BAB IV Metode Penelitian
BAB IV Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perputaran kas, piutang, dan persediaan (sebagai
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
(2012). Penentuan sampel pada penelitian ini dibatasi dengan memilih perusahaan
makanan dan minuman atas dasar yaitu perusahaan yang go public, dan selalu
(quota) tertentu. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative
dan benar-benar mewakili. Jika sampel kurang kurang representative maka
mengakibatkannilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai
populasi sesungguhnya.
Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2016-2019.
c. Data yang dimiliki perusahaan lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti.
Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, dari lima belas perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, satu perusahaan tidak aktif pada tahun 2016-
2019 dan dua perusahaan tidak memiliki data yang lengkap maka diperoleh dua belas
kriteria.
C. Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah diajukan maka variabel-
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran persediaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek
Perputaran kas adalah komponen periode berputarnya kas yang dimulai saat dimana
kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas.
Variable ini diukur dengan membagi jumlah penjualan dengan rata-rata kas selama
periode 2016-2019 dalam satuan persentase. Total penjualan dalam perhitungan tingkat
perputaran kas ini adalah total pendapatan. Rata-rata kas diperhitungkan dengan
menjumlahkan kas pada awal dan akhir tahun kemudian membaginya dengan dua,
Riyanto (2001).
penjualan bersih
Perputaran kas = rata−rata kas
Perputaran piutang adalah suatu perbandingan antara penjualan bersih dengan piutang
rata-rata pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI serta dinyatakan
dalam satuan absolute (jumlah) pada tahun 2016-2019. Dengan perhitungan Horne
(2012) :
Penjualan Bersih
Perputaran Piutang = Rata-rata Piutang
piutang awal tahun + Piutang akhir tahun
Rata-rata Piutang = 2
persediaan yang diukur absolute (jumlah) pada perusahaan makanan dan minuman yang
d.Profitabilitas (Y)
keuntungan Raharjaputra (2009) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
Laba Bersih
Return On Asset = Total Aktiva
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan dapat dihitung dengan satuan
hitung. Data ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2016 sampai 2019
2) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angkadan tidak dapat diukur dengan
modal
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung dalam bentuk sudah jadi, yang telah dikumpulkan
dan dicatat oleh pihak lain melalui www.idx.co.id. Data ini berupa laporan keuangan
perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2016 sampai 2019.
a. Studi Pustaka
Yaitu mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan objek dan ruang lingkup
b. Studi Lapangan
1) Interview atau wawancara merupakan dialog langsung kepada orang-orang yang
2) Dokumen dapat dilihat secara langsung catatan dan dokumen data dengan cara
pengujian asumsi klasik untuk mengetahui hasil estimasi regresi yang dilakukan
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, veriabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik. Cara
normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan floting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya,
2) Uji Multikolonieritas
adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variable bebas. Jika variable bebas saling berkorelasi, maka variable-
variabel ini tidak orthogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesame
variable bebas sama dengan nol. Uji Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai
Tolerance mengukur variabilitas variable bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
variable bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
karena (VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cutoff
yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF diatas 10.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskeastisitas. Model regresi yang baik
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari Grafik Flot antara nilai prediksi variable
dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada Grafik scat terplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu, seperti
titiktitik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
4)Uji Autokorelasi
Autokolerasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtut waktu (time series)
atau antara ruang untuk data (cross section). Uji autokolerasi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada kolerasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang
Model regresi yang bebas dari autokolerasi dapat dilihat dari Durbin-Watson pada output
pengujian. Kriteria pengujian autokolerasi yaitu apabila nilai Durbin-Watson di atas 2 dan
dibawah -2, maka model regresi tersebut mengalami autokolerasi. Sedangkan autokolerasi
dikatakan tidak ada jika angka Durbin-Watson berada diantara -2 dan 2, Bhuono Agung
(2009).
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
arah dan besarnya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan
pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2016-2019, baik secara simultan maupun parsial terhadap profitabilitas. Analisis
ini dilakukan dengan bantuan Software Statistical Package for Social Science (SPSS)
Release 16.0. Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda secara sistematis
adalah
Atau
α = Interception Point
e = Kesalahan Random
1) Merumuskan Hipotesis
Ho : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara simultan antara perputaran kas,
2) Menentukan F tabel dengan taraf nyata (= 5%) dan df = (k-1) (n-k).
Gambar 2
Kurva Distribusi F
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
0 F (k-1) (n-k)
Gambar 3.1 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji F
d. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t )
(perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) secara parsial terhadap
1) Merumuskan Hipotesis
profitabilitas.
Jika t tabel > t hitung > t tabel, maka Hα diterima dan Ho ditolak
Jika t tabel < t hitung < t tabel, maka Hα ditolak dan Ho diterima
Gambar 3
Kurva Distribusi t
Gambar 3.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan untuk Uji t