Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR (AD)

BADAN USAHA MILIK DESA MUARA BERSAMA


DESA MUARA PINANG LAMA KECAMATAN MUARA PINANG
KABUPATEN EMPAT LAWANG

BAB I
NAMA, WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Badan Usaha Milik Desa ini bernama Badan Usaha Milik Desa “Muara Bersama”.
2. Badan Usaha Milik Desa Muara Bersama didirikan pada tanggal 12 – 01 – 2017
3. Badan Usaha Milik Desa Muara Bersama berkedudukan dan berkantor di Desa Muara
Pinang Lama

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

1. Maksud
Sebagai usaha desa, guna mendorong/penampung seluruh kegiatan peningkatan
pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat budaya setempat
maupun kegitan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat Desa.

Pasal 3

2. Tujuan
a. Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa ;
b. Meningkatkan kreatifitas dan peluang usaha ekonomi produktif (berwirausaha) anggota
masyarakat desa yang berpenghasilan rendah;
c. Mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal untuk penyerapan tenaga
kerja bagi masyarakat di desayang terbebas dari pengaruh pelepas uang/rentenir;
d. Meningkatkan Pendapatan Sumber Asli Desa dan memberi pelayanan terhadap
kebutuhan masyarakat ;
e. Meningkatkan kesempatan berusaha dalam mengurangi pengangguran serta membantu
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin;
f. Sebagai pusat pelayanan ekonomi dan merupakan satu kesatuan ekonomimasyarakat
desa;

BAB III
PERMODALAN

Pasal 4

Sumber Permodalan

a. Modal pangkal dari kekayaan desa yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja (APB) Desa, serta dari tabungan masyarakat berupa dana bergulir yang berasal
dari kegiatan program/proyek yang sudah diserahkan kepada masyarakat.
b. Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta dari sumber lain yang sah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan termasuk penyertaan modal pihak ketiga yang
hak kepemilikannya diatur dalam Surat Keputusan Kepala Desa
c. Modal dari bantuan pemerintah Desa Muara Pinang Lama melalui anggaran Dana
Desa.

BAB IV
KEGIATAN USAHA

Pasal 5

1. BUM Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, terdiri atas jenis-jenis usaha
2. Jenis-Jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pengilingan dan
b. Perdagangan hasil pertanian.
3. Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikembangkan sesuaidengan
kebutuhan dan potensi desa.

Pasal 6

1. Usaha Pengilingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a antara lain :
a. Pengilingan Padi,
b. Penggilingan Kopi
2. Usaha perdagangan hasil pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c,
antara lain :
a. Jagung;
b. Buah-buahan;
c. Sayuran.

Pasal 7

Pengesahan Bidang Usaha, penambahan dan atau perubahan bidang usaha Badan Usaha
Milik Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa

BAB V
KEPENGURUSAN

Pasal 8

Pengurus BUM Desa terdiri dari .


1. Komisaris (penasehat) yakni :
a. Kepala Desa
2. Pelaksana Operasional atau Direksi terdiri dari
a. Direktur;
b. Bendahara;
c. Sekretaris dan
d. Kepala Unit Usaha
e. Direktur dalam menjalankan tugasnya secara administrasi bisa mengangkat staf
sebagai Asisten Direktur satu atau dua orang bidang administrasi. Administrasi
umumnya dengan meminta persetujuan komisaris.
f. Kepala unit usaha dalam menjalankan tugasnya mengangkat staf dengan persetujuan
Direktur sesuai dengan kebutuhan keadan keuangan.

BAB VI
PELAPORAN

Pasal 9
1. Alur Pelaporan
a. Pelaporan Jalur Fungsional
Pelaporan untuk masing-masing Jenjang pada Jalur Fungsional minimal
meliputi:

 Laporan Kemajuan Kegiatan


 Realisasi Kegiatan Bulanan dan Rencana Kegiatan
 Permasalahan yang dihadapi dan Langkah penanganan
 Laporan Keuangan dan Neraca Keuangan BUM Desa
 Perkembangan Pinjaman dan Pengembalian
 Jumlah dan Jenis Usaha serta besarnya Pinjaman
 Jumlah Kelompok dan Anggota Pemanfaat
 Rekonsiliasi Rekening

b. Pelaporan Jalur Struktural

Pelaporan untuk masing-masing Jenjang pada Jalur Struktural minimal


meliputi:

 Laporan Kemajuan Kegiatan


 Jumlah dan Jenis Usaha serta Besarnya Pinjaman
 Jumlah Kelompok dan Anggota Pemanfaat
 Analisa dan Evaluasi Kegiatan
 Permasalahan yang dihadapi dan Langkah penanganan
 Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi

2. Jenis Pelaporan

1. Laporan rutin bulanan


Merupakan Laporan Rutin yang disampaikan setiap Bulan oleh masing-masing
Jenjang Tugas sesuai dengan Alur Pelaporan

2. Laporan Periodik 3 (tiga) Bulanan


Laporan yang dibuat khusus oleh Jalur Struktural yang merupakan hasil
Rekapitulasi dan Akumulasi dari Laporan Bulanan yang disampaikan oleh
masing-masing Jenjang serta hasil pengamatan langsung dilapangan
3. Laporan Insidentil
 Bersifat Khusus atau Mendesak
 Dibuat diluar mekanisme Laporan Reguler

4. Laporan Akhir
 Dibuat pada setiap Akhir Tahun Kegiatan
 Merupakan Rekapitulasi Perkembangan Kegiatan BUM Desa dan Analisa
Manfaat dan Dampak BUM Desa
 Dilengkapi dengan hasil kajian dan Inovasi yang dilakukan selama periode
kegiatan
 Disampaikan paling lambat 1 bulan setelah berakhirnya periode
pelaksanaan Kegiatan.

3. Pelaporan BUM Desa

Direktur BUM Desa melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan keuangan


kepada Kepala Desa dengan tembusan kepada Koordinator Kabupaten BUM Desa
melalui Pendamping Desa / BUM Desa, setiap bulannya dan disampaikan selambat-
lambatnya pada tgl. 2 bulan berikutnya, Laporan Bulanan BUM Desa minimal
meliputi :

1. Realisasi Kegiatan BUM Desa


2. Jumlah dan Jenis Usaha serta besarnya Pinjaman
3. Perkembangan Pinjaman dan Pengembalian
4. Permasalahan yang dihadapi dan Langkah penanganan
5. Laporan Keuangan dan Neraca Keuangan BUM Desa
6. Jumlah Kelompok dan Anggota Pemanfaat
7. Perkembangan Kegiatan Simpan Pinjam Anggota
8. Rekonsiliasi Rekening

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 10

Proses penyampaian pertanggungjawaban dilakukan setahun sekali setelah dilakukan tutup


buku pada tahun anggaran, dilakukan sebagai berikut :
a. Pelaksana operasional (Direktur) melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM
Desa kepada Kepala Desa.
b. Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUM Desa kepada BPD dalam forum
Musyawarah Desa.
c. Penyampaian dalam Forum Musyawarah Desa yang menghadirkan elemen pemerintah
desa, elemen masyarakat serta seluruh kelengkapan organisansi BUM Desa.
d. Laporan pertanggungjawaban ini antara lain memuat :
1. Laporan kinerja pelaksana operasional selama satu tahun.
2. Kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya pengembangan,
indikator keberhasilan.
3. Laporan Keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha.
4. Rencana-rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi.
e. Proses pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk evaluasi tahunan serta
pengembangan usaha ke depan.
f. Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban ini disesuaikan dengan AD/ART
g. Musyawarah pertanggungjawaban di sebut dengan Musyawarah pertanggungjawaban
tahunan BUM Desa (MPTB).

BAB VII
LARANGAN DAN SANKSI

Pasal 11

1. PengurusBUM Desa tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana


tersebut dibawah ini :
a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain yang
berhubungan dengan pengelolaan perusahaan yang bersifat mengikat;
b. Pejabat Struktural dan fungsional dan atau lainnya dalam
instansi/Lembaga;Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Perangkat Desa;
c. Pegawai Negeri Sipil;
d. Pegawai Honorer.

2. Larangan jabatan rangkap selain dimaksud dalam ayat(1), ditentukan dalamMusyawarah


Desa.

Pasal 12

1. Pengurus BUM Desa dapat dikenakan sanksi apabila melanggar larangan dan tidak
menjalankan tugas dan kewajibannya selaku Pengurus BUM Desa.

