TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Mata
1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada
dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi
uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil
yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam
bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh simpatis, sedang sfingter iris dan
otot siliar di persarafi oleh parasim patis. Otot siliar yang terletak di badan
3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan
an pada saraf optik dan diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang potensial
antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang
disebut ablasi retina. Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan
bersifat gelatin yang hanya menempel papil saraf optik, makula dan pars
plana. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan
tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina. Lensa
terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuator nya pada badan
makula lutea. Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar
(ilyas, 2018)
B. Fisiologi penglihatan
Penglihatan terjadi saat sinar cahaya ditangkap oleh sel-sel yang sensitive
terhadap cahaya yaitu sel fotoreseptor retina, dengan syarat media refraksi
seperti kornea, aqueous humor, lensa, badan vitreus jernih. Proses melihat
tidak hanya peran fotoreseptor dari retina, tetapi merupakan suatu kerjasama
1. Emetropia
adalah mata tanpa adanya kelainan refraksi pembiasan sinar mata dan
berfungsi normal. Pada mata ini daya bias mata adalah normal, dimana
akomodasi. Bila sinar sejajar tidak difokuskan pada makula lutea disebut
2. Ametropia
yang tidak seimbang. Hal ini akan terjadi akibat kelainan kekuatan
fokus yang tidak terletak pada retina. Pada keadaan ini bayangan pada
bola mata. (ilyas, 2018) Ametropia dalam keadaan tanpa akomodasi atau
dalam keadaan istirahat Dikenal dalam berbagai bentuk ametropia,
seperi:
a. Ametropia aksial
Ametropia yang terjadi akibat sumbu optik bola mata lebih panjang,
depan retina karena bola mata lebih panjang dan pada hipermetropia
b. Ametropia refraktif
(miopia) atau bila daya bias kurang maka bayangan benda akan
1) Miopia
sinar dari suatu objek yang jauh difokuskan di depan retina pada
2) Epidemiologi Miopia
dari faktor usia dan faktor genetik (Angelo, Halim, & Shinta,
sebagai berikut:
a) Faktor Keturunan
b) Faktor Ras
menimbulkan miopia.
a) Diagnosis Miopia
adalah 2/60. Apabila pada jarak terdekat pun hitung jari tidak
terlihat dari jarak 300 meter, jika pasien hanya dapat melihat
pada jarak 1 meter, maka visus pasien tersebut 1/300. Dan
2012)
c) Penatalaksanaan miopia
berbahaya.
d) Pencegahan
mata anak untuk anak dengan tingkat miopia kanan dan kiri
(Curtin, 2002).
1) Jarak baca
2017).
D. Kerangka Teori
1. Keturunan
2. Ras MIOPIA
3. Aktivitas jarak dekat
4. Kurangnya aktivitas di
luar ruangan