Anda di halaman 1dari 12

Ginjal

salah satu organ sekresi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vert ebrat a yang berbent uk mirip kacang. Dalam manusia
dewasa, ukuran ginjal sekit ar 11 sent imet er panjangnya. Ginjal menerima darah dari sepasang
art eri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis. Set iap ginjal berhubungan dengan uret er,
t abung yang membawa urin keluar ke kandung kemih.
Ginjal

Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan).

Rincian

Sistem Sistem perkemihan dan sistem endokrin

Arteri Arteri renalis

Vena Vena renalis

Saraf Pleksus renalis

Pengidentifikasi

Bahasa Latin Ren

Yunani Nephros

MeSH D007668 (https://meshb.nlm.nih.gov/record/ui?


ui=D007668)

TA98 A08.1.01.001 (http://www.unifr.ch/ifaa/Public/E


ntryPage/TA98%20Tree/Entity%20TA98%20E
N/08.1.01.001%20Entity%20TA98%20EN.htm)

TA2 3358 (https://ta2viewer.openanatomy.org/?id=3


358)

FMA 7203 (http://xiphoid.biostr.washington.edu/fm


a/fmabrowser-hierarchy.html?fmaid=7203)

Daftar istilah anatomi


Sebagai bagian dari sist em urin, ginjal berfungsi menyaring kot oran (t erut ama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bent uk urin. Cabang dari kedokt eran yang
mempelajari ginjal dan penyakit nya disebut nefrologi.

Anatomi dasar

Ginjal dan irisan melintangnya

Struktur

Manusia memiliki sepasang ginjal yang t erlet ak di belakang perut at au abdomen. Ginjal ini
t erlet ak di kanan dan kiri t ulang belakang, di bawah hat i dan limpa. Di bagian at as (superior)
ginjal t erdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang t erlet ak di rongga ret roperit oneal bagian at as.
Bent uknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal
t erlet ak di sekit ar vert ebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya t erlet ak sedikit di bawah ginjal
kiri unt uk memberi t empat unt uk hat i. Ginjal kanan juga biasanya lebih kecil daripada ginjal kiri.

Ginjal kanan t erlet ak langsung di bawah diafragma dan di belakang hat i. Ginjal kiri t erlet ak di
bawah diafragma dan di belakang limpa. Di sebelah at as ginjal t erdapat kelenjar adrenal.

Sebagian dari bagian at as ginjal t erlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak

lemak perirenal, t erlet ak di ant ara fascia renal (jaringan penunjang fibrosa t ebal) dan kapsul
ginjal

lemak pararenal yang berada di at as fascia renal.

Bagian at as ginjal kanan berbat asan dengan hat i, dan ginjal kiri berbat asan dengan limpa. Karena
it u, kedua ginjal bergerak t urun ket ika bernafas.

Ginjal memiliki bent uk sepert i kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di t iap ginjal
t erdapat bukaan yang disebut hilus dimana art eri renalis masuk dan vena relias dan uret er
keluar.

Potongan membujur ginjal


Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini t ergant ung jenis kelamin, umur, sert a ada t idaknya ginjal
pada sisi lain. Pada lelaki dewasa, rat a-rat a ginjal memiliki ukuran panjang sekit ar 11,5 cm, lebar
sekit ar 6 cm dan ket ebalan 3,5 cm dengan berat sekit ar 120-170 gram at au kurang lebih 0,4%
dari berat badan.[1] Di wanit a dewasa, berat ginjal sekit ar 115 - 155 gram. Volume rat a-rat a
ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan.

Organisasi

Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerot a. Ginjal dibungkus oleh jaringan ikat t ipis
dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini t erdapat jaringan lemak
perirenal. Lapisan lemak ini berfungsi unt uk membant u menempel ginjal di dinding rongga perut
supaya bent uran bisa diredam. Di depan jaringan-jaringan ini adalah perit oneum, dan di
permukaan belakang adalah fasia t ransversalis.

Parenkima ginjal dibagi menjadi dua st rukt ur ut ama: Bagian paling luar at au kort eks dan bagian
lebih dalam (sumsum ginjal) at au medula.

Ginjal t erdiri at as 8-18 st rukt ur berbent uk kerucut . Set iap st rukt ur memiliki kort ex yang
membungkus bagian medula yang dinamakan piramida ginjal. Di ant ara piramida-piramida
t ersebut t erdapat kolom Bert in at au kolom ginjal. Bagian kort eks berwarna coklat gelap
dengan konsist ensi lunak sedangkan bagian medula berwarna coklat t erang.

Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari sat u jut a buah
dalam sat u ginjal normal manusia dewasa.

