BAB II
GEOLOGI
2.1.2. Litologi
Setiap satuan batuan yang ditentukan secara litostratigrafi, telah diberi nama
lnternasional sehingga urutan tata nama yang dipakai ialah Anggota, Formasi dan
rinci oleh perusahaan minyak di cekungan sumatera selatan, dan sebagian besar
Lembar Baturaja meliputi bagian dari Cekungan Sumatera Selatan dari Lajur Busur
Belakang, Pegunungan Barisan dari Lajur Busur Magma • dan setempat berlanjut ke
Cekungan Bengkulu di Lajur Busur Muka. Lajur-lajur tersebut secara tidak resmi
Urutan statigrafi Lembar baturaja dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Pra-
a. Urutan Pra-Tersier
Lembar ini mungkin Formasi Tarap yang asal benua, dan terdiri atas batuan
Formasi Tarap berumur Karbon, hal ini perlu dipastikan baik berdasarkan bukti
II-1
Laporan Eksplorasi
lebih tua.
Formasi Garba yang terdiri atas batuan gunung api bersusunan andesit-basal,
iijang dan serpihan, diduga berumur lebih muda dari Formasi Tarap karena
Garba ditafsirkan setara dengan batuan asal samudera yaitu Formasi Saling dan
Formasi Tarap yang asal benua dan berumur Paleozoikum dan Formasi Garba
tektonik. Lajur sentuhan tersebut umumnya berupa satuan bancuh yang terdiri
Bancuh tersebut ditafsirkan terjadi selama proses akrasi dari runtunan batuan
asal samudera Garba terhadap bongkah asal kontinen. Saat terjadinya akrasi
Gumai, maka umur akrasi tersebut diduga awal Kapur tengah, Baremian, lebih
b. Urutan Tersier
Batuan Tersier di Lembar Baturaja meliputi batuan sedimen dan batuan gunung
api klastika di Lajur Bengkulu, batuan gunung api dan sedikit sedimen di Lajur
II-2
Laporan Eksplorasi
Lajur Bengkulu
muka dari Cekungan Bengkulu. Satuan tertua yang tersingkap ialah Formasi
Seblat yang merupakan sedimen lereng laut dangkal sampai dalam dengan
kegiatan gunung api, saat itu di busur magma lajur barisan (Tomh) Formasi
fosil plangton, umur formasi ini semula di tetapkan Miosen Awal, namun
berdasarkan hasil analisis paleontology yang lebih rinci terhadap sisipan batu
menunjukan tahap puncak genang laut di cekungan Bengkulu ada waktu itu,
Sumatera Selatan Sentuhan tak selaras antara Formasi Seblat dan Formasi
peralihan, dan sedikit bahan tufaan. Foraminifera kecil yang terdapat dalam
formasi ini menunjukan umur Miosen Tengah- Holosen. Dalam arti luas,
Forr:nasi Lemau di tindih tak selaras oleh Formasi Simpangaur yang terdiri
atas endapan laut dangkal sampai air tawar yang mengandung moluska
II-3
Laporan Eksplorasi
lebih ke barat, maka garis pantai purba jelas berpindah kearah barat Umur
Barisan.
Lajur Barisan
Lajur ini merupakan bagian dari busur magmatic barisan yang terletak sejajar
barat pulau. Daerah tersebut merupakan daerah yang di kuasai oleh hasil
magma selama tersier dan Kuartcr. Jenis batuan yang terdapat meliputi tuf
dan breksi gunung api, lava berserta retas atau retas lempeng, terobosan
pluton dan sedikit sedimen. Pembahasan lebih lanjut tentang stratifigrafi lajur
ini hanya terbatas pada batuan gunung api dan sejenis nya. Batuan pluton
II-4
Laporan Eksplorasi
batuan gunung api, termasuk pula satu anggota sedimennya formasi ini
tersingkap di sepanjang tepi paling timur lajur barisan dan meluas kearah
timur menjauhi lajur barisan, dan diduga bahwa Formasi Kikim mendasari
Batuan gunung api Formasi Kikim bercirikan warna hijau keunguan dan
sering kali mengalami tektonik kuat, batuan ini diduga batuan gunungapi
tertua dari busur barisan, walaupun Formasi Kikim tidak mengandung fosil,
terletak tak selaras di atas batuan mesozoikum dan tertindih tak selaras oleh
yang berumur Miosen Awal (N5). Secara umum Formasi Talangakar setara
dengan Formasi Hulu Simpang yang berumur Oligosen Akhir dan Miosen
Awal. Oleh karena itu umur Formasi Kikim adalah Paleogen, tepatnya
mungkin Paleosen sampai Oligosen Tengah, dan bagian bawah formasi ini
Garba di Lembar Baturaja, yang menunjukan 60,3 juta tahun atau Paleosen
sepanjang dan di sebelah barat daya Sesar Mekakao. Batuan ini di tafsirkan
terbentuk oleh proses penunjaman yang terkait pada tepi benua yang
II-5
Laporan Eksplorasi
Simpang dengan dengan bagian bawah Formasi Seblat dan Formasi Talang
Sebaran yang tampak pada batuan gunungapi berumur Pra Miosen Tengah di
umumnya, yaitu runtunan batuan gunung api, yang lebih muda terdapat di
sebelah barat runtunan yang lebih tua. Penafsiran yang layak bahwa kegiatan
gunungapi ke selatan kearah laut pada umur yang sama di Pulau Jawa.
Sejak kira-kira akhir Miosen Tengah, susunan batuan gunung api di lajur
Qtr) tersebar luas diseluruh Lajur Barisan dan umur nisbinya di tentukan
yang dasitan, menindih tak selaras Formasi Seblat dan menjemari dengan
Lakitan yang berumur Miosen Akhir dan Pliosen Awal terutama tediri dari
Breksi gunungapi yang berkemungkinan berasal dari lahar, dan dikuasai oleh
yang terdapat ditafsirkan berasal dari Formasi Bal. Hal ini ditafsirkan ada
II-6
Laporan Eksplorasi
sistem sesar sumatera. Struktur "pull apart" yang di hasilkan oleh tegangan
salah saturiya.
Lajur Palembang
Lajur ini terletak di bagian timur dan timur laut lembar, dan terdiri atas
sebanyak 7 buah formasi telah di tentukan yang termasuk dalam dua satuan
(Talangakar, Baturaja, dan Gumai) terendapkan selama fasa genang laut pada
Kelompok. Satuan tertua adalah Formasi Kikim yang telah diuraikan diatas,
secara nisbi menempati posisi perbatasan antara Lajur Barisan dan Lajur
Kikim yang di kuasai oleh runtunan batuan tufan, menindih tak selaras satuan
Cawang Formasi Kikim terdiri atas batuan klastika silikaan berbutir kasar:
dijumpai walaupun proses pengersikan sangat umum terjadi hal ini mungkin
pernah ditemukan di dalam satuan sedimen ini, sedimen ini menebal ke timur
II-7
Laporan Eksplorasi
kearah pusat cekungan utama dengan sumber bahan mungkin dari selatan
adannya sumber granitan, sehingga sering disebut satuan ini sebagai "granit
wash" Anggota Cawang tertindih selaras oleh tuf andesitan berbutir halus-
kasar dan sedikit aliran lava yang merupakan bagian atas Formasi Kikim
selaras Formasi Kikim. Formasi Talangakar terdiri atas sedimen laut dangkal
sampai endapan delta yakni batupasir konglomerat, batu lanal dan serpih. Di
ada menunjukkan bahwa pada tahap akhir masa pengendapannya, yaitu pada
cekungan Palembang.
terbentuk dengan baik di lokasi tipe dalam lembar ini terletak selaras di atas
II-8
Laporan Eksplorasi
naik selama periode genanglaut tersebut. Serpih neritic dari Formasi Gumai
adanya susutlaut yang umum setelah kondisi laut terbuka yang membentuk
menunjukkan umur tak lebih tua dari Mjosen Tengah. Hal tersebut sesuai
menunjukkan peralihan dari laut dangkal sampai daratan. Dalam formasi ini
Miosen Akhir-Piiosen. Umur Pliosen Awal untuk bagian atas fomasi ini
Formasi Kasai yang berumur Plio-Piiostosen dan terdiri dari batupasir tufan
II-9
Laporan Eksplorasi
Sumatera Tengah.
c. Urutan Quarter
andesitan, breksi dan tuf dari Lajur Barisan yang dapat dipisahkan satu dari yang
lain berdasarkan adanya permukaan erosi di atas runtunan yang lebih tua. Urutan
endapan sirtu atau pasir dan batu terdapat di sepanjang sungai sungai yang ada di
II-10
Laporan Eksplorasi
Tabel 2.1.
Stratifikasi Regional Daerah Penelitian
ENDAPAN BATUAN SEDIMEN BATUAN GUNUNG BATUAN SEDIMEN
ZAMAN UMUR
PERMUKAAN (Lajur Bengkulu) (Lajur Barisan) (Lajur Palembang)
Satuan
Satuan
Endapan Rawa Batu
HOLOSEN Satuan Batuan
dan Aluvium Gunung
KUARTER Batu Breksi
Api
Gamping
Formasi
PLISTOSEN Formasi Ranau Formasi Kasai
Bitunan
Formasi
PLIOSEN Simpang Formasi Lakitan Formasi Muara Enim
Aur
Formasi
M IO SEN
TENGAH
AWAL
Formasi Garba
JURA
PRA TERSIER
MESOZOIKUM
AWAL
PALEZOIKUM
Formasi Taraf
AKHIR
Struktur regional yang membujur sepanjang lajur gunung api aktif di Bukit
dari sesar geser ini telah berlangsung sejak 15 juta tahun yang lalu hingga
sekarang.
II-11
Laporan Eksplorasi
Sejarah tektonika Lembar Baturaja secara nisbi sangat kompleks, meliputi peristiwa-
peristiwa tektonika sejak Paleozoikum akhir sampai Resen. Unsur unsur struktur
utamanya yang menguasai tektonika pada Tersier Akhir sampai Kuarter Awal adalah
sebagai berikut :
a. Pelipatan
timur-barat, dan fasa lanjut dari perlipatan tegak yang berarah baratlaut-
lebih sedikit. Bantuan tersebut telah terlipat melalui lipatan-lipatan tegak, terbuka,
Kuarter .
Tidak terdapatnya pelipatan yang berarah timur-barat di batuan Tersier dan yang
II-12
Laporan Eksplorasi
batuan yang berumur tua dari Holosen dan diduga berumur Plio-Piistosen.
b. Pensesaran
daripada di batuan Tersier yang menindihnya. Tetapi secara umum, arah sesar
yang sama terdapat di semua batuan yag berumur pra-Holosen. Arah sesar utama
Belum ditemukan penyelidik dan hasil penyelidikan terdahulu yang terkait langsung
Survei Terpadu Geologi, Geokimia, dan Geofisika Daerah Panas Bumi Wai
penyelidik adalah : Mochamad Nur Hadi, Arif Munandar, Dedi Kusnadi, Ahmad
Zarkasyi, Dendi Suryakusuma, Wiwid Joni, Asep Sugianto yang tergabung dalam
penyelidikan dituangkan dalam Prosiding Hasil kegiatan Pusat Sumber Saya Geologi
Tahun 2011.
II-13