Di Ruang UPIP
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Disusun oleh:
DIAN SEPRIYANTI
690.150.203
Selama 3 hari mengelola klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan kami tidak mengalami
hambatan yang cukup berarti dalam penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan.
Hanya membutuhkan kesabaran karena pada awal datang klien masih belum kooperatif,
namun setelah hari kedua dan seterusnya klien sudah mulai kooperatif
Hari pertama di gunakan untuk menerapkan SP 1 Pasien yaitu Membina hubungan saling
percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik I. BHSP saya
lakukan sedikit lebih lama dan dengan perjuangan yang lebih karena pasien belum
kooperatif.
Evaluasi untuk SP 1 Pasien, BHSP berjalan dengan lama karena klien belum mau
menceritakan masalah yang dihadapi. Klien mungkin masi bingung untuk menceritakan
masalahnya, setelah di kaji beberapa hari akhirnya klien mau untuk menceritakan
masalahnya. Klien marah pada ayahnya karena merasa tidak dituruti kemauannya untuk
dibelikan mobil. Dan klien sering marah-marah melempar kaca ngebut-ngebutan
membanting barang-barang.
Hari Kedua di gunakan untuk melakukan SP 2 Pasien yaitu Latihan mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik ke-2.
Evaluasi untuk SP 2 Pasien, klien mampu melakukan latihan pukul kasur dan bantal. Hal
yang perlu diantisipasi adalah karena sifat klien pemarah harus dimotivasi agar mau terus
latihan dengan perawat. Walaupun klien sudah mampu untuk melakukan latihan pukul
kasur dan bantal, klien harus sering diingatkan dan dimotivasi untuk kengiatan tersebut