Bagian-bagian nefron adalah:

Korpus ginjal — glomerulus dan kapsula Bowman

Tubulus konvolusi proksimal

Lengkung Henle
Cabang desenden lengkung Henle

Segmen t ipis cabang asenden lengkung Henle

Segmen t ebal cabang asenden lengkung Henle

Tubulus konvolusi dist al

Tubulus kolekt ivus


Tubulus kolekt ivus kort ikal

Tubulus kolekt ivus medularis


Nefron berfungsi sebagai regulat or air dan zat t erlarut (t erut ama elekt rolit ) dalam t ubuh
dengan cara menyaring darah, kemudian menyerap cairan dan molekul kembali yang masih
diperlukan t ubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Penyerapan kembali dan
pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pert ukaran lawan arus dan kot ranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.

Sebuah nefron t erdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (at au badan
Malphigi) yang dilanjut kan oleh saluran-saluran (t ubulus). Set iap korpuskula mengandung
gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Set iap
glomerulus mendapat aliran darah dari art eri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki
pori-pori unt uk filt rasi at au penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epit elium t ipis
yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya t ekanan dari darah yang
mendorong plasma darah. Filt rat yang dihasilkan akan masuk ke dalan t ubulus ginjal. Darah yang
t elah t ersaring akan meninggalkan ginjal lewat art eri eferen.

Di ant ara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman t erdapat
t iga lapisan:

kapiler selapis sel endot elium pada glomerulus.

lapisan kaya prot ein sebagai membran dasar.

selapis sel epit el melapisi dinding kapsula Bowman (podosit).

Dengan bant uan t ekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewat i ket iga
lapisan t ersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bent uk filt rat
glomerular. Filt rat plasma darah t idak mengandung sel darah at aupun molekul prot ein yang
besar. Prot ein dalam bent uk molekul kecil dapat dit emukan dalam filt rat ini. Darah manusia
melewat i ginjal sebanyak 350 kali set iap hari dengan laju 1,2 lit er per menit , menghasilkan 125
cc filt rat glomerular per menit nya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan unt uk t es
diagnosa fungsi ginjal.[2]
Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus

Tubulus ginjal merupakan lanjut an dari kapsula Bowman. Dinding t ubulus ginjal disusun dari
epit el kuboid sederhana. Bagian yang mengalirkan filt rat glomerular dari kapsula Bowman
disebut t ubulus konvolusi proksimal. Bagian selanjut nya adalah lengkung Henle yang bermuara
pada t ubulus konvolusi dist al. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yait u Friedrich
Gust av Jakob Henle pada awal t ahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmot ik
dalam pert ukaran lawan arus yang digunakan unt uk filt rasi. Sel yang melapisi t ubulus memiliki
banyak mit okondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan t erjadinya t ranspor akt if unt uk
menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%)
dalam filt rat masuk ke dalam t ubulus konvolusi dan t ubulus kolekt ivus melalui osmosis. Cairan
mengalir dari t ubulus konvolusi dist al ke dalam sist em pengumpul yang t erdiri dari:

Tubulus penghubung

Tubulus kolekt ivus kort ikal

Tubulus kolekt ivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan art eri aferen disebut aparat us juxt aglomerular,
mengandung macula densa dan sel juxt aglomerular. Sel juxt aglomerular adalah t empat
t erjadinya sint esis dan sekresi renin.

Cairan menjadi makin kent al di sepanjang t ubulus dan saluran unt uk membent uk urin, yang
kemudian dibawa ke kandung kemih melewat i uret er.

Vaskularisasi

Aliran darah ginjal berasal dari art eri renalis yang merupakan cabang langsung dari aort a
abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan
cabang vena kava inferior. Sist em art eri ginjal adalah t idak ada anast omosis ke cabang art eri
lain. Meskipun ukurannya relat if kecil, ginjal menerima 20% darah dari curah jant ung.

Set iap art eri ginjal masuk hilus melalui cabang ant erior dan post erior. Cabang ant erior dan
post erior kemudian membent uk art eri segment al, dan bercabang lagi membent uk art eri
int erlobar, yang menembus kapsul ginjal dan mengalir melalui kolom ginjal di ant ara piramida
ginjal. Art eri int erlobar menyuplai darah ke art eri arkuat a yang mengalir di area pert enuan ant ara
kort eks dan medula. Set iap art eri arkuat menyuplai darah kepada art eri int erlobular yang
kemudian menyuplai darah kepada art eriol aferen dan glomeruli. Sat u art eriol aferen
membent uk sekit ar 50 kapiler yang membent uk glomerulus.

