Anda di halaman 1dari 19

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Di susun oleh :

DIAN SEPRIYANTI

690.150.203

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2017
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. B DENGAN COLIC ABDOMEN
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

I. Pengkajian
A. Identitas pasien
1. Identitas Klien
a. Nama Klien : Tn. B
b. Usia : 38 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SMP
f. Pekerjaan : swasta
g. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
h. Alamat : Demak
i. Diagnosa Medis : Colic Abdomen
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama Klien : Ny. Su
b. Usia : 34 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SD
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
h. Alamat : Demak
i. Hub. Dengan Klien : Istri

B. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan nyeri pada Nyeri Akut Agen Injuri
perut dan mual muntah ( Fisik)
DO: Klien tampak lemah
P: saat bergerak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: perut
S: 6
T: Terus-menerus
Klien tampak merintih
kesakitan.
II. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (fisik)
III. Perencanaan/intervensi
A. Prioritas masalah
Nyeri Akut

B. Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan Nyeri yang
dirasakan pasien dengan kriteria hasil :
 Klien menyatakan nyeri mulai berkurang
 Ekspresi wajah klien tidak menyeringai
C. Rencana tindakan
1. Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi lamanya.
2. Observasi TTV klien.
3. Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
5. Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
IV. Implementasi
Tindakan yang dilakukan yaitu mengkaji lokasi nyeri, mengobservasi TTV, menyarankan
kepada keluarga untuk membatasi pengunjung yang menjenguk pasien, memberikan injeksi
ranitidine 1 ampul, menyarankkan pasien untuk istirahat.
V. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Tn. B mengatakan masih merasakan perutnya
nyeri , dengan vital sign : TD 100/80 mmHg, HR: 88 x/menit, RR: 18 x/menit, S: 36,50C.
Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan keadaan umum pasien,
Kaji Skala nyeri, kolaborasi dengan dokter.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan di Ruang Baitul izzah 1 RSI Sultan Agung Semarang

A. Identitas pasien
 Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pedagang
Status perkawinan : kawin
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bulu lor Semarang
Diagnosa medis : hipertensi, dyspnue
Tanggal dan jam masuk : 09 Agustus 2015, 16.08 WIB
 Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. D
Usia : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Bulu lor Semarang
Hub. Dengan Klien : Anak

2. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
Ds: klien mengatakan sulit tidur, Gangguan pola psikologis
sering terbangun tengah malam
tidur
ketika terbangun klien sulit
untuk memulai tidurnya, klien
tidur jam 23.00 dan bangun jam
04.00. klien mengatakan
pusing.
Do: klien terlihan gelisah, terlihat
sulit tidur, klien tampak pucat
3. Diagnosa keperawatan
Gangguan pola tidur b.d psikologis
4. Perencanaan/intervensi
5. Prioritas masalah
Gangguan pola tidur

6. Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan gangguan pola
tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil :
 Jumlah jam tidur dalam batas normal
 Pola tidur dan kualitas tidur dalam batas normal
1. Rencana tindakan
2. Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
3. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
4. Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman
6. Kolaburasi pemberian obat tidur

* Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu mengobservasi pola tidur pasien, menjelaskan kepada pasien
pentingnya tidur yang cukup bagi kondisi pasien,mengajak pasien membaca doa sebelum
tidur, menganjurkan pasien untuk minum yang hangat sebelum tidur, menciptakan kondisi
yang nyaman bagi pasien.
* Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Ny. S mengatakan tidurnya sudah mulai
nyaman, pasien mengatakan tidur jam 23.00 – 05.30 Wib. Tindakan yang diatas teratasi tapi
masih perlu dilakukan pemantauan terhadap pola tidur pasien.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN ULKUS DIABTES MELITUS
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

I. Pengkajian
A. Identitas pasien
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : kawin
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Demak
Diagnosa medis : Ulkus DM
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama : Tn. D
b. Usia : 56 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SD
f. Pekerjaan : Swasta
g. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
h. Alamat : Demak
i. Hub. Dengan Klien : Suami

B. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
Ds: Pasien mengatakan kakinya Kerusakan Gangguan sirkulasi
bengkak dan ada luka di kedua integritas jaringan
kakinya
Do:
 Pasien tampak berbaring lemas
 Kaki kanan dan kiri terdapat luka
 Luka pada kaki tampak sampai
tulang
 Jari kaki ada yang putus
 Kaki tampak odema, warna kaki
tampak hitam
II. Diagnosa keperawatan
Kerusakan Integritas jaringan b.d gangguan sirkulasi
III. Perencanaan/intervensi
A. Prioritas masalah
Kerusakan Integritas jaringan
B. Tujuan dan hasil yang diharapkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan integritas jaringan
pasien teratasi dengan kriteria hasil :
 Perfusi jaringan normal
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Ketebalan dan tekstur jaringan normal
 Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
cidera berulang
 Menunjukkan  terjadinya proses penyembuhan luka
C. Rencana tindakan
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
6. Monitor status nutrisi pasien
7. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
8. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
9. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP.
IV. Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
longgar, memonitor luka terhadap tanda-tanda infeksi, melakukan perawatan luka,
memotivasi pasien agar menghabiskan makanan yang disediakan oleh rumah sakit,
menganjurkan pasien untuk berhati-hati melakukan aktivitas terutama pada daerah kaki,
enyuntikan injeksi insulin 10 ul dengan cara subcutan, menciptakan kondisi yang nyaman
bagi pasien.
V. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Ny. S mengatakan kakinya terasa nyaman
setelah dilakukan perawatan luka, kaki masih tampak odema dan kelihtan berwarna hitam,
Tindakan yang diatas teratasi sebagian tapi masih perlu dilakukan pemantauan terhadap
kondisi pasien, monitor luka dan tanda-tanda infeksi, dilakukan perawatan luka 2 kali sehari.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

* Pengkajian
* Identitas pasien
3. Identitas Klien
j. Nama Klien : Tn. A
k. Usia : 40 tahun
l. Jenis Kelamin : Laki-Laki
m. Agama : Islam
n. Pendidikan Terakhir : SI Pendidikan
o. Pekerjaan : PNS
p. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
q. Alamat : Genuk, Semarang
r. Diagnosa Medis : DM tipe II
4. Identitas Penanggungjawab
j. Nama Klien : Ny. P
k. Usia : 34 tahun
l. Jenis Kelamin : Perempuan
m. Agama : Islam
n. Pendidikan Terakhir : SMA
o. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
p. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
q. Alamat : Genuk, Semarang
r. Hub. Dengan Klien : Istri

* Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan nyeri pada Nyeri Akut Agen Injuri ( Fisik,
kaki sebelah kanan
biologis)
DO: Klien tampak lemah, Kaki
kanan pasien tampak
bengkak,kaki kanan yang sakit
tidak bisa digerakan.
P: saat tidak beraktivas dan
bergerak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: kaki kanan
S: 5
T: Terus-menerus
Klien tampak merintih
kesakitan.
* Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (fisik dan biologis)
* Perencanaan/intervensi
D. Prioritas masalah
Nyeri Akut

E. Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan Nyeri yang
dirasakan pasien dengan kriteria hasil :
 Klien menyatakan nyeri mulai berkurang
 Ekspresi wajah klien tidak menyeringai
F. Rencana tindakan
1. Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi lamanya.
2. Observasi TTV klien.
3. Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
5. Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
* Implementasi
Tindakan yang dilakukan yaitu mengkaji lokasi nyeri, mengobservasi TTV, menyarankan
kepada keluarga untuk mengingatkan pasien agar jagan banyak bergerak, memberikan injeksi
insulin 4 ul, menyarankkan pasien untuk istirahat.
* Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Tn. A mengatakan masih merasakan perutnya
nyeri , dengan vital sign : TD 90/70 mmHg, HR: 88 x/menit, RR: 18 x/menit, S: 36 0C.
Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan keadaan umum pasien,
Kaji Skala nyeri, kolaborasi dengan dokter.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. M DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

1. Pengkajian
 Identitas pasien
a. Nama Klien : Tn. M
b. Usia : 36 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SMA
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
h. Alamat : Sayaung Demak
i. Diagnosa Medis : CKD
 Identitas Penanggungjawab
1. Nama Klien : Ny. T
2. Usia : 32 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan Terakhir : SMA
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
8. Alamat : sayaung, Demak
9. Hub. Dengan Klien : Istri

C. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan sesak Gangguan Perubahan
nafas, dan badan terasa pertukaran gas membran alveolar-
lemas kapiler
DO: terlihat retraksi dinding dada
TD : 110/80 mmHg
RR : 38 x/mnt
N : 84 x/mnt
T : 36,40C

