Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Obyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek

Indonesia dengan pengambilan data melalui situs (www.idx.co.id)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perputaran kas, piutang, dan persediaan (sebagai

variable bebas) dan profitabilitas (sebagai variable terikat).

B. Populasi Dan Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012), “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

a) Populasi dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

Populasi Sampling yaitu seluruh perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019

b) Populasi sasaran antara lain :

1) Akasha Wira International Tbk


2) Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3) Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

4) Delta Djakarta Tbk

5) Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

6) Indofood Sukses Makmur Tbk

7) Multi Bintang Indonesia Tbk

8) Mayora Indah Tbk

9) Nippon Indosari Corporindo Tbk

10) Sekar Laut Tbk

11) Siantar Top Tbk

12) Ultra Jaya Milk Industry & Trading Co. Tbk

13) Tri Bayan Tirta Tbk

14) Sekar Bumi Tbk

15) Prasidha Aneka Niaga Tbk.

2. Metode Penentuan Sampel

Metode penelitian sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive

sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, Sugiyono

(2012). Penentuan sampel pada penelitian ini dibatasi dengan memilih perusahaan

makanan dan minuman atas dasar yaitu perusahaan yang go public, dan selalu

mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap di situs (www.idx.co.id) periode

tahun 2016 hingga 2019.

Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) dan jatah

(quota) tertentu. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative
dan benar-benar mewakili. Jika sampel kurang kurang representative maka

mengakibatkannilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai

populasi sesungguhnya.

Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2016-2019.

b. Perusahaan tidak keluar atau delisting pada tahun 2016-2019.

c. Data yang dimiliki perusahaan lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti.

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, dari lima belas perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, satu perusahaan tidak aktif pada tahun 2016-

2019 dan dua perusahaan tidak memiliki data yang lengkap maka diperoleh dua belas

perusahaan selama 4 tahun sehingga diperoleh sebanyak 12 sampel yang memenuhi

kriteria.

C. Identifikasi Variabel

Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah diajukan maka variabel-

variabel yang dianalisis dapat dikelompokkan menjadi:

a.Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang,

perputaran persediaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek

Indonesia yang dinotasikan dengan X.

b.Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat pada penelitian ini adalah profitabilitas pada perusahaan makanan dan

minuman di PT. Bursa Efek Indonesia yang dinotasikan dengan Y

D. Definisi Operasional Variabel

a. Perputaran kas (X1)

Perputaran kas adalah komponen periode berputarnya kas yang dimulai saat dimana

kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas.

Variable ini diukur dengan membagi jumlah penjualan dengan rata-rata kas selama

periode 2016-2019 dalam satuan persentase. Total penjualan dalam perhitungan tingkat

perputaran kas ini adalah total pendapatan. Rata-rata kas diperhitungkan dengan

menjumlahkan kas pada awal dan akhir tahun kemudian membaginya dengan dua,

Riyanto (2001).

penjualan bersih
Perputaran kas = rata−rata kas

kas awal tahun + kas akhir tahun


Rata-rata kas = 2

b. Perputaran piutang (X2)

Perputaran piutang adalah suatu perbandingan antara penjualan bersih dengan piutang

rata-rata pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI serta dinyatakan

dalam satuan absolute (jumlah) pada tahun 2016-2019. Dengan perhitungan Horne

(2012) :

Penjualan Bersih
Perputaran Piutang = Rata-rata Piutang
piutang awal tahun + Piutang akhir tahun
Rata-rata Piutang = 2

c.Perputaran persediaan (X3)

Perputaran persediaan merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan

persediaan yang diukur absolute (jumlah) pada perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI pada tahun 2016-2019. Dengan perhitungan Horne (2012) :

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan = Rata-rata Persediaan

Persed . Awal Thn + Persed . Akhir Thn


Rata-rata Persediaan = 2

d.Profitabilitas (Y)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau

keuntungan Raharjaputra (2009) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di BEI pada tahun 2016-2019, dengan perhitungan :

Laba Bersih
Return On Asset = Total Aktiva

E. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya terdiri atas :

1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan dapat dihitung dengan satuan

hitung. Data ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2016 sampai 2019

2) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angkadan tidak dapat diukur dengan

satuan hitung, namun berupa keterangan-keterangan seperti keterangan mengenai pasar

modal

b. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung dalam bentuk sudah jadi, yang telah dikumpulkan

dan dicatat oleh pihak lain melalui www.idx.co.id. Data ini berupa laporan keuangan

perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2016 sampai 2019.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, dimana penulis melakukannya secara sistematis sehubungan

dengan penulisan karya ilmiah meliputi:

a. Studi Pustaka

Yaitu mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan objek dan ruang lingkup

penelitian sebagai literatur dan pijakan dalam penulisan. Tentunya untuk

mempermudah, penulis telah mengumpulkan beberapa buku sebagai pedoman bacaan.

b. Studi Lapangan
1) Interview atau wawancara merupakan dialog langsung kepada orang-orang yang

mempunyai keterkaitan langsung khususnya dari PT. Bursa Efek Indonesia.

