Pemuda Pemersatu Bangsa Karya : Taufik Ismail Duapuluh Delapan Oktober Tahun dua puluh delapan Ruang sidang itu riuh Tidak ada pilihan lain, Kita harus, Dengan tangan terkepal Berjalan terus, Disertai semangat membara di dalam dada Karena berhenti atau mundur, Terucaplah mantra sakti Sumpah Pemuda! Berarti hancur…
Apakah akan kita jual keyakinan kita,
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia Dalam pengabdian tanpa harga, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Akan maukah kita duduk satu meja, Dengan para pembunuh tahun yang lalu, Di tanganmu, wahai pemuda Dalam setiap kalimat yang berakhiran, Kau kobarkan persatuan Duli Tuanku ?… Untuk bersama-sama Berdiri di bawah nama besar Tidak ada lagi pilihan lain, Indonesia Kita harus, Berjalan terus, Kini, tugas generasi muda masa kini Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan, Untuk menjaga persatuan yang dibangun Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh… Para pemuda kala itu Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara, Bersatulah pemuda Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama, Dari Sabang sampai Merauke Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka, Dari ujung Banda aceh Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan, Sampai tanah Papua Dan seribu pengeras suara yang hampa suara…
Bersatulah generasi harapan bangsa Tidak ada lagi pilihan lain,
Kita harus, Bersatulah di bawah kibaran Berjalan terus… Sang Saka dwi warna!