10. Diagnosa keperawatan


Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran alveolar-kapiler
11. Perencanaan/intervensi
 Prioritas masalah
Gangguan pertukaran gas

 Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan nafas klien tidak
sesak dengan kriteria hasil :
 RR kembali kebatas normal
 tidak ada nafas cuping hidung
12. Rencana tindakan
1. Mengkaji pola nafas klien
2. Atur posisi senyaman mungkin atau semifowler
3. Memberikan terapi oksigenasi menggunakan canul
4. Memposisikan semi fowler
5. Menganjurkan klien untuk istirahat
13. Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu mengkaji pola nafas pasien, mengatur posisi pasien
semifowler, memberikan oksigen melalui kanul 3 ltr/menit.
14. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Tn. M mengatakan masih merasakan sesak
nafas , dengan vital sign : TD 120/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR: 26x/menit, S: 36,50C.
Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan keadaan umum pasien,
pemberian oksigenasi, dan kolaborasi dengan dokter.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. M DENGAN CONGESTIVEM HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama Klien : Tn. Dj
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Demak
Diagnosa Medis : CHF, Gastritis Kronik
b. Identitas Penanggungjawab
Nama Klien : Ny. T
Usia : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Demak
Hub. Dengan Klien : Istri
2. Analisa dan sintesa data
NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan nyeri pada Nyeri akut Cedera biologis
dadanya.

DO: kalien tampak meringis


kesakitan. Pasien tampak
menunjukan lokasi nyerinya.

P: nyeri timbul bila pasien


bergerak
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pada dada sebelah kiri
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul dan
datangnya tiba-tiba

3. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
4. Perencanaan/intervensi
Prioritas masalah
Nyeri akut

Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam gangguan nyeri akut dapat
teratasi dengan kriteria :
1. Melaporkan nyeri berkurang
2. Tidak menununjukkan ekspersi wajah menahan nyeri
3. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
4. Tanda vital dalam rentang normal.
Rencana tindakan

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri.
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
5. Ajarkan pasien teknik nafas dalam
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian  analgetik untuk mengurangi nyeri
7. Monitor tanda-tanda Vital
5. Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, mengontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan mengajarkan tentang
teknik nafas dalam, Memonitor tanda-tanda Vital.
6. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Tn. Dj mengatakan masih merasakan nyeri
pada daerah dadanya, dengan vital sign : TD 120/90 mmHg, HR: 88x/menit, RR: 24
x/menit, S: 36,50C. Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan
keadaan umum pasien dan kolaborasi dengan dokter.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. Tu DENGAN ASMA BRONKHIAL
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Identitas Klien
Nama : Ny. Tu
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : kawin
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Tanjung mas, Semarang
Diagnosa medis : Asma Bronkhial
Identitas Penanggungjawab
Nama : Nn. N
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Tanjung Mas, Semarang
Hub. Dengan Klien : Anak

2. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
Ds: Pasien mengatakan sesak nafas Bersihan jalan bronkospasme
Do: nafas tidak efektif
 Pasien tampak berbaring lemas
 Pasien tampak duduk
 Pasien tampak sulit bernafas
 Auskultasi paru: whezing (+),
ronchi seluruh lapang paru
 Pasien batuk keluar dahak putih
sedikit
RR= 36 kali permenit
3. Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d bronkospasme
Perencanaan/intervensi

Prioritas masalah
Bersihan jalan nafas tidak efektif

Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan keefektifan
bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil :
 sesak nafas berkurang/hilang
 RR 16-24 x/menit
 Wheezing (-)
Rencana tindakan
 Kaji frekuensi, kedalamam pernapasan
 Auskultasi bunyi nafas tambahan
 Berikan posisi semifowler/fowler sesuai kenyamanan pasien
 Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator
 Berikan oksigen sesuai terapi yang diberikan
 Latih pasien melakukan batuk efektif

4. Implementasi
Tindakan yang dilakukan yaitu mengatur posisi pasien semifowler, memberikan terapi
oksiegen melalui kanul 3 ltr/menit,mengauskutasi bunyi paaru pasien, mengajarkan pasien
batuk efektif, melakukan nebulizer dengan ventolin, memberikan obat oral salbutamol 4mg,
menciptakan kondisi yang nyaman bagi pasien.
5. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Ny. Tu mengatakan setelah di nebulizer
sesaknya berkurang.RR pasien 28 x/menit, auskultasu paru : wheezing (+), Tindakan yang
diatas teratasi sebagian tapi masih perlu dilakukan pemantauan terhadap kondisi
pasien, .berikan posisi semfowler.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN TUBERCULOSIS CPARU (TBC)
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

a. pengkajian
Pengkajian dilakukan di Ruang Baitul izzah 1 RSI Sultan Agung Semarang pada tanggal,
jam 21.30 WIB.