2. Sanksi terhadap pengelola operasional(Direktur dan Kepala Unit Usaha) yang juga
berlaku terhadap Asisten dan Staf.Sanksi akan diberlakukan apabila melaksanakan:
a. Melakukan Penyelewengan Dana;
b. Memberikan pinjaman tanpa prosedur;
c. Menggunakan dana kas tanpa prosedur;
d. Terjadi selisih dana pada kas;
e. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan yang
mengakibatkan kerugian BUM Desa;
f. Tidak disiplin dalam tingkat kehadiran harian dan setiap kegiatan yang dilakukan di
tingkat kabupaten,kecamatan dan desa yang berkenaan dengan kegiatan BUM Desa;
g. Apabila tidak melaporkan pertanggung jawaban kepada kepada kepala Desa;
h. Tidak menjalankan Tugas dan Kewajibannya sebagai Pengurus;
i. Melakukan sesuatu diluar prosedur yang telah diatur BUM Desa;
j. Tidak membuat atau tidak menyampaikan laporan BUM Desa setiap bulan atau
terlambat setiap bulan sesuai dengan laporan berjenjang dan tidak ditembuskan
kepada Dewan Pembina Kabupaten.

3. Bagi Direktur dan Kepala Unit Usaha (Pengelola Operasional) : Apabila terjadi
pelanggaran terhadap ketentuan diatas maka dewan pembina atau fasilitator pembina dan
atau Kepala Desa dapat memberikan surat teguran/Peringatan kepada yang bersangkutan.
Apabila 2 (dua) kali mendapat surat teguran/Peringatan maka yang bersankutan tidak
boleh di angkat atau ditetapkan kembali pada periode berikutnya dan apabila mendapat
surat teguran/Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali maka Kepala Desa wajib
memberhentikan yang bersangkutan dan dapat diproses secara hukum pidana atau
perdata.
4. Pelanggaran Sanksi oleh Asiten Direktur dan staf, maka Direktur yang mengeluarkan
surat teguran/Peringatan serta pemberhentian apabila telah mendapat surat
teguran/Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dan dapat diproses secara hukum pidana atau
perdata.
5. Dewan pembina atau melalui fasilitator berhak memberhentikan perguliran dan pinjaman
dana kepada pemanfaat dan memerintahkan dana kas untuk di setor ke rekening BUM
Desa dan menahan Buku Rekening sampai waktu ada penyelesaian.

BAB VIII
LIKUIDASI ATAU PEMBUBARAN

Pasal 12

BUM Desa merupakan salah satu aset pembangunan desa. Jika terjadi kebangkrutanterhadap
salah satu unit usaha BUM Desa maka bisa likuidasi atau pembubaran denganketentuan
sebagai berikut :
1. Telah adanya analisis dan evaluasi tim pengarah melalui Pendamping.
2. Dilakukan melalui forum musyawarah komisaris dengan direktur.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 13

Anggaran Dasar dapat ditambah dan atau dikurangi dan atau dirubah denganketentuan bahwa
perubahan, penambahan dan atau pengurangan dilakukan dalamMusyawarah Desa yang
dihadiri lebih Dari 2/3 anggota Musyawarah Desa.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


KEPUTUSAN MUSYAWARAH PEMBAHASAN ANGGARAN DASAR (AD)
BUM Desa MUARA BERSAMA DESA MUARA PINANG LAMA
KECAMATAN MUARA PINANG

KABUPATEN EMPAT LAWANG

Nomor : 09/ MPL/ MP/ 2017

TENTANG
PEMBAHASAN ANGGARAN DASAR (AD) BUM Desa MUARA BERSAMA
Desa MUARA PINANG LAMA

Musyawarah Desa, hari ini Senin, tanggal 10 bulan Januari tahun 2017 bertempat di desa
Muara Pinang Lama, setelah :

Menimbang :
1. Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010
4. Peraturan Desa Muara Pinang Lama Nomor 01 Tahun 2017

Mengingat :
1. Untuk kelancaran pengelolaan BUM Desa maka perlu ditetapkan
Anggaran Dasar .

Memperhatikan : Pembahasan, saran, dan pendapat peserta musyawarah Desa

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
1. Anggaran Dasar BUM Desa Muara Bersama Desa Muara Pinang Lama
sebagaimana yang terlampir.
2. Keputusan ini ditetapkan berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
terbentuknya Angaran Dasar yang baru.

Ditetapkan di : Desa Muara Pinang Lama


Pada Tanggal : 10 Januari 2017

PRESEDIUM SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

………………. …………………. …………………

Anda mungkin juga menyukai