See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313059388

Pemanfaatan Zeolit ZSM-5 Sebagai Absorben dalam Pengolahan Air Limbah

Article · January 2017

CITATIONS READS

0 1,184

1 author:

Nadya Eka Pratiwi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nadya Eka Pratiwi on 30 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 Pemanfaatan Zeolit ZSM-5 Sebagai Absorben dalam
Pengolahan Air Limbah
Nadya Eka Pratiwi
Author : nadyaepratiwi@gmail.com
Department of Chemistry, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Abstract - Zeolit merupakan kristalin dan rongga-rongga yang memiliki ukuran

aluminosilikat yang mengandung ion-ion sekitar 3 Å hingga 15 Å. Salah satu jenis
golongan IA dan IIA seperti Na, K, Mg, dan Zeolit adalah ZSM-5 (Zeolite Socony
Ca. Struktur zeolite berbentuk tetrahedral Mobil). ZSM-5 merupakan material yang
yang terdiri dari ion Al3+ atau Si4- yang memiliki pori dengan diameter berkisar 5 Å
dikelilingi oleh empat ion O2-. Salah satu dan perbandingan Si/Al sebagai parameter
jenis Zeolit adalah ZSM-5 (Zeolite Socony kristal zeolite selalu di atas 5 (Gates, 1992).
Mobil). ZSM-5 memiliki rumus molekul Zeolit ZSM-5 pertama kali disintesis oleh
Nan(AlO2)n(SiO2)96-n.16H2O. ZSM-5 Landolt dan Argauer pada tahun 1965 dan
merupakan material yang memiliki pori diaplikasikan sebagai katalis dalan
dengan diameter berkisar 5 Å dan produksi propilena dan oktana gasoline
perbandingan Si/Al sebagai parameter karena sifatnya yang asam pada permukaan
kristal zeolite selalu di atas 5. Apabila pada (J. Cejka et al, 2005).
proses sintesis ZSM-5 perbandingan molar
ZSM-5 merupakan salah satu Zeolit
Si/Al ditingkatkan, maka sifat keasaman
dengan framework tipe MFI. ZSM-5
ZSM-5 akan meningkat. Dikarenakan salah
memiliki rumus molekul
satu sifatnya yang memiliki banyak pori,
Nan(AlO2)n(SiO2)96-n.16H2O. Ion Na+ dapat
ZSM-5 Memiliki beberapa manfaat,
ditukar dengan kation lain yang dapat
beberapa contoh diantaranya adalah
memasuki pori selama modifikasi zeolite
sebagai katalis pada reaksi asam dan juga
(Octaviani, 2012). Berikut ini ditampilkan
sebagai absorben pada pengolahan air
data mengenai ZSM-5 yang bersumber dari
limbah.
International Zeolite Association (IZA) :
Key words : Zeolit, ZSM-5, Absorben,
Pengolahan Air Limbah Space Group Pnma
a = 20,090 Å b
= 19,738 Å c
1. MATERIAL ZEOLIT Cell = 13,142 Å
Parameters α = 90,000ᵒ
Zeolit merupakan kristalin β = 90,000ᵒ
aluminosilikat yang mengandung ion-ion y = 90,000ᵒ
golongan IA dan IIA seperti Na, K, Mg, dan Volume 5211,29 Å3
Ca. Struktur zeolite berbentuk tetrahedral
yang terdiri dari ion Al3+ atau Si4- yang RDLS 0,0020
dikelilingi oleh empat ion O2-. Atom Al dan Framework
18,4 T/1000 Å3
Si sering disebut dengan ‘T-atom’ karena density (FDsi)
koordinasinya berbentuk tetrahedral (van Ring Sizes (#
10 6 5 4
T-atoms)
der Gaag, 1987). Zeolit memiliki pori-pori
 Channel Gambar 2. : Channel pada ZSM-5
3- Dimensional
System [Sumber : http://asia.iza-structure.org/IZA-
Secondary SC/ftc_tm.php?STC=MFI]
5-1
Building Unit
Tabel 1. : Data Zeolit Tipe MFI
[Sumber : http://asia.iza- 2. ZEOLIT DI ALAM
structure.org/IZA-
SC/ftc_fw.php?STC=MFI] Golongan zeolite termasuk ke dalam
mineral yang disebut dengan testosilikat
(testosilicate), sebuah golongan mineral
yang meliputi 75% kerak bumi. Zeolite
memiliki lebih dari 40 jenis spesies yang
terbentuk secara natural (kelompok terbesar
di antara kelompok silikat yang lain). Tujuh
diantaranya, seperti mordenite,
clinoptilolite, ferrierite, chabazite, erionite,
philipsite, dan analcime dapat
dikategorikan sebagai sumber mineral yang
Gambar 1. Kerangka Struktur MFI layak. Clinoptilolite merupakan zeolite
[Sumber : http://asia.iza-structure.org/IZA- yang memiliki kelimpahan paling besar dan
SC/ftc_fw.php?STC=MFI] terdapat dalam banyak sedimen serta
memiliki tingkat kemurnian yang tinggi
Chemical |Na+n (H2O)16| [AlnSi96- pada beberapa bagian di bumi (Inglezakis,
Formula n O192]-MFI , n < 27 V. J.)
Unit Cell Orthorombic P n m a (#
62) Salah satu sumber untuk mensintesis ZSM-
a = 20,0700 Å b= 5 adalah mineral diatomite (Sanhueza,
19,9200 Å c = 13,4200 2004). Diatomite merupakan batuan
Å sedimen yang lunak, berpori, ringan dan
α = 90,000ᵒ β= mengandung silica. Diatomite merupakan
90,000ᵒ y = 90,000ᵒ batuan yang berasal dari akumulasi dan
Framework 17.9 T/1000 Å3 pemadatan diatom. Diatom adalah alga air
Density yang memiliki sel tunggal (Smol, 2010)
Channels {[100] 10 5.1 x 5.5 <->
[010] 10 5.3 x 5.6}***(3-
dimensional) 3. SIFAT DAN APLIKASI ZEOLIT
Tabel 2. : Data Zeolit ZSM-5 ZSM-5 memiliki banyak kegunaan.
[Sumber : http://asia.iza-structure.org/IZA- Beberapa diantaranya adalah untuk reaksi
SC/ftc_tm.php?STC=MFI] asam yang dikatalisasi seperti isomerasi
hidrokarbon dan alkilasi hidrokarbon.
Selain itu, ZSM-5 juga dketahui dapat
menjadi katalis asam terbaik untuk reaksi
esterifikasi asam asetat dengan benzyl
alkool karena menghasilkan selektivitas
yang tinggi dan tidak menghasilkan produk
smping lain yang tidak diinginkan
(kirumaki dkk, 2004). Keasaman katalis
sangat berpengaruh pada reaksi esetrifikasi.
Keasaman pada katalis yang tinggi dapat
meningkatkan konversi produk. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Didik
Prasetyoko, dkk (2011), dilakukan
esterifikasi asam lemak stearin kelapa sawit
dengan menggunakan katalis H-ZSM-5.
ZSM-5 mesopori disintesis dengan
menggunakan metode prekusor zeolite
nanokluster. Sintesis dilakukan dengan
mencampurkan natrium aluminat sebagai
sumber Al dengan tetraetil ortosilikat
sebagai sumber Si. Setelah melalui
beberapa langkah proses, dihasilkan katalis
ZSM-5. Lalu dilakukan uji aktivitas
katalitik pada reaksi esterifikasi asam
lemak stearin kelapa sawit dengan
methanol.
4. ZEOLIT SEBAGAI MATERIAL
DALAM WATER TREATMENT
4.1 Sifat ZSM-5
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Djoko Hartantao,
dkk, hal yang meningkatkan
keasaman Bronsted dan keasaman
Lewis ZSM-5 adalah perbandingan
molar dari kandungan Si/Al pada
saat proses sintesis ZSM-5.
Meningkatnya keasaman ini
dikarenakan adanya gugus silanol
pada saat meningkatnya kadar silica
pada ZSM-5. Pada jurnal ini
disebutkan bahwa sifat keasaman
pada zeolit memberikan beberapa
manfaat. Salah satu contohnya
adalah sebagai absorben pada
proses separasi dan purifikasi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas
bahwa ZSM-5 merupakan suatu
metrial yang memiliki banyak pori.
Zeolit merupakan salah satu
material yang memiliki pori-pori
mikro yang terbukti efektif sebagai
penukar ion. Atom alumunium
memiliki muatan +3 dan atom silica
memiliki muatan +4. Hal ini
menyebabkan muatan atom
aluminium menjadi negative pada
substitusi isomorph dalam struktur
zeolite. Hal ini bisa diseimbangkan
dengan adanya kation; pertukaran
ion dapat terjadi karena adanya
kation pada framework zeolite yang
memiliki tingkat mobilias tinggi
dan mampu bertukar dengan kation
yang keberadaanya tidak
diharapkan ada pada air limbah
seperti Pb, Cu, Cr, Ca, Mg, dan
yang lainnya untuk ditukarkan
dengan ion sodium dari zeolite
sendiri (Al-Nasri, 2013)
4.2 Proses Koagulasi dengan
Memanfaatkan Kacang Babi
Pada Penelitian yang telah
dilakukan oleh Riska D.
Purnamasari, dkk, didapat
kesimpulan bahwa kacang babi
(Vicia faba) dan biji asam jawa
(Tamarindus indica L) dapat
digunakan sebagai biokoagulan
yang baik. Kacang babi dihaluskan
dan dibuat menjadi serbuk halus.
Kemudian dilakukan maserasi pada
serbuk kacang babi dan diuat
suspense dengan cara melarutkan
