum
Pengusaha
dikukuhkan
sebagai
Pengusaha Kena
Pajak;
b) perolehan Barang b) perolehan Barang b) perolehan Barang
Kena Pajak atau Kena Pajak atau Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak
yang tidak yang tidak yang tidak
mempunyai mempunyai mempunyai
hubungan hubungan hubungan langsung
langsung dengan langsung dengan dengan kegiatan
kegiatan usaha; kegiatan usaha usaha
c) perolehan dan c) perolehan dan c) dihapus
pemeliharaan pemeliharaan
kendaraan kendaraan
bermotor berupa bermotor
sedan dan station berupa sedan
wagon, kecuali dan station
merupakan wagon, kecuali
barang dagangan merupakan
atau disewakan; barang
dagangan atau

13
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


disewakan;
d) pemanfaatan d) dihapus d) dihapus
Barang Kena
Pajak Tidak
Berwujud atau
pemanfaatan
Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah
Pabean sebelum
Pengusaha
dikukuhkan
sebagai
Pengusaha Kena
Pajak;

e) dihapus; e) dihapus e) dihapus


f) perolehan Barang f) perolehan Barang f) perolehan Barang
Kena Pajak atau Kena Pajak atau Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak
yang Faktur yang Faktur yang Faktur Pajaknya
Pajaknya tidak Pajaknya tidak tidak memenuhi
memenuhi memenuhi ketentuan
ketentuan ketentuan sebagaimana
sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)
Pasal 13 ayat (5) Pasal 13 ayat (5) atau ayat (9) atau
atau ayat (9) atau atau ayat (9) atau tidak mencantumkan
tidak tidak nama, alamat, dan
mencantumkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib
nama, alamat, nama, alamat, Pajak pembeli
dan Nomor dan Nomor Barang Kena Pajak
Pokok Wajib Pokok Wajib atau penerima Jasa
Pajak pembeli Pajak pembeli Kena Pajak
Barang Kena Barang Kena
Pajak atau Pajak atau
penerima Jasa penerima Jasa
Kena Pajak; Kena Pajak

g) pemanfaatan g) pemanfaatan g) pemanfaatan Barang


Barang Kena Barang Kena Kena Pajak Tidak
Pajak Tidak Pajak Tidak Berwujud atau
Berwujud atau Berwujud atau pemanfaatan Jasa
pemanfaatan pemanfaatan Kena Pajak dari luar
Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak Daerah Pabean di
dari luar Daerah dari luar Daerah dalam Daerah
Pabean yang Pabean di dalam Pabean yang Faktur
Faktur Pajaknya Daerah Pabean Pajaknya tidak
tidak memenuhi yang Faktur memenuhi ketentuan
ketentuan Pajaknya tidak sebagaimana
sebagaimana memenuhi dimaksud dalam
dimaksud dalam ketentuan Pasal 13 ayat (6
Pasal 13 ayat (6); sebagaimana
dimaksud dalam

14
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


Pasal 13 ayat (6
h) perolehan Barang h) dihapus; h) dihapus;
Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak
yang Pajak
Masukannya
ditagih dengan
penerbitan
ketetapan pajak;
i) perolehan Barang i) dihapus; dan i) dihapus; dan
Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak
yang Pajak
Masukannya
tidak dilaporkan
dalam Surat
Pemberitahuan
Masa Pajak
Pertambahan Nil
ai, yang
ditemukan pada
waktu dilakukan
pemeriksaan; dan

j) perolehan Barang j) dihapus; j) dihapus;


Kena Pajak
selain barang
modal atau Jasa
Kena Pajak
sebelum
Pengusaha Kena
Pajak
berproduksi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2a).
9 Pajak Masukan yang Pajak Masukan yang dapat
dapat dikreditkan tetapi dikreditkan tetapi belum
belum dikreditkan dikreditkan dengan Pajak
dengan Pajak Keluaran Keluaran pada Masa Pajak
pada Masa Pajak yang yang sama dapat dikreditkan
sama dapat dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya
pada Masa Pajak paling lama 3 (tiga) Masa
berikutnya paling lama 3 Pajak setelah berakhirnya
(tiga) Masa Pajak Masa Pajak saat Faktur
setelah berakhirnya Pajak dibuat sepanjang
Masa Pajak saat Faktur belum dibebankan sebagai
Pajak dibuat sepanjang biaya atau belum
belum dibebankan ditambahkan (dikapitalisasi)
sebagai biaya atau dalam harga perolehan
belum ditambahkan Barang Kena Pajak atau
(dikapitalisasi) dalam Jasa Kena Pajak serta
harga perolehan Barang memenuhi ketentuan

15
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


Kena Pajak atau Jasa pengkreditan sesuai dengan
Kena Pajak serta Undang-Undang ini
memenuhi ketentuan
pengkreditan sesuai
dengan Undang-Undang
ini
9a Pajak Masukan atas Pajak Masukan atas
perolehan Barang Kena perolehan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Pajak dan/atau Jasa Kena
Kena Pajak, impor Pajak, impor Barang Kena
Barang Kena Pajak, Pajak, serta pemanfaatan
serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Barang Kena Pajak Berwujud dan/atau
Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan Jasa Kena
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean sebelum Pengusaha
Pabean sebelum dikukuhkan sebagai
Pengusaha dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak,
sebagai Pengusaha dapat dikreditkan oleh
Kena Pajak, dapat Pengusaha Kena Pajak
dikreditkan oleh dengan menggunakan
Pengusaha Kena Pajak pedoman pengkreditan
dengan menggunakan Pajak Masukan sebesar 80%
pedoman pengkreditan (delapan puluh persen) dari
Pajak Masukan sebesar Pajak Keluaran yang
80% (delapan puluh seharusnya dipungut
persen) dari Pajak
Keluaran yang
seharusnya dipungut
9b Pajak Masukan atas Pajak Masukan atas
perolehan Barang Kena perolehan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Pajak dan/atau Jasa Kena
Kena Pajak, impor Pajak, impor Barang Kena
Barang Kena Pajak, Pajak, serta pemanfaatan
serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Barang Kena Pajak Berwujud dan/atau
Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan Jasa Kena
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean yang tidak
Pabean yang tidak dilaporkan dalam Surat
dilaporkan dalam Surat Pemeberitahuan Masa Pajak
Pemeberitahuan Masa Pertambahan Nilai yang
Pajak Pertambahan Nilai diberitahukan dan/atau
yang diberitahukan ditemukan pada waktu
dan/atau ditemukan dilakukan pemeriksaan
pada waktu dilakukan dapat dikreditkan oleh
pemeriksaan dapat Pengusaha Kena Pajak
dikreditkan oleh sepanjang memenuhi
Pengusaha Kena Pajak ketentuan pengkreditan
sepanjang memenuhi sesuai dengan Undang-
ketentuan pengkreditan Undang ini.

16
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


sesuai dengan Undang-
Undang ini.
9c Pajak Masukan atas Pajak Masukan atas
perolehan Barang Kena perolehan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Pajak dan/atau Jasa Kena
Kena Pajak, impor Pajak, impor Barang Kena
Barang Kena Pajak, Pajak, serta pemanfaatan
serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Barang Kena Pajak Berwujud dan/atau
Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan Jasa Kena
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean yang ditagih dengan
Pabean yang ditagih penerbitan ketetapan pajak
dengan penerbitan dapat dikreditkan oleh
ketetapan pajak dapat Pengusaha Kena Pajak
dikreditkan oleh sebesar jumlah pokok Pajak
Pengusaha Kena Pajak Pertambahan Nilai yang
sebesar jumlah pokok tercantum dalam ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai pajak dengan ketentuan
yang tercantum dalam ketetapan pajak dimaksud
ketetapan pajak dengan telah dilakukan pelunasan
ketentuan ketetapan dan tidak dilakukan upaya
pajak dimaksud telah hukum serta memenuhi
dilakukan pelunasan dan ketentuan pengkreditan
tidak dilakukan upaya sesuai dengan
hukum serta memenuhi UndangUndang ini.
ketentuan pengkreditan
sesuai dengan
UndangUndang ini.
10 Dihapus Dihapus
11 Dihapus Dihapus
12 Dihapus Dihapus
13 Ketentuan lebih lanjut Dihapus
mengenai:
a) kriteria belum
melakukan
penyerahan
Barang Kena
Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak
danf atau ekspor
Barang Kena
Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2a);
b) b. penghitungan
dan tata cara
pengembalian
kelebihan Pajak
Masukan

17
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


sebagaimana
dimaksud pada
ayat (4a), ayat
(4b), dan ayat
(ac);
c) c. penentuan
sektor usaha
tertentu
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (6c);
d) d. tata cara
pembayaran
kembali Pajak
Masukan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (6e) huruf a;
dan
e) tata cara
pengkreditan
Pajak Masukan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (9a) , ayat
(9b), dan ayat
(9c)
diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
14 Dalam hal terjadi Dalam hal terjadi pengalihan
pengalihan Barang Kena Barang Kena Pajak dalam
Pajak dalam rangka rangka penggabungan,
penggabungan, peleburan, pemekaran,
peleburan, pemekaran, pemecahan, dan
pemecahan, dan pengambilalihan usaha,
pengambilalihan usaha, Pajak Masukan atas Barang
Pajak Masukan atas Kena Pajak yang dialihkan
Barang Kena Pajak yang yang belum dikreditkan oleh
dialihkan yang belum Pengusaha Kena Pajak yang
dikreditkan oleh mengalihkan dapat
Pengusaha Kena Pajak dikreditkan oleh Pengusaha
yang mengalihkan dapat Kena Pajak yang menerima
dikreditkan oleh pengalihan sepanjang Faktur
Pengusaha Kena Pajak Pajaknya diterima setelah
yang menerima terjadinya pengalihan dan
pengalihan sepanjang Pajak Masukan tersebut
Faktur Pajaknya diterima belum dibebankan sebagai
setelah terjadinya biaya atau dikapitalisasi
pengalihan dan Pajak
Masukan tersebut belum
dibebankan sebagai
biaya atau dikapitalisasi.
Catatan:

18
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

PASAL 9A
Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 9A sehingga berbunyi sebagai
berikut
UU 42 UU
Tahun Cipta UU HPP
2008 Kerja
= = Pengusaha Kena Pajak yang
- mempunyai peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun
buku tidak melebihi jumlah tertentu;
- melakukan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
dapat memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan
Nilai yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak dengan besaran tertentu
Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean, yang berhubungan dengan
penyerahan oleh Pengusaha Kena Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tidak dapat dikreditkan.

PASAL 16B

Ketentuan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 16B diubah, dan di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal
16B disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (1a), sehingga Pasal 16B berbunyi sebagai berikut:

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


1) Pajak terutang tidak Pajak terutang tidak dipungut
dipungut sebagian atau sebagian atau seluruhnya atau
seluruhnya atau dibebaskan dari pengenaan
dibebaskan dari pajak, baik untuk sementara
pengenaan pajak, baik waktu maupun selamanya,
untuk sementara waktu untuk:
maupun selamanya, - kegiatan di kawasan
untuk: tertentu atau tempat
- kegiatan di tertentu di dalam
kawasan tertentu Daerah Pabean;
atau tempat - penyerahan Barang
tertentu di dalam Kena Pajak tertentu
Daerah Pabean; atau penyerahan Jasa
- penyerahan Kena Pajak tertentu;
Barang Kena Pajak - impor Barang Kena
tertentu atau Pajak tertentu;
penyerahan Jasa - pemanfaatan Barang
Kena Pajak Kena Pajak Tidak
tertentu; Berwujud tertentu dari
- impor Barang Kena luar Daerah Pabean di
Pajak tertentu; dalam Daerah Pabean;
- pemanfaatan dan
Barang Kena Pajak - pemanfaatan Jasa Kena
Tidak Berwujud Pajak tertentu dari luar