2) Dokumen dapat dilihat secara langsung catatan dan dokumen data dengan cara

melihat informasi yang ada pada situs BEI (ww.idx.co.id).

G. Teknik Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik untuk mengetahui hasil estimasi regresi yang dilakukan

terbebas dari adanya gejala multikolerasi, autokolerasi, dan heterokesdastisitas serta

model regresi memiliki distribusi normal. Pengujian asumsi klasik meliputi:

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, veriabel bebas

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah

distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik. Cara

mendeteksi terjadinya normalitas adalah dengan melihat histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingakan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan floting data akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya,

Imam Ghozali (2011).

2) Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variable bebas. Jika variable bebas saling berkorelasi, maka variable-

variabel ini tidak orthogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesame

variable bebas sama dengan nol. Uji Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai

tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF

Tolerance mengukur variabilitas variable bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh

variable bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

karena (VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cutoff

yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF diatas 10.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskeastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari Grafik Flot antara nilai prediksi variable

terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada Grafik scat terplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu, seperti

titiktitik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4)Uji Autokorelasi

Autokolerasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtut waktu (time series)

atau antara ruang untuk data (cross section). Uji autokolerasi ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada kolerasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang

berbeda waktu atau individu..

Model regresi yang bebas dari autokolerasi dapat dilihat dari Durbin-Watson pada output

pengujian. Kriteria pengujian autokolerasi yaitu apabila nilai Durbin-Watson di atas 2 dan

dibawah -2, maka model regresi tersebut mengalami autokolerasi. Sedangkan autokolerasi

dikatakan tidak ada jika angka Durbin-Watson berada diantara -2 dan 2, Bhuono Agung

(2009).

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui

arah dan besarnya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2016-2019, baik secara simultan maupun parsial terhadap profitabilitas. Analisis
ini dilakukan dengan bantuan Software Statistical Package for Social Science (SPSS)

Release 16.0. Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda secara sistematis

adalah

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Atau

ROA = α + β1.CTO + β2.RTO + β3.ITO + e

α = Interception Point

β1 –β3 = Koefisien Regresi

Y = Perubahan Return On Asset

X1 = Perputaran Kas (Cash Turn Over)

X2 = Perputaran Piutang (Receivables Turn Over)

X3 = Perputaran Persediaan (Inventories Turn Over)

e = Kesalahan Random

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas

(perputaran kas, perputaran piutang, serta perputaran persediaan) mempunyai pengaruh

nyata atau signifikan terhadap variabel terikat (profitabilitas). Adapun langkah-langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

Ho : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara simultan antara perputaran kas,

perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas.


Hi : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan secara simultan antara perputaran kas,

perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas.

2) Menentukan F tabel dengan taraf nyata (= 5%) dan df = (k-1) (n-k).

3)Menentukan besarnya F hitung, dilihat berdasarkan besarnya analisis regresi linear

berganda dengan program SPSS

4) Membandingkan F hitung dengan F tabel, yaitu :

Jika F hitung > F tabel, maka H diterima dan Ho ditolak

Jika F hitung < F tabel, maka Hα ditolak dan Ho diterima

5) Menentukan daerah penerimaan dan daerah penolakan Hα.

Gambar 2

Kurva Distribusi F

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

0 F  (k-1) (n-k)
Gambar 3.1 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji F
d. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t )

Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas

(perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) secara parsial terhadap

variabel terikat (profitabilitas). Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

Ho : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara parsial antara perputaran

kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan,terhadap

profitabilitas.

Hi : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan secara parsial antara perputaran kas,

perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas

2) Menentukan t tabel dengan taraf nyata (α = 5% ) dan df = (n-1)

3) Menentukan besarnya t hitung, dilihat berdasarkan besarnya analisis regresi linear

berganda dengan program SPSS.

4) Membandingkan t hitung dengan t tabel

Jika t tabel > t hitung > t tabel, maka Hα diterima dan Ho ditolak

Jika t tabel < t hitung < t tabel, maka Hα ditolak dan Ho diterima

5) Menentukan daerah penerimaan dan daerah penolakan

Gambar 3

Kurva Distribusi t

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho


Daerah penerimaan Ho
-t ( /2) (n-k) t ( /2) (n-k)

Gambar 3.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan untuk Uji t

Anda mungkin juga menyukai