Identitas pasien

Identitas Klien
Nama Klien : Tn. A
Usia : 41 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Penggaron Lor
Diagnosa Medis : TBC
Identitas Penanggungjawab
Nama Klien : Ny. S
Usia : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Penggaron Lor
Hub. Dengan Klien : Istri

b. Analisa dan sintesa data


NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan sesak Pola napas tidak obstruksi jalan
nafas efektif napas adanya
DO: batuk berdahak, dispnea, penumpukan
penggunaan ototpernapasan, sekret
RR 30 x/mnt, suara napas
tambahan ronchi dan
whezing.

c. Diagnosa keperawatan
Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas adanya penumpukan
sekret.
d. Perencanaan/intervensi
 Prioritas masalah
Gangguan pola nafas

 Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan nafas klien tidak
sesak dengan kriteria hasil :
 RR kembali kebatas normal
 Pasien mendemonstrasikan pola napas efektif
 Pasien merasa lebih nyaman dalam bernapas
 Data obyektif: klien menunjukan pola pernapasan yang efektif.

 Rencana tindakan
1. Berikan oksigen sesuai program
2. Monitor jumlah pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan, batuk, bunyi paru,
tanda vital, warna kulit.
3. Laksanakan program pengobatan
4. Posisi pasien fowler
5. Bantu dalam terapi inhalasi
6. Alat-alat emergensi disiapkan dalam koneksi baik
7. Pendidikan kesehatan: perubahan gaya hidup,menghindari alergen, tehnik bernapas
dan tehnik relaksasi
e. Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu mengkaji pola nafas pasien, mengatur posisi pasien
semifowler, memberikan oksigen melalui NRM 10 ltr/menit, memberikan obat nebulizer.
f. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Tn. A mengatakan masih merasakan sesak
nafas , dengan vital sign : TD 110/80 mmHg, HR: 109 x/menit, RR: 34 x/menit, S: 36,50C.
Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan keadaan umum pasien,
pemberian oksigenasi, pemberian nebulizer dan kolaborasi dengan dokter.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.K DENGAN GAGAL GINJAL AKUT
DI RUANG BAITUL IZZAH I RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan di Ruang Baitul izzah 1 RSI Sultan Agung Semarang jam 16.30 WIB.

Identitas pasien
Identitas Klien
Nama Klien : Ny.K
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Demak
Diagnosa Medis : GGA
Identitas Penanggungjawab
Nama Klien : Tn. T
Usia : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Demak
Hub. Dengan Klien : Suami
2. Analisa dan sintesa data
NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan semua Intoleransi Kelemahan
aktivitas dibantu oleh aktivittas
keluarga
DO: Klien tampak lemah, klien
terbaring di tempat tidur,
tampak makan, berpakaian,
toileting pasien dibantu oleh
keluarga.

3. Diagnosa keperawatan
Intoleransi aktivitas b.d imobilisasi
4. Perencanaan/intervensi
 Prioritas masalah
Intoleransi aktivitas

 Tujuan dan hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan pasien dapat
melakukan aktivitas dengan kriteria hasil :
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi
dan RR.
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
 Keseimbangan aktivitas dan istirahat
 Rencana tindakan
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi  dan sumber energi yang adekuat
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
5. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
6. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran
terapi yang tepat.
7. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
8. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda

5. Implementasi
tindakan yang dilakukan yaitu mengobservasi pembatasan pasien melakukan aktivitas,
menkaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan, memonitor makanan pasien, membantu
pasien dalam merapikan tempat tidur, berpakaian, menyarankan pasien untuk tidak pergi ke
kamar mandi karena dapat menimbulkan kelelahan, mengobservasi TTV, menyarankan
kepada keluarga untuk mengingatkan pasien agar jangan banyak menyarankan pasien untuk
banyak istirahat.
6. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 8 jam. Ny. K mengatakan aktivitas masih dibantu oleh
keluarga. Tindakan yang diatas belum teratasi sehingga dilakukan pemantuan keadaan umum
pasien, motivasi pasien untuk melakukan aktivitas secara mandiri, kolaborasi dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai