Anda di halaman 1dari 3

Muhasabah Di Bln Muharram Jumat, 25 Nopember 11

Sidang Jum’ah yg berbahagia.


Setelah kita bersyukur kpd Allah SWT. dan bershalawat kpd nabi kita Muhammad SAW. Kita berharap dan
memohon smg Allah SWT., meridhoi dan menerima amalan yg kita lakukan sbg amalan ibadah yg diterima serta kita
memohon pula untuk senantiasa dijadikan pengikut Rasulullah SAW yg setia hingga akhir hayat serta kita tdk
kembali keharibaanNya kecuali dlm keadaan berserah diri kpdNya, sbgmana yg Allah perintahkan kpd kita di dlm
surat Ali Imran ayat 102:

‫َوال مَتُوتُ َّن ِإال َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬


Artinya: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dlm keadaan beragam Islam.” (QS. Ali Imran 102)

Sidang Jum’at yg berbahagia

Perputaran waktu terus bergulir seiring dg perputaran matahari. Dr hari ke hari, minggu ke minggu dan bln ke bln,
tanpa terasa kita sampai pd suatu putaran bln Muharam yg merupakan permulaan dr putaran bln dlm kalender
hijriyah. Banyak dr saudara kita yg menjadikan bln Muharram ini sbg momentum, shg memperingatinya merupakan
suatu hal yg menjadi keharusan bahkan terkadang sampai keluar dr syari’at Islam. Pdhah Rasul SAW dan para
sahabatnya serta ulama pendahulu umat tdk pernah melakukan hal tsb.

Sidang Jum’at yg berbahagia


Mestinya kita banyak bertafakur untuk bermuhasabah atas bertambahnya umur ini, karena sesungguhnya dg
bertambah-nya umur berarti hakekatnya berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini. Allah menciptakan kita
hidup di muka bumi ini bukan untuk sia-sia. Tanpa tujuan yg jelas. Sbgmana kita tahu bersama bahwa Allah
menciptakan makhluk bernama manusia tiada lain hanya untuk beribadah kpdNya. Allah berfirman di dlm surat Adz-
Dzariyat ayat 56 sbg berikut:
Artinya: “Dan Aku tdk menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (beribadah kpdKu).”
Sidang Jum’at yg berbahagia ..

Hidup di dunia ini sementara bukan kehidupan yg abadi atau kekal, dan dunia ini hanya merupakan persinggahan, yg
tujuannya adalah kehidupan yg kekal abadi yaitu kehidupan akhirat. Berkenaan dg ini Allah SWT. berfirman:
Artinya: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (Al-A’la: 17).
Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia dg segala gemerlapan dan keindahannya tdk berarti apa2 jika
dibandingkan dg kebaikan dan kekekalan kehidupan akhirat yg kekal abadi.

Sidang Jum’at yg berbahagia


Maka seorang yg beriman kpd Allah, dia harus lebih memanfaatkan kehidupan dunia ini dg sebaik2xnya untuk
mempersiapkan kehidupan yg abadi tsb. Dan menjadikan dunia ini sbg sarana menuju kehidupan akhirat yg lebih
baik. Allah SWT. berfirman dlm surat Al-Hasyr:
Artinya: “Hai org2x beriman, bertaqwalah kpd Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yg telah
diperbuatnya untuk hari esok (akherat) dan bertaqwalah kpd Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg
kamu kerjakan”. (Al-Hasyr: 18).

Sidang Jum’at yg berbahagia ..


Lalu bekal apa yg akan kita bawa menuju kehidupan yg penuh dg kebaikan tsb? Dg hartakah? Pangkatkah yg kita
banggakan? Atau keturunankah? Saya keturunan raja, bangsawan atau kyai. Ternyata bukan itu semua, sebab Allah
Maha Kaya, Maha Berkuasa dan Maha Suci tdk memandang yg lain dr hambaNya kecuali taqwa hambaNya.
Sbgmana Allah ingatkan dlm firmanNya:
Artinya: “Sesungguhnya orang yg paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yg paling bertaqwa di
antara kamu”.

Sidang Jum’at yg berbahagia


Jelas bagi kita bahwa bekal yg harus kita persiapkan tiada lain hanyalah taqwa, karena taqwa adalah sebaik2x bekal
dan persiapan. Allah berfirman dan mengingatkan kita semua dlm surat Al-Baqarah:
Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik2x bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kpdKu hai org2x yg
berakal”. (QS. Al. Baqarah: 197).

Sering kita mendengar kata takwa dr ustadz, mubaligh dan para penceramah, namun bagi kebanyakan kita antara
perbuatan dg apa yg didengar tentang takwa jauh dr semestinya. Mengapa demikian? Di antara sebabnya mereka
belum tahu hakekat takwa, tingkatan dan buah dr takwa tsb. Shg hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri
tanpa adanya perhatian penuh thd pentingnya bertakwa yg merupakan sebaik2x bekal bagi kehidupan dunia ini
terlebih kehidupan akhirat nanti.
Sidang Jum’at yg berbahagia ...
Ar-Rafi’i menyatakan dlm Al-Mishbahul Munir Fi Gharibisy Syahril Kabir, “Waqahullahu Su’a” artinya Allah
menjaga dr kejahatan. Dan kata Al-Wiqa’ yaitu segala sesuatu yg digunakan sbg pelindung. Itulah arti takwa secara
bahasa. Sedangkan takwa menurut syariat para ulama berbeda pendpt, namun semuanya bermuara pd satu pengertian,
yaitu seorang hamba melindungi dirinya dr kemurkaan Allah, dan juga siksaNya. Hal itu dilakukan dg melaksanakan
yg diperintahkan dan menjauhi apa yg dilarangNya. Ibnu Qayyim menyatakan, hakikat takwa adalah mentaati Allah
atas dasar iman dan ihtisab, baik thd perkara yg diperintahkan ataupun perkara yg dilarang. Maka dia melakukan
perintah itu karena imannya thd apa yg diperintahkanNya disertai dg pembenaran thd janjiNya, dg imannya itu pula
ia meninggalkan yg dilarangNya dan takut thd ancamanNya.

Sidang Jum’at yg berbahagia.


At-Takwa dlm Al-Qur’an mencakup tiga makna yaitu: pertama: takut kpd Allah dan pengakuan superioritas Allah.
Hal itu seperti firmanNya:
Artinya: “Dan hanya kpdKulah kamu harus bertakwa.” (Al-Baqarah: 41).
Kedua: Bermakna taat dan beribadah, sbgmana firmanNya:
Artinya: “Hai org2x yg beriman,bertakwalah kamu kpd Allah dg sebenar2x-nya takwa”.(Ali Imran: 102).
Ibnu Abas Radhiallaahu anhu berkata, “Taatlah kpd Allah dg sebenar-benarnya ketaatan.”
Mujahid berkata, “Takwa kpd Allah artinya, Allah harus ditaati dan pantang dimaksiati, selalu diingat dan tdk
dilupakan, disyukuri dan tdk dikufuri.”
Ketiga, dg makna pembersihan hati dr noda dan dosa. Maka inilah hakikat takwa dr makna takwa, selain pertama dan
kedua. Allah berfirman yg artinya: “Barangsiapa yg mentaati Allah dan rasulNya dan takut kpd Allah dan bertakwa
kpdNya maka mereka itulah orang yg beruntung”. (An-Nur: 52).

Sidang Jum’at yg berbahagia ..


Para mufassir juga berkata, bahwa takwa mempunyai tiga kedudukan:
1. Memelihara dan menjaga dr perbuatan syirik
2. Memelihara dan menjaga dr perbuatan bid’ah
3. Memelihara dan menjaga dr perbuatan maksiat.
Shg seorang disebut muttaqin, selalu berusaha sungguh2x berada dlm keadaan taat secara menyeluruh, baik dlm
perkara wajib, nawafil (sunnah), meninggalkan kemaksiatan berupa dosa besar dan kecil. Serta meninggalkan yg tdk
bermanfaat karena khawatir terjerumus ke dlm dosa, itulah cakupan takwa sbgmana dimengerti oleh salafush shalih.

Sidang Jum’at yg berbahagia.


Apa yg kita dptkan bila bertakwa kpd Allah?
Allah Ta’ala menjanjikan kpd kita, akan berada dlm kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Di antara janji Allah yg
merupakan buah dr takwa adalah memberikan jalan keluar dan mendatangkan rizki. Allah Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa yg bertakwa kpd Allah niscaya Dia mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dr arah
yg tiada disangka-sangkanya.” (At-Thalaq: 2-3).

Mengadakan jalan keluar artinya menyelamatkannya dr setiap kesulitan di dunia dan akherat. Ibnu ‘Uyainah berkata
itu artinya, ia mendpt keberkahan dlm rizkinya. Dan Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Barangsiapa berlepas dr kuatnya
kesulitan dg kembali kpd Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dr beban yg ia pikul. “ (Jami Ahkamiil
Qur’an, VIII: 6638-3369, secara ringkas) Dan balasan bagi mereka di akhirat yg jelas adalah akan mewarisi tempat
yg merupakan dambaan setiap insan yaitu Surga dg segala kenikmatannya. Allah Ta’ala berfirman:

“Itulah Surga yg akan kami wariskan kpd hamba2x kami yg selalu bertakwa” (Maryam: 63).
Demikianlah kita sbg hamba Allah, sudah semestinya dlm menghadapi bln Muharam ini dg bertafakkur, sudah sejauh
mana persiapan kita menghadapi kehidupan yg abadi tsb. Yg terkadang kita begitu bersemangat dan penuh antusias
menggapai kehidupan yg fana ini. Mudah2x-an dpt bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا‬.‫ ِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬،ُ‫ َوتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَه‬،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليَا‬،‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
.‫َّح ْي ُم‬ ُ َ ْ َّ
ِ ‫ ِإنهُ ه َُو الغفوْ ُر الر‬،ُ‫ فا ْستغفِرُوْ ه‬.‫ت‬ ْ َ َ ‫ْؤ‬ ْ ‫ْؤ‬ ْ
ِ ‫ت َوال ُم ِمنِ ْينَ َوال ُم ِمنَا‬ ِ ‫َوَأ ْستغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ْ ْ ُ َ ْ ْ َ

