FEBRYANTI
1921023
ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah Vietnam dapat ditarik kembali ke 2500 tahun yang lalu, namun
menurut legenda, bisa ditarik kembali ke 4000 tahun yang lalu. Vietnam, sejak
abad 11 SM sampai abad 10 Masehi mayoritas berada di bawah kekuasaan
kekaisaran Tiongkok. Tahun 939 M, Vietnam merdeka secara politis, dan mulai
menggunakan Champa sebagai nama negara. Masa setelah ini dianggap sebagai
masa pembangunan identitas kebangsaan Vietnam.
Luas Vietnam 332 698 km2, hampir setara dengan luas Jerman.[11] Bagian
Vietnam yang berbatasan dengan batas-batas internasionalnya seluas 4639 km[11]
dan panjang pantainya adalah 3444 km. Topografinya terdiri atas bukit-bukit dan
gunung-gunung berhutan lebat, dengan dataran rendah meliputi tidak lebih dari
20%. Pegunungan berkontribusi sebesar 40% dari total luas Vietnam, dengan
bukit-bukit kecil berkontribusi sebesar 40% dan hutan tropis 42%. Bagian utara
kebanyakan terdiri atas pegunungan dan Delta Sungai Merah. Phan Xi Pang,
berlokasi di provinsi Lao Cai, adalah gunung tertinggi di Vietnam setinggi 3 143
m. Selatan dibagi menjadi dataran rendah tepi pantai, puncak Annamite Chain,
hutan-hutan luas dan tanah yang buruk. Terdiri dari lima dataran tinggi tanah
basalt yang rata-rata rata, pegunungan berkontribusi sebesar 16% bagi tanah olah
budidaya dan 22% dari total lahan berhutan Vietnam. Teluk Ha Long, salah satu
Situs Warisan Dunia Delta Sungai Merah (juga dikenal sebagai Song Hong),
adalah sebuah wilayah rata berbentuk segitiga seluas 15 000 km²,[12] lebih kecil
tetapi lebih berkembang dan berpenduduk padat daripada Delta Sungai Mekong.
Dahulu Delta Sungai Merah adalah sebuah teluk kecil di kawasan Teluk Tonkin,
diisi oleh deposit besar endapan sungai selama periode millenium dan memanjang
100 meter ke Teluk Tonkin setiap tahunnya. Delta Mekong meliputi sekitar
40.000 kilometer persegi, adalah dataran rendah yang tidak lebih dari tiga meter di
atas permukaan laut dari titik mana pun dan saling menyilang (crisscross) oleh
sebuah maze (jaringan) kanal-kanal dan sungai-sungai. Sangat banyak sedimen
yang dibawa oleh cabang-cabang dan aliran-aliran Sungai Mekong sehingga delta
tersebut memanjang sekitar 60 hingga 80 meter ke arah laut setiap tahunnya.
Negara Vietnam pernah terbagi menjadi dua. V terbagi menjadi dua negara,
yaitu Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam) serta Vietnam Selatan
(Republik Vietnam). Terbaginya Vietnam menjadi dua negara diawali dengan
adanya Perang Indochina yang mengakibatkan munculnya Perang Vietnam antara
kelompok nasional, seperti Viet Minh di Ho Chi Minh dengan kelompok kolonial
(Jepang dan Prancis). Selama 8 tahun sejak 1946, Perang Indochina Prancis
terjadi. Perang ini diakhiri dengan kekalahan telak oleh Prancis dan kemenangan
oleh Viet Minh pada Pertempuran Dien Bien Phu sekitar Mei 1954. Dikutip dari
Encyclopaedia Britannica, pada Juli 1954, dibuatlah Kesepakatan Jenewa terakhir.
Kesepakatan itu berisikan penetapan paralel ke-17 atau lintang 17 derajat LU
sebagai garis pemisah antara pasukan militer Prancis dengan Viet Minh.
Secara tidak langsung, dua negara ini terpecah. Pada garis utara ada Republik
Demokratik Vietnam atau Vietnam Utara. Ibu kotanya adalah Hanoi. Sedangkan
pada garis selatan ada Negara Vietnam yang ibu kotanya terletak di Saigon.
Perpecahan kedua bagian ini juga menjadi ajang Perang Dingin. Vietnam Utara
didukung oleh Uni Soviet, China, dan beberapa negara komunis lainnya.
Sementara Vietnam Selatan didukung oleh Amerika Serikat, Korea Selatan,
Filipina, Thailand, Australia, dan negara-negara antikomunis. Dua negara ini
akhirnya bersatu setelah runtuhnya Pemerintah Vietnam Selatan pada 30 April
1975. Secara resmi, Vietnam Selatan dan Vietnam Utara bersatu pada 2 Juli 1976,
menjadi Negara Republik Sosialis Vietnam atau Vietnam.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian masalah ini adalah
1. Apa bentuk penanggulangan pemerintah Vietnam dalam menanggapi
Covid-19?
2. Bagaimana pemilihan umum di Vietnam?
3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi dan HAM di Vietnam?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun di lakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui bentuk penanggulangan pemerintah Vietnam dalam
menanggapi Covid-19.
2. Untuk mengetahui pemilihan umum di Vietnam.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi dan HAM di Vietnam.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2
miliar (estimasi 2006). Ini menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300
per kapita (atau US$726 per kapita berdasarkan market exchange rate). Tingkat
inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya beli publik meningkat
dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan
pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih
sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina.