Art erial eferen kemudian meninggalkan set iap glomerulus dan membent uk jaringan jaringan
kapiler, kapiler perit ubular yang mengelilingi t ubulus kont ort us dist al dan proksimal, dimana
proses pert ukaran zat dilakukan. Ada dua macam art eriol eferen berdasarkan lokasi:

Art eriol eferen dari glomerulus nefron kort eks memasuki jaringan kapiler perit ubular yang
mengelilingi t ubulus kont ort us dist al dan proksimal di nefron t ersebut

Art eriol eferen dar glomerulus pada nefron juxt a glomerulus membent uk perpanjangan
pembuluh kapiler yang lurus disebut vasa rekt a yang t urun ke dalam piramida medula.
Lekukan vasa rekt a membent uk lengkunga jepit yang melewat i lengkung Henle. Lengkungan
ini memungkinkan proses pert ukaran zat ant ara lengkung Henle dan kapiler dan berperan
dalam membent uk konsent rasi urin dengan membant u mempert ahankan mekanisme
pert ukaran lawan arus.

Darah bergerak melalui jaringan kecil venula yang bergabung membent uk vena int erlobular.
Sepert i dengan dist ribusi art eriol, vena mengikut i pola yang sama: int erlobular menyuplai darah
unt uk vena arkuat a yang menyuplai darah ke bena int erlobar. Vena int erlobar bergabung
membent uk vena renalis yang keluar dari ginjal.

Homeostasis

Ginjal berpart isipasi dalam homeost asis t ubuh dengan mengat ur keseimbangan asam-basa
(pH), konsent rasi ion mineral, komposisi dan vulme cairan ekst raselular dan t ekanan darah. Ginjal
mengat ur fungsi homeost asis sendiri at au bekerja sama dengan organ lain, t erut ama sist em
endokrin. Beragam macam hormon endokrin mengat ur funsi endokrin sepert i renin, angiot ensin
II, aldost eron, hormon ant idiuret ik (vasopressin) dan at rial nat riuret ik pept ida.

Ginjal mengeluarkan produk limbah yang diproduksi oleh met abolisme, ke dalam urin. Produk ini
t ermasuk nit rogen limbah urea berasal dari kat abolisme prot ein, asam urat berasal dari
met abolisme asam nukleat . Kemampuan mamalia dan beberapa jenis burun unt uk
mengkonsent rasi limbah dalam urin yang volumenya jauh lebih kecil daripada volume darah
dimana limbah t ersebut diekst rasi, it u t egrant ung dari mekanisme arus balik.

Mekanisme arus balik membut uhkan beberapa nefron yang mempunyai karakt er t ersebut —
konfigurasi lengkung jepit di t ubulus, permeabilit as air dan ion di segmen t ipis cabang
desenden lengkung Henle, impermeabilit as air di segmen t ipis dan t ebal cabang asenden
lengkung Henle, dan t ranspor akt if ion-ion keluar dari cabang asenden lengkung Henle. Selain
it u, mekanisme arus balik pasif yang dilakukan oleh pembuluh-pembuluh yang menyuplai darah
ke nefron it u sangat pent ing unt uk fungsi ini.

Keseimbangan Asam-Basa

Dua sist em organ, ginjal dan paru-paru, mempert ahankan keseimbangan asam-basa, yait u
pemeliharaan pH sekit ar nilai yang st abil (sekit ar 7.4). Kont ribusi paru-paru dalam pert ahanan
keseimbangan asam-basa melalui pengat uran konsent rasi karbon dioksida.

Ginjal mempunyai dua peran pent ing dalam mempert ahankan keseimbangan asam-basa —
reabsorpsi dan regenerasi bikarbonat dari urin, dan ekskresi ion hidrogen dan asam t et ap (anion
asam) ke dalam urin.

Ginjal mempert ahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pert ukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibat nya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 at au alkalis pada pH 8.

Kadar ion nat rium dikendalikan melalui sebuah proses homeost asis yang melibat kan aldost eron
unt uk meningkat kan penyerapan ion nat rium pada t ubulus konvolusi.

Kenaikan at au penurunan t ekanan osmot ik darah karena kelebihan at au kekurangan air akan
segera didet eksi oleh hipot alamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pit uit ari dengan
umpan balik negat if. Kelenjar pit uit ari mensekresi hormon ant idiuret ik (vasopresin, unt uk
menekan sekresi air) sehingga t erjadi perubahan t ingkat serap air pada t ubulus ginjal. Akibat nya
konsent rasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Regulasi osmotik

Ginjal membant u mempert ahankan kadar air dan garam di dalam t ubuh. Peningkat an signifikan
kadar osmolalit as plasma akan didet eksi oleh hipot alamus yang langsung mengirim sinyal ke
kelenjar hipofisis post erior. Peningkat an osmolalit as merangsang kelenjar unt uk sekresi hormon
ant idiuret ik (ADH) yang menyebabkan peningkat an reabsorpsi air di ginjal dan meningkat kan
konsent rasi urin. Kedua fakt or t ersebut bekerja sama unt uk mengembalikan osmolalit as ke
kadar normal.
ADH berikat dengan sel-sel di t ubulus kolekt ivus unt uk ment ranslokasi aquaporin ke sel
membran supaya air bisa keluar dari sel membran yang biasanya kedap air. Air yang keluar
kemudian diserap kembali ke dalam t ubuh melalui vasa rekt a, sehingga volume plasma
meningkat .