serbuk ke dalam aquades. Perlakuan
yang sama juga dilakukan untuk biji
asam jawa. Lalu dilakukan
penentuan pH optimum terhadap
turbiditas air baku pada proses
koagulasi dengan cara proses
jartest. Air baku yang digunakan
terlebih dahulu di analisis turbiditas
awal, temperature, dan pH nya. Lalu
dilakukan proses penentuan pH
optimum dari beberapa variasu pH
dengan proses jartest. Langkah
selanjutnya adalah proses
penentuan konsenrasi koagulan
optimum terhadap turbiditas air
baku pada proses koagulasi –
flokulasi. Pada awal langkah
dilakukan analisis turbiditas awal,
pH awal, temperatur, DO, BOD,
COD, TSS, dan Total coliform pada
air baku. Langkah ini juga
menggunakan proses jartest untuk
mendapatkan hasil yang baik. Lalu
selanjutnya dilakukan penentuan
dissolve oxygen (DO) dan
Biological Oxygen Demand (BOD)
dengan metode iodometri,
penentuan Chemical Exygen
Demand (COD) dengan metode
titrimetri dan penentuan total solid
suspended (TSS) dengan metode
gravimetri pada air baku yang telah
melalui proses jartest. Langkah
terakhir dari proses ini adalah
penentuan total coliform dengan
metode membrane filter. Pada
percobaan ini didapatkan hasil pH
optimum suspense kacang babi dan
suspense biji asam jawa berada pada
pH 3. Konsesntrasi optimum
suspensi kacang babi sebesar 0,06%
dengan penurunan kekeruhan
99,70% sedangkan konsentrasi
optimum suspensi biji asam awa
sebesar 0,04% dengan penurunan
kekeruhan sebesar 99,60%.
Senyawa yang dapat menggantikan
koagulan sintesis adalah senyawa
protein yang dikandung oleh kacang
babi dan biji asam jawa. Protein ini
dapat berfungsi sebagai
polielektrolit kationik alami dan
menunjukkan hasil koagulasi
positif. Polielektrolit adalah polimer
yang membawa muatan positif atau
negative dari gugus yang
terionisasi. Protein yang terkandung
dalam kacang babi dan biji asam
jawa ini mengandung gugus –NH3+
yang dapat mengikat partikel yang
bermuatan negative sehingga
partikel tersebut terdestabilisasi
membentuk ukuran partikel yang
lebih besar dan pada akhirnya dapat
terendapkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Nasri, Salam K.Abdullah. 2013.
Treatment of Wastewater Containing
Cobalt (Co-59) and Strontium (Sr-89)
as A Model to Remove Radioactive
Co-60 and Sr-90 using Hierarchical
Structures incorporating Zeolites.
Manchester : The University of
Manchester
[2] Gates, Bruce C. 1992. Catalytic
Chemistry. New York : John Wiley &
Sons, Inc.
[3] Hartanto, Djoko, dkk. 2016. The Use
of The Combination of FTIR, Pyridine
Adsorption, 27Al and 29Si MAS NMR
to Determine the Bronsted and Lewis
Acidic Sites. Jurnal Teknologi
[4] http://asia.iza-structure.org/IZA-
SC/ftc_fw.php?STC=MFI Diakses
pada tanggal 26 Januari 2016
[5] Inglezakis, V. J., et al. Handbook of
Natural Zeolites. Bentham Books
[6] Octaviani, Savitri. 2012. Sintesis dan
Karakterisasi Zeolit ZSM-5 Mesopori
dengan Metode Desilikasi dan Studi
Awal Katalisis Oksidadi Metana.
Depok : Universitas Indonesia
[7] Prasetyoko, Didik, et al. 2011.
Esterifikasi Asam Lemak Stearin
Kelapa Sawit menggunakan Katalis H-
ZSM-5 Mesopori yang Disintesis
dengan Metode Nanoprekursor.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
[8] Purnamasari, R. Devi, dkk. 2015.
Pemanfaatan Kacang Babi (Vibia faba)
dan Biji Asam Jawa (Tmarindus Indica
 L) Sebagai Koagulan Alami Pada
Proses Perbaikan Kualitas Air
[9] Sanhueza, Vilma, et al. 2004. Synthesis
of ZSM-5 from Diatomite : a case of
zeolite synthesis from a natural
material. Journal of Technology and
Biotechnology
[10] Smol, John P., et al. 2010. The
Diatoms : Applications for the
Environmental and Earth Sciences.
United Kingdom : Cambridge
University Press
[11]Van der Gaag, F. J.. 1987. ZSM-5
Type Zeolites. Delft : Delft University
of Technology

View publication stats