Anda di halaman 1dari 1

PUISI 1 PUISI 2

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini


Pemuda Pemersatu Bangsa
Karya : Taufik Ismail
Duapuluh Delapan Oktober
Tahun dua puluh delapan
Ruang sidang itu riuh
Tidak ada pilihan lain,
Kita harus,
Dengan tangan terkepal Berjalan terus,
Disertai semangat membara di dalam dada
Karena berhenti atau mundur,
Terucaplah mantra sakti
Sumpah Pemuda! Berarti hancur…

Apakah akan kita jual keyakinan kita,


Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Dalam pengabdian tanpa harga,
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Akan maukah kita duduk satu meja,
Dengan para pembunuh tahun yang lalu,
Di tanganmu, wahai pemuda
Dalam setiap kalimat yang berakhiran,
Kau kobarkan persatuan Duli Tuanku ?…
Untuk bersama-sama
Berdiri di bawah nama besar Tidak ada lagi pilihan lain,
Indonesia Kita harus,
Berjalan terus,
Kini, tugas generasi muda masa kini Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan,
Untuk menjaga persatuan yang dibangun Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh…
Para pemuda kala itu
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara,
Bersatulah pemuda Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama,
Dari Sabang sampai Merauke Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka,
Dari ujung Banda aceh Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan,
Sampai tanah Papua Dan seribu pengeras suara yang hampa suara…

Bersatulah generasi harapan bangsa Tidak ada lagi pilihan lain,


Kita harus,
Bersatulah di bawah kibaran Berjalan terus…
Sang Saka dwi warna!

Anda mungkin juga menyukai