Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

INSTALASI LISTRIK II

LAMPU PIJAR ( INCASDESCENT LAMP )

Disusun Oleh:

Kelompok : 1

1. Nur Aulia Safitri (216121001)


2. Isnaeni (216121002)
3. Aditya Dzabar Prasetyo (216121003)
4. Muhammad Ridhani Alfarisi (216121004)
5. Muhammad Zaini Akmal (216121005)
6. Rahmadani Yusuf (216121006)
7. Dony Saputra (216121007)
8. Farras Aprilistian Ardana (216121008)

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2022
A. LAMPU PIJAR
Lampu pijar atau disebut juga Incandescent Lamp adalah jenis lampu listrik dimana
sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik dengan cara
memanaskan kawat filamen didalam bola kaca yang kemudian menghasilkan cahaya. kaca
yang menyelubung filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan denganya
seingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.

Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal yang masih digunakan hingga saat
ini. Filamen lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram), bola lampunya diisi gas. Bentuk
standar lampu pijar ditunjukkan pada Gambar.3.1 sedangkan modifikasi material maupun
pewarnaan gelasnya kini makin bervariasi.

Prinsip kerja lampu pijar adalah sangat sederhana. Ketika ada arus listrik mengalir
melalui filamen yang mempunyai resistivitas tinggi sehingga menyebabkan kerugian
tegangan selanjutnya menyebabkan kerugian daya yang menyebabkan panas pada filamen
sehingga filamen berpijar.

a) Macam-macam Bola Lampu

Macam Macam Lampu Pijar   


Lampu GLS (General Lighting Service) :
1) Lampu Bohlam Bening
Lampu ini menghasilkan cahaya yang lebih tajam dibandingkan dengan lampu GLS
lainnya karena bohlamnya bening tidak dilapisi apapun.
2) Lampu Argenta
Dinding bagian dalam lampu ini dilapisi dengan serbuk tembus cahaya, sehingga
lampu ini menghasilkan cahaya lebih lembut dan tidak silau, dan dengan distribusi
cahaya yang lebih merata kesemua penjuru.
3) Lampu Superlux
Lampu superlux adalah perpaduan antara lampu argenta dengan lampu bohlam bening
dimana kira-kira tiga per empat bohlam dilapisi serbuk putih, sedangkan sisanya
adalah bening, dengan bentuk sedemikian rupa lampu superlux menghasilkan cahaya
dengan distribusi lebih besar pada bagian bawah, oleh karena itu lampu superlux
cocok digunakan untuk ruangan kerja.
4) Lampu Bohlam Buram
Lampu yang dihasilkan oleh lampu bohlam buram berada diantara lampu bohlam
bening dan lampu argenta.
5) Lampu Bohlam Lilin
Dibuat bentuk lilin karena untuk memberi penampilan yang lebih menarik, biasanya
terbuat dari sejenis kristal atau kuningan.
6) Lampu Luster
Bohlam lampu luster berbentuk bulat, biasanya tersedia dalam watt yang lebih kecil,
warna bohlamnya ada yang bening dan ada yang berwarna merah, kuning hijau dan
warna lainnya. Biasanya digunakan untuk penerangan dekoratif misal penerangan
papan iklan, pohon natal, dekorasi jalan umum, dan lain lain.

Segitiha Pangkal Bawah Pangkal Atas Pangkal Bawah

b) Macamam-macam Konstruksi Filamen


Gambar 3.1 Berbagai bentuk standar bola lampu dan filamen lampu pijar
Untuk alasan kekompakan bentuk dan konservasi panas dibuat beberapa konstruksi
filamen berupa lilitan, atau lilitan yang dililit. Bola lampu pijar dibuat hampa udara atau
berisi gas mulia. Daya yang didesipasikan oleh filamen lampu pijar dipengaruhi tegangan
kerja dan resistansi filamen pada kondisi panas.

Temperatur kerja filamen yang berpijar dapat mencapai 2500 hingga 3000 C dan yang
dijadikan acuan perhitungan adalah resistansi filamen pada kondisi panas. Resistansi filamen
pada kondisi panas bisa mencapai 15 kali resistansi pada kondisi dingin. Panjang dan
diameter filamen menentukan resistansi maupun luas permukaan kulit filamen. Konveksi
dan radiasi yar terjadi di dalam bola lampu juga ditentukan oleh macam gas pengisi serta
pendinginan filamen yang dipengaruhi oleh luas permukaan kulit filamen. Berkaitan dengan
itu setiap lampu memiliki suatu karakteristik berdasarkan pemakaian energinya sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar. 3.2.

Gambar 3.2 Keseimbangan energi suatu lampu pijar


Gambar 3.3 Lampu pijar dan bagian-bagianya

Lampu pijar yang warna sinarnya putih, bagian dalam bola lampu dilapis dengan silika
oksida (SiO,) atau Seng Sulfida (ZnS). Sedangkan untuk mendapatkan warna lain dapat
diperoleh dengan pelapisan bagian dalam bola lampu dengan berbagai cara, antara lain:

1. Teknik ini disebut frosting, yaitu: pelapisan dengan membilas bagian dalam bola lampu
menggunakan asam hidrofluorik sehingga meng hasilkan lapisan tipis pada gelas (gelas
seperti itu lazim disebut: gelas baur atau gelas es) yang kemampuan menyebarkan sinar
tidak bagus.
2. Melapisi bagian dalam bola lampu dengan serbuk halus silika atau titanium dioksid
sehingga diperoleh difusi yang lebih baik (disebut opalising). Cara ini dilakukan pada
lampu pijar jenis argenta.
3. Pewarnaan bagian dalam bola lampu menggunakan cara frosting atau opalising
menggunakan teknik elektrostatis, yaitu: melapisi bagian dalam bola lampu dengan cara
penguapan warna pigmen pada ke adaan hampa. Pewarnaan yang bersifat fisis dapat pula
menggunakan bahan semacam vernis.
4. Untuk reflektor dilakukan pelapisan gelas dengan uap aluminium atau paduan tembaga
aluminium pada kondisi hampa udara.

Untuk mencegah terjadinya oksidasi pada temperatur tinggi pada perkem bangan
awalnya dibuat bola lampu hampa udara. Namun evaporasi filamen pada temperatur tinggi
menyebabkan bagian dalam bola lampu berwarna hi tam. Kondisi tersebut dapat mengurangi
intensitas cahaya sekaligus umur lampu.Berdasarkan penelitian Langmiir pada tahun 1913,
evaporasi filamen dapat dikurangi dengan cara mengisikan gas murni antara lain: Argon atau
Nitrogen ke dalam bola lampu. Keberadaan gas murni di dalam bola lampu dapat
dioperasikan pada temperatur lebih tinggi. Kendalanya dengan pengisian gas tersebut adalah
timbulnya rugi panas yang makin besar karena adanya sirkulasi gas. Untuk memperkecil
kerugian, dibuat filamen yang dililit sehingga permukaan efektif filamen yang terkena gas
diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai