Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn.

A
DENGAN ANSIETAS DI KELURAHAN
BANDARHARJO RT 1 RW 5 SEMARANG UTARA

Disusun Oleh :

Iman Putra Malenda

690150137

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG

2016
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. A
DENGAN ANSIETAS DI KELURAHAN
BANDARHARJO RT RW 5 SEMARANG UTARA

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Bandarharjo, Semarang Utara
Pekerjaan : Marbot Masjid
Pendidikan : SMP
Tangal Pengkajian :

2. Status Kesehatan Saat ini


Klien mengatakan cemas dengan kejadian yang telah dialami anaknya
karena mempunyai gangguan kejiwaan. Klien takut dan was-was jika
anaknya pergi-pergi keluar rumah karena dulu pernah kejadian anak klien
marah-marah dan melempar batu ke tetangganya saat anak klien di ejek
dan di hina oleh tetangga sekitarnya.
Masalah Keperawatan : Cemas

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram
Keterangan :
: klien
: laki-laki
: perempuan
....... : tinggal satu rumah
+ : meninggal
: gangguan jiwa
Dalam keluarga klien terdapat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa. Klien tinggang bersama istri dan satu anaknya yang
mengalami gangguan jiwa. Pengambilan keputusan dilakukan oleh suami
dan dilakukan secara musyawarah dengan istri.
4. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Rumah klien termasuk rumah permanen di perkampungan dengan
kepemilikan belum jelas karena belum mempunyai sertifikat tanah. Di
dalam rumah terdapat ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 WC, 1 dapur, dan2
kamar tidur. Terdapat ventilasi / jendela yang cukup untuk mensirkulasi
udara di dalam rumah. Pengelolaan sampah di rumah baik yaitu dengan
mengumpulkan sampah di depan rumah, klien selalu membersihkan
rumah dengan cara menyapu dan mengepel lantai setiap hari. Rumah
jauh dari ancaman bencana atau banjir.

B. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola persepsi pemeliharaan kesehatan
Klien mengerti bahwa kesehatan sangat penting, dan upaya yang
dilakukan adalah selalu makan makanan yang bergizi dan segera
berobat ke puskesmas bila sakit.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Klien mengatakan makan 3x sehari seadanya dengan komposisi nasi,
lauk dan sayur. Konjungtiva tidak anemis, tonus otot baik dan padat,
nafsu makan baik.
3. Pola Eliminasi
a. BAB : Klien mengatakan frekuensi BAB 1x/hari, warna kuning
kecoklatan, waktu di pagi hari, konsistensi lembek, tidak
menggunakan pencahar, dan tidak ada keluhan saat BAB.
b. BAK : Klien mengatakan frekuensi BAK 4x/hari, warna kuning
jernih, Bau khas, dan tidak ada keluhan saat BAK.
4. Pola aktifitas dan latihan
Aktivitas klien sehari–hari adalah imam mushola, rutin menyapu,
membersihkan rumah. Klien melakukan aktivitas pemenuhan
kebutuhan dasar secara mandiri/ tidak tergantung dari bantuan orang
lain.
5. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidurnya kurang lebih 7-8 jam dalam sehari.
6. Pola kognitif-perseptual sensori
Kemampuan klien untuk mengingat kejadian yang lalu, berbicara, dan
memahami pesan yang diterima dari orang lain tidak ada kesulitan
maupun gangguan.
7. Pola persepsi dan konsep diri
Persepsi : klien mengatakan kejadian yang dialami oleh anaknya ini
adalah cobaan.
Status emosi : klien mengatakan terkadang kalau terfikir macam-macam
kepalanya pusing.
Konsep diri :
a) Harga Diri : Klien mengatakan tidak merasa minder, walaupun
anaknya mengalami gangguan jiwa.
b) Ideal Diri : Klien berharap anaknya bisa segera sembuh agar bisa
berkumpul dengan tetangga sekitar tanpa adanya omongan yang
tidak enak.

c) Gambaran Diri: Klien mengatakan bersyukur atas tubuh yang


diberikan oleh Allah ini.
d) Peran Diri : Klien di rumah berperan sebagai ayah dengan 1 orang
anak yang tinggal bersama.

e) Identitas Diri : Klien menerima kejadian tersebut dengan tabah dan


menganggapnya sebagai ujian hidup dari allah SWT.

8. Pola Mekanisme Koping


Klien mengatakan selalu bermusyawarah dengan keluarga jika ingin
mengambil suatu keputusan dan membicarakan dengan keluarga jika
mendapat suatu permasalahan. Dan masalah tersebut diselesaikan
berdasarkan keputusan keluarga.
9. Pola Peran hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik, klien dekat
dengan semua keluarga, orang terdekatnya adalah isterinya. Klien tidak
memiliki masalah dalam bersosialisasi dengan orang lain.
10. Pola nilai dan kepercayaan
Klien adalah seorang muslim, klien selalu taat shalat waktu. Rutin
mengikuti pengajian yang ada disekitar lingkungan rumah.

C. PEMERIKSAAN FISIK
TTV : TD : 150/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 oC

D. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Masalah
11/05/16, DS : Cemas
Jam 09.30 Klien mengatakan cemas dengan kejadian
WIB yang telah dialami anaknya karena
mempunyai gangguan kejiwaan. Klien takut
dan was-was jika anaknya pergi-pergi keluar
rumah karena dulu pernah kejadian anak klien
marah-marah dan melempar batu ke
tetangganya saat anak klien di ejek dan di hina
oleh tetangga sekitarnya.

klien mengatakan terkadang kalau terfikir


macam-macam kepalanya pusing.

DO :
Tekanan Darah : 150/90 mmHg.
Klien tampak gelisah saat anaknya belum
pulang dari pasar.

E. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Cemas

F. POHON MASALAH
Resiko menarik diri Akibat

Cemas Core problem

Ketidakefektifan coping individu Sebab

G. INTERVENSI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL DX KRITERIA
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
EVALUASI
1 1. Klien dapat 1. Setelah 2 x 1. Bina hubungan saling
membina tatapmukadengan percaya dengan
hubungan 1 x 15 menit, mengungkapkan prinsip
saling ekspresiwajahber komunikasi terapeutik.
percaya sahabat, a. Sapa klien dengan ramah
menunjukan rasa baik verbal maupun
senang, ada nonverbal
kontak mata, mau b. Perkenalkan diri dengan
berjabat tangan, sopan
mau menjawab c. Tanyakan nama lengkap
salam, klien klien dan nama panggilan
dapat menghafal yang disukai klien
nama perawat d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya

2. Klien dapat 2. Setelah 2 x 2. Bantu


mengidentifi tatapmukadengan klienmengidentifikasisituasi
kasi situasi 1 x 15 penyebab cemas
yang menitdiharapkank a. Berikesempatanpadaklien
mencetuskan lienmampumengu untukmengungkapkanper
gejala ngkapkan situasi asaannya
kecemasan yang b. Bantu
menyebabkan klienmengungkapkanpera
kecemasan saanpenyebab
kecemasan.
3. Klien dapat 3. Setelah 2 x
mengidentifi tatapmukadengan 3. Bantu klien mengidentifikasi
kasi tanda- 1x 15 tanda peningkatan cemas
tanda menitdiharapkank a. Bantu klien menyebutkan
peningkatan liendapat tanda-tanda orang cemas
kecemasan menyebutkan b. Bantu klien menyebutkan
tanda-tanda penyebab cemas
peningkatan
kecemasan