PEMBAHASAN
Social distancing atau menjaga jarak menjadi salah satu upaya pencegahan
dan penularan infeksi kasus COVID-19. Hal ini bisa dilakukan dengan membatasi
diri bertemu dengan orang lain maupun berkunjung ke suatu tempat.Dalam
keadaan ini, seseorang tidak dianjurkan untuk menjabat tangan dan harus menjaga
jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain. Social distancing
yang dilakukan di Vietnam akan di perpanjang hingga akhir April 2020
mendatang. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan segala sesuatu di
rumah untuk sementara waktu. Masyarakat yang terpaksa keluar hanya untuk
membeli makanan, dan keperluan obat-obatan.
Vietnam menjadi negara yang cukup berhasil menekan pandemi virus corona
covid-19. Kabarnya, untuk pertama kali, Vietnam mencatatkan nol kasus baru
corona covid-19. Vietnam menyatakan, sejak 15 hari terakhir, mereka belum
menemukan ada kasus infeksi baru atau nol kasus positif corona dan nol kasus
kematian. Sebelumnya, pertama kali virus corona masuk ke Vietnam pada tanggal
6 Maret 2020. Bermula saat warga Vietnam Hanoian Nguyen Hong Nhung
terinfeksi virus ini setelah pulang dari Eropa. Jumlah kasus terus berkembang
hingga puncaknya 22 Maret 2020, dan tercatat ada 240 kasus.
Dokter selalu memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien, hal ini
sangat penting dilakukan guna mengetahui jumlah relatif dari oksigen pada
pasien, sehingga pasien lebih banyak tertangani dengan baik.
Vietnam menggelar pemilu setiap lima tahun sekali yang diawali dengan
pelaksanaan kongres partai pada Januari. Kongres ini untuk menentukan posisi
kepemimpinan utama partai dan sebagai wadah untuk mendiskusikan strategi
ekonomi sosial negara pada dekade ke depan. Adapun parlemen, setelah
anggotanya terpilih, bertugas mengesahkan pemerintah baru.
3. Prinsip-prinsip Demokrasi dan HAM di Vietnam
Deklarasi Warsawa menegaskan prinsip-prinsip demokrasi yang mencakup
19 aspek :
1) Kehendak rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah, melalui
pelaksanaan tugas yang tepat dan warga negara sipil memilih wakil-wakil mereka
secara teratur melalui pemilu yang bebas dan adil dengan hak pilih yang universal
dan sama, terbuka untuk semua pihak, dilakukan secara rahasia, dipantau oleh
otoritas pemilu yang independen, dan bebas dari penipuan dan intimidasi.
2) Hak setiap orang untuk mendapatkan akses yang sama ke layanan publik dan
untuk mengambil bagian dalam urusan public secara langsung atau melalui wakil-
wakil yang dipilih dengan bebas.
3) Hak setiap orang atas perlindungan hokum yang sama tanpa diskriminasi ras,
warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya, asal
nasional atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lainnya.
4) Hak setiap orang atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, termasuk
bertukar dan menerima ide dan informasi melalui media apapun tanpa batas.
5) Hak setiap orang atas kebebasan berpikir, hati nurani, dan agama.
6) Hak setiap orang untuk mendapatkan akses yang sama atas pendidikan.
7) Hak pers untuk mengumpulkan, melaporkan, dan menyebarluaskan informasi,
berita, dan opini, tunduk hanya pada pembatasan yang diperlukan dalam
masyarakat demokratis dan ditentukan oleh hukum dan praktik-praktik
internasional yang berkembang dibidang ini.
8) Hak setiap orang untuk menghormati kehidupan pribadi keluarga, rumah, dan
cara-cara berkomunikasi, termasuk komunikasi elektronik, bebas dari campur
tangan sewenang-wenang atau melanggar hukum.
9) Hak setiap orang atas kebebasan berkumpul secara damai dan berserikat,
termasuk untuk membentuk atau bergabung dengan partai politik mereka sendiri,
kelompok-kelompok sipil, serikat buruh atau organisasi lainnya dengan jaminan
hukum yang diperlukan untuk memungkinkan mereka beroperasi secara bebas
atas dasar perlakuan yang sama di hadapan hukum.
10) Hak kelompok minoritas atau kelompok yang kurang beruntung untuk
perlindungan hukum yang sama dan kebebasan untuk menikmati budaya mereka
sendiri, untuk menganut dan menjalankan agama mereka sendiri, dan
menggunakan bahasa mereka sendiri.
11) Hak setiap orang untuk bebas dari penangkapan sewenang-wenang atau
penahanan untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi
atau merendahkan atau hukuman lainnya, dan untuk menerima proses hukum,
termasuk untuk dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah di pengadilan
hukum.
12) Bahwa hak-hak tersebut, yang penting untuk partisipasi penuh dan
efektifdalam suatu masyarakat demokratis, harus ditegakkan oleh peradilan yang
kompeten, independen dan tidak memihak, dan terbuka untuk umum, didirikan
dan dilindungi oleh hukum.
13) Bahwa pemimpin terpilih menjunjung tinggi hukum dan fungsi secara ketat
sesuai dengan konstitusi negara yang bersangkutan dan prosedur yang ditetapkan
oleh hukum.
15) Kewajiban pemerintah yang dipilih untuk menahan diri dari tindakan ekstra-
konsti-tusional, untuk memungkinkan penyelenggaraan pemilihan umum secara
berkala dan menghormati hasilnya, dan melepaskan kekuasaan tersebut ketika
mandat berakhir secara hukum.
17) Bahwa legislatif akan terpilih secara transparan dan bertanggung jawab
kepada rakyat.
18) Bahwa kontrol sipil demokratis atas militer harus dibentuk dan dilestarikan.
19) Bahwa semua hak asasi manusia, baik sipil, budaya, ekonomi, politik, maupun
sosial, akan dipromosikan dan dilindungi sebagaimana diatur dalam Deklarasi
Universal Hak-Hak Asasi Manusia serta instrumen hak asasi manusia lainnya
yang relevan.