Khutbah Kedua

َ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَه‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
َّ ‫َأ‬
‫ يَا يُّها َ ال ِذ ْينَ َءا َمنُوا‬:‫ال تَ َعالَى‬ ‫َأ‬
َ َ‫ ق‬.‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه َو َسل َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬
َّ َ ُ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َ ‫ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
}‫ْظ ْم لَهُ َأجْ رًا‬ ِ ‫ق هللاَ يُ َكفِّرْ َع ْنهُ َسيَِّئاتِ ِه َويُع‬ ِ َّ‫{و َمن يَت‬ َ :‫ق هللاَ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرجًا} َوقَا َل‬ ِ َّ‫ { َو َمن يَت‬:‫ قَا َل تَ َعالَى‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫اتَّقُوا هللاَ َح‬
ِّ
.}‫صلوْ ا َعل ْي ِه َو َسل ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ُّ ُ َّ َ ‫َأ‬
َ ‫ يَا يُّها ال ِذ ْينَ َءا َمنوْ ا‬،‫صلوْ نَ َعلى النبِ ِّي‬ َّ َ ُّ َ ُ‫ {ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬:‫ال‬ َ
َ َ‫صالَ ِة َوال َّسالَ ِم َعلى َرسُوْ لِ ِه فَق‬ ‫َأ‬
َّ ‫ثُ َّم ا ْعلَ ُموْ ا فَِإ َّن هللاَ َم َرك ْم بِال‬
ُ
‫ار ْكتَ َعلَى‬ َ َ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬ ِ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ِ َ‫ َوب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ َ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ
ُ‫ ِإنكَ َس ِم ْي ٌع ق ِريْبٌ ُم ِجيْب‬،‫ت‬ َّ ‫َْأل‬ ْ
ِ ‫ت ا حْ يَا ِء ِمنهُ ْم َوا ْم َوا‬ ‫َْأل‬ ْ
ِ ‫ َوال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬،‫ت‬ ْ ْ ْ ْ َّ َ
ِ ‫ اللهُ َّم اغفِرْ لِل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َّ َ
َ ‫ ِإن‬،‫ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
ْ‫ َربَّنَا هَب‬.‫ار‬ ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫اب‬َ ‫ذ‬َ ‫ع‬
َ ‫َا‬ ‫ن‬ِ ‫ق‬‫و‬َ ً ‫ة‬ َ ‫ن‬‫س‬َ ‫ح‬
َ ‫ة‬
ِ ‫ر‬
َ ‫خ‬
ِ ‫اآل‬ ‫ي‬ِ ‫ف‬ ‫و‬
َ ً ‫ة‬ َ ‫ن‬‫س‬َ ‫ح‬
َ ‫ا‬َ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ ُّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫َا‬ ‫ن‬ِ ‫ت‬ ‫آ‬ ‫َا‬ ‫ن‬َّ ‫ب‬‫ر‬َ .ُ ‫ه‬َ ‫ب‬‫َا‬ ‫ن‬ِ ‫ت‬ ْ‫اج‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ق‬ْ ُ
‫ز‬ ْ‫ار‬‫و‬َ ً ‫ال‬‫ط‬ِ َ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬َ ‫ط‬
ِ ‫ا‬َ ‫ب‬ ْ
‫ال‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫َأ‬
ِ َ ‫و‬ ،ُ ‫ه‬ ‫ع‬
َ ‫ا‬َ ‫ب‬ِّ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ق‬ْ ُ
‫ز‬ ْ‫ار‬‫و‬َ ‫ق َحقًّا‬ َّ ‫ اَللَّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح‬.‫ت‬ ِ ‫ال َّدع ََوا‬
َ ْ ‫هَّلِل‬ ُ ْ
. َ‫ َو َسال ٌم َعلى ال ُمرْ َسلِ ْينَ َوال َح ْمد ِ َربِّ ال َعال ِم ْين‬، َ‫صفوْ ن‬ ْ َ َ ُ ِ َ‫ك َربِّ ال ِعز ِة َع َّما ي‬ َّ ْ َ ِّ‫ ُس ْب َحانَ َرب‬.‫لَنَا ِم ْن َأز َوا ِجنَا َوذرِّ يَّاتِنَا ق َّرةَ عيُ ٍن َواجْ َعلنَا لِل ُمتقِينَ ِإ َما ًما‬
َّ ْ ْ ْ ‫َأ‬ ُ ُ ْ
.َ‫صالَة‬ َّ ‫ َوَأقِ ِم ال‬.‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ ‫َو‬
Oleh: Faqihuddin

Anda mungkin juga menyukai