19
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


tertentu dari luar Daerah Pabean di
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
dalam Daerah diatur dengan Peraturan
Pabean; dan Pemerintah.
- pemanfaatan Jasa
Kena Pajak
tertentu dari luar
Daerah Pabean di
dalam Daerah
Pabean
diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
1a = Pajak terutang tidak dipungut
sebagian atau seluruhnya atau
dibebaskan dari pengenaan
pajak baik untuk sementara
waktu maupun selamanya
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan terbatas
untuk tujuan
= mendorong ekspor dan hilirisasi
industri yang merupakan
prioritas nasional;
= menampung kemungkinan
perjanjian dengan negara lain
dalam bidang perdagangan dan
investasi, konvensi
internasional yang telah
diratifikasi, serta kelaziman
internasional lainnya;
= mendorong peningkatan
kesehatan masyarakat melalui
pengadaan vaksin dalam
rangka program vaksinasi
nasional
= meningkatkan pendidikan dan
kecerdasan bangsa dengan
membantu tersedianya buku
pelajaran umum, kitab suci, dan
buku pelajaran agama dengan
harga yang relatif terjangkau
masyarakat
= mendorong pembangunan
tempat ibadah
= menjamin terlaksananya proyek
pemerintah yang dibiayai
dengan hibah dan/atau dana
pinjaman luar negeri;
= mengakomodasi kelaziman
internasional dalam importasi
Barang Kena Pajak tertentu
yang dibebaskan dari pungutan
Bea Masuk

20
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


= membantu tersedianya Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa
Kena Pajak yang diperlukan
dalam rangka penanganan
bencana alam dan bencana
nonalam yang ditetapkan
sebagai bencana alam nasional
dan bencana nonalam nasional;
= menjamin tersedianya angkutan
umum di udara untuk
mendorong kelancaran
perpindahan arus barang dan
orang di daerah tertentu yang
tidak tersedia sarana
transportasi lainnya yang
memadai, yang perbandingan
antara volume barang dan
orang yang harus dipindahkan
dengan sarana transportasi
yang tersedia sangat tinggi;
dan/atau
= mendukung tersedianya barang
dan jasa tertentu yang bersifat
strategis dalam rangka
pembangunan nasional, antara
lain:
- barang kebutuhan
pokok yang sangat
dibutuhkan oleh rakyat
banyak;
- jasa pelayanan
kesehatan medis
tertentu dan yang
berada dalam sistem
program jaminan
kesehatan nasional;
- jasa pelayanan sosial
- jasa keuangan
- jasa asuransi;
- jasa pendidikan;
- jasa angkutan umum di
darat dan di air serta
jasa angkutan udara
dalam negeri yang
menjadi bagian tidak
terpisahkan dari jasa
angkutan luar negeri;
dan
- jasa tenaga kerja
2 Pajak Masukan yang Tidak diubah Pajak Masukan yang dibayar
dibayar untuk atas perolehan Barang Kena
perolehan Barang Pajak dan/atau Jasa Kena
Kena Pajak dan/atau Pajak, impor Barang Kena

21
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P
PERUBAHAN UU PPN DALAM UU HPP

UU 42 Tahun 2008 UU Cipta Kerja UU HPP


perolehan Jasa Pajak, serta pemanfaatan
Kena Pajak yang Barang Kena Pajak Tidak
atas penyerahannya Berwujud dari luar Daerah
tidak dipungut Pajak Pabean di dalam Daerah
Pertambahan Nilai Pabean dan/atau pemanfaatan
dapat dikreditkan. Jasa Kena Pajak dari luar
Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean yang atas
penyerahannya tidak dipungut
Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat dikreditkan.
3 Pajak Masukan yang Tidak diubah Pajak Masukan yang dibayar
dibayar untuk atas perolehan Barang Kena
perolehan Barang Pajak dan/atau Jasa Kena
Kena Pajak dan/atau Pajak, impor Barang Kena
perolehan Jasa Pajak, serta pemanfaatan
Kena Pajak yang Barang Kena Pajak Tidak
atas penyerahannya Berwujud dari luar Daerah
dibebaskan dari Pabean di dalam Daerah
pengenaan Pajak Pabean dan/atau pemanfaatan
Pertambahan Nilai Jasa Kena Pajak dari luar
tidak dapat Daerah Pabean di dalam
dikreditkan. Daerah Pabean yang atas
penyerahannya dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), tidak dapat
dikreditkan

22
Prepared by Suwardi, M.M., C.A., B.K.P

Anda mungkin juga menyukai