4. Mengajarkan 4. Setelah 2 x
klien cara tatapmukadengan 4. Bantu klien mengajarkan
mengurangi 1x 15 cara mengurangi cemas
kecemasan menitdiharapkan dengan tekhnik relaksasi
dengan cara Klien mau a. Bantu klien cara
tekhnik diajarkan cara mengurangi kecemasan
relaksasi mengurangi
kecemasan b. Bantu klien latihan yang
dengan tekhnik benar cara mengurangi
relaksasi. kecemasan

c. Berikan dorongan pada


klien untuk menggunakan
cara yang diajarkan
5. Klien dapat
mendemonst 5. Setelah 2 x 5. Bantu klien melakukan
rasikan tatapmukadengan tekhnik relaksasi
tekhnik 1 x 15 a. Bantu klien mengontrol
relaksasi menitdiharapkank cemas
yang liendapat b. Berikan pujian jika klien
diajarkan mengulang lagi dapat melakukan cara
dan yang diajarkan
mempraktekan c. Bantu klien membuat
tekhnik relaksasi jadual cara mengontrol
yang diajarkan cemas
H. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Tgl/jam Implementasi Evaluasi
11/05/16 SP1P (Asesemen ansietas S:
Jam 10.30 & latihan relaksasi)  Klien mengatakan menceritakan situasi
1. Membina hubungan yang menyebabkan kecemasan
saling percaya  Klien mengatakan sembahyang dan tidur
2. Membuat kontrak saat gelisah atau cemas
pertemuan latihan O:
pengendalian ansietas  Kontak mata baik, salam dan sapa baik,
3. Membantu klien tampak gelisah saat melihat anaknya
mengenal ansietas A:
(identifikasi perasaan,  Hubungan saling percaya sudah terbina
penyebab cemas, dan dengan baik
bantu klien menyadari  Klien mulai mampu mengenali
perilaku akibat kecemasan, klien mampu mempraktikan
ansietas) teknik relakasasi
4. Latihan teknik P:
relaksasi: nafas dalam Perawat:
dan mengendorkan otot  Lanjutkan SP2

Klien:
 Motivasi klien untuk dapat melatih nafas
dalam dan mengendorkan otot-otot
12/05/16 SP2P ( evaluasi asesemen S:
Jam 16.00 ansietas, manfaat teknik Klien mengatakansudah tidak begitu cemas
relaksasi dan latihan O:
hipnotis diri sendiri (latihan Klien terlihat mau diajari cara mengontrol
5 jari) dan kegiatan cemas, klien rileks, nafas 20 x/menit
spiritual A:
1. Mempertahankan rasa Klien mampu mempraktekkan cara teknik
percaya pasien relaksasi hipnotis diri dan kegiatan spiritual
2. Membuat kontrak ulang P:
: latihan pengendalian Perawat :
ansietas  ulangi SP2P
3. Latihan hipnotis diri  Membimbing klien membuat jadwal
sendiri (lima jari) dan kegiatan harian
kegiatan spiritual.
Klien :
 Memotivasi klien untuk mempraktekkan
cara mengurangi kecemasan (tehnik
hipnotis diri dan spiritual)
 Menganjurkan klien untuk memasukan ke
jadwal harian.
13/05/16 SP2P ( evaluasi asesemen S:
Jam 16.00 ansietas, manfaat teknik Klien mengatakansudah tidak begitu cemas
relaksasi dan latihan O:
hipnotis diri sendiri (latihan Klien terlihat mau diajari cara mengontrol
5 jari) dan kegiatan cemas, klien rileks, nafas 20 x/menit
spiritual A:
1. Mempertahankan rasa Klien mampu mempraktekkan cara teknik
percaya pasien relaksasi hipnotis diri dan kegiatan spiritual
2. Membuat kontrak ulang P:
: latihan pengendalian Perawat :
ansietas  ulangi SP2P
3. Latihan hipnotis diri  Membimbing klien membuat jadwal
sendiri (lima jari) dan kegiatan harian
kegiatan spiritual.
Klien :
 Memotivasi klien untuk mempraktekkan
cara mengurangi kecemasan (tehnik
hipnotis diri dan spiritual)
 Menganjurkan klien untuk memasukan ke
jadwal harian.

Anda mungkin juga menyukai