Ada dua sist em yang membuat dan mepert ahankan hiperosmot ik medula dan meningkat kan
volume plasma t ubuh — Daur ulang urea dan 'efek t unggal'.

Urea biasanya dikeluarkan sebagai produk limbah dari ginjal. Namun, ket ika volume plasma darah
it u rendah, dan ADH disekresi, aquaporins yang t erbuka it u juga memperbolehkan urea unt uk
melewat i. Proses ini memungkinkan urea unt uk meninggalkan t ubulus kolekt ivus dan masuk ke
medula, membuat solusi hiperosmot ik yang "menarik" air. Nant i, urea bisa masuk kembali dalam
nefron dan diekskresi at au didaur ulang t ergant ung pada konsent rasi ADH yang masih ada at au
t idak.

'Efek t unggal' melukiskan fakt a bahwa segmen t ebal cabang asenden lenkung Henle it u kedap
air t api nat rium klorida bisa menyeberang melalui difusi. Proses ini membuat mekanisme arus
balik dimana medula menjadi semakin mempunyai konsent rasi yang menaik, t api dalam saat
bersama, membuat gradien osmot ik unt uk "menarik" air keluar bila aquaporin di t ubulus
kolekt ivus dibuka oleh ADH.

Sekresi hormon

Ginjal mengeluarkan hormon bermacam-macam t ermasuk erit hropoiet in, calcit riol, dan renin.
Erit hropoeit in dikeluarkan sebagai respons t erhadap hipoksia (kadar oksigen rendah di t ingkat
jaringan) dalam sirkulasi ginjal. Hormon ini merangsang erit hropoiesis (pembuat an sel darah
merah) di dalam sumsum t ulang. Calcit riol, bent uk akt if vit amin D, meningkat kan penyerapan
kalsium dalam usus dan penyerapan fosfat kembali oleh ginjal. Renin adalah enzim yang
mengat ur kadar angiot ensin dan aldost eron.

Regulasi tekanan darah

Walaupun ginjal t idak bisa langsung mendet eksi darah, regulasi t ekanan darah jangka panjang it u
sebagian besar t ergant ung kepada ginjal. Hal ini t erut ama t erjadi melalui pert ahanan
kompart emen cairan ekst raseluler, yang ukurannya t ergant ung at as konsent rasi plasma
nat rium. Renin adalah sinyal pert ama di dalam serangkaian sinyal kimia pent ing yang
membent uk sist em renin-angiot ensin.

Perubahan di kadar renin dalam sirkulasi darah pada akhirnya mengubah hasil sist em ini,
t erut ama dengan hormon angiot ensin II dan aldost eron. Set iap hormon bekerja melalui
berbagai mekanism, t et api kedua hormon t ersebut meningkat kan penyerapan nat rium klorida di
ginjal, dan meningkat kan ukuran kompart emen cairan ekst raselular dan t ekanan darah. Ket ika
kadar renin meningkat , konsent rasi angiot ensin II dan aldost eron meningkat , menyebabkan
peningkat an penyerapan nat rium klorida, perluasan kompart emen cairan ekst raseluler dan
peningkat an t ekanan darah. Sebaliknya, jika kadar renin rendah, kadar angiot ensin II dan
aldost eron menurun, menyusut kan kompart emen cairan ekst raseluler dan menurunkan t ekanan
darah.

Perhitungan fungsi

Perhit ungan fungsi ginjal merupakan bagian pent ing dari fisiologi dan dapat diperkirakan melalui
rumus-rumus di bawah:

Fraksi filtrasi

Fraksi filt rasi adalah jumlah aliran plasma yang disaring oleh ginjal. Ini bisa dinilai menggunakan
rumus:

LFG
FF= ADG

FF — fraksi filt rasi

LFG — laju filt rasi glomerular

ADG — aliran darah ginjal

Kadar FF normal adalah 20%

Klirens Ginjal

Klirens ginjal adalah volume plasma yang dibersihkan dari zat t ersebut dalam wakt u t ert ent u.

Cx=(Ux) PV
x

Cx — klirens zat X (biasanya memakai ukuran mL/min).

Ux — konsent rasi zat X dalam urin.

Px — konsent rasi zat X dalam plasma.

V — laju aliran urin.

Penyakit dan ketidaknormalan

Dialisis dan transplantasi ginjal


Lihat pula

Rujukan

Pranala luar

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Ginjal&oldid=21289557"


Terakhir disunting 4 bulan yang lalu oleh Tkkkdx

Anda mungkin juga menyukai