Anda di halaman 1dari 3

NAMA : A.

RISKA TAHIR

NIM : 210222203

DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA DAN ASAL USUL MUHAMMADIYAH

A. Teori masuknya islam di nusantara

Ada yang meyakini Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7, ada pula yang mengatakan pada abad ke-13.
Namun, di balik perbedaan pendapat tersebut, ada tiga teori paling umum tentang masuknya Islam ke
Nusantara, yaitu Teori Gujarat atau India, Teori Persia, dan Teori Mekkah.

 Teori Gujarat

Teori masuknya Islam ke Nusantara yang pertama adalah Teori Gujarat (India).Menurut Teori Gujarat, Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Gujarat. Pada waktu itu, para
pedagang Gujarat datang dari Selat Malaka dan kemudian membangun hubungan dagang dengan orang-
orang lokal di bagian barat Nusantara. Salah satu bukti pendukung Teori Gujarat adalah ditemukannya
makam Malik As-Saleh 1297, yang dikatakan mirip dengan batu nisan di Gujarat. Adapun tokoh yang
mengemukakan Teori Gujarat adalah seorang asal Belanda bernama Snouck Hurgronje. Hurgrone
berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui orang India, bukan Arab. Ia juga menyatakan ada
beberapa persamaan unsur-unsur Islam antara di Nusantara dan India.

 Teori Persia

Selanjutnya ada teori Persia yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 dengan
dibawa oleh para pedagang Persia.Dua tokoh yang mencetus teori Persia adalah Husein Djajadiningrat dan
Umar Amir Husein. Djajadiningrat bependapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia
memiliki beberapa persamaan dengan Persia. Contohnya, seni kaligrafi yang berpahat batu-batu nisan
bercorak Islam di Nusantara. Lalu, ada juga budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang
konon serupa dengan ritual yang dilakukan di Persia setiap tanggal 10 Muharram.Kendati demikian, aliran
agama Islam yang dianut di Persia berbeda dengan Indonesia. Aliran Islam di Persia adalah Syiah, sedangkan
di Indonesia sebagian besar masyarakat Muslim menganut aliran Sunni. Dengan demikian, teori Persia ini
dianggap kurang relevan dengan fakta-fakta yang ada.

 Teori Mekkah

Teori terakhir adalah teori Mekkah yang menyatakan bahwa perkampungan Islam sudah ada sejak abad ke-7
di pantai barat Sumatera. Pendapat ini juga didukung dengan bukti berita dari China pada zaman Dinasti Tang
tahun 674 M, bahwa orang-orang Arab sudah mendirikan perkampungan Muslim di pantai barat Sumatera.

B. Proses perkembangan islam di nusantara


Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar
abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam
perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.

Proses masuknya Islam di wilayah Nusantara tidak lepas dari kegiatan perdagangan. Kepulauan Nusantara
yang terkenal berbagai hasil buminya, menjadi daya tarik bagi para pedagang dari berbagai bangsa. Anara
lain Cina, India,Arab, Persia. Mereka berdatangan ke Kepulauan Nusantara untuk berdagang. Kedatangan
mereka melalui Selat Malaka yang lambat laun tumbuh dan berkembang sebagai salah satu jalur
perdagangan internasional Melalui Selat Malaka para pedagang mengunjungi pusat-pusat perdagangan,
antara lain di Pulau Jawa, misalnya Jepara, tuban, Gresik.Dari sana pelayaran dilanjutkan seperti ke
Banjarmasin,Goa,Ambon, dan Ternate yang dikenal sebagai pusat penghasil rempah-rempah.

Melalui hubungan dagang itulah, pedagang Persia,Arab, Gujarat yang telah memeluk agama Islam dapat
memperkenalkan agama dan budaya Islam kepada penduduk Nusantara. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa masuknya Islam di Nusantara berlangsung secara damaimelalui hubungan perdagangan.
Hanya saja persoalan “kapan” agama Islam mula pertama diperkenalkan belum dapat diketahui secara pasti.
Hal ini sangat berkaitan antara lain soal keletakan setiap wilayah secara geografis. Misalnya, Selat
Melaka,sudah dikenal sebagai jalur pelayaran dan perdagangan sejak berkembangnya Kerajaan Sriwijaya. Hal
ini dapat dipastikan karena sejak abad ke-8 M, sudah banyak pedagang Muslim yang sudah berdatangan di
Malaka dan Sriwijaya.

C. Corak islam di nusantara

Islamisasi yang berada di Indonesia terdiri beberapa corak pada masanya seperti sintesis mistik atau corak
awal Islam di Nusantantara, Corak kedua yaitu Neo-Sufisme, corak ketiga yaitu putihan dan abangan dan
yang keempat yaitu relasi Islam dengan budaya lokal nusantara.

D. Kedatangan dan penjajahan bangsa barat di nusantara

1. Bangsa Eropa

Rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar bangsa Eropa datang ke Indonesia. Di abad ke-15
Masehi, aktivitas perdagangan bangsa Eropa ke Asia terputus karena jalur perdagangan di Laut Tengah
dipersulit Turki Utsmani. Sehingga bangsa Eropa berusaha mencari dan menemukan secara langsung wilayah
penghasil rempah-rempah ke timur (Asia). Faktor lain yang mendukung terjadinya penjelajahan samudra
adalah serangkaian penemuan di bidang teknologi seperti kompas. Kompas menjadi faktor penting bagi
bangsa Eropa untuk pelayaran menuju Nusantara. Pada perkembangannya, bangsa Eropa yang datang ke
Indonesia tidak semata-mata hanya mencari keuntungan.

2. Bangsa Portugis

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Asia dan melakukan hubungan perdagangan. Bangsa
Portugis mengarungi lautan untuk menemukan daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam sebagai
bahan perdagangan. Alasan Portugis melakukan perdagangan dengan daerah-daerah lain tersebut sebagai
berikut:

 Portugis tidak memiliki kekayaan agraris, hasil pertanian harus beli ke negara lain.
 Laut merupakan kekuatan utama, berupa perikanan sebagai bahan perdagangan.
 Sejak abad ke-15 Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim.

Pelaut Portugis sudah menggunakan kompas dan peta portolan dalam menjelajahi lautan. Pelaut Portugis
yang pertama melakukan pelayaran menuju ke Dunia Timur adalah Bartholomeus Diaz. la meninggalkan
Portugis pada tahun 1487 dengan menyusuri pantai barat Afrika. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan
pelayaran, melainkan bertolak kembali ke negaranya.

Anda mungkin juga menyukai